• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber : Data Perusahaan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. (Sumber : Data Perusahaan)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Novotel Semarang terletak di lokasi strategis yakni di Jl.

Pemuda 123, Semarang, Jawa Tengah, dan dekat dengan pemerintahan kota Semarang. Hotel ini beroperasi dibawah pimpinan Accor Hospitality dan merupakan hotel berbintang empat.

Hotel ini beroperasi dibawah pimpinan Accor Group, yaitu jaringan internasional manajeman hotel yang berpusat di negara Prancis. Nama “ Hotel Novotel Semarang ” diambil atas persetujuan PT Griyamas Mukti Sejahtera dan Accor Indonesia. Dibawah Accor Asia Pasific, Hotel Novotel Semarang menjadi hotel pertama yang beroperasi di Semarang dengan konsep “ A Resort in the City”.

Gambar 1.1

Logo Hotel Novotel Semarang

(Sumber : Data Perusahaan)

(2)

2 1.1.2 Visi dan Misi Hotel Novotel Semarang

Visi merupakan gambaran pencapaian perusahaan mendatang. Dan sebagai visi dari Novotel adalah “Accor is a leader in hospitality and tourism in Asia Pasific”. Sedangkan Misinya adalah ”Always exceed the expectations of our guest, employees and shareholders”.

1.1.3 Produk Hotel Novotel Semarang

Hotel Novotel Semarang adalah hotel berbintang 4 dan diklasifikasikan sebagai hotel bisnis dengan 172 kamar yang terdiri dari:

a. 62 Kamar Kelas Standar (Superior Rooms) b. 82 Kamar Kelas Mewah (Deluxe Rooms) c. 28 Kamar Keluarga Eksekutif (Executive Suites)

Kamar-kamar sudah dilengkapi dengan; Individually controled air conditioner, DD long distance call, 220/240 V AC Air conditioning, In-room safety deposit box, Minibar, Radio, TV Cable, IDD telephone, Free internet connection, Kimono, Tea and coffee making facilities, Slippers, Daily newspaper .

Selain kamar hotel, fasilitas yang tersedia pada Hotel Novotel Semarang adalah sebagai berikut;

1.) Restoran menyediakan berbagai ragam masakan untuk buffet , breakfast, lunch, dinner dengan berbagai pilihan menu international, Thailand, seafood and barbeque, masakan Indonesia hingga international barbeque.

2.) Meeting Room Function, Hotel Novotel Semarang menyediakan ruang rapat yang nyaman dan mendukung apabila tamu memiliki keperluan atau instansi yang ingin melakukan rapat di hotel.

(3)

3

3.) Health Club and Swimming Pool, fasilitas ini diperuntukan bagi tamu hotel dengan operation hour pukul 06.00-22.00 dengan failitas antara lain body building, gym, aerobic, sauna, jacuzzi, squash massage, teble tennis. Swimming pool diperuntukan sebagai fasilitas publish bagi tamu hotel yang menginginkan kenyamanan dan melepas lelah setelah bekerja.

4.) Laundry and Dry Cleaning Service, fasilitas ini diperuntukan bagi tamu hotel yang ingin membersihkan serta mencuci baju, Hotel Novotel Semarang menyediakan fasilitas ini selama 24 jam.

5.) Foreign Exchange, fasilitas ini disediakan bagi para foreigner agar para mereka dapat menukarkan uang mereka, fasilitas ini berada di lobby hotel tepatnya di front desk.

6.) Dolfi Kids Club, fasilitas ini diperuntukan untuk tamu hotel yang menginap bersama anak–anak mereka sehingga anak–anak dapat bermain bersama staff hotel, Dolfi Kids Club juga menyediakan fasilitas bermain yang variatif sehingga membuat anak–anak menjadi nyaman dan gembira.

7.) Parking area, fasilitas ini diperuntukan bagi para tamu hotel dalam mengatur dan menempatkan kendaraan mereka.

8.) Car Rental, Fasilitas ini diperuntukan bagi tamu hotel yang ingin menyewa mobil untuk akomodasi baik untuk perjalanan dalam kota maupun luar kota.

1.1.4 Sumber Daya Organisasi Perusahaan

Semarang Novotel and Suites dipimpin oleh seorang General Manager, sebagai pimpinan tertinggi General Manager bertugas dan bertanggung jawab dalam merencanakan anggaran pendapatan dan belanja

(4)

4

bersama dengan Departement Head, selanjutnya mengendalikan anggaran belanja atau pengeluaran tiap–tiap departemen, selalu mengkontrol seluruh operations dan service setiap hari, seorang General Manager juga wajib meneliti setiap financial statement yang dibuat Accounting Department dan juga menyampaikan laporan secara periodik kepada direksi, menandatangani setiap surat yang keluar maupun masuk atas yang mengatasnamakan perusahaan serta meneliti surat–surat yang masuk terutama yang berhubungan dengan operational hotel. General Manager juga selalu mengupayakan terjalinnya hubungan yang baik dengan internal maupun eksternal seperti dengan travel agency maupun pemerintah maupun pimpinan perusahaan lain.

Dukungan Manajeman terhadap General Manager adalah dengan adanya Manager On Duty, Manager On Duty adalah jabatan manager operasional oleh para manager yang bergantian setiap harinya. Manager On Duty bertugas dari mulai pukul 17.00 sampai dengan pukul 24.00 serta bertanggung jawab atas semua operasional hotel pada malam hari.

Selanjutnya terdapat departemen-departemen yang bertugas menjalankan operasional hotel dan bertanggung jawab langsung kepada General Manager. Departemen tersebut adalah Front Office Departement yang bertugas memeriksa dan mengontrol pemakaian stationary di setiap section, membuat forecast atau competitor room sales (weekly atau monthly) serta memeriksa bill yang aktif yang mungkin ada yang lebih dari yang sudah ditentukan oleh manajeman. Kemudian Housekeeper Department, departemen ini bertugas dan bertanggung jawab dalam menangani kebersihan setiap kamar dan penyediaan inventaris kamar, Housekeeper Department juga bertanggung jawab atas kebersihan hotel, baik area yang sudah ada didalam maupun diluar hotel.

(5)

5

Kemudian terdapat Laundry Department yang selalu bertugas dalam menjaga kebersihan setiap linen staf maupun menyediakan jasa pencucian bagi para tamu, selanjutnya Food and Beverages Departement, departemen ini berkewajiban dalam menangani semua makanan dan minuman yang ada di hotel, departemen ini juga membawahi beberapa oulet restaurant, bar, cook dan sebagainya serta mengawasi dan mengkoordinir serta menjamin pelaksanaan tugas di bidang makanan dan minuman.

Selanjutnya adalah Sales and Marketing Department yang berkewajiban dalam melakukan promosi serta penjualan semua produk hotel, serta membina dan mengembangkan hubungan yang baik dengan tamu, airlines officer, press, serta instansi pemerintah juga para pihak- pihak yang dianggap yang dianggap potensial dan produktif, juga mengatur kegiatan sales dalam mencarikan sasaran obyek penjualan dengan target yang sudah ditentukan oleh manajeman.

Kemudian yang selanjutnya adalah Public Relations Manager, Public Relations Manager bertugas dalam membentuk citra positif hotel kepada khalayak luas serta selalu berupaya dalam mempromosikan hotel dan untuk mendapat revenue yang maksimal disaat yang terbaik bagi perusahaan.

Selanjutnya adalah Accounting Department, departemen ini bertugas dalam mengatur dan mengelola serta mengkontrol mengenai keuangan hotel.

Berikutnya adalah Engineering Departement, departemen ini memilik tugas adalah dengan selalu berupaya melakukan perawatan terhadap semua property hotel, seperti bangunan, listrik, air dan semua hal yang berkaitan dengan logistik hotel. Selanjutnya adalah Personnel Manager, departemen ini bertanggung jawab dalam mengawasi serta membina kelangsungan kinerja seluruh staf hotel.

(6)

6 1.2 Latar Belakang Penelitian

Perpindahan karyawan (employee turnover) adalah suatu fenomena yang sering terjadi dalam industri perhotelan. Turnover dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari organisasi. Turnover mengarah pada kenyataan akhir yang dihadapi suatu organisasi berupa jumlah karyawan yang meninggalkan organisasi pada periode tertentu, sedangkan keinginan karyawan untuk berpindah (turnover intentions) mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai kelanjutan hubungan dengan organisasi yang belum diwujudkan dalam tindakan pasti meninggalkan organisasi. Turnover dapat berupa pengunduran diri, perpindahan keluar unit organisasi, pemberhentian atau kematian anggota organisasi. (Sullivan, 2004:245).

Saat ini tingginya tingkat turnover karyawan telah menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan. Turnover yang tinggi pada industri perhotelan dapat mengganggu operasi, melahirkan permasalahan moral pada karyawan yang tinggal, dan juga melambungkan biaya dalam rekrutmen, wawancara, tes, pengecekan referensi, biaya administrasi pemprosesan karyawan baru, tunjangan, orientasi, dan biaya peluang yang hilang karena karyawan harus mempelajari keahlian yang baru.

Kerugian atas adanya turnover meliputi biaya langsung yang terkait dengan kegiatan rekrutmen (antara lain biaya iklan, biaya agen) dan biaya pencarian; biaya tidak langsung misalnya biaya biaya yang berhubungan dengan pelatihan karyawan baru, dan kerugian produktivitas oleh proses pembelajaran karyawan baru.

Banyak hal yang disinyalir sebagai penyebab keluarnya seorang karyawan dari suatu pekerjaan. Salah satunya situasi kerja yang dihadapi saat ini tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan (timbulnya ketidakpuasan

(7)

7

dalam bekerja) atau dipengaruhi oleh pandangan karyawan untuk mendapatkan alternatif pekerjaan dan kepuasan yang lebih baik. Dengan demikian, suatu perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan karyawannya, seperti mampu memberikan balas jasa tinggi dan memahami hal-hal yang mampu membuat karyawannya merasa nyaman untuk tetap bekerja tanpa menurunkan kinerja perusahaan tersebut secara keseluruhan.

Turnover karyawan terjadi pada salah satu International Chain Hotel berbintang empat, Hotel Novotel Semarang. Berdasarkan interview dengan salah seorang staff Personnel Manager sampai dengan April 2011, Hotel Novotel Semarang memiliki 140 karyawan. Dari jumlah karyawan tersebut, 40% adalah karyawan outsourcing, karyawan casual dan karyawan magang.

Sedangkan 60% adalah karyawan yang langsung direkrut dan diseleksi langsung oleh manajemen Hotel Novotel Semarang, dan kemudian disebut sebagai karyawan tetap. Berikut adalah persentase (%) turnover karyawan Novotel Semarang tahun 2006-2010, yang diformulasikan berdasarkan tabel dan grafik sebagai berikut :

(8)

8 Tabel 1.1.

Data Turnover Karyawan Novotel Semarang Tahun 2006 – 2010

Tahun Jumlah Karyawan

JumlahKaryawan Keluar

Persentase (%)

2006 162 10 6.21

2007 211 52 24.64

2008 193 107 55.44

2009 153 67 43.79

2010 143 65 45,45

(Sumber : Departemen HRD Novotel Semarang, 2011) Grafik 1.1

Persentase Turnover Karyawan Novotel Semarang 2006-2009

6,21 24,64

55,44

43,79 45,45

0 10 20 30 40 50 60

2006 2007 2008 2009 2010

Persentase

(Sumber : Departemen HRD Novotel Semarang, 2011)

(9)

9

Berdasarkan data di atas, dapat dinyatakan bahwa sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2010, angka turnover karyawan Novotel Semarang tergolong tinggi. Tahun 2008 mengalami peningkatan pesat dari tahun 2007 sampai dengan 30,80%. Terhitung dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010, karyawan Hotel Novotel Semarang yang keluar mencapai angka 301.

Berdasarkan interview dengan salah seorang bagian Personnel Manager, tingginya tingkat turnover tersebut di dominasi oleh pengunduran diri karyawan karena telah diterima oleh perusahaan lain.

Walaupun belum mencapai setengahnya, angka turnover ini tergolong tinggi, karena suatu perusahaan pada industri perhotelan dalam hospitality industry biasa mengalami annual turnover di dalam suatu perusahaan tidak melebihi angka 10%, maka turnover diperusahaan tersebut dapat dikategorikan tinggi menurut Roseman (2001:326). Padahal dengan nama yang besar dan citra perusahaan yang tergolong baik, Novotel Semarang seharusnya mampu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan angka turnover yang rendah.

Disadari atau tidak, keinginan berpindah karyawan (turnover intentions) Hotel Novotel Semarang yang berujung pada keluarnya karyawan membawa dampak negatif bagi perusahaan. Disamping dapat menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian, kondisi ini juga meningkatan biaya pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan yang meliputi biaya rekrutmen dan biaya pelatihan kembali.

Keinginan berpindah seseorang terkait erat dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Kepuasan kerja didefinisikan sebagai sikap umum individu terhadap pekerjaannya (Robbins, 2009:289).

(10)

10

Karyawan dapat menilai seberapa puas atau tidak puas dirinya dengan pekerjaannya. Kepuasan kerja juga dapat digambarkan sebagai

“memiliki sikap positif terhadap pekerjaan pada diri seseorang”. Bukti-bukti penelitian terhadap kepuasan kerja dapat dilihat dari beberapa kategori seperti kepemimpinan, kebutuhan psikologis, penghargaan atau usaha, manajemen ideologi dan nilai-nilai, serta faktor-faktor rancangan pekerjaan dan muatan kerja (Vroom, 2004:121).

DeMicco dan Reid, (2000:235), menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan penyebab langsung seorang karyawan pada industri perhotelan mengambil keputusan untuk keluar dari hotel. Kepuasan kerja merupakan hal penting bagi suatu hotel, karena karyawan yang merasa puas terhadap pekerjaannya akan cenderung mempromosikan hotelnya sebagai tempat yang baik dan menyenangkan untuk bekerja. Selanjutnya peningkatan reputasi hotel tersebut akan menarik para pelamar kerja baru terhadap perusahaan. Kepuasan kerja juga meningkatkan produktivitas kelompok atau organisasi melalui peningkatan kerja sama tim dan komunikasi.

McCleary dan Weaver (2006:46) menyebutkan bahwa ada 16 kategori yang harus dipahami manejemen SDM hotel dalam mengelola sumber daya manusianya. Keenambelas kategori tersebut antara lain kesempatan promosi, pekerjaan yang menarik, tanggung jawab, kondisi kerja, apresiasi, job security, training program, loyalitas personal, gaji dan tunjangan yang baik, rekan kerja, supervisi, lokasi kerja, jam kerja, keinginan untuk menjadi bagian dari perusahaan hotel dan simpati dalam membantu karyawan menyelesaikan masalah. Dengan begitu, kepuasan kerja karyawan hotel pun semakin meningkat.

(11)

11

Penyebab lain dari adanya keinginan berpindah karyawan adalah menurunnya tingkat komitmen organisasi dari karyawan. Dalam penelitian (Hoffman, 2007:143) ditunjukkan bahwa peningkatan komitmen berhubungan dengan peningkatan produktivitas dan turnover yang semakin rendah.

Komitmen adalah salah satu aspek penting dari filosofi human resources management (HRM).

Komitmen organisasional menjadi sangat penting bagi organisasi, khususnya pada industri perhotelan, karena komitmen organisasional disinyalir sebagai prediktor yang lebih baik bagi turnover intentions dibandingkan dengan kepuasan kerja. Seorang individu masuk ke dalam suatu organisasi dengan bermacam kebutuhan, keinginan dan kemampuan, serta mereka berharap dapat menemukan sebuah lingkungan kerja dimana individu tersebut dapat menggunakan kemampuan serta memenuhi berbagai macam kebutuhan dasarnya. Saat individu tersebut menemukan peluang-peluang tersebut dalam pekerjaannya, maka komitmen terhadap organisasi akan meningkat. Sebaliknya, saat perusahaan gagal memberikan pemenuhan kebutuhan, maka komitmen terhadap organisasi cenderung menurun.

Karyawan dengan tingkat komitmen organisasi tinggi akan menunjukkan kinerja yang baik, salah satu parameter penilaiannya adalah tingkat turnover intentions rendah dan tingkat absensi rendah DeMicco dan Reid, (2000:243- 246).

Tingkat turnover karyawan yang tinggi merupakan ukuran yang sering digunakan sebagai indikasi adanya masalah yang mendasar pada organisasi. Turnover karyawan dapat menelan biaya yang tinggi. Oleh karena itu organisasi perlu menguranginya sampai pada tingkat-tingkat yang dapat diterima. Namun demikian mempertahankan tingkat perputaran sebesar nol

(12)

12 adalah tidak realistis.

Berdasarkan paparan diatas dan dengan permintaan pihak Novotel Semarang Hotel and Suites maka penulis mengambil judul penelitian tentang

“PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTIONS KARYAWAN PADA HOTEL NOVOTEL SEMARANG “.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana kepuasan kerja karyawan di Hotel Novotel Semarang ? b. Bagaimana komitmen organisasional karyawan di Hotel Novotel

Semarang ?

c. Bagaimana turnover intentions karyawan di Hotel Novotel Semarang ? d. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap turnover

intentions di Hotel Novotel Semarang ?

e. Bagaimana pengaruh komitmen organisasional terhadap turnover intentions karyawan di Hotel Novotel Semarang ?

f. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap turnover intentions pada karyawan Hotel Novotel Semarang ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, dapat diidentifikasi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui bagaimana kepuasan kerja karyawan di Hotel Novotel Semarang.

(13)

13

b. Mengetahui bagaimana pengaruh komitmen organisasional karyawan Hotel Novotel Semarang.

c. Mengetahui bagaimana turnover intentions karyawan Hotel Novotel Semarang.

d. Mengetahui bagaimana kepuasan kerja karyawan berpengaruh terhadap turnover intentions di Hotel Novotel Semarang.

e. Mengetahui bagaimana komitmen organisasional karyawan berpengaruh terhadap turnover intentions di Hotel Novotel Semarang.

f. Mengetahui bagaimana kepuasan dan komitmen organisasional karyawan berpengaruh terhadap turnover intentions di Hotel Novotel Semarang.

1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan penulis dalam hal mempraktikkan teori-teori yang telah diterima. Selain itu semoga penelitian ini berguna bagi selanjutnya terutama yang berkaitan dengan kepuasan kerja, komitmen organisasional , serta turnover intentions.

1.5.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini dapat memberikan informasi dan bahan pertimbangan yang diperlukan oleh pihak perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap turnover intentions.

(14)

14 1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab yang saling terkait satu dengan lainnya dan disusun berurutan dengan sistematika penyajian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab 1 berisi mengenai tinjauan terhadap, objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan proposal skripsi

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab II berisi teori-teori yang mendukung penelitian ini. Pada bab II juga menceritakan mengenai kerangka pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab III berisi mengenai metode penelitian, operasionalisasi variabel, desain kuisioner, dan skala pengukuran, jenis dan teknik pengumpulan data, teknik sampling, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian, analisis konsistensi, dan tahapan penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada IV menceritakan hasil dan pembahasan mengenai karakteristik responden dilihat dari berbagai aspek, membahas, dan menjawab rumusan masalah serta hasil perhitungan analisis data yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V berisi mengenai kesimpulan hasil analisis, saran bagi perusahaan dan saran bagi penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Lim (2014b, hlm. 51-72) berargumen bahwa aktivitas di media sosial dapat berubah menjadi keterlibatan masyarakat atau mendorong gerakan sosial dalam bentuk aksi massa atau

Dalam pelaksanaan geladi ini, dapat memberikan nilai tambahan bagi mahasiswa Universitas Telkom untuk mengenali lingkungan dan suasana kerja. 4.1.2

Maka dapat disimpulkan bahwa pengunaan financial leverage PT Ultrajaya Milk Industry tidak terlalu besar yang berarti perusahaan cukup mandiri dengan modal

Dari penelitian dapat dibuktikan bahwa hasil DIP untuk citra yang terbentuk oleh cahaya lebih terang memberikan nilai intensitas yang lebih

Kasibhāradvāja : brahmana tersebut hidup dengan jalan membajak (tanah garapan); dan silsilahnya adalah. ‘Bhāradvāja,’ itulah mengapa dia

Untuk hasil analisis regresi linear berganda variabel kualitas layanan (X1) sebesar 0,255 dan Brand Image (X2) sebesar 0,629 dan t tabel 2.058 (X1) dan 4.999 (X2) dengan

Pada tingkat kesulitan pengecekan maupun tingkat keamanan bagi petugas pada panel distribusi tenaga listrik di Lippo Plaza Sidoarjo maka perlu adanya perkembangan

Pada umumnya masyarakat menyukai es krim untuk dihidangkan pada saat berkumpul bersama keluarga, sekedar menjamu tamu, atau untuk bekal bertamasya. Biasanya mereka lebih