• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DANPENGENDALIAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DANPENGENDALIAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA UTARA."

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI SUMATERA UTARA

Oleh

MAYLINDA SINURAT 162102039

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai macam nikmat dan rahmatnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan riset tugas akhir ini dalam rangka untuk memenuhi syarat kelulusan.

Adapun penyusunan tugas akhir ini berdasarkan apa yang telah penulis teliti di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Sei Batugingging No.6 Medan.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini saya selaku penulis memohon maaf apabilaterdapat kekurangan dalam penulisan maupun isi dari tugas akhir ini,mengingat ketidaksempurnaan penulis sebagai mahasiswa dalam tahap proses pembelajaran.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih terhadap pihak-pihakyang telah membantu dalam proses penyelesaikan tugas akhir ini. Diantaranyakepada:

1. Bapak Prof. Dr.Ramli,SE.,MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM.,Ak.,CA, selaku Ketua Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Abdillah Arif Nst,SE.,MSi.,Ak, selaku Sekretaris Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs.M.Zainul B.Torong Msi,Ak, selaku Dosen Pembimbing Penulis yang bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan petunjukkepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir.

(5)

segala kasih sayangnya dan perhatiannya, serta selalu memenuhi kebutuhan penulis, baik materil maupun moril.

7. Teman-teman DIII Akuntansi angkatan 2016 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

8. Bapak dan Ibu Dosen dari Semester I s/d V yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

9. Buat semua pihak yang membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir.

Akhir kata, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yangtelah membantu dalam penulisan tugas akhir ini. Jerih payah yang tak ternilai iniakan penulis jadikan sebagai motivasi di masa yang akan datang.

Medan, April 2019 Penulis

MAYLINDA SINURAT 162102039

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Penelitian ... 4

2. Rencana Isi ... 4

BAB II DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA UTARA ... 6

A. Sejarah Ringkas DisKP ... 6

1. Visi Misi dan Tujuan DisKP PROVSU ... 9

B. Struktur Organisasi... 9

C. Job Description ... 12

D. Jaringan Kegiatan ... 27

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 28

F. Rencana Kegiatan ... 29

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA ... 31

A. Pengertian Anggaran ... 31

B. Karakteristik Anggaran ... 33

C. Tujuan Anggaran ... 33

D. Manfaat Anggaran ... 34

E. Hubungan Anggaran dengan Perencanaan ... 36

F. Fungsi Anggaran sebagai Alat Perencanaan ... 38

G. Hubungan Anggaran dengan Pengendalian ... 40

H. Fungsi Anggaran sebagai Alat Pengendalian ... 42

I. Analisis Anggaran pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera utara ... 44

(7)

LAMPIRAN ... 52

(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir ... 4 3.1 Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja ... 45

(9)

2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi

Sumatera Utara ... 10

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

1. Surat Konfirmasi Izin Reset di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera utara

(11)

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara selalu diikuti dengan perkembangan dari berbagai aspek yang terus meningkat pesat dan rumit.

Seiring dengan perkembangan tersebut maka berbagai upaya dilakukan oleh setiap lembaga ataupun perusahaan untuk membenahi kinerjanya. Hal ini turut berdampak pada instansi-instansi pemerintah sebagai lembaga pemerintah yang bertujuan meningkatkan kinerja untuk melakukan penyesuaian terhadap perkembangan yang semakin pesat ini agar setiap tujuan dapat terlaksana dengan baik dan memperkecil resiko kesalahan yang dapat memperlambat kinerja.

Dalam mengendalikan organisasi perlu membuat perencanaan yang akurat untuk mencapai tujuan. Anggaran sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengendalian mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

Perkembangan ini diukur dari segi manfaat yang ingin diperoleh dari penggunaan sistem itu dalam pelaksanaannya. Semakin banyak dan rumit manfaat yang dituju, semakin banyak persyaratan yang dituntut dalam persiapan dan penyusunannya.

Penyusunan anggaran merupakan siklus penting bagi perusahaan dan lembaga yaitu untuk membantu pelaksana dalam merencanakan kegiatan dan memberikan gambaran awal seberapa besar dana yang akan dikeluarkan untuk mewujudkan kegiatan tersebut yang dimonitori oleh pusat pertanggungjawaban sehingga penyimpangan-penyimpangan dapat diminimalisasi.

(12)

2

Tujuan utama perencanaan adalah untuk memberikan proses umpan maju agar dapat memberikan arahan kepada setiap manager dalam pengambilan keputusan di dalam suatu perencanaan, kita harus memperhitungkan berbagai kondisi yang terjadi diberbagai perusahaan ataupun lembaga. Perencanaan harus menghubungkan sasaran jangka pendek, jangka menengah, dan jangkapanjang.

Anggaran tahunan harus sesuai dengan sasaran proyek jangka panjang yang meliputi satu periode.Pengendalian sangatlah penting dalam proses penganggaran, karena pengawasan diperlukan untuk mengevaluasi kinerja karyawan yang memerlukan perbaikan atas setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan dan lembaga, apakah telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

Pengendalian dicapai melalui pelaporan kemajuan dan pembelajaran aktual dibandingkan dengan perencanaan yang terus menerus. Dengan demikian, apa yang menjadi tujuan perusahaan atau lembaga akan dapat dicapai dengan semaksimal mungkin.

Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas bahwa perencanaan dan pengendalian mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung perusahaan maupun lembaga mencapai tujuannya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian.

Maka melalui tugas akhir ini penulis membahas mengenai anggaran yang berfokus pada fungsi perencanaan dan pengendalian. Adapun judul dari tugas akhir ini adalah “Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara”.

(13)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah : “ Apakah anggaran yang disusun oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara telah berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian ?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian tentunya terdapat tujuan yang ingin dicapai. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui apakah anggaran yang disusun oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara telah berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah:

1. Menambah pengetahuan peneliti tentang anggaran yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian,

2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan maupun lembaga sehingga dapat lebih memperhatikan dan mengetahui bagaimana fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian, agar perusahaan atau lembaga dapat melaksanakan aktivitas dengan lebih efektif dan efisien, serta lebih bijaksana dalam mengambil keputusan,

3. Sebagai bahan rujukan atau sumber informasi bagi yang ingin mempelajari dan membahas lebih jauh tentang anggaran.

(14)

4

D. Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yang bertempat di Jl.Sei Batu Gingging No.6 Kota Medan.

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

NO KEGIATAN

APRIL 2019

I II III IV

1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengesahan Judul

3 Permohonan Izin Reset 4 Pengajuan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyerahan Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi minor ini, penulis membuat rencana isi dalam empat bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhan penulis. Secara garis besar pokok pembahasannya adalah sebagai berikut :

(15)

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan yang mencakup jadwal penelitian dan rencana isi.

BAB II : DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Pada bab ini meliputi sejarah ringkas instansi, struktur organisasi, job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja terkini dan rencana usaha/

kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

BAB III : FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA DINAS KELAUATAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai pengertian anggaran, karakteristik anggaran, tujuan anggaran, manfaat anggaran, hubungan anggaran dengan perencanaan,fungsi anggaran sebagai alat perencanaan, hubungan anggaran dengan pengendalian, fungsi anggaran sebagai alat pengendalian, serta analisis anggaran pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran berdasarkan dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi Sumatera Utara.

(16)

BAB II

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas

Pada waktu penjajahan Belanda dan Jepang, Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara masih bernama LAND BOW dan setelah Negara Republik Indonesia Merdeka pada tahun 1945 di bentuk jawatan Perikanan dimana pada saat itu Jawatan ini masih terdiri dari seksi-seksi antara lain:

1.Seksi Perikanan Rakyat.

2.Seksi Perikanan Darat.

3. Seksi Perikanan Laut.

4. Seksi Kehutanan.

Kemudian berdasarkan peraturan Pemerintah No.49 Tahun 1951 tanggal 27 juni 1951, tentang penyerahan sebagai urusan Pemerintah Pusat di Bidang Perikanan Darat kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, maka dibentuklah Jawatan Perikanan Darat Swantara Sumatera Utara.

Pada awal berdirinya Dinas Kelautan dan Perikanan adalah dengan nama Jawatan Pertanian yang terdiri dari seksi Perikanan Darat dan Seksi Perikanan Laut, berdasarkan PP Nomor 49 Tahun 1951. PP mengenai Jawatan Perikanan Darat Daerah Sumatera Utara ini berlaku sampai dengan Tahun 1974, sedangkan untuk Seksi Perikanan Laut adalah berdasarkan PP Nomor 64 Tahun 1952 tentang Jawatan Perikanan Laut Daerah Sumatera Utara, PP ini berlaku hingga Tahun

(17)

1975, kemudian pada Tahun 1974 Perikanan Darat dan Perikanan Laut digabung dengan nama Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Sumatera Utara berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara Tanggal 13 Maret 1974 No 29/1974 yang beralokasi di Jalan Sei Batugingging No.6 Kota Medan, dipimpin oleh IR. Bambang Suboko dari Tahun 1974-1984. Setelah itu pada Tahun 1984-1986 dibawah kepemimpinan IR. Koesno Raharjo, kemudian pada Tahun 1986-1990, Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Sumatera Utara di bawah Kepemimpinan IR. Boedi Soesilo, pada Periode 1990-1999 Dinas Perikanan Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Sumatera Utara beradadibawah Kepemimpinan IR. H.Zainuddin P. Siregar, dan Periode akhir Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Sumatera Utara adalah di bawah pimpinan IR. Sofyan Sori Nasution pada Tahun 1999-2001.

Dengan peraturan pemerintah No.12 tahun 1957 tanggal 18 Desember 1957,tentang penyerahan sebagai dari urusan pemerintah pusat dalam bidang perikanan laut, kehutanan, karet rakyat kepala daerah dan kemudian dibentuk Jawatan Perikanan Laut Swantara Sumatera Utara. Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Otonomi Provinsi Sumatera Utara.

Menteri Pertanian tanggal 23 Oktober 1972 No. 437/Mentan/1972 dan mulai tanggal 13 maret dearah perikanan darat dan daerah perikanan laut disatukan menjadi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan Perda No. 3 Tahun 2001 Dinas Kelautan dan Perikana Provinsi Sumatera Utara membawahi 3 Unit Pelaksana Teknis Daerah yaitu :

1. Unit Pelaksana Teknis (UPT) - Balai Penangkapan Ikan Belawan.

2. Unit Pelaksana Teknis (UPT) -Balai Pembinaan Budi Daya Ikan Karasan.

(18)

8

3. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (UPT LPPMHP).

Kemudian dengan peraturan Gubernur No. 12 Tahun 2005 tanggal 3 Agustus 2005 Unit Pelaksana Teknis bertambah. Sedangkan berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 56 tahun 2011 tentang Struktur Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lingkup Provinsi Sumatera Utara maka terbentuklah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yang berkedudukan di Jalan Sei Batu Gingging No.6 Medan, Kel.Medan Selayang, Kec. Medan Baru Kota Medan tepatnya pada saat kepemimpinan IR. Yosep Siswanto pada Tahun 2006-2009. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh Bapak H.Zonny Waldy,S.Sos.,MM sejak 13Agustus 2014, kemudian diganti oleh Bapak Mulyadi Simatupang, S.Pi.,M.Si sampai dengan sekarang, dengan adanya Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang baru terbentuklah 5 UPT di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari :

1. Unit Pelaksana Pelabuhan Perikanan Pantai Pulau Tello (UPT PPP P.

Tello).

2. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (UPT LPPMHP) Medan.

3. Unit Pelaksana Teknis Pembinaan Penangkapan Ikan (UPI) Belawan.

4. Unit Pelaksana Teknis Budidaya Ikan Kerasaan.

5. Unit Pelaksana Teknis Tanjung Balai.

(19)

1.Visi, misi, dan tujuan

Visi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yaitu :

“Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang memiliki Daya Saing dan berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat “, adapun Misi yang di tetapkan untuk mewujudkan Visi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yaitu :

1. Meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan, nelayan dan masyarakat pesisir.

2. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara efisien dan berkelanjutan.

3. Meningkatkan persediaan bahan pangan sumber protein dan bahan baku industri di dalam negeri serta eksport.

4. Memantapkan sistem pendukung, yang terdiri dari teknologi, permodalan sarana dan prasaranna kelembagaan serta iklim usaha yang kondusif.

5. Peningkatan produksi perikanan budidaya yang dilaksanakan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi serta penggunaan induk dan benih unggul.

B.Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugasnya, maka diperlukan sistem organisasi dan manajemen yang baik. Faktor koordinasi sangat penting untuk memperoleh hasil kerja yang sangat maksimal dan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai tentunya dibutuhkan suatu organisasi, dimana struktur organisasi tersebut disusun secara efektif dan efisien.

(20)

10

Bagan 2.1 Bagan Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara

(21)

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan kegiatan-kegiatan untuk tujuan melalui strategi yang dipilih. Untuk menjamin kelancaran kegiatan di dalam Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara, mempertegas atau mempermudah prosedur kerja agar terdapat koordinasi yang efisien dan efektif. Dinas Kelautandan Perikanan Provinsi Sumatera Utara mempunyai struktur organisasi berbentuk garis dimana wewenang dialirkan dari Kepala Dinas kepada Sekretaris, Kepala Bidang, demikian seterusnya. Susunan struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikan Provinsi Sumatera Utara terdiri dari beberapa unsur, diantaranya :

1. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

2. Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

a. Sub Bagian Program b. Sub Bagian Umum c. Sub Bagian Keuangan

3. Kepala Bidang Perikanan Budidaya.

4. Kepala Bidang Perikanan Tangkap.

5. Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian sumber daya Perikanan dan Kelautan.

6. Kepala Bidang Kelautan dan Pengolahan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

(22)

12

C.Job Description

Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara umumnya merupakan panduan beberapa unit organisasi. Adapun deskripsi tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara menurut bagian yang memang berhubungan dengan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut :

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara umumnya merupakan paduan beberapa unit organisasi, adapun deskripsi tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara menurut bagian yang memang berhubungan dengan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

Kepala Dinas

Dinas Kelautan dan Perikanan di pimpin oleh kepala Dinas yang bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris. Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan urusan pemerintah di bidang Pengelolaan Kelautan dan Perikanan.

Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi :

a. Menyelenggarakan perumusan, penetapan, pengaturan dan pengkoordinasi pelaksanaan kebijakan teknis bidang kelautan dan perikanan meliputi perencanaan, pengendalian, pengawasan perikanan budidaya perikanan tangkap jaringan mutu dan keamanan hasil perikanan serta pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

(23)

b. Menyelenggarakan pengkoordinasi dan fasilitas pengendalian dan pengawasan perikanan budidaya, perikanan tangkap, pengawasan pengendalian sunber daya perikanan dan kelautan, pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

c. Menyelenggarakan penataan pembinaan dan pengkoordinasian Unit Pelaksana Teknis Dinas.

d. Melaksanaan penegakan hukum perikanan budidaya, perikanan tangkap, pengawasan pengendalian sumber daya perikanan dan kelautan, pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

e. Pembinaan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, dan meningkatkan kesejahteraan pegawai dan pensiunan pegawai serta peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan dalam melaksanakan setiap tugas yang telah diberikan oleh Kepala Dinas.

f. Menyelenggarakan penataan pembinaan dan pengkoordinasian Unit Pelaksana Teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

Sekretariat

Sekretariat di pimpin oleh sekretaris, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara lingkup Sekretariat yang meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan, dan penyusunan program.

Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

a. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan.

(24)

14

b. Menyelenggarakan pengelolaan dan administrasi umum.

c. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

d. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan.

e. Menyelenggarakan penyusunan rencana strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) LKPJ dan LPPD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

f. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

g. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah Dinas, Kearsipan, Pertelekomunikasian dan Persandian.

h. Menyelenggarakan pengadaan, pemeliharaan, penataan, pembinaan, dan pengelolaan urusan perlengkapan/peralatan kantor.

i. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, keprotokolan dan hubungan masyarakat.

j. Menyelenggarakan fasilitas dan peraturan pengamanan kantor di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

k. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional.

l. Menyelanggarakan pengkoordisasian laporan, evaluasi, monitoring atas kegiatan bidang-bidang Dinas Pelaksanaan Teknis Dinas.

m. Menyelenggarakan telahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

(25)

n. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit Kerja di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

o. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat Internal Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

p. Menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan bidang masing-masing yang telah dibagikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

q. Menyelenggarakan pengelolaan dan pengembangan anggaran belanja daerah.

r. Menyelenggarakan program, pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi di bidang perikanan.

s. Menyelenggarakan pembangunan perikanan skala Provinsi pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

t. Menyelenggarakan penyusunan rencana dan pelaksanaan kerja sama Internasional bidang perikanan skala Provinsi.

u. Menyelenggarakan bimbingan dan pelaksanaan pengumpulan, pengolahan analisis dan penyajian data dan statistik serta informasi di bidangperikanan di wilayah laut kewenangan Provinsi.

v. Menyelenggarakan fasilitas pelayanan umum yang telah disediakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara

w. Menyelenggarakan peningkatan kapasitas kelembagaan dari Sumber Daya Manusia bidang Kelautan dan Perikanan.

(26)

16

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya Sekretariat membawahi:

1. Sub Bagian Umum

Sub bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada dan bertanggung jawab kepada Sekretariat.

Sub Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas fungsi kesekretariatan dan Penyusunan Perencanaan/Program Kerja Kesekretariatan dan Sub Bagian Umum di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara

b. Pembinaan disiplin pegawai serta mutasi dan pemberhentian pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

c. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan penaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, jabatan dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan pensiunan pegawai. Peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/ijin belajar, dan pelatihan kepemimpinan/struktural, fungsional dan teknis.Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan, serta Pengadaan Naskah Dinas.

d. Melaksanakan administrasi usahawan, penerimaan, pendistribusian, surat-surat naskah dinas dan arsip, serta melaksanakan urusan keprotokolan dan penyampaian rapat-rapat serta pengelolaan hubungan

(27)

masyarakat, pelayanan umum minimal dan pendokumentasian surat- surat dan juga barang-barang.

e. Melaksanakan susunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pengurusan,pemeliharaan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan, keamanan, keamanan, layanan kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan, keamanan, layanan kantor, dan pengelolaan perpustakaan Dinas.

f. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staff sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan serta pengelolaan kepegawaian dan pembina pada Unit Pelaksana Teknis Dinas.

g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait pada instansi.

2.Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan di pimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretariat.

Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan Fungsi:

a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi serta penyusunan untuk kebutuhan pelaksana tugas fungsi tertentu.

b. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dan pengadministrasian dan pembukuan keuangan dinas serta penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah.

c. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan serta penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi serta verifikasi keuangan.

(28)

18

d. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya.

e. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan tidak langsung pada Dinas dan Unit Pelaksana Teknis serta Pengendalian administrasi Perjalanan Dinas.

f. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan pertanggungjawaban keuangan dengan Unit Kerja terkait.

g. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan administrasi keuangan.

h. Melaksanakan penyusunan bahan telahan staf sebagai bahan pengambilan kebijakan dan penyampaian bahan atas pengawasan.

i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya.

3. Sub Bagian Program

Sub Bagian Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada sekretariat.

Sub Bagian Program menyelenggarakan fungsi:

a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi penyusunan perencanaan program kerja untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

b. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan/program, kerja sekretariat dan Sub Bagian Program yang meliputi pengembangan kelautan dan perikanan.

c. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data kelautan dan perikanan.

(29)

d. Melaksanakan penyusunan bahan secara strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Dinas.

e. Melaksanakan penyusunan pengkoordinasian evaluasi dan monitoring di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsin Sumatera Utara.

f. Melaksanakan pengelolaan sistem informasi kelautan dan perikanan.

g. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data kelautan dan perikanan.

h. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait instansi.

Bidang Perikanan Budidaya

Bidang Perikanan Budidaya oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretariat.

Bidang Perikanan Budidaya menyelenggarakan fungsi :

1. Bidang Perikanan Budidaya mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perikanan budidaya dan penyelenggaraan kebijakan, pembangunan dan pengelolahan bagian benih ikan air tawar, air payau dan laut.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang perikanan Budidaya di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan kebijakan pembudidayaan ikan.

b. Penyelenggaraan kebijakan produk pembenihan perikanan di air tawar, air payau dan laut.

(30)

20

c. Penyelenggaraan kebijakan, pembangunan dan pengelolahan bagian benih ikan air tawar, air payau dan laut.

d. Penyelenggaraan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis dean pakan ikan.

e. Penyelenggaraan kebijakan alokasi lahan pembudidayaan ikan.

3. Dalam melaksanakan fungsi, Bidang Perikanan Budidaya mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan kebijakan produk pembenihan perikanan di air tawar, air payau dan laut.

b. Menyelenggarakan kebijakan, pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan air tawar.

c. Menyelenggarakan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan pembudidayaan ikan.

d. Menyelenggarakan kebijakan pengelolaan pengguna sarana dan prasarana pembudidayaan ikan .

e. Menyelenggarakan potensi dan alokasi lahan pembudidaya ikan agar dapat menghasilkan benih ikan yang lebih banyak.

f. Menyelenggarakan teknis perbanyakan dan pengelolahan induk perjenis, induk dasar dan benih alam.

g. Penyelenggaraan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia, dan pakan ikan.

(31)

h. Penyelenggaraan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis pakan ikan.

4. Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan uraian tugas, Kepala Bidang Perikanan Budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara di bantu oleh:

a. Seksi Teknologi b. Seksi Pasca Panen c. Seksi Kesehatan Ikan Bidang Perikanan Tangkap

Bidang Perikanan Tangkap dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretariat.

Bidang Perikanan Tangkap menyelenggarakan fungsi:

1. Bidang Perikanan Tangkap mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Perikanan Tangkap.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Perikanan Tangkap menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan koordinasi kebijakan penetapan lokasi pembangunan pengelolaan pelabuhan perikanan kewenangan provinsi.

b. Penyelenggaraan dukungan pembangunan dan pengelolaan pelabuhan perikanan pada wilayah perbatasan dengan Negara lain.

(32)

22

c. Penyelenggaraan kebijakan pembangunan kapal perikanan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara.

d. Penyelenggaraan kebijakan pembuatan alat penangkapan ikan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

e. Penyelenggaraan kebijakan penggunaan peralatan bantu dan pengedaran jauh untuk penangkapan ikan.

f. Penyelenggaraan dan koordinasi kebijakan penempatan rumpun di perairan laut kewenangan Provinsi.

g. Penyelenggaraan dukungan rekayasa dan teknologi penangkapan ikan.

h. Penyelenggaraan kebijakan pengelolaan hasil perikanan dan pemasarannya.

3. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Bidang Perikanan Tangkap mempunyai uraian tugas seabagai berikut:

a. Menyelenggarakan koordinasi kebijakan lokasi pembangunan pengelolaan pelabuhan perikanan kewenangan provinsi.

b. Menyelenggarakan dukungan pembangunan dan pengelolaan pelabuhan perikanan pada wilayah perbatasan dengan negara lain.

c. Menyelenggarakan kebijakan pembangunan kapal perikanan.

d. Menyelenggarakan kebijakan pembuatan alat penangkapan ikan.

e. Menyelenggarakan kebijakan penggunaan peralatan bantu dan pengedaran jauh untuk penangkap ikan.

(33)

f. Penyelenggaraan dan koordinasi pengawasan untuk pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan Provinsi.

g. Menyelenggarakan dan koordinasi kebijakan penempatan rumpun di perairan lautkewenangan Provinsi.

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan Unit Kerja terkait dan instansi terkait pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

4. Bidang Perikanan Tangkap membawahi:

a. Seksi Sarana Penangkapan.

b. Seksi Pengolahan dan Pemasaran.

c. Seksi Usaha Penangkapan.

Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya Perikanan

Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya Perikanan dipimpin oleh Kepala Bidang yang beradadibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretariat, Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya Perikanan menyelenggarakan fungsi:

1. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya Perikanan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas di Bidang Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan dan Kelautan.

(34)

24

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya Perikanan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyelennggaraan dan koordinasi pengawasan untuk pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan Provinsi Sumatera Utara.

b. Penyelenggaraan pengawasan pembenihan dan perlindungan plasma nutfah perikanan dan pembudidaya ikan sistem pengendalian hama dan penyakit.

c. Penyelenggaraan pembinaan ikan, mutu, benih, induk, pakan ikan dan obat bahan lainnya.

3. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya Perikanan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pengawasan untuk pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan Provinsi.

b. Menyelenggarakan pengawasan pemanfaatan dan perlindungan plasma nutfah perikanan.

c. Menyelenggarakan pengawasan pembenihan, pembudidaya ikan dansistem pengendalian hama dan penyakit serta

(35)

menyelenggarakan pembinaan pemantauan dan mangawasi lembaga sertifikat pembenihan ikan.

d. Menyelenggarakan kebijakan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia di bidang kelautan dan perikanan.

4. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Bidang Pengawasan dan Pengendalian SumberDaya Perikanan dan Kelautan di bantu oleh:

a. Seksi SumberDaya Perairan Umum.

b. Seksi SumberDaya Kelautan.

c. Seksi Penanganan, Pelanggaran, dan Penegakan Hukum.

Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Tugas-tugas yang dilakukan oleh Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil yaitu sebagai berikut:

1. Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utaradalam melaksanakan sebagian tugas Dinas dibidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan dan koordinasi kebijakan penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut wilayah laut kewenangan Provinsi di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

(36)

26

b. Penyelenggaraan Kebijakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat pesisir antar kabupaten/kota dalam wilayah Kewenangan Provinsi Sumatera Utara.

c. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan reklamasi pantai dan mitigasi bencana alam diwilayah pesisir dan laut dalam kewenangan provinsi.

d. Penyelenggaraan kebijakan peningkatan kapasitas kelembagaan dua sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan.

3. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan di wilayah laut Provinsi.

b. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kebijakan penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut wilayah laut kewenangan Provinsi.

c. Menyelenggarakan kebijakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat pesisir antar kabupaten/kota dalam wilayah kewenangan Provinsi.

d. Menyelenggarakan dan pelaksanaan kebijakan reklamasi pantai dan mitigasi bencana alam di wilayah pesisir dan laut dalam kewenangan Provinsi.

e. Menyelenggarakan kebijakan mutu wilayah pesisir dan Pulau- Pulau kecil.

(37)

f. Penyelenggaraan dan koordinasi kebijakan penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut wilayah laut kewenangan Provinsi.

g. Menyelenggarakan kebijakan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan di Provinsi Sumatera Utara.

h. Penyelenggaraan dan koordinasi kebijakan penataan bibit ikan yang unggul sesuai dengan peta potensi laut wilayah laut kewenangan provinsi.

4. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil dibantu oleh:

a. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir.

b. Seksi Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil.

c. Seksi Konservasi dan Tanaman laut.

d. Seksi Sarana dan Prasarana.

D. Jaringan Kegiatan

Bidang kegiatan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara adalahmengenai sebagian dari urusan pemerintah pusat dalam bidang perikanan darat, perikanan laut, kehutanan, karet, rakyat, kepala daerah dan jawatan perikanan laut swatentara Sumatera Utara.Dimana segala urusan yangberkaitan dengan kegiatan yang melayani masyarakat,melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa pembinaan, pengawasan, dan pemerhatian kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada

(38)

28

masyarakat, dan lain sebagainya, dilakukan sebagai jaringan kegiatan yang kuat di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi sumatera Utara.

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuaidengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara. Instansi terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Dinas dapat terwujud.

Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan Dinas adalah sebagian dari urusan pemerintah pusat dalam bidang perikanan laut, kehutanan, karet, rakyat, dan kepala daerah.Melakukan berbagai macam kegiatan di daerah perikanan darat dan perikanan laut, melayani masyarakat,serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa pembinaan, pengawasan, dan pemerhatian kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya.

Dinas juga terus melakukan pembinaan terhadap masyarakat agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksakan Dinas, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan(misalnya:Idul Fitri, Isra’Mi’raj,Natal, Paskah, Dll) sehingga para pegawai selalu memiliki nilai-nilai dan norma-norma

(39)

keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

F. Rencana Kegiatan

Setiap perusahaan/instansi pasti memiliki banyak rencana kegiatan yang akan dilaksanakan guna menunjang kinerja pada perusahaan/instansi tersebut.

Rencana kegiatan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara antara lain :

1. Meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan, nelayan, dan masyarakat pesisir.

2. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara efisien dan berkelanjutan.

3. Meningkatkan persediaan bahan pangan sumber protein dan bahan baku industri di dalam negeri serta ekspor.

4. Memantapkan sistem pendukung yang terdiri dari teknologi, permodalan,sarana dan prasarana kelembagaan serta iklim usaha yang kondusif.

5. Peningkatan produksi perikanan budidaya yang dilaksanakan dengan intensifikasi & ekstensifikasi serta penggunaan induk dan benih unggul.

6. Peningkatan efisiensi kegiatan budidaya perikanan dengan pemanfaatan pakan elternatif berbahan baku lokal dan pemasyarakatan kegiatan peminjaman buatan.

7. Pengendalian intensitas serangan penyakit pada ikan yang dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, monitoring dan vaksinasi.

(40)

30

8. Mempertahankan dan meningkatkan ketersediaan stock sumberdaya ikan pada perairan umum, dengan menerapkan prinsip berkelanjutan dalam pemanfaatannya.

9. Meningkatkan posisi tawar pembudidaya ikan nelayan, pengolahan dan pemasaran ikan dengan menambah akses pelaku usaha terhadap informasi, kebijakan pemerintah, pemasaran dan permodalan sehingga menjadi usahawan yang mandiri, tangguh serta berdaya secara kelembagaan.

10. Meningkatkan mutu dan kontinuitas pasokan bahan baku ikan dan keragaman olahan ikan dan pembinaan usaha.

11. Mengoptimalkan fungsi fasilitas pemasaran ikan di daerah sebagai pusat pengembangan sentra komoditas unggulan perikanan dan kelautan.

12. Meningkatkan pemahaman dan ketahuan masyarakat pesisir dalam menghadapibencanadancuacaekstrim.

(41)

PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Pengertian Anggaran

Anggaran merupakan pengembangan dari suatu rencana jangka pendek yang mencakup perbandingan kinerja aktual untuk melakukan tindakan korektif guna mencapai sasaran rencana. Dengan demikian dari gambaran tersebut dapat diketahui betapa pentingnya peranan anggaran dalam melaksanakan fungsinya sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Aspek perencanaan dan pengendalian merupakan dua fungsi utama manajerial di dalam dunia bisnis. Perencanaan mencakup kegiatan menetapkan tujuan, menyusun kerangka dasar pikiran, memilih kegiatan untuk mencapai tujuan, dan menciptakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menerjemahkan rencana menjadi tindakan-tindakan, sedangkan pengendalian menyajikan penetapan sasaran-sasaran dan standar sebagai pembanding antara prestasi yang telah dicapai dengan sasaran dan standar yang telah ditetapkan selanjutnya dilakukan perbaikan untuk itu sebelum menjalankan aktivitas operasinya.

Sebagai suatu rencana, anggaran tersusun dari program kerja yang dipadukan dengan asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu serta hal- hal relevan lainnya sehingga berguna dalam tahap penilaian sebagai tolak ukur pelaksanaan rencana organisasi. Anggaran juga didefinisikan sebagai suatu

(42)

32

rencana tindakan yang disusun sistematis dan dinyatakan secara kuantitatif mengenai apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi pada masa mendatang.

Dharmanegara (2010:2), mengemukakan bahwa “Budget (anggaran) ialahsuatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.”

Dari definisi tersebut, ada empat unsur yang sangat penting dalam suatu anggaran yaitu rencana, meliputi seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit moneter, dan jangka waktu tertentu yang akan datang.

1. Rencana, yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang.

2. Kegiatan perusahaan yaitu mencakup seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan yaitu kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan produksi (producing), kegiatan pembelanjaan (financing), kegiatan administrasi (administrating) serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masalah-masalah personalia (personnel). Anggaran nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja, maka anggaran harus mencakup seluruh kegiatan perusahaan.

3. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam.

4. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa anggaran perusahaan disusun untuk dipergunakan dalam jangka waktu tertentu. Hal Ini berarti bahwa apa yang dimuat didalam anggaran adalah

(43)

taksiran-taksiran (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang.

B. Karakteristik Anggaran

Menurut Rudianto (2009:4), anggaran merupakan alat yang utama dalam perencanaan jangka pendek yang efektif dan pengendalian dalam organisasi dan anggaran mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Anggaran memperkirakan keuntungan yang potensial dari unit perusahaan,

2. Anggaran dinyatakan dalam satuan moneter, 3. Anggaran meliputi periode selama satu tahun, 4. Anggaran merupakan komitmen manajemen,

5. Usulan anggaran diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari penyusun anggaran,

6. Anggaran yang telah disusun hanya dapat diubah jika terjadi kondisi khusus,

7. Secara periodik dilakukan analisis selisih antara anggaran dengan sesungguhnya dan dijelaskan.

C. Tujuan Anggaran

Tujuan penyusunan anggaran adalah untuk :

1. Menentukan suatu cara yang paling menguntungkan, yaitu usaha-usaha bisa diarahkan pada pencapaian tujuan (objective) yang telah ditetapkan, 2. Membantu manajemen dalam mengendalikan jalannya kegiatan

operasional,

(44)

34

3. Menyatakan harapan organisasi secara jelas dan formal, sehingga bisa memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen,

4. Mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan,

5. Menyediakan rencana secara terperinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan,

6. Mengkoordinasikan cara yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya,

7. Menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang menyadari perlu tidaknya tindakan koreksi.

D. Manfaat Anggaran

Anggaran banyak manfaatnya sebagai alat pelaksanaan pekerjaan, apabila direvisi sesuai dengan perubahan asumsi. Adapun manfaat anggaran sebagai perencanaan terpadu, pedoman pelaksanaan kerja, alat pengkoordinasian kerja, alat pengendalian kerja, dan alat evaluasi organisasi.

1. Perencanaan terpadu

Anggaran perusahaan digunakan sebagai alat untuk merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan secara menyeluruh. Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat manajemen yang dapat digunakan baik untuk keperluan perencanaan maupun pengendalian.

(45)

2. Pedoman pelaksanaan kerja

Anggaran dapat memberikan pedoman yang baik bagi manajemen puncak maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik akan membuat karyawan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang operasi perusahaan dan karyawan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya.

3. Alat pengkoordinasian kerja

Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang dan saling bekerja sama dengan baik untuk menuju kesasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin dalam pencapaian sasaran, kebijakan, dan standar yang ditetapkan.

4. Alat pengendalian kerja

Anggaran merupakan serangkaian standar prestasi yang dibandingkan dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai kinerjanya. Dalam menentukan standar diperlukan pemahaman yang realistis dan analisis yang seksama terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Penentuan standar yang sembarang tanpa didasari oleh pengetahuan dapat menimbulkan lebih banyak masalah dari pada manfaat.

Hal ini mengingat standar dalam anggaran yang ditetapkan secara sembarang tersebut mungkin merupakan target yang mustahil untuk dicapai karena terlalu tinggi atau terlalu rendah. Standar yang ditetapkan

(46)

36

terlalu tinggi akan menimbulkan frustasi atau ketidakpuasan. Sebaliknya penetapan standar yang terlalu rendah akan menjadikan biaya menjadi tidak terkendalikan, menurunkan laba dan semangat kerja.

5. Alat evaluasi organisasi

Anggaran yang disusun dengan baik dan menerapkan standar yang relevanakan menjadi pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menentukan langkah yang ditempuh agar pekerjaan diselesaikan dengan baik, artinya menggunakan sumber daya perusahaan yang dianggap paling menguntungkan. Penyimpangan yang mungkin terjadi dalam kegiatan operasional perlu dilakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran selanjutnya.

E. Hubungan Anggaran Dengan Perencanaan

Setiap organisasi harus membuat suatu perencanaan yang merupakanproses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai dalam jangka pendek ataupun jangka panjang yang dipakai sebagai dasar dalam mengendalikan aktivitas operasinya. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara membuat suatu perencanaan yang dilakukan terus menerus karena dengan berlalunya waktu perlu dilaksanakan perencanaan kembali dan membuat rencana-rencana baru. Menurut Adisaputro (2007:5), “Perencanaan berarti kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dan mengarahkan kegiatan operasi.” Proses perencanaan, baik perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang, adalah komponen yang paling penting dari keseluruhan sistem.

(47)

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari organisasi tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik. Sehubungan dengan itu, perencanaan yang disusun oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara meliputi kegiatan- kegiatan operasional, tujuan dari kegiatan tersebut, dan berapa jumlah anggaran yang disediakan. Adapun kegiatan-kegiatan operasional yang dilakukan DisKP adalah kegiatan belanja operasi, belanja modal, belanja tak terduga, serta pembiayaan-pembiayaan yang di jabarkan dalam laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah.

Ada dua jenis utama perencanaan yang dapat diidentifikasikan yaitu : perencanaan strategis dan perencanaan taktis atau operasional.

1. Perencanaan strategis

Perencanaan ini difokuskan pada tujuan perusahaan dan secara keseluruhan, mempengaruhi seluruh fungsi manajemen, melibatkan konsekuensi yang menyeluruh dan jangka panjang.

2. Perencanaan taktis atau operasional

Perencanaan merumuskan tujuan perusahaan untuk mengembangkan program, kebijakan, kinerja yang diharapkan, melibatkan waktu jangka pendek hingga menengah, difokuskan pada tingkatan yang telah diberi

(48)

38

wewenang dan tanggungjawab menyediakan informasi anggaran untuk laporan prestasi kerja.

F. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan

Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan pada waktu menyusun program kerja yang disusun berdasarkan asumsi perencanaan. Anggaran yang telah disusun menjadi pedoman kerja atau standar bagi perusahaan. Apabila terjadi penyimpangan haruslah diselidiki penyebab penyimpangan tersebut dan segera dilakukan tindakan koreksi atas penyimpangan tersebut.

Adapun fungsi anggaran sebagai alat perencanaan antara lain mendasarkan kegiatan pada penyelidikan studi dan penelitian, mengerahkan seluruh kegiatan tenaga dalam organisasi, membantu atau menunjang kegiatan organisasi, menentukan tujuan-tujuan organisasi, membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia, dan membantu pemakaian alat-alat fisik secara efektif.

1. Mendasarkan kegiatan pada penyelidikan studi dan penelitian

Mungkin penganggaran bermanfaat untuk membantu manajemen meneliti dan mempelajari masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kata lain sebelum merencanakan kegiatan manajer mengadakan kegiatan dan pengamatan terlebih dahulu. Kebiasaan membuat rencana akan menguntungkan semua kegiatan.

2. Mengerahkan seluruh tenaga dalam organisasi

Anggaran yang disusun untuk waktu panjang dan jadwal yang teratur, akan sangat membantu dalam mengerahkan secara tepat tenaga-tenaga

(49)

kepala bagian dan semua tenaga operasional untuk menentukan arah atau kegiatan yang paling menguntungkan.

3. Membantu atau menunjang kebijakan organisasi

Pengambilan keputusan merupakan bagian dari perencanaan yang berarti menentukan atau memilih alternatif pencapaian tujuan dari beberapa alternatif yang ada. Manajer perlu mengambil kebijakan yang tepat untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Menentukan tujuan-tujuan organisasi

Manajemen yang dapat menentukan tujuannya secara jelas dan logis (dapat dilaksanakan) adalah manajemen yang akan berhasil. Anggaran dapat membantu manajemen dalam memilih mana tujuan yang dapat dilaksanakan dan mana yang tidak.

5. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia

Seorang pemimpin yang baik tidak akan pernah mengabaikan atau tidak memperdulikan kesejahteraan pegawainya. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik akan menghindari terjadinya kelebihan dan kekurangan tenaga kerja.

6. Membantu pemakaian alat-alat fisik secara efektif

Dengan disusunnya perencanaan yang terperinci, dapat dihindari timbulnya biaya-biaya karena kapasitas yang berlebih.

Komponen utama perencanaan adalah anggaran, yang merupakan rencana keuangan untuk masa yang akan datang. Rencana tersebut mengidentifikasi tujuan atau tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.

(50)

40

Sebelum anggaran disiapkan, pihak manajemen terlebih dahulu harus membangun suatu rencana strategi. Rencana strategi mengidentifikasi strategi- strategi untuk aktivitas dan operasi di masa depan. Rencana strategi ini akan menjadi dasar pembuatan anggaran perusahaan atau organisasi.

Adapun proses perencanaan yang dilaksanakanDinas Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut:

1. Mengadakan evaluasi terhadap variabel-variabel eksternal dan internal seperti kondisi Dinas Kelautan dan Perikanan selama beberapa periode agar dapat menetapkan tujuan yang realistis,

2. Menetapkan tujuan yang bersifat umum dan jangka panjang, 3. Menjabarkan tujuan umum ke dalam sasaran khusus,

4. Menetapkan strategi untuk mencapai tujuan,

5. Menetapkan financial plan sebagai penjabaran operasional dari tujuan dan strategi tersebut dimana Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara telah membuat laporan perkiraan anggaran pendapatan dan belanja sesuai penerimaan dana yang diperoleh.

G. Hubungan anggaran dengan pengendalian

Menetapkan anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengendalian dalam perusahaan/organisasi. Untuk mengetahui apakah rencana yang telah ditetapkan dijalankan dengan semestinya, maka diperlukan suatu pengendalian. Pengendalian didefinisikan sebagai proses menilai dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi suatu perusahaan, kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan. Hal ini

(51)

dilakukanuntuk menjamin bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utaradapat mencapai sasaran, tujuan, target, kebijakan, serta standar yang telah ditetapkan dan dirancangkan secara efektif dan efisien.

Dengan adanya pengendalian dapat dilihat seberapa jauh perencanaanyang telah dicapai dan seberapa banyak penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan yang terjadi akan dianalisis guna mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaikinya yaitu dengan mengukur seberapa besar ketidaksesuaian dari tujuan ataupun target yang ingin dicapai. Adisaputro (2007:5) mengemukakan pengendalian terbagi atas tiga macam yaitu pengendalian awal, pengendalian berjalan, dan pengendalian umpan balik.

1. Pengendalian awal (preliminary control)

Pengendalian yang dipergunakan sebelum kegiatan atau tindakandilaksanakan untuk menjamin bahwa perusahaan telah siap untuk melaksanakan kegiatan.

2. Pengendalian berjalan (concurrent control)

Pengendalian terhadap aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin bahwa tujuan dapat dicapai, dan kebijakan serta prosedur telah diterapkan dengan benar selama operasi perusahaan berlangsung.

3. Pengendalian umpan balik (feedback control)

Pengendalian pasca operasi, memfokuskan pada hasil periode sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas dimasa mendatang.

Adapun pengendalian yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam menjalankan kegiatan operasinya dengan cara:

(52)

42

1. Mengontrol pendapatan yang diterima dan belanja yang dikeluarkan secara bulanan yang selanjutnya diakumulasikan per tahun,

2. Disesuaikan dengan keadaan baik dengan memperhatikan situasi politik dan ekonomi agar tidak melebihi anggaran yang telah disusun,

3. Membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggarannya untuk mengetahui apakah telah terjadi penyimpangan atau tidak yang selanjutnya dicari faktor-faktor penyebab timbulnya perbedaan tersebut kemudian dilakukantindakan koreksi untuk penyimpangan yang tidak menguntungkan,

4. Membentuk suatu bagian yang bertugas mengawasi seluruh kegiatan yang dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara sebelum menganalisis perbandingan antara realisasi dan anggaran yaitu pada bagian keuangan.

H. Fungsi Anggaran sebagai Alat Pengendalian

Anggaran dapat dijadikan sebagai alat untuk melaksanakan fungsi pengendalian. Dengan adanya anggaran maka standar kerja sudah ada, kemudian sistem akuntansi akan menjadi angka realisasi yang dapat dibandingkan dengan standar atau sasaran, yaitu anggaran. Pengendalian harus dilakukan secara berkala sepanjang periode dan bukan hanya akhir periode saja. Penilaian pada akhir periode saja akan menyebabkan keterlambatan untuk melakukan perbaikan maka sebaliknya laporan kinerja dibuat setiap bulan. Proses pengendalian dirancang untuk membantu memantau aktivitas yang sedang berjalan dari suatu unit usaha, biasanya terdiri dari beberapa tahap:

(53)

1. Membandingkan kinerja aktual untuk periode yang bersangkutan dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,

2. Menyiapkan laporan kinerja yang berisi hasil aktual beserta hasil yang direncanakan dan selisih dari kedua angka tersebut,

3. Menganalisis penyimpangan antara hasil aktual dan hasil yang direncanakan dan mencari sebab-sebab penyimpangan tersebut,

4. Mencari dan mengembangkan tindakan alternatif untuk mengatasi masalah dan belajar dari pengalaman pihak lain yang telah sukses di suatu bidang tertentu,

5. Memilih (tindakan korektif) dari kumpulan alternatif yang ada dan menerapkan tindakan tersebut.

Tindak lanjut atas pengendalian untuk menilai efektivitas dari tindakan diterapkan dengan adanya umpan maju untuk membuat perencanaan periode berikutnya. Perbandingan antara hasil aktual dengan tujuan yang direncanakan merupakan pengukuran efektivitas pengendalian selama periode tertentu di masa lalu. Hal ini memberikan dasar untuk memberikan umpan balik yang efektif.

Adapun fungsi anggaran sebagai alat pengendalian Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara, yaitu:

a) Memberikan standar yang memadai untuk mengukur prestasi.

b) Pembanding seberapa jauh pelaksanaan rencana kerja yang telah dicapai unit kerja.

c) mengendalikan operasional dan belanja serta pengeluaran.

d) mencegah terjadinya pengeluaran yang berlebihan.

(54)

44

I. Analisis Anggaran pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara

Penganggaran merupakan sistem perencanaan dan pengendalian yangdigunakan secara luas untuk menjalankan tanggung jawab manajerial.

Dengan adanya anggaran maka standar kerja pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara sudah ada, kemudian sistem akuntansi atau sistem informasi lainnya akan menjadi angka realisasi yang dapat dibandingkan dengan standar atau sasaran, yaitu anggaran. Perbedaan antara anggaran dan realisasi disebutpenyimpangan. Penyimpangan terjadi dalam dua kemungkinan yaitu : 1. Penyimpangan yang menguntungkan,

2. Penyimpangan yang tidak menguntungkan.

Penyimpangan-penyimpangan tersebut baik yang menguntungkan maupunyang tidak menguntungkan akan dievaluasi, dan hasil evaluasinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran periode berikutnya yang disusun berdasarkan pengalaman dan data aktual dari tahun-tahun sebelumnya.

Untuk melihat bagaimana fungsi perencanaan dan pengendalian anggaran sudah berlangsung secara efektif dan efisien serta penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat dari hasil yang dicapai, yaitu laporan anggaran realisasi berupa Laporan Realisasi Anggaran.

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2018. Realisasi

(55)

Pendapatan Negara pada periode TahunanTA 2018 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp0,- atau mencapai 0 persen dari estimasi Pendapatan-LRAsebesarRp0.-.

Realisasi Belanja Negara padaperiode Tahunan TA 2018 adalah sebesar Rp662.794.140,- atau mencapai 94,68 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp700.000.000.

Tabel 3.1 Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2018 DAN 2017

(Dalam Rupiah) TA 2017 ANGGARAN REALISASI REALISASI PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - - 0,00 - JUMLAH PENDAPATAN - - 0,00 -

BELANJA B.2.

Belanja Pegawai B.3 - - 0,00 - Belanja Barang B.4 700.000.000 662.794.140 94,68 582.853.129 Belanja Modal B.5 - - 0,00 - Belanja Bantuan Sosial B.6 - - 0,00 - JUMLAH BELANJA 700.000.000 662.794.140 94,68 582.853.129

% thd Angg CATATAN

URAIAN TA 2018

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara

(1) Pendapatan- LRA

 Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar

(56)

46

 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).

 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

 Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

(2) Pendapatan- LO

 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai

penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau

Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut:

o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan

periode waktu sewa.

o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan

(*Kementerian Negara/Lembaga agar menyesuaikan pengakuan Pendapatan-LO sesuai karakteristik pendapatan masing-masing entitas)

 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah

(57)

nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

 Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

3).Belanja

 Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang

mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperolehpembayarannya kembali oleh pemerintah.

 Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja

terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

 Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Anggaran pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara telah berfungsi sebagai alat perencanaan karena dari segi perencanaan angka standar yang tersaji pada Laporan Anggarandan di Dinas Kelautan Provinsi Sumatera Utara Pertahunnyaberfungsi sebagai multiplier yang akurat, oleh karena itu anggaran dapat dengan mudah disesuaikan dengan tingkat kegiatan yang sebenarnya tanpa perlu khawatir bahwa pengubahannya akan bersifat berlebihan ataupun terlalu minim.Rata-rata anggaran pendapatan dan belanja pada tahun 2017 hanya terjadi sedikit selisih dengan realisasinya baik itu dalam penyimpangan menguntungkan maupun tidak menguntungkan dengan adanya

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 3.1 Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Referensi

Dokumen terkait

Upaya untuk menumbuhkembangkan kehidupan sosial budaya yang yang sehat sesuai dengan jati diri dan nilai-nilai budaya bangsa, ditengah masyarakat yang berhadapan

Pada hari ini Selasa tanggal lima belas bulan November tahun dua ribu enam belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini Pokja Pelelangan Jasa Konsultan Perencanaan Gedung

Sedangkan angktan umum massal (mass transit) adalah suatu sistem angkutan umum yang terjadwal dan memiliki rute tertentu yang dapat mengangkut penumpang dalam

Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan bahwa pengumuman tentang pengusul proposal yang lolos seleksi bantuan publikasi ilmiah Diktis 2013 telah kami rilis pada tanggal 4 Oktober

(dalam jutaan) LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/ CONDENSED FINANCIAL STATEM ENT (M ONTHLY).. KOM ITM EN KONTIJENSI/ OFF

Microarthropod numbers, speci®cally Acarina (mites) and Collembola (springtails) have been shown to increase with no-till practices when compared to conventional tillage (Hendrix

Posisi pembelian spot dan derivat if yang masih berjalan 03. Posisi penjualan spot dan derivat if yang masih berjalan

Therefore, we selected the two most extreme treatments (no and severe compaction and minimal and maximum levels of harvested tree and litter material) to evaluate the effects of