• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH ACEH (LPPA) TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH ACEH (LPPA) TAHUN 2020"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH ACEH (LPPA)

TAHUN 2020

DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK

Disnakermobduk

ACEH

@acehpro.go.id

Disnakermobduk .acehpro.go.id

(2)

BAB III

HASIL PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH

Capaian kinerja program dan kegiatan adalah sebagai berikut : A. Uraian Program dan Kegiatan

Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh telah melaksanakan program dan kegiatan utama yang dijabarkan di bawah ini :

Urusan Wajib (Urusan Ketenagakerjaan)

1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dengan tujuan meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang dilaksanakan sebagai berikut :

1.1. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Balai Latihan Kerja, telah dilaksanakan meliputi :

a) Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana Balai Latihan Kerja di 5 lokasi yaitu : Kabupaten Aceh Barat, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Timur dan Kota Subulussalam.

Output kegiatan ini adalah terlaksananya pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana workshop pelatihan kerja sesuai bidang kompetensi di 5 kabupaten/kota.

Outcome yang dicapai tersedianya sarana dan prasarana workshop pelatihan kerja sesuai bidang kompetensi untuk 5 kabupaten/kota.

1.2. Kegiatan Peningkatan Penerapan Pelatihan Berbasis Kompetensi, telah dilaksanakan meliputi :

a) Pelatihan berbasis kompetensi untuk 320 orang di 7 kabupaten/kota yaitu : Kabupaten Aceh Barat, Aceh Besar, Bener Meriah, Aceh Selatan, Aceh Utara, Bireuen dan Kota Subulussalam.

Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya latihan kerja berbasis kompetensi dalam rangka penyiapan tenaga kerja berdaya saing di 7 lokasi sebanyak 320 orang.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya tenaga kerja yang berdaya saing dan kompeten di 7 lokasi sebanyak 320 orang.

1.3. Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Penyelenggaraan Pemagangan Dalam dan Luar Negeri, telah dilaksanakan meliputi : a) Penyelenggaraan koordinasi melalui pemagangan dalam negeri di

Provinsi Aceh sebanyak 20 orang.

Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya koordinasi dan kerja sama lintas sektor dalam pelaksanaan pemagangan sebanyak 20 orang.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja untuk mencetak tenaga kerja yang berdaya saing sebanyak 20 orang.

1.4. Kegiatan Pengembangan Sistem dan Peningkatan Sertifikasi Kompetensi Profesi, telah dilaksanakan meliputi :

a) Focus Group Discussion (FGD) dan sertifikasi di 5 lokasi yaitu : Kabupaten Aceh Barat, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Kota Sabang, Banda Aceh.

Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya sistem pengembangan dan peningkatan kualitas tenaga kerja di 5 lokasi.

(3)

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah teridentifikasinya kebutuhan pelatihan sesuai dengan potensi daerah di 5 lokasi.

1.5. Kegiatan Peningkatan Tata Kelola Kelembagaan, telah dilaksanakan meliputi :

a) Sertifikasi/Uji Kompetensi bagi pencari kerja di Provinsi Aceh.

b) Operasional Bidang Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja (PKPTK).

Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya akreditasi kelembagaan sebanyak 5 lembaga.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah pencari kerja memiliki kesempatan untuk bersaing dalam pasar kerja dan memiliki skill untuk usaha mandiri.

1.6. Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas, telah dilaksanakan meliputi :

a) Pelatihan wirausaha baru produktif di Kabupaten Abdya, Bireuen dan Aceh Tamiang guna terciptanya enterpreneur baru.

b) Pelatihan peningkatan produktivitas di Kabupaten Abdya, Bireuen dan Aceh Tamiang.

c) Pengukuran produktivitas perusahaan di Kabupaten Abdya, Bireuen dan Aceh Tamiang.

Output dari kegiatan ini adalah tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan dan bimbingan konsultasi produktivitas perusahaan sebanyak 440 orang.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah tenaga kerja yang menerapkan alat teknik dan metode peningkatan produktivitas perusahaan sebanyak 440 orang.

1.7. Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kepelatihan dan Instruktur Balai Latihan Kerja

Refocusing.

2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja dengan tujuan meningkatkan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja yang dilaksanakan sebagai berikut :

2.1. Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja, telah dilaksanakan meliputi :

a) Identifikasi pelatihan keterampilan kerja berbasis ekonomi produktif bagi masyarakat di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Selatan, Aceh Besar, Simeuleu, Aceh Utara, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Bireuen.

b) Padat karya infrastruktur di Desa Kuala Kecamatan Indra Jaya, Desa Kedeu Krueng Sabee Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya, Desa Alue Gajah Kecamatan Darul Imarah Patek dan Desa Ujong Padang Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya penyediaan pekerjaan sementara melalui sistem padat karya infrastruktur untuk 216 orang di 4 lokasi.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah terciptanya perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat pedesaan untuk 216 orang di 4 lokasi.

(4)

2.2. Kegiatan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Refocusing.

3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan dengan tujuan :

 Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan jaminan sosial tenaga kerja bagi pekerja.

Mewujudkan pengawasan ketenagakerjaan yang mandiri (independen), netral (fair treatment) profesional.

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

3.1. Kegiatan Tata Kelola Kelembagaan dan Kerjasama Hubungan Industrial, yang bertujuan tertib administrasi dalam pengelolaan program hubungan industrial

Output dari kegiatan ini adalah keputusan gubernur tentang UMP dan UMK.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah terciptanya hubungan industrial yang harmonis.

3.2. Kegiatan Peningkatan Penerapan Sistem Pengupahan Berbasis Struktur, Skala Upah dan Produktivitas, telah dilaksanakan meliputi : a) Diseminasi pengupahan dan tata cara penyusunan struktur dan skala

upah sebanyak 3 angkatan yaitu Kota Banda Aceh 65 orang, Kabupaten Aceh Tengah 60 orang dan Kota Lhokseumawe 60 orang.

Output dari kegiatan ini adalah terciptanya struktur dan skala upah di perusahaan.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah terciptanya kepastian hukum antara pekerja dan pengusaha.

3.3. Kegiatan Peningkatan Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Refocusing.

3.4. Kegiatan Peningkatan Intensitas Pencegahan dan Penyelesaian Hubungan Industrial, telah dilaksanakan meliputi :

a) Penyuluhan tata cara penyelesaian perselisihan hubungan industrial secara mediasi di Banda Aceh sebanyak 3 angkatan dan masing- masing angkatan terdiri dari 49 orang.

Output dari kegiatan ini adalah pencegahan perselisihan secara bipartit dan mediasi.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah terciptanya kepastian hukum antara pekerja dan pengusaha.

3.5. Kegiatan Pengelolaan, Persyaratan Kerja, Kesejahteraan dan Analisis Diskriminasi, telah dilaksanakan meliputi :

a) Petunjuk teknis tata cara pembuatan PP/PKB di Meulaboh yang terdiri dari 2 angkatan dan masing-masing angkatan terdiri dari 55 orang.

Output dari kegiatan ini adalah terciptanya Peraturan Perusahaan (PP) dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksananya PP dan PKB.

3.6. Kegiatan Peningkatan Kualitas Teknis Pemeriksaan dan Penyidikan Norma Ketenagakerjaan, telah dilaksanakan meliputi :

a) Rapat koordinasi daerah pegawai pengawas ketenagakerjaan sebanyak 32 aparatur.

(5)

b) Perjalanan dinas dalam rangka pemeriksaan norma ketenagakerjaan di 23 kabupaten/kota.

c) Penyidikan kasus ketenagakerjaan sebanyak 1 kasus dari yang ditargetkan sebanyak 2 kasus. Sesuai tahapan kegiatan pengawasan ketenagakerjaan bahwa pembinaan dilakukan secara persuasif dan represif, berdasarkan kondisi pemeriksaan terdapat 1 kasus yang perlu ditindaklanjuti ke tahap penyidikan.

d) Perjalanan dinas dalam rangka monev kegiatan pengawasan ketenagakerjaan di 10 kabupaten kota sebanyak 30 aparatur.

e) Perjalanan dinas dalam rangka konsultasi teknis pelaksanaan program/kegiatan pengawasan ketenagakerjaan ke pusat sebanyak 4 aparatur

Output dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman dan produktivitas perusahaan melalui pengawasan dan pembinaan terhadap penerapan norma ketenagakerjaan, memberikan perlindungan kepada pekerja dan perusahaan dalam menyelesaikan kasus ketenagakerjaan, menyiapkan pekerja yang bersertifikasi berbasis kompetensi di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), meningkatnya pelayanan kepada masyarakat pekerja dan tersedianya data di bidang pengawasan ketenagakejaan di 23 kabupaten/kota.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah berkurangnya angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja melalui pemahaman terhadap penerapan norma ketenagakerjaan, terlindunginya pekerja dan pengusaha dalam kasus ketenagakerjaan, tersedianya pekerja yang bersertifikasi berbasis kompetensi di bidang K3, meningkatnya pelayanan kepada masyarakat pekerja dan tersedianya data di bidang pengawasan ketenagakerjaan di 23 kabupaten/kota.

3.7. Kegiatan Peningkatan Perlindungan Pekerja Perempuan dan Penghapusan Pekerja Anak, telah dilaksanakan meliputi :

a) Perjalanan dinas dalam rangka penilaian norma penerapan norma kerja perempuan di perusahaan ke 69 perusahaan.

Output dari kegiatan ini adalah jalannya pelaksanaan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan di 69 perusahaan.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah terpenuhinya hak-hak pekerja perempuan di perusahaan dan penghapusan pekerja anak di 69 perusahaan.

3.8. Kegiatan Peningkatan Penerapan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja, telah dilaksanakan meliputi :

a) Apel bulan K3 sebanyak 1 kali.

b) Perjalanan dalam rangka penilaian dan penghargaan pelaksanaan K3 di 69 perusahaan.

c) Laporan sesuai Permenaker Nomor : 09 Tahun 2005 sebanyak 12 bulan.

Output dari kegiatan ini adalah tersedianya pekerja yang bersertifikat berbasis kompetensi di bidang K3 di 69 perusahaan, meningkatnya pelayanan kepada masyarakat pekerja dan tersedianya data bidang pengawasan ketenagakerjaan sebanyak 12 bulan.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah terlindunginya masyarakat pekerja di bidang K3 di 69 perusahaan, terlayaninya masyarakat pekerja

(6)

dan tersedianya data bidang pengawasan ketenagakerjaan sebanyak 12 bulan.

3.9. Kegiatan Peningkatan Penerapan Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Refocusing.

Urusan Pilihan (Ketransmigrasian)

4. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi dengan tujuan :

 Mempercepat pembangunan infrastruktur wilayah dan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh.

 Mewujudkan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan ekonomi wilayah.

Kegiatan dilaksanakan sebagai berikut :

4.1. Kegiatan Perencanaan Pengembangan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi, telah dilaksanakan meliputi :

a) Perencanaan/DED jalan, drainase, RTSAB untuk lokasi Krueng Isep dan Ketubong Tunong Kabupaten Nagan Raya.

Output dari kegiatan ini adalah tersedianya perencanaan untuk pembangunan permukiman dan kawasan transmigrasi.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksananya perencanaan untuk pembangunan permukiman dan kawasan transmigrasi.

4.2. Kegiatan Pembangunan Permukiman Transmigrasi

Kegiatan ini telah di-Refocusing sehingga pembangunan permukiman transmigrasi dan pembangunan fasilitas umum hanya dilakukan untuk lokasi Drien Sibak Kabupaten Nagan Raya saja yaitu 20 unit.

Output dari kegiatan ini adalah terbangunnya Rumah Transmigrasi dan Jamban Keluarga (RTJK) dan Sarpras di Kawasan Transmigrasi 20 unit.

Outcome dari kegiatan ini adalah terlaksananya penempatan warga miskin/dhuafa 20 KK.

4.3. Kegiatan Penataan dan Persebaran Penduduk, telah dilaksanakan meliputi :

a) Operasional penataan dan persebaran penduduk untuk 1 tahun.

b) Pendaftaran dan seleksi 20 KK.

c) Logistik rumah tangga 20 KK.

d) Kelengkapan lapangan 20 KK.

e) Bimtek pra penempatan 1 angkatan untuk UPT Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat.

f) Layak huni 20 KK.

g) Penyemprotan anti malaria 20 Kk h) Angkutan 20 KK.

i) Penempatan 20 KK.

Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya penempatan transmigran di lokasi Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat sebanyak 20 KK.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya calon transmigran, tersedianya bahan logistik, tersedianya bahan kelengkapan lapangan, terpenuhinya kelayakan sarana prasarana, terpenuhinya kesehatan masyarakat transmigrasi dari nyamuk malaria, terlaksana pengangkutan bahan logistik dan kelengkapan lapangan, terpenuhinya lokasi transmigrasi oleh para transmigran sebanyak 20 KK.

(7)

4.4. Kegiatan Penyiapan Tanah dan Bina Potensi Kawasan Transmigrasi, telah dilaksanakan meliputi :

a) Melakukan pengelolaan tanah melalui fasilitasi pengurusan HPL transmigrasi dengan inventarisasi data usulan HPL serta memfasilitasi pengurusan SK HPL transmigrasi bersama Kanwil BPN Aceh ke Kementerian ATR/BPN R.I. untuk 2 lokasi yaitu Cot Kruet Kabupaten Bireuan dan Sigulai Kabupaten Simeulue.

b) Gambaran profil dan tabel indikasi program di kawasan transmigrasi, rekomendasi gubernur melalui TKRPA dan usulan bupati kepada menteri melalui gubernur di 5 kawasan/kabupaten yaitu Bireuen, Gayo Lues, Aceh Timur, Nagan Raya dan Singkil.

c) Pengurusan aspek legalitas lahan di 3 lokasi yaitu Curek Kabupaten Aceh Jaya, Teget SP-2 Kabupaten Bener Meriah dan Lango Kabupaten Aceh Barat.

d) Penyelesaian permasalahan tanah transmigrasi di 3 lokasi yaitu Kabupaten Aceh Besar, Bukit Harapan Kabupaten Singkil dan UPT XX Lae Simolap Kota Subulussalam.

e) Pencermatan pertanahan transmigrasi dengan kawasan hutan di 3 lokasi yaitu Paya Kumer Kabupaten Gayo Lues, Gajah Meuntah Kabupaten Aceh Timur, calon lokasi Blang Neuang Kabupaten Nagan Raya.

f) Penyusunan dokumen R-SKP lokasi Selaut Kabupaten Simeulue.

g) Penyusunan dokumen RTSP-RTJ lokasi Lut Jaya/Pameu SP-1 Kabupaten Aceh Tengah dan Blang Sebel Kabupaten Simeulue.

h) Pelatihan PSLH/AMDAL/GIS sebanyak 1 angkatan.

Output dari kegiatan ini adalah : luas tanah yang dicadangkan untuk pembangunan permukiman transmigrasi yaitu 600 Ha.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya lahan yang memenuhi kriterian 2C dan 4L di kawasan transmigrasi sebanyak 600 Ha.

5. Program Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah Transmigrasi dengan tujuan menciptakan kondisi sosial budaya ekonomi dan sosial budaya masyarakat yang mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan wilayah yang dilaksanakan sebagai berikut :

5.1. Kegiatan Pengembangan Usaha Transmigrasi, telah dilaksanakan meliputi :

a) Bimbingan Teknis Koperasi yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari yaitu dari tanggal 12 s.d 14 Maret 2020 bertempat di Hotel Kuta Karang Baru Kota Lhokseumawe yang terdiri dari 30 orang warga transmigrasi dari 6 (enam) lokasi/UPT di 5 kabupaten yaitu : 5 orang dari UPT Ujong Lamie Kabupaten Nagan Raya, 5 orang dari UPT Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat, 5 orang dari UPT Paya Guci Kabupaten Pidie, 5 orang dari UPT Lhok Gugop Kumba Kabupaten Pidie Jaya, 5 orang dari UPT Lhok Gadong Kabupaten Pidie Jaya dan 5 orang dari UPT Lubok Pusaka Kabupaten Aceh Utara.

b) Bimbingan Teknis Kelompok Tani yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 12 s.d 14 Maret 2020 bertempat di Hotel Kuta Karang Baru Kota Lhokseumawe yang terdiri dari 30 orang warga transmigrasi dari 6 (enam) lokasi/UPT di 5 kabupaten yaitu : 5 orang

(8)

dari UPT Ujong Lamie Kabupaten Nagan Raya, 5 orang dari UPT Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat, 5 orang dari UPT Paya Guci Kabupaten Pidie, 5 orang dari UPT Lhok Gugop Kumba Kabupaten Pidie Jaya, 5 orang dari UPT Lhok Gadong Kabupaten Pidie Jaya dan 5 orang dari UPT Lubok Pusaka Kabupaten Aceh Utara.

Output dari kegiatan ini adalah tersedianya pengembangan usaha ekonomi di kawasan permukiman transmigrasi untuk 120 KK.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang dimukimkan melalui pemberdayaan usaha 120 KK.

5.2. Kegiatan Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi, telah dilaksanakan meliputi :

a) Pengadaan sarana produksi pertanian yaitu berupa benih, bibit tanaman buah/perkebunan, pupuk, herbisida., kawat duri dan kawat bronjong yang diberikan untuk lokasi T+2 yaitu lokasi Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat untuk 20 KK, Lataling Kabupaten Simeulue untuk 20 KK, Paya Guci Kabupaten Pidie untuk 20 KK dan Ujung Lamie Kabupaten Nagan Raya untuk 22 KK. Sedangkan untuk lokasi pengembangan lahan usaha I yaitu Alue Punti Kabupaten Aceh Tamiang untuk 50 KK, Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat untuk 40 KK, Laweung Kabupaten Pidie untuk 21 KK, Lhok Gadong Kabupaten Pidie Jaya untuk 60 KK, Lubok Pusaka Kabupaten Aceh Utara untuk 40 KK, Paya Guci Kabupaten Pidie untuk 70 KK, Reulas Pameu SP-II Kabupaten Aceh Tengah untuk 65 KK dan Ujung Lamie Kabupaten Nagan Raya untuk 60 KK.

b) Pemberian jaminan hidup non beras untuk lokasi T+2 yaitu Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat untuk 20 KK, Lataling Kabupaten Simeulue untuk 20 KK, Paya Guci Kabupaten Pidie untuk 20 KK dan Ujung Lamie Kabupaten Nagan Raya untuk 22 KK, untuk lokasi T+1 yaitu Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat 20 KK. Pemberian catu pangan bantuan covid-19 diberikan untuk lokasi Paya Guci Kabupaten Pidie untuk 55 KK, Lhok Gadong Kabupaten Pidie Jaya untuk 60 KK, Lhok Gugop Kumba Kabupaten Pidie Jaya untuk 60 KK, Ujong Lamie Kabupaten Nagan Raya untuk 80 KK, Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat untuk 60 KK dan Lubok Pusaka Kabupaten Aceh Utara untuk 40 KK.

c) Angkutan jaminan hidup untuk lokasi T+2 yaitu Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat untuk 20 KK, Lataling Kabupaten Simeulue untuk 20 KK, Paya Guci Kabupaten Pidie untuk 20 KK dan Ujung Lamie Kabupaten Nagan Raya untuk 22 KK, untuk lokasi T+1 yaitu Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat 20 KK. Pemberian catu pangan bantuan covid- 19 diberikan untuk lokasi Paya Guci Kabupaten Pidie untuk 55 KK, Lhok Gadong Kabupaten Pidie Jaya untuk 60 KK, Lhok Gugop Kumba Kabupaten Pidie Jaya untuk 60 KK, Ujong Lamie Kabupaten Nagan Raya untuk 80 KK, Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat untuk 60 KK dan Lubok Pusaka Kabupaten Aceh Utara untuk 40 KK.

d) Pelatihan intensifikasi lahan pekarangan (ILP) UPT Lubok Pusaka Kabupaten Aceh Utara yang berlangsung selama 12 (dua belas) hari yaitu tanggal 5 s.d 16 November 2020 dengan peserta 30 KK warga transmigran.

(9)

e) Pelatihan intensifikasi lahan pekarangan (ILP) UPT Ujong Lamie Kabupaten Nagan Raya dari tanggal 15 s.d. 26 Oktober 2020 dengan peserta 30 KK warga transmigran.

f) Pelatihan teknis pertanian UPT Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat selama 10 hari dari tanggal 30 September s.d 8 Oktober 2020 dengan peserta 30 KK warga transmigran.

g) Bantuan obat-obatan dan multivitamin yang diberikan untuk masyarakat transmigrasi dalam rangka penanganan corona virus disease 2019 di kawasan transmigrasi.

Output dari kegiatan ini adalah tersedianya saprotan bagi 488 KK warga transmigan, tersedianya jaminan hidup non beras bagi 457 KK warga transmigran, terlatihnya SDM bagi 90 KK warga transmigran.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah tercapainya bantuan tepat sasaran untuk 488 KK warga transmigran, meningkatnya kesejahteraan bagi 457 KK warga transmigran, tersedianya SDM yang terampil bagi 90 KK warga transmigran.

5.3. Kegiatan Pelayanan Pertanahan Transmigrasi, telah dilaksanakan meliputi :

a) Pendampingan pengukuran lahan pekarangan (LP), lahan usaha (LU)-I, dan Blok LU-II lokasi UPT Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat.

b) Pendampingan kegiatan sertifikat hak milik (SHM) warga transmigran.

c) Jasa pengukuran dan pembagian LP, LU-I dan Blok LU-II lokasi UPT Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat untuk 20 KK dan masing-masing mendapat 0,25 Ha/KK untuk LP, 0,75 Ha/KK untuk LU-I.

d) Jasa pengukuran dan pembagian LP, LU-I dam Blok LU-II lokasi UPt Lataling Kabupaten Simeulue untuk 20 KK dan masing-masing mendapat 0,25 Ha/KK untuk LP, 0,75 Ha/KK untuk LU-I.

Output dari kegiatan ini adalah ketersediaan hak atas lahan masyarakat yang dimukimkan di UPT untuk 2 lokasi yaitu Drien Sibak dan Lataling.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya kepemilikan lahan masyarakat yang dimukimkan untuk 2 lokasi yaitu Drien Sibak dan Lataling.

5.4. Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi, telah dilaksanakan meliputi :

a) Rehab Sarana Air Bersih (SAB) dan tempat wudhu di UPT Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat.

b) Rehab kantor kepala Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) di UPT Panton Limeng Kabupaten Pidie Jaya.

c) Rehab pagar UPT Panton Limeng Kabupaten Pidie Jaya.

d) Rehab Puskesmas unit pembantu di UPT Panton Limeng Kabupaten Pidie Jaya.

e) Rehab Gudang UPT Paya Guci Kabupaten Kabupaten Pidie.

f) Rehab rumah petugas UPT Paya Guci Kabupaten Pidie, g) DED Box Culver UPT Lubok Pusaka Kabupaten Aceh Utara.

h) Supervisi SAB dan tempat wudhu, badan jalan UPT Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat.

i) Supervisi pagar balai desa, kantor UPT dan Pustu UPT Panton Limeng Kabupaten Pidie Jaya.

j) Supervisi gudang UPT Paya Guci Kabupaten Pidie.

(10)

k) Supervisi rumah petugas UPT Paya Guci Kabupaten Pidie.

l) Peningkatan banda jalan UPT Drien Sibak Kabupaten Aceh Barat.

m) Peningkatan jalan PH/PR UPT Laweung Kabupaten Pidie.

n) Peningkatan saluran drainase dan box culver UPT Panton Limeng Kabupaten Pidie Jaya.

Output dari kegiatan ini adalah tersedianya sarana dan prasarana di kawasan permukiman transmigrasi untuk 10 lokasi.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya pembangunan sarana dan prasarana di kawasan permukiman transmigrasi untuk 10 lokasi.

6. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi dengan tujuan tersusunnya rencana dan program kegiatan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, yang dilaksanakan sebagai berikut :

6.1. Kegiatan Penyusunan Perencanaan Program dan Anggaran, telah dilaksanakan meliputi :

a. Penyusunan Program Kerja Tahun 2020 b. Penyusunan Renja Tahun 2021

c. Penyusunan RKA Tahun 2021 d. Penyusunan DPA Tahun 2021

Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya konsep perencanaan dan konsep anggaran dalam proses pembangunan.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksananya program kerja dan sinkronisasi usulan antara kabupaten/kota dengan provinsi.

6.2. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, telah dilaksanakan meliputi :

a. Penyusunan Rekam Jejak Program/Kegiatan Tahun 2020 b. Penyusunan Laporan Bulanan/Triwulan Tahun 2020 c. Penyusunan LKj Tahun 2020

d. Penyusunan LKPJ-LPPA Tahun 2020

Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya laporan dinas sebanyak 40 laporan.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah jumlah laporan dinas yang dihasilkan sebanyak 40 laporan.

6.3. Kegiatan Data, Informasi dan Humas, telah dilaksanakan meliputi : a. Penyusunan Buku Data Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian b. Penyusunan Profil Dinas

c. Penyusunan HSPK Tahun 2021

d. Majalah Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Aceh 1 kali.

Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya Buku Data, Profil Dinas dan HSPK.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah jumlah buku yang dihasilkan sebanyak 4 buku.

B. Capaian Target RPJM

Capaian indikator sebagai tolok ukur pencapaian target kinerja urusan Tenaga Kerja Tahun 2020 dapat dilihat pada Lampiran RPJMA Tahun 2017-2022 dan di isi dalam tabel dibawah ini :

URUSAN WAJIB PELAYANAN NON DASAR

(11)

1. Urusan Tenaga Kerja

No. Indikator Satuan Target Realisasi Capaian

Kinerja Ket 1

2 34

5

6 7 8 9 10

Angka sengketa pengusaha- pekerja per tahun.

Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB).

Keselamatan dan perlindungan.

Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek.

Perselisihan buruh dan pengu- saha terhadap kebijakan pemerintah daerah.

Besaran pemeriksaan perusa- haan.

Besaran pengujian peralatan di perusahaan.

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi.

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat.

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewira- usahaan.

/1.000 perush.

Kasus Orang%

Kasus

Perush.

Objek Orang Orang Orang

3,00 18,00 50,50 127.000 0

1.680 90 600 700 440

800%

50%

43,49 135,76%

0

63,99%

161,1%

126,67%

0 54,55%

24 9 21,96 172.410 0

1.075 145 760 0 240

Uraian Capaian Target RPJM :

1. Angka sengketa pengusaha-pekerja pertahun per 1.000 perusahaan adalah 24, lebih besar dari target yaitu 3 per 1.000 perusahaan (800%).

2. Besaran kasus yang diselesaikan adalah 9 kasus dari target 18 kasus (50%).

3. Berdasarkan Permenaker 33 Tahun 2016 tentang tata cara pengawasan ketenagakerjaan bahwa dengan ketersediaan 27 orang pengawas, total perusahaan yang harus diperiksa berjumlah 1.620 perusahaan (60 perusahaan setiap pengawas pertahun). Perusahaan yang telah mendaftarkan wajib lapor ketenagakerjaan (WLKP) sejumlah 3.917 perusahaan, maka target kinerja sesuai SPM Pengawasan (50,50%) adalah 1.978 perusahaan dengan capaian realisasi 860 perusahaan (21,96%).

4. Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek adalah 172.410 orang, lebih besar dari target 127.000 orang, terealisir 135,76%.

5. Tidak ada perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah.

6. Pemeriksaan perusahaan tahun 2020 dilaksanakan di 23 kabupaten/kota dengan realisasi 66% (1.075 perusahaan) dari target 1.620 perusahaan dengan kegiatan antara lain pemeriksaan pengujian objek pengawasan ketenagakerjaan, pemeriksaan norma peghapusan diskriminasi tenaga kerja perempuan, pemeriksaan norma K3 ergonomi, lingkungan kerja dan bahan berbahaya, pemeriksaan norma penempatan dan pelatihan, pemeriksaan norma jaminan sosial tenaga kerja, penilaian norma kerja perempuan serta penilaian dan penghargaan pelaksanaan K3 diperusahaan.

7. Pengujian peralatan di perusahaan dilakukan pada 23 kabupaten/kota. Dari target 90 objek pengujian, pada tahun 2020 berhasil diuji sebanyak 145 objek (161,1%).

8. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi terealisir 760 orang (126,67%) dari target 600 orang.

(12)

9. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat nihil karena refocusing.

10. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan adalah 240 orang (54,55%) dari target 440 orang.

C. Prestasi/Penghargaan yang diperoleh dari Pemerintah Pusat

Untuk tahun ini tidak ada prestasi/penghargaan yang diperoleh Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh dari pemerintah pusat.

D. Target dan Realisasi Keuangan

No. PROGRAM/KEGIATAN ALOKASI

ANGGARAN (Rp)

REALISASI ANGGARAN

(Rp) KEUANGAN (%)

FISIK (%)

1 2 3 4 5 6

DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK

ACEH 81,657,999,451 68,827,385,448 84.29 86.57

I. BELANJA TIDAK LANGSUNG 26,789,674,815 24,344,925,007 29.81 29.81 II. BELANJA LANGSUNG 54,868,324,636 44,482,460,441 54.47 56.76

1 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 3,293,865,924 2,796,860,729 3.43 3.53

1 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat-

Menyurat. 24,126,000 14,899,600 0.02 0.02

2 Kegiatan Penyediaan Jasa Komuni-

kasi, Sumber Daya Air dan Listrik. 620,852,880 421,642,516 0.52 0.55 3 Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeli-

haraan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional. 53,000,000 25,520,900 0.03 0.03

4 Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersih-

an Kantor. 342,200,021 280,758,000 0.34 0.35

5 Kegiatan Penyediaan Alat Tulis

Kantor. 72,321,775 72,211,250 0.09 0.09

6 Kegiatan Penyediaan Barang

Cetakan dan Penggandaan. 52,524,282 49,128,350 0.06 0.06

7 Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor. 36,329,680 29,211,000 0.04 0.04

8 Kegiatan Penyediaan Peralatan dan

Perlengkapan Kantor. 450,079,763 423,232,000 0.52 0.53

9 Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-

undangan. 22,380,000 22,080,000 0.03 0.03

10 Kegiatan Penyediaan Makanan dan

Minuman. 124,430,523 92,275,000 0.11 0.12

11 Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi

dan Konsultasi ke Luar Daerah. 171,908,000 149,086,113 0.18 0.19

(13)

12 Kegiatan Penyediaan Jasa

Dokumentasi Kantor. 153,380,000 127,578,000 0.16 0.16

13 Kegiatan Peningkatan Administrasi

Perkantoran. 1,170,333,000 1,089,238,000 1.33 1.36

2 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 2,684,716,207 2,409,994,290 2.95 3.11

1 Kegiatan Pengadaan Kendaraan

Dinas/Operasional. 1,632,400,000 1,524,000,000 1.87 2.00

2 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Ber-

kala Gedung/Kantor. 60,246,073 48,602,000 0.06 0.06

3 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Ber-

kala Kendaraan Dinas/Operasional. 753,084,895 615,974,215 0.75 0.77 4 Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat

Rumah Gedung Kantor. 238,985,239 221,418,075 0.27 0.28

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 184,255,060 182,512,000 0.22 0.23 1 Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas

Beserta Perlengkapannya. 184,255,060 182,512,000 0.22 0.23

4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Aparatur 47,100,000 43,298,200 0.05 0.06

1 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan

Formal. 27,300,000 24,098,200 0.03 0.04

2 Kegiatan Pembinaan Mental dan

Fisik Aparatur. 19,800,000 19,200,000 0.02 0.02

5 Program Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas Tenaga Kerja 21,625,776,815 18,513,530,683 22.67 23.47 1 Kegiatan Peningkatan Sarana dan

Prasarana Balai Latihan Kerja. 15,996,397,809 14,542,115,854 17.81 18.40 2 Kegiatan Peningkatan Penerapan

Pelatihan Berbasis Kompetensi. 3,698,996,004 2,667,367,289 3.27 3.40 3 Kegiatan Pengembangan dan

Peningkatan Penyelenggaraan Pemagangan Dalam dan Luar

Negeri. 558,127,257 179,107,540 0.22 0.24

4 Kegiatan Pengembangan Sistem dan Peningkatan Sertifikasi

Kompetensi Profesi. 91,479,772 80,268,000 0.10 0.10

5 Kegiatan Peningkatan Tata Kelola

Kelembagaan. 261,588,723 204,237,000 0.25 0.26

6 Kegiatan Pengembangan dan

Peningkatan Produktivitas. 1,019,187,250 840,435,000 1.03 1.07 6 Program Peningkatan Kesempatan

Kerja 1,882,814,246 1,714,367,290 2.10 2.17

1 Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan

Kerja. 1,882,814,246 1,714,367,290 2.10 2.17

(14)

7 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan 2,567,548,859 2,104,672,214 2.58 2.71

1 Kegiatan Tata Kelola Kelembagaan dan Kerja Sama Hubungan

Industrial. 292,070,743 274,916,005 0.34 0.36

2 Kegiatan Peningkatan Penerapan Sistem Pengupahan Berbasis Struk-

tur, Skala Upah dan Produktivitas. 577,882,036 498,561,997 0.61 0.64 3 Kegiatan Peningkatan Intensitas

Pencegahan dan Penyelesaian

Perselisihan Hubungan Industrial. 147,562,331 145,523,907 0.18 0.18 4 Kegiatan Pengelolaan, Persyaratan

Kerja, Kesejahteraan dan Analisis

Diskriminasi. 129,071,648 118,571,500 0.15 0.15

5 Kegiatan Peningkatan Kualitas Teknis Pemeriksaan dan Penyidikan

Norma Ketenagakerjaan. 1,092,050,531 767,176,134 0.94 1.00 6 Kegiataan Peningkatan

Perlindungan Pekerja Perempuan

dan Penghapusan Pekerja Anak. 118,722,134 95,764,856 0.12 0.12 7 Kegiatan Peningkatan Penerapan

Norma Keselamatan dan Kesehatan

Kerja. 210,189,436 204,157,815 0.25 0.26

8 Program Pengembangan Wilayah

Transmigrasi 9,244,186,167 6,248,477,596 7.65 8.16

1 Kegiatan Perencanaan

Pengembangan dan Pembangunan

Permukiman Transmigrasi. 181,000,000 180,101,000 0.22 0.22 2 Kegiatan Pembangunan

Permukiman Transmigrasi. 6,017,655,441 3,663,453,029 4.49 4.79 3 Kegiatan Penataan dan Persebaran

Penduduk. 1,014,868,324 901,406,967 1.10 1.16

4 Kegiatan Penyiapan Tanah dan Bina

Potensi Kawasan Transmigrasi. 2,030,662,402 1,503,516,600 1.84 1.99

9 Program Pengembangan Sosial

Ekonomi Wilayah Transmigrasi 10,397,137,078 8,493,341,269 10.40 10.79 1 Kegiatan Pembangunan Usaha

Transmigrasi. 377,795,493 276,120,000 0.34 0.35

2 Kegiatan Pengembangan Sosial

Budaya Transmigrasi. 7,474,843,355 6,214,591,205 7.61 7.89 3 Kegiatan Pelayanan Pertanahan

Transmigrasi 420,941,756 139,962,800 0.17 0.19

4 Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan

Transmigrasi. 2,123,556,474 1,862,667,264 2.28 2.36

10 Program Perencanaan Pembangunan

Ekonomi 2,940,924,280 1,975,406,170 2.42 2.53

(15)

1 Kegiatan Penyusunan Perencanaan

Program dan Anggaran. 1,259,901,168 1,153,937,460 1.41 1.47 2 Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan. 378,282,309 194,084,997 0.24 0.25

3 Kegiatan Data, Informasi dan

Humas. 1,302,740,803 627,383,713 0.77 0.81

E. Hambatan dan Permasalahan

1. Masih lemahnya kemampuan Aparatur Sipil Negara dalam menyusun perencanaan program/kegiatan.

2. Secara umum pelaporan masih dianggap bukan tugas yang penting terkait dengan kedisiplinan dan kualitas laporan yang disampaikan masih rendah.

3. Terdapat perusahaan yang membayar upah dibawah UMP.

4. Masih adanya perusahaan yang mempekerjakan pekerja diatas 10 orang namun belum memiliki PP dan PKB.

5. Beberapa perusahaan belum memperhatikan kesejahteraan pekerja.

6. Terdapat perusahaan yang belum mengikutsertakan karyawan dalam program BPJS ketenagakerjaan maupun BPJS kesehatan.

7. Terbatasnya tenaga mediator hubungan industrial yang memediasi setiap perselisihan hubungan industrial.

8. Masih ada kabupaten/kota yang belum membentuk LKS Tripartit.

9. Pembangunan BLK mengalami keterlambatan proses kontrak akibat pergeseran anggaran (Refocusing) sebagai dampak pandemic covid-19.

10. Pada Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Penyelenggaraan Pemagangan Dalam dan Luar Negeri, pelaksanaan pemagangan luar negeri tidak dapat dilaksanakan sehingga realisasi keuangan hanya 32,45%.

F. Upaya Mengatasi Permasalahan

1. Perlu ditingkatkan kemampuan dalam menyusun perencanaan program/kegiatan.

2. Perlu adanya sosialiasi tentang tata cara penyusunan laporan yang baik agar laporan yang dibuat sesuai dengan ketentuan dan disampaikan tepat waktu.

3. Memberikan pembinaan-pembinaan kepada pengusaha/perusahaan untuk membayar upah sesuai UMP dan peraturan-peraturan yang berlaku.

4. Perlu diperbanyak pembinaan tentang penyuluhan tata cara pembuatan PP dan PKB di perusahaan.

5. Memberikan penyuluhan kepada perusahaan tentang hak dan kewajiban bagi pekerja dan pengusaha.

6. Memberikan sanksi kepada perusahaan yang tidak mematuhi aturan tentang BPJS Ketenagakerjaan.

7. Perlu diusulkan penambahan tenaga mediator.

8. Memberikan pembinaan ke kabupaten/kota untuk membentuk LKS Tripartit sesuai dengan Permenakertrans R.I. Nomor : 46 Tahun 2008.

9. Pembuatan jadual pelaksanaan pembangunan BLK disesuaikan dengan waktu yagn tersisa dengan tetap mengikuti ketentuan yang berlaku.

10. Pelaksanaan pemagangan luar negeri hanya dapat dilaksanakan jika IM Japan membuka kembali kesempatan magang bagi pencari kerja Aceh. Penyelesaian masalah dengan anak magang yang lari di Jepang untuk diselesaikan sesegera mungkin.

(16)

G. Tindak Lanjut terhadap Rekomendasi DPRA Tahun Anggaran Sebelumnya Dapat dilihat dalam daftar lampiran.

(17)

BAB IV

CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN PENUGASAN Capaian kinerja program dan kegiatan adalah sebagai berikut :

Urusan Pemerintahan yang Ditugaspembantuan A. Dasar Hukum

Pelaksanaan program dan kegiatan tugas pembantuan didasari oleh dasar hukum di bawah ini :

- DIPA Nomor : 067.08.4.350131/2020 (Program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi)

B. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Instansi pemberi tugas pembantuan adalah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

C. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan

Satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan adalah Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh.

D. Program dan Kegiatan yang Diterima dan Pelaksanaannya

1. Program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi dengan tujuan terbangun dan berkembangnya pusat pertumbuhan kawasan transmigrasi sesuai tahapan pembangunan yang dilaksanakan sebagai berikut : 1.1. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Pengembangan Kawasan Transmigrasi, telah dilaksanakan meliputi : a) Penyusunan rencana program dan penyusunan rencana anggaran

berupa operasional perkantoran satker, penyusunan rencana kerja dan rapat-rapat koordinasi/kerja/teknis/konsultasi serta pelaporan pelaksanaan tugas selama 1 tahun.

b) Pengelolaan keuangan, yaitu penyusunan Laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Laporan SIMAK-BMN sebanyak 12 paket/1 tahun.

Output dari kegiatan ini adalah terselenggaranya dukungan manajemen dan pelayanan teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi selama 1 tahun.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah tercapainya penyusunan program dan anggaran yang sesuai serta terpenuhinya penyampaian laporan satuan kerja di lingkungan Ditjen PKTrans yang tepat waktu sesuai dengan ketentuan,

1.2. Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi, telah dilaksanakan meliputi :

a) Pengadaan catu pangan berupa angkuran jaminan hidup beras kepada warga transmigran sebanyak 50 KK selama 10 bulan lokasi Sigulai Kabupaten Simeulue.

b) Fasilitasi layanan sosial budaya di kawasan transmigrasi berupa pembinaan mental spiritual, operasional layanan pendidikan, operasionan layanan kesehatan dan pencegahan infeksi COVID-19 dan DBD (pengadaan bantuan obat dan perlengkapan kesehatan serta pengadaan multi vitamin dalam rangka pencegahan infeksi COVID-19 pada 18 UPT di 16 kabupaten/kota serta pembinaan mental spiritual

(18)

KTM Ketapang Nusantara Kabupaten Aceh Tengah (pemberian insentif Dai dan asisten Dai serta pengadaan perlengkapan rumah ibadah).

c) Kelembagaan sosial budaya di kawasan transmigrasi berupa operasional pengelola permukiman transmigrasi, penguatan dan pengembangan lembaga desa pada 18 UPT/Desa di 16 kabupaten/kota.

Output dari kegiatan ini adalah peningkatan sosial ekonomi dan sosial budaya di kawasan permukiman transmigrasi.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah terpenuhinya pelayanan sosial budaya bagi warga transmigran yaitu layanan mental spiritual, pendidikan dan kesehatan yang mereka dapatkan di kawasan permukiman transmigrasi serta warga transmigran dapat hidup layah dan sehat.

1.3. Pelayanan Pertanahan Transmigrasi, telah dilaksanakan meliputi :

a) Pengurusan sertifikat tanah transmigran yaitu pengurusan sertifikat hak milik warga transmigran pada lokasi Teget SP-2 Kabupaten Bener Meriah dan lokasi Ketubong Teunong Kabupaten Nagan Raya.

b) Ukur bagi lahan berupa pengukuran dan pembagian lahan usaha II bagi warga transmigran sebanyak 50 KK di lokasi Sigulai Kabupaten Siemeuleue.

Output dari kegiatan ini adalah terpenuhinya jumlah bidang tanah warga transmigrasi yang difasilitasi proses penerbitan sertifikatnya berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Outcome yang dicapai dari kegiatan ini adalah warga transmigran mendapatkan sertifikat hak milik atas tanah di lokasi transmigrasi dan mendapatkan lahan untuk usaha pertanian di kawasan transmigrasi.

E. Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber anggaran pada program ini berasal dari APBN yaitu : Rp.

2.916.088.000,- dengan realisasi keuangan Rp. 2.842.377.420,- (97,47%) dan realisasi fisik 97,47%.

F. Hambatan dan Permasalahan

1. Masih lemahnya kemampuan Aparatur Sipil Negara dalam menyusun perencanaan program/kegiatan.

2. Secara umum pelaporan masih dianggap bukan tugas yang penting terkait dengan kedisiplinan dan kualitas laporan yang disampaikan masih rendah.

G. Upaya Penyelesaian

1. Perlu ditingkatkan kemampuan dalam menyusun perencanaan program/kegiatan.

2. Perlu adanya sosialiasi tentang tata cara penyusunan laporan yang baik agar laporan yang dibuat sesuai dengan ketentuan dan disampaikan tepat waktu.

Referensi

Dokumen terkait

Dari 7 (Tujuh) program yang dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Tahun 2020, ada 5 (enam) program termasuk pada katagori efisien yaitu Program Pelayanan

Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal sebagai SKPD teknis yang mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah

- Pelatihan Mediasi Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak yang dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2020 bertempat di Gedung Juang ‘45 adapun peserta dari kegiatan

LKIP Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta tahun 2020 melaporkan realisasi, hambatan dan upaya solusi yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi,

Kegiatan bimbingan teknis pengenalan penyakit busa batang Jeruk Siompu dan pengendalian menggunakan PHYMAR C 67SL dilaksanakan pada tanggal 8-11 Maret 2023 bertempat di Aula SMA Negeri

Peraturan Gubernur Nomor 30 Tahun 2020 tentang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2020 sebagai pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Bidang Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi ketersediaan dan

Nomor : 06.2/MITIGASI/P3I/III/2020 Jakarta, 9 Maret 2020 Lampiran : 1 satu berkas Perihal : Bimbingan Teknis Mitigasi Risiko Permasalahan Hukum Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah