PENGAJAR :
KARLIA DIRANGGA, ST., MT
P E R T E M U AN K E 3
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALAHAYATI
TAHUN AKADEMIK 2017
KONFIGURASI LAPANGAN TERBANG
SUB POKOK BAHASAN
PENGERTIAN KONFIGURASI LAPANGAN TERBANG.
RUNWAY (LANDASAN PACU).
TAXIWAY.
KONFIGURASI LANDAS PACU.
HOLDING APRON.
HOLDING BAY.
HUBUNGAN ANTARA AREA TERMINAL DENGAN LANDASAN.
PENGERTIAN KONFIGURASI LAPANGAN TERBANG
Adalah jumlah dan orientasi runway dan lokasi areal terminal relatif ke runway.
Jumlah runway tergantung dari volume lalu lintas.
Orientasi runway tergantung dari arah angin dan terkadang pada ukuran dan luas daerah yang tersedia untuk pengembangan lapangan terbang.
Lokasi bangunan terminal penumpang didesain untuk dapat memenuhi kemudahan akses menuju landas pacu.
PERLU DITATA :
1. Tersedia pemisah yang memadai
2. Meminimalisasi tingkat gangguan dan keterlambatan operasi pendaratan, dan lepas landas.
3. Tersedia jarak terpendek dari areal terminal dan ujung runway.
4. Tersedia jumlah Taxiway yang memadai sehingga pesawat udara yang mendarat dapat segera meninggalkan lintasan runway.
DEFINISI RUNWAY (LANDASAN PACU)
Landas pacu adalah sepetak lahan yang digunakan oleh pesawat terbang untuk lepas landas atau pendaratan yang dapat berupa aspal atau rumput. (Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
Runway adalah jalur perkerasan yang dipergunakan oleh pesawat terbang untuk mendarat (landing) atau lepas landas (take off). (Sumber : Horonjeff, 1994).
Lintasan/jalur pesawat udara mendarat atau lepas landas.
Sistem Runway
1. Perkerasan struktur,
2. Bahu landasan (shoulder),
3. Bantal hembusan (blast pad),
4. Daerah aman runway.
Tampak Atas Unsur - Unsur Runway ( Sumber : Horonjeff , 1994)
Terdiri dari :
PENAMAAN
Arah mata angin berupa lingkaran penuh itu dibagi berdasarkan derajat (dari 0° hingga 360°). Dimulai dari kutub utara, berputar “searah jarum jam” ke arah timur, selatan, barat, dan kembali lagi ke utara.
Penamaan bandara dengan memberi angka yang menyatakan arah yang di”hadapi” oleh pesawat saat mendarat. Dinyatakan dalam derajat, yaitu dengan pembulatan ke “puluhan” terdekat dan menampilkan hanya dua digit angka pertama. Contoh: 36 untuk landas pacu yang mengarah ke 360 derajat(utara).
Sebuah landas pacu bisa dipakai dua arah, penamaan pun ada dua dengan selisih 18. Contoh: landas pacu 9/27.
Dengan demikian pasangan yang ada untuk nama runway adalah
01/19;02/20;03/21;04/22;05/23;06/24;07/25;08/26;
09/27;10/28;11/29;12/30;13/31;14/32;15/33;16/34;17/
35;18/36.
Apabila bandara memiliki beberapa landas pacu dengan arah sama, akan diidentifikasi dengan penambahan huruf L, C, dan R untuk Left, Center, dan Right (kiri, tengah, kanan) yang ditambahkan di akhir. Contoh: landas pacu 2R/20L.
• Landasan pacu memiliki lapisan aspal "hotmix" dengan identifikasi angka derajat dan arah yang dituliskan dengan huruf, serta garis garis yang mirip dengan "zebra cross"
pada ujung ujungnya yang semakin berkurang jumlah garisnya bila menuju ke tengah landasan yang menunjukkan saat saat pesawat harus touch down (roda roda menyentuh landasan saat mendarat) serta take off (melandas).
• Pada landasan-landasan tertentu, ujung ujung landasan yang digunakan untuk tuch down atau take off digunakan lapisan beton, bukan aspal untuk menghindari melelehnya aspal pada saat pesawat take off dengan kekuatan mesin penuh.
• Landasan pacu dibuat dengan perhitungan teknis tertentu sehinga permukaannya tetap kering sekalipun pada musim hujan dan mencegah tergenangnya landasan yang mengakibatkan pesawat mengalami aquaplanning terutama saat mendarat yang sangat membahayakan.
• Pada tepi kanan dan kiri serta ujung ujung landas pacu diberi lampu lampu dan tiang- tiang navigasi yang digunakan untuk membantu navigasi terlebih lebih pada cuaca buruk dan penerbangan malam hari.
• Panjang landasan pacu bergantung pada suhu, kecepatan dan arah angin serta tekanan udara di sekitarnya. Di daerah gurun dan di dataran tinggi, umumnya landas pacu yang digunakan lebih panjang daripada yang umum digunakan di bandara-bandara bahkan bandara internasional karena tekanan udara yang lebih rendah.
Landas pacu pada setiap bandara umumnya dibersihkan dari debu atau kerikil bahkan benda benda asinglainnya yang akan membahayakan keselamatan penerbangan.
Kecelakaan pesawat terbang di landasan pacu umumnya disebabkan karena adanya benda benda asing baik yang masuk ke dalam mesin pesawat maupun merusak badan pesawat atau roda pesawat saat pesawat lepas landas atau mendarat, seperti yang dialami pesawat Concorde di Bandara Charles de Gaulle, Paris, Perancis pada tahun 2000 yang menyebabkan pesawat terbakar dan jatuh yang menewaskan seluruh penumpang, krew dan penduduk setempat.
Selebihnya kecelakaan disebabkan cuaca dan bahkan gangguan burung sehingga umumnya di setiap bandara komersial bahkan perintis dilengkapi menara pengawas yang mengawasi lalulintas penerbangan, komunikasi bahkan informasi cuaca.
Pada bandara tertentu, dilengkapi sensor dan pengusir burung dan sensor cuaca serta sensor untuk mengukur tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari mesin pesawat.
Setiap landasan dilengkapi dengan kendaraan penyapu landasan dan peralatan bahan kimia pembersih landasan khususnya untuk membersihkan sisa sisa jejak karet yang ditimbulkan oleh roda-roda pesawat.
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP / 78 / VI / 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMELIHARAAN KONSTRUKSI LANDAS PACU (RUNWAY), LANDAS HUBUNG (TAXIWAY), DAN LANDAS PARKIR (APRON) SERTA FASILITAS PENUNJANG DI BANDAR UDARA.
PEMELIHARAAN
LANDASAN PACU YANG MEREPOTKAN PENGGUNA JALAN
Gibraltar Airport adalah salah satu dari bandara yang tidak seperti yang ada pada umumnya.
Landasan pacu (Runway) di Bandara ini memotong jalan raya yang sering digunakan publik, yang berarti setiap pesawat terbang akan mendarat atau lepas landas, maka jalan raya tersebut akan di tutup seperti halnya saat kita akan melintas di jalur kereta api.
Waktu yang diperlukan rata-rata untuk sebuah pesawat terbang yang akan mendarat atau lepas landas adalah 10 menit, sehingga pada jam-jam sibuk jalan raya tersebut akan ditutup selama lebih dari 2 jam.
Coba bayangkan, 2 jam kita harus menunggu untuk bisa melintas di jalan tersebut pada saat pesawat akan mendarat atau lepas landas ?????????????
Gibraltar Airport
Gibraltar Airport
Runway Safety
Runway Safety adalah suatu usaha untuk mencegah terjadinya incident (kecelakaan) pesawat udara yang terjadi di runway. Kecelakaan pesawat udara di runway hampir terjadi di seluruh bandar udara yang ada di dunia. Salah satu contoh yang terparah adalah incident yang terjadi di bandar udara Tenerife, Pulau Canary pada tahun 1977 dimana 2 (dua) Boeing 747 saling bertabrakan pada runway yang berkabut yang menyebabkan hilangnya hampir 600 nyawa.
Kejadian kecelakaan pesawat di runway antara pesawat yang akan landing dengan pesawat didarat (runway) sering juga dikenal dengan nama “Runway Incursion”. Sedangkan penjelasan yang sebenarnya dari Runway Incursion adalah keberadaan pesawat, kendaraan ataupun manusia yang tidak seharusnya berada pada area take off dan landing pesawat.
Hal-hal penting yang paling berpengaruh dalam Runway Safety adalah : 1. Human Factor
2. Airport Geometry
3. Sign, Marking, dan Lighting 4. Technology saat ini dan nanti
5. Prosedur ATC dan didalam Cockpit pesawat 6. Safety Management System ( SMS )
KONFIGURASI LANDAS PACU/ RUNWAY
KONFIGURASI DASAR
Kondisi VFR (Visual Flight Rules) adalah kondisi penerbangan dengan keadaan cuaca yang sedemikian rupa sehingga pesawat terbang dapat mempertahankan jarak pisah yang aman dengan cara-cara visual.
Kondisi IFR (Instrument Flight Rules) adalah kondisi penerbangan apabila jarak penglihatan atau batas penglihatan berada dibawah yang ditentukan oleh VFR.
Dalam kondisi VFR jarak pisah yang aman di antara pesawat merupakan tanggung jawab penerbang. Jadi dalam kondisi-kondisi VFR, pengendalian lalu lintas udara adalah sangat kecil, dan pesawat terbang diizinkan terbang atas dasar prinsip “melihat dan dilihat”.
Dalam kondisi-kondisi IFR jarak pisah yang aman di antara pesawat merupakan tanggung jawab petugas pengendali lalu lintas udara.
VFR DAN IFR
Konfigurasi Runway
Single Runway
Konfigurasi Runway paling sederhana
Kapasitas
Kondisi VFR : 45 – 100 operasi per jam
Kondisi IFR : 40 – 50 operasi per jam, tergantung pada komposisi pesawat dan alat bantu yang tersedia.
Konfigurasi Runway
Parallel Runway
Kapasitas tergantung jumlah dan jarak antar Runway
Umumnya jumlah Runway dua dan empat runways.
Dapat menampung lalu lintas paling sedikit 70 persen lebih banyak dari runway tunggal dalam kondisi VFR dan kira-kira 60 persen lebih banyak dari runway tunggal dalam kondisi IFR
S = dekat, sedang, jauh
Runway paralel 2
Runway paralel 4
Dekat
Jauh
Dekat
Konfigurasi Runway
Konfigurasi Runway
Intersecting Runway
Lintasan Runway saling menyilang
Diperlukan jika terdapat angin kencang yang berhembus dari banyak arah.
Kapasitas kedua runway tergantung pada lokasi persilangan diantara keduanya dan juga pada jenis operasi runway tersebut.
Semakin jauh jarak titik persilangan dengan take off end dan landing threshold, semakin kecil kapasitasnya.
L TO
L TO
Konfigurasi Runway
Open-V Runway
Posisi Runway saling menyilang.
Arahnya memencar (divergen), tetapi tidak saling memotong.
Umumnya untuk mengantisipasi angin kencang dari satu arah.
Kapasitas lebih besar dicapai pada tipe open-V yang arah landing dan take off – nya menjauh dari V.
Strategi yang menghasilkan kapasitas tertinggi adalah apabila operasi penerbangan dilakukan menjauhi V.
L TO
L TO
TUGAS
Dikumpulkan sebelum pertemuan berikutnya
1.
Menurut saudara pada intersecting runway manakah yang memilliki kapasitas terbesar?
(Jelaskan alasannya dan berapakah nilai VFR dan IFR nya).
L TO
L TO
2.
Menurut saudara pada open V runway
manakah yang memiliki kapasitas terbesar?
(Jelaskan alasannya dan berapakah nilai VFR dan IFR nya).
L TO
L TO
TUGAS
TAXIWAY
Adalah Lintasan/jalur sebagai sarana/akses pesawat terbang dari lintasan runway menuju ke areal terminal.
HOLDING APRON
Bagian dari aerodrom area yang berada didekat ujung landasan yang dipergunakan oleh pilot untuk pengecekan terakhir dari semua instrumen dan mesin pesawat sebelum take off. Dipergunakan juga untuk tempat menunggu sebelum take off.
Pada landasan tanpa holding apron, pesawat yang tidak bisa berproses lepas landas harus disingkirkan dengan berjalan masuk ke landasan, meluncur ke luar melalui exit taxiway, untuk memberi kesempatan pesawat yang antri, masuk landasan dan start lepas landas.
Holding apron dirancang untuk melayani dua sampai empat pesawat dan cukup ruang bagi pesawat satu menyalip pesawat yang lain.
Luas holding apron tergantung ukuran pesawat yang akan dilayani.
HOLDING BAY
Area yang diperuntukkan bagi pesawat untuk melewati pesawat lainnya saat taxi, atau berhenti saat taxi.
Pada jam-jam sibuk, jika jumlah gate lapangan terbang tidak cukup untuk melayani pesawat yang datang maka ATC akan menuntun pesawat untuk parkir di holding bay sampai menunggu gate kosong.
Holding bay tidak diperlukan jika kapasitas sebanding dengan permintaan.
Di masa depan permintaan sulit diramalkan, sehingga fasilitas untuk parkir sementara masih tetap diperlukan.
HUBUNGAN AREA TERMINAL DENGAN LANDASAN
• Pendaratan dan lepas landas mempunyai volume yang sama dari dua arah.
• Jarak taxiway dari ujung landasan ke terminal sama.
• Mudah melakukan pendaratan dari arah manapun.
• Kondisi angin sedemikan hingga pendaratan dan lepas landas bisa dilakukan dari arah manapun dengan sama hasilnya.
• Pada volume lalu lintas padat, harus disediakan satu landasn yang selalu beroperasi.
• Pembagian operasi satu landasan hanya untuk pendaratan sedang yang lain hanya untuk lepas landas.
• Berkurangnya jarak taxi untuk lepas landas dan pendaratan.
• Memerlukan tanah yang lebih luas.
• Pada daerah dengan tiupan angin yang menghendaki landasan lebih dari satu arah.
• Menggunakan dua landasan untuk pendaratan dan lepas landas.
• Untuk landasan yang volume lalu lintas tinggi
• Lapangan terbang dengan volume yang tinggi.
• Dua landasan untuk pendaratan, dua landasan untuk lepas landas.
• Landasan yang berdekatan dengan terminal direncanakan dipakai untuk lepas landas saja.
• Untuk menghindari pesawat yang akan lepas landas memotong landasan aktif untuk pendaratan.