• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 14 TAHUN 2022 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN IRIGASI TAMBAK PARTISIPATIF TAHUN 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 14 TAHUN 2022 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN IRIGASI TAMBAK PARTISIPATIF TAHUN 2022"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 14 TAHUN 2022

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN IRIGASI TAMBAK PARTISIPATIF TAHUN 2022 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan peningkatan produksi perikanan budidaya, perlu dilaksanakan Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP) Tahun 2022;

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif Tahun 2022;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5870);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2017 tentang Pembudidayaan Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 166);

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NOMOR 16 JAKARTA 10110 KOTAK POS 4130 JKP 10041

TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 3514772 LAMAN www.kkp.go.id

(2)

4. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1746);

6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-KP/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1114);

7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 20);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN IRIGASI TAMBAK PARTISIPATIF TAHUN 2022.

Pasal 1

Petunjuk teknis pengelolaan irigasi tambak partisipatif Tahun 2022 dimaksudkan sebagai acuan bagi unit kerja pemberi bantuan lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Pembudi Daya Ikan, dan Pemangku Kepentingan.

Pasal 2

Petunjuk teknis pengelolaan irigasi tambak partisipatif Tahun 2022 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 3

Daftar formulir kegiatan penyaluran bantuan dan laporan kegiatan pengelolaan irigasi tambak partisipatif Tahun 2022 sebagaimana tercantum

(3)

dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 4

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 7 Januari 2022

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, ttd.

TB. HAERU RAHAYU

Salinan sesuai dengan aslinya

Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya,

(4)

LAMPIRAN I

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL

PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 14 TAHUN 2022 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN

IRIGASI TAMBAK PARTISIPATIF TAHUN 2022

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perikanan budidaya merupakan salah satu subsektor yang mempunyai peran penting dalam mewujudkan ketahanan atau kedaulatan pangan nasional. Selain itu, pada masa lalu subsektor ini juga telah terbukti mampu menciptakan usaha yang tahan terhadap goncangan krisis ekonomi serta dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kecil. Dimasa mendatang subsektor ini diyakini akan dapat menjadi salah satu penghasil devisa terbesar bagi negara. Untuk itu Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya telah mencanangkan revitalisasi tambak dalam bentuk klaster budidaya udang sebagai salah satu strategi untuk mencapai peningkatan produksi dari subsektor perikanan budidaya. Pelaksanaan revitalisasi tambak antara lain dilaksanakan melalui rehabilitasi prasarana irigasi tambak, yang dimaksudkan untuk mendukung beroperasinya sistem produksi dengan teknologi budidaya ikan yang maju, efisien, efektif dan berkelanjutan. Irigasi tambak sebagian telah mengalami penurunan fungsi, bahkan tidak sedikit irigasi tambak yang rusak dan sudah tidak berfungsi akibat faktor alam dan proses operasional serta pemeliharaannya belum dilaksanakan secara optimal. Selama ini proses pengelolaan jaringan irigasi tambak belum dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan karena belum tumbuhnya kesadaran Pembudi Daya Ikan terhadap pentingnya pengelolaan irigasi tambak. Oleh karena itu diperlukan proses pemberdayaan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengawasan, pengelolaan jaringan irigasi tambak dengan melibatkan peran serta masyarakat/kelompok Pembudi Daya Ikan sebagai pelaksana kegiatan dalam bentuk Padat Karya.

Kegiatan PITAP yang merupakan rehabilitasi saluran irigasi perikanan tersier, merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air yang menyatakan bahwa pembangunan jaringan

(5)

irigasi tersier menjadi hak dan tanggung jawab kelompok penguna air, dalam hal kelompok pengguna air tidak mampu melaksanakan pembangunan jaringan irigasi tersier maka diperlukan peran serta atau bantuan dari pemerintah.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya telah melaksanakan kegiatan Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP) sejak tahun 2013 sampai tahun 2021 di 18 Provinsi pada 77 Kabupaten. Kegiatan PITAP ini dilaksanakan secara Padat Karya, sehingga terdapat kegiatan pemberdayaan yang melibatkan masyarakat setempat selama pelaksanaan kegiatan PITAP.

Dalam hal meningkatkan keterlibatan masyarakat Pembudi Daya Ikan dalam Padat Karya dan meningkatkan jumlah saluran yang terehabilitasi dalam mendukung peningkatan produksi budidaya perikanan, maka perlu dilakukan kegiatan PITAP pada tahun 2022.

Kegiatan PITAP diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar- besarnya kepada Pembudi Daya Ikan dalam memperbaiki saluran irigasi tambak serta memperkuat kelembagaan Kelompok Pengelola Irigasi Perikanan (POKLINA) sehingga diharapkan masuk dalam Komisi Irigasi tingkat Kabupaten/Kota. Dalam kerangka tersebut di atas, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya perlu menyusun Petunjuk Teknis PITAP Tahun 2022, sebagai acuan pelaksanaan kegiatan PITAP.

B. Tujuan

1. Tujuan kegiatan PITAP adalah:

a. merehabilitasi prasarana irigasi tambak untuk meningkatkan fungsinya; dan

b. meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan irigasi tambak.

2. Sasaran Bantuan PITAP

Pembudi Daya Ikan yang tergabung dalam kelompok pengelola irigasi perikanan (POKLINA).

3. Indikator Keberhasilan Bantuan

a. terehabilitasi prasarana irigasi tambak pada kawasan lokasi PITAP sebanyak 65 (enam puluh lima) paket; dan

b. terwujudnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan prasarana irigasi tambak berkelanjutan secara Padat Karya.

C. Pengertian

Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:

1. Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif yang selanjutnya disebut PITAP adalah penyelenggaraan irigasi berbasis peran serta kelompok pengelola irigasi perikanan mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan,

(6)

meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan rehabilitasi, dan operasional pemeliharaan.

2. Kelompok Masyarakat adalah kumpulan orang yang terorganisasi yang mempunyai pengurus dan aturan-aturan dalam organisasi kelompok yang secara langsung melakukan kegiatan dalam suatu usaha bersama di bidang kelautan dan perikanan.

3. Kelompok Pengelola Irigasi Perikanan yang selanjutnya disebut POKLINA adalah gabungan Pembudi Daya Ikan yang terorganisir dalam satu kelompok yang mengelola irigasi dalam satu kawasan perikanan budidaya, mempunyai struktur dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.

4. Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang kegiatan perikanan budidaya.

5. Jaringan Irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian pemberian dan penggunaannya.

6. Padat Karya adalah pelaksanaan kegiatan PITAP yang menggunakan tenaga manusia, termasuk masyarakat sekitar di luar anggota POKLINA.

7. Konsultan Manajemen PITAP yang selanjutnya disebut KMPt adalah perseorangan bukan Aparatur Sipil Negara dan/atau TNI/POLRI yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen dalam membantu pelaksanaan pekerjaan secara teknis dan pengawasan pekerjaan di lapangan.

8. Pembudi Daya Ikan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan pembudidayaan ikan.

9. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari Menteri Kelautan dan Perikanan untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Kelautan dan Perikanan.

10. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh Pengguna Anggaran/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

11. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

12. Direktorat adalah Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan.

13. Dinas Provinsi adalah satuan kerja perangkat daerah di Provinsi yang membidangi urusan perikanan.

14. Dinas Kabupaten/Kota adalah satuan kerja perangkat daerah di Kabupaten/Kota yang membidangi urusan perikanan.

(7)

15. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang mempunyai tugas teknis di bidang perikanan budidaya.

16. Kepala Dinas adalah kepala satuan kerja perangkat daerah di Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi urusan perikanan.

17. Tenaga Teknis adalah pegawai negeri di lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota yang diusulkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota kepada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, serta ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

(8)

BAB II

PEMBERI, BENTUK, RINCIAN JUMLAH, PERSYARATAN PENERIMA, TATA KELOLA PENCAIRAN DANA, DAN PENYALURAN DANA BANTUAN PEMERINTAH

A. Pemberi Bantuan Pemerintah

Pemberi bantuan adalah Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

B. Bentuk Bantuan Pemerintah

Bantuan dalam kegiatan Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif sebagaimana pada Tabel 1.

Tabel 1. Jenis dan Bentuk Bantuan Jenis Bantuan Bentuk

Bantuan Spesifikasi Kegiatan

Sarana/Prasarana Barang Saluran irigasi tambak tersier yang masih bisa dikerjakan secara manual.

a. Rehabilitasi

saluran tambak (*);

b. Pembangunan atau rehabilitasi bangunan

silang(**):

1) gorong-gorong;

2) tanggul

penahan tanah, bangunan

pembagi air; dan 3) jembatan.

Keterangan:

(*) : Kegiatan pokok

(**) : Kegiatan penunjang jika diperlukan

C. Rincian Jumlah Bantuan Pemerintah

Bantuan sarana/prasarana dalam kegiatan Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif yang akan diberikan terdiri dari 65 (enam puluh lima) paket kepada pembudidaya ikan yang tergabung dalam POKLINA yang memenuhi persyaratan penerima bantuan.

D. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah

Penyaluran bantuan dapat diberikan kepada penerima bantuan, dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

(9)

1. Lokasi

a. berada di kawasan tambak pada satu wilayah Kecamatan;

b. peruntukan lahan untuk pembudidayaan ikan;

c. bebas dari sengketa/masalah hukum dan disetujui oleh pemilik lahan (tidak ada biaya ganti rugi);

d. bukan lokasi penerima bantuan PITAP melalui DAK atau program sejenis tahun 2022;

e. kondisi saluran irigasi perikanan membutuhkan rehabilitasi dan belum pernah mendapatkan bantuan kegiatan rehabilitasi saluran sejenis dalam 2 (dua) tahun terakhir yang dibuktikan dengan surat pernyataan; dan

f. saluran irigasi lokasi penerima bantuan PITAP mempunyai lebar atas maksimal 6 meter.

2. POKLINA

a. dikukuhkan/disahkan oleh Camat;

b. terdaftar dilaman satu data;

c. berbadan hukum atau terdaftar di Dinas;

d. memiliki sekretariat dengan alamat yang benar dan jelas di lokasi tempat pelaksanaan kegiatan;

e. memiliki/mengelola tambak pada wilayah kegiatan PITAP;

f. kepengurusan minimal Ketua, Sekretaris dan Bendahara, pengurus bukan kepala daerah, anggota legislatif, perangkat desa/kelurahan, ASN, TNI/POLRI;

g. anggota minimal 20 orang;

h. memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga;

i. bersedia membuat dan menandatangani pakta integritas; dan

j. memiliki rekening yang masih aktif atas nama POKLINA yang ditandatangani oleh ketua dan bendahara (dilampiri dengan surat keterangan aktif dari bank) ; dan

k. bukan penerima bantuan PITAP melalui DAK atau bantuan sejenis PITAP lainnya pada tahun 2022.

E. Tata Kelola Bantuan Pemerintah 1. Kelembagaan

Kelembagaan dalam kegiatan penyaluran bantuan pemerintah kegiatan PITAP terdiri atas Direktorat Jenderal, Direktorat, Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota, KMPt, Tenaga Teknis dan POKLINA, yang mempunyai alur tugas sebagaimana tercantum pada Gambar 1.

(10)

Gambar 1. Kelembagaan Bantuan Pemerintah PITAP

Keterangan gambar :

1 : Direktorat Jenderal menyusun juknis, melakukan sosialisasi kepada Dinas Provinsi, Dinas Kab/Kota, dan POKLINA dan melakukan seleksi, verifikasi calon penerima bantuan.

2 : POKLINA mengajukan proposal bantuan ke Dinas Kab/Kota.

3 : Dinas Kab/Kota melakukan identifikasi calon lokasi dan calon penerima bantuan dan menyampaikan usulan calon penerima bantuan kepada Direktorat Jenderal.

4 : Penetapan kelompok dan penyaluran dana bantuan oleh Direktur Jenderal dengan Ketua POKLINA.

5 : Direktorat Jenderal menetapkan dan menugaskan Direktorat, Tenaga Teknis, serta KMPt terkait pelaksanaan kegiatan PITAP.

6 : KMPt melakukan koordinasi hasil pekerjaan PITAP dengan POKLINA.

7 : Direktur melakukan kontrak kerjasama dengan Poklina dan melakukan penjanjian kontrak kerja dengan KMPt.

Adapun tugas dari masing-masing kelembagaan PITAP adalah sebagai berikut:

1) Direktorat Jenderal

a. menetapkan Petunjuk Teknis (Juknis) PITAP;

b. menetapkan Tenaga Teknis;

c. menyediakan anggaran;

d. menetapkan lokasi penerima bantuan;

e. mengesahkan POKLINA penerima bantuan;

DKP Provinsi

Direktorat

KMPt

Kontrak Kerja dan Kerja sama

Poklina DKP Kab/Kota

Direktorat Jenderal

Tenaga Teknis

: Koordinasi : Instruksi Keterangan :

4

1

2 3

5

6

7

(11)

2) PPK

a. menerima usulan permohonan bantuan dari masyarakat;

b. menetapkan POKLINA penerima bantuan PITAP;

c. menandatangani berita acara negosiasi dengan POKLINA;

d. menandatangani perjanjian kerja sama dengan POKLINA dan kontrak kerja dengan KMPt.

3) Direktorat

a. menyusun rencana kerja dan Petunjuk Teknis;

b. melakukan sosialisasi kegiatan dan koordinasi dengan Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota;

c. melakukan seleksi dan verifikasi calon lokasi dan calon penerima bantuan didampingi oleh Dinas Kabupaten/Kota dengan dilengkapi dengan berita acara hasil seleksi, dan verifikasi;

d. menerima usulan perubahan pekerjaan kegiatan PITAP (apabila ada);

e. memeriksa kelengkapan dokumen pencairan dana POKLINA dan KMPt untuk tahap I, II, dan III;

f. memeriksa kelengkapan dokumen laporan harian, mingguan, bulanan, dan akhir dari POKLINA dan KMPt;

g. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan PITAP serta melaporkan kepada Direktur Jenderal cq. Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan;

h. memeriksa kelengkapan dokumen hasil pekerjaan PITAP; dan i. menyusun laporan kegiatan PITAP.

4) Dinas Provinsi

a. melakukan koordinasi dengan pihak terkait; dan

b. mendampingi Direktorat Jenderal dalam sosialisasi dan monitoring kegiatan PITAP.

5) Dinas Kabupaten/Kota

a. mengidentifikasi calon lokasi dan penerima bantuan PITAP;

b. mengusulkan calon lokasi dan penerima bantuan PITAP ke Direktur Jenderal dengan tembusan ke Kepala Dinas Provinsi;

c. melakukan koordinasi pelaksanaan PITAP dengan Direktorat Jenderal dan Dinas Provinsi; dan

d. melakukan sosialisasi pelaksanaan PITAP bersama Direktorat Jenderal dan/atau Dinas Provinsi.

6) Tenaga Teknis

a. melakukan pendampingan kepada POKLINA terkait dengan penyusunan dokumen administrasi, pelaksanaan kegiatan, proses

(12)

pencairan anggaran tiap tahap kegiatan sampai dengan pelaporan kegiatan;

b. melakukan verifikasi laporan mingguan dan bulanan kegiatan PITAP dari POKLINA;

c. bersama dengan KMPt melakukan validasi bukti pembelanjaan (tenaga kerja, bahan/material) dan laporan kemajuan fisik pekerjaan sebagai dasar pengajuan pencairan anggaran tahap berikutnya;

d. memeriksa perubahan pelaksanaan pekerjaan PITAP (apabila ada);

dan

e. memeriksa hasil pekerjaan PITAP bersama dengan POKLINA dan KMPt.

7) POKLINA

a. membuat proposal untuk diusulkan ke Direktorat Jenderal/Dinas Kabupaten/Kota;

b. menetapkan Tim Penyelenggaraan Swakelola yang terdiri dari Tim Persiapan, Tim Pelaksana, dan Tim Pengawas;

c. membuat surat pernyataan tanggung jawab mutlak, pakta integritas, surat pernyataan siap swakelola, surat pernyataan bebas sengketa dan surat pernyataan kesanggupan melaksanakan pemeliharaan hasil pekerjaan PITAP;

d. menandatangani berita acara negosiasi dengan PPK;

e. menandatangani kontrak kerja sama dengan PPK;

f. mengajukan permohonan pencairan dan rencana penggunaan anggaran tahap I (40%), tahap II (30%) dan tahap III (30%);

g. melaksanakan kegiatan PITAP;

h. mengusulkan perubahan pekerjaan kegiatan PITAP (apabila ada);

i. membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan yang dilengkapi dokumentasi;

j. membuat laporan kemajuan pekerjaan fisik (30%, 60%, dan 100%) dan keuangan (40%, 70%, dan 100%);

k. membuat pembukuan kas pelaksanaan pekerjaan;

l. menyampaikan bukti pembelanjaan (tenaga kerja, bahan/material) kepada PPK;

m. memeriksa hasil pekerjaan PITAP bersama dengan Tenaga Teknis dan KMPt;

n. menyerahkan hasil pekerjaan ke PPK dan menerima hasil pekerjaan dari KPB; dan

o. memelihara hasil pekerjaan PITAP.

(13)

8) Konsultan Manajemen PITAP (KMPt)

a. memeriksa metode pelaksanaan pekerjaan kegiatan PITAP dan membuat kaji ulang kondisi lapangan;

b. melakukan review terhadap RAB yang diusulkan oleh POKLINA;

c. melakukan pengawasan dan pendampingan pelaksanaan kegiatan PITAP;

d. melakukan validasi bukti pembelanjaan pelaksanaan kegiatan PITAP;

e. memverifikasi laporan mingguan dan bulanan yang dibuat oleh POKLINA;

f. menyetujui usulan perubahan pekerjaan kegiatan PITAP (apabila ada);

g. membuat laporan harian, mingguan, bulanan, yang dilengkapi dokumentasi dan bukti pembelanjaan disampaikan kepada Direktorat Jenderal ditembuskan ke Dinas Kabupaten/Kota; dan h. memeriksa hasil pekerjaan PITAP bersama dengan Tenaga Teknis

dan POKLINA.

Dalam menjalankan tugasnya, khusus untuk Konsultan Manajemen PITAP (KMPt) harus memenuhi persyaratan, yaitu:

1) Konsultan Manajemen PITAP (KMPt) a. minimal D3 Teknik Sipil;

b. bukan Aparatur Sipil Negara dan/atau TNI/POLRI;

c. memiliki pengalaman minimal 2 (dua) tahun dalam bidang pengawasan pekerjaan konstruksi;

d. mampu mengoperasikan komputer dan perangkat internet serta memiliki kemampuan administrasi dan pelaporan; dan

e. bersedia ditugaskan di lokasi kegiatan PITAP.

2. Mekanisme Pencairan Bantuan

a. Pencairan dana kepada POKLINA dilakukan secara bertahap, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Tahap I : 40% (empat puluh persen) dari keseluruhan dana apabila POKLINA telah siap melaksanakan Swakelola, dengan melampirkan:

a) dokumen kerja sama;

b) proposal;

c) fotokopi buku rekening bank atas nama POKLINA;

d) rencana Penggunaan Anggaran Tahap I;

e) berita acara penyelesaian Tahap I;

(14)

f) surat permohonan pembayaran;

g) berita acara pembayaran tahap I; dan h) kuitansi pembayaran tahap I.

2) Tahap II : 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana apabila pekerjaan telah mencapai minimal 30% (tiga puluh persen), dengan melampirkan:

a) surat permohonan pembayaran tahap II

b) laporan Kemajuan Fisik yang disusun oleh POKLINA dan telah diverifikasi oleh tenaga teknis dan diketahui oleh KMPt;

c) berita acara penyelesaian pekerjaan sekurang-kurangnya 30%;

d) dokumentasi kemajuan pekerjaan;

e) laporan penggunaan dana yang dilengkapi dengan fotokopi bukti/nota pengeluaran dan absensi tenaga kerja;

f) laporan Harian, Mingguan, dan Bulanan serta Buku Kas;

g) rencana penggunaan dana Tahap II sebesar 30% dari nilai kontrak diketahui dan KMPt;

h) kuitansi tanda terima tahap II yang ditandatangani Ketua POKLINA; dan

i) berita acara pembayaran tahap II.

3) Tahap III : 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana apabila pekerjaan telah mencapai minimal 60% (enam puluh persen), dengan melampirkan:

a) surat permohonan pembayaran tahap III;

b) laporan Kemajuan Fisik yang disusun oleh POKLINA dan telah diverifikasi oleh Dinas Kabupaten/Kota dan diketahui oleh KMPt;

c) berita acara penyelesaian pekerjaan sekurang-kurangnya 60%;

d) dokumentasi kemajuan pekerjaan;

e) laporan penggunaan dana yang dilengkapi dengan fotokopi bukti/nota pengeluaran dan absensi tenaga kerja;

f) laporan Harian, Mingguan, dan Bulanan serta Buku Kas;

g) rencana penggunaan dana Tahap III sebesar 30% dari nilai kontrak diketahui Dinas Kabupaten/Kota dan KMPt;

h) kuitansi tanda terima tahap III yang ditandatangani Ketua POKLINA; dan

i) berita acara pembayaran tahap III.

(15)

b. Prosedur pencairan dana PITAP sebagai berikut:

1) PPK melakukan proses penyaluran dana kepada POKLINA sesuai dengan persyaratan dan kelengkapan dokumen yang telah ditetapkan;

2) pencairan dana PITAP dilakukan dengan mekanisme transfer langsung ke rekening POKLINA;

3) Surat Perintah Membayar (SPM-LS) diajukan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dengan mengacu persyaratan pencairan dana.

Adapun alur pencairan dana PITAP sebagaimana Gambar 2 berikut:

PPK Dit. Kawasan dan

Kesehatan Ikan PPK Dit. Kawasan dan

Kesehatan Ikan

Kelengkapan : 1. surat permohonan

pembayaran tahap I;

2. dokumen kerja sama;

3. proposal;

4. fotokopi buku rekening bank Poklina;

5. rencana penggunaan anggaran tahap I;

6. Berita Acara Pembayaran tahap I; dan 7. Kuitansi pembayaran

tahap I;

8. Berita acara penyelesaian tahap I.

Kelengkapan :

1. surat permohonan pembayaran tahap II;

2. laporan kemajuan fisik yang disusun oleh Poklina dan telah diverifikasi oleh Tenaga Teknis dan diketahui oleh KMPt;

3. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan sekurang-kurangnya 30%;

4. dokumentasi kemajuan pekerjaan;

5. laporan penggunaan dana yang dilengkapi dengan fotokopi bukti/nota

pengeluaran dan absensi tenaga kerja;

6. laporan harian, mingguan, dan bulanan serta buku kas;

7. rencana penggunaan dana tahap II sebesar 30% dari nilai kontrak diketahui KMPt;

8. kuitansi tanda terima tahap II yang ditandatangani Ketua Poklina; dan

9. Berita Acara Pembayaran tahap II.

PENCAIRAN TAHAP I PENCAIRAN TAHAP II

PPK Dit. Kawasan dan Kesehatan Ikan

Kelengkapan :

1. surat permohonan pembayaran tahap III;

2. laporan kemajuan fisik yang disusun oleh Poklina dan telah diverifikasi oleh Tenaga Teknis dan diketahui oleh KMPt;

3. Berita Acara Penyelesaian pekerjaan sekurang-kurangnya 60%;

4. dokumentasi kemajuan pekerjaan;

5. laporan penggunaan dana yang dilengkapi dengan

fotokopi bukti/nota pengeluaran dan absensi tenaga kerja;

6. laporan harian, mingguan, dan bulanan serta buku kas;

7. rencana penggunaan dana tahap III sebesar 30% dari nilai kontrak diketahui KMPt;

8. kuitansi tanda terima tahap III yang ditandatangani Ketua Poklina; dan

9. Berita Acara Pembayaran tahap III.

PENCAIRAN TAHAP III

POKLINA POKLINA

POKLINA

Gambar 2. Mekanisme Penyaluran Bantuan

(16)

1a

F. Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah

1. Mekanisme Usulan, Penetapan Calon Penerima dan Penyaluran Dana Bantuan PITAP

a. Mekanisme pemberian Bantuan Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan dilakukan melalui laman www.satudata.kkp.go.id.

b. Dalam hal calon penerima bantuan/penerima bantuan tidak mampu mengakses laman sebagaimana dimaksud pada huruf a, mekanisme pemberian Bantuan Pemerintah dapat dilakukan secara manual.

Gambar 3. Alur Mekanisme Usulan, Penetapan dan Penyaluran Bantuan PITAP Keterangan diagram:

1a : POKLINA menyampaikan surat usulan bantuan PITAP tahun 2022 secara manual kepada Direktur Jenderal melalui Dinas Kabupaten/Kota.

1b : Surat usulan kemudian ditembuskan oleh Dinas Kabupaten/Kota kepada Direktur Jenderal dan Dinas Provinsi sebagai laporan.

1c : Dinas Kabupaten/Kota melakukan identifikasi calon penerima bantuan dan direkomendasikan/diusulkan ke Direktur Jenderal

2 : Direktur Jenderal melalui staff/verifikator yang ditugaskan melakukan seleksi dan verifikasi.

3 : Calon penerima bantuan yang memenuhi kriteria kemudian diusulkan kepada PPK untuk ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA.

4 : PPK melakukan kontrak kerja dengan POKLINA, dan POKLINA menyerahkan hasil pekerjaan kepada PPK

5a : PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada KPA.

5b : Serah terima barang dari KPA kepada KPB.

5c : Serah terima barang dari KPB kepada POKLINA.

Adapun serah terima hasil pekerjaan PITAP dari POKLINA kepada PPK disertai dokumen sebagai berikut:

a. laporan penyelesaian pekerjaan (100%) diverifikasi oleh tenaga teknis dan KMPt;

1a 1c

1b

1b

5a

4

3 5c

Poklina Dirjen

Perikanan Budidaya

Identifikasi

Dinas Kabupaten/Kota Dinas Provinsi KPB KPA

a. Seleksi; dan b. Verifikasi

PPK (Direktur Kwasan dan

Kesehatan Ikan) 2

1a

5c 5b

1 c

1b

(17)

b. BA Penyelesaian Pekerjaan;

c. BA Pemeriksaan hasil pekerjaan;

d. dokumentasi pekerjaan;

e. buku kas; dan

f. bukti setor dana sisa ke Rekening Kas Negara (jika ada).

2. Alur kegiatan PITAP

a. Kegiatan utama dari PITAP adalah kegiatan rehabilitasi prasarana irigasi tambak yang harus dikerjakan secara manual, sedangkan kegiatan penunjangnya adalah persiapan dan administrasi kegiatan serta pembuatan bangunan silang seperti jembatan, gorong-gorong, dsb. Untuk kegiatan persiapan dan administrasi maksimum sebesar 5% dari nilai paket dan untuk kegiatan bangunan silang diperbolehkan maksimum sebesar 20% dari nilai paket.

b. Pelaksanaan kegiatan PITAP meliputi:

1) Identifikasi, Seleksi, dan Verifikasi serta Pengusulan Calon Lokasi/POKLINA, yaitu:

a) identifikasi calon lokasi dan penerima PITAP dilakukan oleh Dinas Kabupaten/Kota dan selanjutnya diusulkan oleh Dinas Kabupaten/Kota ke Direktorat Jenderal dengan tembusan ke Dinas Provinsi;

b) seleksi dan verifikasi calon lokasi dan penerima PITAP dilakukan oleh Direktorat Jenderal; dan

c) usulan calon lokasi dan penerima PITAP harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

2) Evaluasi Proposal

Proposal kegiatan PITAP yang dibuat oleh POKLINA diperiksa oleh Dinas kabupaten/Kota, selanjutnya diseleksi dan

diverifikasi oleh Direktorat Jenderal.

Isi proposal memuat:

a) gambaran umum lokasi yang menguraikan tentang alamat lokasi, komoditas, dan produksi yang telah dicapai serta kondisi awal saluran yang akan dikerjakan berikut dokumentasi awal.

b) Profil POKLINA:

1. kelembagaan POKLINA;

2. Alamat sekretariat POKLINA;

3. struktur Organisasi dan AD/ART;

4. data anggota POKLINA;

5. SK POKLINA tentang Tim Persiapan, Pelaksana, dan Pengawas kegiatan;

(18)

6. fotokopi KTP pengurus dan anggota;

7. nomor telepon/HP Ketua POKLINA dan Bendahara; dan 8. fotokopi rekening POKLINA.

c) Metode pelaksanaan pekerjaan memuat latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, kondisi awal lokasi pekerjaan (produksi perikanan, saluran yang akan dikerjakan, dan dokumentasi awal dari lokasi kegiatan), waktu pelaksanaan pekerjaan, keperluan bahan, peralatan dan jasa lainnya.

d) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Tim Penyelenggara Swakelola membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan meliputi pengadaan bahan, peralatan, dan jasa lainnya secara rinci dijabarkan dalam rencana penggunaan anggaran tiap tahap.

e) Gambar Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis

1. Gambar rencana kerja memuat lay out, denah, potongan memanjang dan potongan melintang; dan

2. Spesifikasi teknis disusun mengikuti pedoman/standar yang sesuai dengan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.

3) Penetapan POKLINA dan Lokasi PITAP

Tahapan penetapan POKLINA dan lokasi PITAP adalah sebagai berikut:

a) Dinas Kabupaten/Kota mengusulkan calon POKLINA dan lokasi ke Direktorat Jenderal dengan tembusan ke Dinas Provinsi disertai surat pernyataan pendampingan;

b) Direktorat Jenderal menetapkan lokasi kegiatan PITAP;

c) PPK menetapkan POKLINA sebagai pelaksana kegiatan PITAP yang selanjutnya disahkan oleh KPA;

d) PPK dan POKLINA melakukan negosiasi harga pekerjaan;

dan

e) POKLINA dan PPK menandatangani Surat Perjanjian/Kontrak kerja dengan metode pengadaan swakelola.

4) Pembayaran kegiatan PITAP:

a) Penyaluran dana kepada POKLINA dilakukan secara bertahap sesuai mekanisme pencairan dana;

b) Direktorat memeriksa kelengkapan persyaratan pencairan dana yang diajukan oleh POKLINA; dan

c) Pembayaran upah tenaga kerja dilakukan secara harian berdasarkan daftar hadir pekerja;

(19)

d) PPK dapat melakukan penangguhan pencairan dana jika terdapat indikasi penyimpangan pelaksanaan kegiatan ataupun penggunaan dana di lapangan sampai dengan penyelesaian permasalahan dan apabila diperlukan PPK dapat meminta kepada APIP (Aparat Pengawasan Internal Pemerintah) untuk melakukan pengawasan.

(20)

BAB III

PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH, KETENTUAN PERPAJAKAN, SANKSI, DAN PELAPORAN

A. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah

Alur pertanggungjawaban penggunaan dana Bantuan Pemerintah yang diterima oleh POKLINA dibuktikan dengan dokumen berupa:

Laporan kegiatan PITAP yang memuat:

1. dokumentasi pekerjaan (foto, invoice/kuitansi, dll);

2. laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan;

3. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dari POKLINA kepada PPK 4. Berita Acara Serah Terima hasil pekerjaan dari POKLINA ke PPK.

5. Berita Acara Serah Terima pekerjaan dari PPK kepada KPA;

6. Berita Acara Serah Terima pekerjaan dari KPA kepada KPB; dan 7. Berita Acara Serah Terima pekerjaan dari KPB kepada POKLINA B. Ketentuan Perpajakan

Ketentuan perpajakan pada kegiatan PITAP ini terkait pengadaan barang/jasa mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan.

C. Sanksi

1. Sanksi diberikan kepada penerima bantuan yang terbukti melakukan kesalahan:

a. penyelesaian pekerjaan melebihi waktu batas akhir perjanjian kerja sama; dan

b. pekerjaan PITAP yang dilakukan tidak sesuai dengan perjanjian kerja sama.

2. Sanksi diberikan kepada POKLINA:

a. penangguhan pencairan dana; dan

b. tidak diberikan bantuan dari Direktorat Jenderal selama 2 tahun terhitung sejak sanksi diputuskan.

3. Sanksi kepada KMPt dikenakan sesuai ketentuan dalam perjanjian kontrak kerja.

D. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 1. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan sebagai berikut:

a. Direktur Jenderal melakukan monitoring dan evaluasi sampai Bantuan Pemerintah beroperasi sesuai tujuan pemberian Bantuan Pemerintah selama 3 (tiga) tahun yaitu pada tahun pelaksanaan penyaluran Bantuan Pemerintah dan 2 (dua) tahun berikutnya.

(21)

b. Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling sedikit terhadap:

1) kesesuaian antara pelaksanaan penyaluran Bantuan Pemerintah dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan serta ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

2) kesesuaian antara target capaian dengan realisasi.

c. Direktur Jenderal mengambil langkah-langkah tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi untuk perbaikan penyaluran Bantuan Pemerintah.

2. Pelaporan

a. Laporan kegiatan PITAP dilakukan secara berjenjang dari penerima bantuan ke Dinas Kabupaten/Kota, selanjutnya Dinas Kabupaten/Kota menyampaikan kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan tembusan kepada Dinas Provinsi.

Laporan yang disampaikan yaitu:

1) POKLINA dan KMPt menyampaikan laporan kegiatan PITAP kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan dan ditembuskan ke Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota; dan

2) Direktur Jenderal melaporkan perkembangan pelaksanaan pemberian Bantuan Pemerintah kepada Menteri paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap 3 (tiga) bulan.

b. Laporan dilaksanakan selama 3 (tiga) tahun yaitu pada tahun pelaksanaan penyaluran Bantuan Pemerintah dan 2 (dua) tahun berikutnya.

(22)

BAB IV PENUTUP

Pelaksanaan program Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP) ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan dan permasalahan yang selama ini dihadapi masyarakat Pembudi Daya Ikan/udang yaitu tidak berfungsinya sistem Jaringan Irigasi perikanan karena tidak adanya operasional dan pemeliharaan saluran irigasi secara berkelanjutan. Petunjuk teknis PITAP ini diharapkan menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan agar terlaksana sesuai dengan tujuan secara efisien, efektif, dan akuntabel.

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, ttd.

TB. HAERU RAHAYU

Salinan sesuai dengan aslinya

Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya,

(23)

LAMPIRAN II

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

NOMOR 14 TAHUN 2022 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN IRIGASI TAMBAK PARTISIPATIF TAHUN 2022

DAFTAR FORMULIR

KEGIATAN PENYALURAN BANTUAN DAN LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN IRIGASI TAMBAK PARTISIPATIF TAHUN 2022

NO. ISI LAMPIRAN

1. Formulir 1 surat usulan lokasi dan POKLINA 2. Formulir 2 identifikasi POKLINA

3. Formulir 3 identifikasi lokasi

4. Formulir 4 format proposal kegiatan

5. Formulir 5 data kelompok calon pelaksana PITAP 6. Formulir 6 SK Penetapan Tim penyelenggara swakelola 7. Formulir 7 metode pelaksanaan pekerjaan

8. Formulir 8 Rencana Anggaran Biaya (RAB) 9. Formulir 9 surat pendampingan

10. Formulir 10 surat pernyataan tanggung jawab mutlak 11. Formulir 11 surat pernyataan bebas sengketa

12. Formulir 12 pakta integritas

13. Formulir 13 surat pernyataan siap melaksanakan swakelola 14. Formulir 14 surat pernyataan siap melaksanakan pemeliharaan

jaringan irigasi

15. Formulir 15 berita acara verifikasi calon penerima bantuan PITAP 16. Formulir 16 permohonan pembayaran

17. Formulir 17 berita acara pembayaran 18. Formulir 18 kuitansi

19. Formulir 19 berita acara kaji ulang 20. Formulir 20 berita acara negosiasi 21. Formulir 21 berita acara review RAB

22. Formulir 22 berita acara penyelesaian pekerjaan 23. Formulir 23 laporan harian

24. Formulir 24 laporan mingguan 25. Formulir 25 laporan bulanan

26. Formulir 26 berita acara penyelesaian 100 % pekerjaan PITAP 27. Formulir 27 berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan PITAP

(24)

28. Formulir 28 berita acara serah terima pekerjaan (POKLINA-PPK) 29. Formulir 29 Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (KPB – POKLINA)

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, ttd.

TB. HAERU RAHAYU

Salinan sesuai dengan aslinya

Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya,

(25)

Formulir 1

Surat Usulan Lokasi dan Kelompok Pengelola Irigasi Perikanan (POKLINA)

KOP DINAS KABUPATEN/KOTA

Nomor :

Perihal : Usulan Kelompok Pengelola Irigasi Perikanan (POKLINA) Calon Pelaksana PITAP

Lampiran : 1 (Satu) Berkas

Yth. Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan Ditjen PB - KKP di Tempat

Sesuai dengan hasil identifikasi Kabupaten/Kota ..., bersama ini kami sampaikan daftar POKLINA calon penerima PITAP TA. 2022 sebagai berikut (dokumen kelengkapan administrasi POKLINA terlampir):

No. POKLINA LOKASI

Pembentukan POKLINAyang disahkan oleh

Camat

Denah Saluran

1. Nama

POKLINA...

Desa...

Kelurahan ....

Kecamatan... Ada/Tidak Ada/Tidak

2. Desa...

Kelurahan ....

Kecamatan... Ada/Tidak Ada/Tidak

dst.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan Kerjasama Saudara diucapkan terimakasih.

...,...2022

KepalaDinas Kabupaten/Kota...

...NIP ...

Tembusan:

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi………

(26)

Format Lampiran Surat Usulan Calon Lokasi dan Kelompok Pengelola Irigasi Perikanan (POKLINA) Nomor : ...

Tanggal : ...

Usulan Calon Lokasi dan Calon Penerima Dana PITAP TA.2022 Kabupaten/Kota...

No POKLINA

Lokasi Kegiatan

PITAP

Pembentukan POKLINA yang disahkan oleh

Camat

Usaha Budidaya Kebutuhan

Rehabilitasi di Kecamatan Jenis Budidaya Komoditas

1

2

POKLINA...

Ketua : ...

Sekretaris : ...

Bendahara : ...

Anggota : ... Org 1 ...

2 ...

dst. ...

POKLINA...

dst...

Desa...

Kec...

Ada/tidak Tradisional/

Tradisional plus/ Semi

Intensif

Bandeng/

Vaname/Windu

Sal1:Pj= ...m Lb= ...m

Sal2:Pj= ....m Lb= ...m Dst....

Pj= Panjang saluran Lb= Lebar dasar saluran

Pelaksana Identifikasi

1. ...(Nama/NIP)...

2...(Nama/NIP)...

3. ...(Nama/NIP)...

ttd ttd ttd

(27)

Formulir 2 Identifikasi POKLINA FORM IDENTIFIKASI POKLINA

PITAP TA.2022

Nama

Kelompok : ...

Jumlah

Anggota : ...

orang

Alamat : ... (Jalan, Kampung,RT/RW)

Desa... (Nama Desa& titik koordinat) Kecamatan ... (Nama Kecamatan & titik koordinat)

Kab./Kota... (Nama Kab./Kota) Ketua

Kelompok : ...

Jenis Kelamin : ... (L/P) Umur :...(Tahun)

Pendidikan : ... (SD/SLTP/SLTA/PT) Luas Lahan : ... (m2/Ha)

Jenis Budidaya : ...

Komoditas : ...

Kondisi Jaringan Irigasi

: ... (Kurang berfungsi/Tidak berfungsi/Belum terbangun seluruhnya)

No. Komponen Ya Tidak

1. Diutamakan POKLINA yang berbadan hukum atau terdaftar di Dinas Kabupaten;

2. Memiliki sekretariat dengan alamat yang benar dan jelas di lokasi tempat pelaksanaan kegiatan

3. Pembudidaya ikan dan/atau yang memiliki tambak pada wilayah kegiatan PITAP;

4. Kepengurusan POKLINA minimal Ketua,Sekretaris dan Bendahara;

5. Kepengurusan POKLINA (ketua, sekretaris dan bendahara) bukan kepaladaerah, perangkat desa/kelurahan, ASN, TNI/POLRI;

6. POKLINA mempunyai anggota minimal 20 orang;

7. Memiliki Anggaran Dasar/AnggaranRumah Tangga yang disahkan oleh Camat;

8. Bersedia menandatangani pakta integritas;

9. Memiliki rekening aktif atas nama POKLINA yang

ditandatangani oleh ketua dan bendahara (dilampiri dengan surat keterangan aktif dari bank).

...,...2022 TIM IDENTIFIKASI DINAS KABUPATEN/KOTA...

Nama Jabatan Tanda Tangan 1.

...

NIP.

2. ...

NIP.

3.

...

NIP.

... ...

... ...

... ...

(28)

Formulir 3 Identifikasi Lokasi FORM IDENTIFIKASI LOKASI

SASARAN PITAP TA. 2022 Lokasi : ...

Jalan : ...(Jalan, Kampung, RT/RW) Desa : ...(nama Desa & titik koordinat) Kecamatan : ...(nama Kecamatan & titik

koordinat)

Kabupaten/Kota : ...(nama Kabupaten/Kota)

No. Komponen Ya Tidak

1. Wilayah pekerjaan berada di kawasan tambak/kolam pada satu wilayah Kecamatan;

2. Peruntukan lahannya adalah lahan untuk pembudidayaan ikan;

3. Lokasi bebas dari sengketa/masalah hukum dan disetujui oleh pemilik lahan (tidak ada biaya ganti rugi);

4. Bagian saluran irigasi perikanan yang membutuhkan rehabilitasi;

5. Belum pernah mendapatkan bantuan kegiatan rehabilitasi saluran sejenis dalam 2 (dua) tahun terakhir;

6. Lokasi yang diusulkan telah diidentifikasi oleh pihak Dinas Kabupaten/Kota;

7. Telah diusulkan/direkomendasikan oleh Dinas Kabupaten/Kota dan ditembuskan melalui Dinas Provinsi;

8. Diusulkan oleh masyarakat kepada KKP/Ditjen PB cq.Direktur Kawasandan Kesehatan Ikan atau Dinas Kabupaten/Kota.

...,...2022 TIM IDENTIFIKASI DINAS KABUPATEN/KOTA...

Nama Jabatan TandaTangan 1.

...

NIP.

2. ...

NIP.

3. ...

NIP.

...

...

...

(29)

Formulir 4

Format Proposal Kegiatan

FORMAT PROPOSAL KEGIATAN

A. Uraian kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran serta sumber pendanaan

B. Deskripsi Kelompok Pengelola Irigasi Perikanan (yang akan melaksanakan pekerjaan)

1. Nama POKLINA : ...

2. Jenis POKLINA : kelompok pembudidaya ikan yang tergabung dan terorganisir dalam pengelolaan jaringan irigasi yang telah atau yang telah disahkan oleh Camat/berbadan hukum* (*pilih salah satu)

3. Panjang saluran yang dikerjakan... meter C. Kondisi Umum Lokasi

1. Potensi Perikanan Budidaya di lokasi pekerjaan (Kecamatan) 2. Kondisi POKLINA dan Kelembagaan

3. Data Penduduk Desa adalah sebagai berikut : ...

(jumlah penduduk desa, profil penduduk desa, dan data pendukung lainnya)

4. Data Kondisi Awal infrastruktur Irigasi pada desa adalah sebagai berikut : o ...(sumber air);

o Saluran Irigasi Sekunder sepanjang...meter dengan kondisi baik sepanjang.... meter dan kondisi rusak sepanjang .... meter;

o Saluran Irigasi Tersier sepanjang...meter dengan kondisi baik sepanjang .... meter dan kondisi rusak sepanjang .... meter; dan

o Bangunan ... (jembatan, gorong-gorong) sebanyak.... buah dengan kondisi baik sebanyak .... buah dengan kondisi rusak sebanyak .... buah.

D. Lokasi Kegiatan PITAP

Kegiatan PITAP ini akan dilaksanakan pada daerah irigasi ...dengan luas

tambak yang diairi ...ha pada

desa/kelurahan...kecamatan...kabupaten...provinsi...

E. Tujuan Kegiatan PITAP

Tujuan dari kegiatan PITAP padasaluran ...Desa...adalah untuk :...

(misalnya memperbaiki jaringan irigasi yang rusak,dst) F. Dampak Kegiatan Terhadap Lingkungan

o ...(dampak yang diharapkan) G. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Menjelaskan rencana waktu yang diperlukan dan jadwal untuk menyelesaikan kegiatan Irigasi Tambak Partisipatif

H. Jumlah Pemanfaat o KK (Petambak) o Luas Tambak (Ha) I. Lampiran

o Pembentukan POKLINA yang disahkan oleh Kepala Desa/Lurah atau Camat setempat;

o Data Kelompok dan Struktur organisasi POKLINA;

o AD dan/atau ART POKLINA;

(30)

o SK Penetapan Tim Perencana, Pelaksana dan Pengawas;

o fotocopy KTP pengurus maupun anggota POKLINA;

o metode pelaksanaan pekerjaan dan RAB;

o Gambar Teknis;

o Dokumentasi awal masing-masing saluran;

o Pakta Integritas; dan

o Fotocopy buku tabungan - nomor rekening an. POKLINA dilampiri surat keterangan aktif dari bank.

(31)

Formulir 5

Data Kelompok Calon Pelaksana PITAP DATA KELOMPOK CALON PELAKSANA PITAP

1. Nama Kelompok : ...

2. Pengurus

a. Ketua :...

b. Sekretaris : ...

c. Bendahara : ...

3. Alamat :Jalan, Kampung, RT/RW

Desa : ...

Kecamatan :...

Kab/Kota : ...

Provinsi : ...

4. Alamate-mail : ...

5. No Telp/Hp : ...

6. No & Tgl Pendirian/Pengukuhan diisi no & tgl pendirian/pengukuhan kelompok (oleh Kepala Desa/Lurah, Camat dan/atau badan hukum)

7. Keanggotaan : ...Orang 1...

2...

3...

4...

5... dst

Mengetahui,

Ketua POKLINA

(...) (...) NIP ...

Ketua 3 x 4

(32)

Formulir 6

SK Penetapan Tim Penyelenggara Swakeloka

KOP SURAT POKLINA

KEPUTUSAN KETUA POKLINA ...

KEGIATAN PITAP

POKLINA ...

DESA ..., KECAMATAN..., KABUPATEN...

NOMOR:...

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENYELENGGARA SWAKELOLA

KEGIATAN PITAP...

...

POKLINA...

TAHUN ANGGARAN 2022

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan pekerjaan PITAP yang dilaksanakan secara Swakelola, perlu dibentuk Tim Swakelola

b. Bahwa para Pejabat/Petugas dibawah ini dipandang mampu dan memenuhi syarat untuk melaksanakan tugas sebagai Tim Swakelola c. Bahwa untuk maksud tersebut maka perlu dikeluarkan Surat Keputusan

Ketua Kelompok POKLINA...pada program pengelolaan irigasi tambak partisipatif perikanan budidaya yang beralamat di desa ...,kecamatan...,kabupaten...

Mengingat : a. Keputusan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah khusunya tata cara Pengadaan Swakelola Kepada Kelompok Masyarakat;

b. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2012 tentang Rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan;

c. Petunjuk TeknisPengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Direktorat Kawasan Budidaya 2022;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

Kesatu : Membentuk Tim Penyelenggara swakelola yang terdiri dari Tim Persiapan, Tim Pelaksana, dan Tim Pengawas Kegiatan Swakelola di POKLINA…………, Pekerjaan PITAP, dengan susunan sebagai berikut:

(33)

Tim Persiapan :

1. Sdr.……….sebagai Ketua Tim;

2. Sdr.……….sebagai Sekretaris Tim;

3. Sdr.……….sebagai Anggota Tim;

4. ……….……….dst Tim Pelaksana :

1. Sdr.……….sebagai Ketua Tim;

2. Sdr.……….sebagai Sekretaris Tim;

3. Sdr.……….sebagai Anggota Tim;

4. ……….……….dst

Tim Pengawas :

1. Sdr.……….sebagai Ketua Tim;

2. Sdr.……….sebagai Sekretaris Tim;

3. Sdr.……….sebagai Anggota Tim;

4. ……….……….dst

Kedua : Tim Persiapan Kegiatan Swakelola mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. menyusun Rencana Kegiatan;

2. menyusun jadwal Pelaksanaan Kegiatan ;

3. menyusun dan melaksanakan reviu Rencana Anggaran Biaya (RAB) Tim Pelaksana Kegiatan Swakelola mempunyai tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut:

1. melaksanakan swakelola sesuai dengan jadwal dan tahapan pelaksanaan kegiatan berdasarkan Kontrak Swakelola yang telah disepakati

2 menyusun laporan swakelola dan dokumentasi kegiatan

3. Tim pelaksana menyerahkan hasil pekerjaan dan laporan pelaksanaan pekerjaan kepada PPK melalui Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan diketahui oleh Pimpinan Kelompok Masyarakat

Tim Pengawas Kegiatan Swakelola mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. melaksanakan verifikasi administrasi dan dokumentasi serta pelaporan;

2. melaksanakan pengawasan teknis pelaksanaan dan hasil Swakelola untuk mengetahui realisasi fisik meliputi:

a) pengawasan kemajuan pelaksanaan kegiatan;

b) pengawasan penggunaan tenaga kerja, sarana prasarana/peralatan dan material/bahan;

c) pengawasan Pengadaan Barang/Jasa (jika ada); dan d) pemeriksaan hasil pekerjaan akhir

3. melaksanakan Pengawasan tertib administrasi keuangan

Ketiga : Apabila dipandang perlu tim persiapan, tim pelaksana, dan tim pengawas dapat merekrut tenaga narasumber/instruktur/tenaga ahli dari instansi atau kelompok masyarakat yang dianggap memiliki kompetensi di bidangnya sesuai kegiatan swakelola yang akan diselenggarakan.

(34)

Keempat Masa tugas tim persiapan, tim pelaksana, dan tim pengawas kegiatan swakelola selama … (…....) bulan dan atau dinyatakan berakhir setelah pelaksanaan kegiatan swakelola dimaksud selesai;

Kelima Segala biaya sebagai akibat dilaksanakannya keputusan ini dibebankan pada Anggaran Kegiatan PITAP POKLINA…...

Keenam Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan.

Demikian agar penugasan ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh tanggungjawab.

DI TETAPKAN DI:………

PADA TANGGAL:……….

Ketua POKLINA…...

……….………..

(35)

Formulir 7

Metode Pelaksanaan Pekerjaan

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN A. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan adalah Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif B. Manfaat dari kegiatan ini terhadap POKLINA dan Desa

1. Manfaat terhadap POKLINA : ... (misalnya meningkatkan kesejahteraan hidup POKLINA seiring dengan perbaikan kondisi irigasi, meningkatkan kemampuan POKLINA dalam pengelolaan irigasi secara partisipatif, dst) 2. Manfaat terhadap desa : ... (misalnya meningkatkan taraf hidup

masyarakat desa, menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa, dst)

C. Komponen Kegiatan PITAP Contoh :

- Pengerukan saluran tersier (lokasi, panjang saluran, dimensi, volume) - Pekerjaan jembatan (lokasi, dimensi, volume)

- Pekerjaan gorong-gorong (lokasi, dimensi, volume) - Dst

D. Jadwal Pelaksanaan PITAP

Jadwal pelaksanaan PITAP dibuat dalam bentuk matrik (mingguan) dan kurva S

E. Rencana Kerja

Keperluan bahan, jasa lainnya, peralatan/suku cadang dll secara rinci yang dijabarkan dalam rencana kerja bulanan, rencana kerja mingguan, dan rencana kerja harian

F. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Rincian biaya pekerjaan yang dijabarkan dalam rencana biaya masing- masing komponen kegiatan

G. Gambar rencana kerja

Gambar rencana kerja memuat Layout, denah, koordinat lokasi, gambar potongan memanjang dan potongan melintang.

Pemeriksa, Dinas Kab./Kota

(...) NIP.

Penyusun, POKLINA ...

(...) Ketua

(36)

Formulir 8

Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Rencana Anggaran Biaya (RAB), Pengelolaan Tambak Partisipatif

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Nama Kegiatan : Pekerjaan Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP) TA. 2022 Jenis Pekerjaan : Rehabilitasi Saluran Tambak

Volume

Pekerjaan : - Panjang Galian Tanah = m - Lebar Saluran (rata-rata) = m - Kedalaman Galian Lumpur

(rata-rata) = m

- Volume = m³

Lokasi : Desa

Kecamatan :

Kabupaten :

Propinsi :

NO. JENIS PEKERJAAN

KODE ANALISA

HARGA SATUAN ( Rp )

UMLAH HARGA (Rp.) VOL. SAT. ANALISA

I PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Pengukuran dan pematokan m’ -

2 Administrasi dan Dokumentasi Ls -

3 Pelaporan Ls -

Jumlah I

II PEKERJAAN SALURAN TAMBAK

1 Normalisasi Saluran

Galian tanah termasuk

perapihan (manual) -

Jumlah II

III PEKERJAAN BANGUNAN SILANG

1 Jembatan Kayu -

Galian Tanah Lumpur

Kisdam Unit LS

Urugan Pasir Bawah Pondasi

Urugan Tanah Kembali

Urugan Tanah Kembali

Crucuk Bambu Ls Taksir

Pas. Aanstamping

Tiang Penyangga bambu o 15

cm m taksir

Pas. Batu Kali 1: 4

Balok Landas beton bertulang

(15/30)

Pemasangan balok kayu glugu taksir

Gladak Kayu M

Pasang Plat besi strip M Taksir

pasang mur baut panjang buah Taksir

Rabat beton cor

Plesteran

2 Gorong-gorong

Urugan pasir

Gambar

Tabel  1. Jenis dan Bentuk Bantuan  Jenis Bantuan  Bentuk
Gambar 1. Kelembagaan Bantuan Pemerintah PITAP
Gambar 2. Mekanisme Penyaluran Bantuan
Gambar 3. Alur Mekanisme Usulan, Penetapan dan Penyaluran Bantuan PITAP  Keterangan diagram:

Referensi

Dokumen terkait

Saya bertanggungjawab atas bukti-bukti penggunaan dana Bantuan Pemerintah dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, dan saya simpan sebagai dokumen