• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK DIAN KIRANA 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011-2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK DIAN KIRANA 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011-2012."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

214

KORELASI KEMAMPUAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR

DAN KREATIFITAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERBENGKELAN

PADA SISWA KELAS X PROGRAM TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK DIAN KIRANA 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Effendi Nur Hasan

1

Mulyoto

2

Nunuk Suryani

3

1

Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

2

Dosen Pembimbing I Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

3

Dosen Pembimbing II Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

PENDAHULUAN

Banyaknya jumlah pencari kerja dan

pengangguran di Indonesia mendorong

seseorang untuk berwirausaha sebagai

alternatif pekerjaan yang menjajikan

di-masa depan. Menurut data BPS pada

bulan Agustus 2011, jumlah angkatan

kerja di Indonesia mencapai 117,4 juta

orang. Dengan Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) mencapai 6,56 persen dari

jumlah penduduk Indonesia yang kurang

ABSTRACT

The study is to analyze the presence (1) Correlation repairs and maintenance

of the ability to interest in motor cycle do intrepreneurial workshop on

graders X SMK Dian Kirana 1 Sragen year 2011/2012. (2) Correlation

Creativity against do intrepreneurial workshop on graders X SMK Dian

Kirana 1 Sragen year 2011/2012. (3) Correlation ability repairs and

motorcycle maintenance and creativity together against do intrepreneurial

workshop on graders X SMK Dian Kirana 1 Sragen year 2011/2012.

On this research and used method of quantitive data presented in the

dascreptive analysis. The population on this coming from research program

X graders technical expertise light vehicle SMK Dian Kirana 1 Sragen year

2011/2012. Lesson about 131 people and taken some 100 student for a

sample of research. Data capture techniques used observation and quesioner.

Data analysis used technique correlation and the regression. The

requirements analysis used normality, test linearity and independency.

Analysis conducted prior to the validity by correlation product moment and

reliability with Alpha Cronbach.

Result show that test hypotheses (1) there are positive and significant

correlation between ability and motorcycle maintenance with entrepreneurial

interest. A correlation coefficient for both variable is 0,502. (2) there are

positive and significant between creativity with entrepreneurial interest. A

correlation coefficient for both variable is 0,782. (3) there are positive and

significant between repair ability and motorcycle maintenance and creativity

with entrepreneurial interest. A correlation coefficient between the two

independent variables with the dependent variable is 0.793.

Keywords :

Repair and Maintenance, Creativity, Entrepreneurial Interest.

(2)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

215

lebih mencapai 237 juta jiwa (bps.go.id,

2011).

SMK merupakan salah satu lembaga

pendidikan

yang

bertanggungjawab

untuk

menciptakan

sumber

daya

manusia yang memiliki kemampuan,

ke-terampilan dan keahlian, sehingga

lulus-annya dapat mengembangkan kinerja

apabila terjun dalam dunia kerja. Potensi

lulusan SMK bukan hanya siap kerja,

namun memiliki peluang besar ikut

mengembangkan ekonomi melalui

ke-wirausahaan. Siswa SMK yang sedang

me-nempuh pendidikan harus dipersiapkan

tidak hanya untuk mengisi peluang kerja

sebagai pekerja pada dunia usaha dan

industri, akan tetapi juga upaya

pen-didikan yang memberikan lulusan SMK

memiliki

jiwa

dan

perilaku

atau

karakteristik kewirausahaan.

SMK dapat berupaya meningkatkan

motivasi berwirausaha siswa dengan

mengidentifikasi dan memberikan solusi

terhadap faktor-faktor yang menghambat

motivasi

siswa untuk

berwirausaha.

Menurut Joko Sutrisno, Direktur

Pem-binaan SMK Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, pendidikan kewirausahaan

menjadi bagian dari pembelajaran. SMK

wajib dilaksanakan pelatihan dagang

untuk siswa. Pokoknya, semua program

keahlian harus sampai pada mata rantai

menjual dan mengembangkan. Ini

meng-ajarkan

kewirausahaan

yang

nyata

kepada

siswa

(edukasi.kompas.com,

2012).

Seiring dengan perjalanan waktu,

tingkat lulusan SMK semakin meningkat.

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan

jumlah SMK di beberapa kota di

Indonesia. Menurut Musliar Muslim,

Wakil Menteri Pendidikan dan

Kebudaya-an, kedepannya, secara nasional jumlah

SMK akan melebihi jumlah SMA dengan

proporsi

60:40

(edukasi.kompas.com,

2012).

Mengenai prospek lulusan SMK, data

SUSENAS 2006 menunjukkan bahwa

lulusan SMK ternyata lebih mudah

men-dapatkan pekerjaan (70.1%) dibandingkan

SMA (60.2%) atau MA (60.5%), dan yang

menarik lulusan SMA dan MA mempunyai

kesempatan bekerja yang sama. Sebagian

besar lulusan SMA sederajat bekerja

sebagai buruh/ karyawan, dimana lulusan

SMK (44.3%) lebih besar dibandingkan

SMA (32.6%) dan yang paling rendah

adalah MA (23,3%). Meskipun data

ter-sebut sudah tujuh tahun berlalu, namun

masih dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan

dalam

memahami

fenomena SMK.

Berwirausaha dibidang perbengkelan

adalah salah satu alternatif pekerjaan

yang bisa dilakukan oleh lulusan SMK.

Wirausaha merupakan istilah yang mulai

populer pada tahun l990an. Istilah yang

dikenal sebelumnya adalah

kewiraswasta-an dkewiraswasta-an

enterpreneurship. Wirausaha

ber-asal dari kata “wira” dan “usaha”. Wira

(3)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

216

Keputusan

Menteri

Koperasi

dan

Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor

961/KEP/M/XI/1995 Wirausaha adalah

orang yang mempunyai semangat, sikap,

perilaku dan kemampuan kewirausahaan.

Norman M. Scarborough dan Thomas W.

Zimmerer

(1993:5)

mengemukakan

definisi wirausaha sebagai berikut:

“ An

entrepreuneur is one who creates a new

business in the face of risk and

uncertainty for the perpose of achieving

profit

and

growth

by

identifying

opportunities

and

asembling

the

necessary resourses to capitalize on those

opportunuties”.

Dengan bekal pendidikan teknik

otomotif dan praktek kerja otomotif

dapat mendorong lulusan SMK untuk

membuka lapangan pekerjaan sendiri di

bidang

perbengkelan.

Berbagai

pengetahuan tentang otomotif beserta

permasalahan kerusakan dan perbaikan

maupun perawatan berkala sudah

di-ajarkan dibangku SMK. Kemampuan

tersebut dapat lebih ditingkatkan dengan

memperbanyak jam terbang di bidang

perbengkelan.

Untuk menciptakan sebuah usaha

perbengkelan yang maju dengan fasilitas

lengkap tentunya membutuhkan biaya/

modal yang tidak sedikit. Tetapi usaha

perbengkelan juga dapat dimulai dari

skala kecil atau bisa juga dengan

melakukan kerjasama dengan beberapa

orang sehingga akan menjadi ringan

untuk permodalan.

Memulai

wirausaha

perbengkelan

tidak hanya dengan dukungan modal dan

kemampuan/ skill. Akan tetapi, didukung

juga dengan kreatifitas dalam melakukan

bisnis. Munandar (1999) mendefinisikan

kreativitas sebagai kemampuan individu

dalam menciptakan suatu produk baru,

memberi gagasan-gagasan baru untuk

pemecahan suatu masalah, atau

ke-mampuan

individu

dalam

melihat

hubungan-hubungan baru antara

unsur-unsur yang telah ada sebelumnya.

Individu yang memiliki kreativitas akan

mencerminkan adanya kelancaran,

ke-luwesan dan orisinalitas dalam berpikir

serta

mampu

mengelaborasi

suatu

gagasan. Guilford (1971:138)

menyebut-kan bahwa kreativitas merupamenyebut-kan jenis

pemikiran

spesifik

yang

disebut

divergent thinking. Pemikiran ini akan

menghasilkan jawaban yang bervariasi

terhadap pemecahan suatu masalah dan

bukan hanya satu penyelesaian yang

benar.

Divergent

thinking

sebagai

indikator kreativitas meliputi kelancaran,

fleksibilitas, orisinalitas dan elaborasi

dalam berpikir.

(4)

per-http://jurnal.pasca.uns.ac.id

217

masalahan yang dihadapi. Dalam bisnis

perbengkelan hal itu penting untuk

mem-berikan kepuasan bagi para pelanggan.

Berdasarkan

permasalahan

dan

fenomena di atas, peneliti memilih judul

"Korelasi Kemampuan Perbaikan Dan

Perawatan Sepeda Motor dan Kreatifitas

Terhadap Minat Berwirausaha di Bidang

Perbengkelan

pada

Siswa

Kelas

X

Program Teknik Kendaraan Ringan SMK

Dian Kirana 1 Sragen Tahun pelajaran

2011/20

12”.

METODE PENELITIAN

Penelitian

ini menggunakan metode

kuantitatif dengan penyajian data secara

deskriptif

analisis.

populasi

dalam

penelitian ini adalah siswa Kelas X

Program Keahlian Teknik Kendaraan

Ringan SMK Dian Kirana 1 Sragen Tahun

Pelajaran 2011/2012. Populasi berjumlah

131 siswa dan sampel yang digunakan

untuk penelitian sebanyak 100 siswa.

Metode

pengambilan

sampel

secara

random sampling.

Pengambilan data untuk variabel

kemampuan perbaikan dan perawatan

sepeda motor menggunakan instrumen

observasi.

Sedang

untuk

variabel

kreativitas siswa dan minat berwirausaha

dibidang

perbengkelan

menggunakan

instrumen kuesioner.

Teknik analisis data menggunakan

teknik korelasi dan regresi. Sebelum

dilakukan analisis data, terlebih dahulu

dilakukan uji validitas dengan korelasi

product moment dan reliabilitas

meng-gunakan

Alpha Cronbach. Uji prasyarat

analisis

yang

dilakukan

yaitu

uji

normalitas,

uji

linearitas

dan

uji

independensi.

Kemudian

dilakukan

analisis data dengan uji korelasi, uji

signifikansi, uji determinasi dan uji

regresi.

HASIL PENELITIAN

3.1

Korelasi Kemampuan Perbaikan dan

Perawatan Sepeda Motor (X

1

) dengan

Minat Berwirausaha (Y).

Pada hipotesis pertama dalam penelitian

ini menyatakan bahwa terdapat korelasi

positif antara kemampuan perbaikan dan

perawatan sepeda motor dengan minat

berwirausaha. Diduga bahwa semakin

tinggi kemampuan siswa dalam

melaku-kan perawatan dan perbaimelaku-kan sepeda

motor maka semakin tinggi pula minat

berwirausaha, sebaliknya semakin rendah

kemampuan perbaikan dan perawatan

sepeda motor maka semakin rendah

minat berwirausaha.

(5)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

218

Model Summary

.502a .252 .244 10.850

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), X1 a.

ANOVAb

3876.360 1 3876.360 32.930 .000a 11536.230 98 117.717

15412.590 99 Regression

Residual Total Model 1

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

Predictors: (Constant), X1 a.

Dependent Variable: Y b.

Coeffici entsa

.877 19.098 .046 .963 1.40 .245 .502 5.738 .000 (Constant)

X1 Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta Standardized Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: Y a.

dan perawatan sepeda motor dengan

minat berwirausaha.

Setelah

mengetahui

keterkaitan

antara variabel X

1

dengan variabel Y,

selanjutnya

dilakukan

pengujian

signifikansi korelasi yang dilakukan

dengan menguji t. Uji signifikansi adalah

untuk menentukan apakah variabel X

1

signifikan terhadap variabel Y.

Berdasar-kan perhitungan yang dilakuBerdasar-kan dengan

SPSS 15, maka diperoleh t

hitung

sebesar

5,738 sedangkan t

tabel

dengan taraf

signifikansi 0,05 diperoleh sebesar 1,660.

Ternyata t

hitung

(5,738) > t

tabel

(1,660), maka

dapat

disimpulkan

bahwa

terdapat

korelasi positif dan signifikansi antara

Kemampuan perbaikan dan perawatan

sepeda

motor

dengan

minat

berwirausaha.

Setelah diketahui ada korelasi dan

signifikansi antara variabel X

1

dengan Y,

selanjutnya

digunakan

analisis

determinasi yang dimaksudkan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel X

1

terhadap variabel Y.

Tabel 1.

Koefisien Determinasi X

1

dengan Y

Berdasarkan hasil perhitungan

diper-oleh hasil R square sebesar 0,252

me-nunjukkan bahwa 25,2 % variasi yang

terjadi pada minat berwirausaha dapat

dijelaskan oleh kemampuan perbaikan

dan perawatan sepeda motor.

Tabel 2.

Koefisien Regresi X

1

dengan Y

Perhitungan

analisis

regresi

sederhana pada data variabel

Kemampu-an perawatKemampu-an dKemampu-an perbaikKemampu-an sepeda

motor

dengan

variabel

minat

ber-wirausaha menghasilkan arah regresi b

sebesar 1,405 dan konstanta a sebesar

0,877.

Maka dapat digambarkan bentuk

korelasi antara kedua variabel tersebut

dengan persamaan regresi Y= 0,877 +

1,405 X

1

. Hal ini berarti dapat

menjelas-kan bahwa peningkatan satu unit

ke-mampuan perawatan dan perbaikan

sepeda motor akan diikuti dengan

meningkatnya

minat

berwirausaha

sebesar 1,405 pada konstanta 0,877.

Tabel 3.

Analisis Varians Regresi Linear

Y = 0,877+1,405X

1
(6)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

219

Model Summary

.782a .611 .607 7.822

Model 1

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Est imat e

Predictors: (Constant), X2 a.

Coeffici entsa

28.03 6.677 4.198 .000 .791 .064 .782 12.405 .000 (Constant)

X2 Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta Standardized Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: Y a.

harga F

hitung

dan F

tabel

ternyata F

hitung

(32,930) > F

tabel

(3,938) maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat korelasi

signifikan antara Kemampuan perbaikan

dan perawatan sepeda motor terhadap

minat siswa untuk berwirausaha.

3.2

Korelasi Kreativitas siswa dengan

Minat Berwirausaha

Pada hipotesis kedua dalam penelitian ini

menyatakan bahwa terdapat korelasi

positif antara Kreativitas dengan Minat

Berwirausaha. Di duga bahwa semakin

tinggi kretaifitas siswa maka semakin

tinggi pula minat berwirausaha,

sebalik-nya semakin rendah Kreativitas siswa

maka

semakin

rendah

minat

berwirausaha.

Dari hasil perhitungan menggunakan

software SPSS 15 didapat nilai korelasi

variabel X

2

dan Y sebesar r= 0,782 dengan

tingkat signifikan p= 0,000 < a= 0,05. hal

ini

berarti

terdapat

korelasi

yang

signifikan antara variabel X

2

dengan Y.

dengan melihat tolak ukur yang telah

ditetapkan oleh Akdon, nilai r

hitung

sebesar

0,782 terletak pada interval 0,600

0,799

yang

menunjukkan

tingkat

kategori

tinggi

. Berarti terjadi korelasi yang tinggi

antara kreativitas siswa dengan minat

berwirausaha.

Setelah

mengetahui

keterkaitan

antara variabel X

2

dengan variabel Y,

selanjutnya

dilakukan

pengujian

signifikansi korelasi yang dilakukan

dengan menguji t. Uji signifikansi adalah

untuk menentukan apakah variabel X

2

signifikan terhadap variabel Y.

Berdasar-kan perhitungan yang dilakuBerdasar-kan dengan

SPSS 15, maka diperoleh t

hitung

sebesar

12,405 sedangkan t

tabel

dengan taraf

signifikansi 0,05 diperoleh sebesar 1,660.

Ternyata t

hitung

(12,405) > t

tabel

(1,660),

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

korelasi positif dan signifikansi antara

Kreativitas dengan minat berwirausaha.

Setelah diketahui ada korelasi dan

signifikansi antara variabel X

2

dengan Y,

selanjutnya

digunakan

analisis

determinasi yang dimaksudkan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel X

2

terhadap variabel Y.

Tabel 4.

Koefisien Determinasi X

2

dengan Y

Berdasarkan hasil perhitungan

diper-oleh hasil R

square sebesar 0,611

menunjukkan bahwa 61,1 % variasi yang

terjadi pada minat berwirausaha dapat

dijelaskan oleh Kreativitas siswa.

Tabel 5.

Koefisien Regresi X

2

dengan Y

(7)

menghasil-http://jurnal.pasca.uns.ac.id

220

ANOVAb

9415.879 1 9415.88 153.877 .000a 5996.711 98 61.191

15412.590 99 Regression

Residual Total Model 1

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

Predictors: (Const ant ), X2 a.

Dependent Variable: Y b.

Model Summary

.793a .628 .620 7.687

Model 1

R

R Square

Adjusted R Square

St d. Error of the Estimate

Predictors: (Const ant), X2, X1 a.

kan arah koefisien regresi sebesar 0,791

dan konstanta a sebesar 28,029.

Maka dapat digambarkan bentuk

hubungan antara kedua variabel tersebut

dengan persamaan regresi Y= 28,029 +

0,791X

2

. Hal ini berarti dapat

menjelas-kan

bahwa

peningkatan

satu

unit

Kreativitas akan diikuti dengan

me-ningkatnya minat berwirausaha sebesar

0,791 pada konstanta 28,029.

Tabel 7.

Analisis Varians Regresi Linear

Y = 28,029+0,791X

2

Berdasarkan perhitungan diatas

di-peroleh harga F

hitung

sebesar 153,877

sedangkan F

tabel

pada tingkat kepercayaan

95% dengan dk (100-2)= 98, maka

diper-oleh F

tabel

sebesar 3,938. Setelah diketahui

harga F

hitung

dan F

tabel

ternyata F

hitung

(153,877) > F

tabel

(3,938) maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

signifikan antara Kreativitas terhadap

minat siswa untuk berwirausaha.

3.3

Korelasi Kemampuan Perbaikan dan

Perawatan Sepeda Motor, Kreativitas

siswa dengan Minat Berwirausaha

Pada hipotesis ketiga dalam penelitian ini

menyatakan bahwa terdapat korelasi

positif antara kemampuan perbaikan dan

perawatan sepeda motor dan Kreativitas

dengan minat berwirausaha. Diduga

bahwa semakin tinggi kemampuan siswa

dalam melakukan perawatan dan

per-baikan sepeda motor dan Kreativitas,

maka semakin tinggi pula minat

ber-wirausaha, sebaliknya semakin rendah

kemampuan perbaikan dan perawatan

sepeda motor dan Kreativitas, maka

semakin rendah minat berwirausaha.

Tabel 6.

Koefisien Determinasi X

1

, X

2

dengan Y

Dari tabel diatas diperoleh hasil r=

0,793. hal ini berarti terdapat korelasi

yang signifikan antara variabel X

1

dengan

Y. dengan melihat tolak ukur yant telah

ditetapkan oleh Akdon, nilai r

hitung

sebesar

0,793 terletak pada interval 0,600

0,799

yang

menunjukkan

tingkat

kategori

tinggi

. Berarti terjadi korelasi yang tinggi

antara kemampuan perbaikan dan

pe-rawatan sepeda motor dan Kreativitas

dengan minat berwirausaha.

(8)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

221

Coeffici entsa

2.947 13.532 .218 .828 .423 .200 .151 2.119 .037 .715 .072 .707 9.912 .000 (Constant)

X1 X2 Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta Standardized Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: Y a.

ANOVAb

9681.302 2 4840.7 81.926 .000a

5731.288 97 59.085

15412.590 99

Regression Residual Total Model 1

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Predictors: (Const ant ), X2, X1 a.

Dependent Variable: Y b.

Tabel 8.

Koefisien Regresi X

1

, X

2

dengan Y

Perhitungan

analisis

regresi

sederhana pada data variabel

Kemampu-an perawatKemampu-an dKemampu-an perbaikKemampu-an sepeda

motor dan Kreativitas dengan variabel

minat berwirausaha menghasilkan arah

regresi b sebesar 0,423 untuk variabel X

1

,

b sebesar 0,715 untuk variabel X

2

dan

konstanta a sebesar 2,947.

Maka dapat digambarkan bentuk

hubungan antara kedua variabel tersebut

dengan persamaan regresi Y= 2,947 +

0,423X

1

+ 0,715 X

2

.

Tabel 9.

Analisis Varians Regresi Linear

Y = 2,947+0,423X

1

+0,715X

2

Berdasarkan perhitungan diatas

di-peroleh harga F

hitung

sebesar 81,926

sedangkan F

tabel

pada tingkat kepercayaan

95% dengan dk (100-2)= 98, maka

di-peroleh F

tabel

sebesar 3,089. Setelah

diketahui harga F

hitung

dan F

tabel

ternyata

F

hitung

(81,926) > F

tabel

(3,089) maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat korelasi

signifikan antara Kemampuan perbaikan

dan

perawatan

sepeda

motor

dan

Kreativitas terhadap minat siswa untuk

berwirausaha.

PEMBAHASAN

Hasil analisis regresi menyatakan bahwa

variabel bebas yang dipergunakan dalam

penelitian

ini

secara

bersama-sama

maupun secara individu mempunyai

korelasi yang positif dan signifikan

dengan minat berwirausaha siswa SMK

Dian Kirana 1 Sragen. Dengan uraian

masing-masing variabel sebagai berikut:

4.1

Kemampuan Perbaikan dan

Perawat-an Sepeda Motor

Korelasi kemampuan perbaikan dan

pe-rawatan sepeda motor yang positif dan

signifikan dengan minat berwirausaha

dibuktikan dengan nilai koefisien beta

sebesar 0,877 dan nilai t sebesar 5,738

menunjukkan bahwa tinggi rendahnya

kemampuan siswa SMK Dian Kirana 1

Sragen dalam melakukan praktek

per-baikan dan perawatan sepeda motor akan

berkorelasi langsung dengan minat

ber-wirausaha siswa.

(9)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

222

dan perawatan sepeda motor mempunyai

korelasi positif dan signifikan dengan

minat berwirausaha siswa SMK Dian

Kirana 1 Sragen.

Dari uraian diatas menunjukkan

bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa

terdapat korelasi kemampuan perbaikan

dan perawatan sepeda motor dengan

minat berwirausaha dibidang

perbengkel-an terbukti kebenarperbengkel-annya. Hal ini sejalperbengkel-an

dengan penelitian yang dilakukan oleh

Fu’adi dkk (2009) di SMK 1 Adiwerna

yang mendapatkan hasil korelasi positif

dan signifikan antara minat berwirausaha

dengan Praktek Kerja Industri (Prakerin).

Hasil dari penelitian ini juga mendukung

teori yang dikemukakan Ismangil bahwa

profesionalisme sebagai suatu elemen

kewirausahaan

yang

berhasil

hanya

tumbuh dari hasil pelatihan, pengalaman,

atau proses belajar tertentu (Ismangil,

2005: 9). Dalam hal ini hasil pelatihan

atau proses belajar tertentu itu bisa

di-pahami sebagai kemampuan perbaikan

dan perawatan sepeda motor sebagai

hasil dari proses pembelajaran dalam

praktek otomotif yang dilakukan oleh

siswa SMK.

4.2

Kreativitas

Korelasi Kreativitas siswa yang positif

dan

signifikan

dengan

minat

ber-wirausaha dibidang perbengkelan

di-buktikan dengan nilai koefisien beta

sebesar 0,791 dan nilai t sebesar 12,405

menunjukkan bahwa tinggi rendahnya

Kreativitas siswa SMK Dian Kirana 1

Sragen

akan

berhubungan

langsung

dengan minat berwirausaha siswa.

Sumbangan

efektif

variabel

Kreativitas sebesar 35% memberikan arti

bahwa setiap peningkatan Kreativitas

siswa sebesar satu satuan akan

me-ningkatkan minat berwirausaha sebesar

35% dengan asumsi bahwa faktor minat

berwirausaha lain dianggap tetap

(cateris

paribus)

dengan

demikian

variabel

Kreativitas mempunyai hubungan positif

dan

signifikan

dengan

minat

ber-wirausaha siswa SMK Dian Kirana 1

Sragen.

Dari uraian diatas menunjukkan

bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa

terdapat

korelasi

Kreativitas

siswa

dengan minat berwirausaha dibidang

perbengkelan terbukti kebenarannya. Hal

ini sejalan dengan penelitian yang

dilaku-kan Lestari (2011) di SMP Muhammadiyah

3 Depok dengan hasil observasi selama

tindakan dan FGD menunjukkan bahwa

siswa memahami pentingnya nilai-nilai

yang terkandung dalam wirausaha seperti

sikap percaya diri, berani mengambil

risiko, dan kreativitas. Penelitian ini juga

mendukung teori David Campbell (1986:

11)

yang

mengemukakan

bahwa

kreativitas adalah kegiatan yang

men-datangkan hasil yang sifatnya Baru

(novel), Berguna

(useful) dan Dapat

(10)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

223

dibidang perbengkelan. Hal ini juga

sesuai definisi Kewirausahaan (Suryana:

2003) adalah kemampuan kreatif dan

inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan

sumber daya untuk mencari peluang

menuju sukses. Inti dari kewirausahaan

adalah kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda

(create

new and different) melalui berfikir kreatif

dan inovatif.

4.3

Kemampuan Perbaikan dan

Perawat-an Sepeda Motor dPerawat-an Kreativitas

dengan Minat berwirausaha.

Kemampuan perbaikan dan perawatan

sepeda motor dan Kreativitas siswa

ter-bukti memiliki korelasi positif dan

signifikan dengan minat berwirausaha

dibidang perbengkelan dengan koefisien

sumbangan sebesar 0,628 memberikan

makna bahwa kemampuan siswa dalam

melakukan perbaikan dan perawatan

sepeda motor yang disertai Kreativitas

siswa yang tinggi akan meningkatkan

minat siswa untuk berwirausaha dibidang

perbengkelan.

Hal tersebut juga dapat ditunjukkan

dengan nilai F

hitung

(81,926) > F

tabel

(3,089)

yang menyatakan bahwa secara

bersama-sama variabel kemampuan perbaikan dan

perawatan sepeda motor dan variabel

Kreativitas mempunyai korelasi yang

positif dengan minat berwirausaha di

bidang perbengkelan. Dari uraian diatas

menunjukkan bahwa ada korelasi positif

dan signifikan secara bersama-sama

variabel

kemampuan

perbaikan

dan

perawatan sepeda motor dan kreativitas

siswa

dengan

minat

berwirausaha

dibidang

perbengkelan

terbukti

kebenarannya.

Hasil penelitian ini mendukung teori

yang dikemukakan oleh Suryana (2003:

13) bahwa kewirausahaan adalah proses

penerapan proses kreativitas dan inovasi

dalam memecahkan persoalan dan

me-nemukan peluang untuk memperbaiki

kehidupan. Kewirausahaan adalah usaha

menciptakan nilai tambah dengan jalan

mengkombinasikan

sumber-sumber

melalui cara baru dan berbeda untuk

memenangkan persaingan. Nilai tambah

tersebut dapat diciptakan dengan cara

mengembangkan teknologi baru,

me-nemukan pengetahuan baru, meme-nemukan

cara baru untuk menghasilkan barang

dan jasa yang baru yang lebih efisien,

memperbaiki produk dan jasa yang

sudah ada, dan menemukan cara baru

untuk memberikan kepuasan kepada

konsumen.

KESIMPULAN

Hasil analisis statistik serta pembahasan

yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1.

Terdapat korelasi yang positif dan

signifikan antara kemampuan

perbaik-an dperbaik-an perawatperbaik-an sepeda motor

dengan minat berwirausaha dibidang

perbengkelan.

(11)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

224

dengan minat berwirausaha dibidang

perbengkelan.

3.

Terdapat korelasi yang positif dan

signifikan secara bersama-sama antara

kemampuan perbaikan dan perawatan

sepeda motor dan kreatifitas siswa

dengan minat berwirausaha dibidang

perbengkelan.

IMPLIKASI

Terbuktinya korelasi antara kemampuan

perbaikan dan perawatan sepeda motor

dengan minat berwirausaha dibidang

perbengkelan

memberikan

implikasi

bahwa kemampuan siswa dalam

me-lakukan perawatan dan perbaikan sepeda

motor dapat dijadikan modal bagi siswa

untuk berwirausaha. Tentunya

kemampu-an tersebut harus selalu dipupuk untuk

lebih mempertajam skill dari siswa.

Terbuktinya

korelasi

antara

kreativitas siswa dengan minat

ber-wirausaha dibidang perbengkelan

mem-berikan implikasi bahwa kreativitas siswa

dapat disalurkan untuk kegiatan yang

lebih

berguna

seperti

berwirausaha

dibidang perbengkelan. Kreativitas ini

juga perlu diasah dengan memberikan

permasalahan-permasalahan

sehinggga

akan

semakin

memperkuat

jiwa

kreativitas siswa dengan jalan mencari

troubleshooting

untuk

memecahkan

permasalahan tersebut.

Korelasi secara bersama-sama antara

variabel kemampuan perbaikan dan

pe-rawatan sepeda motor dan kreativitas

siswa dengan minat berwirausaha

mem-berikan implikasi bahwa dengan

ke-mampuan melakukan perbaikan dan

pe-rawatan sepeda motor, didukung dengan

kreativitas siswa yang tinggi akan

mem-berikan dampak positif kepada siswa

untuk melakukan kegiatan wirausaha.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian

diatas, maka disarankan untuk SMK Dian

Kirana 1 Sragen dan peneliti berikutnya

sebagai berikut :

1.

Untuk SMK Dian Kirana 1 Sragen

Untuk meningkatkan kemampuan

me-lakukan perawatan berkala dan perbaikan

pada sepeda motor, dapat dilakukan

dengan

menambah

jam

pada

extrakulikuler

atau

memberikan

pelatihan-pelatihan sebagai bekal untuk

memperkuat kemampuan perawatan dan

perbaikan pada sepeda motor.

Demikian pula dengan kreatifitas

siswa yang berkaitan dengan kemampuan

perbaikan dan perawatan sepeda motor

dapat dilakukan dengan mengasah

skill

siswa dengan keikutsertaan pada

lomba-lomba kreatifitas siswa. Dengan

keikut-sertaan dalam lomba kreatifitas, maka

siswa akan terbangun untuk lebih

meningkatkan kreatifitas pada diri siswa.

dapat

juga

dilakukan

variasi-variasi

dalam praktek otomotif untuk

rangsang kreatifitas siswa dalam

me-lakukan perbaikan dan perbaikan sepeda

motor.

(12)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

225

yang jelas tentang dunia wirausaha dan

aplikasi

riil didunia wirausaha. Juga

di-berikan pengarahan untuk permodalan

sebagai salah satu pilar dari kegiatan

wirausaha.

2.

Untuk Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian ini kiranya dapat

di-kembangkan peneliti berikutnya terkait

dengan

minat

dalam

berwirausaha

dengan menambah variabel bebas diluar

variabel yang telah diteliti, misalnya:

ke-mampuan pengelasan, keke-mampuan bubut

presisi, kemampuan gambar AUTOCAD

dan

manual,

kemandirian

serta

intelegensi.

DAFTAR PUSTAKA

Akuntono, Indra. 2012.

Jumlah SMK akan

melebihi

SMA.

www.edukasi.kompas.com

diakses

12 April 2012.

Arikunto, Suharsimi. 2002.

Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

BPS. 2011.

Berita Resmi Statistik, Badan

Pusat

Statistik.

www.bps.go.id.

diakses 20 Mei 2012.

Campbell,

David.

(1986).

Mengembangkan

Kreativitas.

Disadur oleh A.M. Mangunhardjana.

Yogyakarta: Kanisius.

Fadly Fuady, Iski, dkk. 2009.

Hubungan

Minat Berwirausaha Dengan Prestasi

Praktik Kerja Industri Siswa Kelas

XII Teknik Otomotif SMK Negeri 1

Adiwerna Kabupaten Tegal Tahun

Ajaran 2008/2009. Semarang :

Skripsi Prodi Pendidikan Teknik

Mesin Universitas Negeri Semarang.

Guilford, JP. 1971.

The Nature Of Human

Intellegence. London : McGraw Hill.

Hamalik, Oemar. 2008.

Pendidikan Guru

Berdasarkan

Pendekatan

Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Ismangil,

Wagiyono.

2005.

Kewirausahaan

Manajemen

dan

Pengembangan Koperasi. Jakarta:

The Jakarta Consulting Group.

McClelland. 1993.

Memacu Masyarakat

Berprestasi. Jakarta: CV Intermedia.

Munandar,

S.C.

Utami.

1999.

Pengembangan

Kreativitas

Anak

Berbakat Jakarta: Depdiknas dan

Rineka Cipta.

Munandar,

S.C.

Utami.

1992.

Mengembangkan

Bakat

dan

Kreativitas Anak Sekolah (Petunjuk

Bagi Guru dan Orangtua). Jakarta:

Gramedia.

Suryana, 2003. Kewirausahaan, Pedoman

Praktis Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Salemba Empat: Bandung.

Suryana, 2004.

Modul Kewirausahaan

SMK,

Memahami

Karakteristik

Kewirausahaan. Jakarta: Depdiknas.

Supriadi,

Dedi.

1994.

Kreativitas,

Kebudayaan

dan

Perkembangan

Iptek. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Homofobia dan maskulinitas bukanlah suatu konsep atau norma yang dapat dengan mudahnya disematkan untuk diri sendiri maupun orang lainhanya karena ia tidak suka terhadap kaum

[r]

Tebing Tinggi ditemukan beberapa masalah yang sering muncul di rumah sakit tersebut yaitu kurangnya percaya diri perawat khususnya perawat baru dalam bekerja,

[r]

  Digital-Based Laboratory – a laboratory consists of computers and other digital devices directly linked to many network (e.g. intranet, internet, and extranet) that can

• provide an introduction to sociological concepts, theories and research indings • stimulate awareness of the range and limitations of sociological theory and research •

Yang dimaksud dengan grounding adalah sistem pengamanan terhadap perangkat- perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga dari lonjakan listrik, petir, atau arus

Pada penelitian ini dilakukan uji kombinasi aktivitas antioksidan ekstrak umbi bit dan ekstrak kelopak bunga rosella dengan metode DPPH serta menentukan kandungan