• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2012, adapun tempat pelaksanaan penelitian yaitu di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Dadap Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kamera, komputer/laptop, kuesioner, serta peralatan lainnya yang digunakan dalam membantu pengumpulan data dan pengolahan data.

3.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus dengan aspek yang akan diteliti adalah pola hubungan antara kinerja organisasi dan sosial dengan kinerja pelabuhan perikanan. Studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penellitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Maxfieid (1930) dalam Nazir (1983)). Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan pengamatan langsung di tempat penelitian.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Metode sampling ini mengambil sampel secara sengaja yang dirasa dapat mewakili populasi sehingga tujuan yang diinginkan tercapai (Sugiyono, 2009). Adapun untuk penentuan besarnya sampel adalah 10% dari jumlah populasi yang diteliti (Pane (2008) dalam Gigentika (2010)). Populasi yang diteliti adalah nelayan purse-seine, nelayan arad, dan nelayan payang yang terdapat di wilayah PPP Dadap.

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diambil dengan cara pengamatan langsung di PPP Dadap, serta wawancara

(2)

pengguna PPP Dadap dan pihak PPP Dadap serta pengisian kuisioner oleh responden yang digunakan sebagai sampel.

Tabel 1 Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian

Tujuan Sumber Data Jenis Data Data

Mendeskripsikan operasional PPP Dadap.

Pengamatan langsung di PPP Dadap

Primer - Kegiatan operasional - Fasilitas yang

digunakan - Keberadaan

pelelangan.

Menentukan faktor yang berpengaruh terhadap penurunan aktivitas di PPP Dadap.

Wawancara dengan nelayan

Primer - Alasan nelayan tidak mendaratkan hasil tangkapanya di PPP Dadap.

Mencari pola hubungan antara kinerja organisasi dan sosial dengan kinerja pelabuhan

Pihak pengelola PPP Dadap

Wawancara pengguna PPP Dadap

Sekunder

Primer

- Kondisi fasilitas PPP Dadap

- Sistem pelayanan PPP Dadap

- Kelancaran aktivitas operasional PPP Dadap - Sistem pengelolaan

PPP Dadap

- Produktivitas nelayan (teknologi, pendapatan, produksi)

- Profil nelayan

(pendidikan, kesehatan, pengalaman)

- Relasi antara pengguna PP

Tambahan Pihak BPS Indramayu, Pemerintah Daerah Indramayu, Dinas Kelautan dan Perikanan Indramayu, dan Instansi terkait

Sekunder - Kondisi umum Indramayu - Letak Geografis - Sarana dan prasarana

umum

- SDI yang tersedia - Dll.

(3)

Metode penelitian yang akan dilakukan untuk memperoleh informasi atau data dari responden dalam penelitian ini adalah:

1) Wawancara (Kuesioner)

Dalam penelitian ini akan dilakukan wawancara dengan pengguna PPP Dadap dan pihak pengelola PPP Dadap. Wawancara yang dilakukan tersebut mengacu pada kuesioner yang telah dibuat agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan saat wawancara tidak keluar dari penelitian yang dilakukan. Jumlah responden yang diwawancara sebanyak 92 orang, dimana rincianya adalah nelayan purse-seine sebanyak 10 orang yang terdiri atas 5 pemilik kapal dan 5 nahkoda, nelayan arad sebanyak 30 orang yang terdiri atas 10 pemilik kapal dan 20 Anak Buah Kapal (ABK), dan nelayan payang sebanyak 50 orang yang terdiri atas 12 pemilik kapal dan 40 Anak Buah Kapal (ABK).

2) Pengamatan langsung

Pengamatan langsung dilakukan terhadap kondisi dan keberadaan fasilitas- fasilitas pelabuhan yang terdapat di PPP Dadap. Selain itu, dilakukan pula pengamatan mengenai beberapa aktivitas operasional yang dilakukan pengguna pelabuhan, khususnya nelayan yang terdapat di PPP Dadap.

3) Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data dari pihak PPP Dadap, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Indramayu, Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten Indramayu, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indramayu, instansi terkait, buku, jurnal, karya ilmiah, internet, dan lain sebagainya yang dapat mendukung penelitian ini. Data-data yang dikumpulkan tersebut yaitu data-data mengenai kondisi fasilitas-fasilitas yang terdapat di PPP Dadap, sistem pelayanan dan sistem pengelolaan PPP Dadap, kegiatan-kegiatan yang terdapat di PPP Dadap, layout PPP Dadap, posisi PPP Dadap, serta kondisi umum mengenai wilayah Kabupaten Indramayu, Desa Dadap, dan PPP Dadap.

3.5 Analisis Data

3.5.1 Aktivitas operasional PPP Dadap

Operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau mempersepsikan kegiatan, ataupun

(4)

memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut (Nazir, 1983). Dalam hal ini, operasional pelabuhan perikanan berkaitan dengan semua kegiatan atau aktivitas perikanan yang berlangsung di pelabuhan perikanan, mulai dari pendaratan sampai pendistribusian hasil tangkapan. Operasional pelabuhan perikanan dinilai dengan menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif tersebut membahas tentang aktivitas-aktivitas operasional apa saja yang masih berlangsung di PPP Dadap. Adapun data yang digunakan untuk melakukan analisis aktivitas operasional PPP Dadap adalah data primer yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung di PPP Dadap dan wawancara terhadap pengguna pelabuhan, khususnya nelayan (pemilik kapal,nahkoda dan Anak Buah Kapal (ABK)). Dalam penelitian ini terdapat beberapa aktivitas yang akan diamati antara lain:

1) Aktivitas tambat labuh/pendaratan ikan: jumlah produksi, jumlah kunjungan kapal per tahun;

2) Aktivitas pelelangan hasil tangkapan: keberadaan dan pelaksanaan pelelangan hasil tangkapan;

3) Aktivitas pelayanan kebutuhan melaut: pelayanan kebutuhan es, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan air bersih.

3.5.2 Faktor berpengaruh terhadap penurunan aktivitas operasional PPP Dadap

Faktor berpengaruh terhadap penurunan aktivitas operasional PPP Dadap dinilai dengan menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptis tersebut membahas tentang alasan-alasan kenapa nelayan tidak mendaratkan hasil tangkapanya di PPP Dadap. Adapun faktor-faktor yang akan dianalisis adalah faktor teknis (fasilitas pelabuhan, bakul ikan, dan jumlah armada), faktor kebijakan (dukungan aparatur desa), dan faktor lingkungan (sedimentasi, sumberdaya ikan (SDI) dan daerah penangkapan ikan (DPI)). Data yang digunakan untuk melakukan analisis faktor berpengaruh terhadap penurunan aktivitas operasional PPP Dadap adalah data primer yang diperoleh dari hasil wawancara kepada nelayan purse-seine yang terdiri atas pemilik kapal dan nahkoda.

(5)

3.5.3 Pola hubungan antara kinerja organisasi dan sosial dengan kinerja PPP Dadap

Pola hubungan antara kinerja organisasi dan sosial dengan kinerja PPP Dadap dianalisis menggunakan metode statistik parametrik. Statistik parametrik biasa digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Menurut (Sugiyono, 2009) mengatakan bahwa, statistik parametrik merupakan analisis data yang merubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagaimana pola hubungan antara kinerja organisasi dengan kinerja sosial untuk memperoleh kinerja pelabuhan.

Analisis data dan proses perhitungan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: analisis data untuk pemilik kapal dan Anak Buah Kapal (ABK). Hal tersebut dikarenakan dalam mengolah data dengan menggunakan analisis statistik parametrik, sebelumnya harus memenuhi syarat tertentu. Menurut (Sugiyono, 2009) syarat menggunakan analisis statistik parametrik sebagai berikut:

1) Data penelitiannya harus terdistribusi normal;

2) Data berskala interval atau rasio;

3) Homogenitas varian;

4) Informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui.

Berdasarkan syarat tersebut, maka analisis data dan perhitungan antara pemilik kapal dan Anak Buah Kapal (ABK) harus dibedakan. Hal tersebut dilakukan agar dapat memenuhi syarat yang ke-3 (homogenitas varian), dengan demikian proses analisis dan perhitungan pun bisa dilanjutkan. Dalam penentuan variabel untuk penyebaran kuesioner juga terdapat variabel yang tidak bisa digunakan oleh keduanya secara bersama-sama. Oleh karena itu, analisis data dan perhitungan antara pemilik kapal dan Anak Buah Kapal (ABK) harus dipisahkan.

Menurut (Sugiyono, 2009), tahap-tahap analisis data dengan menggunakan metode statistik parametrik sebagai berikut:

1 Penentuan varibel penelitian

Variabel yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: kinerja sosial (X1) dan kinerja organisasi (X2) sebagai variabel bebas (independen) dan kinerja

(6)

pelabuhan (Y) sebagai varibel terikat (dependen). Rincian indikator masing- masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2 Rincian indikator pada setiap variabel

Variabel Indikator

Kinerja pelabuhan (Y)

- Pelayanan yang diberikan pelabuhan (perawatan fasilitas, kebersihan PP, sistem pengelolaan, dan sistem perijinan (Surat Laik Operasi (SLO) dan Surat Izin Berlayar (SIB)) - Relasi antara pengguna pelabuhan (nelayan, bakul ikan,

dan petugas pelabuhan).

Kinerja sosial (X1)

- Produktivitas nelayan (teknologi, pendapatan, produksi) - Profil nelayan (pendidikan, kesehatan, pengalaman).

kinerja organisasi (X2)

- Keberadaan fasilitas pelabuhan yang ada di PPP Dadap:

a. fasilitas pokok (dermaga, kolam pelabuhan, breakwater).

b. fasilitas fungsional (tempat pelangan ikan (TPI), pabrik es, alat bantu navigasi (mercusuar), tempat pengisian perbekalan, stasiun pengisian air bersih, kantor pengelola pelabuhan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), dan Syahbandar).

c. fasilitas pendukung (toilet umum, tempat parkir, kantin, dan mushola).

2 Penentuan paradigma penelitian

Asumsi/paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagaimana pola hubungan antara kinerja organisasi dan sosial dengan kinerja pelabuhan perikanan.

Keterangan X1 : kinerja organisasi X2 : kinerja sosial

Y : kinerja pelabuhan perikanan 3 Penentuan populasi dan sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna PPP Dadap (khususnya nelayan arad dan nelayan payang). Adapun untuk penentuan besarnya

X1

X2

Y

(7)

sampel dalam penelitian ini adalah 10% dari jumlah populasi yang akan diteliti (Pane (2008) dalam Gigentika (2010)).

4 Penentuan instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert dengan skala 1-5. Menurut Sugiyono (2009) Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial, kemudian fenomena sosial tersebut dijadikan variabel penelitian. Adapun penetapan rentang skala yang digunakan adalah hasil dari data yang terbesar dan data terkecil yang diperoleh dari hasil wawancara, kemudian dibagi sesuai dengan yang diinginkan.

5 Tabulasi data hasil penelitian

Berdasarkan data yang terkumpul dari responden, kemudian data tersebut dilakukan proses tabulasi. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah dalam proses pendataan sampel.

Tabel 3 Contoh tabulasi data

Pengguna

PP Status Resp. Skor untuk setiap varibel Total

skor

1 2 3 4 5 6 .... n

Pemilik kapal

Kapal payang

1 2 3 ...

Kapal arad

n 1 2 3 ...

n

Anak buah kapal (ABK)

Kapal payang

1 2 3 ...

Kapal arad

n 1 2 3 ...

n

6 Uji normalitas data

Data yang diperoleh, setelah ditabulasi kemudian dilakukan uji normalitas data, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data

(8)

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.

7 Uji validitas data

Data yang telah diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan wawancara kepada responden, sebelum dilakukan proses perhitungan data tersebut harus dilakukan uji validitas terlebih dahulu. Menurut Sekaran (2003) dalam Wijaya (2011), suatu variabel dinyatakan valid jika dapat melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dilakukan menggunakan software SPSS 16, pada tingkat kesalahan 0,05.

8 Analisis data

Pola hubungan kinerja pelabuhan dianalisis menggunakan analisis regresi linier dengan software SPSS 16. Analisis regresi mampu memberikan penjelasan secara statistik tentang pengaruh variabel-variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda disebabkan terdapat dua variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen). Persamaan umum dari analisis regresi linier berganda menurut Walpole (1997) sebagai berikut:

Y = a + b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ ... + b

n

X

n

Dimana :

Y : variabel terikat (dependen) a : koefesien intercept regresi b1 ... bn :koefesien slope regresi b1X1 : variabel bebas (independen)

Gambar

Tabel 1  Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian
Tabel 2 Rincian indikator pada setiap variabel
Tabel 3 Contoh tabulasi data

Referensi

Dokumen terkait

Prototipe alat pengaduk dodol menghasilkan mutu dodol yang baik, dengan nilai 12.26 dari hasil uji organoleptik, pada putaran pengadukan 20 rpm dan kapasitas 4 kg, serta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode latihan berstruktur yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa mengikuti langkah-langkah sebagai berikut (1) guru

Capaian kinerja nyata indikator Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik adalah sebesar 66.67 dari target sebesar 66.67 yang direncanakan dalam

Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau

Mengingat, produksi filet patin yang diharapkan dapat menjadi alternatif sumber protein hewan bagi masyarakat, tetapi selama ini sering mengalami penurunan kualitas

Penetasan adalah perubahan intracapsular (tempat yang terbatas) ke fase kehidupan (tempat luas), hal.. ini penting dalam perubahan- perubahan morfologi hewan. Penetasan

Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan pemecahan terhadap masalah-masalah yang telah terjadi, dengan maksud agar negara dan masyarakat Indonesia

Praktikum terhadap sampel hiu paus yang telah dilakukan menggunakan metode ekstraksi chelex dan dilanjutkan dengan kegiatan PCR (polymerasi Chain Reaction) dan