• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya kegiatan penelitian. Penelitian ini akan dilakukan di Kota Malang dengan subyek calon konsumen Shopee yang tinggal di Kota Malang.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research yaitu penelitian yang menelaah hubungan kausal (sebab akibat) antar variabel yang menjelaskan fenomena tertentu (Darmawan, 2013). Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, diantaranya variabel independen yaitu online customer review, online customer rating dan variabel dependen yaitu purchase decision.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan setelah itu ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Jenis populasi pada penelitian ini adalah non probability sampling dimana jumlah populasi tidak dapat dijangkau dikarenakan jumlahnya yang terlalu besar. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh masyarakat di kota Malang yang merupakan konsumen potensial e-marketplace Shopee.

(2)

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Apabila populasi dalam penelitian berjumlah besar maka terdapat keterbatasan untuk mempelajari semuanya, maka sampel dapat digunakan dan kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representative (mewakili). Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Responden yang pernah mengakses web ataupun aplikasi Shopee. b. Responden yang tertarik untuk berbelanja di e-marketplace Shopee. c. Responden yang sudah membaca review dan melihat rating sebelum

melakukan pembelian. 3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel (Sugiyono, 2014). Teknik ini biasa digunakan apabila populasi dalam penelitian sangat luas sehingga dilakukan penilaian tertentu terhadap karakteristik sampel yang dianggap sesuai dengan maksud penelitian. Ukuran sampel yang layak, ideal, dan representatif adalah antara 30 sampai 500 dimana semakin besar jumlah sampel maka akan semakin representatif, sehingga dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 300 responden berdasarkan pertimbangan peneliti.

(3)

D. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2015) variabel penelitian merupakan suatu atribut, sifat, atau nilai dari seseorang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel diantaranya variabel independen online customer review dan online customer rating dan variabel dependen yaitu purchase decision. Berdasarkan teori yang dijelaskan sebelumnya dapat diketahui definisi operasional variabel, indikator dan pengukurannya ada pada tabel 3.1

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional

Variabel

Dimensi Operasional Indikator

Online Customer

Review merupakan

bentuk ulasan berupa opini atau pendapat yang diberikan oleh konsumen untuk mengekspresikan

pengalaman mereka setelah berbelanja pada situs e-marketplace.

Dimensi online

customer review

menurut Zhang et al, (2014) 1. Source credibility (kredibilitas sumber) yaitu merupakan persepsi penerima informasi mengenai keahlian sumber dan kepercayaan terhadap informasi.

Indikator online customer review menurut Zhang et al, (2014) a. Narasumber review dapat dipercaya b. Narasumber review berpengalaman c. Narasumber review dapat diandalkan 2. argument quality (kualitas argumen) yaitu mengacu pada kekuatan persuasif argumen yang melekat pada pesan informasi.

a. Review memberikan informasi yang relevan tentang produk

b. Review memberikan informasi yang lengkap tentang produk

c. Informasi pada review meyakinkan

(4)

Definisi Operasional Variabel

Dimensi Operasional Indikator

3. perceived quantity of review (persepsi jumlah ulasan) yaitu mengacu pada banyak sedikitnya jumlah ulasan yang terdapat pada suatu produk.

a. Jumlah keseluruhan review yang terdapat pada suatu produk

b.Tingkat kuantitas informasi yang terkandung dalam sebuah review

Online customer rating merupakan bentuk penilaian dengan menggunakan simbol bintang dalam skala tertentu yang merepresentasikan bagaimana pendapat dari konsumen. Dimensi online customer rating menurut Lackermair et al (2013): 1. Helpfulness, yaitu kemampuan rating dalam membantu mempermudah proses evaluasi kualitas produk maupun layanan dengan skala penilaian yang disediakan dalam bentuk simbol bintang 1-5

Indikator-indikator online customer rating menurut Lackermair et al (2013): Kemudahan dalam mengevaluasi kualitas suatu produk 2. Representative, yaitu simbol bintang yang terdapat pada rating merepresentasikan baik buruknya pendapat yang diberikan oleh konsumen dimana

bintang 1

mengindikasikan review yang paling buruk dan

bintang 5

mengindikasikan review yang paling baik

Mewakili pendapat konsumen dalam bentuk skala tertentu

Purchase decision

merupakan suatu tindakan konsumen untuk memutuskan membeli suatu produk setelah melalui berbagai

Indikator-indikator

purchase decision

menurut (Kotler & Armstrong, 2016) : a. Pilihan produk b. Pilihan merek

(5)

Definisi Operasional Variabel

Dimensi Operasional Indikator

evaluasi alternatif pilihan pembelian dimana konsumen biasanya membeli merek yang paling disukai.

- c. Pilihan penyalur d. Jumlah pembelian e. Waktu pembelian f. Metode pembayaran

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif dimana data diukur dalam suatu skala numerik atau angka. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data primer. Berdasarkan Sugiyono (2015) sumber data primer merupakan data yang secara langsung diperoleh dari pemberi data kepada pengumpul data. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah calon konsumen e-maketplace Shopee yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada responden penelitian.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah online survey dengan menggunakan kuisioner (angket) yang merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2015).

Pembagian kuesioner diberikan kepada responden melalui kuesioner online (google form) dan disebarkan ke masyarakat umum dengan syarat calon konsumen Shopee yang berdomisili di kota Malang yang pernah mengakses web atau mengunduh aplikasi Shopee, tertarik untuk berbelanja di Shopee dan sudah

(6)

membaca review dan melihat rating ketika akan melakukan pembelian sehingga keterangan tersebut digunakaan untuk membatasi pengisian kuesioner.

G. Pengukuran dan Penskalaan

Pengukuran dilakukan untuk mengklasifikasikan variabel-variabel yang akan diukur agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analiasis data dan langkah penelitian selajutnya. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Sugiyono (2015) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden. Skala ini terdiri dari lima alternatif jawaban yang mengandung variasi nilai yang bertingkat dari objek penelitian melalui jawaban pertanyaan yang diberi skala 1 sampai 5, yaitu: 1) Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skala 5

2) Jawaban Setuju (S) diberi skala 4 3) Jawaban Netral / ragu diberi skala 3 4) Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skala 2

5) Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skala 1

H. Uji Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Uji instrument penelitian terbagi menjadi dua yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

(7)

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu tes dapat melakukan fungsi ukurnya semakin tepat pula alat pengukur tersebut mengenai sasaran, dan sebaliknya semakin rendah suatu alat ukur maka semakin jauh pula alat pengukurnya tersebut mengenai sasarannya (Ghozali, 2016). Pengujian dilakukan pada taraf α = 0.05 dengan kriteria pengujian. Kriteria keputusan adalah 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikan 5%. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai r hitung ≥ r tabel, maka item pertanyaan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total, artinya item angket dinyatakan valid. b. Jika nilai r hitung < r tabel, maka item pertanyaan dalam angket berkorelasi

signifikan terhadap skor total, artinya item angket dinyatakan tidak valid. Nilai r hitung dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

r =

n (∑xy)−(∑x∑y)

√[𝑁∑ₓ

2

−(∑𝑥)

2

[𝑁∑𝑦

2

−(∑𝑦)

2

]

keterangan: r = koefisien korelasi x = skor butir

y = skor total butir n = jumlah sampel

r hitung digunakan untuk mengetahui nilai korelasi product moment dimana hasil perhitungan dari korelasi akan didapatkan suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk menguji tingkat validitas suatu item dan menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak.

(8)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui kebenaran alat ukur atau untuk mengetahui konsisten alat ukur jika diuji cobakan berulang kali kepada responden. Uji reliabilitas dapat dikatakan reliabel apabila jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016). Metode yang digunakan dalam pengujian realibilitas ini dengan menggunakan metode Alpha Cronbach sebagai berikut: r =

(

𝑘 𝑘−1

) (1 −

∑ℴ2 𝑏 ℴ2 𝑡

)

keterangan: r = reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan ∑ℴ²b = jumlah varians butir ℴ²b = varians total

Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Apabila croncbach’s coefficient alpha > 0,6 maka dapat dikatakan reliabel. 2. Apabila croncbach’s coefficient alpha < 0,6 maka tidak dapat dikatakan

reliabel.

I. Uji Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil analisis data yang sesuai dengan syarat pengujian maka penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik. Pada penelitian ini akan dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji

(9)

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi dengan sumber acuan buku karangan Perdana tahun 2016.

a. Uji Normalitas

Merupakan pengujian yang bertujuan untuk melihat apakah data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak (Perdana, 2016). Dalam penelitian ini pengujian normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikasi 0,05 dengan dasar pengambilan keputusan jika angka signifikasi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal dan sebaliknya (Perdana, 2016). b. Uji Multikolinearitas

Merupakan pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi atau hubungan antar variabel bebas (Perdana, 2016). Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Metode untuk menguji multikolinearitas yaitu dengan melihat besaran dari nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dengan dasar pengambilan keputusan:

1) Jika nilai VIF < 10, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas.

2) Jika nilai Tolerance > 0.10, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastistas

Merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya (Perdana,

(10)

2016). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastistas dan ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastistas yaitu dengan menggunakan uji glejser. Dasar pengambilan keputusannya jika nilai signifikansi Sig. < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas apabila Sig. > 0,05 maka terjadi homoskedastititas (Perdana, 2016).

d. Uji Autokorelasi

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumya (Perdana, 2016). Model regresi yang baik adalah regresi yang terbebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi yaitu dengan cara menggunakan uji Durbin Watson (DW) dengan cara membandingkan nilai Durbin Watson dengan table Durbin Watson. Dalam table Durbin Watson terdapat nilai batas atas (upper bound atau du) dan nilai batas atas (lower bound atau d1). Model regresi dinyatakan tidak terdapat autokorelasi apabila DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du) maka koefisien aoutokorelasi sama dengan nol atau tidak terdapat autokorelasi (Perdana, 2016).

J. Teknik Analisis Data

Analisis data dapat diartikan sebagai suatu metode yang dilakukan untuk mengolah data hasil dari sebuah penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan untuk mengambil sebuah kesimpulan. Pada penelitian ini terdapat

(11)

dua alat analisis yang digunakan yaitu rentang skala dan regresi linier berganda sebabagi berikut:

1. Rentang Skala

Rentang skala digunakan untuk mengukur dan menilai kecenderungan jawaban responden berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban responden (Ghozali, 2011). Adapun rumus yang digunakan dalam rentang skala adalah sebagai berikut:

RS = 𝑛 (𝑚−1)

𝑚

Keterangan:

RS = Rentang Skala n = Jumlah sampel

m = Jumlah alternatif jawaban tiap item

Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 hingga 5, maka rentang skala penelitian yang didapat adalah:

RS = 300 (5−1)

5

=

1200

5

= 240

Nilai rentang skala sebesar 240 digunakan untuk menentukan rentang skala keputusan. Rentang skala keputusan yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Penilaian Variabel Hasil Rentang Skala Rentang Skala Online

Customer Review Online Customer Rating Purchase Decision 300 - 540 Sangat Tidak Ekspresif Sangat Tidak Representatif Sangat Tidak Menyukai 541 - 780 Tidak Ekspresif Tidak Representatif Tidak Menyukai

781 – 1.020 Netral Netral Netral

(12)

1.261 – 1.500 Sangat Ekspresif

Sangat Representatif

Sangat Menyukai Sumber: Data diolah peneliti

2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam penelitian ini koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya konstribusi yang ditimbulkan variabel online customer review (X1) dan online customer rating (X2), terhadap purchase decision (Y).

Interprestasi dari pengaruh yang ditimbulkan online customer review (X1) dan online customer rating (X2), terhadap purchase decision (Y) yaitu 0 sampai 1, dimana semakin mendekati 1 berarti besar kontribusi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin besar, dan sebaliknya jika mendekati 0 maka pengaruh variabel independen terhadap dependen semakin kecil (Perdana, 2016).

3. Regresi Linier Berganda

Menurut Perdana (2016) regresi linear berganda digunakan oleh peneliti bila penelitian bermaksud untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Teknik analisis regresi linear berganda pada penelitian ini menentukan hubungan antar variabel independen yaitu, online customer review (X1) dan online customer rating (X2 terhadap variabel dependen yaitu purchase decision (Y). Dengan rumus yang digunakan sebagai berikut:

(13)

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan:

Y = purchase decision a = Konstanta

b1,b2 = Koefisien regresi X₁ = online customer review X₂ = online customer rating e = Error term (residual) K. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak pernyataan tersebut. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan dua langkah yaitu Uji F (simultan) dan Uji t (parsial) sebagai berikut:

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen (online customer review dan online customer rating) mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen (purchase decision) (Ghozali, 2011). Dalam uji F dilakukan perumusan F hitung yaitu sebagai berikut:

F =

Keterangan:

R² = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel independen n = Jumlah sampel

(14)

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan. Adapun tahap pengujiannya diataranya yaitu :

a. Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel

1) Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

2) Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi

1) Bila probability F hitung ≥ 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. 2) Bila probability F hitung ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Menurut Ghozali (2011) uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individu dalam menerangkan variabel dependen. Dalam penelitian ini ingin menguji apakah jika secara terpisah, suatu variabel independen yang terdiri dari online customer review dan online customer rating akan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu purchase decision. Dalam uji t dilakukan perumusan t hitung adalah sebagai berikut:

t =

Keterangan:

(15)

r = Koefisien korelasi parsial r²= Koefisien determinasi n= jumlah data

Penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi alpha 0,05 (ɑ = 5%). Adapun tahap pengujiannya diantaranya yaitu :

a. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel

1) Bila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya masing-masing variabel bebas secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

2) Bila t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya masing- masing variabel bebas secara individu tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi

1) Bila probability t hitung ≥ 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. 2) Bila probability t hitung <0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Referensi

Dokumen terkait

Uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu independent variabel individu dalam menjelaskan dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan antara t

Uji parsial (t) pada penelitian ini digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen. Error t-Statistic Prob.

Dalam analisis secara statistik didapatkan hasil bahwa, tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan tingkat keparahan karies, hal itu juga sesuai dengan penelitian

Menurut Ghozali (2011) uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individu dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali,

Menurut (Ghozali, 2011), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jumlah pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel

Batasan ini mengindikasikan bahwa tujuan proses pasteurisasi seafoods adalah untuk (a) memproduksi produk yang aman selama masa penyimpanan selama waktu tertentu pada

Penelitian yang dilakukan pada Konsumen membeli produk handphone merek vivo di kalangan mahasiswa S1 Universitas Tadulako, pada indikator persepsi terhadap merek

Uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam