i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI AUDIOVISUAL PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Yosua Samtaper NIM : 161434011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2021
ii SKRIPSI
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI AUDIOVISUAL PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMP
Oleh:
Yosua Samtaper NIM : 161434011
Telah disetujui oleh:
Pembimbing,
Y. M. Lauda Feroniasanti, M.Si. Tanggal 12 Juli 2021
iii SKRIPSI
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI AUDIOVISUAL PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMP
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Yosua Samtaper NIM : 161434011
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi
JPMIPA FKIP Universitas Sanata Dharma Pada tanggal : 22 Juli 2021
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. ………
Sekretaris : Dr. Luisa Diana Handoyo, M.Si. ………
Anggota : Drs.Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. ………
Anggota : Betty, S.Si., M.Si. ………
Anggota : Dr.Luisa Diana Handoyo M.Si. ………
Yogyakarta, 22 Juli 2021
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu : Kuatkan dan teguhkanlah hatimu ? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau,
kemana pun kau pergi.”
Yosua 1 : 9
Saya persembahkan karya ini untuk :
Kedua orang tua saya, Bapak Yakub dan Ibu Deriyani Adik saya Rafael Adeodatus
Dosen Pembimbing saya Ibu Yoanni Maria Lauda Feroniasanti M.Si.
Teman – teman yang selalu mendukung saya Almamater saya Universitas Sanata Dharma
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya maupun bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Juli 2021 Penulis,
Yosua Samtaper
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang betandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :
Nama : Yosua Samtaper NIM : 161434011
Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul :
“PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI
AUDIOVISUAL PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMP”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Yogyakarta Pada Tanggal : 22 Juli 2021 Yang menyatakan,
Yosua Samtaper
vii ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI AUDIOVISUAL PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMP
Yosua Samtaper 161434011
Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran dari guru kepada peserta didik. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat mengoptimalkan kegiatan belajar peserta didik, sehingga kompetensi dapat tercapai. Hasil wawancara dengan beberapa guru IPA Biologi kelas VIII di Yogyakarta yaitu, materi-materi pembelajaran pada kelas VIII memiliki kesulitan yang berbeda–beda sehingga diperlukan media pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kesulitan materi.
Kendala yang sering dihadapi dalam kegiatan pembelajaran yaitu media pembelajaran yang kurang menarik. Materi yang dimuat dalam media pembelajaran terlalu banyak sehingga pembelajaran terasa membosankan bagi peserta didik, salah satunya yaitu Sistem Gerak Manusia yang memiliki cukup banyak materi bersifat hafalan sehingga akan lebih efektif jika diaplikasikan menggunakan media pembelajaran yang menarik dan sederhana. Oleh karena itu, diperlukan media pembelajaran yang menarik dan dapat menyampaikan materi pembelajaran lebih singkat namun mudah dipahami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain dan kelayakan produk media pembelajaran berbasis animasi audiovisual pada materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII.
Penelitian ini menggunakan 5 langkah metode Research and Development yang dikembangkan oleh Sugiono, yaitu 1) Potensi dan masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain produk, 4) Validasi desain, dan 5) Revisi desain. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan wawancara dan validasi produk.
Hasil validasi pada penelitian yang dikembangkan memperoleh rerata skor sebesar 3,6, sehingga dapat digolongkan dalam kriteria “Sangat Baik”. Kesimpulan penelitian ini adalah produk yang dikembangkan layak untuk diujicobakan dengan adanya perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator.
Kata kunci : Media pembelajaran, Animasi audiovisual, Sistem Gerak Manusia.
viii ABSTRACT
DEVELOPMENT OF AUDIOVISUAL ANIMATION LEARNING MEDIA IN HUMAN MOTION SYSTEM FOR EIGHTH GRADE of Junior High School
Students
Yosua Samtaper 161434011
Learning media is a tool used in teaching and learning activities to convey learning from teachers to students. The use of appropriate learning media can optimize the learning activities, so that competence can be achieved. Based on the results of interviews with several Biology science teachers in 8th grade around Yogyakarta, the learning in 8th grade have different difficulties so that learning media are needed according to the level of difficulty of the material. Constraints that are often faced in learning activities are learning media that are less attractive.
The material contained in the learning media is too much so that learning feels boring for students, one of which is the Human Motion System that has enough memorization material so that it will be more effective if applied using interesting and simple learning media. Therefore, we need interesting learning media and can deliver learning material in a shorter but easy to understand manner. This research aimed to find out the quality and feasibility of audiovisual animation based learning media products in Human Motion System for 8th grade.
This research used 5 steps of Research and Development method developed by Sugiono, which are 1) Potential and problems, 2) Data collection, 3) Product design, 4) Design validation, and 5) Design revision. The collection of research data was conducted by interviewing and validating products.
Validation results of the developed product obtained an average score of 3.6, it could be classified in the criteria "Excellent". The conclusion of this research was that the product developed was worth testing in accordance with the advice given by the validators.
Keywords : Learning media, Audiovisual animation, Human Motion System.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Animasi Audiovisual Pada Materi Sistem Gerak Manusia Kelas VIII SMP” dengan baik. Naskah skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat gelar sarjana pendidikan di Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pelaksanaan kegiatan penelitian hingga penyusunan naskah skripsi tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya motivasi, masukan, kritik, dan saran kepada penulis dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan membimbing penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi.
2. Kedua orang tua saya, Bapak Yakub dan Ibu Deriyani, serta adik saya, Rafael Adeodatus atas doa dan dukungan yang telah diberikan kepada saya.
3. Ibu Dr. Luisa Diana Handoyo, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Yoanni Maria Lauda Feroniasanti M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan masukan, arahan, dukungan, dan bimbingan kepada penulis mulai dari awal penelitian hingga naskah skripsi ini selesai disusun.
x
5. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan pengarahan dan motivasi selama penulis menjalani perkuliahan.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi beserta Staff Sekretariat JPMIPA atas bimbingan dan bantuan kepada penulis selama kegiatan perkuliahan.
7. Teman-teman Pendidikan Biologi Angkatan 2016, keluarga besar Pendidikan Biologi USD, dan Almamater saya Universitas Sanata Dharma.
8. Semua pihak yang turut dalam penulisan naskah skripsi ini tetapi tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan, doa, dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih memiliki kekurangan sehingga diperlukan adanya perbaikan pada penelitian selanjutnya. Akhir kata, semoga karya ini dapat berguna bagi setiap orang yang akan melakukan kegiatan penelitian yang sejenis.
Yogyakarta, 22 Juli 2021
Penulis
xi DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMI ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSRTACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. Kajian Teori ... 7
1. Belajar dan Pembelajaran ... 7
2. Komponen dalam Pembelajaran ... 7
3. Media Pembelajaran ... 12
4. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ... 13
5. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) ... 19
6. Materi Sistem Gerak Manusia ... 24
xii
B. Penelitian yang Relevan ... 24
C. Kerangka Berpikir ... 27
BAB III METODE PENELITIAN... 30
A. Jenis Penelitian ... 30
B. Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan ... 30
C. Spesifikasi Produk ... 31
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 32
E. Teknik Analisis Data ... 35
F. Indikator Keberhasilan Penelitian ... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Hasil Analisis Kebutuhan ... 39
B. Deskripsi Produk Awal ... 45
1. Animasi Sistem Gerak Rangka ... 45
2. Animasi Sistem Gerak Sendi ... 48
3. Animasi Sistem Gerak Otot ... 50
C. Hasil Validasi Produk ... 52
1. Data Hasil Validasi Ahli Media ... 52
2. Data Hasil Validasi Ahli Materi ... 53
3. Data Hasil Validasi Guru Mata Pelajaran Biologi Kelas VIII SMP .... 55
D. Revisi dan Kajian Produk Akhir ... 57
E. Pembahasan ... 63
F. Keterbatasan Pengembangan ... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
LAMPIRAN ... 71
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Instrumen Kisi-kisi Wawancara ... 32
Tabel 3.2. Instrumen Kisi-Kisi Kuisioner ... 34
Tabel 3.3. Kriteria Skor Validasi (Mardapi, 2008) ... 36
Tabel 3.4. Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif ... 38
Tabel 4.1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 40
Tabel 4.2. Deskripsi Scene Animasi Sistem Gerak Rangka... 46
Tabel 4.3. Deskripsi Scene Animasi Sistem Gerak Sendi ... 48
Tabel 4.4. Deskripsi Scene Animasi Sistem Gerak Otot ... 50
Tabel 4.5. Komentar dan Saran Validator Ahli Media ... 53
Tabel 4.6. Komentar dan Saran Validator Ahli Materi ... 54
Tabel 4.7. Rekapitulasi Hasil Validasi Produk oleh Guru IPA ... 55
Tabel 4.8. Komentar dan Saran Validator Guru I ... 56
Tabel 4.9. Komentar dan Saran Validator Guru II ... 57
Tabel 4.10. Rekapitulasi Data Hasil Validasi Keempat Validator ... 57
Tabel 4.11. Hasil Revisi Produk Media Pembelajaran Animasi Audiovisual ... 58
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Langkah-langkah Penelitian R & D menurut Sugiyono (2015) ... 19 Gambar 2.2. Literature Map Relevansi Penelitian ... 28 Gambar 2.3. Kerangka Berpikir Pengembangan Media Pembelajaran Animasi
Audiovisual Pada Materi Sistem Gerak Manusia Kelas VIII SMP .. 29
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran ... 72
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 76
Lampiran 3. Uraian Materi Pembelajaran ... 88
Lampiran 4. Lembar Penilaian Sikap/Afektif ... 95
Lampiran 5. Lembar Penilaian Keterampilan/ Psikomotor... 97
Lampiran 6. Lembar Penilaian Pengetahuan/ Kognitif ... 98
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 108
Lampiran 8. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan ... 119
Lampiran 9. Surat Izin Wawancara Analisis Kebutuhan ... 121
Lampiran 10. Lembar Kuesioner Validasi Produk ... 125
Lampiran 11. Lembar Hasil Validasi Produk ... 137
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2013 merupakan usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan baik bagi dirinya, masyarakat, dan negara. Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, terdapat berbagai macam pembaharuan yang dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya yaitu pengembangan teknologi yang berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Berkembangnya teknologi di era yang lebih maju ini, berpotensi besar dalam mengubah cara seseorang untuk belajar dan memperoleh sumber informasi.
Adanya tuntutan zaman yang semakin modern menghendaki dunia pendidikan untuk menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan adanya terobosan baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, serta pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan.
Dalam pembelajaran, seorang pendidik memiliki peran untuk meningkatkan kualitas pendidikan peserta didik melalui metode, media pembelajaran, dan kurikulum. Khususnya dalam peningkatan kualitas
pembelajaran, perlu adanya perkembangan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam suatu proses belajar mengajar, karena dengan adanya media pembelajaran materi yang disajikan menjadi lebih menarik dan peserta didik dapat lebih mudah untuk memahami materi pembelajaran. Media pembelajaran digunakan sebagai suatu perantara untuk menyampaikan pesan atau materi dari guru kepada peserta didik.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru IPA pada beberapa sekolah di antaranya SMP Taman Dewasa Yogyakarta, SMP Pangudi Luhur Yogyakarta, SMP Negeri 3 Ngaglik, dan SMP Negeri 6 Yogyakarta secara garis besar telah menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran terkadang alat peraga yang digunakan mengalami kerusakan.
Hasil belajar peserta didik di sekolah rata-rata sudah baik, akan tetapi ada beberapa peserta didik yang belum memahami materi pembelajaran dengan baik karena tidak memperhatikan penjelasan dari guru yang mengajar. Media yang digunakan oleh guru juga kurang menarik, dan pada materi sistem gerak manusia dinilai sebagai materi yang hanya bisa dijelaskan secara abstrak atau tidak dapat dilihat secara nyata sehingga peserta didik kesulitan dalam memahami materi. Menurut beberapa guru IPA Biologi yang telah diwawancarai, media pembelajaran yang baik adalah media yang menarik dan sederhana bagi peserta didik sehingga dapat lebih mudah dipahami keseluruhan materi yang dijelaskan oleh guru. Oleh karena itu, media pembelajaran yang menarik dan sederhana perlu dikembangkan agar dapat meningkatkan
pemahaman tentang materi dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Selain ke empat sekolah di atas, wawancara juga dilakukan dengan salah satu guru IPA Biologi di SMP Negeri 1 Depok pada saat berlangsungnya kegiatan PLP-KP. Berdasarkan hasil wawancara tersebut materi sistem gerak manusia merupakan salah satu materi IPA Biologi yang memiliki bobot medium karena terdapat cukup banyak materi yang bersifat hafalan, sehingga akan lebih efektif jika diaplikasikan menggunakan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik.
Secara garis besar, media pembelajaran terbagi menjadi tiga macam yaitu visual, audio, dan audiovisual. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam mengajar dan menyampaikan informasi adalah media pembelajaran animasi audiovisual. Media pembelajaran animasi audiovisual merupakan teknologi yang mampu menyampaikan materi menggunakan alat elektronik melalui audio dan visual animasi. Media pembelajaran animasi audiovisual dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami materi, materi yang bersifat abstrak dapat digambarkan menjadi lebih menarik. Media ini dapat mudah dipahami dan terlihat menarik ketika diaplikasikan dalam pembelajaran karena di dalam media tersebut terdapat audio, teks dan animasi (Nengsi, 2015).
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis animasi audiovisual. Media pembelajaran audiovisual merupakan media yang cocok untuk digunakan pada kompetensi pembelajaran yang bersifat mengingat dan memahami. Produk ini berisi tentang materi
sistem gerak manusia yang ditampilkan melalui animasi. Materi yang disajikan antara lain rangka, sendi, dan otot. Berdasarkan beberapa uraian di atas, guru mengharapkan dengan adanya pengembangan media pembelajaran ini dapat memotivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dan juga menjadi tantangan untuk guru dalam hal menyampaikan materi agar terlihat menarik dan tidak membosankan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis animasi audiovisual pada materi sistem gerak manusia kelas VIII SMP.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan diteliti pada penelitian pengembangan ini adalah :
1. Bagaimana desain media pembelajaran animasi audiovisual pada materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP ?
2. Bagaimana kelayakan produk pengembangan media pembelajaran berbasis animasi audiovisual pada materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP ?
C. Batasan Masalah
Meninjau dari rumusan masalah yang ada, batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini hanya satu materi pada mata pelajaran IPA Biologi kelas VIII SMP yaitu Sistem Gerak Manusia.
2. Pengembangan materi berdasarkan Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis gerak pada makhluk hidup, sistem gerak pada manusia, dan upaya menjaga kesehatan sistem gerak. Sub materi yang digunakan adalah rangka, sendi, dan otot.
3. Penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap yang kelima yaitu revisi produk.
4. Produk yang dihasilkan berupa video animasi audiovisual dengan iringan lagu tentang materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan desain produk media pembelajaran animasi audiovisual pada materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP.
2. Untuk mengetahui kelayakan produk media pembelajaran berbasis animasi audiovisual pada materi Sistem Gerak Manusia untuk SMP kelas VIII.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menjadi bahan pustaka untuk menambah wawasan dan pengetahuan secara teoritis yang berkaitan dengan media pembelajaran, serta dapat menambah penelitian baru tentang pengembangan media pembelajaran.
2. Manfaat Metodologis
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk memperdalam metodologi penelitian serta bermanfaat bagi pengembangan selanjutnya.
3. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti
Peneliti memperoleh pengalaman dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis animasi audio visual dan mampu memberikan kontribusi yang baik sebagai bentuk nyata terhadap dunia pendidikan.
b. Bagi guru
Membantu guru dalam menyampaikan materi dengan metode, model dan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa dan memberikan inspirasi serta motivasi untuk mengembangkan produk serupa untuk materi IPA lainnya.
c. Bagi peserta didik
Membantu peserta didik dalam hal memahami materi sistem gerak dengan bantuan media pembelajaran yang lebih menarik.
d. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan kebijakan dalam meningkatkan pengembangan media pembelajaran di sekolah yang digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan proses perubahan perilaku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya. Perubahan perilaku terhadap hasil belajar bersifat kontinyu, fungsional, positif, aktif, dan terarah. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan guru melalui bahan pelajaran, metode penyampaian, strategi pembelajaran, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Keberhasilan dalam proses belajar dan pembelajaran dapat dilihat melalui tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar, sehingga efektivitas sebuah proses belajar dan pembelajaran ditentukan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan dan peserta didik dengan guru (Pane dan Dasopang, 2017).
2. Komponen dalam Pembelajaran
Menurut Dolong (2016), beberapa komponen yang ada di dalam suatu pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Tujuan pembelajaran
Komponen paling mendasar yang ada di dalam proses pembelajaran adalah tujuan dan standar kompetensi yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pembelajaran. Penentuan ini sangat penting untuk dilakukan, apabila pembelajaran tidak diawali dengan identifikasi dan
penentuan tujuan yang jelas akan dapat menimbulkan kesalahan sasaran.
Dalam hubungannya dengan pelaksanaan pembelajaran, rumusan tujuan pembelajaran merupakan aspek fundamental dalam mengarahkan proses pembelajaran yang baik.
b. Peserta didik
Peserta didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalakan kegiatan pendidikan.
Anak didik adalah unsur manusiawi yang sangat penting dalam kegiatan interaksi edukatif. Anak didik dijadikan sebagai pokok persoalan dalam semua gerak kegiatan pendidikan dan pengajaran. Anak didik memiliki kedudukan yang menempati posisi yang paling menentukan dalam sebuah interaksi. Selain itu, anak didik juga merupakan subjek pembinaan oleh guru sehingga dapat diartikan bahwa anak didik adalah kunci yang menentukan terjadinya interaksi edukatif.
c. Pendidik
Pendidik atau guru adalah orang yang bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan anak didik. Pendidik harus mempersiapkan perangkat pembelajaran sebelum melaksanakan tugas profesinya, merumuskan tujuan, menentukan metode, menyampaikan bahan ajar, menentukan sumber belajar dan yang paling terakhir ketika pendidik akan melihat hasil pembelajarannya adalah melaksanakan evaluasi. Seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pendidik berisi komponen -
komponen pembelajaran. Jadi, sangat jelas bagaimana relevansi antara pendidik dengan komponen lainya.
d. Bahan atau materi pelajaran
Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Bahan ajar juga merupakan informasi alat dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaah implementasi pembelajaran. Adapun beberapa komponen yang harus ada di dalam suatu bahan ajar adalah sebagai berikut.
1) Petunjuk belajar
2) Kompetensi yang akan dicapai 3) Informasi pendukung
4) Latihan-latihan
5) Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja 6) Evaluasi
e. Metode pembelajaran
Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Tidak semua jenis metode dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Dalam suatu pembelajaran seorang pendidik harus menyesuaikan metode yang akan digunakan dengan karakteristik peserta didik, materi pembelajaran, dan konteks lingkungan dimana pembelajaran itu berlangsung. Metode
pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran, keterampilan atau sikap tertentu kepada peserta didik sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan tujuan dapat tercapai dengan baik. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi dan patut dipertimbangkan dalam memilih suatu metode pembelajaran adalah sebagai berikut.
1) Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya
2) Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya 3) Situasi dengan berbagai keadaan
4) Fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya
5) Pribadi guru serta kemampuan profesinya yang berbeda-beda f. Media
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim (komunikator atau sumber/source) kepada penerima (komunikan atau audience/receiver).
Menurut KBBI, media dapat diartikan sebagai perantara, penghubung, alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk, yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya).
g. Evaluasi
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan
pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Adapun tujuan dari evaluasi hasil belajar adalah sebagai berikut.
1) Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar.
2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-masing individu.
3) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan-kegiatan remedial (perbaikan).
4) Memberi informasi yang data digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan.
5) Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas.
6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya.
3. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat, metodik dan teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara seorang guru dengan peserta didik agar komunikasi dan interaksi antara guru dan peserta didik menjadi lebih efektif dalam proses pembelajaran. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media yaitu media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Menurut Umar (2014), apabila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata maka media yang tepat untuk digunakan adalah audio, apabila tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media yang lebih tepat digunakan adalah cetak, dan apabila tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas) maka media film dan video bisa digunakan.
Media pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Fahyuni dan Nurdiansyah (2016), memanfaatkan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Penggunaan media pembelajaran sangat berpengaruh dalam meningkatkan motivasi siswa.
Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara interaktif dan waktu pembelajaran menjadi lebih efisien. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pembelajaran, perlu dikembangkan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Hal ini perlu dilakukan agar proses pembelajaran tidak terasa monoton dan peserta didik tidak cenderung merasa bosan (Audie, 2019).
Oleh karena itu, peran media pembelajaran sangat penting, dengan adanya media pembelajaran peserta didik tidak mudah merasa bosan selama mengikuti kegiatan belajar. Tujuan penggunaan media pembelajaran bukan hanya sekedar untuk melengkapi proses belajar mengajar dan menarik perhatian peserta didik saja, namun penggunaan media dalam proses belajar mengajar juga bertujuan untuk memfasilitasi dan mempermudah proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar dan tercapainya tujuan belajar.
4. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Menurut Susanti dan Zulfiana (2018) media pembelajaran dapat dibagi menjadi beberapa macam adalah sebagai berikut.
a. Media visual
Media Visual adalah suatu alat atau sumber belajar yang di dalamnya berisikan pesan, informasi khususnya materi pelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indera penglihatan. Jadi media visual ini tidak dapat digunakan untuk umum lebih tepatnya media ini tidak dapat digunakan oleh para tunanetra karena media ini hanya dapat digunakan dengan indera penglihatan saja.
Media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol visual. Selain itu, fungsi media visual adalah menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan suatu hal. Di bawah ini merupakan macam-macam media visual adalah sebagai berikut.
1) Gambar
Gambar atau foto merupakan media visual yang hanya bisa dilihat dan tidak memiliki unsur audio. Media gambar memiliki fungsi yaitu mempermudah pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar dan juga agar tercapainya tujuan belajar. Dengan adanya gambar tersebut dapat mempermudah pendidik dalam menyampaikan pesan atau informasi (bahan pelajaran) dan juga mempermudah peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh pendidik.
2) Peta konsep
Peta konsep adalah suatu gambar yang menyajikan atau menyampaikan suatu hubungan yang bermakna antar konsep dari suatu pokok-pokok materi pembelajaran. Dalam penyajiannya pokok materi tersebut dihubungkan dengan suatu kata penghubung sehingga membentuk suatu proposisi yang dapat dijabarkan lebih luas mengenai materi tersebut. Peran media visual seperti peta konsep ini adalah dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi dan menarik minat peserta didik untuk berfikir kritis dan aktif dalam belajar dan juga pembelajaran tidak menjenuhkan. Media seperti ini bisa diterapkan di semua jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi pun juga bisa mengunakan media ini.
3) Diagram
Diagram adalah suatu media visual yang digunakan untuk memaparkan atau menerangkan suatu data yang akan disajikan dalam bentuk gambar sehingga penyajian materi dalam bentuk diagram dapat mempermudah memahami isi dari materi yang disajikan.
Diagram berfungsi untuk menyederhanakan suatu persoalan yang kompleks menjadi sederhana sehingga dapat memperjelas dalam penyampaian pesan (materi pelajaran) dan pembelajaran tidak menjenuhkan karena peserta didik tidak perlu membaca teks atau materi pelajaran dengan tulisan yang sangat banyak sehingga melelahkannya, peserta didik dapat memahami materi hanya dengan mengamati dan memahami isi dari gambar diagram saja.
4) Grafik
Grafik adalah media visual yang berupa grafis dan penyajiannya menggunakan titik-titik atau garis garis untuk menyampaikan informasi statistik yang saling berhubungan. Grafik sebagai media belajar berfungsi untuk memperlihatkan perbandingan informasi kualitas maupun kuantitas dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam memahami materi tersebut serta tergolong sederhana sehingga mempermudah peserta didik dalam pemahaman materi.
5) Poster
Poster adalah media visual yang berupa gambar yang disertai tulisan yang menekankan pada satu atau dua ide pokok sehingga dapat
dimengerti oleh pembacanya hanya dengan melihat sepintas saja.
Selain itu, penyampaian pesan melalui poster akan lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh orang yang melihatnya karena poster dapat menarik perhatian dan juga mampu untuk memengaruhi dan memotivasi tingkah laku.
6) Peta atau globe
Peta atau globe adalah media visual yang berupa suatu gambar atau benda yang berfungsi untuk menyajikan data data lokasi. Fungsi peta atau globe dalam media belajar adalah mempermudah pendidik dalam menunjukan letak letak suatu daerah, profinsi, bahkan negara hanya dengan benda atau gambar ini.
b. Media audio
Media Audio merupakan jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indra pendengaran saja karena media ini hanya berupa suara. Di bawah ini merupakan macam-macam media audio adalah sebagai berikut.
1) Radio
Radio adalah media visual yang berupa benda atau alat yang dapat dipergunakan untuk memfasilitasi proses belajar mengajar dan diterapkan dengan menggunakan indra pendengaran. Fungsi radio sebagai media belajar adalah dapat memberikan informasi-informasi yang dimuat di dalamnya.
2) Alat perekam pita magnetik
Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio.
Tidak seperti radio yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai alat pemancarnya.
c. Media audiovisual
Media audiovisual adalah jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara menarik dan kreatif dengan menggunakan indera pendengaran dan penglihatan yang berupa suara dan gambar. Media audiovisual dalam pembelajaran memiliki fungsi untuk menyampaikan suatu hal yang bernilai pendidikan, mendidik siswa agar mampu berpikir kritis, memberi pengalaman yang bermakna serta juga mengembangkan dan memperluas kemampuan berpikir siswa. Adapun di bawah ini macam-macam audiovisual adalah sebagai berikut.
1) Audiovisual murni
Audiovisual murni atau biasa disebut dengan sebutan audiovisual gerak ini merupakan media yang dapat menampilkan unsur suara serta gambar yang bergerak, unsur suara atau unsur gambar tersebut berasal dari sebuah sumber. Contohnya adalah sebagai berikut.
a) Film Bersuara
Film bersuara ini ada berbagai macam jenis, terdapat yang dipakai untuk hanya hiburan, contohnya ialah film komersial yang diputar
di bioskop-bioskop. Namun, film bersuara yang dimaksud di dalam pembahasan ini yakni film sebagai alat pembelajaran.
b) Video
Video juga merupakan suatu media audio-visual yang menampilkan gerak. Pesan yang disampaikan melalui video ini dapat memiliki sifat fakta maupun fiktif, dapat bersifat informatif, edukatif atau serta instruksional.
c) Televisi
Selain dari film dan video, televisi ini juga merupakan media yang menyajikan pesan-pesan pembelajaran dengan secara audiovisual dengan disertai dengan unsur gerak didalamnya.
2) Audiovisual tidak murni
Audiovisual tidak murni merupakan media yang unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Audiovisual tidak murni ini biasa disebut dengan sebutan audiovisual diam plus suara yang merupakan media yang menampilkan dan juga gambar diam, contoh seperti Sound slide (film bingkai suara) dan slide atau filmstrip.
Berdasarkan uraian jenis-jenis media pembelajaran di atas, media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian R&D ini adalah jenis media pembelajaran audiovisual murni. Media pembelajaran yang dikembangkan merupakan inovasi dari media-media yang sudah pernah digunakan oleh para pendidik dalam kegiatan belajar mengajar. Pemilihan
media pembelajaran audiovisual juga dipertimbangkan berdasarkan pada materi pembelajaran yang dimuat yaitu materi Sistem Gerak Manusia.
5. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) a. Pengertian Penelitian dan Pengembangan R&D
Menurut Sugiyono (2015), Penelitian dan Pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian yang dapat digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dihasilkan dari metode penelitian ini tidak hanya dalam bentuk benda atau perangkat keras (hardware), akan tetapi dapat juga dihasilkan dalam bentuk perangkat lunak (software). Penelitian R&D dalam pendidikan meliputi sepuluh langkah, yaitu : (1) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, (9) Revisi Produk, dan (10) Produksi Massal. Skema langkah-langkah tersebut ditunjukkan pada Gambar 2.1 sebagai berikut.
Gambar 2.1. Langkah-langkah Penelitian R & D menurut Sugiyono (2015).
1) Potensi dan masalah
Langkah pertama ini meliputi analisis kebutuhan, studi pustaka, studi literatur, penelitian skala kecil dan standar laporan yang dibutuhkan.
Adapun studi literatur dilakukan untuk pengenalan sementara terhadap produk yang akan dikembangkan. Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan temuan riset dan informasi lain yang berkaitan dengan pengembangan produk yang direncanakan.
2) Pengumpulan data
Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, dan desain atau langkah-langkah penelitian.
3) Desain produk
Langkah ini meliputi penentuan desain produk yang akan dikembangkan, penentuan sarana dan prasarana penelitian yang dibutuhkan selama proses penelitian dan pengembangan, penentuan tahap-tahap pelaksanaan uji desain di lapangan, dan penentuan deskripsi tugas pihak- pihak yang terlibat dalam penelitian. Termasuk di dalamnya antara lain pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi.
4) Validasi desain
Langkah ini merupakan uji coba desain produk, yaitu melakukan uji validasi desain produk dengan beberapa validator, baik substansi desain
maupun pihak-pihak yang terlibat. Uji coba desain produk ini dilakukan menggunakan kuisioner. Pengumpulan data dengan kuisioner selanjutnya dianalisis.
5) Revisi desain
Langkah ini merupakan perbaikan model atau desain berdasarakan uji coba validasi desain produk. Penyempurnaan produk awal akan dilakukan setelah dilakukan uji coba validasi. Pada tahap penyempurnaan produk awal ini, lebih banyak dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Evaluasi yang dilakukan lebih pada evaluasi terhadap proses, sehingga perbaikan yang dilakukan bersifat perbaikan internal.
6) Uji coba produk terbatas
Langkah ini merupakan uji produk secara lebih, meliputi uji efektivitas desain produk dan uji efektivitas desain. Hasil dari uji ini adalah diperolehnya desain yang efektif, baik dari sisi substansi maupun metodologi. Pengumpulan data tentang dampak sebelum dan sesudah implementasi produk menggunakan kelas khusus, yaitu data kuantitatif penampilan subjek uji coba (guru) sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicobakan. Hasil pengumpulan data yang diperoleh kemudian dievaluasi.
7) Revisi produk
Langkah ini merupakan penyempurnaan produk atas hasil uji lapangan berdasarkan masukan dan hasil uji lapangan utama. Jadi, perbaikan ini
merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan uji lapangan yang lebih luas dari uji lapangan yang pertama. Desain yang digunakan adalah pretest dan posttest. Selain perbaikan yang bersifat internal.
Penyempurnaan produk ini didasarkan pada evaluasi hasil sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
8) Uji coba pemakaian
Pada langkah ini dilakukan dengan skala yang besar, meliputi uji efektivitas dan adaptabilitas desain produk. Uji efektivitas dan adabtabilitas desain melibatkan para calon pengguna produk. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi kemudian hasilnya dianalisis.
9) Revisi produk
Langkah ini merupakan penyempurnaan produk yang sedang dikembangkan. Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih akuratnya produk yang dikembangkan. Pada tahap ini sudah didapatkan suatu produk yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Penyempurnaan didasarkan masukan atau hasil uji kelayakan dalam skala luas.
10) Produksi massal
Desiminasi dan implementasi, yaitu melaporkan produk pada forum- forum profesional di dalam jurnal dan implementasi produk pada praktik pendidikan. Penerbitan produk untuk didistribusikan secara komersial maupun free untuk dimanfaatkan oleh publik. Distribusi produk harus
dilakukan setelah melalui quality control. Di samping harus dilakukan monitoring terhadap pemanfaatan produk oleh publik untuk memperoleh masukan dalam kerangka mengendalikan kualitas produk.
b. Karakteristik Penelitian dan Pengembangan R&D
Santyasa (2009) mengemukakan bahwa penelitian pengembangan memiliki 4 karakteristik, antara lain :
1) Masalah yang ingin dipecahkan merupakan masalah nyata yang mempunyai kaitan dengan upaya inovatif atau aplikasi (penerapan) teknologi dalam pembelajaran sebagai pertanggungjawaban dan komitmen terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran.
2) Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.
3) Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan memiliki manfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut dideskripsikan secara jelas sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara akademik.
4) Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapih dan dilaporkan secara sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.
6. Materi Sistem Gerak Manusia
Sistem Gerak Manusia merupakan salah satu materi pokok pada mata pelajaran IPA/Biologi. Materi ini diajarkan pada kelas VIII SMP di semester 1. Adapun kompetensi dasar dari materi ini adalah :
3.1. Menganalisis gerak pada makhluk hidup, sistem gerak pada manusia, dan upaya menjaga kesehatan sistem gerak.
4.1. Menyajikan karya tentang berbagai gangguan pada sistem gerak, serta upaya menjaga kesehatan sistem gerak manusia.
Terdapat tiga komponen di dalam materi Sistem Gerak Manusia yaitu rangka/tulang, otot, dan sendi. Setiap komponen sistem gerak manusia saling berkaitan satu sama lain, jika salah satu dari sistem gerak ini tidak berfungsi maka akan mengganggu sistem gerak yang lain. Setiap materi pokok dalam pelajaran biologi mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik dari materi pokok sistem gerak pada manusia yaitu struktur dan fungsi organ menggunakan bahasa Latin yang cukup sulit untuk diingat, membahas tentang mekanisme proses yang rumit sehingga sulit untuk dipahami, dan melibatkan berbagai sistem organ lain dalam menjalankan fungsinya.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian serupa yang menjadi acuan dalam penelitian pengembangan media pembelajaran animasi audiovisual pada materi Sistem Gerak Manusia adalah sebagai berikut.
a. Trina dkk. (2017), dengan judul “Penerapan Media Animasi Audiovisual Menggunakan Software Powtoon Untuk Meningkat Hasil Belajar IPS SMP
Negeri 16 Banda Aceh”. Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian tersebut dikemas melalui perangkat lunak Powtoon. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan produk media pembelajaran animasi audiovisual menggunakan perangkat lunak Powtoon dan mengukur peningkatan hasil belajar peserta didik secara individual dan klasikal. Uji coba penelitian dilakukan pada peserta didik sejumlah 24 orang kelas VIII- 3 SMP Negeri 16 Banda Aceh. Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa hasil belajar yang diperoleh peserta didik kelas VIII-3 SMP Negeri 16 Banda Aceh dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada materi jumlah dan pertumbuhan, komposisi, serta persebaran dan migrasi penduduk mengalami peningkatan secara individual dan klasikal.
b. Putri dan Rachma (2014), dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Audiovisual Berbasis Aurora 3D Presentation Dalam Pembelajaran IPS SMP Kelas VII Materi Pokok Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia”. Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian tersebut dikemas dalam bentuk perangkat lunak Aurora 3D Presentation. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan media pembelajaran audiovisual berbasis Aurora 3D Presentation pada materi potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia dalam pembelajaran IPS kelas VII dan mengetahui kelayakan media audiovisual berbasis Aurora 3D Presentation pada materi potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia dalam pembelajaran IPS kelas VII yang dikembangkan. Uji coba media pembelajaran ini dilakukan di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan subjek
uji coba terdiri dari 35 siswa kelas VII F. Media pembelajaran audiovisual yang dikembangkan dalam penelitian ini telah dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran IPS. Hasil tersebut diperoleh dari validasi oleh dosen ahli materi dengan rerata skor sebesar 3,5 atau dalam kategori
“Baik”, dosen ahli media dengan rerata skor sebesar 3,8 atau dalam kategori
“Baik”, guru dengan rerata skor sebesar 4,25 atau dalam kategori “Sangat Baik”, tanggapan dan respon siswa pada saat uji coba produk sebesar 3,578 atau dalam kategori “Baik”.
c. Prayoga (2018), dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Audiovisual Berbasi Prezi Untuk Siswa SMP Kelas VIII Materi Puasa”.
Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian tersebut dikemas dalam bentuk perangkat lunak Prezi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan media pembelajaran audiovisual berbasis prezi dan mengetahui kelayakan media pembelajaran audiovisual berbasis prezi untuk diaplikasikan dalam pembelajaran. Uji coba penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Seputih Agung kelas VIII A sejumlah 31 orang dan kelas VIII B sejumlah 30 orang. Pengembangan media pembelajaran audio visual berbasisi prezi ini sangat layak digunakan dalam pembelajaran. Kelayakan produk berdasarkan penilaian dari ahli materi dengan penilaian persentase sebesar 85,33% dalam kategori sangat layak dan penilaian dari ahli media 82,8% dalam kategori sangat layak.
Hasil uji coba yang dilakukan yaitu uji coba kelompok kecil di kelas VIII A dan VIII B dengan persentase kelayakan sebesar 90% dan 88,8% dalam
kategori sangat layak. Pada uji coba lapangan yang dilakukan di dua kelas di SMP Negeri 1 Seputih Agung mendapatkan persentase kelayakan sebesar 90,4% dalam kategori sangat layak.
Hal yang menjadi perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian- penelitian di atas yaitu pada bagian materi dan pengemasan media pembelajaran. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi IPA Sistem Gerak Manusia untuk kelas VIII dan media pembelajaran ini dikemas dalam bentuk video animasi yang disertai dengan iringan lagu.
Literatur Map penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.2.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah diperoleh dari beberapa sekolah di antaranya SMP Taman Dewasa Yogyakarta, SMP Pangudi Luhur Yogyakarta, SMP Negeri 3 Ngaglik, dan SMP Negeri 6 Yogyakarta menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran terkadang alat peraga yang digunakan guru mengalami kerusakan, hasil belajar siswa di sekolah rata-rata sudah cukup baik, akan tetapi ada beberapa siswa yang belum memahami materi pembelajaran dengan baik karena media yang digunakan oleh guru dinilai kurang menarik. Oleh karena itu, sebagian siswa justru sibuk sendiri saat pembelajaran dan tidak memperhatikan saat guru sedang menjelaskan materi.
Beberapa guru yang telah diwawancarai juga mengatakan bahwa materi sistem gerak manusia adalah materi yang sedikit rumit karena hanya bisa dijelaskan secara abstrak atau tidak dapat dilihat secara nyata sehingga peserta didik
kesulitan dalam memahami materi. Oleh karena itu, peneliti menawarkan pengembangan media pembelajaran animasi audiovisual khususnya pada materi sistem untuk memberi kemudahan bagi guru dalam penyampaian materi dan menyajikan materi pembelajaran yang lebih menarik serta dapat meningkatkan antusias, pemahaman, dan hasil belajar peserta didik. Kerangka Berpikir Pengembangan Media Pembelajaran Animasi Audiovisual Pada Materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.2. Literature Map Relevansi Penelitian Pengembangan Media Pembelajaran Animasi Audiovisual Pada Materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP.
(Trina dkk, 2017)
“Penerapan Media Animasi Audiovisual Menggunakan Software Powtoon Untuk Meningkat Hasil Belajar IPS SMP Negeri 16 Banda Aceh”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan produk media pembelajaran animasi audiovisual menggunakan perangkat lunak Powtoon dan mengukur peningkatan hasil belajar peserta didik secara individual dan klasikal.
(Prayoga, 2018)
“Pengembangan Media Pembelajaran Audiovisual Berbasi Prezi Untuk Siswa SMP Kelas VIII Materi Puasa”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah - langkah pengembangan media pembelajaran audiovisual berbasis prezi dan mengetahui kelayakan media pembelajaran audiovisual berbasis prezi untuk diaplikasikan dalam pembelajaran.
(Putri dan Rachma, 2014)
“Pengembangan Media Pembelajaran Audiovisual Berbasis Aurora 3D Presentation Dalam Pembelajaran IPS SMP Kelas VII Materi Pokok Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia”. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan media pembelajaran audiovisual berbasis Aurora 3D Presentation dan mengetahui kelayakan media audiovisual berbasis Aurora 3D Presentation pada materi potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia dalam pembelajaran IPS kelas VII.
Gambar 2.3. Kerangka Berpikir Pengembangan Media Pembelajaran Animasi Audiovisual Pada Materi Sistem Gerak Manusia Kelas VIII SMP.
Analisis Kebutuhan :
1. Media pembelajaran yang menarik dan dapat meningkatkan pemahaman materi peserta didik 2. Media pembelajaran yang lebih mudah dan efektif
Pengembangan :
1. Merancang desain produk media pembelajaran animasi audiovisual
2. Mengembangkan produk media pembelajaran animasi audiovisual pada materi sistem gerak manusia
Evaluasi :
1. Validasi desain produk media pembelajaran animasi audiovisual
2. Revisi desain produk media pembelajaran audiovisual
30 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian Research and Development (R&D). Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang dapat digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji keefektifan produk (Sugiyono, 2015). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran animasi audiovisual pada materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP.
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan ini tidak dilakukan sampai pada tahap terakhir atau Produksi Massal, namun hanya sampai tahap kelima yaitu Revisi Desain.
B. Langkah-langkah Penelitian Pengembangan 1. Potensi dan Masalah
Untuk mengetahui potensi dan masalah, terlebih dahulu dilakukan analisis kebutuhan di beberapa sekolah meliputi SMP Taman Dewasa Yogyakarta, SMP Pangudi Luhur Yogyakarta, SMP Negeri 3 Ngaglik, dan SMP Negeri 6 Yogyakarta.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan menggunakan beberapa cara yaitu melalui wawancara dan studi literatur. Data yang sudah diperoleh diolah sehingga tujuan penelitian dapat tercapai.
3. Desain Produk
Setelah memperoleh data dari hasil wawancara, langkah selanjutnya adalah menyusun perangkat pembelajaran tentang materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP, kemudian materi tersebut dirancang menjadi lirik lagu yang sederhana. Langkah berikutnya yaitu menyusun storyboard untuk gambaran video animasi. Storyboard animasi ini disusun untuk diajukan kepada animator. Lirik yang telah disusun kemudian direkam bersama dengan rekaman musik yang telah diaransemen secara mandiri sehingga menjadi sebuah lagu, kemudian hasil rekaman lagu tersebut dimasukan ke dalam video animasi disertai dengan teks liriknya.
4. Validasi Desain
Desain produk Animasi Audiovisual yang telah dikembangkan divalidasi oleh empat validator terdiri dari 1 ahli materi, 1 ahli media, dan 2 guru mata pelajaran IPA Biologi kelas VIII SMP.
5. Revisi Desain
Revisi desain dilakukan berdasarkan kritik dan saran yang diperoleh dari keempat validator. Tahap ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam desain produk.
C. Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan ini berupa video pembelajaran animasi audiovisual tentang Kompetensi Dasar 3.1 untuk jenjang pendidikan SMP, yaitu pada Sistem Gerak Manusia kelas
VIII SMP. Media pembelajaran ini ditampilkan dalam bentuk video animasi dan iringan musik serta lirik lagu yang berisi tentang materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Wawancara
Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan wawancara terhadap guru IPA Biologi yang ada di beberapa sekolah di antaranya SMP Taman Dewasa Yogyakarta, SMP Pangudi Luhur Yogyakarta, SMP Negeri 3 Ngaglik, dan SMP Negeri 6 Yogyakarta. Adapun kisi-kisi wawancara yang digunakan disajikan di dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Instrumen Kisi-kisi Wawancara.
Aspek Indikator Nomor Wawancara
Media pembelajaran 1. Pemahaman tentang media pembelajaran 2. Penjelasan
mengenai pentingnya menggunakan media
pembelajaran
1, 15
2
Aspek Indikator Nomor Wawancara Penerapan media
pembelajaran
1. Penerapan media dalam pembelajaran di kelas
2. Ketertarikan siswa pada media
pembelajaran 3. Pengaruh
penggunaan media
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa
3, 4, 7, 9, 12, 16
5, 8
6, 13
Materi sistem gerak manusia
1. Karakteristik materi 2. Media
pembelajaran yang sudah digunakan 3. Media
pembelajaran yang
diharapkan
10
11
14, 17
Berdasarkan kisi-kisi wawancara di atas, telah disusun sebanyak 17 pertanyaan untuk guru mata pelajaran IPA/Biologi SMP yang dibagi menjadi 3 aspek yaitu media pembelajaran, penerapan media pembelajaran, dan materi sistem gerak manusia. Hasil data wawancara yang diperoleh kemudian dianalisis dan dideskripsikan. Adapun lembar pertanyaan yang diajukan saat wawancara terlampir pada Lampiran 8.
2. Kuisioner
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuisioner untuk validasi atau penilaian produk media pembelajaran animasi audiovisual pada
materi sistem gerak SMP kelas VIII. Data hasil penilaian produk yang sudah diperoleh digunakan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk ini. Kuisioner yang dibuat ada tiga macam yaitu kuisioner untuk ahli materi, ahli media, dan guru mata pelajaran. Masing-masing lembar kuisioner berisi poin-poin penilaian yang berkaitan dengan kualitas dan kelayakan produk untuk diaplikasikan. Adapun kisi-kisi kuisioner validasi ahli media, ahli materi, dan guru mata pelajaran disajikan di dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Instrumen Kisi-Kisi Kuisioner
Aspek yang
dinilai Indikator
Nomor Kuisioner Md Mt G Relevansi 1. Kesesuaian isi media
pembelajaran dengan materi
1 1,2,6 1,2,6 ,7 Penyajian
materi
1. Materi yang disajikan sesuai dengan perkembangan peserta didik
2. Materi yang disajikan menarik dan mudah dipahami
5
4
5
4 Tampilan
media
pembelajaran
1. Media pembelajaran menarik perhatian peserta didik 2. Kejelasan audio dan visual
media pembelajaran
2 3
3 3,8 9 Penggunaan
media
pembelajaran
1. Pengaplikasikan media pembelajaran
4 10
Keterangan : Mt : Ahli Materi Md : Ahli Media
G : Guru Mata Pelajaran
Berdasarkan kisi-kisi kuisioner di atas, telah disusun 10 butir pernyataan yang akan diajukan kepada empat validator untuk menguji kelayakan produk media pembelajaran yang dikembangkan. Dalam 10 pernyataan tersebut dibagi menjadi 2 bagian yaitu 4 pernyataan yang berkaitan dengan produk media pembelajaran dan 6 pernyataan yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang digunakan. Instrumen validasi media terlampir pada Lampiran 10.1, sedangkan instrumen validasi materi terlampir pada Lampiran 10.2. Adapun instrumen validasi yang diberikan kepada guru mata pelajaran IPA Biologi yang berisi 10 pernyataan lengkap terlampir pada Lampiran 10.3. Setiap instrumen validasi juga memiliki rubrik penilaiannya masing-masing dalam lampirannya. Data yang diperoleh dari kuisioner (kuantitatif) kemudian akan dikonversi ke dalam bentuk data kualitatif agar dapat dianalisis.
Hasil analisis data kuantitatif yang telah dikonversi beserta dengan kritik dan saran produk pengembangan kemudian dijabarkan secara deskriptif.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data yang sudah diperoleh melalui lembar kuisioner kemudian dianalisis. Berikut ini adalah penjabaran dari teknik analisis data yang akan digunakan berdasarkan jenis data yang diperoleh.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif dapat diperoleh dari kritik dan saran yang diberikan oleh semua validator pada saat uji validasi produk yang dikembangkan
dan data wawancara analisis kebutuhan. Data yang sudah ada kemudian akan dideskripsikan sebagai salah satu bahan analisis kelayakan produk yang dikembangkan.
2. Data Kuantitatif
Dalam penelitian ini, peneliti akan memperoleh data kuantitatif dari kuisioner penilaian produk yang dilakukan oleh validator ahli media, ahli materi, dan dua guru mata pelajaran. Data pada lembar kuisioner penilaian produk disajikan dalam bentuk skor dengan skala 1-4 yaitu, skor 1 (sangat kurang), skor 2 (kurang), skor 3 (baik), dan skor 4 (sangat baik). Seluruh data kuantitatif yang diperoleh dari kuisioner penilaian produk dihitung rerata skornya. Hasil rerata skor penilaian yang didapatkan dikonversi menggunakan skala penilaian kuantitatif oleh Mardapi (2008) dengan kriteria skor pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Kriteria Skor Validasi (Mardapi, 2008)
No. Skor Kategori
1. X ≥ X-
+ 1. SBx Sangat baik
2. X- + 1. SBx ˃ X ≥ X- Baik 3. X- ˃ X ≥ X-
– 1. SBx Kurang
4. X < X-
– 1.SBx Sangat kurang
Keterangan dan penjabaran Kriteria Skor Validasi (Mardapi, 2008) adalah sebagai berikut :
1. Rerata Skor Ideal (x-)
x- = 12 (Skor Maksimal + Skor Minimal)
x- = 12 (4 + 1)
x- = 2,5
2. Simpangan Baku Skor Keseluruhan (SBx) SBx = 16 (Skor Maksimal - Skor Minimal)
SBx = 16 (4 - 1) SBx = 0,5
3. Rerata Skor Hasil Validasi Produk (X) Sangat Baik = X ≥ 2,5 + 1.0,5
= X ≥ 3
Baik = X- + 1. SBx ˃ X ≥ X-
= 2,5 + 1. 0,5 ˃ X ≥ 2,5
= 3 ˃ X ≥ 2,5
Kurang = X-
˃ X ≥ X-
– 1. SBx
= 2,5 ˃ X ≥ 2,5 – 1. 0,5
= 2,5 ˃ X ≥ 2
Sangat Kurang = X < X-
– 1.SBx
= X < 2,5 – 0,5 = X < 2
Hasil konversi rentang skor yang telah diperoleh digunakan untuk menganalisis data kuantitatif dari validasi produk ke dalam kategori penilaian dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif.
F. Indikator Keberhasilan Penelitian
Penelitian dan pengembangan media pembelajaran Animasi Audiovisual ini dapat dikatakan berhasil apabila telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian sebagai berikut :
1. Terciptanya sebuah produk media pembelajaran Animasi Audiovisual pada materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP.
2. Produk media pembelajaran Animasi Audiovisual memiliki kualitas dan kelayakan yang baik. Hal tersebut dapat diketahui apabila skor yang diperoleh dari validator sudah mencapai atau melebihi kriteria skor minimal 2,5.
No. Skor Kategori
1. X ≥ 3 Sangat baik
2. 3 ˃ X ≥ 2,5 Baik
3. 2,5 ˃ X ≥ 2 Kurang
4. X < 2 Sangat kurang
39 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Kebutuhan
Penelitian ini diawali dengan kegiatan berupa observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA Biologi SMP di beberapa sekolah yaitu SMP Taman Dewasa Yogyakarta, SMP Pangudi Luhur Yogyakarta, SMP Negeri 3 Ngaglik, dan SMP Negeri 6 Yogyakarta. Observasi dan wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran, kemudian akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam ide penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut kemudian dianalisis dan dilanjutkan ke tahap perancangan produk. Kegiatan wawancara dilakukan dengan 4 guru IPA kelas VIII pada sekolah yang berbeda-beda.
Wawancara dilakukan berdasarkan kisi-kisi pertanyaan wawancara analisis kebutuhan yang telah disusun. Kisi-kisi pertanyaan terdiri dari 17 butir daftar pertanyaan wawancara. Kisi–kisi pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 3.1 dalam BAB III, dan daftar pertanyaan wawancara terlampir pada Lampiran 8. Rangkuman hasil wawancara dapat dilihat pada Tabel 4.1.
No. Pertanyaan SMP Taman Dewasa SMP Pangudi Luhur
Yogyakarta Yogyakarta 1. Apa saja media pembelajaran
yang sering bapak/ibu gunakan saat pembelajaran ?
- Video - Gambar - Alat peraga - Charta
- Video - Alat peraga - Gambar
- Gambar - Alat peraga
- Power Point - Video - Alat peraga 2. Apakah media pembelajaran
penting bagi guru serta peserta didik dalam membantu
pembelajaran ?
- Sangat penting - Sangat penting - Sangat penting - Sangat penting
3 Apakah dalam setiap pembelajaran, selalu memanfaatkan media ?
- Tergantung materi yang diajarkan
- Tidak selalu menggunakan media
pembelajaran
- Selalu
menggunakan media
pembelajaran
- Selalu
menggunakan media
pembelajaran 4. Apakah bapak/ibu mengalami
kendala saat memberikan/
mengaplikasikan suatu media pembelajaran kepada peserta didik ?
- Alat peraga rusak - Listrik mati
- Alat peraga rusak - Siswa tidak
tertarik dengan media
pembelajaran yang digunakan
- Media
pembelajaran kurang menarik perhatian siswa
- Belum terbiasa dengan fasilitas yang modern
5. Bagaimana respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media ?
- Baik - Baik - Baik - Sangat antusias
pada media pembelajaran yang baru