• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat yaitu sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat menjadi bahan pustaka untuk menambah wawasan dan pengetahuan secara teoritis yang berkaitan dengan media pembelajaran, serta dapat menambah penelitian baru tentang pengembangan media pembelajaran.

2. Manfaat Metodologis

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk memperdalam metodologi penelitian serta bermanfaat bagi pengembangan selanjutnya.

3. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti

Peneliti memperoleh pengalaman dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis animasi audio visual dan mampu memberikan kontribusi yang baik sebagai bentuk nyata terhadap dunia pendidikan.

b. Bagi guru

Membantu guru dalam menyampaikan materi dengan metode, model dan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa dan memberikan inspirasi serta motivasi untuk mengembangkan produk serupa untuk materi IPA lainnya.

c. Bagi peserta didik

Membantu peserta didik dalam hal memahami materi sistem gerak dengan bantuan media pembelajaran yang lebih menarik.

d. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan kebijakan dalam meningkatkan pengembangan media pembelajaran di sekolah yang digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan proses perubahan perilaku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya. Perubahan perilaku terhadap hasil belajar bersifat kontinyu, fungsional, positif, aktif, dan terarah. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan guru melalui bahan pelajaran, metode penyampaian, strategi pembelajaran, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Keberhasilan dalam proses belajar dan pembelajaran dapat dilihat melalui tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar, sehingga efektivitas sebuah proses belajar dan pembelajaran ditentukan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan dan peserta didik dengan guru (Pane dan Dasopang, 2017).

2. Komponen dalam Pembelajaran

Menurut Dolong (2016), beberapa komponen yang ada di dalam suatu pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Tujuan pembelajaran

Komponen paling mendasar yang ada di dalam proses pembelajaran adalah tujuan dan standar kompetensi yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pembelajaran. Penentuan ini sangat penting untuk dilakukan, apabila pembelajaran tidak diawali dengan identifikasi dan

penentuan tujuan yang jelas akan dapat menimbulkan kesalahan sasaran.

Dalam hubungannya dengan pelaksanaan pembelajaran, rumusan tujuan pembelajaran merupakan aspek fundamental dalam mengarahkan proses pembelajaran yang baik.

b. Peserta didik

Peserta didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalakan kegiatan pendidikan.

Anak didik adalah unsur manusiawi yang sangat penting dalam kegiatan interaksi edukatif. Anak didik dijadikan sebagai pokok persoalan dalam semua gerak kegiatan pendidikan dan pengajaran. Anak didik memiliki kedudukan yang menempati posisi yang paling menentukan dalam sebuah interaksi. Selain itu, anak didik juga merupakan subjek pembinaan oleh guru sehingga dapat diartikan bahwa anak didik adalah kunci yang menentukan terjadinya interaksi edukatif.

c. Pendidik

Pendidik atau guru adalah orang yang bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan anak didik. Pendidik harus mempersiapkan perangkat pembelajaran sebelum melaksanakan tugas profesinya, merumuskan tujuan, menentukan metode, menyampaikan bahan ajar, menentukan sumber belajar dan yang paling terakhir ketika pendidik akan melihat hasil pembelajarannya adalah melaksanakan evaluasi. Seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pendidik berisi komponen -

komponen pembelajaran. Jadi, sangat jelas bagaimana relevansi antara pendidik dengan komponen lainya.

d. Bahan atau materi pelajaran

Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Bahan ajar juga merupakan informasi alat dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaah implementasi pembelajaran. Adapun beberapa komponen yang harus ada di dalam suatu bahan ajar adalah sebagai berikut.

1) Petunjuk belajar

2) Kompetensi yang akan dicapai 3) Informasi pendukung

4) Latihan-latihan

5) Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja 6) Evaluasi

e. Metode pembelajaran

Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Tidak semua jenis metode dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Dalam suatu pembelajaran seorang pendidik harus menyesuaikan metode yang akan digunakan dengan karakteristik peserta didik, materi pembelajaran, dan konteks lingkungan dimana pembelajaran itu berlangsung. Metode

pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran, keterampilan atau sikap tertentu kepada peserta didik sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan tujuan dapat tercapai dengan baik. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi dan patut dipertimbangkan dalam memilih suatu metode pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya

2) Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya 3) Situasi dengan berbagai keadaan

4) Fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya

5) Pribadi guru serta kemampuan profesinya yang berbeda-beda f. Media

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim (komunikator atau sumber/source) kepada penerima (komunikan atau audience/receiver).

Menurut KBBI, media dapat diartikan sebagai perantara, penghubung, alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk, yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya).

g. Evaluasi

Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan

pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Adapun tujuan dari evaluasi hasil belajar adalah sebagai berikut.

1) Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar.

2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-masing individu.

3) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan-kegiatan remedial (perbaikan).

4) Memberi informasi yang data digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan.

5) Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas.

6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya.

3. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan alat, metodik dan teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara seorang guru dengan peserta didik agar komunikasi dan interaksi antara guru dan peserta didik menjadi lebih efektif dalam proses pembelajaran. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media yaitu media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Menurut Umar (2014), apabila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata maka media yang tepat untuk digunakan adalah audio, apabila tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media yang lebih tepat digunakan adalah cetak, dan apabila tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas) maka media film dan video bisa digunakan.

Media pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Fahyuni dan Nurdiansyah (2016), memanfaatkan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Penggunaan media pembelajaran sangat berpengaruh dalam meningkatkan motivasi siswa.

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara interaktif dan waktu pembelajaran menjadi lebih efisien. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pembelajaran, perlu dikembangkan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Hal ini perlu dilakukan agar proses pembelajaran tidak terasa monoton dan peserta didik tidak cenderung merasa bosan (Audie, 2019).

Oleh karena itu, peran media pembelajaran sangat penting, dengan adanya media pembelajaran peserta didik tidak mudah merasa bosan selama mengikuti kegiatan belajar. Tujuan penggunaan media pembelajaran bukan hanya sekedar untuk melengkapi proses belajar mengajar dan menarik perhatian peserta didik saja, namun penggunaan media dalam proses belajar mengajar juga bertujuan untuk memfasilitasi dan mempermudah proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar dan tercapainya tujuan belajar.

4. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Menurut Susanti dan Zulfiana (2018) media pembelajaran dapat dibagi menjadi beberapa macam adalah sebagai berikut.

a. Media visual

Media Visual adalah suatu alat atau sumber belajar yang di dalamnya berisikan pesan, informasi khususnya materi pelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indera penglihatan. Jadi media visual ini tidak dapat digunakan untuk umum lebih tepatnya media ini tidak dapat digunakan oleh para tunanetra karena media ini hanya dapat digunakan dengan indera penglihatan saja.

Media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol visual. Selain itu, fungsi media visual adalah menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan suatu hal. Di bawah ini merupakan macam-macam media visual adalah sebagai berikut.

1) Gambar

Gambar atau foto merupakan media visual yang hanya bisa dilihat dan tidak memiliki unsur audio. Media gambar memiliki fungsi yaitu mempermudah pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar dan juga agar tercapainya tujuan belajar. Dengan adanya gambar tersebut dapat mempermudah pendidik dalam menyampaikan pesan atau informasi (bahan pelajaran) dan juga mempermudah peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh pendidik.

2) Peta konsep

Peta konsep adalah suatu gambar yang menyajikan atau menyampaikan suatu hubungan yang bermakna antar konsep dari suatu pokok-pokok materi pembelajaran. Dalam penyajiannya pokok materi tersebut dihubungkan dengan suatu kata penghubung sehingga membentuk suatu proposisi yang dapat dijabarkan lebih luas mengenai materi tersebut. Peran media visual seperti peta konsep ini adalah dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi dan menarik minat peserta didik untuk berfikir kritis dan aktif dalam belajar dan juga pembelajaran tidak menjenuhkan. Media seperti ini bisa diterapkan di semua jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi pun juga bisa mengunakan media ini.

3) Diagram

Diagram adalah suatu media visual yang digunakan untuk memaparkan atau menerangkan suatu data yang akan disajikan dalam bentuk gambar sehingga penyajian materi dalam bentuk diagram dapat mempermudah memahami isi dari materi yang disajikan.

Diagram berfungsi untuk menyederhanakan suatu persoalan yang kompleks menjadi sederhana sehingga dapat memperjelas dalam penyampaian pesan (materi pelajaran) dan pembelajaran tidak menjenuhkan karena peserta didik tidak perlu membaca teks atau materi pelajaran dengan tulisan yang sangat banyak sehingga melelahkannya, peserta didik dapat memahami materi hanya dengan mengamati dan memahami isi dari gambar diagram saja.

4) Grafik

Grafik adalah media visual yang berupa grafis dan penyajiannya menggunakan titik-titik atau garis garis untuk menyampaikan informasi statistik yang saling berhubungan. Grafik sebagai media belajar berfungsi untuk memperlihatkan perbandingan informasi kualitas maupun kuantitas dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam memahami materi tersebut serta tergolong sederhana sehingga mempermudah peserta didik dalam pemahaman materi.

5) Poster

Poster adalah media visual yang berupa gambar yang disertai tulisan yang menekankan pada satu atau dua ide pokok sehingga dapat

dimengerti oleh pembacanya hanya dengan melihat sepintas saja.

Selain itu, penyampaian pesan melalui poster akan lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh orang yang melihatnya karena poster dapat menarik perhatian dan juga mampu untuk memengaruhi dan memotivasi tingkah laku.

6) Peta atau globe

Peta atau globe adalah media visual yang berupa suatu gambar atau benda yang berfungsi untuk menyajikan data data lokasi. Fungsi peta atau globe dalam media belajar adalah mempermudah pendidik dalam menunjukan letak letak suatu daerah, profinsi, bahkan negara hanya dengan benda atau gambar ini.

b. Media audio

Media Audio merupakan jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indra pendengaran saja karena media ini hanya berupa suara. Di bawah ini merupakan macam-macam media audio adalah sebagai berikut.

1) Radio

Radio adalah media visual yang berupa benda atau alat yang dapat dipergunakan untuk memfasilitasi proses belajar mengajar dan diterapkan dengan menggunakan indra pendengaran. Fungsi radio sebagai media belajar adalah dapat memberikan informasi-informasi yang dimuat di dalamnya.

2) Alat perekam pita magnetik

Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio.

Tidak seperti radio yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai alat pemancarnya.

c. Media audiovisual

Media audiovisual adalah jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara menarik dan kreatif dengan menggunakan indera pendengaran dan penglihatan yang berupa suara dan gambar. Media audiovisual dalam pembelajaran memiliki fungsi untuk menyampaikan suatu hal yang bernilai pendidikan, mendidik siswa agar mampu berpikir kritis, memberi pengalaman yang bermakna serta juga mengembangkan dan memperluas kemampuan berpikir siswa. Adapun di bawah ini macam-macam audiovisual adalah sebagai berikut.

1) Audiovisual murni

Audiovisual murni atau biasa disebut dengan sebutan audiovisual gerak ini merupakan media yang dapat menampilkan unsur suara serta gambar yang bergerak, unsur suara atau unsur gambar tersebut berasal dari sebuah sumber. Contohnya adalah sebagai berikut.

a) Film Bersuara

Film bersuara ini ada berbagai macam jenis, terdapat yang dipakai untuk hanya hiburan, contohnya ialah film komersial yang diputar

di bioskop-bioskop. Namun, film bersuara yang dimaksud di dalam pembahasan ini yakni film sebagai alat pembelajaran.

b) Video

Video juga merupakan suatu media audio-visual yang menampilkan gerak. Pesan yang disampaikan melalui video ini dapat memiliki sifat fakta maupun fiktif, dapat bersifat informatif, edukatif atau serta instruksional.

c) Televisi

Selain dari film dan video, televisi ini juga merupakan media yang menyajikan pesan-pesan pembelajaran dengan secara audiovisual dengan disertai dengan unsur gerak didalamnya.

2) Audiovisual tidak murni

Audiovisual tidak murni merupakan media yang unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Audiovisual tidak murni ini biasa disebut dengan sebutan audiovisual diam plus suara yang merupakan media yang menampilkan dan juga gambar diam, contoh seperti Sound slide (film bingkai suara) dan slide atau filmstrip.

Berdasarkan uraian jenis-jenis media pembelajaran di atas, media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian R&D ini adalah jenis media pembelajaran audiovisual murni. Media pembelajaran yang dikembangkan merupakan inovasi dari media-media yang sudah pernah digunakan oleh para pendidik dalam kegiatan belajar mengajar. Pemilihan

media pembelajaran audiovisual juga dipertimbangkan berdasarkan pada materi pembelajaran yang dimuat yaitu materi Sistem Gerak Manusia.

5. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) a. Pengertian Penelitian dan Pengembangan R&D

Menurut Sugiyono (2015), Penelitian dan Pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian yang dapat digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dihasilkan dari metode penelitian ini tidak hanya dalam bentuk benda atau perangkat keras (hardware), akan tetapi dapat juga dihasilkan dalam bentuk perangkat lunak (software). Penelitian R&D dalam pendidikan meliputi sepuluh langkah, yaitu : (1) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, (9) Revisi Produk, dan (10) Produksi Massal. Skema langkah-langkah tersebut ditunjukkan pada Gambar 2.1 sebagai berikut.

Gambar 2.1. Langkah-langkah Penelitian R & D menurut Sugiyono (2015).

1) Potensi dan masalah

Langkah pertama ini meliputi analisis kebutuhan, studi pustaka, studi literatur, penelitian skala kecil dan standar laporan yang dibutuhkan.

Adapun studi literatur dilakukan untuk pengenalan sementara terhadap produk yang akan dikembangkan. Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan temuan riset dan informasi lain yang berkaitan dengan pengembangan produk yang direncanakan.

2) Pengumpulan data

Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, dan desain atau langkah-langkah penelitian.

3) Desain produk

Langkah ini meliputi penentuan desain produk yang akan dikembangkan, penentuan sarana dan prasarana penelitian yang dibutuhkan selama proses penelitian dan pengembangan, penentuan tahap-tahap pelaksanaan uji desain di lapangan, dan penentuan deskripsi tugas pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian. Termasuk di dalamnya antara lain pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi.

4) Validasi desain

Langkah ini merupakan uji coba desain produk, yaitu melakukan uji validasi desain produk dengan beberapa validator, baik substansi desain

maupun pihak-pihak yang terlibat. Uji coba desain produk ini dilakukan menggunakan kuisioner. Pengumpulan data dengan kuisioner selanjutnya dianalisis.

5) Revisi desain

Langkah ini merupakan perbaikan model atau desain berdasarakan uji coba validasi desain produk. Penyempurnaan produk awal akan dilakukan setelah dilakukan uji coba validasi. Pada tahap penyempurnaan produk awal ini, lebih banyak dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Evaluasi yang dilakukan lebih pada evaluasi terhadap proses, sehingga perbaikan yang dilakukan bersifat perbaikan internal.

6) Uji coba produk terbatas

Langkah ini merupakan uji produk secara lebih, meliputi uji efektivitas desain produk dan uji efektivitas desain. Hasil dari uji ini adalah diperolehnya desain yang efektif, baik dari sisi substansi maupun metodologi. Pengumpulan data tentang dampak sebelum dan sesudah implementasi produk menggunakan kelas khusus, yaitu data kuantitatif penampilan subjek uji coba (guru) sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicobakan. Hasil pengumpulan data yang diperoleh kemudian dievaluasi.

7) Revisi produk

Langkah ini merupakan penyempurnaan produk atas hasil uji lapangan berdasarkan masukan dan hasil uji lapangan utama. Jadi, perbaikan ini

merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan uji lapangan yang lebih luas dari uji lapangan yang pertama. Desain yang digunakan adalah pretest dan posttest. Selain perbaikan yang bersifat internal.

Penyempurnaan produk ini didasarkan pada evaluasi hasil sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

8) Uji coba pemakaian

Pada langkah ini dilakukan dengan skala yang besar, meliputi uji efektivitas dan adaptabilitas desain produk. Uji efektivitas dan adabtabilitas desain melibatkan para calon pengguna produk. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi kemudian hasilnya dianalisis.

9) Revisi produk

Langkah ini merupakan penyempurnaan produk yang sedang dikembangkan. Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih akuratnya produk yang dikembangkan. Pada tahap ini sudah didapatkan suatu produk yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Penyempurnaan didasarkan masukan atau hasil uji kelayakan dalam skala luas.

10) Produksi massal

Desiminasi dan implementasi, yaitu melaporkan produk pada forum-forum profesional di dalam jurnal dan implementasi produk pada praktik pendidikan. Penerbitan produk untuk didistribusikan secara komersial maupun free untuk dimanfaatkan oleh publik. Distribusi produk harus

dilakukan setelah melalui quality control. Di samping harus dilakukan monitoring terhadap pemanfaatan produk oleh publik untuk memperoleh masukan dalam kerangka mengendalikan kualitas produk.

b. Karakteristik Penelitian dan Pengembangan R&D

Santyasa (2009) mengemukakan bahwa penelitian pengembangan memiliki 4 karakteristik, antara lain :

1) Masalah yang ingin dipecahkan merupakan masalah nyata yang mempunyai kaitan dengan upaya inovatif atau aplikasi (penerapan) teknologi dalam pembelajaran sebagai pertanggungjawaban dan komitmen terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran.

2) Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.

3) Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan memiliki manfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut dideskripsikan secara jelas sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara akademik.

4) Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapih dan dilaporkan secara sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.

6. Materi Sistem Gerak Manusia

Sistem Gerak Manusia merupakan salah satu materi pokok pada mata pelajaran IPA/Biologi. Materi ini diajarkan pada kelas VIII SMP di semester 1. Adapun kompetensi dasar dari materi ini adalah :

3.1. Menganalisis gerak pada makhluk hidup, sistem gerak pada manusia, dan upaya menjaga kesehatan sistem gerak.

4.1. Menyajikan karya tentang berbagai gangguan pada sistem gerak, serta upaya menjaga kesehatan sistem gerak manusia.

Terdapat tiga komponen di dalam materi Sistem Gerak Manusia yaitu rangka/tulang, otot, dan sendi. Setiap komponen sistem gerak manusia saling berkaitan satu sama lain, jika salah satu dari sistem gerak ini tidak berfungsi maka akan mengganggu sistem gerak yang lain. Setiap materi pokok dalam pelajaran biologi mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik dari materi pokok sistem gerak pada manusia yaitu struktur dan fungsi organ menggunakan bahasa Latin yang cukup sulit untuk diingat, membahas tentang mekanisme proses yang rumit sehingga sulit untuk dipahami, dan melibatkan berbagai sistem organ lain dalam menjalankan fungsinya.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian serupa yang menjadi acuan dalam penelitian pengembangan

Penelitian serupa yang menjadi acuan dalam penelitian pengembangan

Dokumen terkait