• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 1 KOTARIH TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 1 KOTARIH TAHUN PELAJARAN 2011/2012."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 1 KOTARIH

T.P 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

NENNI LESTARI SINAGA NIM. 708310109

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

v

ABSTRAK

Nenni Lestari Sinaga, NIM. 708310109, Penerapan Strategi Pembelajaran

Index Card Match (ICM) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA Negeri 1 Kotarih Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas XI IS SMA Negeri 1 Kotarih tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kotarih. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS SMA Negeri 1 Kotarih yang berjumlah 35 orang dan objek penelitian ini adalah Penerapan strategi pembelajaran index card match dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas siswa untuk melihat aktivitas belajar dan tes untuk melihat hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Teknik analisis data, ada dua jenis data yang dikumpulkan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

Dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh 34,29% atau 12 orang untuk kriteria aktif. Sedangkan pada siklus II diperoleh 71,42% atau 25 orang untuk kriteria sangat aktif dan aktif. Selanjutnya dari data nilai hasil belajar siswa pada siklus I jumlah siswa yang tuntas dalam belajar adalah 12 orang (34,28%), sedangkan pada siklus II jumlah siswa tuntas dalam belajar adalah 33 orang siswa (94,28%). Terjadi peningkatan peningkatan 21 orang (60%).

Dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran index

card match dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas

XI IS pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Di SMA Negeri 1 Kotarih TP 2011/2012.

Kata kunci: Strategi Pembelajaran Index Card Match, Aktivitas Belajar, Hasil

(5)

vi

ABSTRAC

Nenni Lestari Sinaga, NIM. 708310109. Applying Strategi Learning Index Card Match To Encrease Activity and Result Of Learning Student Accountancy in XI Class of SMA Negeri 1 Kotarih in Accademic Year 2011/2012. Thesis of Economy Education, Accounting Program Study 2012.

The problem of this research is the low activity and the learning result of accounting students in the learning process. This study aims to enditify activities improvement of accounting students learning result class of XI in SMA Negeri 1 Kotarih TP 2011/2012.

The research is executed in SMA Negeri 1 Kotarih. The subjects were students of class XI IS, 35 students and this research object is applying strategy learing index card match in improving activity and result of learning student accountancy. Data collection tehniques in this research is observation of student activity sheet to see the students learning aktivity and test result learning during the learning process. Tehnique analyse teh data, there is two data kualitatif and kuantitaif.

The data resulting from observation of student activity showed an increased in student activity from cycle I to cycle II. In cycle I gained 34,29% or 12 people for both criteria. While on the cycle II was obtained 71,41% or 25 people for both criteria and best criteria. Futhermore, the data value of students learning result in the frist cycle te number the students who pass in the current study is 12 people or 34,28%, where as on the second cycle the number of student who complete the study was 33 people or 94,28%. Increased 21 people or 60%.

It can be cocluded that by applying the strategy learning index card match

can be improve students’ of accounting activities and learning result in class XI

IS on competence structuring coporate financial services in SMA Negeri 1 Kotarih TP 2011/2012.

Keyword : Strategy Learning Index Card Match, Learning Activities, and Result

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang

melimpahkan berkat dan kasih karunia-Nya kepada penulis. Sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Penerapan Strategi Pelajaran Index

Card Macth untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas

XI IS di SMA Negeri 1 Kotarih tahun pelajaran 2011/2012”.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan

Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan sktipsi ini penulis banyak menerima moril berupa

bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak untuk itu, dengan penuh ikhlas dan

kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Universitas Negeri Medan dan sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan waktu, bimbingan dan motivasi yang sangat mendukung

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Jhonson, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Ekonomi

(7)

5. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi.

6. Bapak Drs La Hanu, M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran dalam proses akademik

selama penulis menjadi mahasiswa UNIMED.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Program Studi Pendidikan

Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Sahata Sianturi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kotarih,

Ibu Anggraini Sitorus, S.Pd selaku guru bidang studi akuntansi, dan

Bapak/Ibu Staf Pegawai yang telah banyak memberikan bantuan kepada

penulis selama melakukan penelitian, serta siswa/i kelas XI IS-1 SMA

Negeri 1 Kotarih yang telah banyak membantu dan mendukung

terlaksananya penelitian yang dilakukan oleh penulis.

9. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta Ayahanda B. Sinaga dan

Ibunda R. Gultom yang telah memberikan kasih sayang serta dukungan

baik moril maupun materi selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi

ini.

10.Buat kakak terkasih Mawanti Sinaga dan adik-adik yang ku sayangi Boy

Pratama Sinaga, Rico Sanjaya Sinaga, Adi Putra Sinaga dan Dewanti Putri

Sinaga terima kasih atas dukungan dan doanya.

11.Sahabat-sahabatku yang selalu setia menemaniku baik suka maupun duka

(Elna, Imna, Tri, Lusinta,) terima kasih buat kebersamaan dan

(8)

12.Buat teman-teman satu kelas, yang juga ikut berperan baik langsung

maupun tidak langsung dalam penyelasaian skripsi ini.

13.Tidak lupa buat teman-teman satu atap di Jln. Ambai No 104 C, (Kak Lois,

Kak Marta, Bang Tahan, Jaya, Marcel, Frans, Eva, Helen, Andi).

Atas segala bantuan dan jasa mereka semoga Tuhan memberkati dan

melimpahkan kasih karunia-Nya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun tata bahasa.

Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari

pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Medan, Juli 2012 Penulis,

(9)

i

2.1.1 Strategi Pembelajaran Index Card Match ... 9

2.1.2 Aktivitas Belajar ... 16

2.1.3 Hasil Belajar Akuntansi... 19

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 22

2.3 Kerangka Berfikir... 24

(10)

ii

3.2 Subjek Penelitian ... 26

3.3 Objek Penelitian ... 26

3.4 Defenisi Operasional ... 26

3.5 Prosedur Penelitian... 27

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.7 Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 39

4.2 Analisis Data ... 40

4.2.1 Data Kualitatif ... 40

4.2.2 Data Kuantitatif ... 42

4.3 Pembahasan ... 44

4.3.1 Siklus I ... 45

4.3.2 Siklus II ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(11)

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Skema Langkah – Langkah Pembelajaran ICM ... 14

Gambar 2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 28

Gambar 4.1 Diagram Batang Aktivitas belajar siswa ... 40

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Pendidikan tidak

diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat namun memerlukan suatu proses

pembelajaran sehingga menimbulkan hasil atau efek yang sesuai dengan proses

yang telah dilalui. Pendidikan sangat penting untuk membangun suatu bangsa,

karena tanpa adanya pendidikan perkembangan suatu bangsa tidak akan terjadi.

Oleh karena itu perkembangan dalam bidang pendidikan dewasa ini semakin giat

dilaksanakan baik secara formal maupun informal. Dalam proses pendidikan yang

ada di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok,

berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses

pembelajaran yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik.

Salah satu faktor utama penyebab rendahnya mutu sumber daya manusia

di Indonesia adalah karena masih rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan dan mutu

pendidikan diantaranya adalah faktor sarana dan prasarana pendidikan yang

belum memadai, faktor kurikulum yang kurang menunjang peningkatan kualitas

pendidikan, serta rendahnya kualitas guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai

tenaga pengajar.

Pada saat sekarang pendidikan merupakan salah satu aspek yang paling

(13)

2

kuantitas pendidikan. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional,

pemerintah telah melakukan berbagai upaya diantaranya perkembangan sarana

dan prasarana, perubahan sistem kurikulum kearah yang lebih baik seperti CBSA

(Cara Belajar Siswa Aktif), KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

Peningkatan mutu pendidikan dilakukan juga melalui peningkatan kualitas guru

sebagai tenaga pendidik misalnya melalui pelaksanaan program sertifikasi guru.

Selain itu usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan

di Indonesia juga tertuang didalam Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, pada dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang

didalamnya memuat usaha pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru

di Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan

pendidikan menengah.

Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal, faktor utama yang

paling berperan adalah guru, karena gurulah yang merancang sekaligus menjadi

pelaksana proses pembelajaran yang akan berlangsung. Guru harus memiliki

kemampuan untuk mengidentifikasi, menyusun dan mengembangkan serta

menilai bahan atau materi, memilih strategi dan model pembelajaran yang kreatif

(14)

3

Berdasarkan observasi awal dan wawancara dengan guru bidang studi

mata pelajaran akuntansi SMA Negeri 1 Kotarih, bahwa aktivitas dan hasil belajar

siswa kelas XI IS tergolong rendah. Hanya beberapa siswa yang hasil belajarnya

baik, karena masih banyak siswa yang tidak terlibat dalam proses belajar dilihat

dari tingkat keaktifan siswa didalam kelas, hanya beberapa orang siswa yang

tergolong aktif. Dari 35 orang siswa dalam satu kelas yang telah mengikuti

ulangan harian mata pelajaran akuntansi hanya sekitar 32% atau 11 orang siswa

yang tuntas nilai standart ketuntasan minimal yaitu 70. Dan dari hasil wawancara

dengan siswa bahwa siswa tersebut kurang suka dengan pelajaran akuntansi

karena menurutnya pelajaran akuntansi cukup sulit dan cara mengajar guru yang

kurang menarik.

Hal diatas disebabkan oleh cara mengajar yang diterapkan guru cenderung

hanya menggunakan ceramah, dan hanya sekali-sekali melibatkan siswa dalam

tanya jawab, sehingga proses belajar monoton dan menyebabkan siswa kurang

tertarik untuk belajar dan menyebabkan siswa kurang mandiri dan kreativitasnya

terbatas. Pada pengajaran konvensional guru mendominasi kelas, guru adalah

sumber pengetahuan dan semua terpusat pada guru. Sehingga siswa merasa tidak

tahu apa-apa, datang kesekolah mendengarkan guru ceramah dan pulang. Keadaan

kelas akan sangat membosankan, dalam keadaan seperti itu siswa tidak akan dapat

mengikuti proses belajar mengajar dengan efektif yang mengakibatkan rendahnya

hasil belajar yang dicapai.

Guru dapat memilih dan menggunakan strategi yang tepat dalam upaya

(15)

4

digunakan agar siswa lebih aktif didalam proses pembelajaran adalah strategi

pembelajaran Index Card Match (ICM). Strategi pembelajaran Index Card Match

(ICM) merupakan strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk aktif dan

bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar serta

menumbuhkan daya kreativitas. Strategi belajar aktif tipe Index Card Match

(ICM) ini adalah penting digunakan dalam mengajar karena dapat menumbuhkan

keaktifan dan kreatifitas siswa dalam belajar. Strategi ini bisa digunakan sebagai

strategi alternatif yang dirasa lebih memahami karakteristik siswa. Karakteristik

yang dimaksud disini adalah bahwa siswa menyukai belajar sambil bermain,

maksudnya dalam proses belajar mengajar, guru harus bisa membuat siswa

merasa tertarik dan senang terhadap materi yang disampaikan supaya siswa tidak

merasa bosan dan jenuh dengan cara belajar yang monoton, sehingga nantinya,

tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Berdasarkan uraian diatas, masalah ini penting untuk diteliti sehingga

penulis tertarik untuk menggadakan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi

Pembelajaran Index Card Match (ICM) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan

Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA Negeri 1 Kotarih Tahun

Ajaran 2011/2012”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasakan latar belakang masalah diatas, maka masalah-masalah

(16)

5

1. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas siswa kelas XI IS SMA Negeri 1

Kotarih TP.2011/2012 ?

2. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XI IS

SMA Negeri 1 Kotarih TP.2011/2012 ?

3. Apakah penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match (ICM) dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas XI IS SMA Negeri 1

Kotarih?

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diungkapkan diatas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match (ICM) dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas XI IS SMA Negeri 1

Kotarih?

2. Apakah penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match (ICM) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XI IS SMA Negeri 1 Kotarih?

1.4Pemecahan Masalah

Upaya pemecahan masalah akan digunakan dalam meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar akuntansi siswa adalah dengan menggunakan strategi

pembelajaran Index Card Match (ICM). Strategi pembelajaran Index Card Match

(ICM) dapat memupuk kerja sama dalam menjawab pertanyaan dengan

(17)

6

lebih menarik karena siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu topik

materi dalam suasana yang menyenangkan maka akan semakin menarik perhatian

siswa sehingga siswa akan ikut terlibat dalam proses pembelajaran, dengan

menerapkan strategi pembelajaran Index Card Match siswa yang biasanya pasif

dalam belajar akan lebih aktif karena strategi ini menggunakan kelompok kecil

yakni 2 orang, sehingga setiap siswa akan punya aktivitas yaitu mencari jawaban

atau soal dari kartu yang mereka pegang. Tidak akan ada siswa yang tidak aktif

karena setiap siswa akan mencari pasangan kartu mereka dengan memikirkan soal

atau jawaban yang tepat untuk jadi pasangan kartu mereka. Selain itu dengan

penerapan strategi pembelajaran Index Card Match akan membantu siswa untuk

berinteraksi dengan teman-temannya karena keharusan mencari pasangan kartu,

sehingga tidak ada yang merasa tidak dibutuhkan sebaliknya mereka akan saling

membutuhkan.

Selanjutnya guru akan memberikan batas waktu bagi siswa untuk

pencocokan kartu tersebut. Siswa yang mendapatkan pasangan kartunya sebelum

waktu yang ditentukan akan mendapat poin. Kemudian siswa yang sudah

mendapat pasangannya akan dipanggil kedepan dan membacakan soal yang

mereka dapat, pertanyaan akan dilempar kepada pasangan lain, jika pasangan

yang mendapat kesempatanmenjawab tidak bisa menjawab pertanyaan, maka akan

dilemparkan kepada pasangan lain yang bisa menjawab dan jika tidak ada yang

bisa menjawab, maka pasangan yang memberikan pertanyaan akan menjawabnya

dan pasangan lain memperhatikan. Hal ini dilakukan secara bergiliran dan secara

(18)

7

pertanyaan dari pasangan lain. Bagi pasangan yang bisa menjawab pertanyaan

yang dilempar akan diberikan poin. Dengan demikian aktivitas siswa akan

meningkat dan seiring dengan itu hasil belajar yang diperoleh akan meningkat

pula.

Dalam strategi ini siswa dituntut lebih aktif mencari pasangan kartu antara

jawaban dan soal. Dengan metode pencarian kartu pasangan ini siswa dapat

mengidentifikasi permasalahan yang terdapat dalam kartu yang ditemukan dan

membahasnya secara bersama-sama, karena sebelum menemukan pasangan kartu

siswa terlebih dahulu harus sudah mengetahui gambaran soal atau jawaban dari

kartu yang mereka pegang yang kemudian akan dicocokkan dan dibahas bersama

pasangannya. Strategi ini dapat melatih kerjasama antar siswa dan hal tersebut

dapat mendorong siswa lebih aktif dan menimbulkan ketertarikan mereka

terhadap pelajaran akuntansi karena situasi belajar yang menyenangkan.

Berdasarkan uraian diatas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini

adalah dengan penerapan strategi pembelajaran Index Card Match (ICM). Dengan

menerapkan strategi pembelajaran ini diharapkan aktivitas dan hasil belajar

akuntansi siswa kelas XI IS SMA Negeri 1 Kotarih dapat meningkat.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa dengan menggunakan strategi

pembelajaran Index Card Match (ICM) di kelas XI IS SMA Negeri 1 Kotarih

(19)

8

2. Peningkatan hasil belajar akuntansi siswa dengan menggunakan strategi

pembelajaran Index Card Match (ICM) di kelas XI IS SMA Negeri 1

Kotarih Tahun Ajaran 2011 / 2012.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat yaitu:

1. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan mengenai strategi pembelajaran

Index Card Match (ICM) dalam kegiatan pembelajaran yang akan diterapkan

nantinya di lapangan.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan pihak sekolah di SMA Negeri 1

Kotarih dalam menggunakan strategi pembelajaran Index Card Match untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dan mutu sekolah.

3. Sebagai bahan referensi dan masukanbagi civitas akademis fakultas ekonomi

Universitas Negeri Medan dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang

(20)

51 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Hasil belajar siswa setelah diterapkan Strategi Pembelajaran Index Card Match (ICM)

mengalami peningkatan. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas 12 orang siswa

menjadi 33 orang siswa pada siklus II. Hal tersebut menunjukkan bahwa strategi

pembelajaran Index Card Match (ICM) dapat meningkatkan hasil belajar siswa

khususnya pada khususnya pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan

perusahaan jasa di SMA Negeri 1 Kotarih.

2. Aktivitas belajar siswa selama penerapan Strategi Pembelajaran Index Card Match

(ICM) mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase aktivitas hanya 34,29% tetapi

pada siklus II meningkat menjadi 71,42%. Sehingga mencapai kriteria yang

diharapkan yakni minimal 70% tingkat keaktifan siswa. Dan persentase ketuntasan

klasikal mencapai 94,28%, sudah mencapai kriteria yakni lebih dari 70%. Sehingga

tidak perlu dilakukan siklus lanjutan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kepada guru bidang studi akuntansi khususnya di SMA Negeri 1 Kotarih menjadikan

Strategi Pembelajaran Index Card Match (ICM) sebagai salah satu alternatif dalam

(21)

52

perusahaan jasa karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi

siswa.

2. Penerapan strategi pembelajaran index card match (ICM) diharapkan dapat digunakan

sebagai masukan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian yang serupa atau bahan

perbandingan dengan model pembelajaran lain untuk diketahui hasil yang efektif

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aqib, Z.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Bell, dkk. Dalam Hasibuan. 2011. Webster University : Aktive Learning Handbook..Vol 3. Edisi 4. Journal institude for excellence in theaching and learning

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung : Yrama Widya.

Diedrich. Dalam Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Djamarah.2010. Guru dan Anak Dalam Interaksi Edukatif.Jakarta : Rneka Cipta

Dumaris. Erika 2010. Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match (ICM) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi siswa kelas XI-IS SMA Swasta Santo Yoseph Tanjung Sari Medan T.A 2009/2010. Medan : Skripsi

Emmy. 2010. Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match (ICM) Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa. Medan : Skripsi

Gagne. Dalam Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif meningkatkan kecerdasan

komunikasi antar peserta didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Gerlach, dan Ely.2009. Strategi Pembelajaran.

(http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/strategi-pembelajaran/ (diakses 16 februari 2012)

Green and Oxford. Dalam Warhono. 2008. Learning strategis Employed By ‘SBI’ High

School students in developing vocabluary mastery. Jurnal pendidikan pengembangan kurikulum dan Teknologi pembelajaran Vol 9, No 3, Jakarta.

Hamalik, Oemar.2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Handayani. 2009. Stategi Belajar Aktif dengan ICM.

(http://pelawiselatan.blogspot.com/2009/04/stategi-belajar-aktif.html. Diakses tanggal 28 Februari 2012)

Hartono.2008. Strategi Pembelajaran Aktive Learning.

(http://sditalqalam.wordpress.com/2008/01/09/strategi-pembelajaran-active-learning/ diakses 22 februari 2012)

Hasibuan, paulina.2011. Penerapan metode pembelajaran aktif tipe Index Card Match

(23)

Irawan, Andi.2010. Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Teknik Peta Pikiran di SMA Negeri 2 Binjai.Skripsi.Medan: Skripsi.

Kurniawati, Ewis. 2009. Komparasi Strategi Pembelajaran.

(http//myaghnee. Blogspot.com/2009/02/18/ komparasi-strategi-pembelajaran. Diakses pada tanggal 5 Mei 2012).

Meigs. 2008. “Sejarah Perkembangan Akuntansi”.

(http :// www.Ajick.wordpress.com/2008/06/03/ sejarah-perkembangan-akuntansi, Diakses 28 Februari 2012)

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Sardiman, A,M. 2009 Intertaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : RajaGrafindo persada.

Schinske, Jeffrey, N. Dalam Hasibuan. 2011. National science teacher. Association Taming

the testing/Grading Cycle in lecture classes centered around open-ended assesment,

journal of college science teaching.

Silberman, Melvin.2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Insan Madani

Siskandar. 2009. Upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar melalui pembelajaran

kooperatif pada siswa SLTP Negeri 1 Tanggerang. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol 6

No.3. Tanggerang. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia LPTK & ISPI

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinnya. Jakarta : Rineka cipta.

Soeditjarto. Dalam Sappaile. 2008. Pengaruh Tipe Tes dan Motivasi Berprestasi Terhadap

Hasil Belajar Matimatika Peserta Didik SMA N 30 DKI Jakarta. Jurnal pendidikan

dan kebudayaan, no.72, tahun ke-14, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2006. Peningkatan Kreatifitas Dan Hasil Belajar Jurnal Hasil Belajar, Vol 2. Edisi 1. Hal 38. Tersedia

http://blog.unila.ac.id/redeunawan/fies/2010/07/jurnal-2005-2006.pdf (diakses tanggal 3 februari 2012)

Suprijono, agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suwarno, agus. 2010. Index Card Match

(http :// goeswarno.blogspot.com/2010/10/index-card-match-metode-mencari.html) Diakses 5 April 2012)

(24)

(http :// www.Ajick.wordpress.com/2008/06/03/ sejarah-perkembangan-akuntansi, Diakses 28 Februari 2012)

Gambar

Gambar 1 Skema Langkah – Langkah Pembelajaran ICM ...........................

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian paired sample t-test untuk rasio likuiditas yang diproksikan dengan current ratio (CR); rasio aktivitas yang diproksikan dengan fixed assets

Metode pendidikan sebaya juga meningkatkan sikap pengendalian HIV/AIDS mahasiswa secara signifikan dibandingkan metode ceramah (p= 0.019). Dapat disimpulkan bahwa: 1)

Hasil yang didapat dalam rangka peninjauan Hukum Islam terhadap ritual-ritual keyakinan di Keraton Surakarta adalah hampir semua ritual-ritual keyakinan yang berasal dari

[r]

“ Identifikasi Sumber Air Tanah Dalam Berdasarkan Analisis Data Resistivitas Di Daerah Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah ” adalah hasil kerja saya atas

Berdasarkan hasil dari penelitian tentang kesalahan penalaran penggunaan bahasa pada papan peringatan di wilayah kota Surakarta menunjukkan bahwa terjadi 12 kasus

Hasil penelitian disimpulkan: (1) Jenis anak berkebutuhan khusus di SD inklusif terbanyak anak lambat belajar, (2) Menurut persepsi guru sebagian besar standar kompetensi

Kaum Neoklasik juga memasukkan asumsi setiap negara mempunyai teknologi dan preferensi yang sama, tidak ada kendala institusi yang mempengaruhi keluar masuknya modal dan tenaga