30 BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Cafe Madam Wang Secret Garden di Malang, yang beralamat Jl. Telomoyo No.12, Gading Kasri, Kec. Klojen.
Pemilihan lokasi ini karena di Kota Malang sendiri banyak perusahaan yang mengembangkan bisnis makanan dan semua bersaing demi mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Cafe ini terletak diantara rumah-rumah warga di kawasan ijen. Letaknya yang berada diantara deretan rumah tua era Kolonial Belanda menambah kesan mewah pada cafe ini.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kuantitatif, dimana dalam data penelitian ini terdapat angka-angka dianalisis menggunakan statistik. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengedarkan kuesioner kepada 100 responden.
C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung ke Cafe Madam Wang Secret Garden.
31 2. Teknik Penentuan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sangadji, Etta, & Sopiah, 2010). Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden yang didapatkan dari jumlah pengunjung Cafe Madam Wang Secret Garden di Malang.
Dasar pengambilan sampel sebanyak 100 karena menurut pendapat Frankel dan Wallen dalam (Widayat, 2004), menyatakan bahwa besarnya sampel minimum untuk penelitian yang bersifat deskriptif yaitu 100 sampel.
Dalam penelitian ini penentuan sampel mengggunakan teknik non- probability sampling. Metode untuk pengambilan sampel yaitu, accidental sampling. Accidental sampling merupakan metode pengambilan sampel yang dilakukan kepada siapa saja yang ditemui secara kebetulan serta berkaitan dengan penelitian. Dimana kriteria respondennya adalah sebagai berikut :
a. Pengunjung yang sedang atau pernah melakukan pembelian di Cafe Madam Wang Secret Garden di Malang.
b. Pengunjung Cafe Madam Wang Secret Garden dengan usia 17 keatas.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk mengetahui pengertian terhadap variabel yang ingin diteliti sehingga memudahkan serta mengarahkan dalam melakukan penelitian. Dari penelitian ini dapat diambil definisi operasional dalam bentuk tabel 3.1 ,sebagai berikut :
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel
Penelitian
Definisi Indikator Sumber
Harga (X1)
Harga merupakan jumlah nilai yang dibebankan untuk produk atau jasa, atau
1. Keterjangkauan harga, harga produk terjangkau.
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, harga
Philip Kotler dan Gary Armstrong
(2012)
32 Variabel
Penelitian
Definisi Indikator Sumber
lebih jelasnya adalah jumlah dari semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan sebuah
manfaat dengan
memiliki atau
menggunakankan
sebuah produk atau jasa (Philip & Garry, 2012)
produk sesuai dengan kualitas rasa.
3. Kesesuaian harga dengan manfaat, harga yang ditawarkan sesuai dengan manfaat yang pelanggan rasakan (menghilangkan rasa lapar).
4. Daya saing harga, menawarkan harga produk yang lebih murah dibanding pesaing.
Lokasi (X2)
Lokasi merupakan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya (Lupiyoadi
& Hamdani, 2009).
1. Akses, lokasi cafe yang yang mudah dijangkau sarana transportasi umum.
2. Visibilitas, cafe yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.
3. Lalu lintas (traffic), kelancaran lalu lintas lokasi sekitar cafe.
4. Tempat parkir yang nyaman, cafe memiliki tempat parkir yang nyaman untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
5. Ekspansi, adanya lahan yang cukup luas untuk
Tjiptono (2014)
33 Variabel
Penelitian
Definisi Indikator Sumber
mengembangkan usaha dikemudian hari.
6. Lingkungan, cafe memiliki lingkungan yang nyaman.
7. Kompetisi, lokasi cafe yang jauh dari pesaing.
Kualitas Produk
(X3)
Kualitas produk adalah kemampuan suatu
produk untuk
melaksanakan
fungsinya, meliputi kehandalan, daya tahan, ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan produk, serta atribut bernilai lainnya (P.
Kotler & Armstrong, 2010).
1. Kinerja (performance), produk yang disajikan memiliki cita rasa yang tinggi.
2. Fitur (features), jenis makanan yang beragam.
3. Reliabilitas, produk yang disajikan dapat menggugah selera konsumen.
4. Konformasi (conformance), porsi yang diberikan sesuai dengan standar konsumen.
5. Daya tahan (durability), produk yang diperjualkan tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama.
6. Dapat diperbaiki (serviceability), pesanan produk dapat diperbaiki setelah menerima komplain dari konsumen.
7. Estetika (aesthetics),
Tjiptono &
Chandra (2012)
34 Variabel
Penelitian
Definisi Indikator Sumber
tampilan produk yang menarik konsumen.
8. Persepsi terhadap kualitas (perceived quality), tanggapan dan penilaian konsumen terhadap produk.
Kualitas Pelayanan
(X4)
Kualitas layanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan (Tony, 2011).
1. Reliabilitas (reliability), karyawan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Menu yang dihidangkan sesuai dengan menu yang dipesan dan waktu yang diperlukan untuk membuat pesanan sesuai yang telah dijanjikan.
2. Daya tanggap
(responsiveness), karyawan yang sigap dalam memberikan pelayanan.
3. Jaminan (assurance), karyawan yang sopan dalam melayani konsumen dan menguasai informasi mengenai menu-menu yang ada.
4. Empati (emphaty),
Tjiptono (2014)
35 Variabel
Penelitian
Definisi Indikator Sumber
karyawan memahami apa yang diinginkan konsumen.
5. Buktifisik (tangible), cafe memiliki desain yang menarik dan karyawan yang berpenampilan rapi.
Keputusan Pembelian
(Y)
Keputusan pembelian merupakan sikap seseorang untuk
membeli atau
menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa yang telah diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan menanggung resiko yang mungkin ditimbulkanya (Kodu, 2013).
1. Kemantapan pada sebuah produk, pelanggan
memutuskan untuk
membeli setelah
mendapatkan informasi 2. Kebiasaan dalam membeli
produk, pelanggan sering berkunjung ke Cafe Madam Wang Secret Garden.
3. Kecepatan dalam membeli sebuah produk, pelanggan dengan cepat mengambil keputusan pembelian tanpa berpikir panjang setelah memperoleh informasi.
(harga, lokasi, kualitas produk dan kualitas pelayanan).
Kotler (2012)
Penelitian ini tidak menggunakan indikator peraturan pemerintah pada variabel lokasi karena peraturan pemerintah berkaitan antara perusahaan dan pemerintah yang tidak terlalu berpengaruh secara langsung terhadap konsumen.
36 E. Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif, dimana dalam data penelitian ini terdapat angka- angka dianalisis menggunakan statistik. Sumber data merupakan segala sesuatu yang memberikan informasi berupa data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber utamanya atau tempat objek penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Adapun, sumber data primer dalam penelitian ini adalah konsumen Cafe Madam Wang Secret Garden di Malang.
2. Sumber data sekunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber utama. Data ini sangat mudah didapatkan. Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder yaitu, angket, literatur, jurnal, artikel, dan situs-situs di internet yang berkaitan dengan penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen angket (kuisioner). Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan kepada responden (Sugiyono, 2009). Jenis kuesioner yang digunakan ialah kuesioner tertutup. Kuesioner akan disebarkan sejumlah 100 responden yang akan diberikan kepada konsumen Cafe Madam Wang Secret Garden di Malang.
G. Teknik Pengukuran Data
Metode pengukuran pada kuesioner ini menggunakan Skala Likert dengan jawaban berupa skor interval 1-5. Skala Likert dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini.
37
Tabel 3.2 Instrument Skala Likert
No. Skala Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Netral (N) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
H. Teknik Pengujian Instrumen
Uji coba dalam penelitian digunakan untuk mengetahui apakah instrument berpengaruh besar atau tidak dan menetukan apakah sangat bermutu atau tidak.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Kuesioner dapat dikatakan valid apabila pertanyaan atau pernyataan yang terdapat pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang dapat diukur (Ghozali, 2018). Rumus dasar dari Uji Validitas adalah :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
= Koefisien korelasi = Jumlah responden = Jumlah skor butir = Skor total
Adapun kriteria penilaian uji validitas (Siregar, 2014), yaitu : a. Apabila r hitung > r table (pada taraf signifikasi 0,05), maka dapat dinyatakan item kuesioner tersebut valid.
38
b. Apabila r hitung < r table (pada taraf signifikasi 0,05), maka dapat dinyatakan item kuesioner tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2018).
Kuesioner dikatakan realibel jika seseorang menjawab pertanyaan dengan stabil dari waktu ke waktu atau konsisten. Rumus dasar uji reliabilitas adalah :
(
) ( ∑ ) Keterangan :
= Reliabilitas Instrument = Banyaknya butir pertanyaan
∑ = Jumlah varian butir = Varian total
Adapun kriteria penilaian uji reliabilitas, yaitu :
a. Jika nilai Cronbach alpha > 0.6 maka dinyatakan reliable (terpercaya).
b. Jika nilai Cronbach alpha < 0.6 maka dinyatakan tidak reliable (tidak terpercaya)
I. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi Jawaban Responden
Untuk mendapatkan kecenderungan jawaban responden terhadap masing-masing variabel, maka akan didasarkan pada nilai skor rata-rata (indeks) yang dikategorikan kedalam rentan skor berdasarkan perhitungan three box method (Ferdinand, 2006).
Batas atas rentang skor : (%Fx5) / 5 = (100x5) / 5 = 100 Batas bawah rentang skor : (%Fx1) / 5 = 20
39
Angka indeks yang dihasilkan mulai dari 20 – 100 dengan rentang sebesar 80. Dengan menggunakan kriteria tiga kotak (three box method), maka rentang sebesar 80 dibagi tiga akan menghasilkan rentang untuk masing-masing bagian sebesar 26,66, dimana akan digunakan sebagai dasar interprestasi nilai indeks pada tabel 3.3 sebagai berikut :
Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Angka Indeks
No Nilai Indeks Interpretasi
1 20 – 46,66 Rendah
2 46,67 – 73,33 Sedang
3 73,34 – 100 Tinggi
Teknik skoring yang digunakan dalam penelitian ini mulai dari skor 1-5, maka perhitungan indeks jawaban responden dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Nilai indeks = [(%F1x1)+(%F2x2)+(%F3x3)+(%F4x4)+(%F5x5)/5 Keterangan :
F1 : Responden yang menjawab skor 1 dari daftar pertanyaan kuesioner.
F2 : Responden yang menjawab skor 2 dari daftar pertanyaan kuesioner.
F3 : Responden yang menjawab skor 3 dari daftar pertanyaan kuesioner.
F4 : Responden yang menjawab skor 4 dari daftar pertanyaan kuesioner.
F5 : Responden yang menjawab skor 5 dari daftar pertanyaan kuesioner.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untukmenguji model regresi variabel residual (pengganggu) memiliki distribusi normal
40
(Ghozali, 2018). Untuk menguji normalitas dapat dilakukan dengan menggnakan Kolmogorov Smirnov, dengan ketentuan apabila nilai signifikan > 0,05 maka data terdistribusi normal.
Sebaliknya, jika nilai signifikan < 0,05 data tidak terdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2016) uji heteroskedasi adalah varian tidak homogen. Model regresi yang baik adalah model yang memenuhi syarat tidak terjadinya heteroskedastisitas. Untuk mengetahui apakah model terbebas dari heteroskedastisitas bisa melakukan cara Uji Glejser. Gejala uji heteroskedastisitas terjadi jika signifikannya < 0.05.
c. Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali (2016), tujuan uji multikolonieritas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (lokasi, harga, kualitas produk dan kualitas pelayanan). Untuk menguij multikolonieritas bisa dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dengan ketentuan apabila nilai cut off menunjukkan nilai tolerance > 0,1 atau sama dengan nilai VIF
< 10.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji model regresi linier, apakah terjadi korelasi kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau tidak.
Menurut Ghozali (2018), cara mendeteksi problem autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin Watson. Kemudian membandingkan hasil uji dengan tabel Durbin Watson hitung (d) dengan nilai Durbin Watson tabel, yaitu batas atas (du) dan batas bawah (dL) dengan kriteria, jika Durbin Watson (d) lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis nol
41
ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi. Jika Durbin Watson (d) terletak antara du dan (4-du), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi, jika Durbin Watson (d) terletak antara dL dan du atau diantara (4-du) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi linier sederhana, yaitu menambah variabel bebas yang awalnya hanya satu menjadi dua atau lebih (Anwar, 2011). Metode analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh harga, lokasi, kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada Cafe Madam Wang Secret Garden di Malang. Regresi linier berganda dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e
Keterangan :
Y = Keputusan pembelian
X1 = Harga
X2 = Lokasi
X3 = Kualitas produk X4 = Kualitas pelayanan β1 = Koefisien harga β2 = Koefisien lokasi
β3 = Koefisien kualitas produk β4 = Koefisien kualitas pelayanan
α = Konstanta
e = Error
42 4. Uji Hipotesis
a. Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel lokasi, harga, kualitas produk, dan kualitas pelayanan secara individual dalam mempengaruhi variabel keputusan pembelian. Cara yang dapat dilakukan untuk menguji t yaitu dengan membandingkan t hitung dengan t tabel, dengan uji t dua arah. Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau Ho diterima dari hipotesis yang telah dirumuskan.
Rumusan hipotesis untuk masing-masing kelompok :
1) = Secara parsial atau individu tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel lokasi, harga, kualitas produk dan kualitas pelayanan dengan variabel keputusan pembelian.
2) = Secara parsial atau individu ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga, lokasi, kualitas produk dan kualitas pelayanan dengan keputusan pembelian.
Dasar kriteria pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:
a) Apabila probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan ditolak.
b) Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan diterima.
b. Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Dalam sebuah penelitian, uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel harga, lokasi, kualitas produk dan kualitas pelayanan (bebas) secara bersama-sama terhadap variabel keputusan pembelian (terikat).
Adapun cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji F (Ghozali, 2018), sebagai berikut :
43
1) Merumuskan hipotesis untuk masing-masing kelompok.
= Secara simultan atau bersama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga, lokasi, kualitas produk, kualitas pelayanan dengan variabel keputusan pembelian.
= Secara simultan atau bersama-sama ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga, lokasi, kualitas produk, kualitas pelayanan dengan variabel keputusan pembelian.
2) Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 5% (0,05) 3) Membandingkan F hitung dengan F tabel dengan kriteria
sebagai berikut :
a) Jika F hitung > F tabel, maka ditolak dan diterima, hal ini artinya bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
b) Jika F hitung < F tabel, maka diterima dan ditolak. Hal ini artinya bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.
c. Uji Dominasi
Dalam penelitian ini juga menggunakan uji dominasi.
Menurut Ghozali (2005) uji dominasi digunakan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Untuk mengetahui hal tersebut, dapat dilihat dari nilai koefisien beta atau nilai t yang mempunyai nilai paling besar.