Presentasi Tugas Akhir
UNJUK KERJA NOISE RISE BASED CALL ADMISSION CONTROL (NB‐CAC)
PADA SISTEM WCDMA PADA SISTEM WCDMA
Oleh:
Devi Oktaviana (2206100632)
Pembimbing:
Ir. Achmad Ansori, DEA
(2206100632) Co. Pembimbing:
Ir. Suwadi, M.T
Pendahuluan
• WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access)
– Teknologi generasi ketiga (3G) untuk GSM.
K l 3G d i b l
Keunggulan 3G dengan generasi sebelumnya :
1.Dukungan terhadap pengembangan teknologi sangat baik.
2.W‐CDMA dapat mengakses beberapa layanan yang berbeda
d b
pada saat yang bersamaan.
3.Dapat diaplikasikan pada lingkungan interferensi yang tinggi.
4.Menyediakan kapasitas yang lebih besar daripada sistem FDMA, TDMA, maupun Narrowband CDMA.
5.Kerahasiaan yang tinggi.
6.Penggunaan spektrum radio yang efisiengg p y g 7.Akses layanan yang cepat.
– Soft capacitySoft capacity
Kapasitas dari WCDMA tidak memiliki batasan
P ENDAHULUAN
¾ Karakteristik WCDMA
Memiliki kecepatan chip tinggi (3.84 Mcps) dan data
t i 2 Mb k d t k i k h
rate mencapai 2 Mbps, menggunakan deteksi koheren pada uplink dan downlink berdasarkan penggunaan sinyal pilot, power control yang cepat beradaptasi.
sinyal pilot, power control yang cepat beradaptasi.
¾ Power Kontrol WCDMA
9 Power Kontrol meliputi uplink power kontrol dan 9 Power Kontrol meliputi uplink power kontrol dan downlink power kontrol. Power kontrol downlink digunakan untuk memperbesar kapasitas sistem, sedangkan pada uplink digunakan untuk mengontrol hubungan dan batas threshold penerimaan mobile station
station.
9 Power Kontrol yang digunakan pada proses uplink sempurna
sempurna.
P ENDAHULUAN
¾ Cell Breathing pada WCDMA
– Penyusutan sel pada proses breathing terjadi karena adanya peningkatan trafik yang menyebabkan peningkatan permintaan jumlah kanal yang lebih trafik yang menyebabkan peningkatan permintaan jumlah kanal yang lebih besar dari kapasitas maksimum sel.
– Penyebab dari peningkatan jumlah permintaan kanal, antara lain:
99 Pertumbuhan jumlah user 9 Mobilitas user
Latar belakang Tugas Akhir Latar belakang Tugas Akhir
• Usaha untuk mengatasi interferensi pada Usa a u tu e gatas te e e s pada kanal komunikasi wcdma dengan
mekanisme Call admission control mekanisme Call admission control
• Call Admission control yang digunakan berdasarkan nilai threshold yang
ditentukan.
• Noise Rise based call admission control (NB CAC)
(NB‐CAC).
Rumusan MASALAH
Permasalahan yang akan dicari jawabnya adalah:
• Bagaimana mengatasi interferensi dengan Bagaimana mengatasi interferensi dengan menggunakan call admission control?
B i ki j i i b d ll
• Bagaimana kinerja noise rise based call admission control (NB‐CAC)?
• Bagaimana kinerja noise rise based call
admission control dibandingkan dengan load
admission control dibandingkan dengan load
based call admission control (LB‐CAC)?
BATASAN MASALAH Dalam pengerjaan tugas akhir
Dalam pengerjaan tugas akhir,
permasalahan di atas dibatasi dengan asumsi sebagai berikut
asumsi sebagai berikut :
• Mobilitas dari user tidak dimodelkan, user diasumsikan terdistribusi uniform
• Setiap mobile station mempunyai kontrol
• Setiap mobile station mempunyai kontrol daya yang sempurna pada proses uplink.
• Hanya digunakan untuk perhitungan 1 sel
saja. j
TUJUAN TUJUAN
P liti dil k k d T Akhi i i
Penelitian yang dilakukan pada Tugas Akhir ini bertujuan sebagai berikut :
• Mengatasi Interferensi pada kanal komunikasi
• Mengatasi Interferensi pada kanal komunikasi WCDMA dan meningkatkan kualitas layanan dengan metode CAC menggunakan algoritma dengan metode CAC menggunakan algoritma Noise Based Call Admission Control (NB‐CAC).
• Mengevaluasi besarnya presentase probabilitas Mengevaluasi besarnya presentase probabilitas yang terjadi dengan banyaknya jumlah user.
• Menganalisa hasil yang diperoleh dari algoritma g y g p g
load based call admission control (LB‐CAC) dan
noise rise based call admission control (NB‐CAC).
Model sistem
• Model sistem WCDMA Model sistem WCDMA
User yang dalam keadaan bergerak tidak
dimodelkan Dalam simulasi ini hanya untuk dimodelkan. Dalam simulasi ini hanya untuk perhitungan 1 sel. Dalam sel tersebut
dibangkitkan sejumlah user Kemudian masing dibangkitkan sejumlah user. Kemudian masing‐
masing user tersebut dibangkitkan waktu awal panggilan dan waktu pendudukan Kemudian panggilan dan waktu pendudukan. Kemudian dicari nilai probabilitas blocking dan
b bilit d i
probabilitas dropping.
Model sistem
• Pembangkitan Trafik Pembangkitan Trafik
waktu kedatangan tiap user dibangkitkan secara distribusi poison, sedangkan waktu pendudukan tiap user dibangkitkan secara distribusi eksponensial
dimana :
sn = waktu awal kedatangan sn waktu awal kedatangan dn = waktu akhir kedatangan hn = waktu pendudukan
∆s = jeda waktu antar panggilan
∆sn= jeda waktu antar panggilan
n = jumlah panggilan dalam satu user
Pembangkitan trafik (2) Pembangkitan trafik (2)
Menggunakan distribusi poisson
Menghitung awal kedatangan
Waktu Kedatangan Panggilan Waktu Awal Panggilan
Δ Δ
Δs1 s1 =Δs1
Δs2 s2 = s1+ Δs2
Δs3 s3 = s2+ Δs3
Δs4 s4 = s3+ Δs4
Δs5 s5 = s4+ Δs5
Δsn sn = sn-1+ Δsn
Menghitung akhir kedatangan panggilan
Waktu Kedudukan Waktu Akhir Kedatangan
h1 d1 =h1
h d d h
h2 d2 =d1+ h2
h3 d3 =d2+ h3
h4 d4 =d3+ h4
h5 d5 =d4+ h5
Pembangkitan trafik (3) Pembangkitan trafik (3)
• Parameter – parameter penentuan untuk perhitungan trafik yang meliputi panggilan suara, panggilan Handover dan untuk komunikasi data
komunikasi data
Average Number of Call per hour (µ)
Average Call Holding Time (λ) Voice Traffic (v)
Handover Traffic (h)
Data Traffic (d) Data Traffic (d)
Noise Rise Noise Rise
persamaan dari algoritma noise rise sebagai berikut :
(1)
Dimana L didapat dari persamaan berikut :p p
(2)
di
dimana :
W = chiprate WCDMA = 3,84 Mcps
SIR = Signal to Interference Ratio Æ voice = 7 dB Æ data = 5 dB Æ data = 5 dB R = Laju data Æ voice = 12,2 Kbps
Æ Data = 64 Kbps v = activity factor Æ voice = 0 67 v = activity factor Æ voice = 0,67
Noise Rise (2) Noise Rise (2)
• Perhitungan total load factor dalam uplink WCDMA dapat ditunjukkan
d b i b ik
dengan rumus sebagai berikut
• Dimana Lj adalah load factor per user, K adalah total user dan t adalah rasio
(3)
j
interferensi antara cell sendiri dengan cell tetangga diasumsikan sebesar 0,65. Dari persamaan (1),(2) dan (3) di atas maka persamaan dari Noise rise dapat
disederhanakan sebagai berikut.
Noise Rise (3) Noise Rise (3)
• Untuk perhitungan Noise rise dalam bentuk decibel (dB) d l h b i b ik
adalah sebagai berikut.
• Karakteristik noise rise
25 Noise Rise (dB)15 20
dB)
Noise Rise (d 10
5
ALGORITMA ADMISSION CONTROL ALGORITMA ADMISSION CONTROL
• Panggilan baru dapat diterima jika memiliki kondisi yang gg p j y g memenuhi syarat sebagai berikut.
• Dimana η
th hoth_hoadalah reserved capacity untuk proses
handover
Probabilitas Blocking Probabilitas Blocking
i k id k di
• Service trunk tidak tersedia.
• Diasumsikan tidak ada delay yang diberikan. y y g
• User diberikan nada sibuk
• Dapat dikatakan bahwa ukuran dasar dari
• Dapat dikatakan bahwa ukuran dasar dari unjuk kerja trafik adalah probabilitas bahwa waktu menunggu layanan (service delay)
waktu menunggu layanan (service delay) melebihi dari waktu yang dispesifikasikan,
d k t l i di b t j b i
dengan kata lain disebut juga sebagai
Probabilitas Blocking.
Dropped Call Dropped Call
di i bi b l
• Kondisi pembicaraan yang berlangsung terputus sebelum pembicaraan tersebut selesai.
• Terjadi oleh berbagai hal yaitu :
9 Rugi‐rugi Frekuensi Radio (RF Loss), lemahnya g g ( ) y sinyal yang diterima.
9 Co‐Channel Interferensi dan Adjacent Co Channel Interferensi dan Adjacent Interferensi.
9 Kegagalan Handover sebagai akibat dari tidak 9 Kegagalan Handover sebagai akibat dari tidak
terdapatnya trafik kanal pada sel tetangga
Kongesti Trafik Kongesti Trafik
• Keadaan dimana semua kanal trafik dalam keadaan
h di b bk k d d k k l
penuh yang disebabkan karena pendudukan kanal secara serempak.
• Terhadap trafik yang ditawarkan pada saat kongesti Terhadap trafik yang ditawarkan pada saat kongesti dapat dibedakan kedalam tiap model, yaitu:
1. Sistem rugi g
2. Sistem tunggu
3. Sistem tahan/simpan
• Model operasi penanganan trafik terpenting adalah jumlah sumber panggilan dan distribusi waktu
pendudukan
pendudukan
Diagram alir g
Perbandingan probabilitas blocking dan dropping dengan rata‐
rata jumlah user
0.35 0.4
BP (voice) DP (voice) D-BP (trafik data)
Parameter Simulasi Nilai Rata-rata jumlah user 250-700 Rata-rata waktu pendudukan 120 detik
Threshold 2.5
Algoritma Admission Control Noise-Rise
0.25 0.3
Algoritma Admission Control Noise Rise Persentase Reserved Capacity 5%
0.15 0.2
Probability
Kenaikan besarnya probabilitas dropping (DP) memiliki hasil
yang lebih rendah dib di k d
0.1 0.15
dibandingkan dengan probabilitas blocking (BP)
250 300 350 400 450 500 550 600 650 700
0 0.05
Perbandingan Probabilitas Blocking, Probabilitas Dropping dan Probabilitas Blocking Data dengan variasi waktu pendudukan
0.6 0.7 0.8 0.9 1
y (x100%)
BP 1 menit BP 2 menit BP 3 menit BP 4 menit BP 5 menit BP 6 menit BP 7 menit
Parameter Simulasi Nilai
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Blocking Probability
Parameter Simulasi Nilai Rata-rata jumlah user 250-700 Rata-rata waktu pendudukan 60 - 420
detik
Threshold 2.5
Algoritma Admission Control Noise Rise
0.7 0.8 0.9 1
00%)
DP 1 menit DP 2 menit DP 3 menit DP 4 menit DP 5 menit DP6 menit
250 300 350 400 450 500 550 600 650 700
0
Average Number of Users
Algoritma Admission Control Noise-Rise Persentase Reserved Capacity 5%
0 1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Dropping probability (x10 DP 6 menit DP 7 menit
0.8 0.9 1
D-BP 1 menit D-BP 2 menit D-BP 3 menit D-BP 4 menit
250 300 350 400 450 500 550 600 650 700
0 0.1
Average Number of Users
0.4 0.5 0.6 0.7
ng probability (x100%) D-BP 5 menit
D-BP 6 menit D-BP 7 menit
Perbandingan Probabilitas Blocking, Probabilitas Dropping dan Probabilitas Blocking Data dengan variasi waktu pendudukan
W kt P b bilit P b bilit P b bilit Waktu
Pendudukan
Probabilitas Blocking (voice)
Probabilitas Droppng (voice)
Probabilitas Blocking (data)
1 menit 0% 0% 0%
2 it 0% 0% 2 32%
2 menit 0% 0% 2,32%
3 menit 5,08% 0% 22,77%
4 menit 22,81% 0,49% 52,66%
5 menit 32,52% 5,42% 69,77%
6 it 58 42% 22 81% 78 19%
6 menit 58,42% 22,81% 78,19%
7 menit 74% 38,93% 82,66%
Semakin lama waktu pendudukan pada komunikasi suara (voice) dan komunikasi data maka besarnya probabilitas blocking komunikasi suara (voice) maupun komunikasi data semakin besar Demikian juga besarnya probabilitas dropping komunikasi data semakin besar. Demikian juga besarnya probabilitas dropping
yang terjadi juga semakin besar.
Perbandingan probabilitas blocking dan probabilitas dropping dengan besarnya threshold
Parameter simulasi Nilai
R t t j l h 700
0.35 Rata-rata jumlah user 700
Rata-rata waktu pendudukan 120 detik
Threshold 2.2-3
Algoritma CAC Noise-rise
Nilai reversed capacity untuk 5%
0.3
BP DP D-BP
Nilai reversed capacity untuk handover
5%
0.2 0.25
y (x100%)
probabilitas blocking dan
0.15 0
king probability
probabilitas blocking dan probabilitas dropping semakin besar dengan semakin bertambahnya
0 05
Block 0.1
y nilai threshold
0 0.05
Kesimpulan
• Hasil simulasi perbandingan antara probabilitas blocking dengan rata‐rata jumlah user terlihat bahwa nilai probabilitas blocking data (D‐BP) lebih besar dari probabilitas blocking (BP) dan probabilitas (D BP) lebih besar dari probabilitas blocking (BP) dan probabilitas dropping (DP). Hal ini terlihat yaitu saat rata‐rata jumlah user 500 nilai D‐BP mencapai nilai 4% sedangkan nilai BP dan DP tetap
bernilai 0%. Hal tersebut karena trafik komunikasi data memiliki
b b l bih b dib di k d t fik k ik i
beban yang lebih besar dibandingkan dengan trafik komunikasi suara. Sehingga banyak sekali data yang diblok terutama saat terjadi jam sibuk.
• Semakin lama waktu pendudukan pada komunikasi suara (voice)Semakin lama waktu pendudukan pada komunikasi suara (voice) maupun komunikasi data maka besarnya probabilitas blocking dan probabilitas dropping semakin besar. Hal ini karena waktu
pendudukan merupakan salah satu parameter utama dari
penggunaan jalur trafik dan untuk melakukan pengukuran suatu trafik komunikasi harus diamati pola dari pendudukannya.
Sehingga apabila semua kanal yang disediakan dalam keadaan penuh karena pendudukan kanal trafik secara serempak maka penuh karena pendudukan kanal trafik secara serempak maka tidak semua trafik yang ditawarkan dapat dilayani. Hal ini
mengakibatkan adanya kenaikan probabilitas blocking dan probabilitas dropping.
Kesimpulan (2)
• Dari hasil simulasi perbandingan probabilitas blocking dan
probabilitas dropping dengan besarnya threshold terlihat bahwa
ki b il i th h ld di k k b bilit
semakin besar nilai threshold yang digunakan maka probabilitas blocking dan dropping yang terjadi semakin besar. Hal ini karena semakin besar threshold maka semakin banyak trafik yang dapat masuk pada sistem. Namun dengan adanya trafik yang tinggi masuk pada sistem. Namun dengan adanya trafik yang tinggi menyebabkan interferensi juga semakin besar. Sehingga untuk memperoleh level QoS yang bagus pada algoritma Noise Rise digunakan threshold yang rendah. Dengan tujuan untuk
b t i j l h il k d i t d t k
membatasi jumlah panggilan yang masuk pada sistem dan untuk meminimalisasi terjadinya interferensi.
• Dari hasil simulasi perbandingan antara Load Based CAC dan Noise Rise based CAC terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang
Rise based CAC terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang spesifik hasil dari algoritma load based CAC dengan noise rise
based CAC. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua algoritma CAC tersebut memiliki unjuk kerja yang sama. Perbedaannya hanya
terdapat pada threshold yang digunakan. Untuk load faktor menggunakan threshold = 2,5dB sedangkan untuk noise rise menggunakan threshold = 0.6dB.