i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan PetunjukNya Pengadilan Negeri Jambi telah dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Jambi tahun 2014 yang intinya memuat Laporan Pencapaian Kinerja Pengadilan Negeri Jambi tahun 2014.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan suatu perwujudan transparansi dan Akuntabilitas suatu lembaga, karena pada LAKIP tahun 2014 ini juga melaporkan suatu pencapaian kinerja selama tahun 2014 dibandingkan dengan Rencana Kerja yang mengacu pada Rencana Stratejik/Renstra Pengadilan Negeri Jambi tahun 2014.
Dengan diterbitkannya LAKIP Pengadilan Negeri Jambi tahun 2014 ini diharapkan adanya suatu langkah yang nyata untuk meningkatkan Kinerja Lembaga Pengadilan Negeri Jambi sebagai lembaga institusi peradilan tingkat banding di Provinsi Jambi.
Kami menyampaikan pengharapan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pemikiran dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Negeri Jambi ini.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang sudah disusun ini belumlah begitu sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan saran-saran untuk penyempurnaan LAKIP. Namun demikian kami harapkan LAKIP ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan Program Pengadilan Negeri Negeri Jambi tahun 2014.
Semoga dengan tersusunnya LAKIP tahun 2014 ini akan memacu kinerja Pengadilan Negeri Jambi.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI Ii
BAB I Pendahuluan, menggambarkan Latar Belakang hal ‐ hal umum tentang keadaan Pengadilan Negeri Negeri Jambi, Tugas dan Fungsi dan sistematika dari penyajian Lakip.
1
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja,menggambarkan : A. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA 2015
B. RENCANA KERJA TAHUNAN 2015 - RENCANA KERJA TAHUN 2015 - RENCANA KERJA TAHUN 2016 C. Rencana Strategi 2015 – 2019
1. Visi dan Misi
2. Tujuan dan Sasaran Strategis 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
8 9 15 15 16 17 17 18 21
BAB III Akuntabilitas Kinerja yang menjelaskan :
A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja)
B. Analisa Akuntabilitas Kinerja (diuraikan pencapaian sasaran‐sasaran organisasi dengan pengukuran dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja).
42 43 44
BAB IV Penutup, menjelaskan kesimpulan dan saran‐saran, tinjauan secara umumtentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yangberkaitan dengan kinerja Pengadilan Negeri Jambi serta strategipemecahan masalah .
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Jambi 2014 adalah merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban dalam memberikan Laporan Akuntabilitas Kinerja selama kurun waktu 1 (satu) tahun berjalan. LAKIP Tahun 2014 ini sekaligus juga dalam rangka memenuhi amanah yang tertuang dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Adapun LAKIP intinya adalah melaporkan “ Pencapaian Kinerja” (Perfomance Result) selama tahun 2014 yang sepenuhnya mengacu pada rencana strategis (Strategic Plan) Pengadilan Jambi. Pengadilan Negeri Jambi menetapkan empat sasaran strategis yang ditunjang dengan anggaran yang meliputi anggaran pembangunan dan anggaran rutin secara keseluruhan berjumlah Rp. 10.000.836.000,- (Sepuluh milyar delapan ratus tiga puluh enam ribu rupiah ) dan Rp.452.675.000,- (Empat ratus lima puluh dua juta enam ratus tujuh puluh lima ribu rupiah).
Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa pencapaian hasil kinerja Pengadilan Jambi selama kurun waktu tahun 2014 telah berusaha memenuhi 3 (tiga) tujuan, yang pengukurannya dengan melihat sasaran, indicator sasaran, target yang diinginkan, realisasi, pencapaian target. Tugas pokok dan fungsi Pengadilan adalah menyelesaikan perkara. Tugas tersebut belum dapat dilaksanakan secara optimal, karena ada beberapa kendala, diantaranya masih adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) baik secara kualitas dan kuantitas. Pengadilan Negeri Jambi akan selalu berusaha meningkatkan kualitas kinerja disemua sektor sehingga dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan dalam rangka turut serta memberikan pelayanan bagi masyarakat pencari keadilan.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman disebutkan bahwa Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan Negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia.
Pada Pasal 2 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004, disebutkan penyelenggara kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 tersebut di atas, dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam Lingkungan Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan Agama, Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
Menurut Pasal 10 ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 8 Tahun 2004 Tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum serta Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung. Peradilan Umum adalah suatu lembaga yang resmi, sejajar dan setara dengan badan peradilan lainnya yang ada di Negara Republik Indonesia.
Di samping hal tersebut di atas Peradilan Umum adalah suatu lembaga public servis dalam suatu penegakan hukum dan keadilan yang bertugas melaksanakan sebagian kekuasaan kehakiman untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan guna mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera serta memiliki kesadaran hukum yang tinggi.
Pengadilan Negeri Jambi berdiri pada masa peralihan pendudukan Jepang ke Republik Indonesia tahun 1945. Dengan terbentuknya propinsi Jambi berdasarkan Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958, yang pada waktu itu pengadilan bernama Pengadilan Negeri Djambi, kemudian berubah nama menjadi Pengadilan Negeri Telanaipura pada tahun 1972 dan berubah kembali menjadi Pengadilan Negeri Jambi.
Lokasi gedung kantor Pengadilan Negeri Jambi yang pertama di jalan Rd. Mattaher (kantor Pendapatan Daerah, kantor Catatan Sipil Kodya Jambi, kantor Markas Pertahanan Sipil Kodya Jambi) yang semula berasal dari kantor Pengadilan Adat Jambi.
2
Kemudian pindah ke gedung kantor Pengadilan Negeri Jambi yang baru di jalan Jenderal Ahmad Yani No. 16 Telanaipura Jambi, yang peresmian penggunaan gedung dilakukan oleh Menteri Kehakiman yang diwakili oleh Direktur Jenderal Badan-badan Peradilan Bapak HADI PURNOMO, SH. pada tanggal 22 April 1972.
Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Jambi pada mulanya meliputi Kotamadya Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Tanjung Jabung. Dan dengan terbentuknya pengadilan-pengadilan negeri ditingkat kabupaten; yang pertama adalah Pengadilan Negeri Muara Bungo pada tahun 1963, Pengadilan Negeri Tanjung Jabung tahun 1974, Pengadilan Negeri Bangko tahun 1981, Pengadilan Negeri Sungai Penuh, dan Pengadilan Negeri Muara Bulian pada tahun 1982, yang pada waktu itu masuk wilayah hukum Pengadilan Tinggi Medan, kemudian menjadi wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Palembang dan terakhir dengan tebentuknya Pengadilan Tinggi Jambi tahun 1981 maka menjadi wilayah hukum Pengadilan Tinggi Jambi.
Organisatoris Berdasarkan undang-undang Nomor 35 tahun 1999 perubahan UU No.14 Tahun 1970 tentang ketententuan-ketentuan Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman pada pasal 10 diselenggarakan oleh Badan-badan Peradilan dan pasal 11 ayat 1 secara Organisatoris, Administratif dan Finansial berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung (satu atap) yang sebelumnya berada dibawah Departemen Hukum dan HAM.
Sebagai instansi pemerintah menurut Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencaari keadilan.
Untuk itulah Pengadilan Negeri Jambi menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014.
B.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Tugas pokok dan kewenangan Pengadilan Jambi adalah bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk ditingkat Pertama dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Jambi.
Sebagai organisasi yang melaksanakan tugas peradilan tingkat pertama Pengadilan Negeri Jambi harus mempertanggung jawabkan kinerjanya kepada publik. Untuk itulah Pengadilan Negeri Jambi dalam melaksanakan tugasnya baik tugas-tugas yang bersifat tehnis maupun administrasi harus melaksanakan program-programnya secara transparan,
3
sehingga kebutuhan publik akan adanya suatu peradilan yang mandiri akan dapat terakomodir.
Tugas pokok dan kewenangan Pengadilan Jambi adalah bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk ditingkat Pertama dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Jambi.
Sebagai organisasi yang melaksanakan tugas peradilan tingkat pertama Pengadilan Negeri Jambi harus mempertanggung jawabkan kinerjanya kepada publik. Untuk itulah Pengadilan Negeri Jambi dalam melaksanakan tugasnya baik tugas-tugas yang bersifat tehnis maupun administrasi harus melaksanakan program-programnya secara transparan, sehingga kebutuhan publik akan adanya suatu peradilan yang mandiri akan dapat terakomodir.
Tugas pokok dan kewenangan Pengadilan Negeri
1. Pengadilan Negeri sebagai badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman, adalah merupakan Pengadilan tingkat pertama, dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh luar lain sesuai Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan Kehakiman
2. Fungsi Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri sebagai lembaga peradilan tingkat pertama mempunyai fungsi utama yaitu :
a. Fungsi Peradilan (Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004) - Menerima, memeriksa, mengadili dan memutus perkara.
- Mengajukan berkas perkara yang mengajukan upaya hukum ke tingkat Banding, kasasi dan Peninjauan Kembali (PK).
- Melaksanakan putusan (eksekusi) terhadap putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
b. Fungsi nasehat
- Pengadilan Negeri dapat memberi nasehat atau pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum kepada lembaga pemerintah daerah lembaga lain yang meminta (undang-Undang No. 5 tahun 2004).
- Melakukan pengawasan terhadap para narapidana yang ada di rutan/lembaga pemasyarakatan di wilayah hukumnya.
4
c. Fungsi Administratif
Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa, mengadili dan memutus perkara berdasarkan Undang-Undang No. 4 tahun 2004 dan No. 5 tahun 2004, Pengadilan Negeri dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-Undang.
Pengadilan Negeri wajib mempertanggung jawabkan secara oraganisatoris, administratif dan finasiak kepada Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung. d. Fungsi lain
Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa, mengadili dan memutus perkara berdasarkan Undang-Undang No. 4 tahun 2004 dan No. 5 tahun 2004, Pengadilan Negeri dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-Undang. Bentuk organisasi Pengadilan Negeri diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan, yaitu Undang-Undang Nomor 14 tahun 1985, tentang Mahkamah Agung, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung, serta Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung, Struktur Pengadilan Negeri terdiri dari :
1. KETUA DAN WAKIL KETUA :
Adalah pimpinan Pengadilan Negeri yang melaksanakan tugasnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004.
2. H A K I M :
Adalah pejabat Fungsional Pengadilan dan melaksanakan tugasnya sesuai perintah pimpinan Pengadilan berdasarkan Uang-Undang Nomor 4 Tahun 2004.
3. PANITERA/SEKRETARIS :
Adalah Pejabat Struktural/Fungsional sebagai Koordinator administrasi tehnis yusticial dan administrasi non yusticial (administrasi umum) pada Pengadilan Negeri yang dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan :
- Adiministrasi Umum (Kesekretariatan) berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung.
- Administrasi Tehnis yusticial berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung.
5
4. WAKIL PANITERA :
Adalah Pejabat Struktural dan Fungsional yang tugasnya membantu hakim dalam persidangan dan membantu Panitera/Sekretaris selaku koordinator untuk pelaksanaan tugas – tugas administrasi tehnis yusticial berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung.
5. WAKIL SEKRETARIS :
Adalah Pejabat Struktural yang tugasnya membantu Panitera/Sekretaris selaku koordinator untuk pelaksanaan tugas – tugas administrasi non tehnis yusticial (administrasi Umum) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung.
6. PANMUD PERDATA (PANITERA MUDA PERDATA) :
Adalah pejabat Struktural/Fungsional yang bertugas membantu Hakim dalam persidangan dan koordinator pelaksanaan tugas administrasi perkara perdata berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung.
7. PANMUD PIDANA (PANITERA MUDA PIDANA) :
Adalah pejabat Struktural/Fungsional yang bertugas membantu Hakim dalam persidangan dan koordinator pelaksanaan tugas administrasi perkara pidana berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung.
8. PANMUD HUKUM (PANITERA MUDA HUKUM) :
Adalah pejabat Fungsional yang bertugas membantu Hakim dalam persidangan dan koordinator pelaksanaan tugas administrasi dokumentasi perkara (Pelaporan perkara dan arsip perkara) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung
9. PANMUD TIPIKOR (PANITERA MUDA TIPIKOR) :
Adalah pejabat Struktural/Fungsional yang bertugas membantu Hakim dalam persidangan dan koordinator pelaksanaan tugas administrasi perkara pidana berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung.
6
10. PANMUD PHI (PANITERA MUDA PHI) :
Adalah pejabat Struktural/Fungsional yang bertugas membantu Hakim dalam persidangan dan koordinator pelaksanaan tugas administrasi perkara perdata berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung.
11. JURUSITA DAN JURUSITA-PENGGANTI :
Adalah Penjabat fungsional yang bertugas melaksanakan perintah Ketua Pengadilan untuk menyampaikan surat-surat panggilan, pemberitahuan, pengumuman-pengumuman dan mewakili Panitera untuk melaksanakan Eksekusi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
12. KEPALA SUB BAGIAN ADMINISTRASI UMUM :
Adalah pejabat Struktural yang bertugas sebagai koordinator pelaksana administrasi umum berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung
13. KEPALA SUB BAGIAN ADMINISTRASI KEUANGAN :
Adalah pejabat Stuktural yang bertugas sebagai koordinator pelaksana administrasi Keuangan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung
14. KEPALA SUB BAGIAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN:
Adalah pejabat Struktural yang bertugas sebagai koordinator pelaksana administrasi Kepegawaian berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung
7
BAB II
PENETAPAN DAN PERENCANAAN KINERJA
A.
- PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015
PENGADILAN NEGERI JAMBI PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Hj. Mahtum Saadiah, SH.MH.
Jabatan : Panitera / Sekretaris Pengadilan Negeri Jambi Selanjutnya disebut pihak pertama.
N a m a : Suprabowo, SH.
Jabatan : Ketua Pengadilan Negeri Jambi
Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak Kedua.
Pihak pertama pada tahun 2015 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
8
PENGADILAN NEGERI JAMBI
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI JAMBI
NOMOR : /Kp.04.2/SK/ I / 2015
TENTANG
TIM PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
PENGADILAN NEGERI JAMBI
KETUA PENGADILAN NEGERI JAMBI
Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan Surat Edaran Mernteri Negara Pendayagunaan Aparatus Negara dan Reformasi Nomor : 11 Tahun 2011 dan tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014. b. Bahwa untuk melaksanakan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Jambi Tahun 2014 perlu membentuk tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) ;
c. Bahwa mereka yang namanya tercantum dalam Surat Keputusan ini dipandang cakap dan mampu dalam melaksanakan tugas dalam Tim Penyusunan Laporan tersebut.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. 2. Undang-undang Nomor : 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi.
3. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. 4. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas
Undang-undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.
5. Peraturan Pemerinath Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
6. Peraturan Pemerinath Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009.
7. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja.
8. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung.
9. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung.
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 20 tahun 2010 tentang Road Map reformasi Birokrasi 2010 – 2014.
9
Memperhatikan : Surat Sekretaris Mahkamah Agung Nomor : 552/SEK/01/XII/2011 tentang Penyampaian laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 dan Dokumen Pentepan Kinerja Tahun 2014.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI JAMBI TENTANG TIM REVIEW PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN NEGERI JAMBI TAHUN 2014.
Pertama : Menunjuk Tim kerja untuk pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Jambi Tahun 2014. Kedua : Tim kerja menjalankan sesuai arahan Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri
Jambi.
Ketiga : Setelah selesai dari Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Jambi kembali pada bidang dan tupoksi masing-masing.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya;
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksnakan sebagaimana mestinya.
Jambi, Januari 2015
Tembusan disampaikan kepada :
1. Sekretaris Mahkamah Agung RI. Di Jakarta. 2. Ketua Pengadilan Tinggi Jambi.
10
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI JAMBI
NOMOR :
/Kp.04.2/SK/I/2015
TANGGAL : Januari 2015
Penanggung Jawab : Ketua Pengadilan Negeri Jambi.
Para hakim Pengadilan Negeri Jambi.
Koordinator : Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Jambi.
Wakil Koordinator : Wakil Panitera.
Anggota : 1. Panitera Muda Pidana / Panitera Muda TIPIKOR.
2. Panitera Muda Perdata.
3. Panitera Muda Hukum / Panitera Muda TIPIKOR. 4. Kasubbag Keuangan.
5. Kasubbag Umum.
6. Kasubbag Kepegawaian. : Staf Bagian Keuangan.
Jambi, Januari 2015
11
PENGADILAN NEGERI JAMBI
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI JAMBI
NOMOR : /Kp.04.2/SK/I/2015
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENGADILAN NEGERI JAMBI
KETUA PENGADILAN NEGERI JAMBI
Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan menteri negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Umum (IKU) Instansi Pemerintah .
b. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010 - 2014, dan dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019 maka Pengadilan Negeri Jambi perlu membuat Indikator Kinerja Utama (IKU).
Mengingat : 1. undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.
2. Undang-undang Nomor : 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
3. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
4. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.
5. Peraturan Pemerinath Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
6. Peraturan Pemerinath Nomor : 7 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019.
7. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja.
8. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung.
9. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung.
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara PER/9/M.PAN/5/2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Memperhatikan : Hasil Rapat tanggal 8 Januari 2014 . tentang Pembahasan Indikator Kinerja Utama (IKU) disinkronisasikan dengan Rencana Strategi ( Renstra) Pengadilan Negeri Jambi Tahun 2015-2019.
12
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI JAMBI TENTANG PENETAPAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
TAHUN ANGGARAN 2014.
Pertama : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Pengadilan negeri Jambi, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumenRencana Strategi Mahkamah Agung Republik Indonesia 2015-2019; Kedua : Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian
kinerja dilakukan oleh setiap pimpinan satuan kerja dan disampaikan kepada MENPAN;
Ketiga : Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan/peraturan ini. Panitera/Sekretaris diberikan tugas untuk;
a. Melakukan review capaian kinerja setiap aparatur dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang diajukan dalam laporan akuntabilitas.
b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peratutan ini dan melaporkan kepada Keua Pengadilan Negeri Jambi.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya;
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada : a. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia.
b. Kepala Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung Republik Indonesia. c. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Badan Urusan Administrasi
Mahkamah Agung republic Indonesia. d. Ketua Pengadilan Tinggi Jambi.
e. Para Hakim dan eselon III dan eselon IV dilingkungan Pengadilan Negeri Jambi.
f. Arsip.
Jambi, Januari 2015
13
B.
RENCANA KINERJA TAHUN 2015
RENCANA KINERJA TAHUNAN
Unit Organisasi : Pengadilan Negeri JambiTahun Anggaran : 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Penyelesaian perkara a. Persentase perkara yang diselesaikan
1. Pidana 100%
2. Perdata 100%
Penyelesaian perkara a. Persentase perkara yang diselesaikan
1. Pidana 100%
2. Perdata 100%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
1. Pidana 100%
2. Perdata 100%
Tertib administrasi perkara
a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap
1. Pidana 100%
2. Perdata 100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
1. Pidana 100%
2. Perdata 100%
Sumber Daya Manusia yang berkualitas
a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat 100% b. . Persentase pegawai yang lulus diklat 100% Pengawasan yang
berkualitas
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 100% b. Persentase temuan yg ditindaklanjuti 100% Aksesibilitas masyarakat
terhadap peradilan
Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan 100% Penyediaan Sarana dan
Prasarana
Persentase pengadaan sarana dan prasaran 100% Pencapaian Realisasi
Anggaran
14
RENCANA KINERJA Unit Organisasi : Pengadilan Negeri Jambi
Tahun Anggaran : 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Penyelesaian perkara a. Persentase perkara yang diselesaikan
1. Pidana 100%
2. Perdata 100%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
1. Pidana 100%
2. Perdata 100%
Tertib administrasi perkara
a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap
1. Pidana 100%
2. Perdata 100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100%
1. Pidana 100%
2. Perdata 100%
Sumber Daya Manusia yang berkualitas
a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat
100% b. . Persentase pegawai yang lulus diklat 100% Pengawasan yang
berkualitas
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 100% b. Persentase temuan yg ditindaklanjuti 100% Aksesibilitas masyarakat
terhadap peradilan
Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan
100% Penyediaan Sarana dan
Prasarana
Persentase pengadaan sarana dan prasaran 100% Kemandirian Anggaran Prosentase Realisasi Anggaran 100%
Jambi, Januari 2015
15
C. RENCANA STRATEGIS 2015‐2019
1.
Visi dan MisiUntuk mempermudah dan memperjelas pelaksanaan tugas Pengadilan Negeri Jambi sebagai penyelenggara Kekuasaan Mahkamah Agung, perlu disusun Rencana Strategis Pengadilan Negeri Jambi.
Rencana Strategis ini merupakan instrument penyelenggaraan kekuasaan Mahkamah Agung, yang Demokratis, Profesional, efisien, efektif, berkeadilan, bersih, terbuka, partisipatif dan tanggap terhadap aspirasi masyarakat.
Isi yang terkandung dalam rencana strategis tersebut lebih banyak dimaksudkan untuk memberikan data dasar pemikiran untuk investasi Pengadilan Negeri Jambi dalam mengembangkan kebijakan untuk mewujudkan Visi Pengadilan Negeri Jambi. Menyadari tugas penyelenggaraan Kekuasaan Mahkamah Agung yang semakin berat sesuai dengan tantangan perkembangan lingkungan strategis maka dituntut kerja keras seluruh jajaran Pengadilan Negeri Jambi dan semua pihak terkait, agar visi dan misi dapat terwujud sesuai dengan harapan.
Sejalan dengan kebutuhan dan perkembangan tentunya rencana strategi ini perlu terus dikembangkan dan disempurnakan, Atas dasar itulah rencana strategi Pengadilan Negeri Jambi di susun agar dapat dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan dan mensinkronkan pelaksanaan kebijakan di bidang Peradilan Umum. Untuk itu di harapkan saran dan masukan untuk penyempurnaan lebih lanjut.
Perencanaan stratejik disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama 1-5 tahun secara sistematis, terarah, dan terpadu. Perencanaan ini memperhitungkan analisis situasi, kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman serta isu-isu strategis. Dalam rencana stratejik disu-isusun suatu visi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan sasaran yang disesuaikan dengan tupoksi Pengadilan Negeri Jambi dengan mempertimbangkan kemampuan unit pelaksana.
Penyelenggaraan penegakkan hukum (supremasi Hukum) kepada masyarakat merupakan salah satu program utama dari pengadilan di seluruh Indonesia termasuk pula Pengadilan Negeri Jambi sebagai salah satu lembaga hukum yang berfungsi untuk menerima, mengadili dan memutus perkara pada tingkat pertama. Penyediaan informasi yang akurat, tepat waktu dan lengkap sebagai bahan keterbukaan informasi kepada publik sebagai bentuk pertanggungjawaban akuntabilitas. Serta
16
peningkatan pengawasan kepada pengadilan tingkat pertama di seluruh Provinsi Jambi juga merupakan salah satu program perencaan.
Rencana strategis Pengadilan Jambi Tahun 2014 yang telah ditetapkan dalam suatu dokumen rencana yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sebagai sasaran atau proses untuk tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dijabarkan sebagai berikut :
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok danfungsi Pengadilan Negeri Jambi. Visi Pengadilan Negeri Jambi mengacu pada Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :
“MEWUJUDKAN PENGADILAN NEGERI JAMBI YANG AGUNG”
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agartujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Negeri Jambi, adalah sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan. 2. Meningkatkan kualitas aparat peradilan.
3. Menjaga kemandirian badan peradilan.
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan
2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai visi danmisi Pengadilan Negeri Jambi. Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Jambi adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan penyelesaian perkara.
2. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice). 3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.
4. Peningkatan kualitas pengawasan. 5. Peningkatan tertib administrasi perkara. 6. Peningkatan penyediaan Sarana dan Prasarana
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai ataudihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015
17
sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Jambi adalah sebagai berikut :
1. Penyelesaian perkara.
2. Aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan 3. Sumber daya manusia yang berkualitas 4. Pengawasan yang berkualitas
5. Pelaksanaan tertib administrasi perkara 6. Penyediaan sarana dan prasarana
18
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KEINERJA
UTAMA PENJELASAN 1 Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi Mediasi yang diselesaikan Prosentase mediasi yang diselesaikan Perbandingan antara mediasi yang disekepakati dengan jumlah mediasi yang diterima dan menjadi perkara 2 Peningkatan penyelesaian perkara Penyelesaian perkara a. Persentase perkarayang diselesaikan Perbandinganantara perkara yang diminutasi dengan jumlah perkara yang diregister
b. Persentase sisa perkarayangdiselesaika n
Perbandingan antara sisa perkara yang diminutasi dengan jumlah sisa perkara. 3 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan Persentase jumlah perkara yang sudah putus dan dipublikasikan
Perbandingan jumlah proses perkara yang sudah diminutasi dan dapat dilihat di website Pengadilan Tingkat Pertama, dengan perkara yang sudah diminutasi
4 Peningkatan kualitas sumber daya manusia
Sumber daya manusia yang berkualitas a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat b. Perbandinganantara sumberdaya manusia yang diusulkan mengikuti diklat dengan jumlah yang mengikuti diklat.
b. Persentase pegawai yang lulus diklat
Perbandingan antara sumber daya manusia yang lulus diklat dengan jumlah yang mengikuti diklat 5 Peningkatan kualitas pengawasan Pengawasan yang berkualitas a. Persentasepengaduan yang ditindaklanjuti Perbandinganjumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti Perbandinganjumlah temuanyangditindaklanjuti darihasil pengawasan internal dan eksternal dengan temuan yang
19 dilaporkan 6 Peningkatan tertib administrasi perkara Pelaksanaan tertib administrasi perkara a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap
Perbandingan antara berkas yang diajukan bandingyang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding b. Persentase berkas yang diregister dansiap didistribusikan ke Majelis Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Pengadilan Tingkat Banding dengan berkas perkara yang i distribusikan
7 Peningkatan
penyediaan Sarana dan Prasarana
Penyediaan sarana dan prasarana
Persentase pengadaan sarana dan prasarana
Perbandingan jumlah pengadaan sarana danprasarana yangd iusulkan dengan pengadaan sarana danprasarana yang telahdilaksanakan/ direalisasikan
8 Kemandirian Anggaran Pencapaian Realisasi Anggaran
Prosentase Realisasi Anggaran
Perbandingan antara anggaran yang tersedia dengan yang diserap
3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK
Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Jambi untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program danKegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Jambi dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah :
1. Penyelesaian Perkara Pidana, Dan Perdata 2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Dan Perdata
3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu 4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu
20
5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yangdilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk.
3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuanuntuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatanpokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilantingkat banding dan tingkat pertama.
21
LAMPIRAN MATRIK PENETAPAN KINERJA 2015 PENGADILAN NEGERI JAMBI
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program / Kegiatan Anggaran
1 2 3 4 5 6 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung.
1. Tersajinnya kualitas laporan keuangan yang sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah ( SAP ) tanggapan atas temuan pemeriksa internal dan eksternal, rencana tindak lanjut temuan pemeriksa melakukan bimbingan.
2. Persentase ( % ) penyerapan anggaran meningkat, tersusunnya standar pelaksanaan pengelolaan anggaran, standar penyusunan laporan pelaksanaan anggaran, standar pembinaan pengelolaan anggaran, monitor.
3. Terselesainya kerugian negara, tersusunnya, pedoman pelaksanaan tuntutan ganti rugi dan laporan tuntutan ganti rugi, terlaksananya bimbingan dan supervisi.
4. Meningkatnya PNBP Mahkamah Agung, tersusunnya perencanaan, pemantauan, dan penalaahan perkembangan dan penggunaan kembali PNBP yang tepat sasaran.
5. Terselenggaranya pembayaran gaji, remunerasi tepat waktu, tersajinya petunjuk perbendaharaan, penilaian, supervisi ke satker, tertib administrasi persuratan dan kearsipan keuangan dan pembinaan dan pengembangan.
Tersedianya operasional / pemeliharaan perkantoran Badan Urusan Administrasi dan Daerah.
100 % Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung.
1. Jumlah pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana teknis dan umum peradilan tingkat banding dan pertama.
2. Penyediaan Sarana dan prasarana pengadilan tipikor 3. Penyediaan Infrastruktur teknologi
100 %
Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Tingkat Banding dan Pertama.
- 3. Program Peningkatan
Manajemen Peradilan Umum
1. Peningkatan Jumlah Penyelesaian perkara
2.
Peningkatan penyelesaian Proses Administrasi Perkara.3.
Penyedia Bantuan Hukum untuk masyarakat miskin dan terpinggirkan4.
Penyediaan Zitting Plaatz dan Pelaksanaan sidang unutuk memberikan akses kepada masyarakat terhadap keadilan100 % Peningkatan
Pelayanan Hukum di Pengadilan Negeri
22
MATRIK RENCANA KERJA TAHUN 2016 PENGADILAN NEGERI JAMBI
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung.
1. Tersajinnya kualitas laporan keuangan yang sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah ( SAP ) tanggapan atas temuan pemeriksa internal dan eksternal, rencana tindak lanjut temuan pemeriksa melakukan bimbingan.
2. Persentase ( % ) penyerapan anggaran meningkat, tersusunnya standar pelaksanaan pengelolaan anggaran, standar penyusunan laporan pelaksanaan anggaran, standar pembinaan pengelolaan anggaran, monitor.
3. Terselesainya kerugian negara, tersusunnya, pedoman pelaksanaan tuntutan ganti rugi dan laporan tuntutan ganti rugi, terlaksananya bimbingan dan supervisi.
4. Meningkatnya PNBP Mahkamah Agung, tersusunnya perencanaan, pemantauan, dan penalaahan perkembangan dan penggunaan kembali PNBP yang tepat sasaran.
5. Terselenggaranya pembayaran gaji, remunerasi tepat waktu, tersajinya petunjuk perbendaharaan, penilaian, supervisi ke satker, tertib administrasi persuratan dan kearsipan keuangan dan pembinaan dan pengembangan.
6. Tersedianya operasional / pemeliharaan perkantoran Badan Urusan Administrasi .
100 %
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung.
1. Jumlah pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana teknis dan umum peradilan tingkat banding dan pertama.
2. Penyediaan Sarana dan prasarana pengadilan tipikor
3. Penyediaan Infrastruktur teknologi -
3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
1. Peningkatan Jumlah Penyelesaian perkara
2. Peningkatan penyelesaian Proses Administrasi Perkara.
3. Penyediaan Zitting Plaatz dan Pelaksanaan sidang unutuk memberikan akses kepada masyarakat terhadap keadilan
100 %
. Jambi, Januari 2015
23
MATRIK RENCANA KERJA TAHUN 2010 - 2014
PENGADILAN NEGERI JAMBI
NO PROGRAM TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET JANGKA MENENGAH
TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Tersedianya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Dalam Penyelenggaraan Fungsi Peradilan Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi
1. Tersajinya Kualitas laporan keuangan yang sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah (SAP) tanggapan atas temuan pemeriksa internal dan eksternal, rencana tindak lanjut
temuan pemeriksa
melakukan bimbingan supervisi, evaluasi dan laporan kegiatansert
99,87 % 99,31 % 97,43% 111,92 % 99,96% 2. Persentase (%) Penyerapan Anggaran Meningkat, Tersusunnya Standart Pelaksanaan Pengelolaan Anggaran, Standart Penyusunan Laporan Pelaksanaan Anggaran ,Standart Pembinaan Pengelolaan Anggaran, Monitoring ,Pembinaan dan Pengembangan Administrasi Keuangan K
24
3. Terselesaikannya Kerugian Negara, Tersusunnya, Pedoman Pelaksanaan Tuntutan Ganti Rugi dan Laporan Tgr, Terlaksananya Bimbingan dan Supervisi
4. Meningkatnya Pnbp Mahkamah Agung, Tersusunya Perencanaan, Pemantauan,dan Penelaahan Perkembangan dan Penggunaan Kembali Pnbp yang Tepat Sasaran
5. Terselenggaranya Pembayaran Gaji,Remunerasi Tepat Waktu , Tersajinya Petunjuk Perbendaharaan, Penilaian, Supervisi KeSatker, Tertib Administarsi Persuratan dan Kearsipan Keuangan, Pembinaan dan Pengembangan Administrasi Keuangan
6. Tersedianya Operasional / Pemeliharaan Perkantoran Badan Urusan Administrasi dan Daerah 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur Pada Mahkamah Agung dan Badan-Badan Peradilan Dibawahnya
Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Peradilan Tingkat Banding dan Tingkat Pertama
1. Jumlah Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Teknis dan Umum Peradilan Tingkat Banding dan Tingkat Daerah.
25
NO PROGRAM TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET JANGKA MENENGAH
TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 2. Sarana dan Prasarana
pengadilan Tipikor termasuk tunjangan hakim Adhoc Tipikor
3. Penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung penyelenggaraan Zitting Plaatz. 3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Terselesaikannya Penyelesaian Perkara yang Sederhana, Tepat Waktu, Transparan dan Akuntabel Dilingkungan Peradilan Umum a. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum a. Peningkatan Jumlah Penyelesaian Perkara 46,28 % 88,75 % 48,90 % 88.77 % 66,41% 1. Peningkatan Penyelesaian Proses Administrasi Perkara
26
2. Penyedian Bantuan Hukum Untuk Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
3. Penyediaan Zitting Plaatz dan Pelaksanaan Sidang Keliling Untuk Memberikan Akses Kepada Masyarakat Terhadap Keadilan b. Penyediaan Dana Bantuan Hukum di Pengadilan Negeri
1. Jumlah penyediaan dana
bantuan hukum di
Pengadilan Tingkat Pertama. 100%
2. Jumlah Pos Bantuan Hukum dinLingkungan Pengadilan Tingkat Pertama.
3. Jumlah penyelenggaraan zetting plaatz untuk menjangkau lapisan
masyarakat yang miskin dan terpinggirkan.
27
MATRIK RENCANA KERJA TAHUN 2015 - 2019
PENGADILAN NEGERI JAMBI
NO PROGRAM TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET JANGKA MENENGAH
TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Tersedianya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Dalam Penyelenggaraan Fungsi Peradilan Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi
1. Tersajinya Kualitas laporan keuangan yang sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah (SAP) tanggapan atas temuan pemeriksa internal dan eksternal, rencana tindak lanjut
temuan pemeriksa
melakukan bimbingan supervisi, evaluasi dan laporan kegiatansert
100% 100% 100% 100% 100% 2. Persentase (%) Penyerapan Anggaran Meningkat, Tersusunnya Standart Pelaksanaan Pengelolaan Anggaran, Standart Penyusunan Laporan Pelaksanaan Anggaran ,Standart Pembinaan Pengelolaan Anggaran, Monitoring ,Pembinaan dan Pengembangan Administrasi Keuangan K
28
3. Terselesaikannya Kerugian Negara, Tersusunnya, Pedoman Pelaksanaan Tuntutan Ganti Rugi dan Laporan Tgr, Terlaksananya Bimbingan dan Supervisi
4. Meningkatnya Pnbp Mahkamah Agung, Tersusunya Perencanaan, Pemantauan,dan Penelaahan Perkembangan dan Penggunaan Kembali Pnbp yang Tepat Sasaran
5. Terselenggaranya Pembayaran
Gaji,Remunerasi Tepat Waktu , Tersajinya Petunjuk Perbendaharaan, Penilaian, Supervisi KeSatker, Tertib Administarsi Persuratan dan Kearsipan Keuangan, Pembinaan dan Pengembangan Administrasi Keuangan 6. Tersedianya Operasional / Pemeliharaan Perkantoran Badan Urusan Administrasi dan Daerah 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur Pada Mahkamah Agung dan Badan-Badan Peradilan
Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Peradilan Tingkat Banding dan Tingkat Pertama
1. Jumlah Pemenuhan
Kebutuhan Sarana dan Prasarana Teknis dan Umum Peradilan Tingkat Banding dan Tingkat Daerah.
29
Dibawahnya
NO PROGRAM TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET JANGKA MENENGAH
TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 2. Sarana dan Prasarana
pengadilan Tipikor termasuk tunjangan hakim Adhoc Tipikor
3. Penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung penyelenggaraan Zitting Plaatz. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Terselesaikannya Penyelesaian Perkara yang Sederhana, Tepat Waktu, Transparan dan Akuntabel Dilingkungan Peradilan Umum c. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum a. Peningkatan Jumlah Penyelesaian Perkara 4. Peningkatan Penyelesaian Proses Administrasi Perkara
30
5. Penyedian Bantuan Hukum Untuk Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
6. Penyediaan Zitting Plaatz dan Pelaksanaan Sidang Keliling Untuk Memberikan Akses Kepada Masyarakat Terhadap Keadilan d. Penyediaan Dana Bantuan Hukum di Pengadilan Negeri
1. Jumlah penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan
Tingkat Pertama. 100%
2. Jumlah Pos Bantuan Hukum dinLingkungan Pengadilan Tingkat Pertama.
3. Jumlah penyelenggaraan zetting plaatz untuk
menjangkau lapisan
masyarakat yang miskin dan terpinggirkan.
31
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI JAMBI
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Penjelasan Penanggung Jawab Sumber Data
1 Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi
Prosentase mediasi yang diselesaikan
Perbandingan antara mediasi yang disekepakati dengan jumlah mediasi yang diterima dan menjadi perkara
Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. 2 Peningkatan penyelesaian perkara a. Prosentase perkara yang diselesaikan
Perbandingan antara perkara yang diminutasi dan disampaikan kepada para pihak pencari keadilan dengan jumlah perkara yang diregister.
Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
b. Prosentase sisa
perkara yang
diselesaikan
Perbandingan antara Sisa perkara yang diminutasi dan disampaikan kepada para pihak pencari keadilan dengan jumlah sisa perkara (kriteria sisa perkara dan perkara yang selesai mengacu pada pola sistem kamar tentang jangka waktu penanganan perkara pada Pengadilan
Tingkat Pertama)
Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
3 Peningkatan tertib administrasi perkara
a. Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
Perbandingan antara berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas yang dikembalikan oleh Pengadilan Tingkat Banding dan Mahkamah Agung.
Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
32 b. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis
Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Pengadilan Tingkat Pertama dengan berkas perkara yang disidangkan
Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. c. Prosentase Penyampaian pemberitahuan Pemanggilan Sidang Tepat Waktu
Perbandingan antara jumlah perkara yang telah diputus dengan jumlah relaas pemberitahuan putusan yang telah dilaksanakan.
Juru Sita Laporan Bulanan
d. Prosentase
Penyampaian
Pemberitahuan Relaas Putusan Tepat Waktu, Tempat dan Para Pihak
Perbandingan antara berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan Bundel B ) dengan jumlah berkas yang dikembalikan oleh Pengadilan Tingkat Banding dan mahkamah Agung.
Juru Sita Laporan Bulanan
e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat
Perbandingan setelah adanya penetapan Ketua pengadilan dengan Penyitaan atau eksekusi yang tertunda
Juru Sita Laporan Bulanan
4 Peningkatan Kualitas SDM a. Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial
Perbandingan antara SDM Teknis yang diajukan untuk mengikuti diklat sehingga memperoleh kelulusan/bersertifikat diklat Tipikor, Niaga, PHI, Perikanan, HAM, Cakim dengan jumlah yang mengikuti diklat. Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama Laporan Bulanan, Laporan Tahunan,
33
b. Prosentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
b.1 . Perbandingan antara SDM Non teknis yang diajukan untuk mengikuti diklat sehingga memperoleh kelulusan/bersertifikat diklat Kepemimpinan, Sertifikasi Pengadaan barang dan jasa, Auditor dengan jumlah yang mengikuti diklat.
Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama Laporan Bulanan, Laporan Tahunan,
b. 2 Perbandingan antara SDM yang diajukan untuk mengikuti pendidikan rintisan gelar sehingga memperoleh kelulusan/bersertifikat dengan jumlah yang mengikuti diklat.
Ketua Pengadilan Tingkat Pertama dan Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama Laporan Bulanan, Laporan Tahunan, 5 Peningkatan kualitas pengawasan a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti
Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan.
Ketua Pengadilan Tingkat Pertama dan Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama Laporan Hasil Pengaduan Masyarakat b. Prosentase temuan yg ditindaklanjuti
Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti hasil pengawasan internal (Tim Pengawasan Pengadilan Tingkat Pertama dan Badan Pengawasan) dan eksternal (Badan Pemeriksa Keuangan) dengan temuan yang dilaporkan
Ketua Pengadilan Tingkat Pertama dan Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama
Laporan Hasil Kegiatan Pengawasan Melekat
34
6 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Prosentase proses penyelesaian perkara
yang dapat
dipublikasikan
Perbandingan prosentase proses putusan perkara yang sudah diminutasi dan dapat didownload di website Pengadilan Tingkat Pertama (Sesuai SK KMA No 144 Th 2007 tentang Keterbukaan informasi peradilan) dengan perkara yang diputus.
Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
7 Kemandirian Anggaran Prosentase Realisasi Anggaran
Perbandingan antara anggaran yang tersedia dengan anggaran yang diserap
Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
8 Peningkatan penyediaan Sarana dan Prasarana
Presentase Pengadaan Sarana dan Prasarana
Perbandingan jumlah pengadaan sarana dan prasarana yang diusulkan dengan pengadaan sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan/direalisasikan
Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
35
MATRIK RENCANA KINERJA TAHUN 2016 PENGADILAN NEGERI JAMBI
SARAN
PROGRAM
KEGIATAN KET
Uraian Indikator Kinerja Target Uraian Indikator Kinerja Satuan Target
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi Pembayaran gaji/lembur/tunjangan pegawai 12 Bulan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Tehnis Lainnya Mahkamah Agung Pembayaran gaji/lembur/tunjangan pegawai Pembayaran gaji dan lembur pengawai Bulan 13 Bulan Terselenggaranya Operasional Perkantoran 1 THN Operasional Perkantoram THN 1 THN Terselenggaranya jasa pos
1 THN Tersedianya jasa pos Biaya pengiriman
pos
THN 1 THN
Tersedianya perawatan gedung
1 THN Terwujudnya perawatan
gedung dan halaman
Pemeliharaan gedung dan halaman THN 1 THN Terwujudnya perawatan kendaraan roda 4 Terwujudnya perawatan 3 UNIT 9 UNIT Terwujudnya perawatan kendaraan roda 4 Terlaksananya perawatan Perawatan kendaraan roda 4 Perawatan sarana UNIT THN 3 UNIT 9 UNIT
36
kendaraan roda 2 sarana gedung gedung
Tersedianya peralatan kantor 1 THN Tersedianya Perawatan Inventaris kantor Pemeliharaan peralatan dan Mesin THN 1 THN Terselenggaranya langganan daya dan jasa
Terwujudnya pertemuan/jamuan/ Delegasi/Tamu 12 BLN 12 KEG Tersedianya langganan daya dan jasa
Tersedianya jamuan/ delegasi/tamu Langganan daya dan jasa Jamuan/Tamu BLN KEG 12 BLN 12 KEG
Penambah daya tahan
tubuh operator
komputer
188 OH Penambah daya tahan
tubuh operator komputer
Tersedianya makanan penambah daya tahan tubuh OH 108 OH Terwujudnya perawatan sarana gedung 1 THN Terwujudnya perawatan kendaraan roda 2 Perawatan kendaraan roda 2 THN 1 THN
Obat-obatan 63 PEG Tersedianya Obat-obatan Obat-obatan PEG 63 PEG
37
dinas pegawai Pakaian Dinas Pegawai Pegawai
Terwujudnya pakaian kerja Satpan/ Cleaning Service, honorer dan tenaga tehnis lainnya
12 STEL Terlaksananya pengadaan
pakaian kerja Satpma/ Cleaning Srvice dan tenaga tehnis lainnya Pengadaan Pakaian kerja Satpam/ Cleaning Srvice dan Honorer STEL 12 STEL Terwujudnya pembinaan dan konsultasi 1 THN Terselenggaranya
pembinaan dan konsultasi
Perjalanan dinas THN 1 THN
Rapat Kerja 1 THN Terselenggaranya
Rakernas Rapat Kerja THN 1 THN Terwujudnya penyelenggaraan perpustakaan/ dokumentasi/ kearsipan 1 THN Terselenggaranya perpustakaan/ dokumentasi/ kearsipan Belanja bahan THN 1 THN
Sewa Rumah Dinas Tipikor
1 THN Terselenggaranya Sewa
Rumah Dinas Tipikor
Sewa Rumah
Dinas
THN 1 THN
Biaya Kesehatan Hakim Ad Hoc 1 THN Terselenggaranya Kesehatan Tipikor Biaya Kesehatan Hakim Ad Hoc THN 1 THN
38
Terselenggaranya Sewa Web Hosting dan domain
Terselenggaranya Web Hosting data dan domain Webside
Pemeliharaan Web Hosting data
dan Domain Wome Webside THN 1 THN Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Terselenggaranya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu transparan dan akuntabel 1 THN Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Terlaksananya penye lesaian perkara pada pengadilan tingkat pertama tepat waktu
Belanja ATK perkara dan
lainyan 1 THN 1 THN
Terwujudnya
penyelesaian perkara yang kurang dari 6 (enam) blan
1 THN
Terlaksananya
penyelesaian perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan
Belanja ATK dan
Transport 1 THN 1 THN
Terwujudnya
Penyelesaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktunya
50 PKR Terlaksananya
Penyelesaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktunya Penyelesaian berkas perkara PKR 50 PKR Terwujudnya pelaksanaan PHI 1 THN Terwujudnya Pelaksanaan PHI Pelaksanaan PHI THN 1 THN
39
1 THN hukum/saksi/penterjemah
/biaya pengacara
penyelesaian perkara hukum lainnya
dan belanja jasa
lainnya THN 1 THN Terwujudnya pelaksanaan Tipikor 1 THN Terlaksananya penyelesaian perkara Tipikor Penyelesaian perkara Tipikor THN 1 THN
Pengelolaan DIPA 03 1 THN Terselenggaranya Honor
Pengelola SAI / BMN Belanja ATK Perkara dan lainnya Honor Pengelola THN 1 THN Jambi, Januari 2015
40
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014
A.
PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran Kinerja terdiri dari Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran Pencapaian Sasaran.
Pengukuran kinerja kegiatan yaitu mengukur tingkat capaian kinerja kegiatan yang dimulai dengan menetapkan indikator kinerja kegiatan berdasarkan kelompok inputs, outputs, outcomes, benefits dan impacts; menentukan satuan setiap kelompok indikator; menetapkan rencana tingkat capaian (target), mengetahui realisasi indikator kinerja kegiatan;menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan prosentasenya.
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatukegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi danalat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Jambi tahun 2013, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2014 ini.
Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.
41
PENGUKURAN KINERJA Unit Organisasi : Pengadilan Negeri Jambi
Tahun Anggaran : 2014
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi persen Penyelesaian perkara a. Persentase perkara
yang diselesaikan 1. Pidana 100% 85,28% 85,28% 2. 3. 4. Perdata Tipikor PHI 100% 100% 100% 78,01 % 67,27 % 94,44 % 78,01 % 67,27 % 94,44 % b. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan
1. Pidana 100% 100 % 100 %
2. Perdata 100% 100 % 100 %
Tertib administrasi perkara
a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap
1. Pidana 100% 90 % 90 %
2. Perdata 100% 90 % 90 %
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
1. Pidana 100% 0 % 0 %
2. Perdata 100% 0 % 0 %
Sumber Daya Manusia yang berkualitas a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat 100% 0 % 0 % b. Persentase pegawai yang lulus diklat
100% 0 % 0 % Pengawasan yang berkualitas a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 100% 0 % 0 %
42 b. Persentase temuan yg ditindaklanjuti 100% 100 % 0 % Aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan
100% 90 % 90 %
Penyediaan Sarana dan Prasarana
Persentase pengadaan sarana dan prasaran
100% 0% 0 %
Kemandirian Anggaran Prosentase Realisasi Anggaran
100% 0 % 0 %
B.
ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Jambi Tahun 2014 mengacu pada indikator kinerjautama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2014, Pengadilan Negeri Jambi telah melaksanakan seluruhkegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yangditetapkan, diuraikan sebagai berikut:
1. Penyelesaian perkara
Pencapaian sasaran Penyelesaian Perkara pada tahun 2014 sebagai berikut :
Sasaran Strategis Target Realisasi %
Penyelesaian perkara a. Persentase perkara yang
diselesaikan
1. Pidana 100% 85,28% 85,28%
2. Perdata 100% 78,01% 78,01%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
1. Pidana 100% 100% 100%
2. Perdata 100% 100% 100%
Indikator kinerja
Untuk mencapai sasaran Penyelesaian Perkara, digunakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu : c. Persentase Perkara yang Diselesaikan
43
REKAPITULASI PERKARA PIDANA DIPUTUS PADA PENGADILAN NEGERI JAMBI
Perkara Sisa Tahun Lalu Masuk Putus Selesai
Minutasi Sisa % Pidana Biasa Tipikor 109 19 754 36 736 37 127 18 98,48 % 67,27% Jumlah --
REKAPITULASI PERKARA PERDATA DIPUTUS PADA PENGADILAN NEGERI JAMBI
Perkara Sisa Tahun Lalu Masuk Putus Selesai
Minutasi Sisa % Perdata Gugatan Permohonan PHI 31 3 - 110 194 18 105 194 17 36 3 1 78,01% 98,48$% 94,44% Jumlah
a.
Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang DiselesaikanUkuran capaian indikator kinerja Persentase Perkara yang diselesaikan adalah perbandingan antara perkara yang diminutasi dengan jumlah perkara yang diregister.
Dibawah ini dijelaskan pencapaian persentase perkara yang diselesaikan untuk perkara Pidana dan perkara Perdata padatahun 2014
1. Persentase Perkara Pidana yang diselesaikan
Persentase perkara Pidana yang diselesaikan tahun 2014 adalah sebesar 85,28%, yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 736 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 754 perkara. Persentase perkara Pidana yang diselesaikan pada tahun 2014 ditargetkan 100% dari total keseluruhan perkara yang masuk ternyata realisasinya tercapai 85,28% Hal ini dikarenakan pada tahun 2014 banyak perkara pidana yang masuk dibulan Desember sehingga tidak memungkinkan untuk diselesaikan pada tahun 2014. Hal tersebut menyebabkan adanya sisa perkara yang harus diselesaikan ditahun berikutnya.
44
2. Persentase Perkara Perdata yang diselesaikan
Persentase perkara Perdata yang diselesaikan tahun 2014 adalah sebesar 78,01%
yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 100 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 110 perkara.
Persentase perkara Perdata yang diselesaikan pada tahun 2014 ditargetkan 100 % dari total keseluruhan perkara yang masuk ternyata realisasinya tercapai 78,01%
b. Indikator Kinerja Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan adalah perbandingan antara sisa perkara yang diminutasi dengan jumlah sisa perkara.
Persentase sisa perkara Pidana dan Perdata yang masing‐masing ditargetkan selesai 100 % pada tahun 2014, ternyata dapat tercapai 100 %. Hal ini berarti bahwa sisa perkara pada tahun 2014, yaitu Pidana sejumlah 127 perkara dan Perdata sejumlah 36 perkara seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2015. Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2014 yang mencapai target sebesar 84,46 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Jambi telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai ditahun berikutnya. 2. Tertib administrasi perkara
Pencapaian sasaran Tertib Administrasi Perkara pada tahun 2014 sebagai berikut :
45
Sasaran Strategis
Target
Realisasi
%
Tertib
administrasi
perkara
a. Persentase
berkas yang
diajukan
banding
yang
disampaikan secara lengkap
100%
100%
100%
1. Pidana
100%
0%
0%
2. Perdata
100%
100%
0%
b. Persentase
berkas yang
diregister
dan
siap
didistribusikan ke Majelis
100%
100%
0%
1. Pidana
100%
100%
0%
2. Perdata
100%
100%
0%
Indikator kinerja
Untuk mencapai sasaran Tertib Administrasi Perkara, digunakan 2 (dua) indikator kinerjayaitu:
a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
a. Indikator Kinerja Persentase Berkas yang Diajukan Banding yang Disampaikan Secara Lengkap.
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Berkas yang diajukan banding dan disampaikan secara lengkap adalah perbandingan antara berkas yang diajukan banding yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding.
Indikator presentase berkas perkara yang diajukan banding dan diterima di Pengadilan Tinggi secara lengkap tahun 2014 yang ditargetkan 100 % ternyata dapat tercapai 100 %. Hal ini berarti bahwa berkas perkara yang diajukan oleh Pengadilan Negeri telah disampaikan secara lengkap sehingga tidak ada berkas perkara yangharus dikembalikan ke Pengadilan Negeri yang mengirim berkas tersebut yang manahal ini dapat mempercepat proses penyelesaian perkara di tingkat banding. Adapun rincian berkas perkara Pidana dan Perdata, yang diajukan banding pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :