• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMUNIKASI PIMPINAN TINGKAT PROGRAM STUDI, EFEKTIVITAS TIM, MOTIVASI KERJA, DAN ETIKA TERHADAP KINERJA DOSEN UNIMED.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMUNIKASI PIMPINAN TINGKAT PROGRAM STUDI, EFEKTIVITAS TIM, MOTIVASI KERJA, DAN ETIKA TERHADAP KINERJA DOSEN UNIMED."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMUNIKASI PIMPINAN TINGKAT PROGRAM STUDI,

EFEKTIVITAS TIM, MOTIVASI KERJA, DAN ETIKA TERHADAP

KINERJA DOSEN UNIMED

SINOPSIS DISERTASI

MURSINI NIM. 0819301009

Program Studi: S3 Manajemen Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KOMISI PROMOTOR

Prof. Dr. Zainuddin, M.Pd.

Guru Besar Tetap Universitas Negeri Medan

Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. Guru Besar Tetap Universitas Negeri Medan

PANITIA UJIAN DOKTOR

Ketua

Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. Rektor Universitas Negeri Medan

Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.

Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Anggota:

Prof. Dr. Sukirno, M.Pd.

Guru Besar Tetap Universitas Negeri Medan Sekretaris Prodi Manajemen Pendidikan

Prof. Dr. Belferik Manullang.

Guru Besar Tetap Universitas Negeri Medan Senat Guru Besar Tetap Universitas Negeri Medan

Prof. Selamat Triono, M.Sc. Ph.D. Guru Besar Tetap Universitas Negeri Medan Senat Guru Besar Tetap Universitas Negeri Medan

Prof. Amrin Fauzi, M.A. Ph.D.

Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara Senat Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

(3)
(4)
(5)

DALIL

Berdasarkan model penelitian yang dibangun berlandaskan teori dan data

empirik selanjutnya dibangun dalil-dalil sebagai berikut :

1. Komunikasi secara terbuka dapat mempengaruhi kinerja dalam suatu

organisasi.

2. Pencapaian tujuan orgnanisasi sebaiknya didukung oleh tim kerja yang

solid.

3. Pemberian motivasi merupakan usaha positif untuk memacu dosen

agar bekerja dengan produktivitas tinggi.

4. Perilaku etis yang terpelihara menjadi faktor penentu keberhasilan

kinerja organisasi.

5. Peningkatan kinerja dosen sebaiknya diiringi dengan peningkatan

(6)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Mursini

NIM : 0819301009

Prodi : Manajemen Pendidikan

menyatakan dengan sebenarnya bahwa disertasi yang saya buat adalah hasil karya saya sendiri. Apabila disertasi yang saya buat merupakan duplikasi atau plagiat dari disertasi orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku pada UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Medan, Desember 2012 Promovenda.

(7)

vi ABSTRAK

Mursini, Pengaruh Komunikasi Pimpinan Tingkat Program Studi, Efektivitas Tim, Motivasi Kerja, dan Etika terhadap Kinerja Dosen Unimed. Disertasi. Medan. Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan 2013.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh: (1) komunikasi pimpinan tingkat program studi terhadap motivasi kerja, (2) motivasi kerja terhadap kinerja dosen, (3) komunikasi pimpinan tingkat program studi terhadap kinerja dosen, (4) efektivitas tim terhadap etika, (5) etika terhadap kinerja dosen, dan (6) efektivitas tim terhadap kinerja dosen.

Populasi adalah dosen yang bertugas di Universitas Negeri Medan berjumlah 985 orang. Selanjutnya ditentukan kategori populasi berdasarkan golongan, jenis kelamin, masa kerja, dan usia maka populasi diperoleh sebanyak 657 orang. Sampel berjumlah 230 orang dihitung dengan rumus Cochran Willam G. Pengambilan sampel dilakukan secara proporsional (proportional stratified random sampling). Instrumen penelitian adalah angket skala Linkert yang dikembangkan dengan melakukan analisis uji validitas dan reliabilitas. Instrumen kinerja dosen digunakan angket terbuka. Sedangkan instrumen komunikasi pimpinan tingkat prodi, efektivitas tim, motivasi kerja dan etika menggunakan angket tertutup. Hasil uji coba diperoleh 34 item kinerja, 36 item komunikasi pimpinan tingkat prodi, 34 item efektivitas tim, 34 item motivasi kerja, dan 35 item etika. Data penelitian diolah dengan program Amos dan SPSS Versi 16. Data penelitian diolah dan dianalisis dengan melakukan uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas, homogenitas, dan linieritas. Kemudian dilakukan analisis data dengan path analysis.

Hasil penelitian menunjukkan koefisien pengaruh komunikasi pimpinan tingkat program studi (X1) terhadap motivasi kerja (X3) = 0.783, besarnya kontribusi komunikasi

pimpinan tingkat program studi (X1) terhadap motivasi kerja (X3) = 61%, sedangkan

sisanya 39% dipengaruhi oleh variabel lain. Motivasi kerja (X3) terhadap kinerja dosen

(X5) = 0.220, Komunikasi pimpinan tingkat program studi (X1) terhadap kinerja dosen (X5)

= 0.290, X4terhadap X5= 0.293. Efektivitas tim (X2) terhadap kinerja dosen (X5) = 0.197.

Besarnya pengaruh komunikasi pimpinan, efektivitas tim, motivasi kerja dan etika terhadap kinerja adalah 71%. Sedangkan sisinya 29% dipengaruhi oleh variabel lain. Efektivitas tim (X2) terhadap etika (X4) = 0.721. Besarnya pengaruh Efektivitas tim (X2)

terhadap etika (X4) = 44%, sedangkan sisanya 56% dipengaruhi oleh variabel lain.

(8)

vii ABSTRACT

Mursini, The Effect of the Communication Performed by the Leaders in charge at Study Pogra,Team Effectiveness, Work Motivation, and Ethics on Work Performance of Unimed Lecturers.Dissertation.Medan. Postgraduate Program, State University of Medan 2013.

The objectives of thirs research are to reveal the effect of: (1) the communication performed by the leaders in charge at Sudy Program on work motivation, (2) work motivation on lecurers’work performance, (3) the communication performed by the leaders in charge at Study Program on lecturers’ work performance, (4) team effectiveness on ethics, (5) ethics on lecturers’ work performance, and (6) team effectiveness on lecturers’ work permfomance.

The population are lectures of Universitas Neegeri Medan, who all of them make up to 985 lectures. After the population were categorized upon the basis of their working position level, sex, working period, and age, the population becomes 657 lectures. The sample were 230 lecturers as the result of applying the formula of Cochran Willam G. It was a proportional stratified random sampling. The instrument of the research was Linkert scale questionnaire and it was prepared after validity and reliability test had been conducted. The instrument to collect the data of the the communtion performed by the leaders in charge at Study Program, team effectiveness, work motivation, and ethics were closed questionnaire.

The results of the pilot tests were 34 items of work performance, 36 items of the team, 34 items of work motivation, and 35 items of ethics. The data were calculated by Applying Amos and SPSS Version 16. The data were calculated and analyzed after testing prerequisites of analysis which covered normality test, homogeneity test, and linearity test. The model of analysis applied to analyze he data was path analysis. The result of the calculation shows that the coefficient of the effect of the communication performed by the leaders in charge at Study Program (X1) on the work motivation (X3) is 0.783, the

percentage contributed by the communication (X3) and 61% and the rest, i.e. 39%, is

contributed by other variables. The result of the calculation also shows that the coefficient of the effect of the work motivation (X3) on the lecturers’ work performance (X5) is 0.220,

that of the effect communication performed by the leaders in charge at Study Program (X1) on the lecturers’work performance (X5) is 0.290, and that of the effect of (X4) on (X5

) is 0.293. The result of the calculation also shows that the coefficient of the effect of the team effectiveness (X2) on the lecturers’ work performance (X5) is 0.197. The percentage

of the effect of the communication performed by the leaders in charge at Study Program, the team effectiveness, the work motivation, and ethics is 71% and the rest 29% indicates the influence of other variables. Team Effectivenes (X2) on the ethics (X4) = 0.721. In the

meantime, the percentage of the effect of the team effectiveness (X2) on the ethics (X4) is

44% and the effect of other variables reaches 56%.

(9)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa berkat rahmat dan

hidayah-Nya, disertasi yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Pimpinan Tingkat

Program Studi, Efektivitas Tim, Motivasi Kerja, dan Etika terhadap Kinerja

Dosen Unimed ini dapat diselesaikan. Disertasi ini diajukan sebagai persyaratan

memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Manajemen Pendidikan di Universitas

Negeri Medan.

Disertasi ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengamati keadaan

secara menyeluruh untuk memperoleh gambaran mengenai Pengaruh Komunikasi

Pimpinan Tingkat Program Studi, Efektivitas Tim, Motivasi Kerja, dan Etika

terhadap Kinerja Dosen di Unimed.

Sistematika penyajian penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu: Bab I,

Pendahuluan yang mendekripsikan latar belakang, identifikasi, pembatasan,

perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab II, Deskripsi

Teoretis, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis Penelitian. Deskripsi teoretis

menguraikan kajian teori yang berhubungan dengan Komunikasi Pimpinan

Tingkat Program Studi, Efektivitas Tim, Motivasi Kerja, dan Etika terhadap

Kinerja Dosen. Kerangka berfikir menguraikan pengaruh komunikasi pimpinan

terhadap motivasi kerja, pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja dosen, pengaruh

komunikasi pimpinan terhadap kinerja dosen, pengaruh efektivitas tim terhadap

etika, pengaruh etika terhadap kinerja dosen, pengaruh efektivitas tim terhadap

(10)

ii

Bab III, Metode Penelitian menjabarkan tentang jenis penelitian, tempat

dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variablilitas dan definisi

operasional, instrumen dan teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan menguraikan tentang data kinerja

dosen, komunikasi pimpinan tingkat program studi, efektivitas tim, motivasi

kerja, dan etika. Diuraikan pula pengujian persyaratan analisis seperti: uji

normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas. Selanjutnya diuraikan pengujian

hipotesis dan pembahasan, yaitu pengujian model, pengujian hipotesis, dan

pembahasan hasil, serta keterbatasan penelitian. Pembahasan, mengemukakan

pembahasan/analisis temuan penelitian/implikasi mengenai pengaruh kinerja

dosen, komunikasi pimpinan tingkat program studi, efektivitas tim, motivasi

kerja, dan etika.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi merupakan pemaknaan semua hasil

penelitian dan rekomendasi yang ditujukan kepada pembuat kebijakan, pengguna

hasil penelitian, serta peneliti berikutnya yang berminat untuk meneliti dengan

sampel penelitian yang lebih besar.

Akhirnya Promovenda menyadari bahwa disertasi ini masih banyak

kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, Promovenda sangat

mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan disertasi ini. Semoga disertasi ini

bermanfaat bagi Promovenda dan berbagai pihak yang membutuhkannya.

Medan, Januari 2013

Promovenda,

(11)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa karena dengan

perkenan-Nya juga Promovenda dapat mengikuti pendidikan pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Negeri Medan Program Studi Manajemen Pendidikan dan berupaya

semaksimal mungkin untuk menyelesaikan disertasi ini.

Selama menyelesaikan disertasi ini, Promovenda banyak mendapat arahan,

bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini Promovenda

menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dari awal, proses perkuliahan, sampai pada penyelesaian disertasi.

Oleh karena itu, Promovenda menyampaikan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan sekaligus

sebagai dosen Program Studi S3 Manajemen Pendidikan Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

2. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan

Periode 2007-2011 yang telah memberi izin belajar, motivasi, bimbingan,

arahan, dan pemikiran yang sangat berharga.

3. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana

sekaligus sebagai Ketua Program Studi Program Doktor Manajemen

Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah membimbing dengan penuh

(12)

iv

4. Syarifuddin, M.Sc., Ph.D., selaku Asisten Direktur 1 Pascasarjana Universitas

Negeri Medan yang telah banyak mengarahkan secara teknis keberlanjutan

perkuliahan dan penyelesaiannya.

5. Prof. Dr. Sukirno, M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi S3 Manajemen

Pendidikan yang telah memotivasi, mengarahkan, dan membimbing dan selalu

memonitoring secara langsung maupun melalui SMS.

6. Prof. Dr. Zainuddin, M.Pd., selaku Promotor I yang telah banyak memberi

arahan dan bimbingan dengan tulus dan sabar.

7. Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd., sebagai Promotor II yang telah banyak

memberikan konsep-konsep dan teknik menganalisis masalah serta

membangkitkan semangat Promovenda untuk menyelesaikan studi.

8. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd., selaku Validator instrumen penelitian yang dengan

ketelitian dan kesabaran membantu dan mengarahkan Promovenda selama

mempersiapkan dan memvalidasi instrumen penelitian ini.

9. Prof. Dr. Belferik Manullang, Prof. Selamat Triono, M.Sc. Ph.D., dan Prof.

Amrin Fauzi, M.A. Ph.D., selaku Narasumber yang dengan penuh ketelitian

dan kesabaran dalam menguji dan mengarahkan Promovenda.

10. Dosen-dosen Program Doktor Manajemen Pendidikan Pascasarjana

Universitas Negeri Medan yang dengan penuh semangat dan tulus ikhlas

memberi bekal ilmu pengetahuan.

11. Para Dekan di Universitas Negeri Medan yang telah memberi izin melakukan

penelitian dan memberi informasi selengkap-lengkapnya selama melakukan

(13)

v

12. Semua rekan mahasiswa angkatan tahun 2008 di Program Studi S3

Manajemen Pendidikan, yaitu: Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd., Drs.

Basyaruddin Daulay, M.Pd., Drs. Eidi Sihombing, M.Pd., Drs. Kustoro

Budiarta, M.E., Drs. Martua Manullang, M.Pd. Drs. M. Arif, M.Pd. Drs.

Mesnan, M.Kes., Drs. Nasrun, M.S., Drs. Paningkat Siburian, M.Pd., Drs.

Restu, M.Si., Dr. Rosmala Dewi, M.Kons. Drs., H. Banjarnahor, M.Pd., Dr.

Yasaratodo Wau, M.Pd., dan Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd. yang selalu

bekerja sama dan berbagi informasi selama mengikuti perkuliahan.

13. Semua pegawai di Program Pascasarjana Unimed yang telah membantu

administrasi selama proses perkuliahan dan penyelesaian studi.

14. Penghargaan yang tidak dapat dilukiskan kepada Suami tercinta H.

Ngadiyana, S.Pd. dan anak-anak kami Eka Kesumaningrum, S.Pd. dan Zukhruf

Ambarsari serta menantu Muhammad Rasyidi, S.Pd. Saudara-saudara, ipar,

dan kemanakan kami yang selalu mendoakan dengan penuh keikhlasan,

memberi motivasi untuk menyelesaikan studi.

15. Semua rekan sejawat dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang

selalu memberi semangat dan dukunganya.

Semoga amal baik semua pihak menyertai kesuksesan Promovenda. Amin.

Medan, Januari 2013 Promovenda,

(14)

xxviii

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 18

C. Pembatasan Masalah ... 18

D. Perumusan Masalah ... 20

E. Tujuan Penelitian ... 20

F. Manfaat Penelitian ... 21

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 22

A. Deskripsi Teoretis ... 22

1. Kinerja Dosen ... 22

2. Komunikasi Pimpinan ... 54

3. Efektivitas Tim ... 72

4. Motivasi Kerja ... 93

5. Etika ... 111

B. Kerangka Berpikir ... 127

1. Pengaruh Komunikasi Pimpinan terhadap Motivasi Kerja ... 127

2. Pengararuh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dosen ... 128

3. Pengaruh Komunikasi Pimpinan terhadap Kinerja Dosen... 130

4. Pengaruh Efektivitas Tim terhadap Etika ... 131

5. Pengaruh Etika terhadap Kinerja Dosen ... 133

6. Pengaruh Efektivitas Tim terhadap Kinerja Dosen... 135

(15)

xxix

BAB III METODE PENELITIAN ... 139

A. Jenis Penelitian... 139

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 140

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 141

D. Variablilitas dan Defenisi Operasional ... 144

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 148

F. Teknik Analisis Data... 171

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA ... 180

A. Hasil Penelitian ... 180

1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 180

a. Data Kinerja Dosen ... 181

b. Data Komunikasi Pimpinan Tingkat Program Studi ... 184

c. Data Efektivitas Tim... 188

d. Data Motivasi Kerja... 193

e. Data Etika ... 197

2. Pengujian Persyaratan Analisis ... 201

a. Uji Normalitas Data Penelitian... 201

b. Uji Homogenitas Data Penelitian ... 203

c. Uji Linieritas Data ... 206

d. Uji Multicolinieritas ... 208

3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 209

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 225

1. Kecenderungan Data Variabel... 228

2. Perbedaan Hasil Perhitungan... 230

3. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis... 235

4. Keterbatasan Penelitian ... 252

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 255

A. Kesimpulan... 255

B. Implikasi... 258

C. Saran... 266

(16)

xxx

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Model Kepribadian “Lima Besar”... 37

Tabel 2.2 Tujuan, Keanggotaan, Jangka Waktu, dan Struktur Tim Kerja ... 74

Tabel 2.3 Jenis Tim Lima Besar ... 76

Tabel 2.4 Tim dan Peran Tim ... 78

Tabel 2.5 Tahap-tahap Perkembangan Moral... 113

Tabel 3.1 Penyebaran Jumlah Populasi dan Sampel ... 141

Tabel 3.2 Distribusi Populasi... 143

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kinerja Dosen ... 154

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Komunikasi Pimpinan Tingkat Prodi ... 155

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Efektivitas Tim ... 155

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Kerja ... 156

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Etika... 156

Tabel 3.8 Cara Pemberian Jawaban Responden ... 159

Tabel 3.9 Tingkat Keeratan Variabel Bebas dan Variabel Terikat... 166

Tabel 3.10 Rangkuman Rekapitulasi Indikator Jumlah Item ... 167

Tabel 3.11 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor ... 173

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Analisis Statistik Deskriptif ... 180

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Dosen ... 181

Tabel 4.3 Kecenderungan Data Variabel Kinerja Dosen... 183

Tabel 4.4 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Setiap Strata pada Kinerja Dosen ... 184

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Dosen ... 185

Tabel 4.6 Kecenderungan Data Variabel Komunikasi Pimpinan Tingkat Prodi ... 187

Tabel 4.7 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Setiap Strata pada p Variabel Komunikasi Pimpinan Tingkat Prodi ... 188

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Skor Efektivitas Tim Dosen ... 190

Tabel 4.9 Kecenderungan Data Variabel Efektivitas Tim... 189

(17)

xxxi

Pada Variabel Efektivitas Tim... 192

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Kerja Dosen... 194

Tabel 4.12 Kecenderungan Data Variabel Motivasi Kerja... 195

Tabel 4.13 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi setiap Strata Pada Variabel Motivasi Kerja... 196

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Skor Etika... 198

Tabel 4.15 Kecenderungan Data Variabel Etika ... 200

Tabel 4.16 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi setiap Strata Pada Variabel Etika ... 200

Tabel 4.17 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Data ... 202

Tabel 4.18 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Data... 204

Tabel 4.19 Rangkuman Hasil Pengujian Linieritas Data... 207

Tabel 4.20 Uji Multicolinieritas ... 208

Tabel 4.21 Korelasi Sederhana Antar Variabel Penelitian ... 210

Tabel 4.22 Ranngkuman Hasil Uji Kesesuaian Model Kinerja Dosen ... 215

Tabel 4.23 Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis ... 216

Tabel 4.24 Koefesien Jalur dari Masing-masing Variabel ... 220

Tabel 4.25 Etimasi Persamaan Struktural dan Koefesiensi Determinasi Dosen Unimed... 222

(18)

xxxii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Komunikasi terhadap Kinerja ... 23

Gambar 2.2 Teori Part-Goal ... 24

Gambar 2.3 Model Porter-Lawler tentang Kinerja ... 23

Gambar 2.4 Hubungan Mekanisme Organisasi, Mekanisme Kelompok Karateristik Individu, dan Performansi Kerja... 34

Gambar 2.5 Hubungan Kinerja, Kesediaan untuk Bekerja, dan Kesempatan untuk Bekerja ... 35

Gambar 2.6 Hubungan Kepribadian, Presepsi Sikap, Kemampuan Dan Keterampilan, dan Kinerja ... 36

Gambar 2.7 Hubungan Kinerja, Motivasi, Peluang dan Kemampuan... 40

Gambar 2.8 Proses Komunikasi ... 54

Gambar 2.9 Model Keterampilan Personal ... 58

Gambar 2.10 Arah Komunikasi Pimpinan ... 62

Gambar 2.11 Struktur Komunikasi Universitas ... 62

Gambar 2. 12 Model Diagnosis untuk Perubahan... 75

Gambar 2.13 Proses Kerja Sama ... 77

Gambar 2.14 Ciri-ciri yang Efektif ... 81

Gambar 2.15 Inti Pengaruh Pada Efektiviatas Tim... 85

Gambar 2.16 Teori Hirarki Kebutuhan Maslow... 95

Gambar 2.17 Hubungan Antara Sasasran, Motivasi, dan Kinerja ... 102

Gambar 2.18 Hubungan Motivasi Kemampuan dan Kinerja ... 109

Gambar 2.19 Kerangka Berpikir Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Dosen ... 110

Gambar 2.20 Faktor-faktor yang Mepengaruhi Etika Karyawan dan Prilaku Etis... 114

Gambar 2.21 Empat Komponen Model Prilaku Etis... 110

Gambar 2.22 Hubungan Kemampuan Individu, Usaha yang Dicurahkan, Dukungan Organisasi dan Kinerja Individual ... 118

Gambar 2.23 Efektivitas Kompetensi... 120

(19)

xxxiii

Gambar 4.1 Histogram Kinerja Dosen ... 182

Gambar 4.2 Histogram Komunikasi Pimpinan Tingkat Prodi ... 186

Gambar 4.3 Histogram Efektivitas Tim Dosen ... 191

Gambar 4.4 Histogram Motivasi Kerja Dosen ... 194

(20)

xxxiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Uji Coba ... 1

Lampiran 2a Uji Validitas ... 31

Lampiran 2b Uji Realiability ... 40

Lampiran 3 Instrumen Penelitian... 64

Lampiran 4 Hasil Penelitian ... 89

Lampiran 5 Deskripsi Frekuensi Penelitian... 138

Lampiran 6 Uji Normalitas... 141

Lampiran 7 Uji Homogenitas dan Uji Beda ... 149

Lampiran 8 Uji Linieritas ... 160

Lampiran 9` Uji Model Penelitian ... 165

Lampiran 10 Distribusi Populasi Berdasarkan Kategori yang telah Ditetapkan ... 172

Lampiran 11 Rekapitulasi Populasi Penelitian ... 173

Lampiran 12 Menentukan Proporsi Strata... 175

Lampiran 13 Sampel Penelitian... 177

Lampiran 14 Distribusi Sampel ... 179

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia untuk mempersiapkan generasi

yang berkualitas karena pendidikan dapat dijadikan bekal untuk menghadapi

berbagai masalah yang muncul di masyarakat. Pendidikan memuat pengetahuan,

sikap, dan keterampilan yang diperlukan manusia. Ketiga aspek tersebut dapat

diperoleh melalui pendidikan formal maupun nonformal. Selain itu, pendidikan

juga merupakan sarana penunjang kemajuan manusia yang berwawasan ke masa

depan.

Perguruan tinggi memiliki visi, misi, dan tujuan yang pencapaiannya

dilakukan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu kegiaan pendidikan dan

pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dalam hal ini dosen

merupakan unsur utama dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi karena

dosen turut berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahwa untuk meningkatkan

kualitas perguruan tinggi dilakukan peningkatan manajemen perguruan tinggi

yang berlangsung secara berkesinambungan.

Perguruan tinggi bertujuan menghasilkan lulusan yang berkualitas sebagai

bentuk kontribusi kepada pemerintah, orang tua, dan masyarakat. Untuk

mendapatkan lulusan yang berkualitas dibutuhkan dosen yang berkualitas pula.

Dosen sebagai pelaksana pendidikan memiliki peran, tugas, dan tanggung

jawab yang sangat penting. Untuk itu, diperlukan dosen yang mampu

(22)

2

meningkatkan kualitas manusia Indonesia, menguasai ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni, serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil,

makmur, dan beradab.

Kenyataan di lapangan, masih banyak masalah yang ditemukan di

perguruan tinggi. Hasil penelitian Ilyassin menemukan permasalahan bahwa

kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah masih rendah, kurang

terjalinnya komunikasi antar unsur pimpinan, belum terdapat kesamaan visi dalam

mengembangkan lembaga, dosen masih menggunakan pola-pola pembelajaran

konvensional, masih terdapat kesenjangan komunikasi antara pimpinan, dosen dan

pegawai, dan dalam mengerjakan tugas dosen masih menunggu perintah daripada

berinisiatif.1

Kelemahan kinerja dosen yang ditemukan Jani dalam penelitiannya

menunjukan adanya dosen kurang mencurahkan perhatian pada profesinya. Hal

ini disebabkan dosen mengajar di tempat lain, atau melakukan pekerjaan lain

untuk memperoleh penghasilan tambahan dan prestise, dosen mengajar tidak

sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, memberikan latihan tanpa ada proses

belajar mengajar, dan dosen datang tidak tepat waktu. Ternyata profesi dosen

bukan merupakan pilihan utama sehingga kondisi ini kurang menunjang motivasi

kerja mereka.2 Selanjutnya Iskandar menyatakan bahwa dosen belum optimal

dalam mengajar, membimbing akademik, dan membimbing skripsi. Misalnya

mengajar tidak sesuai dengan jumlah SKS, mengajar tidak sesuai dengan RPP,

1

Ilyasssin, Muhammad. 2010.Budaya Organisasi Bagi Peningkatan Kinerja Dosen. Samarinda: STAIN.p.6

2

(23)

3

belum memanfaatkan media pembelajaran secara optimal, dan belum

menerapkan model-model pembelajaran yang dapat mengaktifkan mahasiswa

sehingga penilaian tidak jelas. Dosen jarang melakukan penelitian dan pengabdian

pada masyarakat.3

Permasalahan di atas berdampak pada kurang optimalnya perguruan tinggi

meningkatkan kualitas manajemen. Padahal perguruan tinggi berkualitas sangat

diharapkan oleh pengguna lulusan. Pengguna lulusan menginginkan agar generasi

mendatang mendapat layanan pendidikan yang berkualitas dan memiliki peluang

dalam menjalani kehidupan meskipun dengan persaingan yang sangat ketat.

Pengguna lulusan mengharapkan perguruan tinggi dapat menciptakan sumber

daya manusia untuk direkrut menjadi tenaga kerja yang benar-benar produktif dan

berdaya saing. Hasil penelitian Denovoidea menemukan bahwa masih banyak

dosen hanya mengutamakan pengajaran sebagai aktivitas utama. Padahal dosen

harus melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat, akan tetapi kedua

aktivitas tersebut sulit dilaksanakan, karena mereka masih melakukan kerja

sampingan di sektor lain.4

Permasalahan kinerja dosen juga terdapat di Universitas Negeri Medan,

ada fenomena bahwa masih ada dosen belum menyampaikan kontrak/rencana

perkuliahan pada awal perkuliahan, dosen memberi tugas mini research dan

critical book report namun belum dijelaskan secara teknis. Interaksi dan

komunikasi dosen dengan mahasiswa belum optimal (masih terdapat kesenjangan

3

Iskandar, Denni. 2011. “Dosen Malas”. http://gemasastrin.wordpress.com/2011/10/05/dosen-malas/.Diakses tgl 23 Januari

4

Denovoidea. 2011.“Profesionalisme Antara Harapan dan Kenyataan”.

(24)

4

komunikasi). Dosen belum memaksimalkan penggunaan metode mengajar

berbasis Student Centered Learning, dosen belum mengintegrasikan softskill,

masih ada dosen yang belum menggunakan media pembelajaran secara optimal.

Dosen kurang memberikan umpan balik hasil pembelajaran (mengembalikan

tugas/lembar jawaban ujian mahasiswa). Dari segi penelitian dan penulisan karya

ilmiah. Jumlah hasil penelitian dosen masih sedikit, jumlah jurnal dan artikel

dosen juga masih minim, jumlah buku ber-ISBN juga masih sedikit, dosen masih

menulis diktat sebagai bahan ajar mahasiswa. Hasil kegiatan pengabdian

masyarakat jarang dilakukan, dosen belum diberdayakan untuk melakukan

pengabdian masyarakat. Pelaksanaan pengabdian masyarakat masih berkisar

mengawas UN, mengawas SNMPTN, dan sejenisnya.

Kenyataan ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang

kinerja dosen. Masalah kinerja dosen dapat diatasi dengan menggunakan teori

Stolovitch yang menyatakan,“kinerja merupakan hasil yang dicapai berhubungan

dengan pelaksanaan dan prestasi kerja.”5 Pernyataan ini memiliki kesamaan

dengan Prawirosentono menyatakan, “kinerja sebagai hasil kerja yang dapat

dicapai seseorang sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab dalam rangka

mencapai tujuan.”6 Soedarmayanti mendefenisikan,”kinerja sebagai hasil suatu

pekerjaan atau kegiatan selama periode tertentu.”7 Bailey juga menyatakan,”

kinerja adalah hasil dari pola tindakan dalam memenuhi tujuan berdasarkan

5

Stolovitch. 1991.Performance.New York: Harper &Row.p.52.

6

Prawiroentono, Suyadi. 1992.Ilmu Manajemen Umum.Jakarta : Bumi Aksara.p.41

7

(25)

5

standar yang ada.”8 Definisi Bailey sedikit berbeda dengan Stolovitch,

Prawirosentono, dan Soedarmayanti. Bailey menegaskan adanya hasil dari pola

tindakan. Pernyataan ini mengacu pada adanya pola tindakan yang dipakai untuk

mencapai tujuan. Tujuan dapat dikatakan tercapai jika sesuai dengan standar yang

telah ditentukan. Sejalan dangan pendapat di atas, Kotter dan Hesket mengartikan

“kinerja sebagai hasil kerja yang dihasilkan seseorang dalam satuan waktu

tertentu.”9 Pendapat Kotter dan Hesket sama dengan pendapat Donnelly, Gibson

dan Ivancevich, bahwa kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam

melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Kinerja dikatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat

tercapai dengan baik.

Berbeda dengan George dan Gareth yang menyatakan “kinerja adalah

hasil penilaian perilaku seseorang yang meliputi seberapa baik seseorang telah

menyelesaikan satu tugas atau pekerjaan.”10 Pada sisi lain, Owen mendefinisikan

“kinerja sebagai hasil penilaian atas seberapa efektif dan efesien seorang manejer

memanfaatkan sumber daya untuk mencapai tujuan.”11Teori George, Gareth, dan

Owen memiliki kesamaan yaitu kinerja sebagai hasil namun tidak dalam bentuk

produk melainkan hasil penilaian perilaku. Artinya, kinerja merupakan proses

suatu tindakan bukan hasil dari perbuatan. Jelas berbeda dengan kinerja sebagai

produk dan kinerja sebagai proses perilaku.

8

Bailey, Johnson. 1989.Work Performance.New Jersey:Englewood Clifft.p.75.

9

Kotter dan Hesket. 1998.Dampak Budaya Perusahaan dan Industri. Jakarta : Prenhalindo.p. 35.

10

George Jennifer,M.George, and Gareth R.Jones. 2005. Understanding and Managing Organizational Behaviour. Fifth Edition. Upper Saddle River:Pearson Prentice Hall.p.205.

11

(26)

6

Teori di atas, berbeda dengan teori Colquit, LePine, Wesson menyatakan

“kinerja sebagai seperangkat nilai perilaku yang mendukung, baik secara positif

maupun negatif untuk pemenuhan tujuan organisasi.”12Teori yang sama

diungkapkan oleh Campbell yang mendefinisikan “kinerja sebagai representasi

perilaku pekerja yang menarik di tempat kerja.”13Menurut Campbell kinerja harus

dibedakan dengan efektivitas, produktivitas, dan hasil. Teori ini menekankan

kinerja sebagai representase perilaku yang menarik, definisi ini berbeda dengan

definisi Kotter dan Hesket mengartikan kinerja sebagai hasil kerja yang dihasilkan

seseorang dalam satuan waktu tertentu.

Berbeda dengan teori Stolovitch, Prawirosentono, Soedarmayanti, Bailey,

Kotter dan Hesket, serta Donnelly, Gibson dan Ivancevich, teori Colquit, LePine,

Wesson dan Campbell, Bateman mengemukakan bahwa “kinerjasebagai proses

mengukur hasil kerja untuk mengetahui pencapaian tujuan, juga dipakai untuk

menemukan kelemahan kinerja, memperbaiki kelemahan kinerja tersebut, dan

menentukan penghargaan terhadap prestasi yang dicapai. Pernyataan Bateman

sejalan dengan pendapat Luthans dalam model Porter-Lawler, menjelaskan bahwa

“kinerja sebagai proses, jika kinerja mendapat penghargaan akan menimbulkan

kepuasan. Selanjutnya kepuasan kerja akan menumbuhkan usaha yang

mempengaruhi kinerja sesuai dengan kemampuan dan sifat serta persepsi.”14

12

Colquit, JA, LePine, JA, Wesson MJ. 2009.Organizational Behavior. Improving Performance and Commitment in The Workplace. Singapore: McGraw-Hill.p.26.

13

Campbell, Kevin, (2002),“Ownership Structure and The Operating Performance ofHungarian Firms,”Working Paper, No.9.p.23.

14

(27)

7

Berdasarkan teori di atas, kinerja dibedakan atas tiga macam, yaitu kinerja

sebagai hasil suatu pekerjaan, perilaku,dan proses dari suatu tindakan. Penelitian

ini membahas kinerja sebagai hasil setelah melakukan suatu pekerjaan yang dapat

diukur dengan jelas sesuai dengan parameter yang dirumuskan pada indikator

kinerja.

Teori yang dipilih untuk mendefinisikan kinerja dosen adalah teori

Stolovitch, Kotter dan Hesket, Donnelly, Gibson dan Ivancevich, Prawirosentono,

Soedarmayanti, dan Baylei sebab teori ini memiliki pandangan yang sama

menyatakan kinerja sebagai hasil yang dicapai setelah melakukan suatu pekerjaan.

Hasil kinerja Tri Dharma PT yaitu produk pendidikan dan pengajaran, penelitian,

dan pengabdian masyarakat.

Kinerja menurut teori Colquit, LePine, Wesson dipengaruhi oleh kepuasan

kerja, stress, motivasi, kejujuran, keadilan dan etika, serta belajar dan

pengambilan keputusan. Sedangkan menurut teori Newstrom kinerja secara

langsung dipengaruhi oleh motivasi, kualitas kerja, kepemimpinan, komunikasi,

dan dinamika kelompok. Meskipun teori Newstrom agak berbeda dengan teori

Colquit, LePine, Wesson, namun ada sisi kesamaannya yaitu menunjukkan

adanya pengaruh langsung kepemimpinan, dan motivasi terhadap kinerja. Dalam

teori Colquit, LePine, Wesson tidak terdapat variabel komunikasi secara eksplisit

namun jika dianalisis lebih lanjut, komunikasi ada dalam variabel kepemimpinan

(28)

8

“seorang pimpinan harus memiliki kemampuan komunikasi verbal.”Berarti dalam

variabel pimpinan terkandung variabel komunikasi.15

Kinerja ditentukan oleh perilaku moral/etika. Kenyataan menunjukan

moral/etika mengalami kemunduran. Misalnya banyaknya kasus korupsi,

pelecehan seksual, pembunuhan, pencurian, dan banyak lagi kasus-kasus lainnya

yang mengindikasikan kemunduran moral/etika. Peristiwa yang tidak bermoral

tersebut mengakibatkan kerugian di semua sektor. Banyak pihak yang dirugikan

karena tindakan asusila tersebut.

Berdasarkan teori Colquit, LePine,Wesson menyatakan”etika berpengaruh

terhadap kinerja yang dinyatakan sebagai seperangkat nilai perilaku pegawai, baik

secara positif maupun negatif.”16 Sejalan dengan Colquit, LePine, Wesson,

Ivancevich menyatakan bahwa ”kinerja dipengaruhi oleh etika yang dimiliki

pimpinan.”17Etika merupakan komponen utama dalam pengambilan keputusan

bagi pimpinan. Kemampuan seorang pimpinan dalam mengambil keputusan

maupun perilaku etis terkait dengan kompetensi etikanya. Teori ini menunjukkan

bahwa terdapat hubungan antara etika dengan kinerja. Kinerja akan berhasil jika

seseorang memiliki etika yang baik, Slocum/Hellriegel menyebutkan bahwa,

“kompetensi etika mencakup pengetahuan, keahlian dan kemampuan memadukan

nilai dan prinsip yang membedakan benar dan salah dalam rangka membuat

keputusan dan memilih perilaku.”18

15

Ibid.p.228.

16

Colquit, JA, LePine, JA, Wesson MJ.Op Cit.p.256.

17Ibid.

p.8.

18

(29)

9

Salah satu dari sekian banyak tantangan dalam kebijakan dan

perkembangan pendidikan di Indonesia, menurut Joesoef, adalah “kurang

dihayatinya etika masa depan dalam penalaran di kalangan elit pimpinan bangsa.”

19

. Maarif menggambarkan “akibat pendidikan yang tidak melaksanakan

fungsinya secara terpadu, moralitas akan menghadapi bahaya besar, yaitu telah

menipisnya aspek moralitas, atau masalah moral dijadikan sebagai urusan

kedua.”20

Tasmara, menyatakan “etika menunjukkan sikap dan harapan seseorang.”

Artinya untuk mencapai harapannya, seseorang melakukan kinerja yang beretika

agar harapan dapat tercapai sesuai dengan keinginan.21 Selanjutnya teori

Ivancevich menyatakan bahwa “perilaku kerja sangat dipengaruhi oleh

kemampuan dan keterampilan, kepribadian, dan sikap individu dalam

organisasi.”22 Teori ini menyoroti aspek kepribadian dan sikap individu berarti

sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan kepribadian yang kuat untuk

menciptakan kinerja yang baik.

Pendapat ini sejalan dengan Mathis dan Jackson yang menjelaskan adanya

“hubungan motivasi, etika kerja, dan kehadiran terhadap kinerja individual.”

Artinya untuk mencapai kinerja individu, seseorang harus memiliki motivasi,

19

Joesoef, Daoed, 2001.Pembaharuan Pendidikan dan Pikiran, dalam Sularto (ed.) Masyarakat Warga dan Pergulatan Demokrasi: Antara Cita dan Fakta.Jakarta : Kompas.p.197-199.

20

Maarif. Ahmad Syafii, 1996.Pendidikan Islam dan Proses Pemberdayaan Umat. Jurnal Pendidikan Islam, No. 1 Th.I/Oktober 1996.p. 97.

21

Tasmara, Toto. 2002.Membudayakan Etos Kerja Islami.Jakarta: Gema Insani Press.p.64.

22

(30)

10

etika, dan kehadiran yang optimal. Selain etika ternyata motivasi dan kehadiran

juga berpengaruh dalam meningkatkan kinerja.23

Berdasarkan penelusuran berbagai teori, ditemukan bahwa teori Colquit,

LePine, Wesson, Ivancevich, Slocum/Hellriegel, Mathis dan Jackson, ini peneliti

menetapkan etika sebagai variabel yang berpengaruh langsung dengan kinerja

dosen. Selanjutnya Colquit, LePine, Wesson menyatakan bahwa ”mekanisme

individu seperti kepuasan kerja, stress, motivasi, kejujuran, keadilan, etika,

belajar, dan pengambilan keputusan mempengaruhi kinerja dan komitmen

organisasi.” Individu yang memiliki motivasi tinggi cenderung memiliki kinerja

yang tinggi. Dengan demikian motivasi sangat mempengaruhi kinerja.24

Teori Newstrom mengemukakan bahwa kinerja secara langsung

dipengaruhi motivasi, kualitas kerja, kepemimpinan, komunikasi, dan dinamika

kelompok. Kepemimpinan, komunikasi, dan dinamika kelompok ini dipengaruhi

oleh budaya organisasi. Budaya organisasi itu sendiri dipengaruhi oleh lingkungan

sosial, organisasi formal dan organisasi informal. Teori Colquit, LePine, Wesson

dan Teori Newstrom memiliki kesamaan bahwa motivasi dapat mempengaruhi

kinerja. Kedua teori ini berbeda dalam aspek kepemimpinan. Teori Colquit,

LePine, Wesson tidak secara ekplisit mencantumkan variabel komunikasi dalam

teorinya namun secara implisit terkandung dalam variabel kepemimpinan.

Sedangkan teori Newstrom secara eksplisit menyatakan bahwa kepemimpinan,

komunikasi, dan dinamika kelompok mempengaruhi kinerja.

23

Mathis dan Jackson. 2004.Human Recource (Manajemen Sumber Daya Manusia.Terjemahan Diana Angelia. Jakarta: Salemba Empat.p. 115.

24

(31)

11

Hamalik menyatakan “motivasi mengandung nilai-nilai yang dapat

meningkatkan kinerja karena motivasi dapat menentukan tingkat keberhasilan.”25

Pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada

diri individu. Motivasi menuntut kreativitas dan imjinasi untuk cara yang dapat

membangkitkan dan memelihara motivasi bekerja. Selanjutnya Harsey dan

Blanchard menyatakan “jika seseorang tidak memiliki motivasi dan kemampuan,

sudah dapat dipastikan bahwa kinerja orang tersebut rendah.”26

Selanjutnya Dimyati dan Mudjiono menyatakan “komponen utama dalam

motivasi kerja adalah kebutuhan, dorongan, dan tujuan.” Untuk memotivasi

seseorang dalam mencapai tujuan menurut Dimyati dan Mudjiono adalah

“memberikan kepercayaan kepada mahasiswa agar belajar secara terstruktur,

membuat kontrak kerja, menggunakan metode inkuiri dan simulasi, latihan

berpartisipasi dalam kelompok, bertindak sebagai fasilitator, dan menggunakan

pembelajaran terprogram.27

Model Keterampilan Personal menurut Whatten dan Cameron dalam

Luthans menyatakan bahwa “seorang pimpinan harus memiliki keterampilan

interpersonal seperti berkomunikasi secara sportif, mendapatkan pengaruh,

memotivasi orang lain, dan mengelola konflik.”28 Untuk memotivasi orang

dipengaruhi oleh kekuasaan dan pengaruh yang dimiliki pimpinan. Untuk

memotivasi kinerja maka pimpinan harus melakukan komunikasi yang efektif.

25

Hamalik, Oemar. 2004.Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi: Jakarta: Bumi Aksara.p.158.

26

Blanchard , Kenneth H. and Paul Harsey. 1988. Management of Organizational Behaviour. Utilizing Human Resource. New jersey. Prentice Hall Inc.p.15.

27

Dimyati dan Mudjiono. 1999.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : Rineka Cipta.p.80.

28

(32)

12

Adni menjelaskan, “individu dengan motivasi tinggi akan bersemangat

dalam memulai dan menyelesaikan pekerjaannya, sedangkan individu dengan

motivasi rendah cenderung enggan untuk memulai dan menyelesaikan

pekerjaannya.”29 Kondisi ini seperti itu mungkin sekali membuat kreativitas

seseorang yang berkembang secara optimal.

Luthans mengemukakan model Porter-lawler yang menyatakan bahwa

“kinerja individu pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor (a) harapan adanya

imbalan, (b) dorongan, (c) kemampuan, kebutuhan dan sifat, (d) persepsi terhadap

tugas, (e) imbalan dan kepuasan kerja.”30Motivasi mempengaruhi kinerja karena

individu mempunyai harapan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.

TeoriVroom mengemukakan bahwa “individu akan termotivasi jika dapat

melihat hubungan secara lansung antara upaya yang dilakukan dengan kinerja

dicapai; kinerja itu merupakan outcome dari tingginya nilai kerja yang

diperoleh.”31 Sedangkan teori Ivancevich berbeda dengan teori Colquit, LePine,

Wesson dan Newstrom bahwa kinerja dapat dicapai jika seseorang memiliki

motivasi dan kapasitas untuk bekerja yaitu kemampuan dan keterampilan serta

kesempatan berkinerja. Kinerja dapat dicapai jika seseorang memiliki motivasi

yang diiringi dengan adanya kemampuan, keterampilan, dan kesempatan bekerja.

Arikunto menjelaskan bahwa “Kinerja dosen dipengaruhi oleh dua faktor,

yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari sikap, minat,

29

Adni, S. 1994. Membangkitkan Kreativitas Individu di dalam Organisasi Melalui Pengembangan Berfikir Positif, Keyakinan Diri dan Motivasi Kerja yang Dipengaruhi oleh Gaya Kepemimpinan Atasan. Skripsi (Tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Padjajaran.p.34.

30

Luthans.Op Cit.p.98.

31

(33)

13

intelegensi, motivasi, dan kepribadian sedangkan faktor eksternal terdiri dari

sarana dan prasarana, insentif atau gaji, suasana kerja, dan lingkungan kerja.”32

Motivasi merupakan faktor internal yang sangat mempengaruhi kinerja dosen

meskipun sikap, minat, intelegensi, dan kepribadian juga berpengaruh.

Teori Colquit, LePine, Wesson, Newstrom, Ivancevich, Hamalik, Whatten

dan Cameron dalam Luthans, Vroom, dan Arikunto menentukan motivasi sebagai

variabel yang berpengaruh langsung dapat meningkatkan kinerja. Colquit,

LePine, Wesson meletakan proses tim dan karakteristik tim pada mekanisme

kelompok, selanjutnya mekanisme kelompok mempengaruhi mekanisme individu,

dan mekanisme individu mempengaruhi mempengaruhi kinerja. Dengan kata lain,

efektivitas tim mempengaruhi kinerja melalui mekanisme individu. Artinya,

efektivitas tim tidak langsung mempengaruhi kinerja.

Senada dengan Teori Colquit, LePine, Wesson, Teori Path-Goal oleh

Robbins menjelaskan bahwa kelompok kerja mempengaruhi kepuasan dan

kinerja melalui perilaku pimpinan. Pimpinan dapat meningkatkan kinerja

bawahan dengan cara mengarahkan, mendukung, dan berorientasi prestasi.

Kinerja dapat dicapai jika dibarengi dengan faktor kontigensi lingkungan terdiri

struktur tugas, sistem otorita formal, dan kelompok kerja.33 Dengan demikian,

kinerja dapat tercapai optimal jika pimpinan dapat mengarahkan bawahan bekerja

dalam tim. Alwy mendefinisikan Tim adalah kelompok atau regu.34 Sejalan

dengan itu, Shadily dan Echols mendefinisikan tim sebagai regu, rombongan,

32

Arikunto. 2003.Menejemen Pengajaran.Yogyakarta: Rineka Cipta.p.43.

33

Robbins, Stephani P. 2006. Prilaku Organisasi, terjemahan Hadyana Pujaatmaja. Jakarta: Prenhallindo.p.17.

34

(34)

14

atau kelompok. Efektivitas tim dapat mempengaruhi kinerja melalui perilaku

pimpinan. Dalam hal ini tim dan kelompok tidak dibedakan pengertiannya.

Selanjutnya Bacal menjelaskan bahwa “Efektivitas tim mempengaruhi

kinerja. Meskipun pimpinan turut juga mempengaruhi kinerja dengan melakukan

kerja sama dengan bawahan, saling membagi informasi.”35Menurut Ivancevich,

“Efektivitas tim mempengaruhi kinerja yang disertai motivasi, kemampuan dan

keterampilan yang ada dalam diri individu. Dalam hal ini efektivitas tim menjadi

variabel eksogenus yang mempengaruhi langsung kinerja meskipun diiringi

dengan motivasi, kemampuan, dan keterampilan.”36

Sejalan dengan Ivancevich, Usman mengemukakan bahwa “Komunikasi

pimpinan, efektivitas tim, motivasi kerja, dan etika mempengaruhi kinerja.”37

Dalam teori Usman, efektivitas tim ini secara langsung mempengaruhi kinerja.

Berbeda dengan teori Colquit, LePine, Wesson, Teori Path-Goal oleh Robbins

tim berpengaruh terhadap kinerja melalui mekanisme individu. Artinya,

efektivitas tim tidak langsung mempengaruhi kinerja.

Teori Colquit, LePine, Wesson, Path-Goal oleh Robbins, Usman, Bacal,

dan Ivancevich, mengemukakan bahwa efektivitas tim mempengaruhi kinerja.

Colquit, LePine, Wesson, Usman, Path-Goal oleh Robbins, Bacal, memiliki

kesamaan pendapat bahwa efektivitas tim mempengaruhi kinerja secara tidak

35

Bacal, Robert. 2001.Performance Management.Alih bahasa Surya Dharma dan Yanuar Irwan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.p.84

36

Ivancevich, Robert Konopaske, Michael T Matteson.Op. Cit.p.4.

37

(35)

15

langsung sedangkan Ivancevich, Usman berpendapat bahwa efektivitas tim

berpengaruh terhadap kinerja secara langsung.

Teori Newstrom menetapkan komunikasi sebagai variabel yang

mempengaruhi kinerja melalui kualitas kerja dan motivasi. Dalam hal ini

komunikasi pimpinan berpengaruh langsung terhadap kinerja melalui motivasi.

Berbeda dengan Newstrom, teori Colquit, LePine, Wesson tidak secara eksplisit

menetapkan komunikasi sebagai variabel dalam teorinya. Beliau memasukan

unsur komunikasi dalam variabel kepemimpinan karena kemahiran pimpinan

dalam berkomunikasi dapat mempengaruhi kinerja. Meskipun teori Colquit,

LePine, Wesson tidak mengemukakan secara eksplisit varibel komunikasi ini

namun teori ini relevan untuk mengungkap masalah kinerja.

Robbins Teori Path-Goal menegaskan kinerja individu akan meningkat

bila memiliki pimpinan yang efektif.38 Maksudnya pimpinan yang efektif adalah

pimpinan yang dapat meningkatkan motivasi dengan cara menunjukan cara yang

ditempuh bawahan untuk mencapai tujuan. Efektivitas pimpinan ditentukan oleh

interaksi antara perilaku pimpinan dengan karakteristik situasi. Salah satu cara

memotivasi dan berinteraksi adalah dengan berkomunikasi.

Bacal memperkuat teori Colquit, LePine, Wesson, Robbins dalam teori

Path-Goal bahwa pimpinan saling bekerja sama membagi informasi kepada

bawahan. Dengan demikian komunikasi merupakan sarana yang efektif untuk

meningkatkan kinerja. Teori Bacal ini menunjukan adanya hubungan antara

komunikasi pimpinan terhadap kinerja. Terdapat pengaruh tidak langsung antara

38

(36)

16

komunikasi pimpinan dengan kinerja. Pimpinan dapat mempengaruhi bawahan

dengan cara berkomunikasi yang efektif.

Luthans dalam Model Porter-Lowler mengungkapkan bahwa kinerja

ditentukan oleh kemampuan yang dimiliki pimpinan diikuti oleh adanya usaha

dan persepsi. Usaha ini mendorong manusia untuk mendapat penghargaan secara

intrinsik maupun ekstrinsik. Jika penghargaan yang pantas sudah diperoleh, maka

tercapailah kepuasan kerja. Kemampuan pimpinan salah satunya adalah

kemampuan berkomunikasi.39

Owens sependapat dengan Bacal dan Luthans bahwa pimpinan dipandang

sebagai seseorang yang memiliki kekuatan, karena mampu mempengaruhi

stafnya. Batten mendukung pendapat Bacal, dan Luthans yang mengungkapkan

bahwa pimpinan adalah orang yang dapat mengupayakan bawahan untuk

mencapai kinerja terbaik. Upaya peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan

jalan berkomunikasi ke bawah.

Komunikasi memainkan peranan penting dalam efektivitas organisasi.

Komunikasi membuat organisasi menjadi lebih dinamis, karena dapat

menginformasikan tujuan organisasi dengan semua orang yang terlibat di

dalamnya. Organisasi tidak dapat hidup tanpa komunikasi. Pimpinan menjalankan

organisasi harus memiliki kemampuan komunikasi untuk mengontrol,

memotivasi bawahan, mengekspresikan diri, dan menyampaikan informasi untuk

mencapai tujuan organisasi.

39

(37)

17

Thoha menyatakan bahwa “Pimpinan yang berpartisipasi, lebih efektif

meningkatkan semangat dan produktivitas.”40 Artinya untuk meningkatkan

semangat kerja diperlukan pimpinan yang berpatisipasi terhadap bawahan.

Semakin tinggi partisipasi pimpinan maka akan semakin tinggi pula produktivitas

yang dihasilkan. Pernyataan ini didukung oleh Mulyasa, menyatakan “Pimpinan

yang berpartisipasi dapat meningkatkan kinerja bawahan. Untuk ini dibutuhkan

pimpinan yang komunikatif.”41 Ternyata pimpinan yang aktif berkomunikasi

dengan bawahan akan meningkatkan kinerja bawahannya. Komunikasi pimpinan

berpengaruh terhadap kinerja seperti teori yang dikemukakan Robbins yang

menegaskan bahwa ”Komunikasi dapat memelihara motivasi melalui pemberian

penjelasan untuk meningkatkan kinerja.”42

Pada saat dosen melakukan pekerjaan apakah dosen telah melakukan

kinerja yang ditugaskan berdasarkan data yang dipersepsi, dipahami, dan

diprediksi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dianalisis menggunakan teori

Newstrom, Colquit, LePine, Wesson, Robbins dalam teori Path-Goal. Teori

Newstrom mengungkapkan secara eksplisit komunikasi sebagai variabel yang

mempengaruhi kinerja melalui kualitas kerja dan motivasi. Komunikasi pimpinan

berpengaruh langsung terhadap kinerja melalui motivasi. Sedangkan teori

Colquit, LePine, Wesson, Robbins dalam teori Path-Goal bahwa pimpinan

berperan dalam membagi informasi kepada bawahan. Komunikasi merupakan

sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja. Teori-teori tersebut menunjukan

40

Thoha, Miftah. 1988. Perilaku Organisasi : Konsep dasar dan Aplikasi. Jakarta : PT. Raja Wali.p.189.

41

Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah.Bandung: Remaja Rosada Karya.p.38.

42

(38)

18

adanya hubungan antara komunikasi pimpinan terhadap kinerja. Pimpinan tingkat

program studi dapat mempengaruhi kinerja dosen dengan cara berkomunikasi

yang efektif. Dengan demikian variabel komunikasi pimpinan dan efektivitas tim

sebagai variabel eksogen mempengaruhi etika dan motivasi kerja. Sedangkan

motivasi kerja dan etika sebagai variabel eksogen bagi variabel kinerja.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil analisis teori Colquit, LePine, Wesson, Newstrom,

Vroom, Prawirosentono, Soedarmayanti, Baylei, Robbins, Donnelly, Gibson dan

Ivancevich, Arikunto, Hamalik. Mathis dan Jackson, Batten, Bacal, Owens,

Usman, dan Slocum/Hellriegel bahwa kinerja dipengaruhi oleh faktor individual

seperti: kepuasan kerja, stress, motivasi, kepercayaan, keadilan, etika, belajar,

pengambilan keputusan, kepribadian, sikap, persepsi, kemampuan, dan

keterampilan. Sedangkan faktor kelompok terdiri dari: kepemimpinan, efektivitas

tim, komunikasi, dan faktor manajemen. Semua teori dan model yang telah dikaji

menetapkan variabel yang berbeda-beda. Ada model yang sama ada yang

bertentangan. Contoh model Colquitt, LePine, Wesson, berbeda dengan teori

Newstrom, Porter dan Lawler, dan teori Path Goal. Untuk mengkaji kinerja dosen

di Unimed model mana yang tepat, relevan, dan komprehensif? Pertanyaan inilah

yang mendorong peneliti untuk mengembangkan model kinerja dosen di

Universitas Negeri Medan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan teori dan model yang mengungkapkan tentang kinerja,

(39)

19

dideskripsikan pada identifikasi masalah. Agar penelitian lebih akurat dan dapat

mencapai tujuan, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh variabel kinerja

sebagai hasil yang dicapai dengan menggunakan teori Stolovitch, Kotter, Hesket,

dan Ivancevich. Sedangkan kinerja sebagai perilaku dan proses tidak diteliti.

Variabel kinerja diteliti beserta empat variabel lainnya yaitu komunikasi pimpinan

tingkat program studi, efektivitas tim, motivasi kerja, dan etika. Mengkaji etika

dilakukan dengan menggunakan teori Colquit, LePine, Wesson, Ivancevich,

Slocum/Hellriegel, Mathis, dan Jackson. Mengkaji motivasi kerja dilakukan

dengan menggunakan Teori Colquit, LePine, Wesson, Newstrom, Ivancevich,

Vroom, Donelly, dan Gomes. Mengkaji efektivitas tim dengan menggunakan

Teori Colquit, LePine, Wesson, Path-Goal oleh Robbins, Hampton, Jenk, Mathis

dan Jackson. Sedangkan untuk mengkaji komunikasi pimpinan tingkat program

studi menggunakan teori Teori Newstrom, Path-Goal dari Robbins, Owens,

Slocum, Pace dan Faules.

Variabel kinerja dosen dibatasi pada dosen yang bertugas di Unimed yang

berstatus dosen tetap (PNS). Variabel kinerja dosen ini diteliti bersama variabel

komunikasi pimpinan tingkat program studi, efektivitas tim, motivasi kerja, dan

etika. Untuk membatasi masalah yang akan diteliti, maka variabel komunikasi

pimpinan tingkat program studi difokuskan pada komunikasi ke bawah.

Komunikasi pimpinan tingkat program studi yang dimaksudkan adalah isi

(40)

20

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, selanjutnya

masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah komunikasi pimpinan tingkat program studi berpengaruh langsung

terhadap motivasi kerja?

2. Apakah motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja dosen?

3. Apakah komunikasi pimpinan tingkat program studi berpengaruh langsung

terhadap kinerja dosen?

4. Apakah efektivitas tim berpengaruh langsung terhadap etika?

5. Apakah etika berpengaruh langsung terhadap kinerja dosen?

6. Apakah efektivitas tim berpengaruh langsung terhadap kinerja dosen?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh langsung komunikasi pimpinan tingkat program studi terhadap

motivasi kerja.

2. Pengaruh langsung motivasi kerja terhadap kinerja dosen.

3. Pengaruh langsung komunikasi pimpinan tingkat program studi terhadap

kinerja dosen.

4. Pengaruh langsung efektivitas tim terhadap etika.

5. Pengaruh langsung etika terhadap kinerja dosen.

(41)

21

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis maupun

secara praktis. Secara teoretis penelitian ini bermanfaat sebagai bahan

pengembangan ilmu yang relevan dengan bidang manajemen pendidikan

khususnya kinerja dosen, komunikasi pimpinan tingkat program studi, efektivitas

tim, motivasi kerja, dan etika. Proses maupun hasil penelitian ini dikaji

berdasarkan teori dari variabel-variabel yang diteliti. Selain itu, model kinerja

yang ditemukan dapat menjadi acuan pengembangan model pemecahan masalah

kinerja dosen di Universitas Negeri Medan dan memberi kontribusi bagi

pengembangan khasanah ilmu bidang manajemen pendidikan.

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai:

1. Bahan untuk menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan kinerja

dosen dalam meningkatkan mutu pendidikan.

2. Pedoman pemikiran atau pengembangan wawasan ilmu pengetahuan

tentang komunikasi pimpinan tingkat program studi, efektivitas tim,

motivasi kerja, dan etika terhadap kinerja dosen di Universitas Negeri

Medan.

3. Bahan evaluasi dan umpan balik kinerja yang telah dilakukan dosen untuk

meningkatkan kualitas manajemen pendidikan di Universitas Negeri

Medan.

4. Pembanding bagi peneliti lain ketika mengembangkan kajian yang lebih

(42)

269

DAFTAR PUSTAKA

Adni, S. 1994. Membangkitkan Kreativitas Individu di dalam Organisasi Melalui Pengembangan Berfikir Positif, Keyakinan Diri dan Motivasi Kerja yang Dipengaruhi oleh Gaya Kepemimpinan Atasan. Skripsi (Tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Padjajaran

Afrida, Tjut. 2006. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kemampuan Manajerial, dan Kepemimpinan terhadap Efektivitas Kerja Kepala Sekolah SMA Negeri SeProvinsi Banten.Jakarta: Pascasarjana UNJ

Alwy, Hasan. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Depdiknas

Ambarita, Biner. 2010. Analisis Alur Utama Hubungan Variabel Penentu Kinerja Dose\n.Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Anwar. 1987.Kepemimpinan dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung: Angkasa

Ary, Donald, Lucy Cheser Jacobs, dan Asghar Razaveih. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Terjemahan Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional. 1982

Arikunto. 2003.Menejemen Pengajaran.Yogyakarta: Rineka Cipta

Arnold, Fieldman. 1996. The School Manager. North Sidney Australis:Allen and UnwinLtd

Asmawi, Rosul, M. 2005. Strategi Meningkatkan Lulusan Bermutu di Perguruan Tinggi.Tanggerang: Univ. Islam Syekh Yusuf

Bacal, Robert. 2001. Performance Management. Alih bahasa Surya Dharma dan Yanuar Irwan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Bailey, Johnson. 1989.Work Performance.New Jersey:Englewood Clifft

Bateman, Arnold. 1992.Management.McGraw-Hill Collage

Batten, Joe G. 1989. Tough-Minded Leadership. New York: Amacon-Amarican Management Association

Blanchard , Kenneth H. and Paul Harsey. 1988. Management of Organizational Behaviour. Utilizing Human Resource. New jersey. Prentice Hall Inc

Borchers. 1999. Performance Management. Alih bahasa Surya Dharma dan Yanuar Irwan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

(43)

270

Cangara, Hafied. 2005.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grafindo Persada

Campbell, Kevin, (2002), “Ownership Structure and The Operating Performance ofHungarian Firms,”Working Paper, No.9

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 1995.Sosiolinguistik Perkenalan Awal.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Colquit, JA, LePine, JA, Wesson MJ. 2009. Organizational Behavior. Improving Performance and Commitment in The Workplace. Singapore: McGraw-Hill

Cochran. William G. 1991. Teknik Penarikan Sampel, Terjemahan: Rudiansyah.

Jakarta: Universitas Indonesia

Darmo Dihardjo Dardji. 1995. Dasar-Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: Balai Pustaka

Denovoidea. 2011. Profesionalisme Antara Harapan dan Kenyataan. http://denovoidea.wordpress.com/2009/02/11/profesionalisme-dosen-antara-harapan-dan-kenyataan/, 22 Juni 2011

Dedi. 2012.Menggunakan Bahasa Tubuh yang Baik.

http:www.akuinginsukses.com/16-cara-cara menggunakan- bahasa-tubuh-yang-baik/#Diakses 21 Mei 2012.

Depertemen Pendidikan Nasional. 2004.Manajemen Sekolah. Jakarta: Pusdiklat

Dimyati dan Mudjiono. 1999.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : Rineka Cipta

Donnelly, James H. Jr. Gibson, James and Ivancevich, John M. 1987.

Fundamentals of Management. Ilinois: BPI Irwin

Echols, Jhon M. Hasan Shadily. 1989. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT Gramedia

Fernandes, H.J.X. 1984. Testing and ction Measurement. Jakarta: National Edu Planning, Evaluation and Curriculum Development

Flippo. 1989.A Theory of Leadership Effectiveness. New York: McGraw

(44)

271

Gibson, L. James, H Donnelly dan Jhon M Ivencervich. 1996. Manajemen.Jilid I, I terjemahan : Zuhad Ichyaudin. Jakarta : Rineka Cipta

Goldberg, A.A., Carl E. Larson. Kelompok Komunikasi: Proses-proses diskusi dan penerapannya(penterjemah : Koesddarini S, Gary R. Yusuf), Edisi I, Cetakan I, Penerbit Universitas Indonesia (UI Press), Jakarta, 1985

Good, Thomas L and Brophy, JE. 1990. Educational Psychologi. New York: Longman

Gordon, Judith R. 1996. Organization Behaviour. A Diagnostic Approach . New Jersey: Prentice Hall

Gordon, Jerald and Robert A. Baron. 1990. Behavior Organization. New Jersey: Prentice-Hall. Inc

Gumelar dan Dahyat. 2002. Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktis Profesional. Bandung: Angkasa

Gomes. 1995. Organization Behaviour. A Diagnostic Approach . New Jersey: Prentice Hall

Halsey, GD. 1983. Bagaimana Memimpin dan Mengawasi Pegawai Anda.

Jakarta: Rineka Cipta

Hajar, Ibnu. 1999. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo Persada

Hamalik, Oemar. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi:

Jakarta: Bumi Aksara

Hampton, Summer dan Webber. 1973Competency Requirements for Effective Job Performance in The Thai Public Sector.Mahidol University

Hasan, Bahtiar. 2007. Hubungan Antara Komitmen Terhadap Tugas dan Iklim Organisasi Dengan Disiplin Kerja Guru Madrasah Aliyah Kabupaten Aceh Timur. TesisProgram Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Hasan, Erlina. 2005.Komunikasi Pemerintah.Bandung: Resika Aditama. Jakarta: Bumi Aksara

Hasibuan, Melayu. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

(45)

272

Iskandar, Denni. 2011. “Dosen Malas”.

http://gemasastrin.wordpress.com/2011/10/05/dosen-malas/.Diakses tgl 23 Januari

Ivancevich, Robert Konopaske, Michael T Matteson. 2006. Prilaku dan Manajemen Organisasi.Gelora Aksara Pratama

Jackson, John H. dan Robert L. Mathis. 2006. Human Resource Management. Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku I. Terjemahan Diana Angelia. Jakarta: Salemba Empat

James C. McCroskey,Carl E. Larson, andMarkL. Knapp.197. An Introduction to Interpersonal Communication. Englewood, N.J.: Prentice-Hall.

Jani. 2009. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompetensi terhadap Aktivitas dalam Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Studi pada Dosen STAIN Tulungagung). Tulungagung: STAIN

Jenk. 1990. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara

Joesoef, Daoed, 2001.Pembaharuan Pendidikan dan Pikiran, dalam Sularto (ed.) Masyarakat Warga dan Pergulatan Demokrasi: Antara Cita dan Fakta.

Jakarta:Kompas

Junuman. 2009. Kepemimpinan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Angkasa

Kartono, Kartini. 2002. Psikologi Sosial Untuk Manajemen Perusahaan dan Industri.Jakarta: Raja Grafindo Persada

Kerlinger, Fred N. 1973. Foundation of Behavioral Research. New York: Holt,Reinhart and Winston, Inc.

Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Kepegawaian Negara 13 Oktober 1999. NOMOR: 61409/MPK/KP/99 dan NOMOR:181 TAHUN 1999. Tentang Petunjuk Pelaksanaan Dosen dan Kreditnya. http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/Permen09-2008.pdf . Diakses 16 Mei 2012

Kreitner, R. & Kinicki, A. 1992. Organizational Behavior. Boston: Richard D. Irwin, Inc.

(46)

273

Kuntowijoyo, 2000. Kesadaran dan Perilaku, dalam Selo Soemardjan (ed). Menuju Tata Indonesia Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Likert, Rensis, 1986, Organisasi Manusia: Nilai dan Manajemen, Edisi Baru, Terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lucio. 1979. Komunikasi Manajemen.Jakarta: Erlangga

Lunenburg, Fred C. and Allan C. Ornstein. 2000. Educational Administration Concepts and Practice.3rdEdition.USA: Stamford

Luthans, F. 2006. Prilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa: Vivin Andika Yuwono, dkk. Yogyakarta: Andi

Maarif. Ahmad Syafii, 1996. Pendidikan Islam dan Proses Pemberdayaan Umat. Jurnal Pendidikan Islam, No. 1 Th.I/Oktober 1996

Maas, Linda T. 2004. Peranan Dinamika Kelompok dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Tim. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara ©2004 Digitized by USU digital library 1Kepustakaan

Magnis, Fraz Von, 1978. Menuju Etos Pekerjaan yang Bagaimana. Jakarta: Prima, LP3ES

Mangkuprawira, Sjafri. 2006.Produktifitas dan Budaya Kerja Indonesia.Indosdm

Mangkunegara. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Yogyakarta: Kanisius

Martin. 1993.Manajemen Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Mathis dan Jackson. 2006.Human Recource (Manajemen Sumber Daya Manusia.

Terjemahan Diana Angelia. Jakarta: Salemba Empat.

Minner. 1990. Organizational Behavior Performance and Productivity. New York. Random House Inc.

Muhtadi, Dedi. 2009.Etos Kerja. http: www.edubenchpmark.com/etos-keria-dan-karakter-bangsa. html. [18 Pebruari 2009]

Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosada Karya

Muhaimin. 2004.Menjadi Guru Profesional.Bandung: Remaja Rosdakarya

(47)

274

Newstrom. John W.2007.Organizational Behaviour.Boston: McGraw Hill

Nitisemito, A. S. 1990. Manajemen Personalia (Manajemen SDM). Jakarta: Ghalia Indonesia

Nurdin, Syarifuddin. 2005. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum.

Jakarta: Quantum Teaching

Owen, Robert G. 1987. Organization Behaviour in Education. New Jersey: Englewood Clift

Pace, R. Wayne & Don F. Faules. 2001. Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT Rosdakarya Offset

---. 2008. Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT Rosdakarya Offset

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2006. Undang-Undang RI Tahun 2006. http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/Permen 14-2006KompetensiGuru.pdf, Diakses 17 Septepber 2008

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2007. Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/Permen16-2007KompetensiGuru.pdf. Diakses 10 Maret 2012.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2008. Perpanjangan Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil yang Menduduki Jabatan Guru Besar/Profesor dan Pengangkatan Guru Besar/ Profesor Emeritus. http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/Permen09-2008.pdf. Diakses 13 April 2012

Prawirosentono, Suyadi. 1992.Ilmu Manajemen Umum.Jakarta: Bumi Aksara

Presiden RI. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14.Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen. .http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-2005Guru dan Dosen.pdf. Diakses 9 Maret 2012.

Ravianto. 1985.Produktivitas dan Manusia Indonesia.Jakarta: SIUP

Reynolds. 1996. Dari Guru Konversional Menuju Guru Profesional. Jakarta; Grasindo

Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd. Basri. 2005. Performance Appraisal.

Gambar

Gambar 4.1Histogram Kinerja Dosen......................................................

Referensi

Dokumen terkait

Kata Kunci : Reksa Dana Saham, Kinerja, Raw Return, Sharpe, Treynor, Jensen,

Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi 4 tahapan, yaitu (1) Heuristik atau pencarian sumber, (2) Kritik Sumber atau Verifikasi, kritik sumber

Bagi mencapai pertumbuhan sebanyak 7% dalam tahun 2010, pertumbuhan ekonomi dalam suku keempat perlu meningkat sekurang-kurangnya 5.3% Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana menentukan kegiatan-kegiatan kritis untuk penjadwalan proyek pembangunan tower XL

Untuk menguji dan menganalisis pengaruh citra merek secara tidak langsung terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair melalui kepuasan konsumen di Kabupaten Aceh Tamiang.

Dalam penelitian ini metode terse- but dignuakan untuk dapat mendapatkan suatu fakta mengenai adanya pemanfaatan sampah sebagai produk karena sampah meru- pakan salah satu fenomena

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan bahasa melalui metode bermain kartu kata bergambar pada anak didik kelompok B TK LKMD I Nepen tahun pelajaran

Suatu perusahaan melakukan promosi karena promosi merupakan salah satu strategi mencapai target penjualan yang dapat dilakukan oleh perusahaan, terutama jika perusahaan