SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA MINI MARKET
OMI-GIRI MART UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pr ogram Studi Akuntansi
Diajukan Oleh :
CATUR PAMUNGKAS MERINDA HADI SAPUTRI 0913010055 / FE/ EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA MINI MARKET
OMI-GIRI MART UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
CATUR PAMUNGKAS MERINDA HADI SAPUTRI 0913010055 / FE/ EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA MINI MARKET
OMI-GIRI MART UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
USULAN PENELITIAN
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Untuk Menyusun Skripsi S-1
Pr ogram Studi Akuntansi
Oleh :
CATUR PAMUNGKAS MERINDA HADI SAPUTRI
0913010055 / FE/ EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
SKRIPSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA MINI MARKET
OMI-GIRI MART UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
Disusun O leh:
CATUR PAMUNGKAS MERINDA HADI SAPUTRI 0913010055 / FE / EA
Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
Pr ogr am Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada tanggal 03 Mei 2013
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkat, rahmat, petujuk, dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Sistem Infor masi Akuntansi
Penjualan pada Mini Market OMI-Giri Mart” ini dapat diselesaikan
sebaik-baiknya oleh peneliti.
Penelitian tugas akhir ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak.oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE., MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Dr. Hero Priono, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Drs. EC. Saiful Anwar, M.Si, selaku dosen pembimbing peniliti yang
telah rela meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan pada
penueliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi yang telah memberikan
5. Pihak Koperasi selaku penanggung jawab Mini Market OMI-Giri Mart
dan serta pihak Mini Market OMI-Giri Mart yang telah memberi izin
untuk peneliti melakukan penelitian di Mini Market OMI-Giri Mart dan
memberi data yang diperlukan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Papa, Mama, kedua Kakak dan Satriyo Adi Anggoro yang telah
memberikan motivasi serta pengertian dan membantu dalam penyelesaian
skripsi ini.
7. Seluruh teman Program Studi Akuntansi yang membantu dalam
menyelesaikan dan memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat Florence, Resty, Epi, Mbak Reni dan Alda yang selalu
berusaha bersama-sama dan saling memberi semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh pihak terkait yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Kritik dan saran yang membangun peneliti terima dengan senang hati dan
peneliti harapkan demi kesempurnaan karya ini.
Akhirnya peneliti berharap semoga peneliti ini dapat bermanfaat tidak hanya
bagi peneliti sendiri, tetapi juga bagi teman-teman satu Program Studi Akuntansi
dan teman-teman di Fakultas Ekonomi serta pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……….. i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
ABSTRAK ……….. viii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1. Penelitian Terdahulu ... 6
2.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 9
2.2.1 Pengertian Sistem ... 9
2.2.2 Pengertian Informasi ... 11
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ……… . 12
2.2.4 Pengertian Akuntansi ………. ... 13
2.2.5 Pengetian Sistem Akuntansi ………... .... 14
2.2.6.1 Karakteristik sistem Informasi Akuntansi ……….. 16
2.2.6.2 Kegunaan Sistem InformasiAkuntansi ………… .. 17
2.2.6.3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi ………… 18
2.2.7 Pengertian Penjualan ……… . 19
2.2.7.1 Jenis-jenis Penjualan ……… .. 20
2.2.7.2 Langkah-langkah Dalam Proses Penjualan ……… 21
2.2.7.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan …… 23
2.2.8 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ……….. 25
2.3 Flowchart………. 26
2.3.1 Alur Flowchart Penjualan………... 28
BAB III : METODE PENELITIAN ... 30
3.1. Jenis Penelitian ... 30
3.2 Jenis Data dan Sumber Data ... 32
3.2.1 Jenis Data ... 32
3.2.2 Sumber Data ... 33
3.2.2.1 Prosedur Pengambilan Data ……… 33
3.3 Teknik Pengumpulan Data Analisis Data ... 34
3.3.1 Teknik Analisis ... 34
3.3.2 Analisis Data ………. 35
3.3.4 Pengujian Kredibilitas Data ……… .. 36
3.4 Triangulasi Data ………. ... 38
3.5 Teknik Analisis ……… 38
3.6 Informan ... 39
BAB IV :ANALISIS PENELITIAN ... 40
4.1 Sejarah Berdirinya Koperasi... 40
4.2 Sejarah Berdirinya Giri Mart UPN “Veteran” Jawa Timur ... 42
4.2.1 Pengelolah Barang Dagangan ... 43
4.2.2 Struktur Organisasi... 49
4.2.3 Aktivitas Giri Mart ... 50
4.2.4 Flowchart Penjualan OMI-Giri Mart ... 51
4.2.4.1 Penjelasan Penjualan ... 52
4.2.5 Pembelian Secara Kredit di OMI-Giri Mart ... 53
4.2.6 Laporan Pnjualan di OMI-Giri Mart ... 53
4.3 Deskripsi Hasil Penjualan ... 55
4.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Usaha Waralaba ... 57
4.4 Analisis Pembahasan... 58
BAB V :KESIMPULAN dan SARAN ... 61
5.1 Kesimpulan ... 61
5.2 Saran…. ... 61
DAFTAR PUSTAKA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJ UALAN PADA MINI
MARKET OMI-GIRI MART UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
SKRIPSI
Oleh
Catur Pamungkas Merinda Hadi Saputri
Abstraction
This research aims to study the sales system, the commercial company or a mini market in the sales arrangement.
The study object is the trading company franchise (franchise) who are in university environments. Types of data used are primary data and secondary data, which directly ask employees concerned. Data were collected through a preliminary survey, field research, observation, interviews, and documentation. And research methods used in this study is the triangulation of data.
Results of this study indicate that the mini market OMI-Mart Giri system with cash and credit sales. In sales OMI-Mart Giri is the same as under the auspices of cooperatives and cooperative.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJ UALAN PADA MINI
MARKET OMI-GIRI MART UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
Oleh
Catur Pamungkas Merinda Hadi Saputri
Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sistem penjualan, terhadap perusahaan dagang atau mini market dalam pengaturan penjualan.
Objek Penelitian ini adalah perusahaan dagang francise (waralaba) yang berada dalam linkungan universitas. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, yang langsung bertanya pada karyawan yang bersangkutan. Pengambilan data dilakukan melalui survey pendahuluan, penelitian lapangan, yaitu observasi, interview, dan dokumentasi. Dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mini market OMI-Giri Mart sistem penjualannya dengan tunai dan kredit. Dalam penjualan OMI-Giri Mart ini sama dengan koperasi dan berada dalam naungan koperasi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Derasnya arus globalisasi menyebabkan pengaruh lingkungan usaha ditempat
perusahaan beroperasi menjadi semakin luas dan kompleks, segala jenis
perubahan yang berkembang di Indonesia akan menghadapi banyak tantangan dari
perusahaan sejenis yang bermunculan baik berasal dari dalam negeri maupun dari
luar negeri. Hal ini mengakibatkan persaingan yang semakin ketat dan tajam.
Untuk menjadi unggul dalam persaingan, perusahaan harus memiliki menejemen
yang baik sehingga tujuan utama perusahaan tercapai yaitu mencapai laba yang
maksimal secara efektif, efisien, dan ekonomis.
Untuk mencapai laba yang maksimal secara efektif, efisien, dan ekonomis,
perusahaan harus memiliki sistem informasi akuntasi. Sistem informasi akuntansi
merupakan sistem formal yang utama dalam kebanyakan perusahaan. Sistem
informasi formal adalah suatu sistem yang menjelaskan secara tertulis tentang
tanggung jawab pembuatan informasi. Kejadian dalam keuangan yang terjadi
dikomunikasikan melalui sistem informasi akuntansi pada pihak yang
berkepentingan berupa laporan-laporan kegiatan. Pada perusahaan yang
berorientasi untuk mendapatkan laba, penjualan merupakan kegiatan utama untuk
2
Kebutuhan akan informasi yang tepat tentang masalah keuangan sangatlah
penting di dunia bisnis yang modern ini, baik bagi perusahaan maupun pihak luar.
Untuk memenuhi kebutuhan itu maka perlu disusunnya sistem akuntansi yang
berfungsi sebagai penyedia laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen guna memudahkan dalam pengambilan keputusan serta pengelolahan
perusahaan.
Sitem informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dan sangat besar
perannya dalam perusahaan. Sistem informasi akuntansi yang diorganisir dengan
baik serta didukung oleh pelaku sistem yang kompeten tentunya akan dapat
mengontrol serta mengawasi perusahaan dengan baik pula. Dan untuk selebihnya
dapat mencegah terjadinya penyelewengan.
Suatu penyelewengan dalam laporan keuangan dapat dikendalikan oleh
perusahaan, bentuk pengendalian yang digunakan oleh perusahaan adalah
mengenai pengendalian terhadap sistem dan prosedur akuntansi. Pelaksanaan
sistem dan prosedur akuntansi penjualan sangat dipengaruhi oleh laporan yang
dihasilkan dan jika diterapkan dalam penjualan maka distribusi penjualan adalah
prosedur peringkasan rincian yang tercantum dalam fektur penjualan. Proses
penyusunan prosedur dan sistem biasanya dilakukan secara bersama dengan
prosedur yang berhubungan dan tidak merupakan prosedur terpisah. Pengendalian
atas sistem dan pengendalian agar sistem dan prosedur yang telah ditetapkan dapat
berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan (dalam Ma’roep 2009).
Sistem informasi pada suatu perusahaan merupakan suatu alat yang sangat
3
yang ada, karena sisten informasi akan membantu mengawasi dan mengambil
keputusan-keputusan untuk menjalankan perusahaan (Baridwan: 2003, dalam
Ma’roep 2009). Sistem merupakan kerangka dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan yang dibuat menurut pola terpadu yang dikembangkan sesuai
dengan pola atau rencana guna mencapaai tujuan-tujuan tertentu (Mulyadi 2006,
dalam Ma’roep 2009).
Jadi sistem informasi akuntansi merupakan suatu alat yang dibuat secara
terstruktur dan saling berhubungan untuk mencapai keefisienan dalam
perhitungan keuangan dan keakuratan dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Mengingat pentingnya sistem informasi sebagai sarana untuk menciptakan
pengawasan dalam perusahaan maka peneliti tertarik untuk membahas mengenai
“SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJ UALAN PADA MINI
MARKET OMI-GIRI MART”.
4
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:
a. Untuk mengembangkan peneliti tentang Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan dan penerapannya dalam perusahaan.
b. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan yang diterapkan oleh perusahaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapakan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat
mengambil manfaat antara lain:
a. Bagi Peneliti
Mengembangkan dan menambah pengetahuan dan wawasan peneliti
dalam merancang serta menerapkan Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan yang baik dalam perusahaan.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai pemikiran kepada perusahaan mengenai sistem dan prosedur
5
c. Bagi Universitas
Dapat digunakan sebagai tambahan informasi serta referensi bagi
mahasiswa yang akan melakukan penelitian yang ada kaitannya dengan
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan sebagai berikut:
1. Maxi Ma’roep (2009)
“Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Indomobil
Surabaya”
Hasil:
“PT. Indomobil Surabaya telah menerapkan dalam pelaksanaannya adalah
sistem otorisasi dan prosedur pencatatan pada perusahaan telah
menunjukkan kurangnya pembagian tugas dan wewenang yang memadai
yang mengakibatkan kurang adanya internal check di dalam unit oganisasi
dan menyebabkan data akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya
atas kebenaran.
2. Arfeny OM, Fitri S, dan Hanura IP (2011)
Rumusan Masalah:
a. Bagaimana membuat sistem informasi akuntansi yang mampu
mencatat transaksi penjualan?
b. Bagaimana membuat sistem informasi laporan penjualan pada periode
tertntu.
Hasil:
a. Sistem informasi akuntansi yang dibangun sudah mampu mencatat
transaksi penjualan
b. Sistem informasi yang dibangun dapat menampilkan laporan
penjualan unntuk jurnal penerimaan kas pada periode tertentu.
3. Feto Daan Yos (2010)
“Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Untuk
Meningkatkan Pengendalian Internal pada PT. Gendish Mitra Kinarya”
Rumusan Masalah:
a. Apakah ada kelemahan dan kebaikan dalam sistem informasi akuntansi
yang dipakai perusahaan ini?
b. Apakah sudah memadai pengendalian intern terhadap sistem informasi
Hasil:
“Di lihat dari pengendalian intern yang diterapakan oleh perusahaan sudah
memadai. Perusahaan sudah menerapkan sistem pengendalian intern yang
baik, karena sudah menggunaka unsur-unsur terdapat dalam sistem
pengendalian interb yang dipakai oleh sebagian banyak perusahaan”.
4. Ambarita, Indra F, dan Eko D (2010)
“Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Barang Berbasis Web”
Rumusan Masalah:
1. Bagaimana proses pencatatan transakasi penjualan pada UKM Usaha
Mandiri?
2. Bagaimana membangun sebuah sistem informasi penjualan yang baik
pada UKM Usaha Mandiri?
3. Bagaimana membuat laporan transaksi penjualan yang terjadi secara
komputerisasi dan mengimplementasikannya kedalam basis web?
Hasil:
1. Proses pencatatan data pemesanan sudah dapat disimpan dalam
database, dengan interface pada menu tambah pesanan.
2. Sebuah sistem informasi penjualan yang telah dibuat pada UKM Usaha
perusahaan dalam menjalankan proses penjualan yang terjadi pada
perusahaan.
3. Laporan penjualan yang dibuat dapat diakses berdasarkan periode yang
diinginkan, dan hasil dari penjualan dapat ditampilkan dalam sistem.
4. Aplikasi penjualan yang dibuat berbasis web, dimaksud agar
pengaksesanya mudah dilakukan oleh pengguna sistem.
2.2 Pengertian Sistem Infor masi Akuntansi Penjualan
2.2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kerangka dari kumpulan prosedur yang saling
berhubungan dalam melakukan suatu kegiatan atau aktivitas dengan
mengkoordinasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
sasaran dan tujuan yang terbentuk dengan mengubah masukan menjadi keluaran.
Menurut Mathiassen (2000) sistem adalah kumpulan komponen yang
menerapkan suatu modal kebutuhan fungsi dan tampilan. Sedangkan menurut
Obrien (2005) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan,
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta
Sistem memiliki 3 (tiga) komponen, yaitu:
1. Input, merupakan penangkapan dan pemasangan elemen yang masuk
kesistem untuk proses.
2. Processing, merupakan proses transformasi untukmengubah input menjadi
output.
3. Output, merupakan pengiriman elemen yangb telah dihasilkan oleh proses
tranformasi ketujuan.
Konsep sistem akan lebih berguna dan bermanfaat dengan memasukkan 2
(dua) komponen tambahan, yaitu feedback dan control. Pengertiannya sebagai
berikut:
1. Feedback adalah data tentang kinerja sistem
2. Control adalah melibatkannya pengawasan dan pengavaluasian feedback
untuk menentukan apakah sistem bekerja untuk mencapai tujuan fungsi
control kemudian membuat perubahan yang diperlukan untuk input sistem
dan komponen pemrosesan untuk memastikan menghasilkan output yang
tepat.
Jadi sistem merupakan suatu jaringan dari prosedur, sehingga keberadaan
sistem tidak lepas dari prosedur yang ada, sedangkan prosedur itu sendiri
merupakan suatu urutan pekerjaan klerikal yang biasanya melibatkan beberapa
orang dalam suatu bagian atau lebih yang disusun untuk menjamin adanya
perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering
2.2.2 Pengertian Informasi
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang
terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari
pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini
dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang.
Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem
dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda.
Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari
pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki
banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat
dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, Persepsi, Stimulus,
komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau
situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi,
pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi.
Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi
statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan,
diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi
sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau
Informasi merupakan suatu keluaran (output) dari proses pengelolaan data
yang punya arti dan nilai yang berguna bagi pengguna contohnya informasi
tentang jumlah penjualan per daerah atau propinsi yang berguna untuk manajer
penjualan dan pemasaran dalam membuat keputusan untuk strategi penjualan
perusahaan kedepannya.
Menurut Bodnar dan Hoopwood (2006), informasi adalah data yang berguna
yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang
tepat. Sedangkan menurut Mcleod (2007), informasi adalah data yang telah di
proses atau data yang memiliki arti.
2.2.3 Pengertian Sistem Infor masi
Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, hardware,
software, jaringan komunikasi dan sumber daya yang dirancang untuk mengubah
data menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Sistem informasi
merupakan bagian penting dalam perusahaan dan organisasi.
Adapun definisi sistem informasi menurut Jack Febrian (2007), sistem
informasi adalah sistem yang dapat menghasilkan informasi yang berguna. Suatu
sistem dalam sebuah organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di
satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk
komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari
memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal
yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.2.4 Pengertian Akuntansi
Menurut Warren (2009), yaitu peranan paling sederhana akuntansi dalam
bisnis adalah akuntansi memberikan informasi untuk digunakan oleh manajer
dalam menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi
untuk pihak-pihak lain dalam menilai kinerja dan kondisi ekonomi perusahaan,
dalam Ambarita (2010).
American Accounting Association mendefinisikan akuntansi adalah proses
mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut (Soemarso; 1999: 5). Sedangkan menurut
perusahaan (2001: 4-5). Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut
pandang yaitu dar sudut pandang pemakainya, akuntansi adalah suatu disiplin
yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi, sedangkan
bila dipandang dari sudut proses kegiatan, akuntansi adalah proses pencataatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu
organisasi.
Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis,
memproses informasi tersebut kedalam bentuk laporan-laporan dan
mengkomunikasikannya kepada para pengambil keputusan.
2.2.5 Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah pengorganisasian dari formulir, catatan, metode, dan
laporan untuk diidentifikasi, dikumpulkan, dianalisis, dicatat, dan dilaporkan agar
mendapatkan informasi yang berguna bagi perusahaan dalam menyusun laporan
keuangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi yang berguna bagi
perusahaan biasanya digunakan pihak yang mengelolah atau manajemen untuk
mendukung pengambilan keputusan.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), yang diterjemahkan oleh Amir Abadi
didefinisikan sistem akuntansi adalah sebagai berikut “Sistem akuntansi adalah
suatuorganisasi yang terdiri dari metode dan catatan-catatan yang dibuat untuk
transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggungjawaban bagi
aktiva dan kewajiban yang berkaitan”.
Sedangkan menurut Warren (2005), definisi sistem akuntansi adalah sebagai
berikut “Sistem akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna
mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelolah perusahaan dan
untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang
berkepentingan.
Sistem Akuntansi adalah formulir-formulir, buku-buku catatan,
prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data yang berhubungan
untuk mengolah data yang berhubungan dengan usaha suatu perusahaan dengan
tujuan menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan
oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga
pemerintah untuk menilai hasil operasi perusahaan (Zaki Baridwan;1992: 4).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem terdiri dari jaringan
prosedur, sedangkan prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yaitu kegiatan yang
dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar.
2.2.6 Pengertian Sistem Infor masi Akuntansi
berguna bagi pihak-pihak berkepentingan. Sistem informasi akuntansi digunakan
untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perusahaan.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan dari sumber daya, seperti manusia dan peralatan untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya menjadi informasi.
Sedangkan menurut jones dan Rama (2006), definisi sistem informasi
akuntansi adalah suatu subsistem dari sistem informasi manajemen yang
meyediakan informasi akuntansi dan manajemen yang diperoleh dari kegiatan
rutin transaksi akuntansi.
2.2.6.1 Karakteristik Sistem Infor masi Akuntansi
Karakteristik sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas yang diperlukan
Berdasarkan undang-undang perusahaan harus mememlihara catatan
kegiatan manajemen menerapakan sistem informasi akuntansi sebagai cara
dalam mencapai dan menjaga pengendalian.
b. Berpegangan pada prosedur yang relative standar
Peraturan dan praktik yang diterima oleh perusahaan dapat menentukan
c. Menangani data rinci
Data-data yang tersedia harus lengkap dan terperinci sehingga
memudahkan dalam penanganan dan penemuan solusi jika terdapat
masalah.
d. Berfokus pada historis
Data yang terkumpul oleh sistem informasi akuntansi umumnya
menjelaskan apa yang terjadi dimasa lamapu.
e. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal
Sistem informasi akuntansi menghasilkan sebagian dari output bagi
manajer perusahaan seperti laporan laba / rugi.
2.2.6.2 Kegunanaan Sistem Infor masi Akuntansi
Kegunaan dan tujuan dari sistem informasi akuntansi menurut Jones dan
Rama (2006), sebagai berikut:
1. Menghasilkan laporan eksernal
Dalam dunia bisnis, sistem informasi akuntansi dipakai untuk
menghasilkan laporan-laporan khusus guna untuk memenuhi kebutuhan
informasi yang dibutuhkan oleh investor, kreditur, petugas pajak, dan
lain-lain.
Sistem informasi akuntansi mendukung manajer dalam mengenai aktivitas
operasional yang rutin dalam siklus operasi perusahaan.
3. Mendukung pengambilan keputusan
Informasi juga butuh dalam pengendalian keputusan yang tidak rutin yang
terdapat dalam semua tingkatan perusahaan atau organisasi
4. Perencanaan dan pengendalian
Sisten informasi sangat dibutuhkan untuk merencanakan dan
mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan secara baik
5. Implementasi pengendalian internal
Pengendalian internal meliputi kebijakan prosedur dan sistem informasi
yang dipakai untuk melindungi harta perusahaan dari kerugian pencurian
atau penggelapan dan untuk menjaga keakuratan data keuangan.
Sistem informasi akuntansi yang terancang dengan baik dapat memberikan
kegunaan:
1. Meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya dari barang dan jasa
2. Meningkatkan efisien
3. Saling berbagi pengetahuan
4. Meningkatkan efisien dan efektivitas dari rantai pemasoknya
5. Meningkatkan struktur pengendalian internal dalam perusahaan
2.2.6.3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney (2006), terdapat 5 (lima) komponen dalam sistem informasi
akuntansi yaitu:
1. People
Yang mengoprasikan sistem atau melakukan berbagai fungsi
2. Procedure
Cara manual atau otomatis, termasuk memproses dan menyimpan data
yang berhubungan dengan aktivitas organisasi.
3. Data
Mengenai kegiatan atau proses organisasi
4. Software
Digunakan untuk data yang diorganisasikan
5. Information Technology Infrastructure
Yang termasuk computer, peralatan peripheral dan komuniksi jaringan.
2.2.7 Pengertian Penjualan
Menurut Warren dan Fess (2008) dalam Arfeny OM, Fitri S, dan Hanura IP
(2011) yaitu, penjulan adalah total jumlah yang dibebankan pada pelanggan atas
barang yang terjual, baik penjualan kas atau kredit. Baik retur dan potongan
penjualan, maupun diskon penjualan dikurangkan dari penjualan untuk
Sedangkan menurut Susan (2008) dalam Ambarita (2010) yaitu, penjualan
adalah suatu kegiatan yang mengharuskan perusahaan mengeluarkan sejumlah
barang dan jasa baik secara tunai maupun kredit, sehingga menghasilkan sejumlah
finansial bagi pihak lain sebagai pembeli.
Proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan
pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang
berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak.
2.2.7.1J enis-jenis Penjualan
Ada beberapa jenis penjualan menurut Basu Swasta (1998 : 11) yaitu :
1. Trade Selling
Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilahkan
pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk mereka.
Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan,
persediaan dan pengadaan produk baru, jadi titik beratnya pada “penjualan
melalui” penyalur daripada “penjualan ke” pembeli akhir.
2. Missionary Selling
Dalam missionary selling penjualan berusaha ditingkatkan dengan
mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur
perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan memiliki
3. Technical Selling
Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat
pada pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan menunjukkan
bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah
tersebut.
4. New Business Selling
Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi
pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi.
5. Responsive Selling
Dua jenis penjualan utama disini adalah “route driving” dan “retailling”.
Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu
besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang
menyenangkan dapat menjurus pada pembeli ulang.
2.2.7.2Langkah-langkah Dalam Pr oses Penjualan
Menurut Philip Kotler dialih bahasakan oleh Drs. Alexander Sindoro
langkah-langkah dalam proses penjualan meliputi:
1. Memilih Prospek dan Menilai
Langkah pertama dalam proses penjualan adalah memilih prospek
(prospecting), yaitu mencari siapa yang dapat masuk sebagai pelanggan
Prospek dapat dinilai dengan meneliti kemampuan keuangan, volume
bisnis, kebutuhan spesial, lokasi dan kemungkianan untuk tumbuh.
2. Prapendekatan.
Sebelum mengunjungi seorang calon pembeli, tenaga penjual sebaiknya
mempelajari sebanyak mungkin mengenai organisasi (apa yang
dibutuhkan, siapa yang terlibat dalam pembelian) dan pembelinya
(karakteristik dan gaya membeli). Langkah-langkah ini dikenal dengan
istilah prapendekatan. Wiraniaga sebaiknya menetapkan tujuan kunjungan
yang mungkin untuk menilai calon, mengumpulkan informasi, atau
membuat penjualan langsung.
3. Pendekatan
Dalam langkah ini, wiraniaga sebaiknya mengetahui caranya bertemu dan
menyapa pembeli serta menjalin hubungan menjadi awal yang baik.
Langkah ini mencakup penampilan wiraniaga, kata-kata pembukaan, dan
tindak lanjutan.
4. Presentasi dan Demonstrasi
Dalam langkah presentasi dari proses penjualan, tenaga penjual
menceritakan “riwayat” produk kepada pembeli, menunjukan bagaimana
produk akan menghasilkan dan menghemat uang. Presentasi penjualan
dapat diperbaiki dengan alat bantu demonstrasi, seperti buku kecil, pita
5. Mengatasi Keberatan
Pelanggan hampir selalu mempunyai keberatan selama presentasi atau
kettika diminta untuk memesan. Dalam mengatasi keberatan wiraniaga
harus menggunakan pendekatan positif, menggali keberatan tersembunyi,
meminta pembeli untuk menjelaskan keberatan, menggunakan keberatan
sebagai peluang untuk memberikan informasi lebih banyak dan mengubah
keberatan menjadi alasan untuk membeli.
6. Menutup
Menutup merupakan langkah dalam proses penjualan ketika wiraniaga
meminta pelanggan untuk memesan. Tenaga penjual harus mengetahui
cara mengenali tanda-tanda penutupan dari pembeli termasuk gerakan
fisik, komentar dan pertanyaan.
7. Tindak Lanjut
Merupakan langkah terakhir dalam proses penjualan ketika wiraniaga
melakukan tindak lanjut setelah penjualan untuk memastikan kepuasan
pelanggan dan bisnis berulang.
2.2.7.3Faktor–faktor yang Mempengar uhi Penjualan
Dalam prakteknya perencanaan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Menurut Basu Swastha (1998:129) faktor-faktor tersebut yaitu:
Transaksi jual beli merupakan pemindahan hak milik secara komersial atas
barang dan jasa, pada prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu penjual
sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual
harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat mencapai sasaran
penjualan yang diharapkan. Untuk maksud tersebut para penjual harus
memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan yaitu :
a. Jenis dan Karakteristik barang yang akan ditawarkan
b. Harga produk
c. Syarat penjualan seperti : pembayaran, penghantaran, pelayanan purna
jual dan sebagainya
2. Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam
penjualan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualan. Adapun
faktor-faktor kondisi pasara yang perlu diperhatikan adalah:
a. Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar penjual, pasar industri,
pasar pemerintah /pasar internasional.
b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
jauh dari tempat penjual dalam keadaan seperti ini, penjual harus
memperkenalkan dahulu atau membawa barangnya ketempat pembeli.
Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya saran serta usaha
tersebut sepertialat transportasi. Tempat peraga baik diluar maupun
didalam perusahaan. Usaha promosi dan sebagainya semua ini hanya dapat
dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan oleh
perusahaan.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian
penjualan yang dipegang oleh orang-orang tertentu atau ahli dibidang
penjualan lain halnya dengan perusahaan kecil masalah-masalah penjualan
ditangani oleh orang-orang yang juga melakukan fungsi lain. Hal ini
disebabkan oleh tenaga kerjanya yang lebih sedikit. Sistem organisasi juga
lebih sederhana masalah-masalah yang dihadapinya juga tidak sekompleks
perusahaan besar biasanya masalah perusahaan ini ditangani oleh
perusahaan dan tidak diberikan kepada orang lain.
5. Faktor lain
Faktor-faktor yang yang sering mempengaruhi penjualan yaitu
perikalanan, peragaan, kampanye,dan pemberian hadiah. Namun untuk
melaksanakannya diperlukan dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan
yang memiliki modal yang kuat kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan
2.2.8 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Transaksi penjualan terjadi apabila ada perpindahan hak kepemilikan produk
dari pihak penjual kepada pihak pembeli.Transaksi tersebut dilaksanakan dalan
suatu istem informasi akuntansi yang menangani transaksi penjualan sampai
dengan pelaporan hasil transaksi tersebut kepada pihak-pihak yang memerlukan
informasi tersebut.Dilihat dari kondisi diatas, penjualan memerlukan sistem
informasi akuntansi penjualan yang memahami transaksi penjualan, baik yang
melaksanakan transaksi maupun pencatatan dan pelaporan hasil transaksi.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan menurut La Midjan dan
Azhar Susanto dalam buku “Sistem Informasi Akuntansi Penjualan” adalah
sebagai berikut :“Sistem informasi akuntansi penjualan adalah kerangka kerja
dalam sumber daya manusia, alat, metode dan kesemuanya itu dikoordinasikan
untuk mengolah data penjualan menjadi informasi penjualan yang berguna bagi
pihak-pihak yang membutuhkannya.”(2001:30)
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi
penjualan mengkoordinasikan seluruh subsistem dan komponen-komponen sistem
didalamnya untuk mengolah data penjualan mulai dari transaksi hingga pelaporan
menjadi suatu informasi penjualan yang akan digunakan oleh penggunanya
sebagai dasar pengambilan keputusan.
2.3 Flowchart
Definisi Flowchart atau Diagram Alur menurut Sugiyono (2005:29) adalah
atau instruksi-instruksi yang terjadi di dalam suatu program komputer secara
sistematis dan logis”.
Berhubung komputer membutuhkan hal-hal yang terperinci maka bahasa
pemograman bukan alat yang boleh dikatakan baik untuk merancang sebuah
algoritma awal, Alat yang banyak dipakai untuk membuat algoritma adalah
diagram alir (flowchart).
Diagram alir dapat menunjukan secara jelas arus pengendalian suatu
algoritma yakni bagaimana melaksanakan suatu rangkaian kegiatan logis secara
sistematis juga dapat memberikan gambaran dua dimensi yang berupa
simbol-simbol. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya,
simbol-simbol tersebut dipakai untuk menunjukan berbagai kegiatan
operasi dan pengandalian.
Sedangkan menurut Jogiyanto (2005:795) ”Bagan alir (flowchart) adalah
bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur
sistem secara logika”. Dan juga menurut Jogiyanto (2005:802) ”Bagan alir
program (program flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir
2.3.1 Alur Flowchart Penjualan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. J enis Penelitian
Memilih metode yang tepat dalam penelitian, ditentukan oleh maksud dan
tujuan penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian, metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif pada Mini Market OMI-GIRI MART.
Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasannya dan dalam peristilahannya (Kirk dan Miller dalam Moleong, 2002:3)
dalam Amanda (2010). Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa
pertimbangan, yaitu: (i) menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila
berhadapan dengan kenyataan ganda, (ii) metode ini menyajikan secara langsung
hakikat hubungan antara peneliti dan responden, (iii) metode ini lebih peka dan
lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi (Moleong, 2002:5) dalam Amanda (2010).
Adapun ciri-ciri penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif yang
diungkapkan adalah:
1. Sumber data bersifat ilmiah, artinya peneliti harus berusaha memahami
fenomena sosial secara langsung dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat.
2. Peneliti sendiri merupakan instrumen penelitian yang paling penting di
3. Penelitian Kualitatif bersifat deskriptif, artinya mencatat secara teliti
segala gejala (fenomena) yang dilihat dan didengar serta dibacanya (via
wawancara atau bukan, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen
pribadi, catatan atau memo, dokumen resmi atau bukan, dan lain-lain)
dan peneliti harus membandingkan, mengkombinasikan,
mengabstraksikan, dan menarik kesimpulan.
4. Penelitian harus digunakan untuk memahami bentuk-bentuk tertentu
(shaping), atau kasus (studi kasus).
5. Analisis bersifat induktif.
6. Di lapangan peneliti harus berperilaku seperti masyarakat yang
ditelitinya.
7. Data dan informan harus berasal dari tangan pertama.
8. Kebenaran data harus dicek dengan data lain, misalnya dengan dokumen,
wawancara, observasi mendalam, dan lain-lain (data lisan dicek dengan
data tulis).
9. Orang atau sesuatu yang dijadikan subjek penelitian tersebut partisipan
(buku dapat dianggap sebagai partisipan) dan konsultan serta teman dapat
dijadikan partisipan.
10. Titik berat perhatian harus pada pandangan emik, artinya peneliti harus
menaruh perhatian pada masalah penting yang diteliti dari orang yang
diteliti dan bukan dari etik (dari kaca mata peneliti).
dapat dicapai. Jika dengan metode kuantitatif, hanya bisa diteliti beberapa variabel
saja dan hanya dapat digali fakta-fakta yang bersifat empiris dan terukur sehingga
seluruh permasalahan yang telah dirumuskan tidak akan terjawab dengan metode
kuantitatif. Maka dengan metode kualitatif dapat ditemukan jawaban yang lebih
mendalam dan fakta-fakta yang tidak tampak oleh indera dapat diungkapkan.
3.2 J enis Data dan Sumber Data
3.2.1 J enis Data
Data yang digunakan bersumber pada:
a. Data primer: diperoleh langsung dari pimpinan, staf operasional bank
syariah berupa dokumen, catatan-catatan tentang aktivitas pembiayaan
murabahah, kebijakan akuntansi yang diterapkan OMI-Giri Mart. Menurut
Bungin (2005: 122) dalam Nabila (2011), data primer adalah data yang
langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau
objek penelitian.
b. Data sekunder: diperoleh dari literatur berupa buku-buku maupun modul
untuk pelatihan mengenai Mini Market OMI-Giri Mart, serta pendapat
atau pemikiran pihak lain yang berupa makalah, jurnal, artikel, dan
3.2.2 Sumber Data
Sumber data diperoleh dari Mini Market OMI-GIRI MART yang digunakan
sebagai objek penelitian.
3.2.2.1 Pr osedur Pengambilan Data
1. Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan dilakukan dengan cara mendatangi perusahaan yang
akan diteliti untuk mengajukan ijin penelitian agar dapat diijinkan untuk
melakukan penelitian dan memperoleh data-data yang terkait dengan
penelitian yang akan dilakukan. Survei pendahuluan juga dilakukan untuk
mengetahui gambaran awal mengenai objek penelitian yang akan diteliti.
2. Penelitian Lapangan
Dalam penelitian lapangan ini penulis mencoba mendapatkan data secara
langsung untuk lebih memahami secara mendalam mengenai kegiatan
operasional perusahaan khususnya mengenai penjualan. Ada 3 (tiga)
teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data. Yaitu obsevasi,
interview dan dokumentasi. Ketiga teknik tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut (Bungin, 2005) dalam Nabila (2011):
a. Observasi
Penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara
langsung terhadap objek penelitian dalam hal ini adalah OMI-GIRI
b. Interview
Mengumpulkan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara
langsung dengan pihak-pihak terkait sehubungan dengan penjualan
yang berlaku untuk mendapatkan data pendukung yang tertulis.
c. Dokumentasi
Mengumpulkan data dari perusahaan yang dilakukan melalui
dokumen-dokumen, laporan-laporan, serta catatan yang terdapat di perusahaan
dengan tujuan untuk memudahkan mencari referensi yang sesuai dan
mendukung melakukan analisis.
3.3 Tenik Pengumpulan Data dan Analisis Data
3.3.1 Teknik Analisis
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dan mengikuti ciri-ciri yang diungkapkan Saripan Sudi Hutomo (1992:
58-59) yaitu Penelitian Kualitatif bersifat pemerian (deskriptif), artinya mencatat
secara teliti segala gejala (fenomena) yang dilihat dan didengar serta dibacanya
(via wawancara atau bukan, catatan atau bukan, catatan lapangan, foto, video tape,
dokumen pribadi, catatan atau memo, dokumen resmi atau bukan, dan lain-lain)
dan peneliti harus membanding-bandingkan, mengkombinasikan,
mengabstraksikan, dan menarik kesimpulan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
Miles and Huberman (1984) dalam Nabila (2011), mengemukakan bahwa
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan
datanya sampai jenuh.
3.3.2 Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke
dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditentukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong,
2002:103) dalam Amanda (2010).
Analisis data yang dilakukan oleh penulis adalah :
1. Mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan masalah sistem
dan prosedur akuntansi persediaan barang-barang penjualan di Mini
Market OMI-Giri Mart.
2. Mempelajari dan menganalisis sistem dan prosedur penjualan yang
diterapkan di Mini Market OMI-Giri Mart.
3. Menganalisis masalah yang berhubungan dengan penerapan sistem dan
prosedur penjualan dengan teori-teori yang berhubungan dengan
penerapan sistem dan prosedur akuntansi penjualan dengan teori-teori
yang berhubungan dengan penelitian sehingga ditemukan kelemahan
yang merupakan masalah yang harus dipecahkan.
3.3.3 Pertanyaan Penelitian
Dalam penelitian ini, topik yang dibahas tentang perlakuan akuntansi terhadap
perencanaan, pelaksanaa, dan pengevaluasian pada Mini Market OMI-Giri Mart.
Oleh karena itu, beberapa pertanyaan yang dikemukakan dalam penelitian ini,
yaitu:
1. Tentang Mini Market OMI-Giri Mart
a. Kapan Mini Market OMI-Giri Mart resmi didirikan?
b. Apa visi dan misi Mini Market OMI-Giri Mart?
c. Apa tujuan dari Mini Market OMI-Giri Mart?
d. Siapakah yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap kinerja
Mini Market OMI-Giri Mart?
2. Tentang proses penjualan pada Mini Market OMI-Giri Mart
a. Bagaimana cara penjualan pada Mini Market OMI-Giri Mart?
b. Bagaimana pelanggan menbeli barang yang dijual pada Mini Market
OMI-Giri Mart?
c. Kapan penetuan harga barang yang dijual pada Mini Market OMI-Giri
Mart?
3.3.4 Pengujian Kredibilitas Data
Uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap data penelitian kualitatif antara lain
a. Perpanjangan pengamatan
Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan
pengamatan wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui
maupun yang baru. Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji
kredibilitas data penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap
data yang diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah dicek kembali ke
lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak.
b. Triangulasi
Triangulasi dilakukan dengan cara triangulasi teknik, sumber data dan
waktu. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama
dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Triangulasi sumber, dilakukan dengan menanyakan hal yang
sama melalui sumber yang berbeda. Triangulasi waktu artinya pengumpulan
data dilakukan pada berbagai kesempatan dan dalam kondisi yang berbeda.
Dengan triangulasi dalam pengumpulan data tersebut, maka dapat diketahui
apakah narasumber memberikan data yang sama atau tidak. Apabila
narasumber memberikan data yang berbeda, maka berarti datanya belum
kredibel.
c. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain)
Yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
d. Member Check
Yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan
mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan
mengaplikasikannya pada data, serta dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang data.
3.4 Triangulasi Data
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan kebenaran data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan perbandingan terhadap data itu.
Dalam hal ini, peneliti juga menggunakan metode triangulasi yang diperoleh
dengan cara:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
b. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang.
c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
3.5 Teknik Analisis
Berdasarkan triangulasi data yang ada, data-data yang berhubungan dengan
masalah sistem dan prosedur akuntansi penjualan pada Mini Market OMI-GIRI
MART tidak hanya dipelajari dan dianalisis saja. Tetapi juga dibandingkan
pendapat dan pandangan orang. Serta membandingkan hasil wawancara itu sendiri
dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Sehingga dapat ditemukan kelemahan yang merupakan masalah yang harus
dipecahkan serta dapat mencari pemecahan masalah yang terjadi untuk
penyempurnaan sistem dan prosedur penjualan pada Mini Market OMI-Giri Mart.
3.6 Infor man
Setelah melakukan observasi secara umum pada Mini Market OMI-Giri Mart,
maka objek yang ditetapkan sebagai informan berjumlah tiga (3) orang.
1. Informan pertama adalah Andi selaku kepala toko. Informan ini dipilih
karena informan mengetahui aktivitas Mini Market OMI-Giri Mart dan
yang meng-handle semua laporan serta aktivitas keluar masuknya barang
dalam Mini Market OMI-Giri Mart.
2. Informan kedua adalah karyawan dari Mini Market OMI-Giri Mart.
Informan ini dipilih karena informan mengetahui aktivitas Mini Market
OMI-Giri Mart serta aktivitas keluar masuknya barang dalam Mini Market
OMI-Giri Mart.
3. Informan ketiga adalah konsumen. Informan ini dipilih karena informan
dapat menilai keadaan barang serta menilai tingkat kepuasan yang dapat
diperoleh dari transaksi yang telah dilakukannya di Mini Market OMI-Giri
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejar ah Berdirinya Koperasi
Berdasarkan Akta pendirian dari Departemen Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil Republik Indonesia menyatakan primer koperasi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang beralamat di Jalan Rungkut
Madya Kec. Gunung Anyar Kotamadya Surabaya Propinsi Jawa Timur, terdaftar
pada tanggal 14 September 1989 di Surabaya dengan di tandatangani oleh Drs.
Ec. Soeparlan Pranoto, Ak, Drs. Ec. Anak Agung Gede Taman, beserta Drs. Ec.
Harijanto, Sokandar B. Sc, dan Santoso atas kuasa Rapat Pembentukan pada
tanggal 29 Novemver 1988. Pada tanggal 22 November tahun 1995 dengan
Nomor : 6574 A/BH/II/89 terjadi perubahan anggaran dasar koperasi dengan
berita acara perubahan anggaran dasar. Rapat anggota khusu perubahan anggaran
dasar primer koperasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
yang beralamatkan di Jalan Raya Rungkut Madya Kec. Gunung Anyar
Kotamadya Surabaya Propinsi Jawa Timur, tanggal 03 April 1995, anggota yang
hadir 140 orang dengan jumlah 176 orang anggota. Rapat tersebut syah menurut
pasal 29 ayat 1 anggaran dasa koperasi, dengan suara bulat, rapat memutuskan
koperasi merubah dan mengesahkan perubahan anggaran dasarnya sehingga
berbunyi sebagai berikut:
Pada bab I mengenai nama dan tempat kedudukan, dan bab II mengenai
koperasi berazaskan kekeluargaan. Bab III berisikan maksud dan tujuan koperasi
yaitu koperasi bermaksud menggalang kerjasama untuk memajukan kepentingan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Bab IV tentang usaha, untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, maka koperasi
menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut:
a. Mewajibkan dan menggiatkan anggota untuk menyimpan pada koperasi
secara teratur.
b. Mengusahakan barang atau bahan kebutuhan terutama bagi
anggota-anggotanya.
c. Memberikan pinjaman untuk memajukan usaha anggotanya.
d. Mengadakan kegiatan rekanan dengan lembaga lain untuk keperluan
anggotanya.
e. Memasarkan hasil-hasil anggota-anggotanya.
f. Mengadakan atau melaksanakan kegiatan usaha jasa pelaksanaan
konstruksi (kontraktor) dibidang pekerjaan bangunan sipil diseluruh
wilayah Jawa Timur.
g. Mengadakan kegiatan usaha percetakan, pengetikan dan penjilitan.
h. Mengadakan kegiatan usaha cleaning service.
i. Meningkatkan pengetahuan anggota tentang perkoprasian.
dan kewajiban anggota, anggota luar biasa, rapat anggota, pengurus, pengelola,
pengawas, dewan penasehat, pembukuan koperasi, modal perusahaan koperasi,
simpanan anggota, jangka waktu berdirinya koperasi, sisa hasil usaha,
sanksi,tanggungan anggota, bimbingan dan pembinaan, persilihan, pembubaran,
dan anggaran tangga dan peraturan khusus.
4.2 Sejar ah Berdirinya Gir i Mart UPN “Veter an” J awa Timur
Berdasarkan perjanjian wara laba Giri Mart dibuat di Surabaya, pada tanggal
1 Oktober 2009 oleh Sinarman Jonathan selaku direktur utama mewakili PT. Inti
Cakrawala Citra yang berkedudukan di Jakarta sebagai pihak pertama
(Frenchisor), sedangkan pohak kedua yaitu Drs. Patrap Wiprapto selaku ketua
Pemkop UPN “Veteran” Jawa Timur yang berkedudukan di Surabaya.
Isi dalam perjanjian menjelaskan bahwa pihak pertama adalah penilik hak
wara laba (Frenchisor) atas pengomprasian took yang menggunakan sistem dan
jaringan distribusi penjualan eceran dengan nama atau merk dengan OMI dan
pihak kedua hendak mempergunakan sebidang tanah dan bangunan untuk tempat
usaha sebagai took OMI dengan nama Giri Mart dan kedua pihak telah
merundingkan segala hal, persyaratan, dan ketentuan pemberian hak wara laba
took OMI.
Tempat usaha yang dipakai pihak kedua tersebut terletak di jalan Raya
Rungkut Madya, Gunung Anyar Surabaya, JawaTimur. Dalam isi perjanjian
pertama akan membantu pihak kedua dalam hal rekomendasi kelayakan lokasi
toko yang dimaksud, perancanaan, pelaksanaan, dan supervise, renovasi toko
sesuai standart disain dan interior toko, pengadaan dan pemasangan seluruh
peralatan toko sesuai dengan standart toko.
4.2.1 Pengelolaan bar ang Dagang
Penentuan barang dagang termasuk komposisi jenis dan sumber barang
dagang toko merupakan hak pihak pertama. Sesuai lokasi, luas, dan potensi toko
pihak kedua, pihak pertama menerapkan dan mengevaluasi tingkat persediaan
barang dagang yang wajib dipenuhi oleh pihak kedua.
Pihak kedua wajib membeli seluruh barang dengan toko dari pihak pertama
(kecuali untuk barang dengan free rack yang ditentukan kemudian dalam
perjanjian ini), dengan ketentuan bahwa barang dagang dengan yang dibeli dari
pihak pertama maksimal seharga yang tercantum dalam daftar harga barang yang
berlaku saat itu dari supplier pihak pertama ditambahkan dengan biaya distribusi
sebesar 2% yang tercantum dalam setiap struk pengiriman barang dagang. Untuk
barang dagang berupa telur ayam curah (telur ayam kampung / telur ayam negeri),
air minum dalam kemasan 19 liter (galon), dan gas LPG, pihak kedua
diperkenankan untuk menyediakan dan membeli sendiri dari pihak lain sampai
pihak pertama mampu menyediakannya untuk pihak kedua. Pihak kedua, tidak
Atas pembelian barang dagang dari pihak pertama, pihak kedua wajib
membayar pajak pertambahan nilai (PPN) sesuai dengan ketentuan perpajakan
berlaku. Bagi pihak kedua yang merupakan pengusaha kena pajak maka pihak
pertama akan memberikan faktur pajak standart.
Barang-barang dagang dibeli oleh pihak kedua akan dikirim oleh pihak
pertama dengan menggunakan dus-dus atau container penampungan berbagai
jenis barang eceran ke toko pihak kedua, dimana barang-barang tersebut diserah
terimakan kepada petugas toko pihak kedua untuk dipajang dan disimpan,
selanjutnya dus atau container penampung barang tersebut langsung dikembalikan
kepada pihak pertama.
Pihak pertama memnerikan saran harga jual dan presentase gross margin
kepada pihak kedua, dengan batasan pihak kedua dapat menambah atau
mengurangi prosentase gross margin sampai batas maksimum 25% dari saran
pihak pertama, kecuali yang sudah tercetak di leaflet (belanja hemat).
Pihak pertama memberikan jangka waktu pembayaran kepada pihak kedua
sesuai kondisi pembelian yang diperolehnya dari para pemasok dengan
memberikan pertimbangan kemudahan administrasi toko dan jatuh tempo
pembayaran barang dagang ditentukan sebagai berikut:
• Pembayaran untuk pengisian persediaan barang dagang pertama untuk
pembukuan, harus dilakukan secara tunai atau lunas.
• Sedangkan pembayaran untuk pengiriman barang dagangan selanjutnya
wajib telah dilakukan selambat-lambatnya tujuh hari setelah tanggal
• Pihak kedua wajib melakukan pembayaran sesuai dengan nilai tagih
yang tercantum pada struktur atau faktur tagihan, pihak kedua dilarang
mengurangi atau melebihkan nilai pembayaran yang tercantum pada
struktur atau faktur tagihan dari pihak pertama.
Pihak pertama akan menyusun jadwal pengiriman barang ketoko, dengan
mempertimbangkan efisien biaya kirim, kondisi para pemasok dan potensi tingkat
penjualan. Kehilangan dan atau kerusakan barang dagangan saat pengiriman
hanya dapat diklaim kepihak pertama pada saat serah terima barang dari sopir
pengiriman pihak pertama yang menerima barang pihak kedua.
Untuk mengurangi jumlah barang yang tidak laku dijual, maka pihak pertama
akan melakukan evaluasi berkala terhadap tingkat pergerakan seluruh barang
dagangan yang ada ditoko yang wajib dibeli oleh pihak kedua dari pihak pertama.
Hasil evaluasi tersebut diatas akan diinformasikan secara tertulis oleh pihak
pertama kepada pihak kedua sebagai dasar penentuan barang dagangan tersebut
dalam kondisi layak jual dan sejumlah satuan jual terkecil para pemasok.
Pihak kedua wajib memeriksa kondisi kelayakan jual atas seluruh barang
makanan dalam toko. Pihak pertama berhak menentukan tata letak rak atas
sususnan barang dagangan ditoko, pihak kedua tidak diperkenankan untuk
merubah tata letak rak dan susunan barang dagangan tersebut. Untuk keperluan
penentuan tata letak rak dan penyusunan barang dagangan ditoko, pihak
barang dagangan, termasuk pula untuk menerima pembayaran dari para pemasok
barang dagangan atas biaya sewa tersebut. Besarnya biaya sewa yang menjadi hak
pihak kedua akan dituangkan dalam bentuk informasi tertulis.
Atas jasa penentuan jenis dan jumlah barang daganagan, serta program sewa
tempat pemajangan atau sewa counter di dalam toko pihak kedua, maka pihak
pertama berhak atas merchendisisng fee sebasar 50% dari seluruh jumlah uang
sewa tempat pemajangan atau sewa counter ditoko.
Pihak kedua diperkenankan untuk menerima, menyimpan, dan mamajang
barang-barang dalam toko termasuk pula pemasangan materi promosi penjualan
dalam bentuk apapun juga maupun mengadakan aktivitas komersial dilingkungan
toko, dengan ketentuan dan syarat bahwa seluruh wajib dilakukan oleh pihak
kedua sesuai dengan standart dan prosedur yang telah dilakukan oleh pihak
pertama.
Pihak kedua wajib melaksanakan administrasi barang dagangan sesuai
ketetapan dalam pedoman praktis pengelolaan toko dan bertanggung jawab atas
aktivitas administrasi toko. Sesuai potensi toko yang ada, pihak kedua wajib
memberikan masukan kepada pihak pertama, mengenai informasi barang, pesaing
dan hal-hal yang berhubungan dengan toko yang dimilikinya.
Untuk kelancaran operasional toko selama perjanjian ini berlansung, pihak
kedua dengan ini berjanji dan mengikatkan diri kepada pihak pertama untuk tidak
menjamin secara bagaimana pun juga kepada pihak lain manapun juga selain tidak
keyboard, printer, UPS, dan scanner), AC, cooler, serta seluruh barang dagangan
didalam toko yang masih terutang. Biaya atas pembuatan akte fidusia
sebagaimana dimaksud diatas, termasuk pula biaya pendaftaran dan pengesahan
kepada instansi terkait wajib dan dibayar oleh pihak kedua.
Dalam hal pihak kedua lalai melaksanakan kewajiban pembayaranhutang
barang dagangan kepada pihak pertama dengan ini diberikan hak prioritas oleh
pihak kedua untuk mengambil peralatan toko dan barang dagangan yang
difidusiakan kepada pihak pertama tersebut.
Apabila jumlah hutang barang dagangnan pihak kedua masih lebih besar
dibandingkan dengan jumlah peralatan toko dan bang dagangan yang dijaminkan
secara fidusia kepada pihak pertama, maka dengan ini pihak kedua memberi kuasa
penuh kepada pihak pertama, kuasa mana tidak dapat ditarik kembali, untuk
mengambil peralatan toko dan barang-barang dagangan milik pihak kedua sampai
sejumlah sisa hutang pihak kedua kepada pihak pertama, dan dengan ini pihak
kedua memberikan kebebasan sepenuhnya kepada pihak pertama atas semua
tindakannya tersebut diatas.
Khusus untuk barang dagangan free rack, pihak kedua diperkenankan oleh
pihak pertama untuk membeli barang dagangan tersebut dari pihak lain selain
pihak pertama (maksimum 50 item barang) untuk dijual ditoko, dengan ketentuan
1. Barang dagangan free rack tersebut jenisnya tidak sama dengan barng
dagangan yang ada ditoko, serta belum atau tidak dapat disediakan oleh
pihak pertama.
2. Barang dagangan free rack tersebut secara resmi dan sah diperkenalkan
untuk dijual belikan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku
diwilayah republic Indonesia, serta tidak bertentangan dengan ketertiban
umum dan keasusilaan.
3. Pihak kedua telah memenuhi segala dokumen dan perjanjia yang
diwajibkan oleh pemerintah untuk menjual barang dagangan free rack
tersebut.
Segala resiko atas penempatan dan pemajangan penjualan barang dagangan free
rack tersebut menjadi beban dan tanggung jawab pihak kedua sepenuhnya.
Apabila ternyata dikemudian hari barang dagangan free rack tersebut dapat
disediakan oleh pihak pertama, maka dengan sendirinya barang dagangan yang
bersangkutan tidak masuk dalam kategori barang dagangan free rack , dan untuk
barang yang bersangkutan berlaku ketentuan dan syarat untuk barang dagangan
toko yang ditentukan dalam perjanjian ini.
Pihak kedua berhak untuk menentukan margin penjualan barang dagangan
free rack, dengan ketentuan dan syarat bahwa margin penjualan wajar dan sesuai
dengan harga pasar yang berlaku untuk barang yang bersangkutan.
Untuk penempatan dan pemajangan barang dagangan free rack, pihak kedua
ditentukan bersama-sama dengan pihak pertama. Pihak kedua tidak diperkenankan
untuk menempatkan barang dagangan free rack bersama-sama dengan barang
dagangan toko yang dibeli dari pihak pertama.
Seluruh transaksi barang dagangan ditoko, termasuk tetapi tidak terbatas pada
barang free rack wajub dicatat oleh pihak kedua didalam komputer kasir dengan
program (software) yang telah disediakan oleh pihak pertama, dan hasil penjualan
seluruh barang dagangan tersebut akan diperhitungkan dalam hasil penjualan
bulanan toko secara komulatif.
4.2.2 Str uktur Organisasi
Susunan Personalia Pengurus dan Pelaksanaan Primkop adalah sebagai
berikut:
Ketua : Ir. Sri Risnoyatiningsih,M.Pd
Sekertaris : Ir. Pancadewi S, MT
Bendahara : Ir. Yuliatin Ali S, MM
Kepala Toko : Andi Noveriyanto
Karyawan 1 : Galuh Irma Sari