8 BAB II
KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori
2.1.1. Pengungkapan
Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh statement keuangan (Suwardjono, 2014: 578).
PSAK No. 60 (Revisi 2014) yang menjelaskan tentang pengungkapan instrumen keuangan dan risiko secara lebih tegas mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan.
Dalam paragraf 1 dijelaskan bahwa tujuan PSAK 60 ini adalah mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi:
a) Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas;
PSAK 60 mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi sehingga
para pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi signifikansi instrumen
keuangan terhadap Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi
Komprehensif. Selain itu entitas juga disyaratkan untuk mengungkapkan
9 mengenai kebijakan akuntansi, akuntansi lindung nilai dan nilai wajar termasuk tingkat dalam hirarki nilai wajar.
b) Sifat dan cakupan resiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola resiko tersebut.
PSAK 60 mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi sehingga para pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan. Pengungkapan informasi tersebut berupa pengungkapan kualitatif dan pengungkapan kuantitatif. Dalam pengungkapan kualitatif entitas harus mengungkapkan eksposur risiko, bagaimana risiko timbul, tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko serta metode pengukuran risiko.
Sedangkan pengungkapan untuk kuantitatif entitas disyaratkan untuk mengungkapkan risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar termasuk membuat analisa sensitivitas untuk setiap jenis risiko pasar.
Suwardjono (2014: 580) memaparkan tujuan pengungkapan adalah sebagai berukut:
1. Tujuan melindungi
Pengungkapan dimaksudkan untuk melindungi perlakuan manajemen yang mungkin kurang adil dan terbuka.
2. Tujuan Informatif
Pengungkapan diarahkan untuk menyediakan informasi yang dapat
membantu keefektifitasan pengambilan keputusan.
10 3. Tujuan Kebutuhan Khusus
Tujuan ini merupakan gabungan antara tujuan melindungi dan tujuan khusus.
Dimana informasi yang diungkapkan kepda publik dibatasi dengan apa yang dipandang bermanfaat bagi pemakai yang dituju.
2.1.2 Instrumen Keuangan
PSAK 50 mendefinisikan instrumen keuangan sebagai setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain. Sementara IAS 32 (2005) par. 11 mendefinisikan
“a financial instrument is any contract that gives rise to a financial asset of one entity and a financial liability or equity instrument of another entity”.
Sedangkan menurut Kieso, Weygandt, Warfield (2010:1318) instrumen keuangan adalah “Aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui pada laporan posisi keuangan entitas, ketika entitas menjadi bagian dari ketentuan kontraktual instrumen.”
Instrumen keuangan terdiri dari 5 jenis yaitu aset keuangan, liabilitas keuangan, instrumen ekuitas, instrumen derivatif, dan instrumen lindung nilai.
2.1.3. Liabilitas Keuangan
Menurut Lam dan Lau (2014: 9) liabilitas keuangan adalah setiap liabilitas yang berupa:
a. Kewajiban kontraktual:
1) Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain.
2) Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas
lain dengan kondisi yang berpotensi merugikan entitas tersebut.
11 b. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan
instrumen ekuitas milik entitas yang bersangkutan dan merupakan suatu:
1) Nonderivatif di mana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.
2) Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas. Untuk tujuan ini, hak, opsi atau waran prorata untuk memperoleh suatu jumlah yang tetap instrumen ekuitas yang dimiliki entitas untuk jumlah yang tetap dari berbagai mata uang adalah instrumen ekuitas jika entitas menawarkan rights, opsi atau waran prorata terhadap semua pemilik yang ada saat ini pada kategori yang sama pada instrumen ekuitas nonderivatif yang dimiliki.
Kriteria Pengungkapan Menurut PSAK No. 60 terdiri dari 6 item sebagai berikut:
1. Kategori liabilitas keuangan
2. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 3. Saling hapus liabilitas keuangan
4. Pos penghasilan, beban, keuntungan 5. Nilai wajar
6. Resiko likuiditas
2.1.3.1 Kategori Liabilitas Keuangan
PSAK No. 60 menyatakan bahwa liabilitas keuangan adalah jumlah
tercatat untuk setiap kategori berikut:
12 a. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
menunjukkan secara terpisah:
Liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada saat pengakuan awal; dan
Liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55
b. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
2.1.3.2 Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Apabila liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi maka entitas mengungkapkan jumlah perubahan selama periode dan secara kumulatif, dalam nilai wajar liabilitas keuangan yang dapat diatribusikan pada perubahan risiko kredit atas liabilitas.Selain itu, entitas juga mengungkapkan perbedaan anatara jumlah tercatat liabilitas keuangan dan jumlah yang disyaratkan secara kontraktual.
2.1.3.3 Saling hapus liabilitas keuangan
Pada akhir periode entitas harus mengungkapkan antara lain:
Jumlah bruto liabilitas keuangan yang diakui
Jumlah yang disalah hapuskan sesuai dengan kriteria dalam PSAK 50
Jumlah netto yang disajikan dalam laporan keuangan
Jumlah yang terikat dengan instrumen keuangan dan jumlah yang terkait
dengan agunan keuangan
13
Jumlah netto dari jumlah yang terikat dengan instrumen keuangan dan jumlah
yang terkait dengan agunan keuangan dengan jumlah netto yang disajikan dalam laporan keuangan
2.1.3.4 Pos penghasilan, beban, keuntungan
Keuntungan atau kerugian atas netto liabilitas keuangan yang diukur pada perolehan diamortisasi
Total penghasilan bunga dan total bunga untuk liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
Penghasilan dan beban imbalan untuk liabilitas keuangan yang tidak diukur
pada nilai wajar 2.1.3.5 Nilai Wajar
Entitas mengungkapkan nilai wajar dari kelas aset tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan dengan jumlah tercatatnya.
2.1.3.6 Resiko Likuiditas Entitas mengungkapkan:
Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan non derivatif yang menunjukan sisa jatuh tempo kontraktual
Analisis jatuh tempo ntuk iabilitas keuangan derivatif
Deskripsi mengenai bagaimana entitas mengelola resiko likuiditas yang
melekat di liabilitas keuangan derivatif dan non derivatif.
2.1.4 Reputasi Auditor
Reputasi kantor audit mengacu pada citra perusahaan yang dibangun dari
waktu ke waktu oleh kantor audit tersebut. Ini mungkin sebagai akibat dari
14 susunan auditor yang dimiliki KAP, nama, kualitas audit yang dirasakan akibat sedikit atau tidak ada litigasi, biaya yang dikenakan dan lain sebagainya. Lebih lanjut lagi, Moizer dan Zarova (1999) berpendapat bahwa reputasi didasarkan pada kualitas teknis dan fungsional dari perusahaan audit dan reputasi ini hanya akan datang dari waktu ke waktu. Menurut Gregory dan Jeanes (2007), untuk mengukur reputasi itu sendiri, itu harus didasarkan pada asumsi kualitas, yang sulit untuk dievaluasi Namun, peneliti dapat menyimpulkan dari metode audit yang digunakan oleh perusahaan audit. Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kualitas audit dapat disimpulkan dari jenis perusahaan audit (Aronmwan, Ashafoke, dan Mgbame, 2013).
DeAngelo (1981) dalam Aronmwan Ashafoke, dan Mgbame (2013) mengemukakan teori pemikiran reputasi untuk kualitas audit. Dalam karyanya, ia memproksikan kualitas audit menggunakan ukuran perusahaan audit (KAP) dan kuat menegaskan bahwa KAP besar memiliki lebih banyak kehilangan jika mereka memasok audit kualitas rendah.
Kantor Akuntan Publik yang dikategorikan sebagai KAP besar adalah
KAP yang termasuk dalam anggota The Big Four, yaitu Deloitte Touche
Tohmatsu Limited, PricewaterhouseCoopers (PwC), Ernst & Young (E&Y), dan
Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG). Keempat KAP tersebut merupakan
KAP dengan kualitas terbaik serta jumlah cabang terbanyak di hampir semua
negara di seluruh dunia.
15 2.1.4.1 Deloitte Touche Tohmatsu Limited
Deloitte Indonesia memaparkan bahwa "Deloitte" adalah merek di mana puluhan ribu profesional yang berdedikasi di perusahaan independen di seluruh dunia bekerja sama untuk menyediakan audit, konsultasi, penasehat keuangan, manajemen risiko, pajak, dan layanan yang terkait untuk memilih klien.
Di Indonesia, layanan disediakan oleh Osman Bing Satrio & Eny dan entitas terkait lainnya di Indonesia (Deloitte Indonesia), yang merupakan afiliasi dari Deloitte Southeast Asia Ltd. Deloitte Southeast Asia Ltd adalah perusahaan anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited.
Dengan lebih dari 50 mitra dan lebih dari 900 profesional yang terletak di dua kantor, spesialis Deloitte Indonesia menggabungkan keahlian teknis dan pengetahuan industri yang mendalam di lima bidang profesional - audit, pajak, penasehat keuangan, jasa risiko perusahaan dan konsultasi - dan memberikan layanan berkualitas tinggi yang konsisten untuk banyak perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta perusahaan multinasional dan nasional besar, lembaga-lembaga publik, dan perusahaan yang berkembang pesat.
2.1.4.2 PricewaterhouseCoopers (PwC)
Sebagaimana dijelaskan oleh PricewaterhouseCoopers Indonesia,
“PricewaterhouseCoopers(PwC)” mengacu pada jaringan perusahaan anggota
dari PricewaterhouseCoopers International Limited, yang masing-masing
merupakan badan hukum yang terpisah dan independen.Perusahaan dari jaringan
global PwC adalah organisasi jasa terbesar di dunia profesional yang
menghimpun pengetahuan dan keterampilan lebih dari 195.000 orang di 157
16 negara, PwC membangun hubungan dengan klien dengan menyediakan layanan berdasarkan kualitas dan integritas .
Anggota dari jaringan global PwC di Indonesia yang selanjutnya disebut sebagai "PwC Indonesia" adalah KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, PT Prima Wahana Caraka, PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Penasehat dan PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia, yang masing-masing merupakan badan hukum yang terpisah dan independen.
Selama lebih dari 40 tahun, PwC Indonesia telah memainkan peran dalam kisah sukses pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosialIndonesia.Saat ini, layanan yang ditawarkan oleh jaringan PwC terus bertambah nilai dalam hampir merambah setiap industri dan profesi, dan banyak lembaga-lembaga swasta dan publik di setiap wilayah negara.
Perusahaan dari jaringan global PwC membantu klien memecahkan masalah bisnis yang kompleks dengan menggabungkan pola pikir global dan bakat ahli rakyatIndonesia.PwC menyediakanjasa yang berfokus pada industri jaminan, pajak, dan jasa konsultasi untuk klien publik dan swasta. PwC menggunakan jaringan, pengalaman dan pemahaman bisnis untuk membangun kepercayaan dan menciptakan nilai bagi klien.
2.1.4.3 Ernst & Young (E&Y)
Ernst & Young Indonesia menggambarkan Ernst & Young (EY) sebagai
firma jasa professional multinasional yang berpusat di London, Inggris, Britania
Raya.EY mengacu pada organisasi global, dan bisa merujuk ke satu atau lebih,
dari perusahaan anggota dari Ernst & Young Global Limited, yang masing-
17 masing merupakan badan hukum yang terpisah. Ernst & Young Global Limited, sebuah perusahaan Inggris terbatas dengan jaminan, tidak memberikan layanan kepada klien.
EY merupakan firma jasa profesional terbesar ketiga di dunia menurut pendapatan pada tahun 2012 dan merupakan salah satu dari firma audit Empat Besar.EY memiliki empat lini jasa utama sebagai berikut:
Assurance: terdiri dari Financial Audit (asurans induk), Financial Accounting Advisory Services, Fraud Investigation & Dispute Services, dan Climate Change & Sustainability Services.
Tax: mencakup Transfer Pricing, International Tax Services, Business Tax Compliance, Human Capital, Customs, Indirect Tax, Tax Accounting & Risk Advisory Services, Transaction Tax.
Advisory: terdiri dari empat sublini jasa: Actuarial, IT Risk and Assurance, Risk, dan Performance Improvement.