PENGARUH LOKASI PENJUALAN DAN HARGA JERUK TERHADAP PENDAPATAN PETANI
( Studi Kasus Desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Jan Marten Sihite 072277310062
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur dan Terima Kasih bagi Bapa yang baik atas segala Berkat dan Kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Lokasi Penjualan dan Harga Jeruk terhadap Pendapatan petani (studi kasus desa Pematang Raya kabupaten Simalungun). Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk melihat pengaruh “Pengaruh Lokasi Penjualan dan Harga Jeruk terhadap Pendapatan petani (studi kasus desa Pematang Raya kabupaten Simalungun)”. Penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada yang teristimewa kedua orang tua penulis B. Sihite dan R. Br Haloho yang selalu memberikan kasih sayang dan mendoakan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kepada saudara penulis Febrina M Sihite, ST dan Marni Anita S. Sihite telah banyak membantu dan mendukung penulis baik dalam motivasi maupun doa.
Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M,Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Thamrin,M.Si. selaku Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si selaku ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan .
5. Ibu Riza Indriany SE M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi selama perkuliahan.
7. Bapak Drs.Ediso Sagala MS. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh keluarga besarku, terima kasih untuk dukungan, doa dan semangatnya. 9. Teman-teman Manajemen B 2007 khususnya konsentrasi Agribisnis.
10.Seluruh mahasiswa-mahasiswi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. 11.Terima kasih sebesar-besarnya kepada orang yang paling berpengaruh dalam penyelesaian
skripsi ini : Ryan Tomi Tobing,SE dan Martyn Simangunsong ,SE 12.Sahabat-sahabatku :,Pirdon Damanik, SE ,Martyn Simangunsong,SE
,Hengki Sirait,SE, Oloan Naibaho, Febri simbolon,SE ...maaf bnyak salah ama klen, bro2 smuaaa...!!!
13.Teman-teman seperjuangan di Manajemen : Freddi G.B Siahaan, Josia Hutagalung, dan anak-anak 2008,2009 dan 2010 Manajemen semua.
14.Teman-teman di kosan jl.Durung No.233 Medan : Rookuli Lubis dan Johannes Sidabutar ( tetap semangat bro menjalani kuliah dan skripsi nanti).
Penulis telah berusaha sebaik-baiknya menyusun skripsi ini dan menyadari masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki lagi demi penyempurnaan yang lebih lanjut dan perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.
Medan, Juli 2012
DAFTAR ISI
ABSTRAK . ... i
KATA PENGANTAR . ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL . ... viii
DAFTAR GAMBAR . ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 5
1.3.Batasan Masalah ... 5
1.4.Perumusan Masalah ... 5
1.5.Tujuan Penelitian ... 5
1.6.Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
2.1. Kerangka Teori ... 7
2.1.1 Pengertian Lokasi ... 7
2.1.2 Harga ... 10
2.1.3 Pendapatan ... 18
2.2. Penelitian yang Relevan ... 22
2.4. Hipotesis Tindakan ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
3.1. Lokasi Penelitian ... 26
3.2. Populasi dan Sumber Data ... 26
3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 27
3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.5. Teknik Analisi Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian. ... 39
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas. ... 43
4.3 Teknik Analisis Data ... 47
4.4 Uji Asumsi Klasik . ... 48
4.5 Analisis Regresi Linear Berganda . ... 53
4.6 Uji Hipotesis . ... 55
4.7 Uji Koefisien Determinan . ... 57
4.8Pembahasan ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . ... 59
5.1 Kesimpulan . ... 59
5.2Saran . ... 60
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Lay Out Angket ... 30
Identifikasi Responden ... 42
Distribusi Penduduk . ... 42
Nilai rhitung Variabel Lokasi(X1) . ... 44
Reabilitas Angket tentang Lokasi(X1) ... 44
Nilai rhitung Variabel Harga(X2) . ... 45
Reabilitas Angket tentang Harga(X2) . ... 45
Nilai rhitung Variabel Pendapatan(Y) . ... 46
Reabilitas Angket tentang Pendapatan(Y) . ... 46
Skor Data Variabel Lokasi . ... 47
Skor Data Variabel Harga . ... 47
Skor Data Variabel Pendidikan . ... 48
Coefficientsa . ... 49
Correlations . ... 50
Model Summaryb . ... 51
Model Summaryb . ... 53
Coefficientsa . ... 54
Hasil Hitung Uji F(Anovab) . ... 55
Hasil Hitung Uji t . ... 56
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Skema Kerangka Berpikir . ... 25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mayoritas penduduk di negara berkembang adalah petani. Oleh karena itu, pembangunan
pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang berkembang.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai
sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Kenyataan yang terjadi yakni sebagian
besar penggunaan lahan di wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan hampir
50% dari total angkatan kerja masih menggantungkan nasibnya bekerja disektor pertanian
(Husodo, dkk, 2004:23-24).
Disektor pertanian, masih banyak komoditas berpotensi yang belum ditangani serius.
Salah satunya yang dilirik para eksportir adalah buah-buahan komersial karena memiliki peluang
pasar yang besar, baik di dalam negeri maupun luar negeri yang tak kalah dengan komoditas
lainnya.
Komoditas hortikultura yang dibudidayakan di Indonesia sangat banyak aneka jenisnya.
Sejak tahun 2000 Departemen Pertanian menetapkan 10 komoditas hortikultura utama, yaitu
pisang, jeruk, mangga, manggis dan durian untuk buah-buahan. Kentang, cabe, bawang merah,
bawang daun untuk sayuran.
Komoditas hortikultura sudah banyak dihasilkan di dataran tinggi Kabupaten Simalungun
dihasilkan. Menurut Badan Agribisnis Kementerian Pertanian (2010:3), buah Jeruk merupakan
bahan baku industri minuman (sirup dan jus) yang memiliki prospek cerah, baik didalam negeri
maupun diluar negeri. Secara nasional Kabupaten Simalungun merupakan salah satu sentra
pengembangan tanaman jeruk dan berhasilnya suatu usahatani ditentukan oleh manajemen yang
baik, dimana faktor internal sangat menentukan pendapatan yang akan diperoleh petani.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Sumatera Utara, selain Tanah Karo Kabupaten
Simalungun khususnya desa Pematang Raya merupakan penghasil jeruk terbanyak. Pada tahun
2007, dengan luas panen 8.754 hektar, produksi jeruk di kabupaten Simalungun sebesar 227.971
ton. Sementara produksi di Sumatera Utara tahun 2007 sebesar 687.325 ton, hanya kalah dari
Kabupaten karo yang menghasilkan buah jeruk sebanyak 345.673 ton.
Desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun merupakan sentra produksi buah jeruk yang
memiliki potensi produksi cukup besar di provinsi Sumatera Utara, dengan luas areal tanam
1075,38 hektar. Jeruk merupakan komoditas perkebunan rakyat yang mempunyai peranan
penting dalam meningkatkan pendapatan daerah dan pendapatan petani di desa Pematang Raya.
Pada tahun 2009 hasil produksi jeruk desa Pematang Raya sebesar 16.832 ton atau rata-rata
15,65 ton per hektar, jika dikalikan dengan harga yang berlaku saat itu, yaitu Rp.6.500,- per
kilogram jeruk di tingkat masyarakat, maka pendapatan kotor yang diperoleh petani dari satu
hektar luas areal garapan adalah Rp.101.725.000,-
Diantara beberapa jenis jeruk yang dikenal di Indonesia, yang banyak dibudidayakan di
Kabupaten Simalungun adalah jeruk manis. Hal ini sejalan dengan lebih mudahnya
pembudidayaan dibandingkan dengan jenis jeruk yang lainnya yang disertai dengan permintaan
yang manis, sesuai dengan selera konsumen dan juga yang memiliki harga cenderung murah
maupun ekonomis.
Di desa Pematang Raya ini setiap musim panen komoditi jeruk yang dihasilkan, petani
menjual langsung jeruk ke tempat maupun lokasi penjualan yang telah didirikan oleh pemerintah
kabupaten simalungun di sepanjang jalan lintas desa ini, yang sekaligus memudahkan proses jual
beli buah jeruk antara petani dengan pembeli. Daerah ini sangat diminati karena lokasinya dekat
dengan pasar dan lalu lintas kendaraan juga sangat baik serta kios maupun gerai yang serba putih
menarik minat para konsumen untuk datang membeli komoditi jeruk ini.
Identitas usaha tani bagi seorang petani ditentukan oleh besarnya kontribusi pendapatan
yang diterima petani dari usahatani tersebut terhadap pendapatan keluarga petani. Bila
penerimaan atau konstribusi pendapatan dari suatu usaha tani yang relatif besar terhadap
pendapatan keluarga, maka petani akan mengalokasikan faktor-faktor produksi yang lebih besar
terhadap pendapatan usaha tani tersebut dengan usaha tani yang lain.
Menurut Rahardi (2003:3) pola rendahnya usaha tani yang kebanyakan masih bersifat tradisional merupakan sebab rendahnya produktivitas dan lemahnya pemasaran buah-buahan di Indonesia.Sesuatu yang patut disayangkan mengingat usaha tani buah-buah-buahan memerlukan penanganan yang khusus sejak persiapan hingga dipasarkan. Karena itulah, agar dapat membedakan keuntungan yang optimal, usaha tani buah-buahan perlu dilakukan dengan pendekatan agribisnis.
Dalam menentukan pemilihan komoditas usaha tani bagi seorang petani tentunya
memiliki kaitan yang erat dengan tujuan melakukan usaha tani tersebut, karena tujuan inilah
yang akan menjadi suatu ransangan bagi petani untuk meningkatkan aktivitas usaha tani yang
dimilikinya. Diperlukan suatu kemampuan manajemen (pengelolaan) yang dapat merangkum
pemasarannya. Kemampuan ini bukan hanya semata-mata hanya sebagai cara hidup, tetapi juga
harus dapat kita lakukan di bidang agribisnis dalam pemasaran komoditi hasil panen agribisnis.
Dari survey pendahuluan yang dilakukan oleh Agus cyto (2003) yang berjudul “
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jeruk di kecamatan Munthe kabupaten Tanah
Karo” di lapangan, terlihat pendapatan petani masih kurang baik yang disebabkan masalah yang
ada dimasyarakat petani yang secara langsung mempengaruhi pendapatan , yakni :
1. Terbatasnya Lokasi penjualan hasil panen jeruk
2. Masih banyaknya pedagang besar yang langsung membeli hasil panen jeruk dengan
harga yang murah
3. Harga jual jeruk yang cenderung kurang stabil
4. Kurang pedulinya Pemerintah Daerah terhadap kehidupan para petani
Berdasarkan gambaran di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Lokasi penjualan dan Harga Jeruk terhadap
Pendapatan Petani (studi kasus desa Pematang Raya kabupaten Simalungun)”
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut yaitu:
1. Apakah lokasi penjualan di desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun mempengaruhi
2. Apakah harga jual Jeruk di desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun mempengaruhi
pendapatan Petani.
3. Aspek-aspek yang mempengaruhi pendapatan Petani di desa Pematang Raya Kabupaten
Simalungun mempengaruhi pendapatan Petani.
1.3Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya pengembangan masalah, maka peneliti perlu untuk
membatasi masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “ Pengaruh Lokasi
Penjualan dan Harga Jeruk Terhadap Pendapatan Petani Studi Kasus Desa Pematang Raya
Kabupaten Simalungun pada tahun 2012 ”.
1.4Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh lokasi
penjualan dan harga jeruk terhadap pendapatan petani studi kasus desa Pematang Raya
kabupaten Simalungun.
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh lokasi penjualan terhadap pendapatan Petani studi kasus Desa
Pematang Raya Kabupaten Simalungun.
2. Untuk mengetahui pengaruh harga jual jeruk terhadap pendapatan Petani studi kasus Desa
Pematang Raya Kabupaten Simalungun.
1.6Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :
pengaruh Lokasi dan Harga terhadap pendapatan serta mengetahui sejauh mana hubungan
antara teori yang diperoleh di perkulihan dengan kondisi nyata di lapangan.
2. Bagi petani, sebagai bahan masukan dan pertimbangan petani Jeruk dalam usaha
meningkatkan pendapatan.
3. Bagi Universitas Negeri Medan, sebagai tambahan literatur perpustakaan Universitas Negeri
Medan di bidang penelitian, khususnya mengenai Letak Lokasi dan Harga yang
mempengaruhi pendapatan petani jeruk.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka penulis membuat beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah dilakukan analisis data melalui SPSS diperoleh model regresi Ŷ = 6,836+ 0,069 X1 + 0,108 X2 + e. Hal ini menunjukkan konstanta sebesar 6,836 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel X, maka pendapatan adalah sebesar 6,836. Koefisien X1 sebesar 0,069 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan satu satuan lokasi akan mempengaruhi pendapatan sebesar 0,069 ( asumsi faktor lain konstan).
Koefisien X2 sebesar 0,108 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan satu satuan harga akan mempengaruhi pendapatan sebesar 0,108 ( asumsi faktor lain konstan). 2. Hasil penelitian terbukti bahwa lokasi dan harga bersama-sama mempunyai hubungan
dan pengaruh positif terhadap pendapatan dengan koefisien determinasi (R�) sebesar
0,704 atau 70,4 % dan sisanya 29,6% dijelaskan oleh faktor lain dilluar dari analisis
variabel dalam penelitian ini. Selain itu tanda positif pada angka 0,704 menunjukkan
adanya arah yang sama dari kedua variabel tersebut, artinya semakin tinggi tingkat
variabel X yang terjadi maka semakin tinggi pendapatan petani jeruk di desa
Pematang Raya kabupaten Simalungun.
3. Hasil uji t regresi dengan nilai thitung dibandingkan dengan ttabel bahwa X1 (1,798),
X2 (2.415)> 1.30 atau thitung > ttabel, maka Hipotesis diterima yang artinya bahwa
4. 4. Hasil Ftabel yang diperoleh dengan k= 2 derajat kebebasan= 50-2-1= 47 dan taraf
kesalahan 5%. Maka Fhitung (1798) > Ftabel (1.30)). Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan koefisien arah regresi ganda sangat berarti pada taraf signifikan 5% yang
artinya bahwa lokasi dan harga secara bersama-sama mempengaruhi terhadap
pendapatan petani jeruk di desa Pematang Raya kabupaten Simalungun.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Membuat lokasi penjualan hasil pertanian agar dapat meningkatkan harga jual tanaman
sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani khususnya petani jeruk di desa Pematang
Raya kabupaten Simalungun.
2. Meningkatkan harga jual jeruk sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani jeruk di
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada
Cyto, Agus. 2003. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jeruk di kecamatan Munthe kabupaten Karo. Jurnal Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Medan
Delvira ,2010.“Pengaruh Lokasi dan Harga Cabai terhadap Pendapatan Petani Cabai pada desa Merdeka kec.Merdeka kabupaten Karo”.Jurnal Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ekonomi.2010. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program S1.
Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : BPEF.
Husein, Umar. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT.Raja Grafindo.
Husodo,dkk. Pertanian Mandiri. Jakarta: Penebar Swadaya
Kotler, Amstrong, Gary. 2001.Prinsip-Prinsip Pemasaran.Jakarta : Erlangga Kotler, Philip. 2001.Prinsip-Prinsip Pemasaran.. Jakarta : Erlangga,
Lamb, Charles W; Hair, Joseph F, dan Carl Mc Daniel. 2001. Pemasaran. Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat
Lisa Marlina. 2006. “ Analisis Ekport Kopi Sumatera Utara dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Pendapatan Petani Kopi”. Jurnal Fakultas Ekonomi USU.
Ma’ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Retail. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Mujiroh.2005. Pengaruh Harga, Pelayanan dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Pasar swalayan Indo Rizky Purbalingga.Jurnal Fakultas Ekonomi : Universitas Padjajaran, Bandung.
Rahardi, F,2003. Agribisnis Tanaman Buah. Jakarta:Penebar Swadaya.
,2004. Cerdas Beragrobisnis. Cetakan Kedua. Jakarta : Agromedia Pustaka.
Riduwan, Akdon, 2007. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta
Sagala, Edison Drs., 1996 .“Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Jahe Di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara”.Jurnal Fakultas Ekonomi : Universitas Negeri Medan
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung. Tarsito
Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi Kedua. Jakarta : Rajawali Pers
Swastha. 2001.Manajemen Penjualan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE UGM
Swastha, Basu, dan Irawan. 2002. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty
Tjiptono, Fandy. 2005. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Andi
www.bps.go.id. Biro Pusat Statistik.2011. Statistik Data Operasional BPS
(diakses 15 Desember 2011)
www. deptan.go.id.Perkembangan Pertanian Jeruk (diakses 20 januari 2012)
www.pempropsu.go.id, “ Peranan Pemerintah kabupaten Simalungun dalam penanganan pertanian jeruk ( diakses tanggal 23 Februari 2012 )
www.wikipedia.org, pengertian Harga jual dan Unsur-unsurnya (diakses tanggal
23 Februari 2012)