PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA DI KELAS
XI IPA SMA NEGERI 5 MEDAN T. P. 2011/2012
Oleh :
Lia Yosephin Sinaga NIM 408141080
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, kasih dan karunia-Nya yang senantiasa melindungi, menyertai, memimpin dan membimbing penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyususnan dan penulisan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Pada Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Yang disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengentahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M.Kes selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. P. Sianturi, Bapak Drs. Nusyirwan, M.Si, Bapak Ir. Herkules Abdullah, M.S selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Drs. Tonggo Sinaga, M.S, selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan selama perkuliahan dan semua Dosen di Jurusan Biologi yang telah banyak membimbing selama perkuliahan. Kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc. Ph.D selaku Dekan FMIPA dan stafnya. Kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si dan Drs. Lazuardi, M.Si selaku ketua dan sekretaris jurusan beserta pegawai jurusan, Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Sutrisno, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Medan, Ibu Dra. Tiorinse Sinaga, M.Si selaku guru biologi SMA Negeri 5 Medan dan siswa/i kelas XI IPA8 dan XI
vi
Teristimewa kepada Ayahanda Hulman Sinaga, A.Ma. Pd dan Ibunda Nurhaida Br. Simorangkir, A.Ma. Pd yang begitu baik, sabar membimbing penulis dan selalu memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada adik-adik (Martina Meli Sinaga, Wilson AMB Sinaga, Wilmar AMB Sinaga) dan rekan-rekan yang telah banyak mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan, maupun kualitasnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan pembaca sekalian.
Medan, Agustus 2012 Penulis
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA DI KELAS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok sistem reproduksi pada manusia yang dilakukan di kelas XI
Hasil analisis data menunjukkan pretes kelas eksperimen (32,23±10,89) dan pretes kelas kontrol (31,25±12,58) setelah dilakukan uji- t’ dengan taraf signifikan =0,05 , maka diperoleh t’hitung =0,36 < t’table = 1,994. Karena t’hitung <
t’table sehingga dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kemampuan awal siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Sedangkan postes kelas eksperimen (74,82±11,36) dan postes kelas kontrol (66,35±12,83). Setelah dilakukan uji- t’ diperoleh t’hitung = 3,08 dan t’table = 1,664. Karena t’hitung > t’table
sehingga dapat diketahui bahwa hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
iv
THE INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) INTO THE STUDENT’S BIOLOGY
ACHIEVEMENTS OF THE MAIN SUBJECT HUMAN REPRODUCTION SYSTEM AT XI IPA CLASS
OF SMA N 5 MEDAN ACADEMIC cooperative learning model Teams Games Tournament in the student’s achievement of biology on the main subject human reproduction system which had been conducted in class XI IPA SMA N 5 Medan academic year 2011/2012. The population of research was all students in class XI IPA SMA N 5 Medan which consisted of 10 class. The sample was taken by using random sampling and was obtained the sample for 39 students of experiment class (XI IPA8) and 39
students of control class (XI IPA9). The instrument of research was student’s
achievement test in multiple choise form with 30 questions which had been validated before.
The result of data analysis showed that pretest in experiment class (32,23±10,89) and pretest in control class (31,25±12,58). After t’test was carred out
by using significance degree =0,05, it was obtained that t’count =0,36 < t’table =
1,994, so it can be known both experiment class and control class had not significant difference of the student beginning achievement. Then, postest in experiment class (74,82±11,36) has significant difference compare to postest in control class (66,35±12,83). After carred out t’test it was obtained that t’count = 3,08
and t’table = 1,664. Because t’count > t’table so it can be known that there was
vii
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 4
2.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif 9 2.1.2.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 9 2.1.2.2. Prinsip Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.2.3. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.2.4. Jenis-Jenis Model Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.2.5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 12
2.1.2. Pembelajaran Konvensional 17
2.1.3. Hasil Belajar 18
2.1.4. Kajian Materi Pokok 19
2.2. Kerangka Konseptual 34
2.3. Hipotesis 35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 36
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 36
3.3. Variabel Penelitian 36
3.4. Rancangan dan Prosedur penelitian 36
3.4.1. Rancangan Penelitian 36
3.4.2. Prosedur Penelitian 37
3.5. Instrumen Penelitian 40
3.6. Uji Coba Instrumen Penelitian 41
viii
3.6.2. Uji Reliabilitas 41
3.6.3. Tingkat Kesukaran Soal 42
3.6.4. Uji Daya Pembeda Soal 42
3.7. Teknik Analisis Data 43
3.7.1. Uji Normalitas 43
3.7.2. Uji Homogenitas 43
3.7.3. Uji Hipotesis 44
3.7.4. Penguasaan Materi Siswa 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 46
4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian 46
4.1.1.1. Validitas Tes 46
4.1.1.2. Reliabilitas Tes 46
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 46
4.1.1.4. Daya Pembeda Soal 46
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 47 4.1.2.1. Data Hasil Belajar Pretes 47 4.1.2.2. Data Hasil Belajar Postes 48 4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data 52
4.1.3.1. Uji Normalitas 52
4.1.3.2. Uji Homogenitas 52
4.1.3.3. Pengujian Hipotesis 53
4.1.3.4. Penguasaan Materi Siswa 53
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 58
5.2. Saran 58
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Organ Reproduksi Pria 21 Gambar 2.2. Organ Reproduksi Wanita 23 Gambar 2.3. Proses Spermatogenesis 25
Gambar 2.4. Proses Oogenesis 27
Gambar 2.5. Siklus Menstruasi Pada Wanita 29 Gambar 2.6. Proses Fertilisasi 31 Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 39 Gambar 4.1. Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol 48
Gambar 4.2. Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol 50
Gambar 4.3. Perbandingan Nilai Pretes dan Nilai Postes Kelas
Eksperimen Berdasarkan Frekuensi 50
Gambar 4.4. Perbandingan Nilai Pretes dan Nilai Postes Kelas
Kontrol Berdasarkan Frekuensi 51
Gambar 4.5. Nilai Pretes dan Nilai Postes Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol Berdasarkan Frekuensi 51 Gambar 4.6. Persentase Tingkat Penguasaan Materi pada Postes
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan merupakan masalah serius di negara-negara berkembang terutama di Indonesia. Menurut Sanjaya (2010), salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Sehingga hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang diharapkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara perbaikan proses belajar mengajar atau pembelajaran. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang pembelajaran di sekolah telah muncul dan berkembang seiring pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru sebagai pendidik yang menduduki posisi strategis dalam pengembangan sumber daya manusia, dituntut untuk terus mengikuti perkembangan konsep-konsep baru dalam dunia pendidikan.
Menurut Jean Piaget dalam Sagala (2009), pendidikan sebagai penghubung dua sisi, di satu sisi individu yang sedang tumbuh dan di sisi lain nilai sosial, intelektual, dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut. Sedangkan pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Rendahnya nilai yang diperoleh merupakan gambaran bagaimana tingkat kemampuan siswa menguasai materi pelajaran berupa konsep-konsep materi pelajaran serta aplikasinya dalam bentuk soal-soal pelajaran. Selain itu guru dominan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Hasil wawancara yang dilakukan terhadap beberapa siswa mengatakan, walaupun diskusi diterapkan, tetapi siswa kurang antusias selama berdiskusi dikarenakan siswa belum paham sepenuhnya mengenai apa yang mereka diskusikan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu solusi yang tepat untuk perbaikan dalam proses pembelajaran sehingga membuat siswa aktif sehingga hasil belajar pun dapat meningkat. Proses pembelajaran haruslah mampu mengaktifkan siswa sehingga pembelajaran tidak lagi bersifat teacher centered tetapi student centered. Sesuai dengan pendapat Jhonson dalam Handayani (2010) bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam aktifitas pembelajaran dan membantu mereka mengkaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi.
Belajar aktif mendominasi aktivitas pembelajaran sehingga siswa secara aktif menggunakan potensi otak, dalam hal menemukan ide pokok, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru dipelajari. Dengan belajar aktif, siswa akan turut serta dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat menikmati suasana yang lebih menyenangkan dan hasil belajar dapat dimaksimalkan (Aryani, Munte, Zaini, 2009).
Proses pembelajaran yang menyenangkan bisa dilakukan dengan menata ruangan yang apik dan menarik, melaksanakan pembelajaran dengan permainan melalui pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yakni dengan menggunakan model pembelajaran aktif dan menyenangkan. Sehingga siswa di tuntut untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran tersebut.
saling berdiskusi dan berargumentasi untuk mengasah khasanah ilmu pengetahuan yang mereka kuasai dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Model pembelajaran kooperatif salah satunya adalah Teams Games Tournament (TGT). Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang menggabungkan proses pembelajaran dengan permainan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Junaidi (2009) dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yakni meningkatnya rata-rata hasil belajar pada siklus I dan siklus II. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar biologi konsep klasifikasi invertebrata dari rata-rata 53,33 pada kondisi awal menjadi 62,86 pada siklus I, dan 70,71 pada siklus II. Ketuntasan klasikal mengalami kenaikan dari 64,29% pada kondisi awal menjadi 78,57% (siklus I), dan 88,10% (siklus II). Demikian juga dengan persentase respon positif siswa, meningkat secara signifikan dari 52,38% menjadi 83,33% pada siklus I dan 90,48% pada akhir siklus II. Begitu juga dengan penelitian quasi-experimental research yang dilakukan oleh Nopiyanti,Rohendi dan Sutarno (2010) pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diperoleh bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbasis multimedia lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional berbasis multimedia. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata untuk kelas TGT adalah 78,7 sedangkan nilai rata-rata untuk kelas konvensional adalah 66,8.
III sebesar 82,16. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Simatupang (2011), yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok ekosistem yang diperoleh adalah pada siklus II 90% siswa aktif serta ketuntasan klasikal hasil belajar tercapai sebesar 87,5%.
Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Materi Pokok
Sistem Reproduksi Pada Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yakni :
1. Kurangnya peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar. 2. Hasil belajar siswa pada pelajaran Biologi masih rendah.
3. Rendahnya kemampuan siswa mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan, karena hal ini dipengaruhi oleh keadaan kelas yang tidak kondusif, di mana adanya siswa yang tidak memperhatikan, berbincang-bincang, bahkan mengganggu teman saat proses pembelajaran berlangsung.
1.3. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang dilakukan pada materi pokok sistem reproduksi manusia.
2. Dilakukan pada siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Medan.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi pokok sistem reproduksi manusia kelas XI IPA SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok sistem reproduksi manusia kelas XI IPA SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012?
3. Bagaimana hasil belajar siswa tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok sistem reproduksi manusia kelas XI IPA SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012?
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok Sistem Reproduksi Manusia kelas XI IPA SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok sistem reproduksi manusia kelas XI IPA SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012
1.6.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut :
1. Bagi guru, sebagai salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa.
2. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar siswa yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi peneliti/calon guru, sebagai bahan persiapan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan menjadikan anak didik sebagai subjek pendidikan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian diperoleh sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata kelas didapat bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa pada pokok materi sistem reproduksi manusia siswa kelas XI IPA8 SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012.
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok sistem reproduksi manusia kelas XI IPA SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 meningkat sebesar 42,59 di mana nilai rata-rata pretesnya sebesar 32,23 dan nilai rata-rata postesnya sebesar 74,82.
3. Hasil belajar siswa tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok sistem reproduksi manusia kelas XI IPA SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 meningkat sebesar 35,10 di mana nilai rata-rata pretesnya sebesar 31,25 dan nilai rata-rata postesnya sebesar 66,35.
1.2. Saran
1. Bagi para guru, khususnya guru Bidang Studi Biologi agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa, agar dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai pengalaman belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Arisandi, (2012), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament-tgt,
http://arisandi.com/2-model-pembelajaran-kooperatif-learning-tipe-teams-Handayani, F, (2010), Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi, Jurnal Penelitian Kependidikan th. 20 no. 2 : hal. 167-176
Isjoni, H., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Junaidi, I, (2009), Penerapan Strategi Pembelajaran TGT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Klasifikasi Invertebrata Bagi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kesesi Tahun Pelajaran 2006/2007, Widyatama, Volume 6 No. 3 : hal. 61-66 Nopiyanti, Rohendi, dan Sutarno, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK), Volume 3 No. 1 : hal 19-22
Riyanto,Y., (2009). Paradigma Baru Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV. Alfabeta, Bandung
Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta
Simatupang, R., (2011).Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem di kelas X-1 SMA Negeri 19 Medan T.P. 2010/2011. Skripsi,FMIPA, Unimed, Medan
Slavin, R., (2005). Cooperative Learning, Penerbit Erlangga, Jakarta
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito Bandung, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Suhadinet, (2008), Model Pembelajaran-Kooperatif Tipe TGT, http://WordPress,Com/2008/06/14/model pembelajaran-kooperatif tifeTGT/ (diakses 24 Januari 2012)
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning-Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Jogyakarta
Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung