• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penetapan Jasa Servis Pada Bengkel Edie Arta Motor dengan Menggunakan Metode Time and Material Pricing Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Penetapan Jasa Servis Pada Bengkel Edie Arta Motor dengan Menggunakan Metode Time and Material Pricing Tahun 2015"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Penetapan Jasa Servis Pada Bengkel Edie Arta Motor

dengan Menggunakan Metode Time and Material Pricing

Tahun 2015

Ketut Angga Prasetya

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

email:{anggabonbon26@yahoo.co.id}@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perhitungan penetapan harga jual jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor dalam tahun 2014, (2) perhitungan penetapan harga jual jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor bila menggunakan metode time and material pricing, (3) perbandingan hasil perhitungan penetapan harga jual jasa servis antara metode time and material pricing dengan metode perhitungan harga jual pada Bengkel Edie Arta Motor. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah perusahaan Bengkel Edie Arta Motor, sedangkan objek penelitian yaitu penetapan harga jual jasa servis pada perusahaan Bengkel Edie Arta Motor dan penetapan harga jual jasa servis dengan menggunakan perhitungan metode time and material pricing. Data yang dikumpulkan dengan metode wawancara dan metode dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) hasil perhitungan harga jual menggunakan metode time and material pricing lebih besar dari pada hasil perhitungan dengan metode perhitungan harga jual berdasarkan perusahaan, 2) hasil harga jual jasa servis menggunakan metode time and material pricing yaitu terdiri dari harga jual jasa servis bagian mekanik Rp 7.668,24 dan harga jual jasa servis bagian listrik Rp 6.426,14.

Kata kunci : jasa servis, metode time and material pricing Abstract

This study aims to determine (1) the calculation of the price-setting service services in Edie Arta Motor workshop in the year 2014, (2) the calculation of pricing sell service services in the Edie Arta Motor when using the method of time and material pricing, (3) Comparison of the results of the calculation of the price-setting service services between time and material pricing method with the method of calculation of selling prices in Edie Arta Workshop. This type of research is quantitative descriptive. The subjects were Edie Arta Motor Repair company , while the object of study is the calculation of pricing sell my services at company workshops Edie Arta Motor and pricing sell my services using the calculation method of time and material pricing. Technical data analysis used is quantitative descriptive analysis. The results show 1) the comparison of the selling price of service services between time and material pricing method with the method of calculation of selling prices in Edie Arta Motor Workshop has different results, where the results of the calculation of the sale price using time and material pricing method is greater than the results of the calculation the calculation method based on the selling price of the company, 2) the results of the selling price of the service fees using time and material pricing method, which consists of the selling price of the service fees of Rp 7668.24 mechanical parts and services sales price servicing electrical section Rp 6426.14.

(2)

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Persaingan dalam dunia usaha sangatlah penting bagi kehidupan kita. Persaingan dunia usaha saat ini mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh ke depan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaannya.

Umumnya ada tiga tujuan utama perusahaan di dalam menjalankan aktivitas produksinya, yaitu usaha mencapai laba yang maksimal, meningkatkan kelangsungan usaha perusahaan dalam jangka panjang serta tingkat pertumbuhan dan pasar yang lebih luas dari sebelumnya. Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa atau perdagangan sebelum menjalankan aktivitas-aktivitasnya memerlukan perencanaan yang akurat dan penetapan kebijakan-kebijakan yang tepat sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan optimal dan tujuan perusahaan dapat dicapai semaksimal mungkin.

Jasa merupakan aktivitas, dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual kepada pelanggan sebagai penggunanya. Servis adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan, (Indah, 2011). Jasa servis merupakan kegiatan atau manfaat yang ditawarkan dari satu pihak kepada pihak lain, yang pada hakekatnya tidak terwujud dan memberikan kepuasan melalui pelayanan.

Dalam bahasa Indonesia, service bisa diterjemahkan sebagai jasa, layanan, dan servis. Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Jasa merupakan aktivitas dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual

kepada pelanggan atau customer sebagai penggunanya (Indah, 2011).

Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2001:57) jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang pada dasarnya tidak terwujud dan menghasilkan perpindahan kepemilikan. Menurut Swastha (2000:25) pengertian jasa adalah barang yang tidak terwujud (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan. Sedangkan menurut Lovelock (2001:6), jasa juga merupakan aktivitas yang dapat menciptakan nilai bagi pelanggan. Baik Stanton maupun Kotler menyatakan jasa pada dasarnya merupakan suatu yang tidak berwujud, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan (Kotler, Philip, 2000:428). Jasa bersifat abstrak, tidak dapat dipegang, tidak dapat disimpan, namun dapat dirasakan. Produk jasa adalah aktivitas atau manfaat yang oleh suatu badan usaha ditawarkan pada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas sesuatu (Kotler, Philip, 2000:430). Hansen dan Mowen mendefinisikan jasa sebagai tugas atau aktivitas yang dilakukan bagi seorang pelanggan atau aktivitas yang dijalankan oleh seorang pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi (Hansen, Mowen, 1997:33).

Klasifikasi jasa berdasarkan wujudnya dan kepada jasa tersebut saling berkaitan adalah 1) Jasa yang berwujud nyata yang berkaitan langsung dengan tubuh manusia (people processing).

Kehadiran konsumen diperlukan dalam penyampaian jasa atau pelayanan ini agar konsumen dapat menerima keuuntungan yang diharapkan. Contoh : operasi, jasa transportasi, perawatan rambut. 2) Jasa yang berwujud nyata yang berkaitan langsung dengan suatu benda atau makhluk hidup lain (possession processing). Dalam hal ini diperlukan

kehadiran suatu benda atau makhluk lain yang berkaitan dengan jasa, tetapi

(3)

kehadiran konsumen tidak selalu diperlukan. Contoh : jasa pengiriman barang, bengkel mobil, pet care service. 3) Jasa yang tidak berwujud nyata yang berkaitan langsung dengan pemikiran atau mental seseorang (mental stimulus processing). Dalam hal ini diperlukan

pemikiran konsumen, tetapi kehadirannya secara fisik tidak hanya dapat berada di tempat dimana jasa tersebut disediakan tetapi juga ditempat lain (tempat tersebut dihubungkan oleh alat komunikasi dengan tempat jasa tersebut disediakan). Contoh : pendidikan, pertunjukan teater, pertunjukan olahraga. 4) Jasa yang tidak berwujud nyata yang berkaitan langsung dengan barang tidak berwujud (information processing). Kehadiran konsumen hanya

dibutuhkan saat pertama kali mengajukan permohonan jasa tersebut, selanjutnya kehadiran konsumen tidak terlalu dibutuhkan. Contoh : jasa asuransi, jasa konsulat lewat online system, jasa

investment banking.

Jasa juga memiliki empat karakteristik, yaitu sebagai berikut (Lovelock, Patterson, Walker, 2001:24). 1)

Intangibility, Jasa bersifat intangible,

maksudnya tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba sebelum dibeli atau dikonsumsi. 2) Inseparability, Barang biasanya diproduksi kemudian dijual lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Suatu jasa tidak dapat dipisahkan dari pembeli jasa, meskipun pemberi jasa itu adalah orang atau mesin. 3) Variability, Jasa sifatnya sangat bervariasi artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis. Kualitas dari jasa tersebut tergantung dari siapa yang menyediakan jasa tersebut, kapan, di mana dan bagaimana jasa tersebut disediakan. 4)

Perishability, Jasa merupakan komoditas

yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan, dan akan hilang berlalu begitu saja karena tidak dapat dipergunakan di waktu yang lain.

Dalam memproduksi suatu jasa dapat menggunakan bantuan suatu produk fisik tetapi bisa juga tidak. Di samping itu juga jasa tidak mengakibatkan peralihan hak suatu barang secara fisik, jadi jika

seseorang pemberi jasa menyampaikan jasanya kepada orang lain maka tidak ada peralihan hak milik secara fisik. Setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya mungkin dan mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.

Berdasarkan beberapa definisi jasa tersebut, maka jasa pada dasarnya adalah sesuatu yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Saladin, 2003:51).

1) Sesuatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen 2) Proses produksi jasa dapat

menggunakan atau tidak menggunakan bantuan suatu produk fisik

3) Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan

4) Terdapat interaksi anatar penyedia jasa dengan pengguna jasa.

Service merupakan satu hal yang

sangat penting dalam dunia bisnis karena

service merupakan salah satu bentuk

penghargaan kepada pelanggan. Service adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan (Indah, 2011). Sedangkan menurut Susanti (2013:45), service adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan.

Service menjadi salah satu pertimbangan seseorang untuk memutuskan membeli produk atau menggunakan jasa dari sebuah perusahaan. Service yang buruk bisa membuat pelanggan lari dan beralih ke perusahaan pesaing. Mengingat begitu pentingnya service bagi kelangsungan usaha, sudah selayaknya bila selalu menjaga service kepada pelanggan. Meskipun service sering kali memasukkan komponen tangibles yang penting, komponen ini bersama-sama dengan personel yang ahli menjadi kombinasi yang dominan dalam rangkaian value creation untuk penciptaan kinerja jasa.

Berdasarkan pengertian jasa dan servis tersebut, maka dapat disimpulkan

(4)

bahwa jasa servis merupakan suatu proses yang ditawarkan dari satu pihak kepada pihak lain, yang pada hakekatnya tidak terwujud dan memberikan kepuasan pelanggan melalui pelayanan.

Berkembang usaha-usaha di bidang perdagangan maupun jasa, maka perusahaan harus mampu mengubah strategi pemasarannya dengan meletakkan kepuasaan konsumen atau pelanggan sebagai prioritas pertama dalam mengarahkan kegiatan bisnis mereka. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk atau jasa yang bermutu dengan harga yang rendah untuk dapat tetap bertahan di pasar. Perusahaan berlomba untuk menghasilkan produk yang bermutu dengan harga yang rendah dengan berpedoman bahwa konsumen atau pelanggan hanya dibebani dengan biaya-biaya untuk aktivitas penambahan nilai (value-added activities).

Aktivitas bukan untuk penambah nilai (nonvalue-added activities) sebaiknya dihilangkan atau dikurangi di dalam biaya-biaya yang menghasilkan produk atau jasa tersebut sehingga konsumen atau pelanggan hanya dibebani dengan biaya wajar. Persaingan yang semakin tajam, manajemen memerlukan informasi biaya penuh yang teliti, yang memperhitungkan secara cermat sumber daya yang dikorbankan terhadap produk yang dihasilkan, agar dapat menentukan harga jual di masa yang akan datang. Manajer memiliki tanggungjawab dalam penentuan harga jual untuk menetapkan harga jual produk atau jasa yang dapat memberikan perlindungan bagi perusahaan dari kemungkinan kerugian dan memberikan kemudahan.

Salah satu metode menetapkan harga jual adalah metode time and material

pricing. Metode time and material pricing

yaitu metode yang menentukan tarif tertentu dari upah langsung dan tarif lainnya dari bahan baku masing-masing. Tarif tersebut dijadikan satu, kemudian ditambah jumlah tertentu dari biaya tidak langsung serta laba yang diinginkan. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan jasa dan perusahaan profesional (Susanti, 2013:30).

Penentuan harga jual waktu dan bahan pada dasarnya merupakan cost-plus

pricing. Harga jual ini ditentukan sebesar

biaya penuh ditambah dengan laba yang diharapkan. Metode ini kebanyakan digunakan oleh perusahaan bengkel, mobil, dok kapal, dan perusahaan lain yang menjual jasa reparasi dan bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.

Volume jasa dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan untuk melayani konsumen, sehingga perlu dihitung harga jual per satuan waktu yang dinikmati oleh konsumen, sedangkan volume bahan yang diperlukan sebagai pelengkap penyerahan jasa dihitung berdasarkan kuantitas bahan yang diserahkan jasa kepada konsumen, sehingga perlu dihitung harga jual per satuan bahan yang dijual kepada konsumen.

Dalam metode ini harga jual ditentukan dari upah langsung dan tarif lainnya dari bahan baku masing-masing, tarif ini dijadikan satu ditambah jumlah tertentu dari biaya tak langsung serta laba yang diinginkan. Metode ini kebanyakan digunakan pada perusahaan-perusahaan jasa, seperti perusahaan servis kendaraan, notaris, konsultan dan perusahaan lain yang menjual jasa reparasi, bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa (Mulyadi, 2001:355).

Menurut Mulyadi (2001:348) dalam proses penentuan harga jual ada metode yang bisa dilakukan, 1) Penentuan harga Jual Cost Type Contractadalah kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut. Dalam

cost-type pricing harga jual yang

dibebankan kepada pelanggan dihitung berdasarkan biaya penuh sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi dan memasarkan produk, 2) Cost Plus

Pricing, dalam keadaan normal, manager

penentu harga jual memerlukan informasi biaya penuh yang akan datang sebagai dasar penentuan harga jual produk atau jasa. Metode penentuan harga jual normal sering disebut dengan istilah cost-plus

(5)

pricing, karena harga jual ditentukan

dengan menambah biaya masa yang akan datang dengan suatu persentase markup (tambahan diatas jumlah biaya) yang dihitung dengan formula tertentu, dan 3)

Time and Material Pricing, penentuan harga

jual waktu dan bahan ini pada dasarnya merupakan cost plus pricing. Harga jual ditentukan sebesar biaya penuh ditambah dengan laba yang diharapkan. Metode penentuan harga ini digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, motor, dok kapal dan lainnya yang menjual jasa reparasi bahan dan suku cadang. Volume jasa dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan untuk melayani pelanggan, sehingga perlu dihitung harga jual per satuan waktu yang dinikmati oleh pelanggan. Sedangkan volume bahan dan suku cadang yang diperlukan sebagai pelengkap penyerahan dihitung berdasarkan kuantitas bahan dan suku cadang yang diberikan kepada pelanggan.

Time Pricing ditentukan dengan

menghitung biaya tenaga kerja langsung per jam ditambah dengan mark up per jam tenaga kerja langsung. Material Pricing ditentukan dengan menghitung harga pembelian bahan baku ditambah dengan

mark up dari harga pembelian.

Beban-beban material ini biasanya ditentukan dengan persentase tertentu dari cost

material. Menentukan time dan material

tersebut maka dengan mudah perusahaan bisa menentukan harga jual suatu produk perusahaan.

Metode time and material pricing memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari metode time and material

pricing yaitu perhitungan-perhitungannya

lebih lengkap dan jelas, informasi biaya tersebut dapat digunakan oleh pihak manajemen, dan harga jual yang didapat lebih akurat. Metode ini juga memiliki kelemahan yaitu perhitungan menetapkan harga jualnya dibedakan menurut waktu dan bahan. Bila dilihat waktu dalam menentukan harga jual akan mengalami ketidakpastian dalam menghasilkan target laba, sedangkan bila dilihat dari bahan dalam menentukan harga jual harus ditentukan dengan persentase tertentu dari

cost material.

Edie Arta Motor merupakan bengkel yang menjual asesoris motor dan menyediakan layanan jasa servis motor. Bengkel Edie Arta Motor telah berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Lokasi Bengkel Edie Arta Motor di Banjar Dinas Dauh Munduk, Desa Bungkulan, Singaraja. Perusahaan jasa ini mempekerjakan sepuluh orang pegawai, yang diantaranya yaitu empat orang pegawai dibagian penjualan, tiga orang pegawai dibagian mekanik mesin dan tiga orang pegawai di bagian listrik. Perusahaan jasa saat ini harus meningkatkan kualitas perusahaan terutama dalam melayani jasa dan penjualan barang dengan menetapkan harga jual yang akurat dan memperhitungkan biaya-biaya yang digunakan dalam perusahaan, supaya dapat menghasilkan laba yang diinginkan perusahaan. Selama ini pihak perusahaan dalam menentukan jasa servis menggunakan pertimbangan berdasarkan harga yang telah ditetapkan pada bulan-bulan sebelumnya, kemudian harga tersebut disesuaikan dengan perubahan situasi dan kondisi saat ini.

Tahun 2009 laba yang didapat sebesar Rp. 5.345.150,00 dikarenakan barang yang dijual sedikit dan baru membuka bengkel. Sedangkan tahun 2010 laba diperoleh sebesar Rp. 17.123.500,00. Tahun berikutnya tepatnya tahun 2011 Bengkel Edie Arta Motor memperoleh keuntungan yang besar dibanding dua tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp. 41.745.100,00 dikarenakan konsumen puas pada pelayanan dan barang yang dijual lebih bervariasi. Begitu pula tahun 2012 dan tahun 2013 laba yang didapat meningkat lagi dengan laba Rp. 95.786.350,00 dan Rp. 130.756.500,00. Tahun 2012 dan 2013 laba yang didapat sangat jauh berbeda dibanding tiga tahun sebelumnya. Ini dikarenakan selain melayani pengeceran barang juga melayani grosir. Tahun 2014 laba yang dihasilkan mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

Laba kotor yang dihasilkan perusahaan pada tahun 2014 sebesar Rp 108.750.150,00 laba tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu laba totalnya sebesar Rp. 130.756.500,00.

(6)

Hal ini laba yang didapatkan perusahaan belum maksimal, karena penetapan harga jual yang cukup rendah dan jasa servis yang menurun, serta faktor penurunan penjualan suku cadang juga mempengaruhi keuntungan perusahaan. Perusahaan dalam menetapkan harga jual tidak mempertimbangkan biaya-biaya yang terkait dalam suku cadang dan jasa servis.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dipandang perlu diadakan penelitian tentang “analisis penetapan jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor dengan menggunakan metode time and material

pricing tahun 2015”. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui penetapan jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor tahun 2014, penetapan jasa servis pada bengkel Edie Arta Motor bila menggunakan metode time

and material pricing, dan perbedaan harga

servis Bengkel Edie Arta Motor dengan penetapan harga servis menggunakan metode time and material pricing.

METODE

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian dengan menganalisa data yang berupa angka-angka dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data apa adanya. Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau beberapa variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi (Bungin, 2004:36).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perhitungan harga jual jasa servis dengan menggunakan metode yang diterapkan dalam perusahaan kemudian akan dibandingkan dengan perhitungan penetapan harga jual jasa servis dengan metode time and material pricing. Penelitian difokuskan pada penetapan harga jual jasa servis. Dimana dalam penetapan harga jual dengan menggunakan metode time and

material pricing perusahaan mendapatkan

meningkatkan keuntungan atau laba yang sesuai diinginkan perusahaan serta bisa menutupi biaya-biaya yang terkait dengan kegiatan jasa servis.

Lokasi penelitian dilakukan pada perusahaan Bengkel Edie Arta Motor yang merupakan perusahaan jasa yang menjual jasa servis. Perusahaan ini berlokasi di Br. Dinas Dauh Munduk, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.

Subjek penelitian ini adalah perusahaan Bengkel Edie Arta Motor, objek penelitian yaitu perhitungan penetapan harga jual jasa servis pada perusahaan Bengkel Edie Arta Motor dan penetapan harga jual jasa servis dengan menggunakan perhitungan metode time

and material pricing.

Jenis data yang digunakan dalam adalah data kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder, data tersebut seperti daftar harga jual jasa servis, data biaya langsung, biaya tidak langsung, data total anggaran aktiva jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor 2014.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah metode wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan secara tidak terstruktur melalui tanya jawab langsung kepada pemilik perusahaan. Metode wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi awal mengenai tentang berdirinya perusahaan, jumlah pegawai, dan perhitungan harga jual jasa diterapkan oleh perusahaan. Metode dokumentasi seperti data daftar harga jual jasa servis, data biaya langsung, biaya tidak langsung, data total anggaran aktiva jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor tahun 2014.

Untuk memecahkan masalah yang ada, penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah perhitungan penetapan harga jual dengan metode time and

material princing, menurut Mulyadi (2001:355).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Bengkel Edie Arta Motor dalam menetapkan harga jual jasa servis dengan menentukkan berdasarkan jasa servis yang diberikan kepada customer. Harga jual normal jasa servis didapatkan dari tiga bengkel yang terdapat di Desa Bungkulan. Bengkel tersebut dipilih karena berdekatan dengan Bengkel Edie Arta Motor dan

(7)

menjadi pesaingnnya. Adapun harga jual jasa servis yang telah ditetapkan perusahaan Bengkel Edie Arta Motor dengan menggunakan metode perhitungan harga jual berdasarkan perusahaan, yaitu (1) harga jual jasa servis bagian mekanik Rp 7.000,00 dan (2) harga jual jasa servis bagian listrik Rp 6.000,00.

Langkah awal yang dilakukan dalam menghitungan penetapan harga jual dengan menggunakan metode time and

material pricing yaitu mengidentifikasi biaya-biaya yang digunakan terkait dengan penjualan jasa servis. Dalam menghitung

harga jual jasa servis menggunakan metode time and material pricing yang dilakukan yaitu mengidentifikasi biaya-biaya yang digunakan terkait dengan penjualan jasa servis, diantaranya sebagai berikut. (1) Biaya langsung, yang terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan (2) Biaya tidak langsung, yang terdiri dari biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya telepon, biaya air, biaya listrik, serta biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin,.

Berikut data biaya langsung dan biaya tidak langsung jasa servis bengkel Edie Arta Motor tahun 2014 pada tabel 1.

Tabel 1 Data Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung “Jasa Servis” Bengkel Edie Arta Motor Tahun 2014

No. Uraian Biaya-Biaya Jumlah

1. Biaya Langsung BTK Langsung Rp 158.400.000,00 2. Biaya Tidak

Langsung

Biaya Telepon Biaya Air Biaya Listrik

Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin

Rp 5.200.000,00 Rp 6.700.000,00 Rp 12.100.500,00 Rp 12.562.000,00

Selain data biaya-biaya di atas dalam perhitungan metode time and material

pricing memerlukan data lainnya yaitu

sebagai berikut.

(1) Tingkat kembalian investasi (ROI) yang diharapkan perusahaan sebesar 10% (2) Jumlah jam kerja tenaga kerja langsung

selama setahun 14.400 jam

(6 orang x 300 hari x 8 jam kerja perhari = 14.400 jam)

(3) Total anggaran aktiva jasa servis Rp 17.900.000,00

(4) Biaya tunjangan kesehatan selama setahun Rp 1.800.000,00

(10 orang x Rp 25.000,00 = Rp 2.500.000,00)

Tahap akhir adalah menghitung penetapan harga jual dengan menggunakan metode time and material

pricing. Adapun tahap-tahap perhitungan

yang dilakukan dalam perhitungan harga jual jasa servis.

Perhitungan metode time and material

pricing lebih jelas dan terperinci tentang

biaya-biaya yang seharusnya digunakan dalam menghitung harga jual, dimana biaya-biaya yang berkontribusi dalam menentukan harga jual jasa servis diantaranya yaitu: biaya langsung, biaya tidak langsung, total anggaran aktiva jasa servis, dan persentase laba yang diinginkan perusahaan.

Perusahaan menghitung harga jual jasa servis dengan menggunakan metode perhitungan berdasarkan perusahaan memiliki hasil perbandingan yang berbeda dengan perhitungan harga jual menggunakan metode time and material

pricing. Adapun perbandingan hasil harga

jual yang berbeda dari harga jual jasa servis menggunakan metode perhitungan harga jual berdasarkan perusahaan dengan metode time and material pricing dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut. Tabel 2 Hasil Perbandingan Harga Jual Jasa Servis dengan Menggunakan Perhitungan

Metode Perhitungan Harga Jual Perusahaan dan Metode Time and Material

Pricing

No. Jasa Servis

Harga Jual Metode Perhitungan

Perusahaan

Metode Time and Material Pricing

(8)

1. Jasa Servis Bagian Mekanik Rp 7.000,00 Rp 7.668,24 2. Jasa Servis Bagian Listrik Rp 6.000,00 Rp 6.426,14

Hasil perhitungan harga jual jasa servis menggunakan metode time and

material pricing pada tabel di atas terlihat

bahwa harga jasa servis yang ditetapkan lebih besar daripada harga jual jasa servis yang ditetapkan dari perusahaan. Perhitungan harga jual jasa servis menggunakan metode time and material

pricing ini dihitung melibatkan biaya-biaya

yang terkait. Perbedaan harga jual jasa servis yang dihasilkan antara metode perhitungan harga jual dari perusahaan dengan metode time and material pricing disebabkan karena perusahaan dalam menghitung penetapan harga jual jasa servis tidak mengikutsertakan biaya-biaya, namun hanya membebankan pada biaya tenaga kerja langsung, akibatnya penetapan harga jual kurang akurat, sehingga tingkat keuntungan yang diinginkan perusahaan tidak tercapai sesuai diinginkan perusahaan.

Pembahasan

Bengkel Edie Arta Motor menerapkan perhitungan harga jual jasa servis dengan cara menghitung berdasarkan alokasi biaya tenaga kerja langsung dan tarif dibebankan kepada

customer. Perusahaan dalam menghitung

penetapan harga jual tidak melibatkan biaya-biaya yang terkait dalam bagian jasa servis. Metode time and material sangat tepat diterapkan pada perusahaan Bengkel Eddie Arta Motor.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis penetapan harga jual jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor dengan menggunakan metode metode time

and material pricing, maka dapat dikemukankan hasil harga jual jasa servis, terdiri dari harga jual jasa servis bagian mekanik Rp 7.668,24 dan harga jual jasa servis bagian listrik Rp 6.426,14.

Adanya perbedaan harga jual jasa servis yang dihasilkan antara metode perhitungan harga jual yang diterapkan perusahaan dengan metode time and

material pricing, dimana hasil perhitungan

harga jual jasa servis lebih besar dibandingkan hasil perhitungan harga jual jasa servis yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan perhitungan metode time and material

pricing lebih terperinci dan jelas, dimana

dalam menghitung harga jual mengikutsertakan biaya-biaya yang ada, seperti biaya langsung, biaya tidak langsung, persentase laba yang diharapkan, total anggaran aktiva jasa servis, sedangkan perusahaan dalam menghitung penetapan harga jual jasa servis lebih kecil, karena tidak mengikutsertakan biaya-biaya yang terkait, namun dalam menghitung harga jual jasa servis hanya menentukan berdasarkan jasa servis yang diberikan kepada customer.

Harga jual merupakan salah satu faktor penting di samping faktor-faktor lain yang harus diperhatikan dalam bisnis perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Menurut Mulyadi (2001:355) menyatakan bahwa “salah satu metode menetapkan harga jual adalah metode time

and material pricing. Dalam metode ini

harga jual ditentukan dari upah langsung dan tarif lainnya dari bahan baku masing-masing, tarif ini dijadikan satu ditambah jumlah tertentu dari biaya tak langsung serta laba yang diinginkan. Metode ini kebanyakan digunakan pada perusahaan-perusahaan jasa, seperti perusahaan

service kendaraan, notaris, konsultan dan

perusahaan lain yang menjual jasa reparasi, bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa”.

Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan Dodi Triswanto (2007) dan penelitian yang dilakukan oleh Eva Susanti (2013), dengan metode time and material

pricing yang menunjukkan bahwa perhitungan harga jual jasa servis dengan metode time and material pricing yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan perhitungan harga jual dengan metode perhitungan harga jual yag diterapkan perusahaan sehingga menghasilkan harga jual yang lebih tinggi karena dalam menghitung harga jual mengikutsertakan

(9)

semua unsur biaya yang terkait dengan kegiatan jasa servis.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Perhitungan penetapan harga jual jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor menggunakan cara menghitung berdasarkan jasa servis yang diberikan kepada pelanggan.

Perhitungan penetapan harga jual jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor bila menggunakan metode time and

material pricing adalah mengidentifikasi

biaya-biaya yang digunakan terkait dengan penjualan jasa servis, diantaranya yaitu: biaya langsung, biaya tidak langsung, tingkat ROI, tingkat keuntungan yang diinginkan perusahaan, jumlah jam tenaga kerja langsung dan tidak langsung, serta total anggaran aktiva jasa servis.

Perbandingan hasil perhitungan penetapan harga jual jasa servis antara metode time and material pricing dengan metode perhitungan harga jual pada Bengkel Edie Arta Motor memiliki hasil yang berbeda. Jika menggunakan metode time

and material pricing, maka harga jual jasa

servis bagian mekanik yang sebelumya Rp. 7.000, 00 menjadi Rp 7.668,24 dan harga jual jasa servis bagian listrik yang

sebelumya Rp. 6.000, 00 menjadi Rp 6.426,14.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka dapat diajukan beberapa saran-saran sebagai berikut. Bagi Bengkel Edie Arta Motor diharapkan dapat memperhitungkan dan mempertimbangkan biaya-biaya yang terjadi pada bagian jasa servis, sehingga dapat membantu dalam keputusan yang berhubungan dengan penentuan harga jual jasa servis. Harga jual jasa servis yang ditentukan berdasarkan metode time and material pricing lebih tinggi dari harga jual jasa servis yang ditentukan oleh perusahaan, hal ini selanjutnya diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk menaikkan harga jualnya agar dapat menjadi pemicu bagi para karyawan mekanik dan listrik untuk lebih meningkatkan kualitas kerjanya.

Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan metode time

and material pricing sebagai dasar penetapan harga jual, agar hasil penelitian ini menjadi sumber referensi yang akan melakukan penelitian lebih lanjut tentang metode time and material pricing dan juga dapat menghitung secara cermat dan diharapkan mampu menerapkannya pada perusahaan jasa yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin. 2000. Akuntansi

Manajemen, Edisi I, Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Aliminsyah dan Padji. 2003. Kamus Istilah

Keuangan dan Perbankan. Jakarta :

Y.Rama Widya.

Buchari, Alma. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.

Bandung: CV. Alvabeta.

Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Prenada Media.

Hansen dan Mowen. 1997. Manajemen

Biaya, Buku II, Terjemahan Benyamin Molan, Jakarta : Salemba Empat.

Indah. 2011. Pengertian Service. Tersedia pada

http://www.carapedia.com/pengertian

service.html (diakses tanggal 1 Februari 2015).

Kotler, Philip. 2000. Marketing Management: Tehnology, People, Strategy, second edition. USA: Prentice Hall International.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001.

Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga.

(10)

Lovelock, Christoper H, dkk. 2001. Servis

Marketing: Tehnology, People, Strategy, Second Edition. USA: Prentice Hall International.

Lupiyoadi. 2001. Manajemen Pemasaran

Jasa (Teori dan Praktek). Edisi. Pertama. Depok : Penerbit Salemba

Empat.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen,

Konsep, Manfaat, dan Rekayasa Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Saladin, H. Djaslim 2003. Manajemen

Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat.

Supriyono, R.A. 2008. Akuntansi Biaya

Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pembuatan Keputusan.

Yogyakarta : BFFE.

Susanti, Eva. 2013. Perhitungan Harga Jual

Jasa Service Dengan Menggunakan

Time And Material Pricing Method Pada Pt Intraco Penta, Tbk Cabang Samarinda. Fakultas Ekonomi, Universitas Mulawarman. Tersedia pada

http://blog.djarumbeasiswaplus.org/ev asusanti/2013/12/07/jurnal-akuntansi/ (diakses tanggal 30 Januari 2015). Swastha, Basu. 1998. Pengantar Bisnis

Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan. Modern. Jakarta : Liberty.

---. 2000. Manajemen Penjualan.

Yogyakarta : Penerbit BPFI.

Triswanto, Dodi. 2007. Penerapan Metode

Time and Material Pricing Dalam Menentukan Harga Jual Servis Pada UD. Merpati Motor Probolinggo.

Jurusan Manajemen, Universitas Brawijaya. Tersedia pada http://eprints.umm.ac.id/8482/1/g.pdf (diakses tanggal 30 Januari 2015).

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan strategi penetapan harga berbasis biaya standart mark-up price yang diterapkan oleh bengkel rawo racing team yang tidak ada garansi dari jasa

Hasilnya tercipta aplikasi antrian yang dapat memudahkan pengunjung untuk mengetahui sejauh mana status servis motor yang telah dilakukan dan bisa membantu proses manajemen

Unsur kedua yang diperhitungkan dalam harga jual adalah laba yang diharapkan. Dalam keadaan normal, harga jual harus dapat menutup biaya penuh dan dapat menghasilkan laba

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi terhadap kualitas jasa antara pengelola dan konsumen, pada 2 bengkel (yaitu satu buah bengkel yang relatif ramai dan

0 PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BENGKEL RESMI. SEPEDA

Faktor penghambat sistem pelayanan jasa servis bengkel Motor diKecamatan Tapung Kabupaten Kampar, diantaranya, sumber daya manusia yang masih kurang ahli

Setelah melakukan penelitian yang telah dilakukan pada sistem informasi pelayanan jasa servis di Bengkel Cipta Prima Motor Cibitung, maka dihasilkan sebuah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan Bengkel Victory Jaya Motor di Gresik, dimana variabel independen