ANALISIS PENGARUH BIAYA KEGAGALAN
INTERNAL, BIAYA KEGAGALAN
EKSTERNAL, DAN BEBAN PROMOSI
TERHADAP KINERJA PENJUALAN PADA
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2007-2011
Betalia, Dosen pembimbing Holly Deviarti
Universitas Bina NusantaraJalan Taman Surya III, Sunrise Garden. Jakarta Barat 11520 Telp : 083898113610
Email : [email protected]
ABSTRACT
The research objective was to determine whether there is the effect of internal failure cost, external failure cost, and promotion expense on sales performance. The research method used is quantitative research methods and using secondary data. The research object is food and beverages company listed in IDX 2007-2011. The analysis method used is descriptive analysis, classic assumption test, multiple linear regression, and hypothesis test. The results showed partial internal failure cost variable has t count > t table ( 3,18 > 2,571) and sig.t < α (0.025 < 0,05). External failure cost has t count < t table (2,242 < 2,571) and sig.t > α (0.075 > 0,05). Promotion expense has t count > t table (2,765 > 2,571) and sig.t < α (0.038 < 0,05). Conclusions are obtained based on the value t count, t table, and sig.t is internal failure cost and promotion expenses effect on sales performance. The external failure cost does not significantly affect the sales performance.(B)
Keywords: Sales performance, internal failure cost, external failure cost, and promotion
expenses
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan beban promosi terhadap kinerja penjualan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan menggunakan data sekunder. Objek penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial variabel biaya kegagalan internal memiliki t hitung > t tabel (3,181 > 2,571) dan sig.t < α (0,025 < 0,05). Biaya kegagalan eksternal memiliki t hitung < t tabel (2,242 < 2,571) dan sig.t > α (0,075 > 0,05). Beban promosi memiliki nilai t hitung > t tabel (2,765 > 2,571) dan sig.t < α (0,04 < 0,05). Simpulan yang diperoleh berdasarkan nilai t hitung, t tabel, dan sig.t adalah biaya kegagalan internal dan beban promosi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja penjualan. Biaya kegagalan eksternal tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja penjualan. (B)
Kata kunci: Kinerja penjualan, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, beban
promosi
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Banyaknya perusahaan manufaktur yang memproduksi makanan dan minuman. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya produk makanan dan minuman di pasaran dengan berbagai jenis merek dan perusahaan yang memproduksi. Kondisi seperti ini memberikan pilihan yang bayak kepada konsumen, sehingga konsumen semakin kritis dalam membeli suatu produk.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan dan mengembangkan produk-produk yang berkualitas agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan serta dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Untuk memenuhi tuntutan ini, setiap individu dalam suatu perusahaan harus bekerja sama dan berusaha dalam menghasilkan produk yang berkualitas agar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan perusahaan serta memperhatikan biaya-biaya yang berkaitan dengan kualitas. Dengan dilakukannya pengukuran terhadap biaya kualitas maka perusahaan dapat mengidentifikasi setiap kegagalan dari produk yang dihasilkan sejak dini. Jika pengukuran terhadap biaya kualitas dilakukan secara terus-menerus maka dapat menurunkan tingkat kegagalan produk dan meningkatkan efisiensi biaya. Perusahaan yang mampu menghasilkan kualitas yang tinggi akan memiliki keunggulan kompetitif. Dengan tingginya kualitas dari produk yang dihasilkan perusahaan maka perusahaan akan dapat merebut hati pelanggan dan secara otomatis pangsa pasar perusahaan dapat meningkat, dengan begitu penjualan juga akan meningkat sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan akan tercapai.
Selain kualitas, promosi juga merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan perusahaan. Melalui promosi, perusahaan dapat meningkatkan penjualan. Tujuan dilakukannya promosi adalah memberikan berbagai informasi mengenai produk yang dihasilkan perusahaan, membangun citra perusahaan, mengingatkan konsumen terhadap produk perusahaan, dan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk perusahaan. Promosi dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti melalui iklan, publisitas, dan penjualan langsung. Agar kegiatan promosi dapat berjalan dengan baik dan berhasil, perusahaan harus mengevaluasi kegiatan promosi yang dilakukan setiap tahunnya. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mengetahui lebih dini setiap kekurangan atau kelemahan dari kegiatan promosi yang telah terlaksana.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Biaya Kegagalan Internal, Biaya Kegagalan Eksternal, dan Beban Promosi terhadap Kinerja Penjualan pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007- 2011.
Kajian Pustaka
Penelitian terdahulu yang memiliki topik yang sama adalah
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rilla Gantini dan Erwin (2010) pada Journal of Applied Finance and Accounting Vol.2 (2) dengan judul Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Penjualan pada PT. Guardian Pharmatama. Hasil penelitian ini menggambarkan dari hasil uji t untuk biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan. Dari hasil uji F untuk biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal dapat disimpulkan bahwa biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan. Dari hasil analisa regresi diperoleh persamaan regresi linear berganda, Y = -240710057,3 + 496,753 X1 + 411,237 X2 + 38,384 X3 + 21,283 X4, persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa pengaruh biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal terhadap penjualan adalah positif yang berarti kenaikan biaya kualitas akan mengakibatkan kenaikan pula terhadap penjualan. Hasil uji koefisien determinasi (Kd) menunjukkan biaya kualitas memiliki kontribusi
terhadap penjualan sebesar 95% sedangkan sisanya sebesar 5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain biaya kualitas (Gantino dan Erwin, 2010:138).
2. Penelitian yang dilakukan oleh Widowati (2010) pada jurnal Fokus Ekonomi Vol.5 No.1 dengan judul Harga, Promosi, dan Merek terhadap Penjualan Barang Pharmasi di PT. Anugrah Pharmindo Lestari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penjualan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Chandra (2012) mengenai pengaruh biaya kegagalan eksternal dan beban promosi terhadap kinerja penjualan pada perusahaan otomotif dan sejenisnya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa biaya kegagalan eksternal tidak berpengaruh terhadap kinerja penjualan sedangkan beban promosi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja penjualan. menjelaskan minimal dua penelitian terdahulu dengan topik yang sama, untuk dijelaskan masalah, metode, dan hasil penelitian yang telah dilakukan. Kemudian, dijelaskan penelitian sendiri yang mempunyai nilai lebih dan terkini dibanding penelitian sebelumnya.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel penelitian, objek penelitian, dan periode penelitian sehingga akan memberikan hasil yang lebih baik. Penulis menggunakan dua dari empat komponen biaya kualitas yakni biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal serta menambahkan satu variabel di luar komponen biaya kualitas yang secara teoritis memiliki pengaruh terhadap kinerja penjualan yakni beban promosi. Objek penelitian ini yaitu perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah
1. Apakah biaya kegagalan internal berpengaruh terhadap kinerja penjualan? 2. Apakah biaya kegagalan eksternal berpengaruh terhadap kinerja penjualan? 3. Apakah beban promosi berpengaruh terhadap kinerja penjualan?
Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh biaya kegagalan internal terhadap kinerja penjualan. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh biaya kegagalan eksternal terhadap kinerja penjualan. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh beban promosi terhadap kinerja penjualan.
METODE PENELITIAN
Penentuan Jumlah Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 hingga 2011. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 16 perusahaan makanan dan minuman.
Dalam penelitian ini, dasar penentuan jumlah sampel ini adalah sampel yang memiliki kelengkapan yang dibutuhkan. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive method yaitu metode penentuan yang dasar penentuan sampelnya adalah tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan beban promosi terhadap kinerja penjualan.
Metode Pengambilan Sampel
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis-jenis metode nonprobability sampling, meliputi sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah sampling purposive. Dimana sampling purposive itu sendiri adalah teknik penentuan sampel dengan kriteria-kriteria tertentu. Sehingga kriteria-kriteria dari sampel yang digunakan adalah:
1. Perusahaan dalam industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 hingga 2011.
2. Perusahaan yang mencantumkan data biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan beban promosi selama periode 2007 hingga 2011.
Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, penulis melakukan analisis deskriptif untuk menggambarkan statistik data. Kemudian pengujian asumsi klasik untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan merupakan model regresi yang baik. Pengujian asumsi klasik, meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Setelah itu dilakukan uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, secara parsial.
ANALISIS DAN BAHASAN
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan statistik data berupa mean, standar deviasi, range, min, dan max dari setiap variabel dalam penelitian ini, yakni kinerja penjualan, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan beban promosi.
Nilai range, standar deviasi, range, min, dan max dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1 Hasil Analisis Deskriptif Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Penjualan 9 9218974043969 234891948909 9453865992878 2971241731136.11 3434304056786.622 Biaya Kegagalan Internal 9 130799722241 142388800 130942111041 47364791151.56 46709714394.455 Biaya Kegagalan Eksternal 9 114815533025 14270540855 129086073880 41266035344.67 38477353732.804 Beban Promosi 9 656464074386 4484279979 660948354365 205192646039.78 245061849964.694 Valid N (listwise) 9
Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk menguji apakah model regresi linier merupakan model yang baik. Pengujian asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Kriteria pengambilan keputusan:
• Jika titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
• Jika titik-titik menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, menunjukkan pola distribusi tidak normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Gambar di bawah menunjukkan bahwa data (titik-titik) menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis diagonal. Ini menunjukkan bahwa data penelitian yang mencakup variabel kinerja penjualan, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan beban promosi telah menunjukkan nilai residual yang terdistribusi secara normal.
Gambar 1 Hasil Uji Normalitas Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan suatu model regresi bebas dari multikolinearitas, yaitu nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10.
Tabel 2 Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Biaya Kegagalan Internal .250 4.005
Biaya Kegagalan Eksternal .575 1.740
Beban Promosi .214 4.670
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dari ketiga variabel lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas pada model regresi.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Berikut hasil uji heteroskedastisitas dari penelitian ini:
Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas. Titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan data yang satu dengan data yang lain dalam satu variabel. Hasil uji autokorelasi dari penelitian ini ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .985a .969 .951 761703852939.740 2.048
a. Predictors: (Constant), Beban Promosi, Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Kegagalan Internal
b. Dependent Variable: Penjualan
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson sebesar 2,048. Nilai dU untuk n (jumlah data) sebanyak 9 dan k (jumlah variabel independen) sebanyak 3 adalah sebesar 2,128. Sedangkan nilai dL-nya sebesar 0,455. Karena nilai DW terletak di antara dL dan dU (0,455 < 2,048 < 2,128), maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat autokorelasi dalam model regresi.
Analisis Regresi Linier Berganda
Pada penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan beban promosi terhadap kinerja penjualan.
Tabel 4 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 739730113191,465 536083112170,593 1,380 ,226 Biaya Kegagalan Internal 36,703 11,539 ,499 3,181 ,025 Biaya Kegagalan Eksternal -20,695 9,232 -,232 -2,242 ,075 Beban Promosi 6,565 2,375 ,468 2,765 ,040
a. Dependent Variable: Kinerja Penjualan
Berdasarkan tabel di atas didapatkan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa:
• Nilai konstanta (a) adalah 739.730.113.191,465. Artinya, jika biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan beban promosi nilainya adalah 0 (nol) maka kinerja penjualan nilainya positif, yaitu sebesar 739.730.113.191,465.
• Nilai koefisien regresi variabel biaya kegagalan internal (β1) bernilai positif, yaitu 36,703. Artinya bahwa setiap peningkatan biaya kegagalan internal sebesar Rp1,00 maka kinerja penjualan juga akan meningkat sebesar Rp 36,703 dengan asumsi variabel independen lainnya nilainya tetap.
• Nilai koefisien regresi variabel biaya kegagalan eksternal (β2) bernilai negatif, yaitu -20,695. Artinya bahwa setiap peningkatan biaya kegagalan eksternal sebesar Rp1,00 maka kinerja penjualan akan menurun sebesar Rp 20,695 dengan asumsi variabel independen lainnya nilainya tetap.
• Nilai koefisien regresi variabel beban promosi (β3) bernilai positif, yaitu 6,565. Artinya bahwa setiap peningkatan beban promosi sebesar Rp1,00 maka kinerja penjualan juga akan meningkat sebesar Rp 6,565 dengan asumsi variabel independen lainnya nilainya tetap.
Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menjelaskan variasi variabel kinerja penjualan (variabel dependen).
Tabel 5 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .985a .969 .951 761703852939.740
a. Predictors: (Constant), Beban Promosi, Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Kegagalan Internal
b. Dependent Variable: Penjualan
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai adjusted R2 (adjusted R Square) sebesar 0,951 atau 95,1%. Nilai adjusted R Square ini menggambarkan bahwa sumbangan pengaruh yang diberikan oleh variabel independen (biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan beban promosi) terhadap variabel dependen (kinerja penjualan) cukup besar yaitu sebesar 95,1% sedangkan sisanya sebesar 4,9% dipengaruhi oleh variabel-variabel independen lainnya yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Uji Statistik F
Pengujian ini dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh biaya kegagalan internal (X1), biaya kegagalan eksternal (X2), dan beban promosi (X3) secara simultan (bersama-sama) terhadap kinerja penjualan.
Tabel 6 Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 9145459103777216000 0000000.000 3 304848636792573840 00000000.000 52.543 .000 b Residual 2900963797916225000 000000.000 5 580192759583245050 000000.000 Total 9435555483568838000 0000000.000 8 a. Dependent Variable: Penjualan
b. Predictors: (Constant), Beban Promosi, Biaya Kegagalan Eksternal, Biaya Kegagalan Internal
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa F hitung > F tabel (52,543 > 5,409) dan Sig.F < 0,05 yang artinya H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel biaya kegagalan internal (X1), biaya kegagalan eksternal (X2), dan beban promosi (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja penjualan (Y).
Uji Statistik t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel biaya kegagalan internal (X1), biaya kegagalan eksternal (X2), dan beban promosi (X3) berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap penjualan (Y).
Tabel 7 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 739730113191.465 536083112170.594 1.380 .226 Biaya Kegagalan Internal 36.703 11.539 .499 3.181 .025 Biaya Kegagalan Eksternal -20.695 9.232 -.232 -2.242 .075 Beban Promosi 6.565 2.375 .468 2.765 .040
a. Dependent Variable: Penjualan
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa biaya kegagalan internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja penjualan karena t hitung > t tabel (3,181 > 2,571) dan sig.t < 0,05 (0,025 < 0,05), biaya kegagalan eksternal tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja penjualan karena t hitung < t tabel (-2,242 < 2,571) dan sig.t > 0,05 (0,075 > 0,05), dan beban promosi berpengaruh signifikan terhadap kinerja penjualan karena t hitung > t tabel (2,765 > 2,571) dan sig.t < 0,05 (0,04 < 0,05).
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan hal-hal berikut:
a. Untuk variabel biaya kegagalan internal ditemukan t hitung sebesar 3,181 dan t tabel sebesar 2,571 yang didapat dari tabel t dengan df (n-k-1) sebesar 5. Karena t hitung > t tabel (3,181 > 2,571) dan signifikansi < 0,05 (0,025 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa biaya kegagalan internal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja penjualan.
b. Untuk variabel biaya kegagalan eksternal ditemukan t hitung sebesar -2,242 dan t tabel sebesar 2,571 yang didapat dari tabel t dengan df (n-k-1) sebesar 5. Karena t hitung < t tabel (-2,242 < 2,571) dan signifikansi > 0,05 (0,075 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa biaya kegagalan eksternal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja penjualan.
c. Untuk variabel beban promosi ditemukan t hitung sebesar 2,765 dan t tabel sebesar 2,571 yang didapat dari tabel t dengan df (n-k-1) sebesar 5. Karena t hitung > t tabel (2,765 > 2,571) dan signifikansi < 0,05 (0,04 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa beban promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja penjualan.
d. Hasil dari pengujian membuktikan bahwa biaya kegagalan internal dan beban promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja penjualan. Sedangkan biaya kegagalan eksternal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja penjualan.
Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan simpulan yang dikemukakan di atas adalah: 1. Saran yang diberikan kepada perusahaan yaitu:
a. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan hasil bahwa biaya kegagalan internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja penjualan. Oleh karena itu penulis menyarankan kepada perusahaan untuk memberikan perhatian khusus terhadap kualitas dari produk yang dihasilkan. Hal ini dapat dilakukan dengan upaya pencegahan dan penilaian yang dilakukan dengan meningkatkan biaya pencegahan dan biaya penilaian sehingga produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
b. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa biaya kegagalan eksternal tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja penjualan. Dengan melakukan peningkatan biaya pencegahan dan biaya penilaian, perusahaan dapat sekaligus menekan biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Jika upaya ini dilakukan secara berkelanjutan, maka biaya kualitas secara keseluruhan akan semakin menurun.
c. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa beban promosi berpengaruh signifikan terhadap kinerja penjualan. Oleh karena itu penulis menyarankan kepada perusahaan untuk terus menerus mengembangkan kegiatan promosi untuk meningkatkan kinerja penjualan serta melakukan pengontrolan dan pengevaluasian kegiatan promosi di tahun-tahun mendatang agar kegiatan promosi dapat berjalan efektif dan efisien.
2. Saran bagi penelitian selanjutnya yaitu sebaiknya jumlah sampel diperbanyak dengan menambah periode penelitian dan memperluas sampel penelitian dengan menggunakan perusahaan manufaktur yang bergerak di sektor industri lain, seperti sektor industri dasar dan kimia dan sektor aneka industri sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang lebih baik. Peneliti selanjutnya, diharapkan juga menambah variabel-variabel (faktor-faktor) lain yang secara teoritis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja penjualan seperti biaya pencegahan, biaya penilaian, beban distribusi, dan lain-lain.
REFERENSI
Bursa Efek Indonesia. (2013). Data Laporan Keuangan Tahun 2007-2011. www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx
Blocher, E.J., K.H. Chen, T.W. Lin. (2000). Manajemen Biaya. (edisi pertama). Jakarta: Salemba Empat. Carter, W. (2006). Cost Accounting. (14th edition). USA: Thomson.
Chandra, D. (2012). Analisis Pengaruh Biaya Kegagalan Eksternal dan Beban Promosi terhadap Kinerja Penjualan: Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan Produk Otomotif dan Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2010. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta.
Dini, Rahma. (2006). Analisis Pengaruh Promosi terhadap Tingkat Penjualan Produk Busi Beserta Peramalan Penjualannya (Studi Kasus PT XYZ, Jakarta). Manajemen, Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Fuad, M., Christin H., Nurlela, Sugiarto, Paulus. (2000). Pengantar Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gantino, Rilla., Erwin. (2010). Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Penjualan pada PT Guardian Pharmatama. Journal of Applied Finance and Accounting, 2(2), 138-168.
Garrison, Ray H., Noreen, Eric W., Brewer, Peter C. (2008). Akuntansi Manajerial. (Edisi 11). Jakarta: Salemba Empat.
Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M. (2000). Akuntansi Manajemen. (edisi 4). Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M. (2003). Management Accounting. (six edition). Cincinnati-Ohio: South Western Publishing Co.
Horngren, Charles .T., Datar, Srikant M., Foster, George. (2005). Akuntansi Biaya. (Edisi 11). Jilid 1. Jakarta: PT Indeks.
Kuncoro, Engkos A., Wiranegara, Adithya. (2010). Pengaruh Promosi dan Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian pada Produk Telkom Speedy. Jurnal Manajemen: Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, 1(2), 132-145.
Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi.
Purwanti, A., Prawironegoro, D. (2013). Akuntansi Manajemen. (edisi 3 revisi). Jakarta: Mitra Wacana Media.
Subagyo, Ahmad. (2010). Marketing in Business. (edisi pertama). Jakarta: Mitra Wacana Media. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Susanti. (2007). Analisis Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Omzet Penjualan pada PT. Sampurna Kuningan Juwana. Skripsi S1. Universitas Negeri Semarang.
Sutojo, Siswanto. (2003). Salesmanship: Keahlian Menjual Barang dan Jasa. Jakarta: Damar Mulia Pustaka.
Tandiontong, M., Fentri, S., Verani, C. (2010). Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus pada The Majesty Hotel And Apartment, Bandung). Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi, (2).
Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, F., Chandra, G. (2012). Pemasaran Strategik. (edisi 2). Yogyakarta: Andi.
Utami, Maqfira D. (2011). Analisis Pengaruh Harga dan Promosi terhadap Peningkatan Penjualan Tiket pada PT Maniela Tour & Travel. Skripsi S1. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Wahyuningtias, Kiki A. (2013). Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Produk Rusak pada CV Ake Abadi. Jurnal EMBA, 1(3), 321-330.
Widowati, M. (2010). Pengaruh Harga, Promosi dan Merek terhadap Penjualan Barang di PT Anugrah Pharmindo Lestari. Fokus Ekonomi, 5(1), 55-69.
Wijaya, Tony. (2011). Manajemen Kualitas Jasa: Desain Servqual, QFD, dan Kano. Jakarta: PT Indeks. Yamit, Zulian. (2010). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisia.
RIWAYAT PENULIS
Betalia lahir di Jakarta pada 22 Oktober 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1di Universitas Bina Nusantara dalam bidang akuntansi pada tahun 2013.