• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TANAMAN KOPI DI DESA DOLOK HULUAN KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TANAMAN KOPI DI DESA DOLOK HULUAN KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

TANAMAN KOPI DI DESA DOLOG HULUAN

KECAMATAN RAYA KABUPATEN

SIMALUNGUN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

SRY YANTI PURBA NIM. 308331079

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii ABSTRAK

Sry Yanti Purba, NIM. 308331023, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi produksi

Tanaman Kopi Di Desa Dolog Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun, Skripsi Tahun 2012 Jurusan Pendidikan Geografi, FIS UNIMED

Penelitian ini bertujuan: (1)Untuk mengetahui pengaruh luas lahan terhadap produksi tanaman kopi,(2) Untuk mengetahui pengaruh modal terhadap produksi tanaman kopi,(3) Untuk mengetahui bagaimana pemasaran terhadap produksi tanaman kopidi Desa Dolog Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dolog Huluan pada tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang berusaha dalam pertanian kopi dengan jumlah 220 kk. sebanyak 66 kk (30%) dijadikan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yan digunakan adalah teknik komunikasi lansung, dan teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan : (1) luas lahan yang dimiliki petani berpengaruh positif terhadap produksi tanaman kopi yaitu dengan kategori luas ( > 1) mendapatkan produksi 1000 Kg/Ha, kategori sedang 0,50 – 1 Ha mendapatkan produksi 500 – 1000 Kg/Ha dan kategori sempit (< 0,50) mendapatkan produksi < 500 Kg/Ha. (2) Modal berpengaruh positif terhadap produksi tanaman kopi yaitu dengan jumlah modal operasional yang digunakan petani paling tinggi 6.000.000/Thn dan yang paling rendah 3.500.000/Thn. (3) Kondisi pemasaran produksi tanaman kopi, dilihat dari cara pemasaran umumya (75,75%) memasarkan produksi melalui pedagang pengumpul yang ada di Desa Dolog Huluan dan sebagian kecil (24,24%) dipasarkan melalui agen.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tanaman Kopi di Desa Dolog

Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun”. Adapun tujuan skripsi ini

dibuat adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan

guna memperoleh gelar sarjana pendidikan Geografi fakultas Ilmu sosial

Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini

disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis,

namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat teratasi,

sehubungan dengan itu pada ksempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Ibnu hajar,M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan

beserta stafnya.

2. Bapak Drs. Restu, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta stafnya

3. Drs. W. Lumbantoruan, M.Si. selaku ketua jurusan Pendidikan Geografi

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si. selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi

5. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skipsi yang telah

banyak membantu dan membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini

6. Bapak Drs. Julismin M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik penulis yang

telah banyak membimbing selama mengikuti studi di Jurusan Pendidikan

Geografi

7. Bapak/ Ibu dosen khususnya di Jurusan Pendidikan Geografi

8. Bapak H. Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu

Sosial

9. Bapak Walmaison Purba selaku Kepala Desa Dolog Huluan yang telah

melungkan waktunya dalam memberikan informasi dan izin penelitian kepada

(6)

10. Teristimewa kepada kedua orangtua penulis: Ayahanda A. Purba dan Ibunda

S. Sinaga yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat serta materi

kepada penulis selama penulis selama penulisi menenpuh pendidikan hingga

sampai penulisan skripsi ini selesai.

11. Buat adik – adik tersayang Anri Purba dan Andika Putra Purba terima kasih

atas dukungan dan doanya.

12. Buat Kk Kristina Mahdalena Sijabat, B’Roy Valdo Sijabat dan adek Leliana

Sijabat trimakasih buat doa dan dukungannya.

13. Buat teman – teman di Kost Pondok Asri, terkhusus buat Muji Sembiring (d’

lepor), Erma S (Kem), Irene G, dan Elfrida (Keps) yang telah memberi

semangat dan canda tawa.

14. Buat sahabat – sahabatku (Prikitw) Risma,Rena, Agustia, Jida, Puji, terkhusus

Mega dan Nova yang selalu bersama suka maupun duka selama perkuliahan.

15. Rekan Mahasiswa Jurusan Geografi terkhusus B_ Eks ) 08

16. Teman – teman pelayanan UKMKP UP FIS terkhusus Kel’ Pelangi (Kk

Novita, Mega, dan Elfrida) trimakasih buat doanya

17. Teman – teman PPL STM – SMP Kabanjahe 2011 (terkhusus buat Joni Posta

Perangin -angin) trimakasih buat doa dan motivasinya.

Akhir kata hanya Doa yang bisa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa agar kiranya melimpahkan berkat dan rahmat_Nya bagi kita semua.

Penulis berharap agar skripsi ini berguna bagi pembaca khususnya di Jurusan

Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Medan, Agustus 2012

Penulis

Sry Yanti Purba

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………….. ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

DAFTAR ISI ... vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

(8)

A. Keadaan Fisik Wilayah ... 29

B. Kondisi Non Fisik ... 31

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Hasil Penelitian ... 40

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(9)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Distribusi Tingkat Kesuburan Tanah di Desa Dolog Huluan tahun

2012 ... 30

2. Jenis penggunaan Lahan di Desa Dolog Huluan tahun 2012 ... 31

3. Jumlah Dusun di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 ... 32

4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 .. 33

5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa Dolog Huluan tahun 2012 ... 34

6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 ... 35

11. Sarana Pendidikan dan Ibadah di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 ... 39

12. Kelompok Umur Responden di Desa Dolog Huluan Tahun 2012... 42

13 Pendidikan Responden di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 ... 43

14. Luas Lahan Responden di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 ... 44

15. Jumlah Modal Untuk Bibit Kopi di Desa Dolog Huluan Tahun 2012... 46

16. Jumlah Modal Untuk Pupuk Kopi di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 ... 47

17. Jumlah Modal Untuk Tenaga Kerja di Desa Dolog Huluan Tahun 2012 ... 49

18 Jumlah Modal Responden Keseluruhan di Desa Dolog Huluan Tahun 2012.. ... 50

19. Sumber Modal Responden di Desa Dolog Huluan tahun 2012 ... 51

(10)

21. Jenis Pemasaran Produksi Kopi Responden di Desa Dolog Huluan tahun

2012...52

22. Jumlah Produksi Kopi Responden di Desa Dolog Huluan Tahun

2012...53

23. pendapatan responden di Desa Dolok huluan ………... 55

24.s Distribusi Panen Responden di Desa Dolog Huluan Tahun

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... ...25

2.Gambar Bibit Tanaman kopi...46

3. Gambar Pupuk yang digunakan Responden dalam pertanian kopi...48

4. Gambar Produksi kopi...54

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No Hal

1. Daftar wawancara... 62

2. Uraian Pendapatan petani kopi di desa dolog huluan ……….. 65

3. Peta administrasi Kabupaten Simalungun ... 67

4. Peta administrasi Kecamatan Raya ... 68

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Negara - negara yang sedang berkembang pada saat ini giat-giatnya melaksanakan

pembaharuan yang mengarah kepada kemajuan agar dapat mengejar ketertinggalannya dengan

negara-negara maju. Tak ubahnya Indonesia dalam beberapa dekade terakhir telah

melaksanakan pembangunan yang terpadu dan berkesinambungan di berbagai sektor. Salah

satu sektor yang sedang digalakkan pada saat ini adalah pertanian. Tidak dapat dipungkiri

bahwa pertanian masih memegang peranan penting dalam menyongkong kehidupan

perekonomian karena selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pertanian

merupakan andalan penyumbang devisa negara melalui ekspor. Sejak tahun 2008 sektor

pertanian telah mengungguli ekspor migas dengan ekspor dan non migas. Peningkatan ekspor

non migas pada tahun 2010 mencapai US$ 13,5 miliar telah memecahkan rekor sepanjang

sejarah perekonomian Indonesia. Disamping keberadaan sektor pertanian sebagai sumber

utama penyedia bahan pangan nasional, Kepala Badan Penelitian dan Pengembagan

Kementerian Pertanian Haryono mengatakan pertanian juga merupakan sektor utama penyerap

tenaga kerja di Indonesia sehingga perlu ada regulasi yang mendorong sektor itu makin

berkembang. (Kompas, edisi 29/7/2011).

Melihat betapa pentingnya komoditas pertanian dalam perekonomian pembangunan

nasional, maka wajar kalau pemerintah menerapkan berbagai kebijkan untuk

menumbuhkembangkan produktivitas komoditi tertentu, salah satu diantaranya adalah tanaman

(14)

tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari benua Afrika. Pada zaman Belanda oleh VOC

diadakan percobaan-percobaan di Pulau Jawa. Percobaan-percobaan penanaman di sekitar

Jakarta, setelah berhasil dengan baik maka biji dibagikan kepada bupati untuk ditanam di daerah

masing-masing.

Kopi bagi masyarakat adalah minuman yang segar dan berkhasiat, dan penggunaan

minuman ini bukan hanya di Indonesia tapi tersebar juga sampai ke negara-negara dunia. Oleh

karena itu kopi ini juga berperan penting untuk perekonomian masyarakat Indonesia dan sudah

puluhan tahun yang lalu kopi telah menjadi sumber nafkah bagi petani.

Dewasa ini pemerintah telah mencanangkan untuk meningkatkan ekonomi Indonesia

melalui peningkatan bidang non migas. Salah satu diantaranya adalah peningkatan produksi

pertanian. Dengan demikian maka peningkatan bidang sektor pertanian dapat diperbaiki

kehidupan dapat diperbaiki kehidupan sebahagian besar penduduk Indonesia yang tergolong

miskin (Bannue Widjoujur, 1983)

Kopi merupakan salah satu komoditi ekspor non migas Indonesia yang menjadi salah satu

yang memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia dan penyumbang untuk devisa

bagi negara Indonesia. Devisa yang diperoleh dari ekspor kopi dapat mencapai ± US $ 824,02

juta (tahun 2009), dengan melibatkan ± 1,97 juta KK yang menghidupi 5 juta jiwa keluarga

petani (Anonimousa, 2011). Namun Berdasarkan data Kementerian Perdagangan Republik

Indonesia tahun 2012, nilai ekspor kopi tahun 2011 sebesar US$ 82,82 juta. Jumlah ini menurun

sekitar 126,9% dari nilai ekspor Januari tahun 2010 yang sebesar US$ 36,50 juta. Sementara

permintaan kopi terus meningkat di pasar internasional seiring dengan berkembangnya tradisi

(15)

Sumatera utara termasuk salah satu propinsi penghasil kopi di Indonesia, ini tersebar

terutama di kabupaten Tapanuli utara, Dairi, dan Simalungun, yang pada umumnya memiliki

ketinggian 800 m – 1500 m dpl sebagai syarat tumbuh tanaman ini, disamping curah hujan yang

merata sepanjang tahun sebagai pendukung pertumbuhan tanaman. Demikian halnya Kecamatan

Raya Kabupaten Simalungun, tanaman kopi ini telah lama diusahakan penduduk. Pada tahun

2011 produksi tanaman kopi di daerah ini sebesar 1.150 Kg/ Ha dari seluruh luas lahan yang

dimiliki yaitu 339 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa produksi kopi belum maksimal, karena

produksi kopi tergolong tinggi apabila produksinya mencapai 1.300 Kg / Ha (BPS, 2012).

Dalam kegiatan pertanian lahan memegang peranan penting, karena lahan tempat

penanaman tanaman yang akan memproduksi yang akan diinginkan, lahan juga merupakan

sumber data yang sangat vital yang merupakan media yang terpenting dalam usaha peningkatan

pendapatan petani. Lahan merupakan ruang tempat aktivitas pertanian dilaksanakan mulai dari

kegiatan pengelolaan sampai kegiatan pengumpulan atas seluruhnya di atas lahan oleh karena itu

lahan mempunyai kedudukan penting, hal ini terbukti dengan besarnya barang jasa yang diterima

oleh lahan dibandingkan dengan faktor produksi lainnya. Meningkatnya kebutuhan dan

persaingan ekonomi memaksa masyarakat dalam pemanfaatan lahan memerlukan pemikiran

yang seksama sebagai mengambil keputusan yang tetap, sehingga bisa meningkatkan taraf hidup

pengguna lahan.

Selain lahan, modal juga merupakan faktor yang ada di dalam suatu usaha yang termasuk

juga usaha pertanian kopi, karena modal merupakan faktur utama dalam melaksanakan dan

mengembangkan hasil pertanian. Jadi jika tidak mempunyai modal dan usaha pertanian mustahil

dapat dilakukan maka usaha pengelahan dalam memperoleh produksi tidak akan tercapai. Modal

(16)

produksi akan tercapai juga secara efesien. Dengan modal yang dimiliki oleh petani dan

pengelolaan yang intensif dengan sendirinya orientasi produksi harus disesuaikan. Modal

berperan penting dalam kegiatan usaha pertanian karena dapat mempercepat dan

melipatgandakan produksi. Produksi yang semaksimal mungkin merupakan dambaan dari setiap

petani,karena dengan tingginya produksi yang diperoleh dari usaha tani maka akan

meningkatkan pendapatan keluarga. Produksi pertanian berkaitan erat dengan harga atau bisa

disebutkan harga mempengaruhi permintaan dan penawaran hasil pertanian.

Desa Dolog Huluan sebagai salah satu wilayah Kecamatan Raya, kopi sudah tidak asing

lagi karena hampir seluruh penduduk di Desa ini bepenghasilan dari tanaman kopi. Sejak tahun

2003 penduduk di desa ini sudah menanam kopi untuk memeningkatkan pendapatan

keluarganya. Jenis tanaman kopi yang dikembangkan di Desa ini adalah kopi jenis Arabica yang

sering disebut dengan kopi “ateng” oleh masyarakat setempat. Hasil wawancara dengan petani

kopi A. Saragih mengatakan bahwa produksi kopi mengalami penurunan yaitu dari luas lahan

kopi 215 Ha hanya memproduksi kopi 630 kg/Ha, dibandingkan dengan tahun- tahun

sebelumnya dapat memproduksi 865 kg/Ha.

Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi

Produksi Tanaman Kopi di Desa Dolog Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun

B. Identifikasi Masalah

Usaha penanaman kopi telah lama digeluti oleh penduduk di Desa Dolog Huluan dalam

rangka meningkatkan pendapatannya. Dalam kegiatan ini ada beberapa faktor yang mendorong

besar kecilnya produksi tanaman kopi. Faktor ini meliputi luas lahan, modal, budidaya tanaman

beserta pemasaran. Keadaan ini tentunya akan berkaitan dengan pendapatan yang diperoleh

(17)

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan tentang faktor – faktor yang menentukan besar kecilnya

produksi tanaman kopi di Desa Dolog Huluan, maka dalam penelitian ini dibatasi hanya pada

faktor luas lahan, modal dan pemasaran. Hal ini juga dapat menentukan tingkat produksi dan

pendapatan petani untuk memenuhi kebutuhan keluarganya

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana :

1. Pengaruh luas lahan terhadap produksi tanaman kopi di Desa Dolog Huluan

2. Pengaruh modal terhadap produksi tanaman kopi di Desa Dolog Huluan

3. Bagaimana pemasaran produksi tanaman kopi di Desa Dolog Huluan.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian diharapkan sebagai berikut;

1. Untuk mengetahui pengaruh luas lahan terhadap produksi tanaman kopi di Desa Dolog

Huluan

2. Untuk mengetahui pengaruh modal terhadap produksi tanaman kopi di Desa Dolog

Huluan

3. Untuk mengetahui bagaimana pemasaran terhadap produksi tanaman kopi di Desa Dolog

Huluan

Manfaat Penelitian

(18)

1. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat khususnya petani dalam meningkatkan

produksi kopi.

2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah dalam memberikan bimbingan dan

penyuluhan di bidang pertanian.

3. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa jurusan pendidikan geografi.

4. Sebagai studi perbandingan bagi penulis lainnya yang mempunyai objek penelitian

(19)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan hasil pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Luas lahan yang diusahakan oleh responden dari 66 petani di Desa Dolog Huluan lebih

dominan memiliki lahan garapan 0,50 – 1 Ha. Pada umumnya responden yang mengusakan

tanaman tersebut adalah masyarakat menengah dan sebagian lainnya mendapatkan tanah dari

orangtua responden. Nilai ekonomis tamanam kopi dengan lahan 0,50 – 1 Ha sudah

mendukung untuk menanam kopi dengan jarak yang dibutuhkan 2,5 x 2,5 m. Dan dengan

Luas lahan yang dimiliki berpengaruh positif terhadap hasil produksi yang didapatkan oleh

responden.Yaitu 950 – 1100 Kg

2. Modal yang dimiliki responden lebih banyak dari modal sendiri yaitu minimal Rp 3.500.000

selama satu tahun dan maksimal Rp 6.000.000. Modal yang dimiliki responden sudah

mendukung untuk penanaman kopi. Dan Modal berpengaruh positif terhadap produksi, karena

semakin banyak modal yang dimiliki responden maka hasil produksi juga semakin baik.

3. Pemasaran produksi kopi di Desa Dolog Huluan dilihat dari cara pemasarannya. Cara

pemasaran yang dilakukan responden umumnya melalui pedagang pengumpul atau perantara

76,00 %), dengan harga pemasaran antara 21.000 – 22.000/Kg hal ini lebih menguntungkan.

Dan memalalui pemasaran ini responden merasa tidak kesulitan, karena pedagang pengumpul

yang secara langsung datang ke tempat responden. Maka dengan harga dan pemasaran kopi

yang ada di Desa Dolog Huluan, produksi tanaman kopi petani bisa disalurkan dengan lancar.

(20)

Berdasarkan uraian kesimpulan, maka dalam penelitian ini diperlukan beberapa saran, antara

lain:

1. Luas lahan yang digunakan petani di Desa Dolog Huluan sudah tergolong dalam kategori

sedang, namun masih dalam perawatan tanahnya masih kurang, oleh sabab itu perlu ada

penyuluhan bagi petani tentang bagaimana cara merawat tanah dan tanamannya lagi supaya

hasil produksinya lebih bagus.

2. Modal yang digunakan petani sudah dominan dari modal sendiri, tapi walaupun demikian

masih adan yang menginjam dari pedagang perantara dan pedagang pengumpul, Hal ini

dikatakan masih ada hambatan dalam melakukan penanaman kopi. Oleh karena itu bagi

pemerintah daerah supaya lebih memperhatikan usaha pertanian petani tersebut supaya lebih

meringankan petani dalam modal. Contohnya memberi bibit kopi dengan harga murah.

3. Pemasaran produksi kopi di Desa Dolog Huluan pada umumya dipasarkan melalui pedagang

perantara atau pedagang pengumpul. Sehubungan dari itu sudah sewajarnya petani kopi mulai

menjual hasil produksi kopi kepada agen yang langsung mengirim ke luar negeri dengan cara

(21)

63

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Aksi Agraris Kaninsius. 1988. Budibaya tanaman kopi. Yogyakarta : Kaninsius.

Eprints. Undip. Ac. Id/9680/Faktor- faktor yang mempengaruhi produksi kopi.

Husodo, Siswonoyudo. 2004. Pertanian mandiri. Jakarta. Penebar swadaya.

Mubyarto. 2001. Pengatar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES

Nainggolan,Tetty. 2004. Faktor –faktor mendorong petani dalam Usaha Tanaman kopi di

Desa Saornauli Hatoguan. Skripsi. Medan. Jurusan Pendidikan Geografi Fis

UNIMED

Purba, Handerson. 2004. Faktor-faktor yang mendorong produksi tanaman cabai di Kelurahan Tiga runggu kecamatan Purba kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan. Jurusan Pendidikan Geografi, Fis – UNIMED

Pintu Batu Fulmen. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai dan sumbangannya untuk pendapatan keluarga di desa Partibi lama Kecamatan Merek Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan. Jurusan Pendidikan Geografi Fis – UNIMED

Reinjes. 1992. Pertanian Masa Depan.Yogyakarta: Kanisius

Sajogyo, 1995. Memahami dan menanggulangi kemiskinan di Indonesia.Jakarta : Grafindo.

Siregar, Firman P. A. 1996. Gema Penyuluh Pertanian.Yokyakarta : Aneka Ilmu.

Soekartawi. 1993. Prinsip dasar managemen dan pemasaran hasil hasil pertanian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soekartawi. 1996. Pembangunan pertanian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi : Teori dan Aplikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Tasya Chairuna. 2011. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Gambir Di Kabupaten Pakpak Bharat Gambir. Skripsi. Medan. Jurusan Pertanian. Universitas Sumatera Utara

Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Tanaman kopi. Bandung : Nuansa Aulia.

William. J. Staton. Prinsip Pemasaran. Jakarta:Erlangga

http://www.google.co.id/search?hl=id&output=search&sclient=psy-ab&q=UMR&btnG=

http://dangstars.blogspot.com/2012/01/daftar-umr-ump-2012-untuk-seluruh.html

Referensi

Dokumen terkait

pelajaran IPS (sejarah) di kelas VIII SMP Negeri 3 Kabupaten Kubu Raya secara umum termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan jumlah maksimal skor

penelitian dengan judul “ PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN, KARAKTERISTIK KONSUMEN DAN COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG (Studi Pada Mahasiswa

Analisis data yang digunakan adalah Anava tunggal dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). untuk mencari hasil terbaik dari uji organoleptik es krim. Es krim terbaik diuji

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas maka penulis menyimpulkan rumusan masalah yang timbul yaitu pada Kantor Pengadilan Negeri Klas

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi persamaan linear tiga variabel di kelas X IPA SMA Negeri 1 Kepahiang. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang

Hal ini disebabkan karena proses modifikasi melibatkan fermentasi oleh bakteri asam laktat dan proses fermentasi oleh bakteri asam laktat tidak memanfaatkan

Skripsi yang ber judul ” Meningkatkan Kemandirian Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Kegiatan Bermain Peran Di Kelompok Bermain Tunas Melati 1 Celep Kedawung Sragen Tahun

Untuk menganalisis penerapan orientasi pasar yang meliputi kegiatan operasional di BRI, struktur organisasi perusahaan, desain proses bisnis, teknologi informasi,