• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN JARINGAN NIRKABEL DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH PADA PERUSAHAAN CITITEX CABANG TEBET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN JARINGAN NIRKABEL DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH PADA PERUSAHAAN CITITEX CABANG TEBET"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN JARINGAN NIRKABEL

DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH

PADA PERUSAHAAN CITITEX CABANG

TEBET

Deny Wiranata

Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia, 082165154277, ce_liang2626@yahoo.com

Raymond

Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia, 0818901172, raymondtitus15@gmail.com

Setiawan

Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia, 089631392553, setiawan23436@yahoo.com

Jonathan Lukas

Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia, 0808404617, jonathanlks@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan perancangan ialah untuk merancang jaringan yang efisien, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan pada kantor cabang CITITEX, sehingga kegiatan penjualan perusahaan dapat berjalan dengan cepat dan aman, dengan harapan dapat mempermudah kerja karyawan dan meningkatkan kualitas perusahaan. Metode penelitian yang digunakan meliputi metode observasi atau survei terhadap sistem yang sedang berjalan dan studi literatur, metode perancangan topologi jaringan, peralatan jaringan yang digunakan, dan konfigurasi pada setiap peralatan jaringan. Hasil dari perancangan adalah implementasi rancangan topologi jaringan menggunakan nirkabel dan hotspot gateway yang dapat meningkatkan keamanan jaringan. Simpulan dari perancangan ini adalah dengan digunakannya jaringan baru, setiap karyawan mempunyai bandwidth yang tetap dan proses penjualan diharapkan menjadi lebih efisien, cepat, dan aman.

Kata kunci: nirkabel, hotspot gateway.

ABSTRACT

The purposes of design are to design an efficient, effective networking, and in accordance with the needs of CITITEX branch office, so the company’s sales activities can be run quickly and safely, with the hope to facilitating the work of empoyees and improve the quality of the company. Research methods used include methods of observation or surveying the current system and studies of literatures, method of designing network topology, network equpiments, and network configurations. The conclusions of this design are every employee has a fixed bandwidth and sales process is expected to be more effiecient, faster, and safer. Keywords: wireless, hotspot gateway

(2)

PENDAHULUAN

Kebutuhan akses internet saat ini sangat tinggi, baik untuk sosial media, mencari artikel dan pengetahuan terbaru, atau digunakan dalam keperluan bisnis. Oleh sebab itu, diperlukan perancangan yang tepat dan handal dalam membangun kualitas jaringan yang baik. Jika terdapat gangguan pada koneksi internet, pengaturan jaringan LAN yang kurang baik, maka berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Sistem yang berjalan secara konvensional atau secara manual, misalnya pencatatan menggunakan buku jurnal harian, bulanan, atau tahunan dan membuat salinan secara manual, mulai ditinggalkan, karena mulai ada peralihan dari sistem yang berpencar atau terpisah-pisah dengan sistem terpusat. Sekarang sistem sudah digantikan dengan menggunakan jaringan komputer, sehingga semua kegiatan sudah langsung ter-update secara real-time.

Begitu juga dengan sistem penjualan, sekarang sudah banyak produsen atau penjual baik kecil, menengah, sampai besar yang menjual produknya secara online, sehingga penerapan ilmu jaringan komputer menjadi semakin luas, serta semakin banyak orang yang mencari perancang jaringan komputer agar jaringan dapat berjalan dengan baik dan tidak ada hambatan. Jika jaringan tidak dirancang secara baik, maka sistem tersebut dapat terganggu.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut, merancang sebuah jaringan komputer untuk sebuah perusahaan yang belum memakai sistem jaringan internet, dan merancang sebuah jaringan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Ruang lingkup dalam skripsi ini adalah perancangan jaringan nirkabel, menggunakan MikroTik untuk manajemen bandwidth, dan manajemen bandwidth berdasarkan tingkat jabatan karyawan.

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang jaringan wireless LAN yang stabil dan efektif, serta mengetahui cara kerja hotspot gateway dalam MiktoTik.

Manfaat penelitian ini adalah untuk menerapkan teori yang didapatkan dari perkuliahan, serta memahami konsep, teori, dan praktek tentang MiktoTik.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, pada tahap ini dilakukan pembelajaran berbagai macam literatur seperti buku, jurnal, tugas akhir, referensi-referensi melalui perpustakaan maupun internet dan lain sebagainya. Kedua, observasi dari sistem yang sudah berjalan. Observasi dilakukan dengan cara melihat dan mencatat sistem yang sudah berjalan, lalu mencatat kekurangan dan kelebihan dari sistem tersebut, serta mewawancarai direktur perusahaan. Ketiga, analisa kebutuhan, biaya, dan keamanan jaringan. Analisa kebutuhan dengan cara wawancara, analisis data, serta analisis kebutuhan hardware dan sofware. Analisa biaya untuk memprediksi biaya yang dibutuhkan untuk merancang jaringan serta biaya maintenance setiap bulan. Analisa keamanan jaringan untuk mengetahui serangan potensial dan solusi untuk mengatasi serangan tersebut. Keempat, pengujian sistem baru. Setelah sistem baru terpasang, maka akan dilakukan pengujian sistem baru agar mengetahui apakah sistem berjalan dengan baik, serta kelebihan dan kekurangan dari sistem baru.

Penelitian ini dibagi menjadi 4 bab yang terdiri dari, pendahuluan. Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang pemilihan topik, rumusan masalah, ruang lingkup yang dibahas, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan. Landasan teori. Bab ini membahas secara singkat teori yang diperlukan dalam penelitian skripsi. Metodologi. Bab ini akan membahas metodologi yang

(3)

digunakan dalam perancangan jaringan LAN, sistem yang sedang berjalan, serta analisa kebutuhan, analisa biaya, dan analisa keamanan jaringan. Implementasi dan evaluasi. Bab ini berisi tentang hasil-hasil observasi, analisa, dan pembahasan mengenai topologi yang dipakai, hardware, dan software yang digunakan. Simpulan dan saran. Pada bab terakhir berisi tentang kesimpulan dan saran setelah jaringan berjalan dengan baik.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:

Pertama dimulai dengan melakukan analisa pada sistem yang sedang berjalan di perusahaan dengan cara observasi dan pengamatan langsung di perusahaan, wawancara dengan direktur dan konsumen, serta studi literatur.

Kedua adalah metode analisa. Analisa yang dilakukan adalah analisa kebutuhan, analisa biaya, dan analisa keamanan jaringan.

- Analisa kebutuhan.

Menurut direktur CITITEX yang kami wawancarai, perusahaan membutuhkan akses internet untuk sistem penjualannya, update stok barang, sistem tracking barang, dan layanan konsumen yang tersedia di website-nya yaitu www.cititex.com. Karena perusahaan semakin besar dan semakin banyaknya transaksi, maka CITITEX sangat bergantung kepada koneksi internet.

Karena kantor cabang baru dibuka, maka direktur utama menginginkan kantor tersebut terpasang jaringan internet serperti di kantor pusat. Internet dibutuhkan agar kantor cabang dapat memeriksa stok barang yang ada di website perusahaan, mengirim data-data penjualan ke kantor pusat, memudahkan komunikasi antara direktur di pusat dengan karyawan di kantor cabang, serta mengirim gambar beresolusi tinggi untuk dicetak. Direktur utama juga menginginkan ada pembatasan pemakaian jaringan internet untuk setiap tingkat jabatan karyawan.

Setelah melakukan survei kepada 100 konsumen secara acak, penulis mendapatkan kesimpulan bahwa para pelanggan mendukung adanya pemasangan jaringan internet dengan alasan konsumen merasakan adanya keterlambatan kantor cabang dalam pengecekan stok barang karena pengecekan dilakukan secara manual, agar pelanggan dapat langsung memesan melalui website, e-mail, atau media sosial lainnya, sehingga pelanggan tidak perlu pergi ke toko, agar pelanggan dapat mengetahui promo terbaru karena kantor cabang terlambat mengetahui promo dari pusat, serta pelanggan dapat berinteraksi atau tanya jawab dengan kantor cabang melalui media sosial.

(4)

- Analisa Biaya

Gambar 1: Rancangan Topologi Jaringan

Berdasarkan kebutuhan perusahaan, maka penulis mengajukan rancangan ini. Gedung terbagi menjadi 3 lantai, divisi keuangan di lantai 3, divisi marketing di lantai 2, serta gudang dan toko di lantai 1. Untuk lantai 3 memakai SSID “CITITEX3” dengan subnet 192.168.4.0/24, untuk lantai 2 memakai SSID “CITITEX2” dengan subnet 192.168.3.0/24, dan lantai 1 memakai SSID “CITITEX1” dengan subnet 192.186.2.0/24.

Biaya yang dibutuhkan perusahaan jika mengimplementasi topologi ini dapat dilihat melalui tabel berikut ini:

No. Jenis barang Qty Harga Total

1 Wireless Router

WR702N 3 unit Rp 176.000/unit Rp 528.000

2 RouterBOARD

RB951-2N 1 unit Rp 506.000 Rp 506.000

3 Kabel UTP 20 meter Rp 5.000/meter Rp 100.000

4 ISP Fastnet 6Mbps 1 unit, berlangganan per bulan Rp 279.000 (+10%) Rp 306.900 5 Modem

1 unit dari ISP, berlangganan

per bulan

Rp 40.000

(+10%) Rp 44.000

Grand Total Rp 1.484.900 Tabel 1: Total Biaya

ISP yang dipilih adalah Fasnet Combo Dlite HD merupakan harga paket internet dan TV kabel termurah, namun TV kabel tidak akan terpakai, sehingga hanya memakai internetnya saja. Terdapat biaya tambahan sewa modem dari ISP sebesar Rp 40.000 per bulan dan ditambah pajak 10%, sehingga total biaya untuk internet setiap bulannya menjadi Rp 350.900. Biaya ini termasuk ke dalam biaya maintenance.

(5)

CITITEX tetap menargetkan mayoritas pemasukkan berasal dari penjualan secara online, serta sebagian besar konsumen membeli dalam jumlah besar. Penulis membuat skenario seperti ini:

Seorang konsumen membeli baju jenis Gildan Ultra Cotton sebanyak 3 lusin, 1 lusin White dan 2 lusin Color.

Jenis Qty Harga/pcs Total

White 1 lusin Rp 39.000 Rp 468.000

Color 2 lusin Rp 41.000 Rp 984.000

Grand Total Rp 1.452.000

Tabel 2: Skenario Penjualan

Berdasarkan skenario tersebut, perusahaan setidaknya harus menjual lebih dari 3 lusin baju untuk menutup biaya awal pemasangan, selain itu perusahaan cukup menjual 1 lusin baju setiap bulannya untuk menutup biaya berlangganan internet.

- Analisa Keamanan. Jenis Serangan.

Jenis serangan yang pertama adalah serangan dari luar sistem atau eksternal. Jaringan yang dibuat adalah jaringan nirkabel, maka SSID dapat dilihat oleh siapa saja yang berada di dalam pancaran wireless router. Kemungkinannya, orang lain dapat menebak password untuk terkoneksi ke dalam jaringan, mengubah konfigurasi di wireless router, mengakses file dari komputer yang berada di subnet lain, serta menyusupkan program-program berbahaya seperti virus, trojan, worm, keylogger, dan sebagainya.

Jenis serangan yang kedua berasal dari dalam sistem jaringan atau internal contohnya ialah kurangnya pemahaman berinternet, sehingga karyawan secara tidak sadar telah mengunduh program virus dari internet atau mengunduh browser extensions, add-ons, dan plug-in, kemudian bertukar data melalui flashdisk yang menyebabkan program virus tersebut dapat menyebar ke komputer lainnya. Selain itu, juga terdapat ancaman phising yaitu membuat website yang menyerupai website resmi lalu disebarkan melalui e-mail, sehingga karyawan terpancing untuk membuka website palsu tersebut dan memasukkan identitas username dan password.

Solusi

Untuk mencegah serangan dari eksternal, maka dapat menggunakan fungsi dari RouterBOARD yaitu hotspot gateway. Hotspot gateway berfungsi agar setiap user yang baru terkoneksi dengan salah satu wireless router, harus memasukkan username dan password untuk mengakses internet. Untuk penggunaan hotspot gateway akan dijelaskan pada bab 4.

Untuk mencegah serangan dari internal, maka para karyawan harus dilatih pemahaman berinternetnya. Mereka harus memahami website-website phising. Selain itu, juga harus terpasang software anti virus di setiap komputer. Software anti virus gratis dipilih agar tidak menambah biaya maintenance.

(6)

Ketiga adalah metode implementasi yang terbagi menjadi perancangan, konfigurasi, uji coba, dan evaluasi.

- Perancangan.

Langkah-langkah dalam melakukan perancangan adalah: 1. Menghubungkan RouterBOARD dengan modem dari ISP.

2. Menghubungkan RouterBOARD dengan wireless router untuk divisi keuangan di lantai 3.

3. Menghubungkan RouterBOARD dengan wireless router untuk divisi marketing di lantai 2.

4. Menghubungkan RouterBOARD dengan wireless router untuk bagian gudang di lantai 1.

5. Menghubungkan setiap PC atau laptop dengan access point untuk masing-masing divisi.

- Konfigurasi.

1. Konfigurasi Wireless Router.

Konfigurasi yang dilakukan adalah mengubah IP Address untuk setap divisi, mengganti SSID, konfigurasi password, mengaktifkan DHCP, membuat IP Address pool.

2. Konfigurasi RouterBOARD.

Konfigurasi dengan menggunakan WinBox. Konfigurasi yang dilakukan adalah konfigurasi DHCP Client agar dapat mengakses internet, memberikan IP Address untuk setiap port, konfigurasi NAT, DHCP Server, serta konfigurasi DNS.

3. Konfigurasi Hotspot Gateway.

Konfigurasi yang dilakukan adalah memasang hotspot gateway di port 2, 3, dan 4, serta memasukkan username dan password dari setiap user ke dalam profile.

4. Konfigurasi Manajemen Bandwidth.

Manajemen bandwidth dilakukan dengan cara mengelompokkan karyawan berdasarkan jabatannya, jabatan manajer memiliki bandwidth yang lebih besar dari jabatan karyawan. Kelompok manajer memiliki bandwidth maksimal sebesar 1,5 Mbps, sedangkan karyawan memiliki bandwidth maksimal sebesar 0,5 Mbps.

- Uji coba.

1. Uji coba Hotspot Gateway.

Uji coba dilakukan dengan cara membuka website secara sembarang dan jika berhasil, maka website akan di-redirect ke halaman login MikroTik.

2. Uji coba internet.

Uji coba total bandwidth dilakukan dengan cara membuka website www.speedtest.net dan melihat statistik dari WinBox.

3. Uji coba manajemen bandwidth.

Uji coba dilakukan dengan cara login menggunakan username yang termasuk kelompok karyawan dan manajer, kemudian melihat bandwidth maksimal yang didapatkan oleh username tersebut. Jika karyawan, maka bandwidth

(7)

maksimal sebesar 0,5 Mbps. Jika manajer, maka bandwidth maskimal sebesar 1,5 Mbps.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melakukan perancangan dan konfigurasi, maka didapatkan hasil seperti berikut:

- Uji coba Hotspot Gateway.

Gambar 2: Hotspot Gateway.

Jika user membuka website apa saja, maka website akan di-redirect ke login page MikroTik, dan user harus memasukkan username dan password. User yang tidak mempunyai username, tidak akan dapat mengakses website apa pun.

- Uji coba internet.

Uji coba internet dengan menggunakan ping ke website www.google.com dan uji coba bandwidth ke www.speedtest.com.

Gambar 3: Uji coba ping.

(8)

Gambar 5: Statistik bandwidth total.

Uji coba internet memakai username admin, sehingga bandwidth tidak dibatasi. Terlihat bandwidth maksimal sebesar 6,09 Mbps. Bandwidth ini merupakan bandwidth maksimal dari paket internet ISP.

- Uji coba manajemen bandwidth.

Pertama uji coba dengan menggunakan username di kelompok karyawan. Kemudian uji bandwidth dengan membuka www.speedtest.net.

Gambar 6: Login dengan username karyawan.

(9)

Gambar 8: Statistik bandwidth karyawan.

Pada gambar tersebut, terlihat Tx Rate atau kecepatan transfer paket dari RouterBOARD ke client sebesar 507,8 kbps, sehingga bandwidth karyawan tidak akan lebih dari 0,5 Mbps atau 500 kbps.

Kedua uji coba dengan menggunakan username di kelompok manajer. Kemudian uji bandwidth dengan membuka www.speedtest.net. Username dengan profile manajer tidak akan dapat login di 2 perangkat yang berbeda secara bersamaan. Jika user sudah login di komputer lain, maka akan muncul tulisan no session allowed for user iwan.

(10)

Gambar 9: Login dengan username manajer.

Gambar 10: Uji coba bandwidth karyawan.

Gambar 11: Statistik bandwidth manajer.

Pada gambar tersebut, terlihat Tx Rate atau kecepatan transfer paket dari RouterBOARD ke client sebesar 1465,5 kbps, sehingga bandwidth manajer tidak akan melebihi 1,5 Mbps atau 1500 kbps.

(11)

SIMPULAN DAN SARAN

- Simpulan

Setelah dilakukan implementasi jaringan dengan menggunakan Hotspot Gateway berbasiskan MikroTik RouterOS pada CITITEX, maka didapat simpulan sebagai berikut:

1. Koneksi internet berjalan dengan lancar.

2. Dengan membuat jaringan baru, diharapkan kinerja penjualan dan karyawan perusahaan menjadi meningkat.

3. Dengan menggunakan Hotspot Gateway, pemakaian bandwidth dapat dibatasi berdasarkan tingkat jabatan karyawan.

4. Hotspot Gateway dapat mencegah user lain di luar perusahaan mengakses internet perusahaan.

- Saran

Berikut ini merupakan beberapa saran yang ingin disampaikan kepada CITITEX mengenai sistem jaringan yang digunakan:

1. Sistem jaringan perlu dijaga dan dirawat secara rutin agar dapat berfungsi dengan baik.

2. Gantilah password SSID secara berkala agar tidak mudah ditebak oleh orang lain.

3. Berikan pelatihan pemahaman penggunaan internet kepada setiap karyawan baru, seperti jangan tertarik dengan iklan-iklan dan penggantian password hotspot secara berkala.

4. Membuat backup dari konfigurasi yang sudah dilakukan, sehingga jika ada alat yang rusak, tidak perlu konfigurasi lagi dari awal.

REFERENSI

Burgess, Dennis M. (2009). Learn RouterOS. Lulu.com.

Discher, Stephen R.W. (2011). RouterOS by Example. LearnMikroTik.com. Forouzan, Behrouz A. (2007). Data Communications and Networking. (4th edition).

New York: McGraw-Hill.

Lammle, Todd. (2012). CompTIA Network+ Study Guide. John Wiley & Sons. Tanenbaum, Andrew S. (2011). Computer Networks. (5th edition). Boston: Prentice Hall.

wiki.mikrotik.com. (2010). Manual:IP/Hotspot. MikroTik Documentation (online), diakses 20 November 2014 dari

http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:IP/Hotspot.

wiki.mikrotik.com. (2014). Manual:License. MikroTik Documentation (online), diakses 7 Desember 2014 dari http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:License.

(12)

wiki.mikrotik.com. (2013). Manual:RouterOS Features. MikroTik Documentation (online), diakses 12 Desember 2014 dari

http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:RouterOS_features.

wiki.mikrotik.com. (2013). Manual:IP/Hotspot/Profile. MikroTik Documentation (online), diakses 19 Desember 2014 dari

http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:IP/Hotspot/Profile.

wiki.mikrotik.com. (2013). Manual:IP/Hotspot/User. MikroTik Documentation (online), diakses 8 Januari 2015 dari

http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:IP/Hotspot/User.

RIWAYAT PENULIS

Deny Wiranata lahir di Kota Tebingtinggi pada 20 Agustus 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2015.

Raymond lahir di Kota DKI Jakarta pada tanggal 1 Mei 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2015. Saat ini bekerja sebagai IT Support di Bina Bangsa School.

Setiawan lahir di Kota DKI Jakarta pada tanggal 10 September 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2015.

Gambar

Gambar 1: Rancangan Topologi Jaringan
Gambar 2: Hotspot Gateway.
Gambar 5: Statistik bandwidth total.
Gambar 8: Statistik bandwidth karyawan.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini ditunjukkan dari perhitungan risiko model indeks tunggal yang menggunakan varian (kuadrat dari deviasi standar) dari suatu sekuritas yang dihitung dengan

Pada metode ini,hanya membutuhkan satu nilai pembanding yang digunakan untuk membandingkan antara control dengan perlakuan lainnya. Formulanya mirip dengan LSD,

Sekarang diskusikan dengan teman-teman kamu untuk menyusun peristiwa dalam bentuk dialog berdasarkan cerita itu, misalnya dialog antara Bu Anna dengan

dalam praktek penanaman modal ( istitsmar ) dengan menggunakan dana zakat yang terkumpul di lembaga-lembaga amil zakat di

Kondensor bermaterial stainless steel menghasilkan kualitas minyak sangat baik akan tetapi aliran kondensat sangat lambat ini dikarenakan permukaan dinding dalam pipa yang

Dijelaskan bahwa ada beberapa kemungkinan sumber dari suatu perubahan bahasa, yaitu kegagalan seorang individu dalam membedakan dua bunyi sehingga terjadilah merger ketika

Selain itu perusahaan mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang hampir sama dengan produk baru karena dapat memilih dan mengetahui sendiri barang habis pakai yang

Bhinneka Mentari Dimensi yang telah banyak membantu penulis dalam pengadaan data dan informasi yang diperlukan dalam penyelesaian skripsi ini.. Orang tua dan keluarga yang