• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAMALAN JUMLAH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2018 JUN RIZKY UTAMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERAMALAN JUMLAH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2018 JUN RIZKY UTAMI"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

JUN RIZKY UTAMI 142407149

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

(2)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN JUMLAH PRODUK DOMESTIK

REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2018

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : JUN RIZKY UTAMI

Nomor Induk Mahasiswa : 142407149 Program Studi : D3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juli 2017

Disetujui oleh

Program Studi D3 Statistika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Dr. Elly Rosmaini, M.Si Dr. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si

NIP. 19600520 198503 2 002 NIP. 19531218 198003 1 003

(3)

PERNYATAAN

PERAMALAN JUMLAH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2018

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masingdisebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2017

JUN RIZKY UTAMI 142407149

(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, dengan limpah karunia- Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan judul Peramalan Jumlah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kota Medan Tahun 2018.

Terimakasih Penulis sampaikan kepada bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini, Ibu Dr. Elly Rosmaini, M.Si dan Bapak Drs. Marihat Situmorang, M.Kom selaku Ketua dan Sekertaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku pembimbing akademik yang sudah membimbing selama masa perkuliahan, Bapak Dr. Suryanto, M.Kom dan Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si selaku Ketua dan Sekertaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS selaku Dekan FMIPA USU, seluruh Staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak H.

Andika, Ibu Arfina Handayani Sembiring Meliala dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Allah SWT akan membalasnya.

Medan, Juli 2017 Penulis,

JUN RIZKY UTAMI

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GRAFIK viii

DAFTAR GAMBAR x

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 2

1.4 Tujuan 2

1.5 Tinjauan Pustaka 3

1.6 Metode Penelitian 3

BAB 2 LANDASAN TEORI 5

2.1 Peramalan 5

2.2 Metode-Metode Peramalan 5

2.3 Data Deret Berkala 6

2.3.1 Komponen Deret Berkala 7

2.3.2 Pengolahan Data Analisis Deret Berkala 7

2.3.3 Trend Sekunder 9

2.3.4 Trend Linier 9

2.4 Metode Semi Average 10

2.5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 11

2.5.1 Klasifikasi Lapangan Usaha 12

2.5.2 Perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan

13 2.5.3 Kegunaan Statistik Pendapatan Regional 13

BAB 3 PENGOLAHAN DATA 15

3.1 Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 16

3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian 19

3.3 Sektor Industri Pengolahan 21

3.4 Sektor Pengadaan Listrik dan Gas 24

3.5 Sektor Pengadaan Aor, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

26

3.6 Sektor Konstruksi 29

3.7 Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

31 3.8 Sektor Transportasi dan Pergudangan 34

(6)

3.9 Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

36

3.10 Sektor Informasi dan Komunikasi 39

3.11 Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi 41

3.12 Sektor Real Estat 44

3.13 Sektor Jasa Perusahaan 46

3.14 Sektor Administrai Pemerintahan, Pertahanan dn Jaminan Sosial Wajib

49

3.15 Sektor Jasa Pendidikan 51

3.16 Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 54

3.17 Sektor Jasa Lainnya 56

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTIM 59

4.1 Pengertian Implementasi Sistim 59

4.2 Mengoperasikan Program Microsoft Excel 59

4.3 Jendela Lembar Kerja 60

4.4 Pengisian Data 61

4.5 Pembuatan Grafik pada Microsoft Excel 61

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 65

5.1 Kesimpulan 65

5.2 Saran 65

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Table 3.1 Distribusi PDRB Kota Medan Menurut Lapangan

Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007 s/d 2015 (Persen)

15

Table 3.2 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

16

Table 3.3 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Pertambangan dan Penggalian

19

Table 3.4 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Industri Pengolahan

21

Table 3.5 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Pengadaan Listrik dan Gas

24

Table 3.6 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

26

Table 3.7 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Konstruksi

29

Table 3.8 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

31

Table 3.9 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Transportasi dan Pergudangan

34

Table 3.10 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

36

Table 3.11 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Informasi dan Komunikasi

39

Table 3.12 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi

41

(8)

Table 3.13 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Real Estat

44

Table 3.14 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Jasa Perusahaan

46

Table 3.15 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dn Jaminan Sosial Wajib

49

Table 3.16 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Jasa Pendidikan

51

Table 3.17 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

54

Table 3.18 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Jasa Lainnya

56

(9)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 3.1 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

17

Grafik 3.2 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Pertambangan dan Penggalian

19

Grafik 3.3 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Industri Pengolahan

22

Grafik 3.4 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Pengadaan Listrik dan Gas

24

Grafik 3.5 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

27

Grafik 3.6 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Konstruksi

29

Grafik 3.7 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

32

Grafik 3.8 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Transportasi dan Pergudangan

34

Grafik 3.9 Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

37

Grafik 3.10

Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Informasi dan Komunikasi

39

Grafik 3.11

Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi

42

Grafik 3.12

Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Real Estat

44

Grafik 3.13

Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Jasa Perusahaan

47

Grafik Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut 49

(10)

3.14 Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dn Jaminan Sosial Wajib

Grafik 3.15

Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Jasa Pendidikan

52

Grafik 3.16

Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

54

Grafik 3.17

Distribusi Persentase PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Sektor Jasa Lainnya

57

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Cara Mengaktifkan Microsoft Excel 2007 60 Gambar 4.2 Jendela Lembar Kerja Baru (Workbook) 60

Gambar 4.3 Pengisian Data pada Workbook 61

Gambar 4.4 Cara Pembuatan Grafik pada Workbook 62 Gambar 4.5 Proses Pembuatan Grafik pada Workbook 63 Gambar 4.6 Hasil Grafik dari Sektor Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan

63 Gambar 4.7 Hasil Grafik dari 17 Sektor dalam PDRB 64

(12)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan ekonomi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan dikaji lebih dalam serta perlu perencanaan yang tepat dan efektif dilakukan untuk mendapatkan sarana dan tujuan yang diharapkan. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya merupakan serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan meningkatkan taraf hidup rakyat, memperluas lapangan pekerjaan, meratakan pembagian pendapatan masyarakat dan meningkatkan hubungan ekonomi regional daerah.

Dalam menentukan sebuah kebijakan baik bersifat kebijakan daerah maupun pusat, tentunya harus memiliki sebuah acuan yang dapat menjadi dasar dalam menentukan kebijakan yang akan diambil. Salah satu cara untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut dapat kita lihat melalui data statistik yang telah dikumpulkan setiap periodenya. Dengan tersedianya data statistik sebagai acuan maka diharapkan dapat mempermudah seorang pengambil kebijakan dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil pada masa yang akan datang.

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi suatu daerah dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan penjumlahan dari semua total barang dan jasa pada akhir periode yang dihasilkan oleh suatu kelompok penduduk di suatu daerah. Pengukuran kondisi perekonomian suatu daerah dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu metode peramalan (forecasting).

Sebagai kota yang berstatus ibu kota provinsi Sumatera Utara menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan

(13)

kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Berbagai indikator dan informasi data yang relevannya tinggi perlu dikumpulkan, diolah dan disajikan, sehingga mampu mencerminkan aspek yang benar terhadap gejala yang sedang dan akan terjadi di Kota Medan.

Untuk mengetahui tingkat dan pertumbuhan pendapatan masyarakat, perlu disajikan statistik regional secara berkala yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak baik pemerintah pusat maupun swasta. Maka salah satu indikator yang mampu mengukurnya adalah dengan perhitungan tingkat kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memilih judul: "PERAMALAN JUMLAH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2018".

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah mengetahui tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari setiap sektor di Kota Medan tahun 2018 berdasarkan data tahun 2007 s/d 2015.

1.3 BATASAN MASALAH

Pembatasan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu masalah yang akan diteliti sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Dalam tugas akhir ini penulis membatasi masalah tentang gambaran besarnya PDRB Kota Medan pada tahun 2018 berdasarkan data tahun 2007 s/d 2015 atas dasar harga yang berlaku. Dan peramalan yang dilakukan untuk setiap sektor yang terdapat hubungan dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

1.4 TUJUAN

Tujuan daripenelitian ini adalah:

a. Untuk meramalkan tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari setiap sector di Kota Medan tahun 2018

(14)

b. Sebagai masukan kepada Pemerintah Kota Medan dalam perencanaan pembangunan di bidang ekonomi.

c. Sebagai pengalaman dan penerapan ilmu yang diperoleh penulis selama masa perkuliahan.

1.5 TINJAUAN PUSTAKA

Forecasting adalah peramalan atau perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi. Ramalan yang dilakukan pada umumnya akan berdasarkan data yang terdapat di masa lampau yang dianalisis dengan menggunakan metode-metode tertentu. Forecasting diupayakan dapat meminimumkan pengaruh ketidakpastian.

Dengan kata lain bertujuan mendapatkan ramalan yang bisa meminimumkan kesalahan meramal (forecast error) yang biasanya diukur dengan Mean Absolute Deviation, Absolute Error, dan sebagainya. Peramalan merupakan alat bantu yang sangat penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien (Subagyo, 1986).

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode trend yaitu trend linier untuk meramalkan tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari setiap sektor di Kota Medan. Rumus yang digunakan dalam metode trend linier yakni:

Untuk mendapatkan nilai a dan b ditulis dengan persamaan:

̅ b ̅ ∑ (∑ ) (∑ )

(∑ )

keterangan:

a = konstanta b = koefisien regresi X = variabel waktu (tahun) Y = hasil dari peramalan n = jumlah banyak data

(15)

1.6 METODE PENELITIAN

Adapun metode penelitian yang akan dilakukan adalah:

1. Metode Penelitian Kepustakaan

Penelitian Kepustakaan yaitu dengan cara membaca dan mengumpulkan buku literatur serta bacaan yang mempunyai hubungan dengan penulisan tugas akhir.

2. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang dikutip dari data yang telah tersedia dalam satu instansi. Analisa data sekunder yang diperoleh melalui BPS Provinsi Sumatera Utara yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan tahun 2007 s/d 2015.

3. Menganalisis Data

Tujuan dari analisis data adalah untuk mendeskripsikan data sehingga bisa di pahami.

4. Pengolahan Data

Peramalan jumlah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dilakukan dengan pengolahan data menggunakan Metode Trend Linier.

5. Membuat Kesimpulan

(16)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Peramalan

Forecasting adalah peramalan atau perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi. Ramalan yang dilakukan pada umumnya akan berdasarkan pada data yang terdapat di masa lampau yang dianalisis dengan mengunakan metode-metode tertentu. Forecasting diupayakan dapat meminimumkan pengaruh ketidakpastian.

Dengan kata lain bertujuan untuk mendapatkan ramalan yang bisa meminimumkan kesalahan meramal (forecast error) yang biasanya diukur dengan Mean Absolute Deviation, Absolute Error, dan sebagainya.

Atas dasar logika, langkah dalam metode peramalan secara umum adalah mengumpulkan data, menyeleksi dan memilih data, memilih model peramalan, menggunakan model terpilih untuk melakukan peramalan, dan evaluasi hasil akhir. Berdasarkan sifatnya, peramalan dibedakan menjadi:

1. Peramalan Kualitatif

Peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan kualitatif didasarkan pada pengamatan kejadian-kejadian di masa sebelumnya digabung dengan pemikiran dari penyusunnya.

2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu yang diperoleh dari pengamatan nilai-nilai sebelumnya. Hasil peramalan yang dibuat tergantung pada metode yang digunakan, menggunakan metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda

2.2 Metode-metode Peramalan

Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode mana yang digunakan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta tujuan yang

(17)

hendak dicapai. Dalam prakteknya terdapat berbagai metode peramalan antara lain:

1. Deret Berkala atau Deret Waktu

Data deret waktu adalah data hasil pencatatan secara terus menerus dari waktu ke waktu (periodik), biasanya dalam interval waktu yang sama. Trend melukiskan gerak data deret waktu selama jangka waktu yang panjang atau cukup lama. Gerakan ini yang menggambarkan keadaan yang secara terus menerus bergerak dari waktu ke waktu secara stabil (Supangat, 2008:167).

2. Causal Methods atau sebab akibat merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya tetapi bukan waktu. Dalam prakteknya jenis metode peramalan ini terdiri dari:

a. Metode regresi dan korelasi, merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan dengan teknik least squares yang dianalisis secara statis.

b. Model Input Output, merupakan metode yang digunakan untuk peramalan jangka panjang yang biasa digunakan untuk menyusun trend ekonomi jangka panjang.

c. Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang dan jangka pendek.

2.3 Data Deret Berkala

Deret waktu merupakan serangkaian pengamatan/observasi yang diambil selama kurun waktu, pada umumnya dalam interval-interval yang sama panjang (Murray R. Spiegel, 1972:301). Deret waktu adalah waktu sekumpulan hasil observasi yang diatur dan didapat menurut urutan kronologis, biasanya dalam interval waktu yang sama (Sudjana, 1981:240). Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan, jumlah penduduk, jumlah kecelakaan, jumlah kejahatan, dan sebagainya).

(18)

Dari pengalaman dengan banyak contoh deret berkala ternyata terdapat gerakan-gerakan khas tertentu atau variasi-variasi (variations) yang beberapa di antaranya atau seluruhnya terdapat dalam berbagai tingkat yang berbeda. Analisis dari gerakan-gerakan ini sangat penting dalam berbagai hal, salah satu di antaranya adalah meramalkan (forecasting) gerakan-gerakan yang akan datang.

Maka tidak mengherankan jika banyak industri dan badan-badan pemerintah sangat berkepentingan dalam subjek ini.

2.3.1 Komponen Deret Berkala Empat Komponen Deret Berkala:

1. Trend Sekuler, yaitu gerakan yang berjangka panjang, lamban seolah-olah alun ombak dan berkecenderungan menuju ke satu arah, arah menaik atau menurun.

2. Variasi Musim, yaitu ayunan sekitar trend yang bersifat musiman serta kurang teratur.

3. Variasi Sikli, yaitu ayunan trend yang berjangka lebih panjang dan agak lebih tidak teratur.

4. Variasi Random/Residu, yaitu gerakan yang tidak teratur sama sekali .

2.3.2 Pengolahan Data Analisis Deret Berkala

Data kuantitatif deret berkala merupakan bahan analisis trend sekunder, variasi musim (seasonal), dan variasi siklikal. Pada hakekatnya, pengolahan dan penyesuaian data harus dilakukan sebelum data tersebut digunakan untuk tujuan analisis. Berkaitan dengan hal tersebut, pengguna data harus memperhatikan beberapa permasalahan tentang:

1. Variasi Penanggalan.

2. Perubahan Harga.

3. Perubahan Penduduk.

4. Perbandingan Data.

(19)

a. Variasi Penanggalan

Pada umumnya, setahun dianggap memiliki 365 hari. Meskipun satu tahun terdiri dari 12 bulan, setiap bulan dapat memiliki jumlah hari yang berbeda yang bervariasi antara 28 sampai dengan 31 hari. Sebelum data time series digunakan untuk tujuan analisis, pengguna data wajib mengadakan penyesuaian terhadap jumlah hari dalam bulan atau jumlah hari kerja dalam bulan. Data tentang konsumsi, penjualan, dan sebagainya umumnya disesuaikan atas dasar jumlah hari dalam 1 bulan. Penyesuaian tersebut dapat dilakukan dengan cara membagi angka konsumsi bulanan atau angka penjualan bulanan dengan jumlah hari dalam 1 bulan yang bersangkutan agar diperoleh angka konsumsi atau penjualan per hari.

Sebaliknya, jika ingin angka-angka konsumsi bulanan tersebut tidak berubah, maka angka konsumsi harian yang diperoleh harus dikalikan dengan jumlah hari rata-rata per bulan sebanyak 365 per 12 = 30,4167 hari.

b. Perubahan Harga

Dalam banyak kasus, data deret berkala terdiri dari angka-angka nilai produksi.

Jika menggunakan deret berkala untuk menganalisis perubahan fisik yang bebas dari pengaruh fluktuasi harga, data kuantitatif tersebut harus dideflasikan dengan indeks harga yang sesuai sebelum dapat digunakan untuk tujuan analisis. Deret berkala tentang penjualan, pendapatan, ongkos bahan mentah dan sebagainya, harus dideflasikan agar fluktuasinya bebas dari perubahan harga-harganya. Proses deflasi penting sekali mengingat angka-angka nilai produksi yang meningkat kemungkinan disebabkan oleh kenaikan harga, sedangkan jumlah fisiknya mungkin saja konstan bahkan menurun.

c. Perubahan Penduduk

Ada kalanya, ingin mengetahui fluktuasi produksi per kapita atau konsumsi per kapita. Dalam hal demikian, angka-angka produksi atau konsumsi harus dibagi dengan jumlah penduduk. Angka per kapita sedemikian itu sebenarnya telah memasukkan unsur perubahan penduduk di dalamnya. Perhitungan per kapita tersebut penting sekali karena produksi bisa saja menunjukkan gerekan meningkat (naik), tetapi per kapitanya menurun jika kenaikan jumlah penduduk lebih cepat di banding kenaikan produksinya.

(20)

d. Perbandingan Data

Semua data deret berkala yang digunakan sebagai dasar analisis, seharusnya betul- betul sebanding. Jika sumber data berbeda, maka perlu dilakukan penelitian terhadap perumusan istilah-istilah oleh beberapa sumber yang berbeda.

Perumusan yang berbeda tentang suatu istilah yang sama oleh beberapa sumber, perlu disesuaikan sebelum data tersebut digunakan. Sebagai contoh, terdapat dua sumber yang berbeda di mana keduanya merumuskan suatu istilah yang sama yaitu produksi “sikat”. Sumber yang pertama merumuskan istilah sikat sebagai gabungan perusahaan atau industri yang memproduksi sikat gigi, sikat lantai, dan sebagainya. Sumber yang kedua merumuskan istilah sikat sebagai gabungan dari perusahaan atau industri sikat gigi saja.

Berdasarkan model klasik, nilai deret berkala atau time series (Y) merupakan gabungan perkalian dari nilai-nilai komponennya, dan dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:

Y = T x C x S x I

Jadi suatu data runtut waktu merupakan hasil kali dari 4 komponen yaitu trend (T), cyclus (C), seasonal (S) dan irregular (I).

2.3.3 Trend Sekunder

Perkembangan suatu kejadian, gejala atau variabel yang mengikuti “gerakan trend sekunder” dapat disajikan dalam bentuk:

1. Persamaan trend, baik persamaan linier maupun persamaan non linier.

2. Gambar/grafik yang dikenal dengan garis/kurva trend, baik garis lurus maupun lengkung.

2.3.4 Trend Linier

Trend Linier adalah trend yang variabel X nya (periode waktu) berpangkat paling tinggi satu (Dergibson, 2000). Sering kali data deret waktu jika digambarkan ke dalam plot mendekati garis lurus. Deret waktu seperti inilah yang termasuk dalam

(21)

trend linier. Penentuan persamaan dan garis trend linier dapat dilakukan dengan metode-metode berikut:

1. Metode tangan bebas (freehand method).

2. Metode semi average.

3. Metode matematis.

4. Metode kuadrat terkecil (least square method).

2.4 Metode Semi Average

Metode trend semi average menentukan bahwa untuk mengetahui fungsi Y = a + bx, semua data historis dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah anggota masing-masing sama.

a. Metode Setengah Rata-rata dengan data historis dalam jumlah genap b. Metode Setengah Rata-rata dengan data historis dalam jumlah ganjil

Langkah-langkah dalam memperoleh garis trend dengan metode semi average adalah:

1. Mengelompokkan data menjadi dua bagian. Jika jumlah data ganjil, maka nilai yang ditengah dapat dihilangkan atau dihitung dua kali yaitu 1 bagian menjadi kelompok pertama dan satu bagian menjadi kelompok kedua.

2. Menghitung rata-rata hitung kelompok pertama ( ) dan kelompok kedua ( ). Kelompok pertama ( ) diletakkan pada tahun pertengahan pada kelompok 1 dan kelompok kedua ( ) diletakkan pada tahun pertengahan pada kelompok 2. Nilai dan merupakan nilai konstanta (a) dan letak tahun merupakan tahun dasar. Nilai dan menjadi intersept pada persamaan trendnya.

3. Menghitung selisih , apabila berarti trend positif dan bila , maka trendnya negatif.

4. Nilai perubahan trend ( ) diperoleh dengan cara:

(22)

5. Untuk mengetahui besarnya trend selanjutnya, tinggal memasukkan nilai ( ) pada persamaan ̂ yang sudah ada.

Persamaan trend yang diperoleh dengan menggunakan metode ini, selain dapat digunakan untuk mengetahui kecenderungan nilai suatu variabel dari waktu ke waktu, juga dapat digunakan untuk meramal nilai suatu variabel tersebut pada suatu waktu tertentu. Persamaannya adalah sebagai berikut:

̂ dengan:

̂ = data berkala (time series)/taksiran nilai trend.

X = variabel waktu (hari, minggu, bulan atau tahun).

a = nilai trend pada tahun dasar.

b = rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun.

Untuk menentukan garis trend, terlebih dahulu dicari nilai a dan b. Artinya jika nilai a dan b sudah diketahui maka garis trend dapat dibuat. Nilai a dan b dapat ditentukan dengan dua metode, yaitu metode kuadrat terkecil dan metode matematis.

Untuk mencari data deret berkala/taksiran nilai trend dapat juga digunakan persamaan berikut:

dengan:

Y = data berkala (time series)/taksiran nilai trend.

𝐴𝑥 = jumlah rata-rata kelompok x.

KR = perubahan nilai variabel setiap tahun/kenaikan rata-rata.

2.5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

(23)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara agregatif dapat memperlihatkan kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan/balas jasa kepada faktor-faktor produksi yang ikut berpartisipasi dalam proses di daerah tersebut.

Dengan kata lain PDRB menunjukkan gambaran Production Originated.

Terdapat dua metode yang dapat dipergunakan untuk menghitung PDRB, diantaranya metode langsung dan metode tidak langsung.

1. Metode Langsung

Perhitungan didasarkan sepenuhnya pada data daerah, hasil perhitungannya mencakup seluruh produksi barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Pemakaian metode ini dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.

2. Metode Tidak Langsung/Alokasi

Dengan menggunakan metode tidak langsung/alokasi, nilai tambah suatu kelompok ekonomi dihitung dengan mengalokasikan nilai tambah nasional ke dalam masing-masing kelompok kegiatan ekonomi pada tingkat regional.

Pemakaian masing-masing metode pendekatan sangat tergantung pada data yang tersedia. Pada kenyataannya, pemakaian kedua metode tersebut akan saling menunjang satu sama lain, karena metode langsung akan mendorong peningkatan kualitas data daerah, sedangkan metode tidak langsung merupakan koreksi dalam pembanding bagi data daerah.

2.5.1 Klasifikasi Lapangan Usaha

PDRB adalah penjumlahan dari seluruh nilai tambah bruto yang dihasilkan seluruh sektor kegiatan atau lapangan usaha. PDRB menurut lapangan usaha terdiri dari 17 (tujuh belas) sektor, yaitu:

1. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2 Sektor Pertambangan dan Penggalian 3. Sektor Industri Pengolahan

4. Sektor Pengadaan Listrik dan Gas

5. Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 6. Sektor Konstruksi

7. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

(24)

8. Sektor Transportasi dan Pergudangan

9. Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10. Sektor Informasi dan Komunikasi

11. Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi 12. Sektor Real Estat

!3. Sektor Jasa Perusahaan

14. Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 15. Sektor Jasa Pendidikan

16. Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 17. Sektor Jasa Lainnya

2.5.2 Perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan

Hasil perhitungan dari PDRB akan disajikan atas harga berlaku dan harga konstan a. Perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah dari seluruh NTB atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam sebuah periode tertentu. NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari pengurangan NPB/Output dengan biaya antara masing-masing dinilai atas dasar harga berlaku. NTB menggambarkan perubahan harga dari masing-masing kegiatan, subsektor, dan sektor.

b. Perhitungan Atas Dasar Harga Konstan

Perhitungan atas dasar harga konstan pengertiannya sama dengan atas dasar harga berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan harga suatu tahun dasar tertentu. NTB atas dasar harga konstan menggambarkan perubahan volume produksi jasa.

2.5.3 Kegunaan Statistik Pendapatan Regional

Data pendapatan regional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian regional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data tersebut, antaranya:

1. PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh wilayah suatu regional. Nilai PDRB yang besar

(25)

menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar,begitu juga sebaliknya.

2. Pendapatan regional harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu daerah.

3. PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun.

4. Distribusi PDRB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu wilayah.

5. PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB dan pendapatan regional setiap satu orang penduduk.

(26)

BAB 3

PENGOLAHAN DATA

Tabel 3.1 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2007 s/d 2015 (persen)

NO Lapangan Usaha

Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

2,85 2,87 2,79 1,37 1,26 1,22 1,20 1,19 1,19

2 Pertambangan dan Penggalian

0,01 2,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3 Industri

Pengolahan 16,28 15,98 14,95 17,64 17,91 17,24 16,47 16,17 15,54

4 Pengadaan Listrik dan Gas

1,88 1,73 1,71 O,17 0,20 0,18 0,13 0,11 0,09

5

Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,00 0,00 0,00 0,18 0,17 0,18 0,17 0,18 0,18

6 Konstruksi 9,77 9,56 9,54 17,22 16,98 16,94 17,65 18,20 18,59

7 Perdagangan Besar dan

Eceran

25,44 25,94 26,85 24,05 23,59 23,37 23,83 24,67 24,77

8 Transportasi dan Pergudangan

19,02 19,10 19,63 8,71 8,93 9,24 7,99 6,56 6,38

9

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

0,00 0,00 0,00 2,26 2,42 2,67 2,75 2,95 3,07

10 Informasi dan

Komunikasi 0,00 0,00 0,00 5,63 5,31 5,30 5,15 4,94

4,88

11 Keuangan Jasa dan Asuransi

14,13 14,53 13,85 6,85 6,95 7,29 7,47

7,35

7,27

(27)

12

Real Estat 0,00 0,00 0,00 7,05 7,36

7,20

7,83 8,06 8,29

13 Jasa

Perusahaan 0,00 0,00 0,00 2,27 2,28 2,33 2,41 2,45

2,46

14

Administrasi Pemerintahan , Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

0,00 0,00 0,00 1,62 1,73 1,86 1,89 1,91 1,93

15 Jasa

Pendidikan 0,00 0,00 0,00 2,79 2,69 2,73 2,71 2,76 2,73

16

Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial

0,00 0,00 0,00 1,17 1,20 1,25 1,31 1,42 1,53

17

Jasa Lainnya 10,63 10,30 10,67 1,01 1,01 0,99 1,04 1,08 1,10

PDRB 100 100 100 100 100 100 100 100 100

3.1 Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Tabel 3.2 Tabel Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Tahun 2007 s/d 2015

Tahun Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (Y)

Tahun

(X) XY

2007 2,85 -4 -11,40 16

2008 2,87 -3 -8,61 9

2009 2,79 -2 -5,58 4

2010 1,37 -1 -1,37 1

2011 1,26 0 0,00 0

2012 1,22 1 1,22 1

2013 1,20 2 2,40 4

2014 1,19 3 3,57 9

2015 1,19 4 4,76 16

Jumlah 15,94 0 -15,01 60

Rata-rata 1,77 0 -1,67 6,67

(28)

Grafik 3.1 Grafik Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Tahun 2007 s/d 2015

Dari Grafik 3.1 dapat dilihat bahwa distribusi presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami penurunan dari awal tahun 2007 sampai tahun 2015. Untuk mengetahui distribusi presentase PDRB tahun berikutnya dapat dilakukan peramalan sebagai berikut:

b =

∑ (∑ )(∑ ) (∑ )

b =

( ) ( )( ) ( ) ( )

b =

( )

b =

-0,250 a = ̅- b ̅

a = 1,77 - (-0,250)(0) a = 1,77

Jadi persamaan yang diperoleh untuk Sektor Pertanian adalah:

̅= a + bX

̅= 1,77 - 0,250X

2.85 2.87 2.79

1.37 1.26 1.22 1.20 1.19 1.19 0.00

1.00 2.00 3.00 4.00

2006 2008 2010 2012 2014 2016

Persen

Tahun

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan

(29)

Maka Distribusi Presentase PDRB Kota Medan untuk Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan pada tahun 2016 s/d 2018 adalah:

1. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Tahun 2016 Untuk X = 1, maka:

= 1,77 - 0,250 (X) = 1,77 - 0,250 (1) = 1,52

2. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Tahun 2017 Untuk X = 2, maka:

= 1,77 - 0,250 (X) = 1,77 - 0,250 (2) = 1,27

3. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Tahun 2018 Untuk X = 3, maka:

= 1,77 - 0,250 (X) = 1,77 - 0,250 (3) = 1,02

Dari hasil peramalan yang diperoleh, nilai distribusi presentase sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan PDRB Kota Medan mengalami penurunan setiap tahunnya dilihat dari tahun 2016 sebesar 1,52%, tahun 2017 sebesar 1,27% dan tahun 2018 sebesar 1,02%. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami penurunan disebabkan oleh lahan yang ada di Kota Medan semakin sedikit.

(30)

3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian

Tabel 3.3 Tabel Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2007 s/d 2015

Tahun

Sektor Pertambangan dan Penggalian (Y)

Tahun

(X) XY

2007 0,01 -4 -0,04 16

2008 2,00 -3 -6,00 9

2009 0,00 -2 0,00 4

2010 0,00 -1 0,00 1

2011 0,00 0 0,00 0

2012 0,00 1 0,00 1

2013 0,00 2 0,00 4

2014 0,00 3 0,00 9

2015 0,00 4 0,00 16

Jumlah 2,01 0 -6,04 60

Rata-rata 0,22 0 -0,67 6,67

Grafik 3.2 Grafik Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2007 s/d 2015

Dari Grafik 3.2 dapat dilihat bahwa distribusi presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami kenaikan pada tahun 2008 kemudian pada tahun 2009 sampai tahun 2015 mengalami penurunan. Untuk mengetahui distribusi presentase PDRB tahun berikutnya dapat dilakukan peramalan sebagai berikut:

0.01 2.00

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

1.00 2.00 3.00

2006 2008 2010 2012 2014 2016

Persen

Tahun

Pertambangan dan

Penggalian

(31)

b =

∑ (∑ )(∑ ) (∑ )

b =

( ) ( )( ) ( ) ( )

b =

( )

b =

-0,100 a = ̅- b ̅

a = 0,22 - (-0,100)(0) a = 0,22

Jadi persamaan yang diperoleh untuk Sektor Pertambangan dan Penggalian adalah:

̅= a + bX

̅= 0,22 - 0,100X

Maka Distribusi Presentase PDRB Kota Medan untuk Sektor Pertambangan dan Penggalian pada tahun 2016 s/d 2018 adalah:

1. Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2016 Untuk X = 1, maka:

= 0,22 - 0,100 (X) = 0,22 - 0,100 (1) = 0,12

2. Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2017 Untuk X = 2, maka:

= 0,22 - 0,100 (X) = 0,22 - 0,100 (2) = 0,02

(32)

Untuk X = 3, maka:

= 0,22 - 0,100 (X) = 0,22 - 0,100 (3) = -0,08

Dari hasil peramalan yang diperoleh, nilai distribusi presentase sektor pertambangan dan penggalian PDRB Kota Medan mengalami kenaikan pada tahun 2016 dan tahun 2017 sebesar 0,12% dan 0,02% tetapi pada tahun 2018 mengalami penurunan kembali menjadi -0,08%

3.3 Sektor Industri Pengolahan

Tabel 3.4 Tabel Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Industri Pengolahan Tahun 2007 s/d 2015

Tahun

Sektor Industri

Pengolahan (Y) Tahun (X) XY

2007 16,28 -4 -65,12 16

2008 15,98 -3 -47,94 9

2009 14,95 -2 -29,90 4

2010 17,64 -1 -17,64 1

2011 17,91 0 0,00 0

2012 17,24 1 17,24 1

2013 16,47 2 32,94 4

2014 16,17 3 48,51 9

2015 15,54 4 62,16 16

Jumlah 148,18 0 0,25 60

Rata-rata 16,46 0 0,03 6,67

Grafik 3.3 Grafik Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Industri Pengolahan Tahun 2007 s/d 2015

(33)

Dari Grafik 3.3 dapat dilihat bahwa distribusi presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Sektor Industri Pengolahan mengalami penaikan kenaikan dan penurunan yang tidak stabil. Untuk mengetahui distribusi presentase PDRB tahun berikutnya dapat dilakukan peramalan sebagai berikut:

b =

∑ (∑ )(∑ ) (∑ )

b =

( ) ( )( ) ( ) ( )

b =

( )

b =

0,004 a = ̅- b ̅

a = 16,46 - (0,004)(0) a = 16,46

Jadi persamaan yang diperoleh untuk Sektor Industri Pengolahan adalah:

̅= a + bX

̅= 16,46 + 0,004X

Maka Distribusi Presentase PDRB Kota Medan untuk Sektor Industri Pengolahan pada tahun 2016 s/d 2018 adalah:

1. Sektor Industri Pengolahan Tahun 2016

16.28 15.98 14.95

17.64 17.91 17.24

16.47 16.17

15.54

14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00

2006 2008 2010 2012 2014 2016

Persen

Tahun

Industri Pengolahan

(34)

= 16,46 + 0,004 (X) = 16,46 + 0,004 (1) = 16,464

2. Sektor Industri Pengolahan Tahun 2015 Untuk X = 2, maka:

= 16,46 + 0,004 (X) = 16,46 + 0,004 (2) = 16,468

3. Sektor Industri Pengolahan Tahun 2016 Untuk X = 3, maka:

= 16,46 + 0,004 (X) = 16,46 + 0,004 (3) = 16,472

Dari hasil peramalan yang diperoleh, nilai distribusi presentase sektor industri pengolahan PDRB Kota Medan mengalami penurunan dari tahun 2007 sampai tahun 2009 lalu mengalami kenaikan pada tahun 2010 sampai tahun 2011 namun kembali mengalami penurunan pada tahun 2011 sampai tahun 2015. Setelah diramalkan hasil presentase untuk sektor industri pengolahan mengalami kenaikan pada tahun 2016 sebesar 16,464%, tahun 2017 sebesar 16,468%, dan tahun 2018 sebesar 16,472%. Hal ini membuktikan bahwa sektor industri pengolahan di Kota Medan mengalami perkembangan.

3.4 Sektor Pengadaan Listrik dan Gas

Tabel 3.5 Tabel Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Pengadaan Listrik dan Gas Tahun 2007 s/d 2015

Tahun

Sektor Pengadaan Listrik dan Gas (Y)

Tahun

(X) XY

(35)

2007 1,88 -4 -7,52 16

2008 1,73 -3 -5,19 9

2009 1,71 -2 -3,42 4

2010 0,17 -1 -0,17 1

2011 0,20 0 0,00 0

2012 0,18 1 0,18 1

2013 0,13 2 0,26 4

2014 0,11 3 0,33 9

2015 0,09 4 0,36 16

Jumlah 6,20 0 -15,17 60

Rata-rata 0,69 0 -1,69 6,67

Grafik 3.4 Grafik Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Pengadaan Listrik dan Gas Tahun 2007 s/d 2015

Dari Grafik 3.4 dapat dilihat bahwa distribusi presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Sektor Pengadaan Listrik dan Gas mengalami penurunan dari tahun 2007 sampai tahun 2015. Untuk mengetahui distribusi presentase PDRB tahun berikutnya dapat dilakukan peramalan sebagai berikut:

b =

∑ (∑ )(∑ ) (∑ )

b =

( ) ( )( ) ( ) ( )

b =

( )

b =

-0,252

1.88

1.73 1.71

0.17 0.20 0.18 0.13 0.11 0.09 0.00

0.50 1.00 1.50 2.00

2006 2008 2010 2012 2014 2016

Persen

Tahun

Pengadaan Listrik dan Gas

(36)

a = ̅- b ̅

a = 0,69 - (-0,252)(0) a = 0,69

Jadi persamaan yang diperoleh untuk Sektor Pengadaan Listrik dan Gas adalah:

̅= a + bX

̅= 0,69 - 0,252X

Maka Distribusi Presentase PDRB Kota Medan untuk Sektor Pengadaan Listrik dan Gas pada tahun 2016 s/d 2018 adalah:

1. Sektor Pengadaan Listrik dan Gas Tahun 2016 Untuk X = 1, maka:

= 0,69 - 0,252 (X) = 0,69 - 0,252 (1) = 0,438

2. Sektor Pengadaan Listrik dan Gas Tahun 2017 Untuk X = 2, maka:

= 0,69 - 0,252 (X) = 0,69 - 0,252 (2) = 0,186

3. Sektor Pengadaan Listrik dan Gas Tahun 2018 Untuk X = 3, maka:

= 0,69 - 0,252 (X) = 0,69 - 0,252 (3) = -0,066

Dari hasil peramalan yang diperoleh, nilai distribusi presentase sektor pengadaan listrik dan gas PDRB Kota Medan terus mengalami penurunan di setiap tahunnya, pada tahun 2016 sebesar 0,43%, kemudian pada tahun 2017 sebesar 0,18% dan tahun 2018 sebesar -0,06%.

(37)

3.5 Sektor Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Tabel 3.6 Tabel Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Tahun 2007 s/d 2015

Tahun

Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang (Y)

Tahun

(X) XY

2007 0,00 -4 0,00 16

2008 0,00 -3 0,00 9

2009 0,00 -2 0,00 4

2010 0,18 -1 -0,18 1

2011 0,17 0 0,00 0

2012 0,18 1 0,18 1

2013 0,17 2 0,34 4

2014 0,18 3 0,54 9

2015 0,18 4 0,72 16

Jumlah 1,06 0 1,60 60

Rata-rata 0,12 0 0,18 6,67

Grafik 3.5 Grafik Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Tahun 2007 s/d 2015

0.00 0.00 0.00

0.18 0.17 0.18 0.17 0.18 0.18

0.00 0.10 0.20

2006 2008 2010 2012 2014 2016

Persen

Tahun

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang

(38)

Dari Grafik 3.5 dapat dilihat bahwa distribusi presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang mengalami kenaikan dan penurunan yang seimbang pada tahun 2007 sampai tahun 2015.

Untuk mengetahui distribusi presentase PDRB tahun berikutnya dapat dilakukan peramalan sebagai berikut:

b =

∑ (∑ )(∑ ) (∑ )

b =

( ) ( )( ) ( ) ( )

b =

( )

b =

0,016 a = ̅- b ̅

a = 0,12 - (0,016)(0) a = 0,12

Jadi persamaan yang diperoleh untuk Sektor Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang adalah:

̅= a + bX

̅= 0,12 + 0,016X

Maka Distribusi Presentase PDRB Kota Medan untuk Sektor Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang pada tahun 2016 s/d 2018 adalah:

1. Sektor Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Tahun 2016 Untuk X = 1, maka:

= 0,12 + 0,016 (X) = 0,12 + 0,016 (1) = 0,136

2. Sektor Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Tahun 2017

(39)

Untuk X = 2, maka:

= 0,12 + 0,016 (X) = 0,12 + 0,016 (2) = 0,152

3. Sektor Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Tahun 2018 Untuk X = 3, maka:

= 0,12 + 0,016 (X) = 0,12 + 0,016 (3) = 0,168

Dari hasil peramalan yang diperoleh, nilai distribusi presentase sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang mengalami kenaikan pada tahun 2016 sebesar 0,136%, tahun 2017 sebesar 0,152% dan tahun 2018 sebesar 0,168%. Hal ini membuktikan bahwa sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang di Kota Medan mengalami perkembangan.

3.6 Sektor Konstruksi

Tabel 3.7 Tabel Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Konstruksi Tahun 2007 s/d 2015

Tahun Sektor Konstruksi (Y)

Tahun

(X) XY

2007 9,77 -4 -39,08 16

2008 9,56 -3 -28,68 9

2009 9,54 -2 -19,08 4

2010 17,22 -1 -17,22 1

2011 16,98 0 0,00 0

2012 16,94 1 16,94 1

2013 17,65 2 35,30 4

2014 18,20 3 54,60 9

2015 18,59 4 74,36 16

Jumlah 134,45 0 77,14 60

(40)

Grafik 3.6 Grafik Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Konstruksi Tahun 2007 s/d 2015

Dari Grafik 3.6 dapat dilihat bahwa distribusi presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Sektor Konstruksi mengalami penurunan pada tahun 2007 sampai tahun 2009 kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2010 lalu kembali mengalami penurunan pada tahun 2011 sampai tahun 2012 dan terus mengalami kenaikan pada tahun-tahun berikutnya.

Untuk mengetahui distribusi presentase PDRB tahun berikutnya dapat dilakukan peramalan sebagai berikut:

b =

∑ (∑ )(∑ ) (∑ )

b =

( ) ( )( ) ( ) ( )

b =

( )

b =

1,285 a = ̅- b ̅

a = 14,94 - (1,285)(0) a = 14,94

Jadi persamaan yang diperoleh untuk Sektor Konstruksi adalah:

̅= a + bX

9.77 9.56 9.54

17.22 16.98 16.94 17.65 18.20 18.59

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00

2006 2008 2010 2012 2014 2016

Persen

Tahun

Konstruksi

(41)

̅= 14,94 + 1,285X

Maka Distribusi Presentase PDRB Kota Medan untuk Sektor Konstruksi pada tahun 2016 s/d 2018 adalah:

1. Sektor Konstruksi Tahun 2016 Untuk X = 1, maka:

= 14,94 + 1,285 (X) = 14,94 + 1,285 (1) = 16,225

2. Sektor Konstruksi Tahun 2017 Untuk X = 2, maka:

= 14,94 + 1,285 (X) = 14,94 + 1,285 (2) = 17,51

3. Sektor Konstruksi Tahun 2018 Untuk X = 3, maka:

= 14,94 + 1,285 (X) = 14,94 + 1,285 (3) = 18,795

Dari hasil peramalan yang diperoleh, nilai distribusi presentase sektor Konstruksi PDRB Kota Medan mengalami kenaikan pada tahun 2016 sebesar 16,22%, tahun 2017 sebesar 17,51%

dan tahun 2018 sebesar 18,79%. Hal ini membuktikan bahwa sektor konstruksi di Kota Medan mengalami perkembangan.

(42)

3.7 Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Tabel 3.8 Tabel Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Tahun 2007 s/d 2015

Tahun

Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor (Y)

Tahun

(X) XY

2007 25,44 -4 -101,76 16

2008 25,94 -3 -77,82 9

2009 26,85 -2 -53,70 4

2010 24,05 -1 -24,05 1

2011 23,59 0 0,00 0

2012 23,37 1 23,37 1

2013 23,83 2 47,66 4

2014 24,67 3 74,01 9

2015 24,77 4 99,08 16

Jumlah 222,51 0 -13,21 60

Rata-rata 24,72 0 -1,47 6,67

Grafik 3.7 Grafik Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Tahun 2007 s/d 2015

25.44 25.94 26.85

24.05

23.59 23.37 23.83

24.67 24.77

22.00 24.00 26.00 28.00

2006 2008 2010 2012 2014 2016

Persen

Tahun

Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor

(43)

Dari Grafik 3.7 dapat dilihat bahwa distribusi presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor mengalami kenaikan pada tahun 2007 sampai tahun 2009 kemudian mengalami penurunan pada tahun 2010 sampai tahun 2012 dan mengalami kenaikan kembali sampai tahun 2015.

Untuk mengetahui distribusi presentase PDRB tahun berikutnya dapat dilakukan peramalan sebagai berikut:

b =

∑ (∑ )(∑ ) (∑ )

b =

( ) ( )( ) ( ) ( )

b =

( )

b =

-0,220 a = ̅- b ̅

a = 24,72 - (-0,220)(0) a = 24,72

Jadi persamaan yang diperoleh untuk Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor adalah:

̅= a + bX

̅= 24,72 – 0,220X

Maka Distribusi Presentase PDRB Kota Medan untuk Sektor Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor pada tahun 2016 s/d 2018 adalah:

1. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Tahun 2016 Untuk X = 1, maka:

= 24,72 – 0,220 (X) = 24,72 – 0,220 (1) = 24,5

(44)

2. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Tahun 2017 Untuk X = 2, maka:

= 24,72 – 0,220 (X) = 24,72 – 0,220 (2) = 24,28

3. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Tahun 2018 Untuk X = 3, maka:

= 24,72 – 0,220 (X) = 24,72 – 0,220 (3) = 24,06

Dari hasil peramalan yang diperoleh, nilai distribusi presentase sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor PDRB Kota Medan mengalami penurunan pada tahun 2016 sebesar 24,5%, tahun 2017 sebesar 24,28% dan tahun 2018 sebesar 24,06%.

3.8 Sektor Transportasi dan Pergudangan

Tabel 3.9 Tabel Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Transportasi dan Pergudangan Tahun 2007 s/d 2015

Tahun

Transportasi dan Pergudangan (Y)

Tahun

(X) XY

2007 19,02 -4 -76,08 16

2008 19,10 -3 -57,30 9

2009 19,63 -2 -39,26 4

2010 8,71 -1 -8,71 1

2011 8,93 0 0,00 0

2012 9,24 1 9,24 1

2013 7,99 2 15,98 4

2014 6,56 3 19,68 9

2015 6,38 4 25,52 16

Jumlah 105,56 0 -110,93 60

Rata-rata 11,73 0 -12,33 6,67

(45)

Grafik 3.8 Grafik Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Transportasi dan Pergudangan Tahun 2007 s/d 2015

Dari Grafik 3.8 dapat dilihat bahwa distribusi presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Sektor Transportasi dan Pergudangan mengalami kenaikan sampai tahun 2010 dan mengalami penurunan serta kenaikan yang seimbang sampai tahun 2015. Untuk mengetahui distribusi presentase PDRB tahun berikutnya dapat dilakukan peramalan sebagai berikut:

b =

∑ (∑ )(∑ ) (∑ )

b =

( ) ( )( ) ( ) ( )

b =

( )

b =

-1,848 a = ̅- b ̅

a = 11,73 - (-1,848)(0) a = 11,73

Jadi persamaan yang diperoleh untuk Sektor Transportasi dan Pergudangan adalah:

̅= a + bX

̅= 11,73 – 1,848X

19.02 19.10 19.63

8.71 8.93 9.24 7.99 6.56 6.38

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00

2006 2008 2010 2012 2014 2016

Persen

Tahun

Transportasi dan Pergudangan

(46)

Maka Distribusi Presentase PDRB Kota Medan untuk Sektor Transportasi dan Pergudangan pada tahun 2016 s/d 2018 adalah:

1. Sektor Transportasi dan Pergudangan Tahun 2016 Untuk X = 1, maka:

= 11,73 – 1,848 (X) = 11,73 – 1,848 (1) = 9,882

2. Sektor Transportasi dan Pergudangan Tahun 2017 Untuk X = 2, maka:

= 11,73 – 1,848 (X) = 11,73 – 1,848 (2) = 8,034

3. Sektor Transportasi dan Pergudangan Tahun 2018 Untuk X = 3, maka:

= 11,73 – 1,848 (X) = 11,73 – 1,848 (3) = 6,186

Dari hasil peramalan yang diperoleh, nilai distribusi presentase sektor transportasi dan pergudangan PDRB Kota Medan mengalami kenaikan pada tahun 2016 sebesar 9,88%, lalu mengalami penurunan pada tahun 2017 sebesar 8,03% dan tahun 2018 sebesar 6,18%. Hal ini menunjukkan bahwa sektor Transportasi dan Pergudangan di Kota Medan masih mengalami kenaikan dan penurunan yang stabil.

(47)

3.9 Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Tabel 3.10 Tabel Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Tahun 2007 s/d 2015

Tahun

Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum (Y)

Tahun

(X) XY

2007 0,00 -4 0,00 16

2008 0,00 -3 0,00 9

2009 0,00 -2 0,00 4

2010 2,26 -1 -2,26 1

2011 2,42 0 0,00 0

2012 2,67 1 2,67 1

2013 2,75 2 5,50 4

2014 2,95 3 8,85 9

2015 3,07 4 12,28 16

Jumlah 16,12 0 27,04 60

Rata-rata 1,79 0 3,00 6,67

Grafik 3.9 Grafik Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku pada Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Tahun 2007 s/d 2015

Dari Grafik 3.9 dapat dilihat bahwa distribusi presentase Produk Domestik Regional Bruto

0.00 0.00 0.00

2.26 2.42 2.67 2.75 2.95 3.07

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00

2006 2008 2010 2012 2014 2016

Persen

Tahun

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum

Gambar

Tabel 3.1 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan  Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Tabel 3.2 Tabel Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto   (PDRB) Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Grafik 3.1 Grafik Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto  (PDRB) Kota  Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Tabel 3.3 Tabel Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto  (PDRB) Kota  Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
+7

Referensi

Dokumen terkait

09.I/PVIII-ULP/MT/APBD-PERINDAG/VIII/2016 Tanggal 10 September 2016 dengan ini Pokja VIII ULP Kabupaten Maluku Tengah mengumumkan Pemenang Pengadaan Barang/Jasa untuk pekerjaan

Jenis Penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Ngembat Padas I Gemolong yang berjumlah 38 siswa. Teknik

Hubungan yang lebih berguna pada aliran fluida viskos adalah pernyataan untuk gaya F yang diberikan pada bola jari – jari yang bergerak dengan kecepatan v melalui fluida

1. Untuk mengetahui faktor kekuatan dan kelemahan pada warnet Ermina 2 Net di jalan STM Lubukpakam dalam menghadapi persaingan. Untuk menganalisis strategi bersaing yang tepat

Pertani Solok Bt.. Seleksi

Dengan dibuatnya website Informasi SMK STRADA akan sangat membantu dalam hal: memperkenalkan sekolah SMK STRADA kepada masyarakat, mempermudah bagi para calon siswa dan orang tua

[r]

Dalam aplikasi ini seseorang dapat mempelajari Al-Qur`an dengan mengetahui materi pengenalan huruf-huruf Hijaiyah & Angka-angka Arab, Macam-Macam Harokat, dan beberapa latihan