• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari laporan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari laporan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1. Pengungkapan

Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh statement keuangan (Suwardjono, 2014: 578).

PSAK No. 60 (Revisi 2014) yang menjelaskan tentang pengungkapan instrumen keuangan dan risiko secara lebih tegas mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan.

Dalam paragraf 1 dijelaskan bahwa tujuan PSAK 60 ini adalah mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi:

a) Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas;

PSAK 60 mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi sehingga

para pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi signifikansi instrumen

keuangan terhadap Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi

Komprehensif. Selain itu entitas juga disyaratkan untuk mengungkapkan

(2)

9 mengenai kebijakan akuntansi, akuntansi lindung nilai dan nilai wajar termasuk tingkat dalam hirarki nilai wajar.

b) Sifat dan cakupan resiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola resiko tersebut.

PSAK 60 mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi sehingga para pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan. Pengungkapan informasi tersebut berupa pengungkapan kualitatif dan pengungkapan kuantitatif. Dalam pengungkapan kualitatif entitas harus mengungkapkan eksposur risiko, bagaimana risiko timbul, tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko serta metode pengukuran risiko.

Sedangkan pengungkapan untuk kuantitatif entitas disyaratkan untuk mengungkapkan risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar termasuk membuat analisa sensitivitas untuk setiap jenis risiko pasar.

Suwardjono (2014: 580) memaparkan tujuan pengungkapan adalah sebagai berukut:

1. Tujuan melindungi

Pengungkapan dimaksudkan untuk melindungi perlakuan manajemen yang mungkin kurang adil dan terbuka.

2. Tujuan Informatif

Pengungkapan diarahkan untuk menyediakan informasi yang dapat

membantu keefektifitasan pengambilan keputusan.

(3)

10 3. Tujuan Kebutuhan Khusus

Tujuan ini merupakan gabungan antara tujuan melindungi dan tujuan khusus.

Dimana informasi yang diungkapkan kepda publik dibatasi dengan apa yang dipandang bermanfaat bagi pemakai yang dituju.

2.1.2 Instrumen Keuangan

PSAK 50 mendefinisikan instrumen keuangan sebagai setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain. Sementara IAS 32 (2005) par. 11 mendefinisikan

“a financial instrument is any contract that gives rise to a financial asset of one entity and a financial liability or equity instrument of another entity”.

Sedangkan menurut Kieso, Weygandt, Warfield (2010:1318) instrumen keuangan adalah “Aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui pada laporan posisi keuangan entitas, ketika entitas menjadi bagian dari ketentuan kontraktual instrumen.”

Instrumen keuangan terdiri dari 5 jenis yaitu aset keuangan, liabilitas keuangan, instrumen ekuitas, instrumen derivatif, dan instrumen lindung nilai.

2.1.3. Liabilitas Keuangan

Menurut Lam dan Lau (2014: 9) liabilitas keuangan adalah setiap liabilitas yang berupa:

a. Kewajiban kontraktual:

1) Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain.

2) Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas

lain dengan kondisi yang berpotensi merugikan entitas tersebut.

(4)

11 b. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan

instrumen ekuitas milik entitas yang bersangkutan dan merupakan suatu:

1) Nonderivatif di mana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.

2) Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas. Untuk tujuan ini, hak, opsi atau waran prorata untuk memperoleh suatu jumlah yang tetap instrumen ekuitas yang dimiliki entitas untuk jumlah yang tetap dari berbagai mata uang adalah instrumen ekuitas jika entitas menawarkan rights, opsi atau waran prorata terhadap semua pemilik yang ada saat ini pada kategori yang sama pada instrumen ekuitas nonderivatif yang dimiliki.

Kriteria Pengungkapan Menurut PSAK No. 60 terdiri dari 6 item sebagai berikut:

1. Kategori liabilitas keuangan

2. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 3. Saling hapus liabilitas keuangan

4. Pos penghasilan, beban, keuntungan 5. Nilai wajar

6. Resiko likuiditas

2.1.3.1 Kategori Liabilitas Keuangan

PSAK No. 60 menyatakan bahwa liabilitas keuangan adalah jumlah

tercatat untuk setiap kategori berikut:

(5)

12 a. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,

menunjukkan secara terpisah:

Liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada saat pengakuan awal; dan

Liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55

b. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

2.1.3.2 Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Apabila liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi maka entitas mengungkapkan jumlah perubahan selama periode dan secara kumulatif, dalam nilai wajar liabilitas keuangan yang dapat diatribusikan pada perubahan risiko kredit atas liabilitas.Selain itu, entitas juga mengungkapkan perbedaan anatara jumlah tercatat liabilitas keuangan dan jumlah yang disyaratkan secara kontraktual.

2.1.3.3 Saling hapus liabilitas keuangan

Pada akhir periode entitas harus mengungkapkan antara lain:

 Jumlah bruto liabilitas keuangan yang diakui

 Jumlah yang disalah hapuskan sesuai dengan kriteria dalam PSAK 50

 Jumlah netto yang disajikan dalam laporan keuangan

 Jumlah yang terikat dengan instrumen keuangan dan jumlah yang terkait

dengan agunan keuangan

(6)

13

 Jumlah netto dari jumlah yang terikat dengan instrumen keuangan dan jumlah

yang terkait dengan agunan keuangan dengan jumlah netto yang disajikan dalam laporan keuangan

2.1.3.4 Pos penghasilan, beban, keuntungan

 Keuntungan atau kerugian atas netto liabilitas keuangan yang diukur pada perolehan diamortisasi

 Total penghasilan bunga dan total bunga untuk liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar

 Penghasilan dan beban imbalan untuk liabilitas keuangan yang tidak diukur

pada nilai wajar 2.1.3.5 Nilai Wajar

Entitas mengungkapkan nilai wajar dari kelas aset tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan dengan jumlah tercatatnya.

2.1.3.6 Resiko Likuiditas Entitas mengungkapkan:

 Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan non derivatif yang menunjukan sisa jatuh tempo kontraktual

 Analisis jatuh tempo ntuk iabilitas keuangan derivatif

 Deskripsi mengenai bagaimana entitas mengelola resiko likuiditas yang

melekat di liabilitas keuangan derivatif dan non derivatif.

2.1.4 Reputasi Auditor

Reputasi kantor audit mengacu pada citra perusahaan yang dibangun dari

waktu ke waktu oleh kantor audit tersebut. Ini mungkin sebagai akibat dari

(7)

14 susunan auditor yang dimiliki KAP, nama, kualitas audit yang dirasakan akibat sedikit atau tidak ada litigasi, biaya yang dikenakan dan lain sebagainya. Lebih lanjut lagi, Moizer dan Zarova (1999) berpendapat bahwa reputasi didasarkan pada kualitas teknis dan fungsional dari perusahaan audit dan reputasi ini hanya akan datang dari waktu ke waktu. Menurut Gregory dan Jeanes (2007), untuk mengukur reputasi itu sendiri, itu harus didasarkan pada asumsi kualitas, yang sulit untuk dievaluasi Namun, peneliti dapat menyimpulkan dari metode audit yang digunakan oleh perusahaan audit. Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kualitas audit dapat disimpulkan dari jenis perusahaan audit (Aronmwan, Ashafoke, dan Mgbame, 2013).

DeAngelo (1981) dalam Aronmwan Ashafoke, dan Mgbame (2013) mengemukakan teori pemikiran reputasi untuk kualitas audit. Dalam karyanya, ia memproksikan kualitas audit menggunakan ukuran perusahaan audit (KAP) dan kuat menegaskan bahwa KAP besar memiliki lebih banyak kehilangan jika mereka memasok audit kualitas rendah.

Kantor Akuntan Publik yang dikategorikan sebagai KAP besar adalah

KAP yang termasuk dalam anggota The Big Four, yaitu Deloitte Touche

Tohmatsu Limited, PricewaterhouseCoopers (PwC), Ernst & Young (E&Y), dan

Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG). Keempat KAP tersebut merupakan

KAP dengan kualitas terbaik serta jumlah cabang terbanyak di hampir semua

negara di seluruh dunia.

(8)

15 2.1.4.1 Deloitte Touche Tohmatsu Limited

Deloitte Indonesia memaparkan bahwa "Deloitte" adalah merek di mana puluhan ribu profesional yang berdedikasi di perusahaan independen di seluruh dunia bekerja sama untuk menyediakan audit, konsultasi, penasehat keuangan, manajemen risiko, pajak, dan layanan yang terkait untuk memilih klien.

Di Indonesia, layanan disediakan oleh Osman Bing Satrio & Eny dan entitas terkait lainnya di Indonesia (Deloitte Indonesia), yang merupakan afiliasi dari Deloitte Southeast Asia Ltd. Deloitte Southeast Asia Ltd adalah perusahaan anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited.

Dengan lebih dari 50 mitra dan lebih dari 900 profesional yang terletak di dua kantor, spesialis Deloitte Indonesia menggabungkan keahlian teknis dan pengetahuan industri yang mendalam di lima bidang profesional - audit, pajak, penasehat keuangan, jasa risiko perusahaan dan konsultasi - dan memberikan layanan berkualitas tinggi yang konsisten untuk banyak perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta perusahaan multinasional dan nasional besar, lembaga-lembaga publik, dan perusahaan yang berkembang pesat.

2.1.4.2 PricewaterhouseCoopers (PwC)

Sebagaimana dijelaskan oleh PricewaterhouseCoopers Indonesia,

“PricewaterhouseCoopers(PwC)” mengacu pada jaringan perusahaan anggota

dari PricewaterhouseCoopers International Limited, yang masing-masing

merupakan badan hukum yang terpisah dan independen.Perusahaan dari jaringan

global PwC adalah organisasi jasa terbesar di dunia profesional yang

menghimpun pengetahuan dan keterampilan lebih dari 195.000 orang di 157

(9)

16 negara, PwC membangun hubungan dengan klien dengan menyediakan layanan berdasarkan kualitas dan integritas .

Anggota dari jaringan global PwC di Indonesia yang selanjutnya disebut sebagai "PwC Indonesia" adalah KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, PT Prima Wahana Caraka, PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Penasehat dan PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia, yang masing-masing merupakan badan hukum yang terpisah dan independen.

Selama lebih dari 40 tahun, PwC Indonesia telah memainkan peran dalam kisah sukses pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosialIndonesia.Saat ini, layanan yang ditawarkan oleh jaringan PwC terus bertambah nilai dalam hampir merambah setiap industri dan profesi, dan banyak lembaga-lembaga swasta dan publik di setiap wilayah negara.

Perusahaan dari jaringan global PwC membantu klien memecahkan masalah bisnis yang kompleks dengan menggabungkan pola pikir global dan bakat ahli rakyatIndonesia.PwC menyediakanjasa yang berfokus pada industri jaminan, pajak, dan jasa konsultasi untuk klien publik dan swasta. PwC menggunakan jaringan, pengalaman dan pemahaman bisnis untuk membangun kepercayaan dan menciptakan nilai bagi klien.

2.1.4.3 Ernst & Young (E&Y)

Ernst & Young Indonesia menggambarkan Ernst & Young (EY) sebagai

firma jasa professional multinasional yang berpusat di London, Inggris, Britania

Raya.EY mengacu pada organisasi global, dan bisa merujuk ke satu atau lebih,

dari perusahaan anggota dari Ernst & Young Global Limited, yang masing-

(10)

17 masing merupakan badan hukum yang terpisah. Ernst & Young Global Limited, sebuah perusahaan Inggris terbatas dengan jaminan, tidak memberikan layanan kepada klien.

EY merupakan firma jasa profesional terbesar ketiga di dunia menurut pendapatan pada tahun 2012 dan merupakan salah satu dari firma audit Empat Besar.EY memiliki empat lini jasa utama sebagai berikut:

Assurance: terdiri dari Financial Audit (asurans induk), Financial Accounting Advisory Services, Fraud Investigation & Dispute Services, dan Climate Change & Sustainability Services.

Tax: mencakup Transfer Pricing, International Tax Services, Business Tax Compliance, Human Capital, Customs, Indirect Tax, Tax Accounting & Risk Advisory Services, Transaction Tax.

Advisory: terdiri dari empat sublini jasa: Actuarial, IT Risk and Assurance, Risk, dan Performance Improvement.

Transaction Advisory Services (TAS): menangani agenda permodalan perusahan – menjaga, mengoptimalkan, menginvestasikan, dan mendapatkan modal.

2.1.4.4 Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG)

KPMG Indonesia menyatakan dirinya sebagai jaringan global perusahaan

profesional yang menyediakan jasa Audit, Pajak dan Advisory. KPMG beroperasi

di 155 negara dan memiliki lebih dari 162.000 orang yang bekerja di perusahaan-

perusahaan anggota di seluruh dunia. Perusahaan anggota independen dari

jaringan KPMG berafiliasi dengan KPMG International Cooperative (KPMG

(11)

18 International), entitas Swiss. Setiap perusahaan KPMG adalah entitas hukum yang berbeda dan terpisah dan menggambarkan dirinya seperti itu.

KPMG Indonesia adalah Siddharta Widjaja & Rekan, KPMG Advisory Indonesia dan KPMG Siddharta Advisory. Kantor akuntan publik Siddharta Widjaja & Rekan, salah satu perusahaan akuntansi yang pertama didirikan di Indonesia, didirikan pada tahun 1957 oleh Drs. Basuki T. Siddharta. Pada tahun 2002, divisi pajak didirikan sebagai entitas yang terpisah, sekarang bernama KPMG Advisory Indonesia ini menyediakan layanan konsultasi bisnis yang berfokus pada perpajakan dan masalah bisnis yang terkait. KPMG Siddharta Advisory didirikan pada tahun 1986 untuk menyediakan berbagai layanan konsultasi kepada masyarakat bisnis Indonesia dan internasional.Firma KPMG adalah salah satu praktik terbesar di negara ini, memberikan layanan kepada perusahaan-perusahaan multinasional, joint ventures dan perusahaan domestik yang beroperasi di berbagai sektor usaha.Firma ini adalah sumber daya untuk keahlian berorientasi bisnis lokal dan internasional di Indonesia dan menyediakan akses ke KPMG Global Network.

Perhatian klien individu merupakan aspek fundamental dari jasa

profesional yang diberikan oleh KPMG Indonesia. Sementara bisnis di Indonesia

mungkin menghadapi sejumlah masalah yang sama, solusi optimal tidak selalu

sama untuk setiap perusahaan atau industri yang dilayani. Klien KPMG Indonesia

adalah dari berbagai ukuran, termasuk perusahaan milik swasta, perusahaan

multinasional, badan milik negara dan lembaga pemerintah serta perusahaan yang

(12)

19 terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Keahlian industri KPMG Indonesia memberikan banyak manfaat untuk klien.

2.1.5 Nilai perusahaan

Nilai perusahaan merupakan salah satu indikator dari kesehatan suatu perusahaan. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Karena itu, nilai perusahaan menjadi sangat penting bagi pemilik dan pihak luar sehingga transaksi yang terjadi menjadi jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Samuel (2000) dalam Nurlela dan Ishaluddin (2008) menjelaskan bahwa enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Wahyudi dan Prasetyaning (2005) menyebutkan bahwa nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia di bayar oleh calon pembeli andai perusahaan tersebut dijual.

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Kusumajaya (2011) memaparkan beberapa variabel kuantitatif yang sering digunakan untuk memperkirakan nilai perusahaan sebagai berikut:

1) Nilai Buku

Nilai buku per lembar saham (BVS) digunakan untuk mengukur nilai

shareholders equity atas setiap saham, dan besarnya nilai BVS dihitung dengan

(13)

20 cara membagi total shareholders equity dengan jumlah saham yang beredar.

Adapun komponen dari shareholdersequity yaitu agio saham (paid up capital in excess of par value) dan laba ditahan (retained earning).

2) Nilai Appraisal

Nilai appraisal suatu perusahaan dapat diperoleh dari perusahaan appraisal independent. Teknik yang digunakan oleh perusahaan appraisal sangat beragam, bagaimanapun nilai ini sering dihubungkan dengan biaya penempatan. Metode analisis ini sering tidak mencukupi dengan sendirinya karena nilai aktiva individual mempunyai hubungan yang kecil dengan kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam kegunaan dalam menghasilkan earnings dan kemudian nilai going concern dari suatu perusahaan. Bagaimanapun nilai appraisal dari suatu perusahaan akan bermanfaat sewaktu digunakan dalam penghubungan dengan metode penilaian yang lain. Nilai appraisal juga akan berguna dalam situasi tertentu seperti dalam perusahaan keuangan, perusahaan sumber daya alam atau bagi suatu organisasi yang beroperasi dalam keadaan rugi. Kegunaan dari nilai appraisal akan menghasilkan beberapa keuntungan. Nilai perusahaan yang berdasarkan appraiser independent juga akan menghasilkan pengurangan good- will dengan meningkatkan harga aktiva perusahaan yang telah dikenal. Good-will dihasilkan sewaktu nilai pembelian suatu perusahaan melebihi nilai buku dari aktivanya.

3) Nilai Pasar Saham

Nilai pasar saham sebagaimana dinyatakan dalam kuotasi pasar modal

adalah pendekatan lain untuk memperkirakan nilai bersih dari suatu bisnis.

(14)

21 Apabila saham didaftarkan dalam bursa sekuritas utama dan secara luas diperdagangkan, sebuah nilai pendekatan dapat dibangun berdasarkan nilai pasar.Pendekatan nilai pasar adalah salah satu yang paling sering dipergunakan dalam menilai perusahaan besar. Bagaimanapun nilai ini dapat berubah secara cepat.Faktor analisis berkompetisi dengan pengaruh spekulatif murni dan berhubungan dengan sentimen masyarakat dan keputusan pribadi.

4) Nilai “Chop-Shop”

Pendekatan “Chop-Shop” untuk valuasi pertama kali diperkenalkan oleh Dean Lebaron dan Lawrence Speidell of Batterymarch Financial Management.

Secara khusus, ia menekankan untuk mengidentifikasi perusahaan multi industry yang dibawah nilai akan bernilai lebih apabila dipisahkan menjadi bagian-bagian.

Pendekatan ini mengkonseptualisasikan praktik penekanan untuk membeli aktiva di bawah harga penempatan mereka.

5) Nilai Arus Kas

Pendekatan arus kas untuk penilaian dimaksudkan agar dapat

mengestimasi arus kas bersih yang tersedia untuk perusahaan yang menawarkan

sebagai hasil merger atau akuisisi. Nilai sekarang dari arus kas ini kemudian akan

ditentukan dan akan menjadi jumlah maksimum yang harus dibayar oleh

perusahaan yang ditargetkan. Pembayaran awal kemudian dapat dikurangi untuk

menghitung nilai bersih sekarang dari merger. Terdapat tiga jenis penilaian yang

berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market

value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham

(15)

22 menurut pembukuan emiten. Nilai pasar merupakan pembukuan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham.

Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar saham perusahaan. Karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat.

Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham.

Meningkatnya nilai perusahaan dapat menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya. Bagi investor yang tertarik untuk berinvestasi tentunya tingkat return atau keuntungan yang akan diperoleh dari investasi yang ditanamkannya berupa capital gain dan dividen yang merupakan bagian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh pengungkapan liabilitas instrumen keuangan terhadap nilai perusahaan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Dian Yusuf Arinantyo yang berjudul “Pengaruh Ketaatan Pengungkapan Aset dan Liabilitas Instrumen Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan”.Penelitianini menemukan bahwa Ketaatan Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini berarti semakin baik Ketaatan Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan suatu perusahaan dapat menumbuhkan kepercayaan stakeholder sehingga sejalan pula dengan peningkatan nilai perusahaan.

Selain itu terdapat juga penelitian Irma Supiyatna yang berjudul

“Pengaruh Ketaatan Pengungkapan Asset Dan Liabilitas Instrumen Keuangan

(16)

23 Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi” yang menyimpulkan bahwa Ketaatan Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan (KPLIK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y). Hal ini berarti, jika Ketaatan Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan (KPLIK) mengalami peningkatan, maka Nilai Perusahaan (Y) juga akan mengalami peningkatan.

2.3 Hipotesis

2.3.1 Pengaruh pengungkapan liabilitas instrumen keuangan terhadap nilai perusahaan

Laporan keuangan yang tidak memberikan tingkat pengungkapan yang memadai oleh sebagian investor dipandang sebagai laporan keuangan yang penuh dengan resiko (Juniarti, 2003) dalam Arinantyo (2015). Salah satunya adalah pengungkapan liabilitas instrumen keuangan yang diperhatikan oleh pemegang saham. Para pemegang saham melihat liabilitas dalam laporan keuangan perusahaan.

Dalam pengambilan keputusan investasi, liabilitas merupakan salah satu instrumen keuangan yang diperhatikan oleh pemegang saham. Para pemegang saham dapat melihat jumlah liabilitas dalam laporan keuangan perusahaan.

Pengungkapan tingkat liabilitas yang dimiliki perusahaan sedikit-banyak akan

mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh investor, karena menyangkut

tingkat return yang akan ia terima nantinya.

(17)

24 Pengungkapan liabilitas instrumen keuangan menjadi bagian penting yang menjadi cerminan nilai perusahaan karena harga saham juga dapat menunjukkan bagaimana kinerja liabilitas suatu perusahaan.

H1:Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan berpengaruh signifikan positif terhadap Nilai Perusahaan

2.3.2Pengaruh Reputasi Auditor terhadap nilai perusahaan

Kualitas audit menunjukkan keandalan dan transparansi informasi keuangan perusahaan. Informasi keuangan yang baik tentunya akan memberikan keyakinan yang lebih bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan terkait perusahaan, termasuk keputusan investasi.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit yang dihasilkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang termasuk dalam anggota The Big Four akan memberikan kualitas audit yang lebih baik dibandingkan dengan KAP nonBig Four. Kantor Akuntan Publik yang termasuk dalam anggota The Big Four adalah Deloitte Touche Tohmatsu Limited, PricewaterhouseCoopers (PwC), Ernst & Young (E&Y), dan Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG).

Keempat KAP tersebut merupakan KAP dengan kualitas terbaik serta jumlah cabang terbanyak di hampir semua negara di seluruh dunia. Hal ini antara lain dikarenakan KAP The Big Four sudah mempunyai standar internasional dalam prosedur sehingga diharapkan opini yang dihasilkan independen dan dapat diandalkan.

H2: Reputasi Auditor berpengaruh signifikan positif terhadap Nilai Perusahaan

(18)

25 2.4 Kerangka Penelitian

Berikut adalah penggambaran hubungan antar variabel atau model penelitian:

GAMBAR 2.1 MODEL PENELITIAN

Nilai Perusahaan (Y)

Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan

(X₁)

Reputasi Auditor

(X₂)

Gambar

GAMBAR 2.1  MODEL PENELITIAN  Nilai Perusahaan  (Y) Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan  (X₁) Reputasi Auditor  (X₂)

Referensi

Dokumen terkait

Teknik yang digunakan penulis adalah teknik seni grafis cetak tinggi karena teknik ini merupakan teknik yang membuat penulis puas dalam menciptakan karya seni grafis.. Prosses

Beragam tindak tutur memiliki strategi yang perlu diperhatikan saat digunakan penutur agar tuturannya dapat mempengaruhi mitra tutur, ketika dua orang berinteraksi terdapat

Rekrutmen yang dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki prosedur perekrutan yang sesuai dalam proses pengumpulan calon pemegang

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan produk pastry sangat beragam bentuk dan fungsinya sebagaimana yang ungkapkan oleh Faridah dkk (2011:95) “Peralatan

1) Taat pada peraturan. Setiap kebijakan yang diterapkan dalam perusahaan untuk memperlancar dan mengatur jalannya pelaksanaan tugas oleh manajemen perusahaan ditaati

Menurut Suwardika dan Mustanda (2017), perusahaan go public memiliki kecenderungan untuk terus meningkatkan nilai perusahaan untuk menarik perhatian investor. Nilai

Aset yang diperoleh tidak untuk dijual kembali, digunakan untuk operasi/kegiatan perusahaan dalam jangka waktu lebih dari 1 periode akuntansi (biasanya relative mahal)

dengan hasil penelitian yang diperoleh Rusdyi dan Martani (2014), bahwa di Indonesia perusahaan keluarga memiliki aggresive tax avoidanceyang lebih kecil dari perusahaan