FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI
TANAMAN KOPI DI DESA DOLOG HULUAN
KECAMATAN RAYA KABUPATEN
SIMALUNGUN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH :
SRY YANTI PURBA NIM. 308331079
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii ABSTRAK
Sry Yanti Purba, NIM. 308331023, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi produksi
Tanaman Kopi Di Desa Dolog Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun, Skripsi Tahun 2012 Jurusan Pendidikan Geografi, FIS UNIMED
Penelitian ini bertujuan: (1)Untuk mengetahui pengaruh luas lahan terhadap produksi tanaman kopi,(2) Untuk mengetahui pengaruh modal terhadap produksi tanaman kopi,(3) Untuk mengetahui bagaimana pemasaran terhadap produksi tanaman kopidi Desa Dolog Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dolog Huluan pada tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang berusaha dalam pertanian kopi dengan jumlah 220 kk. sebanyak 66 kk (30%) dijadikan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yan digunakan adalah teknik komunikasi lansung, dan teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) luas lahan yang dimiliki petani berpengaruh positif terhadap produksi tanaman kopi yaitu dengan kategori luas ( > 1) mendapatkan produksi 1000 Kg/Ha, kategori sedang 0,50 – 1 Ha mendapatkan produksi 500 – 1000 Kg/Ha dan kategori sempit (< 0,50) mendapatkan produksi < 500 Kg/Ha. (2) Modal berpengaruh positif terhadap produksi tanaman kopi yaitu dengan jumlah modal operasional yang digunakan petani paling tinggi 6.000.000/Thn dan yang paling rendah 3.500.000/Thn. (3) Kondisi pemasaran produksi tanaman kopi, dilihat dari cara pemasaran umumya (75,75%) memasarkan produksi melalui pedagang pengumpul yang ada di Desa Dolog Huluan dan sebagian kecil (24,24%) dipasarkan melalui agen.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tanaman Kopi di Desa Dolog
Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun”. Adapun tujuan skripsi ini
dibuat adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan
guna memperoleh gelar sarjana pendidikan Geografi fakultas Ilmu sosial
Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis,
namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat teratasi,
sehubungan dengan itu pada ksempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof.Dr. Ibnu hajar,M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan
beserta stafnya.
2. Bapak Drs. Restu, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta stafnya
3. Drs. W. Lumbantoruan, M.Si. selaku ketua jurusan Pendidikan Geografi
4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si. selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi
5. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skipsi yang telah
banyak membantu dan membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini
6. Bapak Drs. Julismin M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik penulis yang
telah banyak membimbing selama mengikuti studi di Jurusan Pendidikan
Geografi
7. Bapak/ Ibu dosen khususnya di Jurusan Pendidikan Geografi
8. Bapak H. Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu
Sosial
9. Bapak Walmaison Purba selaku Kepala Desa Dolog Huluan yang telah
melungkan waktunya dalam memberikan informasi dan izin penelitian kepada
10. Teristimewa kepada kedua orangtua penulis: Ayahanda A. Purba dan Ibunda
S. Sinaga yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat serta materi
kepada penulis selama penulis selama penulisi menenpuh pendidikan hingga
sampai penulisan skripsi ini selesai.
11. Buat adik – adik tersayang Anri Purba dan Andika Putra Purba terima kasih
atas dukungan dan doanya.
12. Buat Kk Kristina Mahdalena Sijabat, B’Roy Valdo Sijabat dan adek Leliana
Sijabat trimakasih buat doa dan dukungannya.
13. Buat teman – teman di Kost Pondok Asri, terkhusus buat Muji Sembiring (d’
lepor), Erma S (Kem), Irene G, dan Elfrida (Keps) yang telah memberi
semangat dan canda tawa.
14. Buat sahabat – sahabatku (Prikitw) Risma,Rena, Agustia, Jida, Puji, terkhusus
Mega dan Nova yang selalu bersama suka maupun duka selama perkuliahan.
15. Rekan Mahasiswa Jurusan Geografi terkhusus B_ Eks ) 08
16. Teman – teman pelayanan UKMKP UP FIS terkhusus Kel’ Pelangi (Kk
Novita, Mega, dan Elfrida) trimakasih buat doanya
17. Teman – teman PPL STM – SMP Kabanjahe 2011 (terkhusus buat Joni Posta
Perangin -angin) trimakasih buat doa dan motivasinya.
Akhir kata hanya Doa yang bisa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa agar kiranya melimpahkan berkat dan rahmat_Nya bagi kita semua.
Penulis berharap agar skripsi ini berguna bagi pembaca khususnya di Jurusan
Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Medan, Agustus 2012
Penulis
Sry Yanti Purba
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………….. ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... ii
KATA PENGANTAR ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v
DAFTAR ISI ... vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26
A. Keadaan Fisik Wilayah ... 29
B. Kondisi Non Fisik ... 31
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
A. Hasil Penelitian ... 40
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 59
A. Kesimpulan ... 60
B. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 63
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Distribusi Tingkat Kesuburan Tanah di Desa Dolog Huluan tahun
2012 ... 30
2. Jenis penggunaan Lahan di Desa Dolog Huluan tahun 2012 ... 31
3. Jumlah Dusun di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 ... 32
4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 .. 33
5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa Dolog Huluan tahun 2012 ... 34
6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 ... 35
11. Sarana Pendidikan dan Ibadah di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 ... 39
12. Kelompok Umur Responden di Desa Dolog Huluan Tahun 2012... 42
13 Pendidikan Responden di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 ... 43
14. Luas Lahan Responden di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 ... 44
15. Jumlah Modal Untuk Bibit Kopi di Desa Dolog Huluan Tahun 2012... 46
16. Jumlah Modal Untuk Pupuk Kopi di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 ... 47
17. Jumlah Modal Untuk Tenaga Kerja di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 ... 49
18 Jumlah Modal Responden Keseluruhan di Desa Dolog Huluan Tahun 2012.. ... 50
19. Sumber Modal Responden di Desa Dolog Huluan tahun 2012 ... 51
21. Jenis Pemasaran Produksi Kopi Responden di Desa Dolog Huluan tahun
2012...52
22. Jumlah Produksi Kopi Responden di Desa Dolog Huluan Tahun
2012...53
23. pendapatan responden di Desa Dolok huluan ………... 55
24.s Distribusi Panen Responden di Desa Dolog Huluan Tahun
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berpikir ... ...25
2.Gambar Bibit Tanaman kopi...46
3. Gambar Pupuk yang digunakan Responden dalam pertanian kopi...48
4. Gambar Produksi kopi...54
DAFTAR LAMPIRAN
No Hal
1. Daftar wawancara... 62
2. Uraian Pendapatan petani kopi di desa dolog huluan ……….. 65
3. Peta administrasi Kabupaten Simalungun ... 67
4. Peta administrasi Kecamatan Raya ... 68
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
Negara - negara yang sedang berkembang pada saat ini giat-giatnya melaksanakan
pembaharuan yang mengarah kepada kemajuan agar dapat mengejar ketertinggalannya dengan
negara-negara maju. Tak ubahnya Indonesia dalam beberapa dekade terakhir telah
melaksanakan pembangunan yang terpadu dan berkesinambungan di berbagai sektor. Salah
satu sektor yang sedang digalakkan pada saat ini adalah pertanian. Tidak dapat dipungkiri
bahwa pertanian masih memegang peranan penting dalam menyongkong kehidupan
perekonomian karena selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pertanian
merupakan andalan penyumbang devisa negara melalui ekspor. Sejak tahun 2008 sektor
pertanian telah mengungguli ekspor migas dengan ekspor dan non migas. Peningkatan ekspor
non migas pada tahun 2010 mencapai US$ 13,5 miliar telah memecahkan rekor sepanjang
sejarah perekonomian Indonesia. Disamping keberadaan sektor pertanian sebagai sumber
utama penyedia bahan pangan nasional, Kepala Badan Penelitian dan Pengembagan
Kementerian Pertanian Haryono mengatakan pertanian juga merupakan sektor utama penyerap
tenaga kerja di Indonesia sehingga perlu ada regulasi yang mendorong sektor itu makin
berkembang. (Kompas, edisi 29/7/2011).
Melihat betapa pentingnya komoditas pertanian dalam perekonomian pembangunan
nasional, maka wajar kalau pemerintah menerapkan berbagai kebijkan untuk
menumbuhkembangkan produktivitas komoditi tertentu, salah satu diantaranya adalah tanaman
tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari benua Afrika. Pada zaman Belanda oleh VOC
diadakan percobaan-percobaan di Pulau Jawa. Percobaan-percobaan penanaman di sekitar
Jakarta, setelah berhasil dengan baik maka biji dibagikan kepada bupati untuk ditanam di daerah
masing-masing.
Kopi bagi masyarakat adalah minuman yang segar dan berkhasiat, dan penggunaan
minuman ini bukan hanya di Indonesia tapi tersebar juga sampai ke negara-negara dunia. Oleh
karena itu kopi ini juga berperan penting untuk perekonomian masyarakat Indonesia dan sudah
puluhan tahun yang lalu kopi telah menjadi sumber nafkah bagi petani.
Dewasa ini pemerintah telah mencanangkan untuk meningkatkan ekonomi Indonesia
melalui peningkatan bidang non migas. Salah satu diantaranya adalah peningkatan produksi
pertanian. Dengan demikian maka peningkatan bidang sektor pertanian dapat diperbaiki
kehidupan dapat diperbaiki kehidupan sebahagian besar penduduk Indonesia yang tergolong
miskin (Bannue Widjoujur, 1983)
Kopi merupakan salah satu komoditi ekspor non migas Indonesia yang menjadi salah satu
yang memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia dan penyumbang untuk devisa
bagi negara Indonesia. Devisa yang diperoleh dari ekspor kopi dapat mencapai ± US $ 824,02
juta (tahun 2009), dengan melibatkan ± 1,97 juta KK yang menghidupi 5 juta jiwa keluarga
petani (Anonimousa, 2011). Namun Berdasarkan data Kementerian Perdagangan Republik
Indonesia tahun 2012, nilai ekspor kopi tahun 2011 sebesar US$ 82,82 juta. Jumlah ini menurun
sekitar 126,9% dari nilai ekspor Januari tahun 2010 yang sebesar US$ 36,50 juta. Sementara
permintaan kopi terus meningkat di pasar internasional seiring dengan berkembangnya tradisi
Sumatera utara termasuk salah satu propinsi penghasil kopi di Indonesia, ini tersebar
terutama di kabupaten Tapanuli utara, Dairi, dan Simalungun, yang pada umumnya memiliki
ketinggian 800 m – 1500 m dpl sebagai syarat tumbuh tanaman ini, disamping curah hujan yang
merata sepanjang tahun sebagai pendukung pertumbuhan tanaman. Demikian halnya Kecamatan
Raya Kabupaten Simalungun, tanaman kopi ini telah lama diusahakan penduduk. Pada tahun
2011 produksi tanaman kopi di daerah ini sebesar 1.150 Kg/ Ha dari seluruh luas lahan yang
dimiliki yaitu 339 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa produksi kopi belum maksimal, karena
produksi kopi tergolong tinggi apabila produksinya mencapai 1.300 Kg / Ha (BPS, 2012).
Dalam kegiatan pertanian lahan memegang peranan penting, karena lahan tempat
penanaman tanaman yang akan memproduksi yang akan diinginkan, lahan juga merupakan
sumber data yang sangat vital yang merupakan media yang terpenting dalam usaha peningkatan
pendapatan petani. Lahan merupakan ruang tempat aktivitas pertanian dilaksanakan mulai dari
kegiatan pengelolaan sampai kegiatan pengumpulan atas seluruhnya di atas lahan oleh karena itu
lahan mempunyai kedudukan penting, hal ini terbukti dengan besarnya barang jasa yang diterima
oleh lahan dibandingkan dengan faktor produksi lainnya. Meningkatnya kebutuhan dan
persaingan ekonomi memaksa masyarakat dalam pemanfaatan lahan memerlukan pemikiran
yang seksama sebagai mengambil keputusan yang tetap, sehingga bisa meningkatkan taraf hidup
pengguna lahan.
Selain lahan, modal juga merupakan faktor yang ada di dalam suatu usaha yang termasuk
juga usaha pertanian kopi, karena modal merupakan faktur utama dalam melaksanakan dan
mengembangkan hasil pertanian. Jadi jika tidak mempunyai modal dan usaha pertanian mustahil
dapat dilakukan maka usaha pengelahan dalam memperoleh produksi tidak akan tercapai. Modal
produksi akan tercapai juga secara efesien. Dengan modal yang dimiliki oleh petani dan
pengelolaan yang intensif dengan sendirinya orientasi produksi harus disesuaikan. Modal
berperan penting dalam kegiatan usaha pertanian karena dapat mempercepat dan
melipatgandakan produksi. Produksi yang semaksimal mungkin merupakan dambaan dari setiap
petani,karena dengan tingginya produksi yang diperoleh dari usaha tani maka akan
meningkatkan pendapatan keluarga. Produksi pertanian berkaitan erat dengan harga atau bisa
disebutkan harga mempengaruhi permintaan dan penawaran hasil pertanian.
Desa Dolog Huluan sebagai salah satu wilayah Kecamatan Raya, kopi sudah tidak asing
lagi karena hampir seluruh penduduk di Desa ini bepenghasilan dari tanaman kopi. Sejak tahun
2003 penduduk di desa ini sudah menanam kopi untuk memeningkatkan pendapatan
keluarganya. Jenis tanaman kopi yang dikembangkan di Desa ini adalah kopi jenis Arabica yang
sering disebut dengan kopi “ateng” oleh masyarakat setempat. Hasil wawancara dengan petani
kopi A. Saragih mengatakan bahwa produksi kopi mengalami penurunan yaitu dari luas lahan
kopi 215 Ha hanya memproduksi kopi 630 kg/Ha, dibandingkan dengan tahun- tahun
sebelumnya dapat memproduksi 865 kg/Ha.
Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi
Produksi Tanaman Kopi di Desa Dolog Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun
B. Identifikasi Masalah
Usaha penanaman kopi telah lama digeluti oleh penduduk di Desa Dolog Huluan dalam
rangka meningkatkan pendapatannya. Dalam kegiatan ini ada beberapa faktor yang mendorong
besar kecilnya produksi tanaman kopi. Faktor ini meliputi luas lahan, modal, budidaya tanaman
beserta pemasaran. Keadaan ini tentunya akan berkaitan dengan pendapatan yang diperoleh
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan tentang faktor – faktor yang menentukan besar kecilnya
produksi tanaman kopi di Desa Dolog Huluan, maka dalam penelitian ini dibatasi hanya pada
faktor luas lahan, modal dan pemasaran. Hal ini juga dapat menentukan tingkat produksi dan
pendapatan petani untuk memenuhi kebutuhan keluarganya
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana :
1. Pengaruh luas lahan terhadap produksi tanaman kopi di Desa Dolog Huluan
2. Pengaruh modal terhadap produksi tanaman kopi di Desa Dolog Huluan
3. Bagaimana pemasaran produksi tanaman kopi di Desa Dolog Huluan.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian diharapkan sebagai berikut;
1. Untuk mengetahui pengaruh luas lahan terhadap produksi tanaman kopi di Desa Dolog
Huluan
2. Untuk mengetahui pengaruh modal terhadap produksi tanaman kopi di Desa Dolog
Huluan
3. Untuk mengetahui bagaimana pemasaran terhadap produksi tanaman kopi di Desa Dolog
Huluan
Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat khususnya petani dalam meningkatkan
produksi kopi.
2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah dalam memberikan bimbingan dan
penyuluhan di bidang pertanian.
3. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa jurusan pendidikan geografi.
4. Sebagai studi perbandingan bagi penulis lainnya yang mempunyai objek penelitian
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai dengan hasil pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Luas lahan yang diusahakan oleh responden dari 66 petani di Desa Dolog Huluan lebih
dominan memiliki lahan garapan 0,50 – 1 Ha. Pada umumnya responden yang mengusakan
tanaman tersebut adalah masyarakat menengah dan sebagian lainnya mendapatkan tanah dari
orangtua responden. Nilai ekonomis tamanam kopi dengan lahan 0,50 – 1 Ha sudah
mendukung untuk menanam kopi dengan jarak yang dibutuhkan 2,5 x 2,5 m. Dan dengan
Luas lahan yang dimiliki berpengaruh positif terhadap hasil produksi yang didapatkan oleh
responden.Yaitu 950 – 1100 Kg
2. Modal yang dimiliki responden lebih banyak dari modal sendiri yaitu minimal Rp 3.500.000
selama satu tahun dan maksimal Rp 6.000.000. Modal yang dimiliki responden sudah
mendukung untuk penanaman kopi. Dan Modal berpengaruh positif terhadap produksi, karena
semakin banyak modal yang dimiliki responden maka hasil produksi juga semakin baik.
3. Pemasaran produksi kopi di Desa Dolog Huluan dilihat dari cara pemasarannya. Cara
pemasaran yang dilakukan responden umumnya melalui pedagang pengumpul atau perantara
76,00 %), dengan harga pemasaran antara 21.000 – 22.000/Kg hal ini lebih menguntungkan.
Dan memalalui pemasaran ini responden merasa tidak kesulitan, karena pedagang pengumpul
yang secara langsung datang ke tempat responden. Maka dengan harga dan pemasaran kopi
yang ada di Desa Dolog Huluan, produksi tanaman kopi petani bisa disalurkan dengan lancar.
Berdasarkan uraian kesimpulan, maka dalam penelitian ini diperlukan beberapa saran, antara
lain:
1. Luas lahan yang digunakan petani di Desa Dolog Huluan sudah tergolong dalam kategori
sedang, namun masih dalam perawatan tanahnya masih kurang, oleh sabab itu perlu ada
penyuluhan bagi petani tentang bagaimana cara merawat tanah dan tanamannya lagi supaya
hasil produksinya lebih bagus.
2. Modal yang digunakan petani sudah dominan dari modal sendiri, tapi walaupun demikian
masih adan yang menginjam dari pedagang perantara dan pedagang pengumpul, Hal ini
dikatakan masih ada hambatan dalam melakukan penanaman kopi. Oleh karena itu bagi
pemerintah daerah supaya lebih memperhatikan usaha pertanian petani tersebut supaya lebih
meringankan petani dalam modal. Contohnya memberi bibit kopi dengan harga murah.
3. Pemasaran produksi kopi di Desa Dolog Huluan pada umumya dipasarkan melalui pedagang
perantara atau pedagang pengumpul. Sehubungan dari itu sudah sewajarnya petani kopi mulai
menjual hasil produksi kopi kepada agen yang langsung mengirim ke luar negeri dengan cara
63
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta
Aksi Agraris Kaninsius. 1988. Budibaya tanaman kopi. Yogyakarta : Kaninsius.
Eprints. Undip. Ac. Id/9680/Faktor- faktor yang mempengaruhi produksi kopi.
Husodo, Siswonoyudo. 2004. Pertanian mandiri. Jakarta. Penebar swadaya.
Mubyarto. 2001. Pengatar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES
Nainggolan,Tetty. 2004. Faktor –faktor mendorong petani dalam Usaha Tanaman kopi di
Desa Saornauli Hatoguan. Skripsi. Medan. Jurusan Pendidikan Geografi Fis –
UNIMED
Purba, Handerson. 2004. Faktor-faktor yang mendorong produksi tanaman cabai di Kelurahan Tiga runggu kecamatan Purba kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan. Jurusan Pendidikan Geografi, Fis – UNIMED
Pintu Batu Fulmen. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai dan sumbangannya untuk pendapatan keluarga di desa Partibi lama Kecamatan Merek Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan. Jurusan Pendidikan Geografi Fis – UNIMED
Reinjes. 1992. Pertanian Masa Depan.Yogyakarta: Kanisius
Sajogyo, 1995. Memahami dan menanggulangi kemiskinan di Indonesia.Jakarta : Grafindo.
Siregar, Firman P. A. 1996. Gema Penyuluh Pertanian.Yokyakarta : Aneka Ilmu.
Soekartawi. 1993. Prinsip dasar managemen dan pemasaran hasil hasil pertanian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Soekartawi. 1996. Pembangunan pertanian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi : Teori dan Aplikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Tasya Chairuna. 2011. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Gambir Di Kabupaten Pakpak Bharat Gambir. Skripsi. Medan. Jurusan Pertanian. Universitas Sumatera Utara
Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Tanaman kopi. Bandung : Nuansa Aulia.
William. J. Staton. Prinsip Pemasaran. Jakarta:Erlangga
http://www.google.co.id/search?hl=id&output=search&sclient=psy-ab&q=UMR&btnG=
http://dangstars.blogspot.com/2012/01/daftar-umr-ump-2012-untuk-seluruh.html