PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK DIGITAL MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
UNTUK SISWA KELAS IX SMP
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Theresa Adventa Puspaningrum NIM : 161434060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2020
ii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK DIGITAL MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
UNTUK SISWA KELAS IX SMP
Oleh:
Theresa Adventa Puspaningrum NIM: 161434060
Telah disetujui oleh:
Pembimbing :
Hendra Michael Aquan, S.Si., MEnvMgmt. Tanggal:
SKRIPSI
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK DIGITAL MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK SISWA KELAS IX SMP
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Theresa Adventa Puspaningrum NIM: 161434060
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi
JPMIPA FKIP Universitas Sanata Dharma pada tanggal: 18 Agustus 2020 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. ………
Sekretaris : Dr. Luisa Diana Handoyo, M.Si. ………
Anggota : Puspita Ratna Susilawati M.Sc. ………
Anggota : Sulistyono, S.Si., M.Si. ………
Anggota : Yoanni Maria Lauda Feroniasanti, M.Si. ………
Yogyakarta, 18 Agustus 2020
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dekan,
iv
PERSEMBAHAN
Segala Puji dan Syukur kupersembahkan kepada Tuhanku Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas berkat yang sangat luar biasa melimpah.
Terimakasih Tuhan Yesus dan Bunda Maria telah mengajarkanku tentang kasih sehingga aku bisa menjadi pribadi yang penuh iman dan sabar. Semoga keberhasilan yang telah kulewati ini menjadi suatu permulaan bagi kehidupanku yang sesungguhnya untuk mengejar dan meraih cita – citaku.
Kupersembahkan karya ini untuk orang tua saya Bapak Yoannes Suratman dan Mama Yuliana Eni Pujiastuti yang selalu mendoakanku dan memberikan kasih sayang yang luar biasa, dari saya membuka mata dan hadir di dunia ini sampai detik ini. Terima kasih pula kuucapkan kepada dua adikku tersayang Titus Gesang Lokeswara dan Benedictus Brillyan Hamengku Derajat yang selalu menjaga dan membantuku ketika aku merasa lelah.
Terima kasih juga untuk orang terkasih Theodorus Rimbo Dion Pangestu yang dengan sabar mendampingi, dan memberi dukungan tanpa henti yang selalu menjadi tempat berlabuh ketika aku sudah hilang arah dan kamu selalu mendukung apapun yang aku lakukan serta mendoakan setiap langkah yang kuambil.
Terimakasih juga yang tak terhingga untuk dosen pembimbing saya Pak Hendra yang sangat sabar membantu dan melayani dari mulai awal melakukan penelitian skripsi sampai selesainya.
Segala ucapan terima kasih tak luput kupersembahkan juga kepada sahabat – sahabatku yang selalu dengan setia menemaniku dan selalu menerima aku ketika aku sedang butuh mereka. Terima kasih Vincentia Lois Agatha dan Priscillya Cita Raruna kalian luar biasa, kalian sangat berharga dalam hidupku tanpa kalian aku bukanlah apa –apa.
Kuucapkan juga banyak terima kasih kepada teman – teman angkatan 2016 Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. Terima kasih untuk kenangan selama empat tahun ini, tanpa kalian masa kuliah saya tidak berarti.
Semoga suatu saat kita bisa bertemu kembali dan mengenang semua kenangan indah selama kuliah.
Terakhir, untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu kuucapkan terima kasih semoga Tuhan Yesus senantiasa membalas kebaikan kalian.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Agustus 2020 Penulis
(Theresa Adventa Puspaningrum)
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :
Nama : Theresa Adventa Puspaningrum NIM : 161434060
Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK DIGITAL MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
UNTUK SISWA KELAS IX SMP
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Yogyakarta Pada tanggal : 18 Agustus 2020 Yang menyatakan,
(Theresa Adventa Puspaningrum)
viii ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK DIGITAL MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
UNTUK SISWA KELAS IX SMP Theresa Adventa Puspaningrum
161434060
Universitas Sanata Dharma 2020
Pembelajaran materi sistem reproduksi manusia di empat Sekolah Menengah Pertama di Yogyakarta yaitu SMPN 1 Depok, SMPN 2 Depok, SMP Pangudi Luhur 1, dan SMP Kalam Kudus menggunakan media pembelajaran berupa PPT, dan buku paket. Dari analisis kebutuhan di empat sekolah tersebut ditemukan bahwa materi sistem reproduksi merupakan materi yang abstrak sedangkan kelebihan media komik digital adalah komik merupakan media visual sehingga siswa lebih mudah dalam menangkap materi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui desain media pembelajaran komik digital pada materi sistem reproduksi manusia dan mengetahui kualitas dari perangkat media pembelajaran komik digital sistem reproduksi manusia untuk siswa SMP kelas IX.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (RnD).
Penelitian ini hanya melakukan lima tahapan dari 10 tahapan. Kelima tahapan tersebut terdiri dari potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, dan revisi desain. Untuk mengetahui kualitas produk yang dikembangkan, dilakukan validasi oleh dua praktisi guru IPA SMP, satu ahli media dari Dosen Desain Komunikasi Visual, dan satu ahli materi dari Dosen Pendidikan Biologi.
Hasil penelitian ini menunjukkan produk yang dikembangkan layak diuji coba terbatas. Perolehan skor rata – rata dari validator adalah 3,65 dengan kriteria
“sangat baik”. Hal ini menunjukkan bahwa produk media komik digital yang dikembangkan memiliki kualitas yang baik.
Kata kunci : RnD, Komik digital, Komik Edukasi, Sistem Reproduksi Manusia.
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF DIGITAL COMIC LEARNING MEDIA HUMAN REPRODUCTION SYSTEM MATERIALS FOR STUDENTS IN CLASS IX JUNIOR HIGH SCHOOL
Theresa Adventa Puspaningrum 161434060
Universitas Sanata Dharma 2020
Learning material on the human reproductive system in four junior high schools in Yogyakarta, namely SMPN 1 Depok, SMPN 2 Depok, SMP Pangudi Luhur 1, and SMP Kalam Kudus uses learning media in the form of PPT and textbooks.
From the analysis of needs in the four schools, it was found that the reproductive system material is abstract material, while the advantages of digital comic media are that comics are visual media so that students find it easier to capture material. The purpose of this study was to determine the design of digital comic instructional media on human reproductive system material and to determine the quality of the human reproductive system digital comic learning media device for grade IX junior high school students.
The type of research used is Research and Development (RnD). This research only carried out five stages out of 10 stages. The five stages consist of potentials and problems, data collection, product design, design validation, and design revision. To determine the quality of the product developed, two junior high school science teacher practitioners were validated, one media expert from the Visual Communication Design Lecturer, and one material expert from the Biology Education Lecturer.
The results of this study indicate that the product developed is feasible for limited testing. The average score of the validator is 3.65 with the criteria "very good".
This shows that the digital comic media products developed are of good quality.
Keywords: RnD, Digital Comics, Educational Comics, Human Reproductive System.
x
KATA PENGANTAR
Segala puji dan puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia yang telah diberikan. Hal ini menjadikan penulis menyelesaikan penelitian dalam rangka pemenuhan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa Kelas IX SMP”. Penulis sadar dalam pelaksanaan kegiatan penelitian sampai penyusunan skripsi ini tidak akan terlaksana tanpa adanya kerjasama dari dosen pembimbing dan berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan penelitian ini, karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas limpahan kasih karunia rahmatNya sehingga penulis dapat dengan lancar menyelesaikan penelitian skripsi tanpa kurang suatu apapun.
2. Bapak Hendra Michael Aquan, S.Si., MEnvMgmt selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan kepada penulis.
3. Bapak Ignatius Kristio Budiasmoro, M.Si, Bapak Yohanes M.Sn, Ibu Y.M.
Lauda Feroniasanti, M.Si, Ibu Catharina Wahyu Warsini, S.Pd, Bapak Antonius Tri Antoro, S.Pd selaku validator.
4. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma 5. Bapak Suratman dan Mama Eni serta adikku Gesang dan Billy yang selalu
mendoakan dan memotivasi di setiap hari – hariku.
6. Theodorus Rimbo Dion Pangestu kekasihku yang selalu menemani dan memberikan dukungan di setiap pilihanku.
7. Vincentia Lois Agatha dan Priscillya Cita Raruna sahabatku yang selalu menjadi tempat cerita dan selalu memberikan semangat.
8. Teman – teman angkatan 2016 Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kenangan termanis selama empat tahun dalam dunia perkuliahan.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penlis selama penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan & pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik & saran yg membangun sangat penulis harapkan.
Yogyakarta, 18 Agustus 2020 Penulis
(Theresa Adventa Puspaningrum)
xii DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... x
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Batasan Masalah... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. Pengertian Proses Belajar dan Pembelajaran ... 7
B. Pengertian Media Pembelajaran ... 8
C. Komik ... 10
1. Definisi Komik 11
2. Anatomi dan Bagian Komik 11
3. Desain Komik 12
4. Contoh Komik Untuk Pendidikan 13
5. Media Komik 16
D. Materi Sistem Reproduksi ... 15
E. Konsep Pengembangan Media ... 16
F. Kerangka Berpikir ... 19
G. Penelitian yang Relevan ... 21
BAB III METODE PENELITIAN... 22
A. Jenis penelitian ... 22
B. Prosedur pengembangan ... 22
C. Spesifikasi Produk ... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ... 29
E. Metode Analisa Data ... 31
F. Indikator Keberhasilan dan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
A. Hasil Wawancara ... 33
B. Hasil Pengembangan Produk Awal ... 36
C. Data Hasil Validasi Produk dan Revisi Produk ... 51
D. Revisi dan Kajian Produk... 62
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ... 73
F. Kendala/Keterbatasan ... 79
BAB V PENUTUP ... 80
A. Simpulan ... 80
B. Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 82
LAMPIRAN ... 84
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi – kisi pertanyaan analisis kebutuhan 30 Tabel 3.2 Kisi – Kisi Lembar Validasi Ahli Media 30 Tabel 3.3 Kisi – Kisi Lembar Validasi Ahli Materi 31
Tabel 3.4 Konversi skor media pembelajaran 32
Tabel 3.5 Daftar Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan 143
Tabel 3.6 Instrumen Validasi Media 145
Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Untuk Ahli Media 148
Tabel 3.8 Instrumen Validasi Ahli Materi 152
Tabel 3.9 Rubrik Penilaian Untuk Ahli Materi 154
Tabel 3.10 Hasil Validasi Ahli Media 157
Tabel 3.11 Hasil Validasi Ahli Materi 160
Tabel 3.12 Hasil Validasi Media Guru Negeri 165
Tabel 3.13 Hasil Validasi Materi Guru Negeri 168
Tabel 3.14 Hasil Validasi Media Guru Swasta 171
Tabel 3.15 Hasil Validasi Materi Guru Swasta 174
Tabel 4.1 Karakteristik tokoh dalam cerita 42
Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Validasi Oleh Ahli Media 51 Tabel 4.3 Komentar dan Saran Perbaikan dari Ahli Media 51 Tabel 4.4 Komentar dan Saran Umum dari Ahli Media 51 Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Validasi Ahli Materi Pembelajaran 53 Tabel 4.6 Komentar dan Saran Perbaikan dari Ahli Materi Pembelajaran 53
Tabel 4.7 Komentar dan Saran Umum dari Ahli 53
Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Validasi Oleh Guru Biologi SMP 56 Tabel 4.9 Komentar dan saran perbaikan dari praktisi SMP Negeri 57
Tabel 4.10 Komentar dan saran umum dari guru 57
Tabel 4.11 Rekapitulasi Data Ahli Media Pembelajaran, Ahli Materi
Pembelajaran, dan Ahli Praktisi 60
Tabel 4.12 Hasil Revisi Dari Para Ahli 62 Tabel 4.13 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan 180
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh komik edukasi tentang kerangka tubuh 13 Gambar 2.2 Contoh komik edukasi tentang belajar berhitung 14
Gambar 2.3 Diagram alir kerangka berpikir 20
Gambar 3.1 Bagan 10 langkah RnD menurut Sugiyono 23
Gambar 4.1 Cover komik 37
Gambar 4.2 Kata Pengantar 37
Gambar 4.3 Daftar Isi 38
Gambar 4.4 Kompetensi Dasar 38
Gambar 4.5 Indikator 38
Gambar 4.6 Pengenalan Tokoh 38
Gambar 4.7 Prolog 39
Gambar 4.8 Indikator 1 39
Gambar 4.9 Evaluasi 1 39
Gambar 4.10 Hasil pengemasan layout 46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Kegiatan 83
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 86
Lampiran 3. Penilaian Sikap 115
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 1 119
Lampiran 5. Panduan Skoring LKS 1 122
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 2 127
Lampiran 7. Panduan Skoring LKS 2 129
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa 3 131
Lampiran 9. Panduan Skoring LKS 3 135
Lampiran 10. Lembar jawaban TTS indikator 1 136
Lampiran 11. Lembar jawaban TTS indikator 2 137
Lampiran 12. Lembar jawaban TTS indikator 3 138
Lampiran 13. Lembar jawaban TTS indikator 4 139
Lampiran 14. Surat Perijinan Analisis Kebutuhan SMPN 1 Depok 140 Lampiran 15. Surat Perijinan Analisis Kebutuhan SMP Pangudi Luhur 1 141 Lampiran 16. Surat Perijinan Analisis Kebutuhan SMPN 2 Depok 142 Lampiran 17. Surat Perijinan Analisis Kebutuhan SMP Kalam Kudus 143
Lampiran 18. Lembar Validasi Ahli Media 157
Lampiran 19. Lembar Validasi Ahli Materi 160
Lampiran 20. Lembar Validasi Guru Negeri 165
Lampiran 21. Lembar Validasi Guru Swasta 171
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran adalah salah satu bagian penting untuk proses pembelajaran dimana dengan adanya media pembelajaran maka guru akan terbantu untuk berkomunikasi dengan siswa, baik dalam bentuk IT (Information Technology) maupun konvensional. Media pembelajaran yang dibuat menarik dan efektif dapat dimanfaatkan oleh guru untuk meminimalisir kebosanan siswa dalam proses pembelajaran karena materi yang cakupannya luas dan tidak memungkinkan untuk dilakukannya praktikum seperti materi sistem reproduksi pada manusia. Dengan adanya media pembelajaran yang menarik diharapkan akan menambah minat dan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan memudahkan juga bagi guru untuk penyampaian materi. Dilihat dari hasil analisis kebutuhan, guru menggunakan media buku pelajaran yang dimana gambar yang terdapat di dalam buku berwarna hitam putih, buram, dan gambar terlalu kecil. Media yang disertai dengan gambar akan memudahkan siswa dalam memahami materi dan menjelaskan sesuatu yang bersifat abstrak yang tidak dapat dilihat langsung dengan mata.
Pelajaran biologi memiliki perbedaan dibandingkan ilmu – ilmu yang lain, karena biologi merupakan ilmu pengetahuan yang isinya membahas tentang makhluk hidup. Biologi bisa diartikan sebagai ilmu yang dalam proses
identifikasinya bisa melalui pengamatan langsung terhadap suatu objek, melalui gejala atau persoalan yang ditemukan, dan lewat analisis hasil temuan sebelumnya (Yani : 2009). Oleh sebab itu dalam proses menghantarkan tujuan pembelajaran kepada siswa, diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang mendukung pembelajaran sehingga interaksi antar siswa, guru, dan dengan objek belajarnya dapat terjalin dengan baik.
Berdasarkan survei kebutuhan pada aspek metode dan media pembelajaran yang digunakan guru biologi kelas IX di SMPN 1 Depok, SMPN 2 Depok, SMP Pangudi Luhur 1, dan SMP Kalam Kudus, menunjukkan bahwa sebagian besar guru menggunakan metode pembelajaran berupa ceramah, diskusi, dan presentasi. Media yang sering digunakan di sekolah berupa LKS, buku cetak, video, power point.
Hasil wawancara dengan beberapa guru, mengatakan bahwa materi biologi, khususnya sistem reproduksi manusia sulit untuk dipahami siswa jika materi disampaikan hanya dari buku bacaan, karena ilustrasi gambar yang ada cenderung sulit untuk dipahami dengan gambar yang terlalu kecil dan warna yang buram. Guru juga kesulitan untuk menyampaikan materi apabila dengan menggambar di papan tulis, siswa akan menyalahgunakan materi tersebut karena guru dianggap mengajarkan hal – hal yang bersifat tabu.
Pemilihan materi sistem reproduksi manusia pada siswa SMP kelas IX didapat dari analisis kebutuhan. Selain itu materi ini memiliki konsep – konsep yang sifatnya abstrak dan tidak dapat dipelajari langsung apabila tanpa
3
fisiologis yang terjadi pada organ reproduksi, anatomi organ reproduksi perempuan dan laki – laki, proses siklus menstruasi, proses fertilisasi organ reproduksi. Hal ini yang akan menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami materi dan banyak menimbulkan kesalahpahaman siswa.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, peneliti mencoba mengembangkan media pembelajaran berupa komik digital. Komik digital memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran melalui gambar – gambar yang menarik dengan disertai tokoh – tokoh. Penyampaian materi konsep – konsep yang bersifat abstrak diubah dengan cara ditambahkan gambar dan penjelasan yang lebih singkat dan mudah dipahami.
Adanya perkembangan dunia teknologi yang semakin pesat, maka media pembelajaran juga harus dikembangkan dengan berbasis teknologi.
Penggunaan handphone di kalangan siswa SMP menjadi pilihan peneliti untuk mengembangkan produk media pembelajaran komik digital yang bisa digunakan melalui handphone. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengembangkan media pembelajaran berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Komik Digital Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa SMP Kelas IX”.
Adanya keterbaruan dalam penelitian ini dibandingkan penelitian sebelumnya yaitu Palmiati (2019) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk Komik Dalam Materi Sistem Reproduksi Manusia Kelas IX SMP” dan Wardana (2018) dengan judul “Pengembangan Komik
Sebagai Media Pembelajaran Untuk Mengapresiasi Cerita Anak Pada Peserta Didik Kelas III SD/MI” adalah dalam hal penjelasan materi. Di penelitian Palmiati (2019), penjelasan materi didominasi dengan kalimat dan dialog antar tokoh masih sedikit dan hasil akhir berupa komik cetak. Keterbaruan dalam penelitian ini adalah dalam penjelasan materi peneliti menggunakan dialog antar tokoh dengan bahasa yang dibuat sederhana sehingga mudah dipahami, disertai gambar yang mendukung imajinasi siswa dan hasil akhir berupa komik digital.
5
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana desain pengembangan media pembelajaran komik digital materi sistem reproduksi manusia untuk siswa SMP kelas IX?
2. Bagaimana kualitas dari perangkat media pembelajaran komik digital materi sistem reproduksi manusia untuk siswa SMP kelas IX?
B. Batasan Masalah
Berikut adalah batasan masalah dalam penelitian ini :
1. Materi yang terdapat dalam media hanya berfokus pada materi sistem reproduksi manusia untuk SMP kelas IX mata pelajaran biologi KD 3.1 dan 4.1 semester satu.
2. Materi yang terdapat di dalam media hanya ringkasan materi sistem reproduksi yang meliputi alat reproduksi wanita dan laki – laki, proses menstruasi, proses fertilisasi, dan gangguan pada sistem reproduksi manusia dan cara mengatasinya.
3. Dalam melakukan observasi analisis kebutuhan sekolah yang dipilih hanya sekolah yang berada di Yogyakarta dengan sebaran SMPN 1 Depok, SMPN 2 Depok, SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, SMP Kalam Kudus Yogyakarta.
4. Penelitian hanya sampai hasil revisi produk tanpa uji coba produk.
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui desain pengembangan media pembelajaran komik digital materi sistem reproduksi manusia untuk siswa SMP kelas IX?
2. Mengetahui kualitas dari perangkat media pembelajaran komik digital sistem reproduksi manusia untuk siswa SMP kelas IX?
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan tentang cara dan langkah pengembangan media pembelajaran komik digital sehingga dapat berguna bagi perkembangan ilmu dalam penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Metodologis
Penelitian ini dapat mempermudah dalam pembelajaran biologi sehingga pembelajaran biologi akan semakin menarik dan tidak cepat bosan khususnya dalam materi sistem reproduksi manusia dan tidak terjadi kesalah pahaman materi. Dalam penyajian materi dalam bentuk komik membuat siswa menjadikan tertarik untuk membaca dibandingkan penyajian materi berupa buku paket.
3. Manfaat Praktis
Guru lebih mudah dalam penyampaian materi sistem reproduksi manusia dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih kreatif dan komunikatif dan memberikan alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Proses Belajar dan Pembelajaran
Menurut Rustaman et al. (2001) dinyatakan bahwa dinamika pembelajaran adalah proses di mana di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara siswa dengan guru sehingga terciptanya komunikasi timbal balik untuk terciptanya tujuan belajar. Proses pembelajaran dan belajar adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari manusia karena tanpa adanya belajar manusia akan sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Proses pembelajaran dan belajar dapat dilakukan dimanapun, contohnya di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun sekolah.
Pembelajaran yang dilakukan di sekolah bertujuan agar perilaku dan pemikiran siswa mengalami perubahan secara terus- menerus dalam suatu lingkungan belajar. Menurut Mashudi et al. (2007), pembelajaran di sekolah dapat dikatakan sebagai kegiatan yang komplek dimana pembelajaran bukan hanya sekedar mengirimkan pesan kepada siswa tetapi dalam proses pembelajaran aktifitas seorang guru dalam menyampaikan pesan juga terlihat apakah seorang guru mampu menggunakan keterampilan dasar secara terpadu dan mampu menciptakan suasana yang efisien. Pembelajaran akan menjadi berkualitas apabila seorang guru mampu melakukan kegiatan belajar yang kreatif dan memiliki motivasi yang tinggi dalam mengajar sehingga keberhasilan
target belajar akan tercapai. Dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 disebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Menurut Sudjana (2001) belajar merupakan salah satu proses perubahan diri seseorang dari sesuatu yang kurang baik menjadi lebih baik. Lalu menurut Suprijono (2009) belajar pada umumnya akan bersifat permanen karena dengan adanya proses belajar maka seseorang akan belajar dari pengalaman.
B. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu media komunikasi antar guru dan siswa yang berfungsi sebagai sarana atau alat dalam menunjang kegiatan pembelajaran sehingga keefektifitasan dan keefesiensian tujuan pembelajaran akan tercapai. Menurut Wayan (2007) media pembelajaran merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk mengirim pesan berupa materi pembelajaran sehingga perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam proses belajar dapat tercapai. Media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting karena media pembelajaran ini menjadi salah satu komponen dalam sistem pembelajaran. Tanpa adanya media, maka komunikasi antar guru dan siswa tidak dapat berlangsung secara optimal.
9
Media pembelajaran diharapkan mampu membawa informasi dari sumber yaitu guru kepada penerima yaitu siswa.
Manfaat dari media pembelajaran menurut Arsyad (2003) yaitu untuk memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, lalu bisa juga untuk mengatasi keterbatasan peluang, waktu, tenaga dan daya indra, selain itu media pembelajaran dapat menimbulkan gairah belajar serta interaksi lebih langsung antara peserta didik dengan sumber belajar sehingga memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya, dan yang terakhir untuk memberi rangsangan yang sama sehingga menimbulkan persepsi yang sama.
Syarat agar media pembelajaran dapat menjadi sarana yang optimal dalam menunjang pembelajaran di kelas menurut Simamora (2009) adalah bahwa media pembelajaran harus meningkatkan motivasi belajar siswa, lalu media pembelajaran juga harus mampu menstimulus siswa untuk mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan stimulasi belajar baru, selain itu media pembelajaran mampu menstimulus siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga mendorong mereka untuk melakukan praktik dengan benar. Media pembelajaran akan mempermudah guru untuk menghindari terjadinya verbalisme dengan metode pembelajaran ceramah yang cenderung membuat siswa merasa bosan dan membantu guru untuk penyampaian materi yang abstrak dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pengamatan maupun praktikum.
C. Komik
1. Definisi Komik
Menurut Sudjana dan Rifai (2002) komik adalah bentuk kartun yang diungkapkan lewat karakter yang memerankan suatu rangkaian cerita dalam urutan yang erat yang dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan bagi pembaca dan komik merupakan media pembelajaran yang dibuat seolah – olah hidup karena disertai dengan pewarnaan yang bebas.
2. Anatomi dan Bagian Komik
Pada dasarnya komik merupakan cerita bergambar yang ada gelembung atau balon kata dengan ciri – ciri menurut Arsyad (2014) yaitu yang pertama bersifat proposional, dalam hal ini diharapkan dengan membaca komik maka pembaca mampu terlibat dalam hal emosional dengan pelaku utama dalam cerita di komik tersebut. Lalu yang kedua dalam penggunaan bahasa lisan, harus mudah dimengerti dari mulai anak – anak sampai orang dewasa. Selanjutnya bahasa percakapan yang digunakan menggunakan bahasa percakapan sehari – hari sehingga akan lebih mengena bagi pembaca. Adapun ciri yang selanjutnya adalah perilaku moral yang tercermin lewat komik cenderung disederhanakan dan mudah untuk ditebak. Dan yang terakhir adalah bersifat kepahlawanan dimana isi dari komik akan
11
menggiring pembaca untuk memuja pahlawannya atau tokoh utama dari komik.
Adapun beberapa bagian komik menurut Susiani (2014) terdapat enam bagian, yaitu :
a. Karakter, yaitu semua tokoh yang terdapat dalam komik
b. Frame, yaitu ruangan yang akan membatasi adegan cerita dari satu ke adegan lainnya
c. Balon kata, yaitu ruangan bagi percakapan yang diucapkan oleh para karakter
d. Narasi, yaitu kalimat penjelas yang dikemukakan oleh komikus
e. Efek suara, efek yang diberikan pada visualisasi kata uraian kalimat yang diucapkan oleh karakter itu sendiri
f. Latar belakang, yaitu penggambaran suasana tempat karakter yang sedang dibicarakan oleh komikus
3. Desain Komik
Adapun hal – hal yang berpegang dalam pengembangan komik terdapat dalam empat hal, yaitu :
a. Bentuk, dengan pemilihan bentuk yang menarik maka akan membangkitkan pula minat dan perhatian siswa.
b. Garis, garis digunakan untuk menghubungkan antar unsur yang cenderung berurutan sehingga garis akan membantu kejelasan dalam cerita.
c. Tekstur, berfungsi untuk menimbulkan kesan halus atau kasar untuk menunjukan unsur penekanan.
d. Warna, berfungsi untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan untuk membangun keterpaduan dan mempertinggi realitas objek dan menciptakan respon emosional.
4. Contoh Komik Pendidikan
Komik untuk pendidikan dapat dikatakan juga sebagai komik edukasi, komik ini berfungsi sebagai media yang menghibur namun tetap mengedukasi. Menurut Sudjana dan Rifai (2011) komik dapat digunakan sebagai bahan ajar karena komik dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang mengefektifkan proses belajar sehingga minat belajar siswa meningkat dan dapat menimbulkan daya apresiasi siswa itu sendiri. Contoh studi kasus penggunaan komik pendidikan yang sudah dikembangkan dan diaplikasikan dalam proses pembelajaran adalah penelitian dengan judul “Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika pada Materi Perbandingan Kelas VII SMP” oleh Witanta (2019) Dalam penelitian ini, hasil respon siswa sangat positif dengan artian siswa menyukai penggunaan komik sebagai media pembelajaran, dan dilihat dari hasil analisis belajar, seluruh siswa mendapatkan nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan nilai KKM adalah 75.
13
Adapun beberapa contoh komik edukasi digital yang sudah dapat dibaca di media online adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Contoh Komik Edukasi Tentang Kerangka Tubuh
Gambar 2.2 Contoh Komik Edukasi Tentang Belajar Berhitung
15
5. Media Komik
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju maka pengadaan komik digital diharapkan mampu memudahkan siswa maupun guru dalam penggunaannya. Menurut McCloud (2008), komik digital dapat dibaca dengan menggunakan alat elektronik tertentu. Ada beberapa kelebihan komik digital dibandingkan komik cetak diantaranya lebih murah, tahan lama, bersifat interaktif, lebih dinamis dan mudah diakses.
Komik edukasi yang baik menurut Bonneff (1998) adalah komik yang bersifat informatif dan dalam penyajiannya mengandung unsur visual dan cerita yang kuat sehingga emosional pembaca terlibat ketika membaca komik.
D. Materi Sistem Reproduksi
Materi sistem reproduksi manusia dalam mata pelajaran biologi yang diajarkan di kelas IX SMP berdasarkan kurikulum 2013 dipilih untuk dikembangkan dalam hal media pembelajaran berupa komik digital.
Kompetensi dasar dalam materi sistem reproduksi adalah menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi, serta penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi dengan menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi. Materi pokok yang akan dipelajari yaitu pengenalan organ reproduksi manusia
beserta fungsinya, proses menstruasi, proses fertilisasi dan kelainan penyakit pada sistem reproduksi serta pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi.
Materi ini dipilih karena sistem reproduksi manusia banyak mengandung konsep yang bersifat abstrak dan sulit untuk dipelajari secara langsung apabila tidak didukung oleh alat bantu karena tidak memungkinkan untuk dilakukannya kegiatan praktikum atau penelitian secara langsung, misalnya dalam materi proses fisiologis yang terjadi dalam organ reproduksi manusia dimana terdapat materi – materi yang sulit untuk dipahami dan dimengerti karena tidak dapat dilihat secara langsung seperti anatomi organ reproduksi manusia, proses fertilisasi, siklus menstruasi pada wanita. Kondisi demikian membuat guru kesulitan karena rentan adanya miskonsepsi penyajian materi.
E. Konsep Pengembangan Media
Kegiatan pengembangan media pembelajaran perlu dilakukan oleh pendidik agar media ajar dapat sesuai dengan kebutuhan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran sehingga akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Menurut Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dikatakan bahwa guru sebagai sumber belajar diharapkan memiliki
17
kemampuan untuk mengembangan suatu media pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik belajar siswa.
Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa komik berbasis scrapbook untuk siswa kelas XI SMP. Dalam penelitian pengembangan media pembelajaran ini dibutuhkan sepuluh langkah pengembangan agar mendapatkan produk hasil. Berikut merupakan metode penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2012) sebagai acuan :
1. Potensi dan Masalah
Data tentang potensi dan masalah bisa didapatkan dari laporan penelitian orang lain atau bisa mencari sendiri di lapangan.
2. Pengumpulan Data
Setelah mendapatkan potensi dan masalah yang ditunjukkan secara faktual, maka perlu dikumpulkan berbagai informasi sebagai bahan dasar perencanaan.
3. Desain Produk
Hasil akhir dari serangkaian penelitian awal dapat berupa rancangan kerja atau produk awal berupa desain produk.
4. Validasi Desain
Validasi digunakan sebagai proses untuk mengetahui apakah desain produk layak digunakan dengan cara meminta penilaian desain dari ahli yang berpengalaman.
5. Revisi Desain Produk
Produk yang telah didesain kemudian direvisi sesuai dengan komentar dan saran validator.
6. Uji Coba Produk
Produk yang telah melalui tahap revisi dilakukan uji coba skala terbatas.
7. Revisi produk
Produk direvisi berdasarkan hasil uji coba terbatas.
8. Uji Coba Pemakaian
Dilakukan uji coba skala besar atau kondisi yang sesungguhnya.
9. Revisi Produk
Apabila ada kekurangan dalam penggunaan pada skala besar, maka produk diperbaiki.
10. Produksi Terbatas
Pengembangan produk yang dihasilkan akan diproduksi secara terbatas.
19
F. Kerangka Berpikir
Mata pelajaran biologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Biologi memerlukan strategi pembelajaran yang tepat, efektif, dan efisien sehingga dalam melibatkan siswa untuk melakukan proses pembelajaran akan berlangsung secara optimal. Survei kebutuhan dilakukan di empat sekolah, yaitu di SMPN 1 Depok, SMPN 2 Depok, SMP Pangudi Luhur 1, dan SMP Kalam Kudus dari hasil observasi menunjukkan bahwa sekolah – sekolah tersebut masih menggunakan media pembelajaran buku paket, LKS, video, powerpoint, praktikum dan alat peraga. Berikut disajikan diagram alir dalam penelitian ini :
Gambar 2.3 Diagram Alir Kerangka Berpikir Latar Belakang :
1. Materi sistem reproduksi bersifat abstrak
2. Guru hanya menggunakan media berupa PPT dan buku paket
3. Penggunaan handphone di kalangan siswa SMP
Solusi : Dilakukan pengembangan media pembelajaran biologi berupa komik
digital materi sistem reproduksi pada peserta didik SMP
kelas IX
Kelebihan Media :
1. Komik digital merupakan media yang informatif dan dalam penyajiannya
mengandung unsur visual
2. Peserta didik lebih mudah dalam menangkap materi sehingga peserta didik dapat memahami bagaimana sistem reproduksi manusia tanpa
adanya kesalahpahaman.
Metode :
1. Jenis penelitian : Penelitian dan Pengembangan 2. Jenis data : Menggunakan data kuantitatif dari hasil wawancara dan kualitatif dari hasil kuisioner validator
Sasaran Sekolah : 1. SMPN 2 DEPOK
2. SMP N 1 Depok 3. SMP PL 1
YOGYA 4. SMP Kalam
Kudus
Hasil : Media komik digital yang layak
digunakan dalam pembelajaran
untuk meningkatkan pemahaman siswa
21
G. Penelitian yang Relevan
Adapun beberapa penelitian yang serupa, antara lain; Palmiati (2019) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk Komik Dalam Materi Sistem Reproduksi Manusia Kelas IX SMP” dan penelitian yang telah dilakukan oleh Wardana (2018) dengan judul
“Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Untuk Mengapresiasi Cerita Anak Pada Peserta Didik Kelas III SD/MI”. Adapun perbedaan penelitian “Pengembangan Media Pembelajaran Komik Digital Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa SMP Kelas IX” dengan penelitian sebelumnya adalah; pengembangan media pembelajaran menghasilkan produk akhir berupa komik digital bukan komik cetak, mata pelajaran Biologi, Materi Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia. Di dalam penelitian Palmiati (2009), peneliti mengembangkan komik dengan materi sistem reproduksi manusia dengan hasil akhir berupa komik cetak.
Dalam penelitian ini, materi yang ada di dalam komik hanya sedikit yang diceritakan dengan dialog sehingga diperlukan pengembangan cerita yang lebih luas agar imajinasi siswa terbentuk. Sedangkan di penelitian Wardana (2018), peneliti sudah mengembangkan komik digital namun bukan materi sistem reproduksi manusia.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah Research and Development (RnD). Borg dan Gall (1983) menyatakan bahwa RnD adalah salah satu penelitian yang digunakan sebagai proses mengembangkan dan memvalidasi berbagai produk pendidikan. Selain itu dinyatakan juga oleh Sugiyono (2012) bahwa RnD adalah suatu penelitian yang menghasilkan suatu produk dengan menguji keefektifan dan kelayakan produk tersebut.
Dari dua pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa RnD merupakan suatu kegiatan penelitian yang akan menghasilkan suatu produk akhir dengan hasil pengembangan produk yang sudah melewati tahapan penilaian dan revisi produk dari validator, sehingga menghasilkan suatu produk yang layak digunakan.
B. Prosedur pengembangan
Prosedur pengembangan RnD menurut Sugiyono (2012) adalah : 1. Potensi dan Masalah
2. Pengumpulan Data 3. Desain Produk 4. Validasi Desain
23
5. Revisi Desain 6. Uji Coba Produk 7. Revisi Produk 8. Uji Coba Pemakaian 9. Revisi Produk 10. Produksi Masal
Skema langkah – langkah tersebut ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 3.1 Bagan 10 Langkah RnD menurut Sugiyono (2012)
Prosedur pengembangan yang digunakan peneliti mengacu berdasarkan prosedur menurut Sugiyono (2012) namun hanya sampai di tahap ke lima yaitu revisi desain karena adanya keterbatasan penelitian.
Adapun produk yang dihasilkan berupa buku komik digital pada materi sistem reproduksi untuk siswa SMP kelas IX Semester 1.
Berikut ini merupakan prosedur pengembangan media pembelajaran komik digital sebagai media pembelajaran :
1. Potensi dan Masalah
Peneliti menggali potensi dan masalah dengan melakukan survei kebutuhan terkait media pembelajaran komik digital. Survei kebutuhan ini dilakukan di 4 Sekolah Menengah Pertama yang tersebar di daerah Yogyakarta dengan meliputi sebaran 2 SMP Swasta dan 2 SMP Negeri dengan maksud agar dalam penggalian informasi peneliti mendapatkan data yang merata, sekolah yang menjadi tujuan yaitu SMPN 1 Depok, SMPN 2 Depok, SMP Pangudi Luhur 1, dan SMP Kalam Kudus.
Pemilihan sekolah dilakukan dengan memilih sekolah yang sudah tersedia akses wi-fi dan sekolah yang memperbolehkan siswanya membawa handphone ke sekolah.
Survei kebutuhan dilakukan dengan kegiatan observasi dan wawancara guru biologi kelas IX SMP yang dimulai pada bulan September 2019. Wawancara dilakukan berdasarkan daftar wawancara yang telah direvisi yang dapat dilihat di lampiran tabel 3.5.
2. Mengumpulkan Informasi
Setelah menggali potensi dan masalah, peneliti mendapatkan informasi bahwa guru di 4 sekolah kesulitan dalam materi sistem reproduksi dan membutuhkan media yang bersifat komunikatif selain dari buku paket. Selama ini dalam materi sistem reprodusi, siswa kesulitan dalam memahami materi yang sifatnya abstrak sehingga guru
25
perlu mengupayakan metode pembelajaran yang aktif agar siswa tidak mudah bosan. Dari pengumpulan informasi tersebut peneliti merangkumnya sebagai bahan perencanaan dan dasar pertimbangan untuk pembuatan produk di tahap selanjutnya yang diharapkan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang didapat. Untuk menunjang informasi yang lengkap, peneliti juga menggunakan literature dari buku, jurnal, dan hasil penelitian lainnya yang relevan sebagai dasar teori untuk mengembangkan produk akhir yaitu buku komik digital.
3. Desain Produk
Setelah informasi terkumpul maka langkah selanjutnya adalah mendesain produk. Produk yang dikembangkan berupa media pembelajaran buku komik digital. Produk tersebut diharapkan dapat menjadikan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan komunikatif.
Desain produk ini dimulai dengan menentukan materi biologi yang akan dijadikan komik, lalu mulai menentukan desain awal produk.
Desain awal produk dimulai dengan penyusunan narasi yang akan dimasukkan ke dalam komik dengan mengurutkan materi yang sesuai dengan kurikulum 2013 dan berdasarkan kompetensi dasar yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Narasi yang telah disusun maka mulai disesuaikan dengan tokoh – tokoh di dalam komik yang sesuai dengan perannya dan diurutkan semenarik mungkin agar terciptanya dialog yang sistematis sesuai
dengan materi. Selain itu di dalam komik juga akan terdapat evaluasi berupa soal TTS (Teka Teki Silang) dan peneliti juga sudah menyediakan kunci jawaban dari soal tersebut.
4. Validasi Desain
Validasi produk yang telah dikembangkan dilakukan dengan melibatkan dua guru IPA, satu dosen ahli materi, dan satu dosen ahli media. Adapun kriteria dosen yang menjadi validator adalah salah satu dosen yang menguasai materi sistem reproduksi, satu dosen yang menguasai bidang desain komunikasi visual yang sudah pernah membuat komik digital sebelumnya dan guru biologi merupakan guru yang mewakili SMP Swasta dan mewakili SMP Negeri. Penilaian dari validator bertujuan untuk menentukan kelayakan dari produk yang telah dibuat. Setiap validator akan diminta untuk menilai dari sisi kekurangan dan kelebihan produk.
Penilaian dari validator akan menjadikan dasar dalam revisi produk yang dikembangkan untuk menyempurnakan produk akhir yang akan dihasilkan. Berikut ini merupakan uraian mengenai validasi produk buku komik digital yaitu :
a. Validasi Pakar Ahli Media Pembelajaran
Validasi pengembangan media dilakukan oleh satu pakar ahli media pembelajaran. Validator akan memberikan penilaian terkait desain, dan kritik dan saran produk. Penilaian dari validator akan dijadikan dasar untuk revisi produk untuk
27
menghasilkan produk akhir yang efektif dan layak untuk digunakan.
b. Validasi Pakar Ahli Materi
Validasi pengembangan media dilakukan oleh satu pakar ahli materi pembelajaran. Validator akan memberikan penilaian terkait isi materi, kritik dan saran produk. Penilaian dari validator akan dijadikan dasar untuk revisi produk untuk menghasilkan produk akhir yang efektif dan layak untuk digunakan.
c. Validasi Guru Biologi Kelas IX SMP
Validasi produk juga dilakukan oleh dua guru biologi kelas IX.
Pemilihan guru sebagai validator dilakukan secara acak yang diambil dari SMP Negeri dan SMP Swasta. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian isi materi terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. Penilaian dari guru akan menjadikan dasar untuk perbaikan produk akhir sehingga hasil produk menjadi lebih maksimal dan efektif dalam penggunaannya.
5. Revisi Desain
Setelah produk divalidasi oleh validator, maka kekurangan dan kelebihan dari produk sudah diketahui yang dapat dilihat dari lembar hasil validasi yang berisi kuisioner yang telah disiapkan peneliti.
Setelah mendapatkan kritik dan saran, peneliti akan melakukan revisi
desain produk berdasarkan hasil masukkan validator untuk menghasilkan produk akhir.
C. Spesifikasi Produk
1. Media pembelajaran yang dikembangkan berupa buku komik digital dengan materi sesuai dengan kurikulum 2013.
2. Komik digital disajikan dalam bentuk gambar dan teks yang mudah dipahami.
3. Komik digital ditujukan untuk siswa SMP kelas IX pada materi sistem reproduksi manusia KD 3.1 dan 4.1.
4. Komik digital berisikan materi yang mewakili beberapa indikator pada materi sistem reproduksi manusia.
5. Komik digital disajikan dalam bentuk PDF sehingga dapat diunduh melalui alat elektronik berupa handphone dan komputer.
6. Komik digital dilengkapi dengan teks, pengenalan tokoh, pertanyaan, dan alur cerita yang dikemas sesuai dengan kehidupan sehari – hari dan evaluasi di setiap indikator.
7. Ukuran komik digital adalah A4 (21.0 x 29.7 cm).
8. Jumlah halaman komik digital adalah 44 halaman sudah termasuk cover.
29
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mengetahui potensi masalah yang ada di sekolah dan mengumpulkan informasi terkait survei kebutuhan pengembangan media pembelajaran pada materi IPA Biologi di kelas IX SMP. Tahap selanjutnya adalah kuisioner yang bertujuan untuk pengumpulan data berupa hasil validasi dari pakar ahli media untuk mengetahui kualitas produk dan sebagai dasar perbaikan produk yang lebih efektif, layak, dan berkualitas.
Sebelum melakukan wawancara dan validasi produk, peneliti mempersiapkan instrumen berupa daftar pertanyaan wawancara dan kuisioner yang berisi panduan berbagai aspek penilaian produk. Daftar wawancara digunakan sebagai panduan untuk mewawancarai guru guna memperoleh informasi terkait survei kebutuhan.
Kuisioner berisi penilaian yang dilihat dari berbagai aspek penilaian produk sebagai panduan yang digunakan pakar ahli media untuk memvalidasi media yang dikembangkan. Dari hasil validasi berupa kritik dan saran maka kekurangan dan kelebihan produk yang dikembangkan dapat diperbaiki untuk menyempurnakan produk akhir. Panduan pertanyaan wawancara dan lembar kuisioner yang digunakan peneliti
menggunakan kisi – kisi pada tabel 3.1 dan daftar pertanyaan lihat lampiran daftar tabel 3.2.
Tabel 3.1 Kisi – Kisi Pertanyaan Analisis Kebutuhan
No Aspek Pertanyaan Analisis Kebutuhan Nomor Pertanyaan
1 Metode Pembelajaran 1,2,3,4
2 Media Pembelajaran
Pengertian
Pentingnya Media Pembelajaran
Jenis Media Pembelajaran
5,6,7,8,9
3 Hasil Pembelajaran 10,11
4 Materi Sistem Reproduksi 12,13,14,15,16,17,18
5 Komik digital 19,20,21
Teknik pengumpulan data selanjutnya adalah peneliti melakukan validasi yang bertujuan mengetahui kevalidan media pembelajaran yang telah dikembangkan. Lembar validasi ahli media menggunakan kisi – kisi Tabel 3.2 dan lembar validasi ahli materi menggunakan kisi – kisi Tabel 3.3. Daftar lembar validasi media dapat dilihat di lampiran daftar tabel 3.6 dan 3.7 untuk rubrik penilaiannya dan daftar lembar validasi materi dapat dilihat di lampiran daftar 3.8 dan 3.9 untuk rubrik penilaiannya.
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Lembar Validasi Ahli Media No Aspek yang dinilai Nomor pertanyaan 1 Aspek cara penggunaan dan penyajian 1,2,3,4
2 Aspek kelayakan bahasa 1,2,3,4,5,6
3 Aspek tampilan 1,2,3
31
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Lembar Validasi Ahli Materi No Aspek yang dinilai Nomor Pertanyaan
1 Aspek konten 1,2,3,4
2 Aspek penyajian 1,2
E. Metode Analisa Data
Metode analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif sebagai berikut :
1. Analisis kuantitatif
Analisa kuantitatif diperoleh dari hasil skor instrumen penilaian produk yang dilakukan oleh empat validator. Perolehan skor dihitung peneliti menggunakan Skala Likert. Kategori penilaian terhadap media pembelajaran komik digital yaitu (1) Sangat Kurang Baik, (2) Kurang Baik, (3) Baik, (4) Sangat Baik.
Berikut adalah rumus perhitungan Skala Likert menurut Arikunto (2009) untuk mengetahui interval penilaian skala numerik :
Rumus 1 : Σskor keseluruhan / Σseluruh item Rumus 2 : Σskor / Σvalidator
Keterangan :
Rumus 1 digunakan untuk mendapatkan perhitungan hasil validasi per validator
Rumus 2 digunakan untuk mendapatkan perhitungan hasil keseluruhan validasi dari validator
Tabel 3.4. Konversi Skor Media Pembelajaran
No Rentang Skor Kategori
1 1 ≤ x < 1,75 Sangat Kurang baik
2 1,75 ≤ x < 2,5 Kurang Baik
3 2,5 ≤ x < 3,25 Baik
4 3,25 ≤ x ≤ 4 Sangat Baik
2. Analisis kualitatif
Analisa kualitatif diperoleh dari informasi hasil validasi dari 4 pakar. Hasil yang diberikan kemudian dianalisis secara kualitatif untuk mengetahui kualitas dan kelayakan media pembelajaran komik digital.
F. Indikator Keberhasilan dan Penelitian
Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah hasil produk yang telah melewati tahap revisi produk dan memperoleh rentang skor 2,5 ≤ 4 atau dengan kriteria “baik” dan “sangat baik”
33 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Wawancara
Penelitian pengembangan media komik digital dilaksanakan selama 9 bulan dari bulan September 2019 sampai Juni 2020. Hasil wawancara digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan media komik digital dengan materi sistem reproduksi untuk siswa SMP kelas IX.
Lampiran hasil wawancara analisis kebutuhan ada di halaman lampiran tabel 4.13.
1. Aspek Metode Pembelajaran
Hasil wawancara dari empat sekolah dalam aspek metode pembelajaran dijelaskan bahwa guru dalam proses pembelajarannya sudah menggunakan PPT dan alat peraga. Adapun di SMPN 1 Depok ditambahkan dengan menggunakan video yang guru unduh dari platform youtube. Lalu di SMP Kalam Kudus juga guru menggunakan metode praktikum apabila dirasa ada materi yang memungkinkan dilakukan praktikum. Dari hasil wawancara empat sekolah mengatakan bahwa siswa memiliki antusias belajar yang tinggi dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.
2. Aspek media pembelajaran
Hasil wawancara analisis kebutuhan di empat sekolah mengatakan bahwa guru dalam proses pembelajaran sudah menggunakan media IT berupa PPT (power point) dalam menyampaikan materi. Di SMPN 1
Depok dan SMP Pangudi Luhur 1 juga sudah menggunakan video pembelajaran yang diunduh dari youtube. Lalu di SMP Kalam Kudus juga sudah menggunakan media pembelajaran alat peraga dan bahan bacaan dari buku paket. Dari empat sekolah sepakat mengatakan bahwa media pembelajaran akan membuat siswa lebih semangat untuk belajar. Kendala dan hambatan yang dialami oleh guru SMPN 1 Depok adalah terkait anggaran dana dan kreatifitas guru dan siswa yang masih terbatas. Guru SMPN 2 Depok menjelaskan bahwa beliau mengalami kesulitan dalam pembuatan media di materi tertentu.
Selanjutnya guru SMP Kalam Kudus menjelaskan juga bahwa beliau mengalami kesulitan dalam penggunaan media pembelajaran ketika ada materi yang tidak memungkinkan dilakukannya praktikum.
Namun berbeda dengan guru SMP Pangudi Luhur 1 yang mengatakan bahwa selama ini beliau tidak memiliki kendala dan hambatan yang begitu berarti karena menurut beliau penggunaan media pembelajaran justru memudahkan tugas guru dalam penyampaian materi.
35
3. Hasil pembelajaran
Empat sekolah mengatakan bahwa hasil pembelajaran siswa meningkat apabila dalam penyampaian materi menggunakan media pembelajaran. Menurut guru SMP Pangudi Luhur 1, media pembelajaran membantu proses pemahaman siswa dibandingkan hanya menggunakan teknik ceramah.
4. Aspek materi sistem reproduksi
Tiga dari empat guru mengatakan bahwa mereka kesulitan dalam penyampaian materi sistem reproduksi, SMPN 1 Depok menjelaskan bahwa materi sistem reproduksi banyak definisi – definisi yang tidak dapat diamati secara langsung oleh siswa sehingga guru menggunakan media PPT untuk penyampaiannya. Di SMPN 2 Depok guru juga kesulitan karena materi ini dirasa sensitif untuk dibahas dan ketakutan guru sendiri apabila siswa salah mengartikan beberapa maksud dari materi ini. Selanjutnya di SMP Kalam Kudus, guru menjelaskan bahwa beliau kesulitan karena materi ini tidak dapat dilakukan praktikum sehingga guru hanya mengandalkan video yang diunduh dari youtube. Hal ini berbeda dengan SMP Pangudi Luhur 1 yang mengatakan bahwa sejauh ini guru merasa tidak kesulitan dalam penyampaian materi karena lewat buku paket, PPT, dan video saja siswa sudah memahami materi sistem reproduksi.
5. Aspek komik digital
Didapatkan informasi bahwa di empat sekolah bahwa dalam penyampaian materi, guru sudah menggunakan format digital namun belum pernah menggunakan media komik digital untuk materi sistem reproduksi manusia. Contohnya seperti di SMP Pangudi Luhur 1 guru sudah pernah menggunakan media komik digital namun bukan untuk materi sistem reproduksi manusia. Dari empat sekolah didapatkan informasi bahwa menurut mereka media komik digital perlu dikembangkan karena media ini akan menjadi media pembelajaran yang menarik bagi siswa.
B. Hasil Pengembangan Produk Awal
Hasil wawancara analisis kebutuhan menunjukkan bahwa materi sistem reproduksi bersifat abstrak dan dalam proses pembelajarannya tidak dapat dipelajari secara langsung sehingga diperlukan media pembelajaran yang dapat membantu guru untuk menyampaikan materi – materi yang dirasa banyak mengandung konsep – konsep abstrak namun tetap bersifat menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa. Media komik digital dirasa cocok sebagai media yang digunakan untuk materi sistem reproduksi. Proses pengembangan media komik digital dilakukan melalui tahapan :
1. Pemilihan Media
37
Peneliti memilih komik digital karena pengemasan media pembelajaran dalam bentuk digital akan mudah digunakan oleh siswa.
Di era modern ini siswa sudah familiar dan lekat dengan perkembangan teknologi contohnya dalam penggunaan handphone dalam kegiatan sehari – hari sehingga peneliti mengembangkan produk media komik digital yang dapat diakses melalui handphone.
Media komik digital ini disesuaikan dengan materi sistem reproduksi manusia kelas IX SMP dan berbasis kurikulum 2013.
Materi dalam komik ini disajikan dalam bentuk dialog antar tokoh yang mengupas tentang materi sistem reproduksi manusia. Komik digital ini juga memuat gambar yang berkualitas tinggi dan warna yang jelas sehingga menumbuhkan minat baca siswa. Selain itu, di dalam komik ini juga dilengkapi gambar organ reproduksi laki – laki dan perempuan, gambar siklus menstruasi, gambar proses fertilisasi, dan ditambahkan gambar virus dan bakteri yang mengakibatkan penyakit pada organ reproduksi manusia.
2. Desain Awal
Tahap desain merupakan tahap rancangan media yang akan dibuat oleh peneliti yang meliputi rancangan plot, desain karakter, dan pembuatan skenario. Berikut adalah desain awal komik yaitu ada Gambar 4.1 berupa cover komik, lalu gambar 4.2 kata pengantar yang ada di dalam komik, gambar 4.3 berisikan daftar isi, gambar 4.4 berisi kompetensi dasar, gambar 4.5 dijelaskan tentang indikator, di gambar
4.6 ada pengenalan tokoh, gambar 4.7 berisikan tentang prolog, gambar 4.8 indikator satu, dan gambar 4.9 berupa evaluasi.
Gambar 4.1 Cover Komik Gambar 4.2 Kata Pengantar
Gambar 4.3 Daftar Isi Gambar 4.4 Kompetensi Dasar
39
Gambar 4.5 Indikator Gambar 4.6 Pengenalan Tokoh
Gambar 4.7 Prolog Gambar 4.8 Indikator 1
Gambar 4.9 Evaluasi 1 a. Perancangan plot
Perancangan ini dilakukan peneliti untuk menentukan bagaimana alur cerita akan dibuat untuk menghasilkan cerita yang utuh, terstruktur dan tentunya menarik. Alur ceirta yang dibuat peneliti adalah ada sekolompok empat anak SMP yang salah satu dari mereka mengalami musibah dimana rok belakangnya terdapat bercak merah dan anak menangis karena kebingungan, lalu ada anak lain yang mengetahui dan segera memberitahu dua temannya yang lain. Saat itu juga kebetulan ada salah satu anak yang memiliki paman yang bekerja di laboratorium. Akhirnya mereka semua pergi ke tempat paman tersebut dan bertemu paman yang akan menjelaskan semuanya. Plot yang digunakan peneliti sebagai acuan dasar adalah sebagai berikut :
41
1. Pemilihan Peran
Cerita akan diperankan oleh empat orang remaja SMP yang bernama Tezar, Salem, Prisil, dan Dwi dan satu orang ilmuwan yang bernama Paman Yos. Dalam cerita ini tiap tokoh memiliki karakteristik dan kepribadian yang berbeda.
2. Tema
Pemilihan tema yang diambil oleh peneliti adalah komik edukasi.
3. Arah cerita
Arah cerita yang diambil peneliti akan difokuskan kepada permasalahan tiap tokoh yang sedang dan pernah dialami dan dikupas dalam bentuk materi.
4. Deskripsi Plot
Tezar, Salem, Prisil, dan Dwi merupakan siswa SMP kelas IX. Pada suatu hari rok yang dipakai Dwi ada bercak darah di bagian belakang roknya sehingga Dwi cemas. Prisil yang mengetahui kejadian ini berusaha memanggil temannya Salem dan Tezar dan setelah mengetahui kejadian tersebut, Salem memiliki inisiatif untuk membawa teman – temannya kepada pamannya yang merupakan ilmuwan. Paman Yos menyambut hangat kedatangan teman – teman Salem dan mereka menceritakan apa yang sedang terjadi dan Paman menjelaskan
semuanya mulai dari pengenalan organ – organ reproduksi baik laki – laki maupun perempuan, Paman Yos juga menjelaskan tentang siklus menstruasi, proses fertilisasi, dan gangguan penyakit yang diakibatkan dari organ reproduksi dan upaya pencegahannya.
5. Desain Karakter
Dalam pembuatan karakter, peneliti mendesain tiap tokoh berbeda baik dari segi tampilan fisik maupun kepribadian masing – masing tokoh. Detail mengenai kepribadian dan karateristik tokoh dalam cerita dapat dilihat di tabel berikut :
43
Tabel 4.1 Karakteristik Tokoh Dalam Cerita
Tokoh Deskripsi
Karakter
Paman Yos Seorang ilmuwan
yang bekerja di dalam lab.
Menggunakan jas lab, kacamata, rambut berwarna putih, dan berjiwa muda.
Tezar Seorang anak laki
– laki SMP kelas IX berumur 12 Tahun, dengan badan yang berisi (gemuk),
menggunakan kacamata, warna kulit agak gelap, berambut agak ikal warna hitam
Tokoh Deskripsi Karakter
Salem Seorang anak laki
– laki SMP kelas IX berumur 12 tahun, dengan badan kurus, tinggi, memakai kacamata, warna kulit putih, berambut lurus rapih warna hitam
Prisil Seorang anak
perempuan SMP kelas IX berumur 12 tahun, dengan badan yang berisi (gemuk), warna kulit sawo matang, rambut lurus sebahu
45
Tokoh Deskripsi
Karakter
Dwi Seorang anak
perempuan SMP kelas IX berumur 12 Tahun, badan berisi agak gemuk, warna kulit sawo matang, rambut lurus selengan
6. Pembuatan Skenario
Setelah plot dan desain karakter ditentukan, peneliti selanjutnya membuat skenario atau naskah cerita yang kemudian disederhanakan menjadi satu dengan proses panel layout. Skenario berdasarkan KD 3.1 yaitu Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi.
Skenario indikator 1 dengan tujuan siswa mampu mengidentifikasi organ dan fungsi organ reproduksi perempuan
dan laki – laki. Skenario ini dimulai dari Salem mengajak Tezar, Prisil, dan Dwi ke Laboratorium tempat pamannya bekerja. Salem memperkenalkan Paman Yos dan mulai menceritakan apa yang sedang terjadi. Paman mulai menjelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan menunjukkan gambar organ reproduksi perempuan dan laki – laki disertai dengan penjelasan fungsinya.
Skenario indikator 2 bertujuan agar siswa mampu memaparkan proses menstruasi. Skenario ini dimulai dari paman Yos yang menjelaskan apa itu pubertas, selanjutnya beliau juga menjelaskan tentang ciri – ciri pubertas baik pada perempuan maupun laki – laki. Selanjutnya paman Yos mengajak Salem, Tezar, Prisil, dan Dwi masuk ke dalam organ reproduksi melalui portal pengecil. Di dalam organ tersebut paman menjelaskan tiap bagian beserta fungsinya. Termasuk fase menstruasi.
Selanjutnya skenario indikator 3 memiliki tujuan agar siswa mampu memaparkan proses fertilisasi. Skenario ini dimulai saat paman menunjukkan gambar terkait fertilisasi, dan selanjutnya paman akan menunjukkan gambar bayi di dalam tabung kaca dan menjelaskan proses perkembangan embrio sampai menjadi bayi dimulai dari trimester pertama sampai ketiga.
47
Pada skenario indikator 4 siswa diharapkan mampu menjelaskan penyakit yang menyerang sistem reproduksi dan upaya pencegahannya. Skenario ini dimulai ketika paman mengajak Tezar, Salem, Prisil, dan Dwi jalan – jalan menggunakan pesawat. Mereka diajak untuk melihat pasien – pasien yang terkena penyakit dan kelainan pada sistem reproduksi. Dalam skenario ini paman juga menjelaskan upaya pencegahannya.
7. Tahap Pengembangan
Tahap ini dimulai dengan tahap story board yang dikemas ke dalam panel layout untuk membuat cerita semakin terstruktur. Hasil dari pengemasan panel layout :
Gambar 4.10 Hasil Pengemasan Layout
Dalam proses pengembangannya, illustrator menggunakan aplikasi Paint Tool SAI dan Adobe Photoshop CS5 dengan resolusi 300dpi, lalu illustrator juga menggunakan format untuk gambar menggunakan PNG dan JPG sedangkan untuk format file komiknya menggunakan PDF. Hasil akhir komik digital disajikan dengan total 44 halaman.
8. Komponen – komponen dalam komik
Komponen – komponen dalam komik terdiri dari : a. Sampul media komik (cover)
Sampul media komik digital ini memiliki warna dasar merah muda. Di halaman sampul tertera tulisan
“KOMIK BIOLOGI SISTEM REPRODUKSI” sebagai judul komik, sedangkan untuk tulisan “MENGACU PADA KURIKULUM 2013 Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1” sebagai penunjuk bahwa materi pada komik digital ini mengacu pada kurikulum 2013 dan ditujukkan bagi siswa SMP/MTs kelas IX semester 1. Halaman sampul juga terdapat gambar tokoh yang nantinya ada di dalam komik.
Di bagian bawah sampul halaman terdapat nama penulis dan nama dosen pembimbing.
b. Kata pengantar
Halaman kata pengantar berisi ucapan dari penulis