• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

F. Keterbatasan Pengembangan

Dalam mengembangkan produk media pembelajaran animasi audiovisual pada materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII, terdapat keterbatasan dari penelitian ini antara lain :

1. Media pembelajaran animasi audiovisual pada materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP ini masih bergantung pada sarana dan

prasarana di sekolah seperti listrik, perangkat pemutar video, dan perangkat soundsystem.

2. Materi dalam media pembelajaran animasi audiovisual masih terbatas pada materi pengantar dan belum dapat menjelaskan secara spesifik mengenai keseluruhan isi materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP.

3. Media pembelajaran animasi audiovisual hanya memperlihatkan beberapa indikator pembelajaran saja dan belum mencangkup indikator pembelajaran secara keseluruhan.

68 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan media pembelajaran animasi audiovisual pada materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII, dapat disimpulkan bahwa :

1. Media pembelajaran animasi audiovisual memiliki desain dengan video animasi yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari dan diiringi musik serta lirik lagu yang berisi tentang materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP.

2. Media pembelajaran animasi audiovisual pada materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP ini memiliki kategori sangat baik dan layak untuk diujicobakan dalam kegiatan pembelajaran dengan beberapa perbaikan berdasarkan saran dari masing-masing validator.

B. Saran

Adapun saran yang bisa diberikan kepada penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Media pembelajaran animasi audiovisual dapat menjelaskan isi materi Sistem Gerak Manusia kelas VIII SMP secara keseluruhan.

2. Media pembelajaran animasi audiovisual dapat memuat indikator pembelajaran lebih lengkap.

69

DAFTAR PUSTAKA

Audie, N., 2019, Peran Pembelajaran Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa : Kota Serang, 2 (1), 594.

Brame, C.J, 2016, Effective Educational Videos : Principles and Guidelines For Maximizing Student Learning Fron Video Content, CBE Life Sciences Education, 15 (4) es6.

Dolong, H.M.J., 2016, Teknik Analisis dalam Komponen Pembelajaran, UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta, 5 (2), 295-299.

Fahyuni, E.F., Nurdiansyah, 2016, Inovasi Model Pembelajaran, Sidoarjo : Nizamia Learning Center, 1, 34.

Mardapi, D., 2008, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes, Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

Nengsi, S., 2015, Pengembangan Media Pembelajaran Animasi Pada Materi Fotosintesis untuk Siswa Kelas VIII MTsN Koto Nan Gadang, STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh, 1 (2), 42-43.

Pane, A., Dasopang, M.D., 2017, Belajar dan Pembelajaran, IAIN Padangsidimpuan, FITRAH : Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman, 3 (2), 334.

Prayoga, I., 2018, Pengembangan Media Pembelajaran Audiovisual Berbasi Prezi Untuk Siswa SMP Kelas VIII Materi Puasa, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 90-01.

Putri., Rachma, A., 2014, Pengembangan Media Pembelajaran Audiovisual Berbasis Aurora 3D Presentation dalam Pembelajaran IPS SMP Kelas VII Materi Pokok Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia, Skripsi, 81-82, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Santyasa, I W., 2009, Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul, Makalah Disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK Tanggal 12-14 Januari 2009, Di Kecamatan Nusa Penida kabupaten Klungkung.

Sugiyono. 2015, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Penerbit Alfabeta CV : Bandung.

Susanti., Zulfiana, A., 2018, Jenis – Jenis Media dalam Pembelajaran, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Trina, Z., Kamaruddin, T., Purnomowati, D.R., 2017, Penerapan Media Animasi Audiovisual Menggunakan Software Powtoon Untuk Meningkat Hasil Belajar IPS SMP Negeri 16 Banda Aceh, Unsyiah, 2 (2), 156-159.

Umar, 2014, Media Pendidikan : Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran, SATIN Jurai Siwo Metro, 11 (1), 134.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran

SILABUS

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Satuan Pendidikan : SMP Kelas/Semester : VIII/Ganjil Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alarm dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI

DASAR MATERI POKOK KEGIATAN

PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI

WAKTU

SUMBER BELAJAR

3.1. Menganalisis gerak pada makhluk hidup, sistem gerak pada manusia, dan upaya menjaga kesehatan sistem gerak.

Sistem Gerak Pada Manusia :

a) Sistem

rangka/tulang : - Osteon dan sendi kaku, dan sendi gerak

lurik, dan otot jantung serta

1. Apperception :

- Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik tentang pengantar materi Sistem Rangka, Sendi, dan Otot - Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran 2. Stimulation :

- Guru menjelaskan materi pengantar mengenai Sistem Rangka, Sendi, dan Otot

- Guru menayangkan video pembelajaran animasi Sistem Rangka, Sendi, dan Otot

1. Penilaian sikap dilakukan dengan pada sistem gerak manusia dan cara menanggulanginya. 5. Studi literatur

lainnya.

KOMPETENSI

DASAR MATERI POKOK KEGIATAN

PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI

WAKTU

SUMBER BELAJAR

masing-masing contohnya - Cara kerja otot

berdasarkan jenisnya

- Guru meminta peserta didik untuk membentuk

kelompok kecil dan mengerjakan LKS 4. Data Collecting :

- Peserta didik melakukan studi literatur dan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS, kemudian

mempresentasikan hasil diskusi kelompok - Antar kelompok

peserta didik saling menanggapi presentasi 5. Verification :

- Guru memberikan tanggapan dan koreksi kepada hasil diskusi kelompok peserta didik

KOMPETENSI

DASAR MATERI POKOK KEGIATAN

PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI

WAKTU

SUMBER BELAJAR

6. Generalization : - Peserta didik

bersama dengan guru menyimpulkan hasil diskusi yang telah dipresentasikan oleh semua kelompok peserta didik 4.1. Menyajikan

karya tentang berbagai gangguan pada sistem gerak, serta upaya menjaga kesehatan sistem gerak manusia.

1. Membuat karya tulis tentang gangguan pada sistem gerak manusia dan cara menanggulanginya

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

A. IDENTITAS SEKOLAH

Satuan Pendidikan : SMP ...

Mata pelajaran : IPA/Biologi Kelas/ Semester : VIII/I

Materi : Sistem Gerak Pada Manusia Alokasi Waktu : 10 JP

B. KOMPETENSI INTI

KI.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI.4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.1. Menganalisis gerak pada makhluk hidup, sistem gerak pada manusia, dan upaya

menjaga kesehatan sistem gerak.

3.1.1. Mendeskripsikan struktur tulang pada manusia.

3.1.2. Mendeskripsikan fungsi rangka bagi manusia.

3.1.3. Mengidentifikasi jenis-jenis tulang penyusun sistem gerak pada manusia.

3.1.4. Menyebutkan macam-macam gangguan pada tulang manusia.

3.1.5. Mendeskripsikan struktur otot pada manusia.

3.1.6. Mendeskripsikan fungsi otot bagi manusia.

3.1.7. Menjelaskan jenis-jenis otot manusia.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.1.8. Menganalisis jenis otot berdasarkan gerakan yang dihasilkan. 3.1.9. Menyebutkan macam-macam gangguan pada otot manusia.

3.1.10. Menjelaskan sendi pada manusia.

3.1.11. Mendeskripsikan fungsi sendi bagi manusia.

3.1.12. Mengidentifikasi jenis-jenis sendi yang ada pada tubuh manusia.

3.1.13. Mengorganisasikan jenis sendi yang terlibat dalam kegiatan sehari-hari.

3.1.14. Menyebutkan macam-macam gangguan pada sendi manusia.

4.1. Menyajikan karya tentang berbagai gangguan pada sistem gerak, serta upaya menjaga kesehatan sistem gerak manusia.

4.1.1. Membuat karya tulis tentang gangguan pada sistem gerak manusia dan cara menanggulanginya.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik, model pembelajaran berbasis masalah, metode simulasi dan diskusi, siswa dapat:

1) Mendeskripsikan struktur tulang pada manusia.

2) Mendeskripsikan fungsi rangka bagi manusia.

3) Mengidentifikasi jenis-jenis tulang penyusun sistem gerak pada manusia.

4) Menyebutkan macam-macam gangguan pada tulang manusia.

5) Mendeskripsikan struktur otot pada manusia.

6) Mendeskripsikan fungsi otot bagi manusia.

7) Menjelaskan jenis-jenis otot manusia.

8) Menganalisis jenis otot berdasarkan gerakan yang dihasilkan.

9) Menyebutkan macam-macam gangguan pada otot manusia.

10) Menjelaskan sendi pada manusia.

11) Mendeskripsikan fungsi sendi bagi manusia.

12) Mengidentifikasi jenis-jenis sendi yang ada pada tubuh manusia.

13) Mengorganisasikan jenis sendi yang terlibat dalam kegiatan sehari-hari.

14) Menyebutkan macam-macam gangguan pada sendi manusia.

E. MATERI PEMBELAJARAN Faktual : Alat gerak manusia

Konseptual : Sistem rangka/tulang, sistem otot, dan sistem sendi Prosedural : Gerakan yang dihasilkan oleh jenis-jenis sendi, cara kerja

otot berdasarkan jenisnya.

Metakognitif : Karya tulis tentang gangguan pada sistem gerak manusia dan cara menanggulanginya.

F. METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Pendekatan Saintifik

Metode : Pengamatan, diskusi kelompok, tanya jawab, studi literatur

Model : Discovery learning

G. MEDIA PEMBELAJARAN

Media elektronik : Laptop, proyektor

Media konvensional : Alat peraga kerangka manusia

Bahan : LKS, buku cetak

H. SUMBER BELAJAR

 Zubaidah, Siti dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Kemendikbud

 Internet

 Studi literatur lainnya.

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama (3 JP).

Kegiatan Sintaks Model

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu Pendahuluan Apersepsi 1. Guru mengawali

kegiatan dengan dapat duduk dan berdiri tegak ?”

5. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai

15 Menit

Inti Memberikan

stimulus (Stimulation)

1. Guru menjelaskan materi pengantar mengenai Sistem Gerak

Rangka/tulang 2. Guru menayangkan

video pembelajaran

1. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik

“Mengapa tulang mampu menahan beban tubuh kita?”

2. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok dan membagikan LKS.

Kegiatan Sintaks Model

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi peserta didik untuk mempresentasikan

1. Guru memberikan tambahan dan

Refleksi 1. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang apa saja yang diperoleh dari pembelajaran hari ini

Kegiatan Sintaks Model

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu Tindak lanjut 1. Siswa diminta

mempelajari materi Sistem Gerak Sendi untuk pertemuan selanjutnya 2. Guru mengakhiri

pembelajaran

Pertemuan Kedua (2 JP).

Kegiatan Sintaks Model

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu Pendahuluan Apersepsi 1. Guru mengawali

kegiatan dengan salam

2. Guru mengecek keadaan kelas sehingga siap untuk melaksanakan kaki dan tangan.

5. Guru bertanya kepada siswa

“Tulang manusia sangat keras dan tidak dapat

6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai

15 Menit

Kegiatan Sintaks Model

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu

Inti Memberikan

stimulus (Stimulation)

1. Guru menjelaskan materi pengantar mengenai Sistem Gerak Sendi 2. Guru menayangkan

video pembelajaran animasi audiovisual Sistem Gerak Sendi

90 Menit

Mengidentifikasi masalah

(Problem-Statement)

1. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik “Sendi apa yang berperan saat kita menoleh ke kiri dan ke kanan?” literatur dan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS 2. Guru meminta

peserta didik untuk mempresentasikan

1. Guru memberikan tambahan dan tentang materi yang

Kegiatan Sintaks Model

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi umpan balik kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran.

10 Menit

Refleksi 1. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang apa saja yang diperoleh dari pembelajaran hari ini

Tindak lanjut 1. Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk menulis gagasan tentang macam-macam gangguan pada Sistem Gerak Manusia serta cara menanganinya dan Sistem Gerak Otot untuk pertemuan selanjutnya 3. Guru mengakhiri

pembelajaran

Pertemuan Ketiga (3 JP).

Kegiatan Sintaks Model

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu Pendahuluan Apersepsi 1. Guru mengawali

kegiatan dengan salam

2. Guru mengecek keadaan kelas sehingga siap untuk melaksanakan

15 Menit

Kegiatan Sintaks Model

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi dapat melakukan hal tersebut?”

6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai

Inti Memberikan

stimulus (Stimulation)

1. Guru menjelaskan materi pengantar mengenai Sistem Gerak Otot

2. Guru menayangkan video pembelajaran animasi audiovisual Sistem Gerak Otot

100

1. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik

”mengapa kita tidak dapat menghentikan detak jantung ?”

2. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok dan membagikan LKS dan pita meter untuk mengukur ukuran literatur dan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS 2. Guru meminta

peserta didik untuk

Kegiatan Sintaks Model

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi hasil presentasi yang telah disampaikan kelompok lain Memverifikasi

(Verification) Menyimpulkan (Generalization)

1. Guru memberikan tambahan dan tentang materi yang telah didiskusikan oleh masing-masing kelompok.

Penutup Umpan balik 1. Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran.

10 Menit

Refleksi 1. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang apa saja yang diperoleh dari pembelajaran hari ini Tindak lanjut 1. Siswa diminta

mempelajari materi Sistem Gerak Manusia untuk Ulangan Harian pada pertemuan

selanjutnya 2. Guru mengakhiri

pembelajaran

Pertemuan Keempat (2 JP).

Kegiatan Sintaks Model

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu Pendahuluan Apersepsi 1. Guru mengawali

kegiatan dengan

1. Guru menjelaskan kembali bahwa 3. Guru membagikan

soal Ulangan

Kegiatan Sintaks Model

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi Hewan di rumah 2. Guru mengakhiri

pembelajaran

J. PENILAIAN

1. Penilaian Sikap : Observasi

2. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis (LKS dan Ulangan Harian) 3. Penilaian Keterampilan : Portofolio

K. LAMPIRAN

Lampiran 3. Uraian Materi Pembelajaran Lampiran 4. Penilaian Sikap/Afektif

Lampiran 5. Penilaian Keterampilan/Psikomotor Lampiran 6. Penilaian Pengetahuan/Kognitif Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Yogyakarta, 22 Juli 2021

Yosua Samtaper NIM. 161434011

Lampiran 3. Uraian Materi Pembelajaran

Sistem Gerak Manusia

1. Rangka/tulang A. Pengertian rangka

Rangka merupakan alat gerak pasif yang ada di dalam tubuh manusia. Rangka dikatakan alat gerak pasif karena hanya sebagai tempat melekatnya otot. Adapun fungsi dari rangka/tulang bagi tubuh manusia adalah sebagai berikut.

1) Memberi bentuk pada tubuh.

2) Melindungi organ-organ dalam seperti otak, jantung, dan paru-paru.

3) Beberapa tulang memiliki sumsum tulang merah yang dapat membentuk sel-sel darah merah.

4) Sebagai tempat melekatnya otot-otot tubuh.

5) Sebagai tempat untuk menyimpan mineral, yaitu kalsium dan fosfor yang digunakan di dalam tubuh sehingga tulang menjadi keras.

Rangka tersusun dari banyak tulang. Tulang merupakan komponen utama penyusun rangka manusia. Sebagai penyusun rangka, tulang memiliki beberapa lapisan dari lapisan terluar hingga lapisan terdalam yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan sumsum tulang.

1) Periosteum adalah lapisan terluar tulang keras yang terdiri dari jaringan ikat fibrosa.

2) Tulang kompak merupakan lapisan yang memiliki tekstur padat, harus, sedikit berongga, dan kuat.

3) Tulang spons merupakan lapisan yang berongga dan berisi sumsum merah.

4) Endosteum merupakan merupakan lapisan yang terdiri dari jaringan areola vaskuler yang melapisi sumsum.

5) Sumsum tulang merupakan bagian tulang paling dalam yang berbentuk seperti jeli dan berfungsi sebagai tempat pembentukan sel-sel darah.

B. Jenis-jenis tulang 1) Tulang keras

Tulang keras merupakan tulang yang terbentuk dari tulang rawan yang kemudian terisi dengan osteoblas atau sel pembentuk tulang. Tulang keras atau yang disebut juga dengan istilah osteon adalah jenis jaringan ikat khusus yang berfungsi sebagai penyokong tubuh. Tulang keras dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu berdasarkan matriks dan bentuknya.

a. Tulang berdasarkan matriksnya dibagi dua macam yaitu tulang kompak dan tulang spons. Tulang kompak merupakan tulang yang memiliki susunan matriks rapat dan padat yang mengandung zat kapur dan fosfor. Contoh tulang kompak yaitu tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang telapak tangan, tulang ruas jari tangan, tulang selangka, tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang telapak kaki, dan tulang ruas jari kaki. Tulang spons merupakan tulang yang memiliki matriks berongga yang pipih serta mengandung serat kolagen. Rongga yang ada pada tulang spons tersebut diisi dengan jaringan sumsum tulang. Contoh tulang spons seperti tulang penyusun tengkorak, tulang dada, tulang belikat, tulang pergelangan tangan, dan tulang pergelangan kaki.

b. Tulang berdasarkan bentuknya dibagi tiga macam yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Tulang pipa merupakan jenis tulang yang panjang dan memiliki bentuk seperti pipa, contohnya seperti tulang kaki dan tangan. Tulang pipih merupakan jenis tulang yang memiliki bentuk memipih,

contohnya seperti tulang penyusun tengkorak dan tulang dada.

Tulang pendek merupakan jenis tulang yang berukuran pendek dan memiliki bentuk menyerupai dadu, tulang ini terdapat pada bagian pergelangan tangan dan ruas tulang belakang.

2) Tulang rawan

Tulang rawan berbeda dengan tulang keras, tulang ini merupakan jenis tulang yang memiliki jaringan ikat lentur yang ada di berbagai anggota tubuh manusia. Tulang rawan dibagi menjadi tiga macam yaitu elastis, hialin, dan fibrosa. Tulang elastis adalah jenis tulang yang dapat memberikan kelenturan untuk organ maupun struktur tubuh, contohnya seperti pada telinga, hidung, dan trakea. Tulang hialin adalah jenis tulang rawan yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia yang dapat ditemukan pada bagian laring dan tulang rusuk. Lembaran tipis tulang rawan ini juga ada di permukaan tulang, dan berperan sebagai bantalan. Tulang fibrosa adalah tulang yang berfungsi sebagai bantalan pada sendi dan mengurangi gesekan antar tulang yang bisa menyebabkan nyeri, tulang ini dapat ditemukan di antara tulang belakang.

C. Gangguan dan kelainan pada rangka/tulang

Adapun macam-macam gangguan dan kelainan pada rangka/tulang adalah sebagai berikut.

1) Riketsia

Riketsia dapat terjadi karena kekurangan vitamin D yang berfungsi dalam penyerapan kalsium dan fosfor dari darah sehingga menggangu pertumbuhan tulang. Penyakit ini dapat menyebabkan tulang kaki tumbuh membengkok, biasanya terjadi pada anak-anak.

2) Osteoporosis

Osteoporosis disebabkan karena kekurangan mineral.

Osteoporosis umumnya terjadi pada orang dewasa. Orang tua biasanya menghasilkan lebih sedikit hormon, sehingga osteoblast sebagai pembentuk tulang kurang aktif, dan massa tulangpun jadi berkurang. Tulang yang kekurangan mineral menjadi rapuh dan mudah patah.

3) Fraktura (patah tulang)

Tulang yang patah disebut juga dengan fraktura. Fraktura tertutup terjadi jika tulang patah tetapi bagian ujung yang patah tidak menembus kulit, sedangkan fraktura terbuka terjadi jika ujung tulang yang patah keluar menembus kulit.

4) Lordosis

Lordosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang berlebihan ke arah depan di bagian pinggang.

Lordosis bisa disebabkan karena perut penderita yang terlalu besar (misalnya karena hamil atau kegemukan), riketsia, atau karena kebiasaan duduk yang salah.

5) Kifosis

Kifosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang berlebihan di bagian dada ke arah belakang.

Penderita kifosis tubuhnya terlihat bungkuk. Kifosis bisa disebabkan karena penyakit sepertinya TBC dan riketsia.

6) Skoliosis

Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping. Skoliosis bisa disebabkan oleh polio dan kebiasaan duduk dengan posisi yang salah.

2. Otot

A. Pengertian otot

Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan anggota tubuh. Otot melekat pada tulang. Adapun fungsi otot bagi

tubuh manusia yaitu untuk mempertahankan postur tubuh dan menggerakan anggota tubuh. Otot dapat dibedakan menjadi dua yaitu sadar dan tidak sadar. Otot sadar adalah otot yang dapat dikendalikan oleh manusia, sedangkan otot tidak sadar adalah otot yang tidak dapat dikendalikan. Jaringan otot dalam tubuh memiliki tiga jenis yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung.

1) Otot polos

Otot polos merupakan otot yang memiliki bentuk memanjang, kedua ujungnya meruncing, dan menggelembung di bagian tengahnya. Otot ini memiliki satu inti di tengah dan tergolong dalam jenis otot tidak sadar. Organ yang mempunyai otot polos yaitu pada dinding usus, pembuluh darah, saluran kelamin dan dinding rahim.

2) Otot lurik

Otot lurik merupakan otot yang berbentuk silindris dan memanjang. Jumlah intinya banyak dan terletak di pinggir. Otot lurik tergolong dalam jenis otot sadar. Otot ini melekat pada tulang seperti pada kaki dan tangan.

3) Otot jantung

Otot jantung Otot jantung memiliki bentuk silindris yang bercabang dan membentuk anyaman merupakan otot yang berada di organ jantung. Bentuk otot jantung seperti otot lurik namun tergolong dalam jenis otot tidak sadar.

b. Cara kerja otot

Otot manusia dapat menghasilkan suatu gerakan dengan kerja sama antar dua otot atau lebih. Gerakan otot terdiri dari kontraksi dan relaksasi, kontraksi otot adalah kondisi saat otot menegang dan memendek sedangkan relaksasi otot adalah kebalikan dari kontraksi otot yaitu kondisi otot memanjang dan kembali ke bentuk semula. Cara kerja otot manusia dibagi menjadi dua macam yaitu otot sinergis dan otot antagonis. Otot sinergis adalah cara kerja

otot yang dilakukan oleh dua otot atau lebih secara bersamaan dan tidak saling berlawanan seperti pergerakan pada tulang rusuk saat manusia menarik nafas, sedangkan otot antagonis adalah cara kerja otot yang dilakukan oleh dua otot atau lebih secara bersamaan namun berlawanan seperti pergerakan tangan yang mengangkat suatu benda.

c. Gangguan dan kelainan pada otot

Gangguan dan kelainan yang sering terjadi pada otot manusia meliputi kelelahan otot, kaku leher, dan polio. Kelelahan otot merupakan keadaan otot tidak mampu untuk melakukan kontraksi lagi, hal tersebut dapat terjadi karena otot bekerja secara terus-menerus sehingga menyebabkan kram otot. Kaku leher merupakan gangguan yang terjadi pada bagian otot leher, hal tersebut dapat terjadi karena adanya gerakan atau hentakan pada leher yang menyebabkan leher menjadi kaku disertai rasa nyeri.

Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus yang dapat mengakibatkan kelumpuhan pada otot.

3. Sendi

A. Pengertian sendi

Sendi merupakan perhubungan antar tulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian (artikulasi). Persendian atau artikulasi adalah hubungan antar tulang-tulang yang membentuk sistem gerak pada manusia.

Persendian berperan penting dalam proses gerak yang dilakukan oleh manusia. Sendi dibagi menjadi tiga macam yaitu sendi mati (sinartrosis), sendi kaku (amfiartrosis), dan sendi gerak (diartrosis).

1) Sendi mati (sinartrosis)

Sendi mati adalah jenis persendian yang tidak dapat digerakkan.

Pada sendi mati, jaringan ikat yang menjadi penghubung antartulang akan mengeras dan berubah menjadi tulang. Sendi ini terletak pada bagian tengkorak.

2) Sendi kaku (amfiartrosis)

Sendi kaku adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk

Sendi kaku adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk

Dokumen terkait