• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA RUMAH POTONG HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUANTITATIF (FROM TO CHART) (STUDI KASUS DI PT. ABATTOIR SURYA JAYA BENOWO, SURABAYA).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA RUMAH POTONG HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUANTITATIF (FROM TO CHART) (STUDI KASUS DI PT. ABATTOIR SURYA JAYA BENOWO, SURABAYA)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA RUMAH POTONG HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN

METODE KUANTITATIF (FROM TO CHART) (STUDI KASUS DI PT. ABATTOIR SURYA J AYA

BENOWO, SURABAYA)

SKRIPSI

Disusun Oleh :

YUNIAR TRIARDITYA PUT RA SETIAWAN 1032010082

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “ J AWA TIMUR

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikan Tugas Akhir/Skripsi

dengan judul “Analisa Perancangan Tata Letak Fasilitas Pabrik Pada Rumah

Potong Hewan Dengan Menggunakan Metode Kuantitatif (From To Chart) (Studi

Kasus di PT. Abattoir Surya Jaya, Benowo, Surabaya).

Tugas Akhir/Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh

oleh mahasiswa jenjang pendidikan Strata-1 (Sarjana) Jurusan Teknik Industri,

Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur guna meraih gelar kesarjanaan.

Dalam penyusunan Tugas Akhir/Skripsi ini penulis ingin mengucapkan

rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. R. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri

UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak DR. Ir. Minto Waluyo, MM selaku Ketua Jurusan Teknik Indutri

UPN “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Drs. Pailan, MPd selaku Sekretaris Jurusan Teknik Indutri

UPN “Veteran” Jawa Timur.

(4)

ii

6. Bapak Ir. Budi Santoso, MMT selaku Dosen Pembimbing II Skipsi.

7. Segenap staff Dosen Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak

pengetahuan selama masa perkuliahan.

8. Segenap Pimpinan PT. Abattoir Surya Jaya, Benowo, Surabaya yang telah

memberikan bimbingan dan data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan

skripsi ini.

9. Pihak–pihak terkait yang membantu dalam penyelesaian Tugas

Akhir/Skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir/Skripsi ini terdapat

kesalahan dan kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu sebagai penulis,

kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna

kesempurnaan Tugas Akhir/Skripsi ini. Akhir kata, semoga Tugas Akhir/Skripsi

ini bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, 12 November 2013

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI……….. iii

DAFTAR TABEL…...……….……….... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN………. ix

ABSTRAK………. x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…………...………...………... 1

1.2 Perumusan Masalah………... 2

1.3 Batasan Masalah………...…… 3

1.4 Asumsi - asumsi………...…... 3

1.5 Tujuan Penelitian………...……….. 3

1.6 ManfaatPenelitian………...………. 4

1.7 SistematikaPenulisan………...……… 4

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori ...….……….... 6

2.1.1 Tujuan Perencanaan dan pengaturan Tata Letak Pabrik…... 10

2.1.2 Prinsip Dasar dalam Perancangan Tata Letak Pabrik ... 12

2.1.3 Langkah – Langkah Perancangan Tata Letak Pabrik ... 13

2.1.4 Pertimbangan dalam Perancangan Tata Letak Pabrik ... 14

2.2 Prinsip Dasar Sistem Pemindahan Bahan ..………... 14

(6)

iv

2.3.1 Tata Letak Berdasarkan Aliran Proses Produksi ...……... 16

2.3.1.1 Keuntungan ...……...……...……...…….. 17

2.3.1.2 Kerugian ...……...……...……...……... 17

2.3.2 Tata Letak Berdasarkan Lokasi Material Tetap ...……... 18

2.3.2.1 Keuntungan ...……...……...……...…….. 18

2.3.2.2 Kerugian ...……...……...……...……... 19

2.3.3 Tata Letak Berdasarkan Kelompok Produk …...……... 19

2.3.3.1 Keuntungan ...……...……...……...……... 20

2.3.3.2 Kerugian ...……...……...……...……... 20

2.3.4 Tata Letak Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses .…... 21

2.3.4.1 Keuntungan ...……...……...……...…….. 21

2.3.4.2 Kerugian ...……...……...……...……... 22

2.3.5 Tata Letak Berposisi Tetap (Fixed Position Layout) .….... 22

2.4 Hubungan Perancangan Tata Letak Pabrik dengan Produktivitas... 24

2.5 Metode From To Chart ...…………... 25

2.6 Pengaruh Pemindahan Bahan Pada Perencanaan Tata Letak …….. 26

2.7 Biaya Pemindahan Bahan Pada Perencanaan Tata Letak .……….. 30

2.8 Membuat Plant Layout Menggunakan CAD ……….. 30

2.9 Menentukan Jarak Terdekat dengan WinQsb ... 32

2.10 Penelitian Terdahulu ... 33

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengamatan Obyek…...……….………...………... 37

3.2 Identifikasi Variabel ...………. 37

3.2.1 Identifikasi Variabel... 37

(7)

3.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 38

3.3 Pengumpulan Data ………... 39

3.4 Pengolahan Data ...……….. 39

3.5 Langkah-Langkah Penelitian dan Pemecahan Masalah ..………... 40

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data...………. 42

4.1.1 Identifikasi Sistem Awal... 42

4.2 Pengolahan Data ...………... 46

4.2.1 Penentuan Jumlah Material handling ... 46

4.2.2 Penentuan Volume Handling ... 46

4.2.3 Penentuan Matriks From To Chart ………..……….. 47

4.3.4 Perhitungan Matriks Usulan …………....……… 49

4.2.5 Penentuan Jarak Terdekat dengan software WinQsb... 51

4.3 Layout Usulan ...……….. 52

4.4 Pembahasan ...….. 54

4.5 Design Layout Usulan ... 56

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...……….. 57

5.2 Saran……… 57

DAFTAR PUSTAKA

(8)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Volume Aliran Bahan ... 26

Tabel 4.1 Jarak Antar Departemen ... 42

Tabel 4.2 Simbol………... 43

Tabel 4.3 Ukuran Area Kerja ... 43

Tebel 4.4 Kapasitas Produksi ... 46

Tabel 4.5 Percent of handling volume ... 47

Tabel 4.6 Matriks Volume Material Layout Awal ... 47

Tabel 4.7 Volume Produk Layout Awal ... 48

Tabel 4.8 Analisa Momen Layout Awal ... 48

Tabel 4.9 Percent of handling volume layout usulan……… 49

Tabel 4.10 Matriks Volume Produk Layout Usulan ... 50

Tabel 4.11 Volume Produk Layout Usulan ... 50

Tabel 4.12 Analisa Momen Layout Usulan ... 51

Tabel 4.13 Perhitungan Jarak Layout ... 54

Tabel 4.14 Perbandingan Sebelum dan Sesudah Usulan ... 54

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Product Layout ... 16

Gambar 2.2 Possition Layout ... 18

Gambar 2.3 Group Technology Layout ... 19

Gambar 2.4 Process Layout ... 21

Gambar 2.5 Peta V-Q ... 24

Gambar 2.6 From To Chart ... 27

Gambar 2.7 Tabel Volume Produk ... 27

Gambar 2.8 Tabel Analisa Momen ... 28

Gambar 2.9 Tabel Travel Chart Trial 2 ... 28

Gambar 2.10 Tabel Analisa Momen Trial 2 ... 29

Gambar 2.11 Alternatif Layout ... 29

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pemecahan Masalah ... 40

Gambar 4.1 Layout Awal Proses Produksi ... 44

Gambar 4.2 Running Program Layout Awal ... 51

Gambar 4.3 Running Program Layout Usulan ... 52

(10)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Sejarah Perusahaan

Lampiran 2 Lokasi Perusahaan

Lampiran 3 Tata Letak Perusahaan

Lampiran 4 Bidang dan Hasil Usaha

Lampiran 5 Denah Lokasi PT. Abattoir Surya Jaya

Lampiran 6 Denah Tata Letak Awal PT. Abattoir Surya Jaya

Lampiran 7 Denah Tata Letak Usulan PT. Abattoir Surya Jaya

Lampiran 8 Dokumentasi PT. Abattoir Surya Jaya

(11)

ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA RUMAH POTONG

HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN

METODE KUANTITATIF (FROM TO CHART)

(STUDI KASUS DI PT. ABATTOIR SURYA JAYA, BENOWO, SURABAYA)

Yuniar Triarditya Putra Setiawan

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar, Surabaya 60924

E-mail : born_to_win44@yahoo.com

Abstraksi

Tata letak fasilitas produksi adalah suatu permasalahan yang sering terjadi di dunia industri. Tata letak fasilitas produksi berperan penting dalam efisiensi proses produksi serta proses pemindahan material didalam bangunan industri tersebut.

PT. Abattoir Surya Jaya adalah industri yang menyediakan daging. Penerapan Tata letak yang kurang tepat dapat mengurangi produktivitas serta kualitas produk karena faktor kelelahan dan proses produksi yang panjang. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan munculnya faktor backtracking antara ruang stimulasi, chilling room, bonning room, blast freezer, serta packaging. Seharusnya proses produksi yang sesuai dengan ketetapan ialah bersistem line flow.

From to chart kadang disebut pula sebagai trip frequency chart atau travel chart adalah sesuatu teknik konfensional yang umum digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi. Pada dasarnya from to chart adalah merupakan adaptasi dari “mileage chart” yang umumnya dijumpai pada suatu peta perjalanan (road map), angka-angka yang terdapat dalam suatu from to chart akan menunjukan total dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan.

Dengan metode FTC (From To Chart), unit produksi PT. Abattoir Surya Jaya dapat menghemat jarak 18,5 m dari kondisi awal, serta faktor backtracking pada proses produksi dapat diminimalkan, dibuktikan dengan backward pada analisa momen bernilai 0 . Produksi berlangsung optimal karena ruang produksi telah disusun berurutan sesuai standart operasional produksi (line flow).

(12)

Analisys of Facility Layout Plan at Modern Slaugter House Using Quantitative Method (From To Chart)

(Case Study in PT. Abattoir Surya Jaya Benowo, Surabaya)

Yuniar Triarditya Putra Setiawan

Industiral Engineering Major, Faculty of Industrial Technology, Universitas pembangunan Nasional “Veteran” East Java Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar, Surabaya 60924

E-mail : Born_to_win44@yahoo.com

Abstract

Layout of production facility is a problem which often be found in industrialized worlds. Production facility layout played an important role in the efficiency of the production process and material handling process in the industrial facility.

PT. Abattoir Surya Jaya is an industry that provides meat. The application of inappropriate layouts can reduce productivity and quality of the product because fatigue and long production process. It can be proved with the appearance of backtracking factor in stimulation room, chilling room, bonning room,blast freezer,and packaging. Production process should according to statutes which is line flow.

From to chart sometimes called trip frequency chart or travel chart is one convensional technique which commond used for material handling and factory layout planning in one production process. Basically from to chart is an adaptation from mileage chart which commond founded in a road map, the numbers which is in from to chart would show total of load weight that should be moved and the distance of material handling.

Using FTC (From To Chart) method, production units in PT. Abattoir Surya Jaya, can save distance 18,5 m from the initial conditions, and backtracking factor can be minimize from initial condition, proven by backward in moment analize showed 0 . Production lasting optimal because production room have been arranged according to production operational standard ( Line Flow).

Keywords : backtracking, FTC (From To Chart), line flow

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tata letak atau pengaturan dari fasilitas produksi dan area kerja yang ada

adalah suatu masalah yang sering dijumpai dalam dunia industri. Kita tidak dapat

menghindarinya, sekalipun kita cuma sekedar mengatur peralatan atau mesin

didalam bangunan yang ada serta dalam ruang lingkup kecil .

Perkembangan industri saat ini dapat dibilang sangat pesat, oleh karena itu

kita menginginkan sesuatu hal yang praktis dan ekonomis. Sehingga persaingan

antara industri yang satu dengan lainnya untuk menghasilkan produk yang

diinginkan pasar sangat ketat. Sebaiknya dalam menggunakan unsur-unsur yang

mendukung dalam proses produksi di harapkan berfungsi secara efektif dan

efesien, baik itu dalam hal segi bahan baku, manusia ataupun mesin-mesin yang

digunakan.

PT. Abattoir Surya Jaya sebagai industri yang menyediakan daging memiliki

banyak pesaing, hal ini merupakan kendala industri untuk memenuhi permintaan

pemesan atau konsumen dengan biaya paling murah dan dapat menghadapi

persaingan untuk meratakan ketidakseimbangan yang terdapat antara unit

produksi dengan bagian pembelian. Kita harus mengolah sistem produksi, baik

dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dan juga mengatur tata letak

fasilitas pabrik pada PT. Abattoir Surya Jaya.

Banyak hal yang dapat dilihat dalam tata letak fasilitas di PT. Abattoir Surya Jaya,

(14)

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Perancangan tata letak pabrik merupakan kegiatan yang berhubungan

dengan perancangan unsur fisik suatu kegiatan, yang biasanya berhubungan

dengan industri manufaktur. (J.M. Apple dalam B.Charles,2005) mendefinisikan

perancangan tata letak pabrik sebagai perencanaan dan integrasi aliran

komponen suatu produk untuk mendapatkan interelasi yang paling efektif dan

efisien antar operator, peralatan, dan proses transformasi material dari bagian

penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi.Tata letak yang baik

melibatkan tata cara pemindahan bahan di pabrik, karena tujuan pokok dari

kegiatan ini adalah untuk mengatur aktivitas dan fasilitas yang ada guna

memberikan pemindahan bahan/material agar dapat dilakukan secara efisien

selama proses produksi. Dalam perancangan tata letak pabrik perlu dilakukan

analisa lokasi di mana sebaiknya pabrik didirikan dan menetapkan aliran

material, kebutuhan luas area, pengaturan layout fasilitas produksi, dll.

Perancangan tata letak pabrik merupakan bagian dari perancangan fasilitas.

Kegunaan utamanya antara lain adalah :

o Memudahkan proses manufaktur.

o Meminimumkan pemindahan barang atau material handling.

o Menjaga keluwesan. Beberapa perubahan terjadi mungkin akan dapat

ditanggulangi dengan mudah jika sudah diantisipasi dalam perencanaan awal.

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

Perencanaan penelitian yang tepat dan sistematis akan memudahkan

meningkatkan efektifitas penelitian. Langkah-langkah dalam penelitian ini dapat

dijelaskan sebagai berikut:

3.1 Pengamatan Obyek

Pengamataan obyek ini dilakukan di Rumah Potong Hewan PT. Abattoir

Surya Jaya, Benowo, Surabaya. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan

September sampai penelitian selesai dilaksanakan.

3.2 Identifikasi Variabel

Variabel adalah faktor yang mempunyai besaran dan variasi nilai. Variabel

itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

3.2.1 Identifikasi Variabel

a. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel dependen (terikat). Sehingga variabel independen dapat

dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi. Variabel dependen merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

(16)

42

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Identifikasi Awal

Pengambilan data di ruang sistem produksi di PT. Abattoir Surya Jaya saat

ini dilakukan secara pengukuran manual dengan mengunakan alat ukur standart

matematis dengan satuan meter dan dibantu dengan pihak–pihak yang terkait

dalam bagian produksi di rumah potong hewan.

Berikut beberapa hasil identifikasi sistem produksi rumah potong hewan

dalam tata letak awal :

1. Ruangan proses produksi PT. Abattoir Surya Jaya berukuran 533 m2

2. Holding ground pada PT. Abattoir Surya Jaya berkapasitas 500 ekor sapi

3. Urutan sistem produksi terjadi backtracking

4. Jarak antar departemen produksi terlalu jauh.

5. Alur produksi berbentuk circular

Tabel 4.1 Jarak Antar Departemen

No Dari Ke Jarak

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari hasil analisa tata letak fasilitas pabrik dengan menggunakan metode

From To Chart di rumah potong hewan PT. Abattoir Surya jaya disimpulkan

bahwa terjadi penghematan jarak 18,5 m dari kondisi awal.

2. Backtracking dalam proses produksi juga dapat dihilangkan, dengan melihat

nilai analisa momen pada layout usulan yang bernilai 0, serta dibuktikan pada

hasil running pada software yang menunjukkan status optimal pada seluruh

stasiun kerja.

3. Setelah dilakukan perhitungan dengan metode from to chart, didapatkan tata

letak usulan yang memiliki alur produksi secara line, sehingga dapat sesuai

dengan SOP yang berlaku.

5.2 Sar an

1. Penyempurnaan tata letak ruang unit produksi PT. Abattoir Surya Jaya perlu

dilakukan dengan menghilangkan backtracking pada proses produksi agar

kegiatan pelayanan lebih optimal.

2. Pengaturan tata letak ruang unit unit produksi PT. Abattoir Surya Jaya

dengan metode From To Chart ( FTC ) sangat dianjurkan dan hal ini berguna

untuk perencanaan dan analisis penataan antar ruang yang berhubungan

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Apple, James M, Charles, 2005, “Tata Letak Pabr ik dan Pemindahan Bahan” : Edisi Ketiga”, Institute Teknologi Bandung, Bandung.

C. Bao, S.Wang, S. Guo, and Y.Lu.2005, “Integrated Process Design for the Inter-Enterprise Plant Layout Planning of Dynamic Mass Flow Networks”, 7.-8. Nov, pages 9-10. Universitas Karlsruhe.

Hadiguna, Rika Ampuh dan Setiawan, Heri, 2008, “Tata Letak Pabrik”, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

Heizer.J. and Barry Render (2004). 7thedition.Operasionals Management,New jersey: Prentice Hall, Inc

Heragu, Sunderesh. (2006),Facilities Design, PWS Publishing Company, Boston.

H.W. Kwari dan Kwari, M. Andy, 2005. AutoCad 2008 , 2 Dimensi Jilid 2. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Purnomo, Hari, 2004, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Handoyo, 2012, Metodologi Penelitian Edisi Revisi, Surabaya

Sutalaksana, Iftikar Z, dkk, 2006, “Teknik Perancangan Sistem Kerja”, ITB, Bandung.

Wignjosoebroto, Sritomo. 2003, “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan”. Edisi Ketiga, Guna Widya, Surabaya.

Gambar

Tabel 4.1 Jarak Antar Departemen

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4 menunjukkan bahwa pohon filogenetik dari hasil sekuen nukleutida kuskus yang hidup dipenangkaran dengan beberapa species kuskus dari Genbank sebagai

Digunakan tulangan tekan D13 - 80 Tulangan dipasang merata pada lebar pondasi Terhadap Arah pendek a.. Penampang kritis lentur tepat di

Analisis tingkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan Index SPI, akumulasi curah hujan tiga bulan Juni - Agustus 2013 di Propinsi Jawa Timur pada umumnya sebagian

Nilai aspek tertinggi terdapat pada aspek kelayakan isi dengan persentase 70%, salah satu pernyataan dengan mendapatkan skor 4 (Sangat layak) “Materi pada media

hipotesis, dapat ditarik kesimpulan: 1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang mendapat pembelajaran saintifik dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan tidak berpengaruh terhadap minat muzakki membayar zakat, pendidikan berpengaruh signifikan terhadap minat

Sagala (2007:219) mengatakan seringkali dijumpai pemeliharaan atau pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah tidak berjalan dengan baik. Inventarisasi perlengkapan,

Berdasarkan analisis dengan metode RGEC yang dilakukan untuk menentukan tingkat kesehatan bank dengan menggunakan sumber data laporan tahunan Bank Muamalat