SURAT PERMOHONAN PENERBITAN
Jakarta, 19 November 2021
Nomor : 86/PM-Prod/E-ISBN/XI/2021 Perihal :
permohonan Buku elektronik
Kepada Yth.:
TIM ISBN/KDT
Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 28AJakarta Pusat Dengan hormat,
Bersama surat ini kami atas nama Penerbit Kencana Mengajukan permohonan Isbn dan Barcode atas buku yang akan terbitkan berikut ini :
Judul : Pegawai negeri sipil: lepas dari partai politik terjebak di pilkada
Agar permohonan ini dapat diproses, maka kami lampirkan dokumen dalam PDF atau JPG :
- Halaman Judul - Balik Halaman Judul - Kata Pengantar - Daftar Isi - sinopsis
Demikian surat permohonan kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Manajer Produksi
Lepas Dari Partai Politik Terjebak di Pilkada
English Nainggolan, S.H., M.H.,
Pegawai
negeri
sipil
Pegawai negeri siPil:
lepas dari Partai Politik Terjebak di Pilkada edisi Pertama
Copyright © 2021
ISBN --- 15 x 23 cm xxxii, 224 hlm Cetakan ke-1, ---- 2021
Kencana 2021---
Penulis
English Nainggolan, S.H., M.H.,
Desain sampul Irfan Fahmi
Penata letak Suwito & Laily Kim
Penerbit P R E N a d a
Jl. Tambra Raya No. 23 Rawamangun -Jakarta 13220 Telp: (021) 4786-4657 Faks: (021) 475-4134
Divisi dari PrenaDaMeDia grOUP e-mail: [email protected]
www.prenadamedia.com INdONESIa
dilarang memperbanyak, menyebarluaskan, dan/atau mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun, termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi,
tanpa izin tertulis dari penerbit dan penulis.
KATA SAMBUTAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, saya selaku Ke- pala Badan Kepegawaian Negara dapat memberikan kata sambutan atas penerbitan buku dengan judul Pegawai Negeri Sipil, Lepas dari Partai Politik Terjebak di Pilkada, karya dari Sdr. English Nainggolan.
Tulisan ini didasarkan atas berbagai literatur termasuk peraturan perundang-undangan dan pengalamannya selama bekerja dan ber- karya di lingkungan Badan Kepegawaian Negara.
Saya menyambut baik kehadiran buku ini di tengah minimnya literatur atau referensi tentang PNS. Buku ini dapat menambah re- ferensi pengetahuan dan dapat menjadi rujukan dalam memahami posisi dan pengalaman PNS dalam sistem politik dan kepartaian di Indonesia yang terkadang dilematis dengan segala dampak ikutan- nya. Bahkan PNS pernah menjadi salah satu komponen penting dan sentral dalam salah satu kekuatan politik pada zaman Orde Baru.
Dengan membaca buku ini, kita juga dapat mengetahui dan me- mahami berbagai sistem pemilihan kepala daerah yang pernah di- terapkan di Indonesia, dari sistem pemilihan kepala daerah melalui perwakilan murni, sistem pemilihan perwakilan tidak murni atau semu, sampai dengan sistem pemilihan kepala daerah langsung oleh rakyat. Begitu juga dengan berbagai dampak ikutannya bagi birokra- si, PNS, terutama para pejabat di daerah sebagai akibat diterapkan- nya sistem pemilihan kepala daerah secara langsung.
viii
|
Pegawai negeri siPil: lePas dari Partai Politik terjebak di PilkadaSaya memberi apresiasi kepada Sdr. English Nainggolan yang dapat menyelesaikan tulisan dalam bentuk buku ini. Buku ini dapat menjadi referensi bagi semua PNS dalam semua jenjang, baik untuk menambah pengetahuan dan pemahaman maupun sebagai bahan ajar di lingkungan lembaga pendidikan dan pelatihan PNS. Buku ini adalah satu dari sedikit bahan bacaan atau referensi pengetahuan yang mengulas tentang PNS.
Semoga buku ini bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih dan selamat atas penerbitan buku ini.
Jakarta, Juli 2021 Kepala Badan Kepegawaian Negara,
Dr. Ir. Bima Haria Wibisana, MSIS.
KATA SAMBUTAN
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Pertama-tama saya selaku Kepala Lembaga Administrasi Nega- ra (LAN) mengucapkan selamat dan menyambut baik atas terbitnya buku dengan judul: Pegawai Negeri Sipil, Lepas dari Partai Politik Ter- jebak di Pilkada ini. Ditengah-tengah kesibukannya masih memberi waktu menuangkan pemikiran dan pengalamannya dalam bentuk buku. Dari sedikit praktisi birokrat Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menyumbangkan tulisannya, buku ini menambah referensi bacaan pengetahuan dan pemahaman bagi PNS dalam semua level, mahasis- wa, dan kalangan profesi lainnya.
Buku ini dapat memberi pencerahan dan pemahaman atas peng- alaman kondisi keanggotaan PNS dalam partai politik dalam sistem politik dan kepartaian di Indonesia, baik masa Orde Lama, Orde Baru, dan masa Reformasi dengan berbagai masalah ikutannya terhadap birokrasi maupun bagi PNS itu sendiri. Begitu juga dengan ragam pengalaman Indonesia menerapkan sistem pemilihan kepala dae- rah sebagai bagian dari sistem ketatanegaraan yang terus berubah seiring dengan politik hukum penguasa dan pemaknaan demokrasi pada masing-masing zamannya.
Substansi dalam buku ini berguna untuk PNS, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya, juga dapat menjadi referensi untuk ba- han ajar dalam berbagai pendidikan dan pelatihan bagi PNS terma- suk untuk Latsar Calon PNS dan pelatihan kepemimpinan berbagai
x
|
Pegawai negeri siPil: lePas dari Partai Politik terjebak di Pilkadajenjang yang diberikan kepada PNS sebagai bagian dari pemahaman sistem ketatanegaraan di Indonesia. Referensi tentang PNS masih sa- ngat minim, sehingga buku ini menjadi salah satu yang menghiasi literatur pembelajaran tentang hubungan PNS dengan partai politik dan sistem pemilihan kepala daerah dengan berbagai dampaknya.
Saya juga mendorong kepada para birokrat untuk menuangkan da- lam bentuk tulisan ragam pengetahuan dan pengalamannya selama meniti karier di lingkungan birokrasi pemerintahan.
Akhirnya, sekali lagi saya mengucapkan selamat atas terbitnya buku ini. Semoga buku ini bermanfaat untuk menambah pengetahu- an kita semua.
Jakarta, September 2021 Kepala Lembaga Administrasi Negara,
Dr. Adi Suryanto, M.Si.
KATA SAMBUTAN
KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
Saya sangat menyambut baik atas terbitnya buku dengan judul:
Pegawai Negeri Sipil, Lepas dari Partai Politik Terjebak di Pilkada karya Sdr. English Nainggolan. Dengan membaca buku ini kita akan dicerahkan dengan pengalaman bangsa Indonesia masa lalu dan masa kini. Bagaimana posisi, kedudukan, dan keikutsertaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam partai politik dan dampaknya terhadap net- ralitas PNS dan birokrasi. Begitu juga dengan sistem pemilihan kepa- la daerah yang berubah-ubah dalam sejarah kebangsaan Indonesia yang berubah-ubah sampai dengan pemilihan kepala daerah secara langsung dengan segala dampaknya.
Ada hal paradok tentang PNS dan netralitas PNS dalam sistem kepartaian dihubungkan dengan sistem pemilihan kepala daerah.
Pada zaman Orde Lama dan Orde Baru, negara melalui seperangkat peraturan perundang-undangan memungkinkan PNS menjadi ang- gota dan/atau pengurus partai politik yang membawa dampak nega- tif terhadap birokrasi. Bahkan pada zaman Orde Baru, PNS menjadi salah satu kekuatan politik untuk menopang kekuasaan. Hampir se- luruh PNS menjadi anggota Golongan Karya. Setelah reformasi, PNS dilarang menjadi anggota partai politik, sehingga relatif sudah netral dan birokrasi stabil. Sebaliknya, dengan sistem pemilihan kepala da- erah secara langsung, negara melalui seperangkat peraturan perun- dang-undangan meminta supaya PNS dan birokrasi netral tidak me-
xii
|
Pegawai negeri siPil: lePas dari Partai Politik terjebak di Pilkadamihak, tetapi PNS dan para pejabat itu sendiri tidak dapat menjaga netralitasnya dengan berbagai sebab dan kondisi objektif faktual di daerah, termasuk maraknya praktik jual beli jabatan khususnya di lingkungan pemerintah daerah.
Saya merekomendasikan buku ini sebagai bacaan tambahan pengetahuan, bukan hanya bagi PNS dan pejabat, tetapi juga untuk mahasiswa dan masyarakat luas. Masa depan tidak akan pernah ada tanpa masa lalu.
Akhirnya, sekali lagi saya mengucapkan selamat atas terbitnya buku ini. Semoga buku ini dapat dimanfaatkan untuk menambah pe- ngetahuan kita semua.
Jakarta, September 2021 Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara,
Prof. Dr. Agus Pramusinto, MDA.
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa dan sungguh Maha baik, akhirnya tulisan ini dapat selesai dalam bentuk buku dengan judul: Pegawai Negeri Sipil, Lepas dari Partai Politik Terjebak di Pilkada.
Awalnya tulisan ini adalah tesis untuk memperoleh gelar Magister Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana Jakarta tahun 2006 dengan judul: “Keanggotaan Pegawai Negeri Sipil Dalam Partai Politik dan Implikasinya pada Netralitas Birokrasi (Suatu Tin- jauan Yuridis Normatif dan Empirik)”. Kemudian dengan berbagai penyesuaian dan ditambahkan materi yang sangat relevan tentang sistem pemilihan kepala daerah.
Masalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam sistem politik dan ke- partaian pada masa lalu sangat mewarnai birokrasi pemerintahan, dari awal kemerdekaan sampai awal masa reformasi. Bahkan pada masa Orde Baru, PNS dan birokrasi pernah menjadi salah satu kom- ponen dan pilar penting dalam meraih, mempertahankan, dan mem- perkukuh kekuasaan. Sesuai perjalanan sejarah dan dampak besar reformasi, akhirnya PNS dapat lepas dari keanggotaan dan hiruk pikuk partai politik dan pemilihan umum. Sehingga saat ini tidak ada lagi PNS atau pejabat yang berstatus PNS di lingkungan birokra- si yang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Birokrasi menjadi organisasi yang netral. Artinya, siapa pun dan dari partai mana pun yang berkuasa dan menguasai pemerintahan, birokrasi tetap utuh dan solid menjalankan fungsi-fungsinya.
xiv
|
Pegawai negeri siPil: lePas dari Partai Politik terjebak di PilkadaDengan sistem pemilihan kepala daerah secara langsung (Pilka- da langsung) baik untuk pemilihan gubernur, bupati, dan walikota, sangat dirasakan dampak negatifnya bagi PNS khususnya pejabat pe- merintahan daerah yang merasa terjebak dan menjadi pusaran ma- salah. Dalam Pilkada langsung, netralitas PNS dan para pejabatnya sepertinya tidak akan pernah netral secara utuh dan bulat. Dampak besar dari sistem Pilkada langsung ini antara lain maraknya muta- si pejabat dan jual beli atau suap menyuap untuk mempertahankan atau memperoleh jabatan. Ditengarai juga bahwa sistem Pilkada langsung yang berbiaya besar ini mengakibatkan banyak kepala da- erah terpilih kemudian terjerat kasus hukum berupa tindak pidana korupsi. Buku ini juga menguraikan berbagai sistem pemilihan ke- pala daerah yang pernah diterapkan sejak kemerdekaan, dari sistem perwakilan murni, sistem penunjukan, sistem perwakilan murni yang semu, sampai dengan sistem pemilihan kepala daerah secara langsung.
Mengenai keanggotaan PNS dalam partai politik, Penulis banyak memahami dan menjadi bagian dari sejarah karena pernah ikut ter- libat langsung dalam perumusan kebijakan keanggotaan PNS dalam partai politik sewaktu menjabat di lingkungan Biro Hukum/Direk- torat Peraturan Perundang-undangan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Penulis juga dapat memahami pengalaman pejabat birokrasi pemerintahan di daerah dampak Pilkada langsung sewaktu menja- bat Kepala Kantor Regional XI BKN di Manado yang wilayah kerjanya meliputi Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara, dan Kepala Kantor Regional VI BKN di Medan dengan wilayah kerja Pro- vinsi Sumatra Utara.
Pada kesempatan ini, saya menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Ir. Bima Haria Wibisana, MSIS., Kepala Badan Ke- pegawaian Negara (BKN) yang banyak memberikan bimbingan dan kesempatan kepada Penulis dalam mengarungi karier di BKN dan berkenan memberikan kata sambutan atas buku ini;
2. Bapak Dr. Adi Suryanto, M.Si., Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang juga berkenan memberikan kata sambutan atas buku ini;
3. Bapak Prof. Dr. Agus Pramusinto, MDA., Ketua Komisi Apa-
kata Pengantar
|
xvratur Sipil Negara (KASN) atas perkenannya memberikan kata sambutan pada buku yang sangat sederhana ini.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Iwan Setyo Prihatin, S.H., M.AP., Kepala Bagian Tata Usaha, Sdri. Juniar Frida H. Nainggolan, S.E., Auditor Manajemen Aparatur Sipil Nega- ra, Sdri. Tuti Hutabalian, S.H., Analis Hukum, ketiganya di Kantor Regional VI BKN Medan, dan Sdri. Agustina Dolonseda, S.T., Auditor Manajemen Aparatur Sipil Negara di Kantor Regional XI BKN Mana- do yang banyak memberikan dukungan bahan, masukan, saran, edi- ting, dan koreksi atas naskah buku ini.
Buku ini sangat bermanfaat bagi masyarakat umum, mahasis- wa dengan konsenterasi ilmu pemerintahan, ilmu hukum, ilmu po- litik, ilmu administrasi, maupun disiplin ilmu lainnya. Juga sangat bermanfaat bagi PNS dan pejabat birokrasi untuk menambah penge- tahuan, pemahaman dan pengalaman PNS dalam sistem politik dan kepartaian di Indonesia dan juga tentang sistem pemilihan kepala daerah yang pernah diterapkan di Indonesia termasuk kondisi faktu- al yang dialami PNS dalam sistem Pilkada langsung. Buku ini juga sa- ngat direkomendasi untuk bahan ajar atau pengetahuan tambahan bagi peserta Pelatihan Dasar (Latsar) bagi Calon PNS, Pelatihan Kepe- mimpinan Pengawas (PKP), Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA), bahkan sebagai referensi untuk peserta Pelatihan Kepemim- pinan Nasional (PKN). Semoga buku ini bermanfaat. Salam.
Penulis, English Nainggolan, S.H., M.H.
dAfTAR iSi
KATA SAMBUTAN
Kepala Badan Kepegawaian Negara vii
Kepala Lembaga Administrasi Negara ix
Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara xi
KATA PENGANTAR xiii
DAfTAR ISI xvii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Umum 1
b. Politik Hukum 9
C. Netralitas dan birokrasi 17
BAB 2 HAK BERSERIKAT, PARTAI POLITIK, DAN NETRALITAS BIROKRASI 21
A. Hak berserikat 21
b. Partai Politik 26
C. Netralitas birokrasi 31
D. Sistem Manajemen Kepegawaian PNS 36 1. Berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 1961 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Kepegawaian 36 2. Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Kepegawaian 38
3. Berdasarkan UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Kepegawaian 40
xviii
|
Pegawai negeri siPil: lePas dari Partai Politik terjebak di Pilkada4. Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara 42
5. Pengangkatan Pejabat karier oleh Pejabat Politik 45 BAB 3 KEANGGOTAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM
PARTAI POLITIK MASA ORDE LAMA DAN
ORDE BARU 53
A. Masa Orde Lama 53
b. Masa Orde baru 66
1. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1970 tentang Pengaturan Kehidupan Politik Pejabat-pejabat Negeri dalam Rangka Pembinaan Sistim Kepegawaian Negeri
Republik indonesia 66
2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai
Politik dan Golongan Karya 70
3. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1976 tentang Keanggotaan PNS dalam Partai Politik atau Golongan Karya 73 BAB 4 KEANGGOTAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DALAM PARTAI POLITIK SETELAH REfORMASI 89 A. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Pegawai Negeri Sipil yang Menjadi Anggota Partai Politik jo. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999 90 b. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
tentang Pokok-pokok Kepegawaian 97
C. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan PNS Menjadi Anggota Partai Politik 102 D. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara 109
E. Dukungan Kebijakan Netralitas dan Disiplin 114 BAB 5 RAGAM MODEL PEMILIHAN KEPALA DAERAH
DI INDONESIA 121
A. Umum 121
b. Sistem Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia 124 1. Pemilihan Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 1948 tentang Penetapan Aturan-aturan Pokok Mengenai Pemerintahan Sendiri di daerah-daerah yang Berhak Mengatur dan Mengurus Rumah Tangganya Sendiri 124
daftar isi
|
xix2. Pemilihan Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1957
tentang Pokok-pokok Pemerintahan daerah 129 3. Pemilihan Berdasarkan Penetapan Presiden Nomor 6
Tahun 1959 tentang Pemerintahan daerah 133 4. Pemilihan Berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 1965
tentang Pokok-pokok Pemerintahan daerah 138 5. Pemilihan Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1974
tentang Pokok-pokok Pemerintahan di daerah 143 6. Pemilihan Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan daerah 148
7. Pemilihan Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan daerah 153
8. Pemilihan Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2014
tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota 161 9. Pemilihan Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-undang
Beserta Perubahannya 168
BAB 6 RAGAM MASALAH PEMILIHAN KEPALA DAERAH
SECARA LANGSUNG 179
A. Umum 179
b. Ragam Masalah Pilkada Langsung 182
1. Berbiaya Mahal 183
2. Tingginya Potensi Korupsi 190
3. Birokrasi Tidak Akan Pernah Netral 194
4. Pelanggaran Netralitas 200
5. Mutasi dan jual-beli Jabatan 206
6. Konflik Sosial 217
DAfTAR PUSTAKA 223
TENTANG PENULIS 233