• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. INFORMASI UMUM 2. KOMPETENSI INTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1. INFORMASI UMUM 2. KOMPETENSI INTI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

A. IDENTITAS MODUL

Nama Sekolah : SMKS PGRI Rogojampi

NamaPenyusunan : Yuli Ainur Rohmah, S.Pd Tahun Pelajaran : 2021/2022

Jenjang : SMK

Fase / Kelas : E/X

Alokasi Waktu : 2 JP

B. KOMPETENSI AWAL : Siswa memahami Interaksi Sosial C. PROFIL PELAJAR

PANCASILA

: Peserta didik mengembangkan kemampuan Kreatif, bekerja sama, bernalar kritis dan mandiri dalam menyelesaikan masalah

D. SARANA DAN PRASARANA : Bolpoin, kertas A3, penggaris, LCD proyektor, pensil warna, buku ajar, gadget, paket data E. TARGET PESERTA DIDIK : 1. Peserta didik reguler/tipikal

2. Peserta didik dengan kesulitan belajar 3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi F. MODEL PEMBELAJARAN : Project Based Learning

G. MODA PEMBELAJARAN : Luring

H. METODE PEMBELAJARAN : Diskusi, tanya jawab dan penugasan

A. TUJUAN

PEMBELAJARAN

: Setelah mengikuti kegiatan diskusi dan tanya jawab mengenai keseimbangan lingkungan diharapkan peserta didik dapat

- memahami pengertian interaksi sosial

- mengidentifikasi ciri-ciri dan syarat terjadinya interaksi sosial

- Mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya interaksi sosial

- Manganalisis bentuk-bentuk interaksi social - Mampu menganalisis peran interaksi social

dalam masyarakat

- Membuat mind mapping tentang interaksi sosial

1. INFORMASI UMUM

2. KOMPETENSI

INTI

(2)

- Menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi, dan mengomunikasikan hasil

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

: Setelah mempelajari siswa dapat melakukan interaksi social dengan baik dilingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat sekitar

C. PERTANYAAN PEMANTIK

: Guru menyajikan gambar melalui tayangan slide mengenai contoh-contoh kegiatan interaksi dan memberikan pertanyaan “coba apa yang dapat kamu sampaikan dari tayangan tersebut?”

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

➢ Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)

- Peserta didik membuka kegiatan pembelajaran dengan menjawab salam salam dan berdoa menurut agama dan keyakinannnya masing-masing - Guru melakukan presensi dan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik - Peserta didik memperoleh gambaran tentang materi pelajaran yang akan

dipelajari dan tujuan dari kegiatan pembelajaran

➢ Kegiatan Inti ( 70 menit)

- Peserta didik menyaksikan gambar contoh-contoh interaksi sosial yang disajikan oleh guru dan menjawab pertanyaan pemantik

- Guru mengajak Peserta didik untuk mendefinisikan tentang interaksi sosial melalui gambar

- Peserta didik melakukan identifikasi ciri-ciri dan syarat interaksi sosial melalui gambar dan pertayaan yang telah disajikan oleh guru

- Peserta didik membentuk kelompok dan berdiskusi membuat mind mapping tentang materi interaksi sosial

- Peserta didik secara berkelompok mengumpulkan berbagai data atau informasi yang relevan melalui berbagai sumber (artikel, buku teks, internet atau sumber lain)

- Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam lembar kerja peserta didik - Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

➢ Kegiatan Penutup ( 10 menit)

- Guru mengklarifikasi dan menjelaskan hal-hal yang belum dipahami oleh peserta didik

- Peserta didik dengan bantuan guru membuat kesimpulan dari hasil proses pembelajaran

- Guru menyampaikan kegiatan pada pertemuan berikutnya yaitu dinamika sosial

- Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

➢ Kegiatan Refleksi 1. Refleksi guru

- Apakah dalam pemberian materi dengan metode yang telah dilakukan serta penjelasan teknis atau intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh peserta didik?

- Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?

- Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam

(3)

pembelajaran?

- Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?

- Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta didik?

2. Refleksi peserta didik

- Apakah kamu memahami instruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?

- Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu dalam pembelajaran?

- Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?

- Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dalam pembelajaran dapat kamu pahami?

- Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?

- Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?

- Kesulitan apayang kamu alami dalam pembelajaran?

- Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?

E. ASESMEN

Diagnostik : Non kognitif Profil Pelajar Pancasila : Lembar observasi

Formatif : Penilaian pembuatan mind mapping (kelompok) Penilaian lembar Kerja Siswa (individu)

Sumatif : Tes tertulis REMIDIAL & PENGAYAAN

1. Kegiatan Pembelajaran Pengayaan akan diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal serta dapat membimbing rekan-rekannya lain untuk dapat melanjutkan materi selanjutnya 2. Kegiatan Pembelajaran Remedial akan diberikan pada peserta didik yang

membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang.

Glosarium : -

Daftar Pustaka : Rufikasari, dkk. 2016. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X Edisi Revisi. Surakarta: CV. Mediatama Suhardi. 2009. Sosiologi 1 untuk SMA/MA Kelas X Program IPS. Jakarta: Pusat Perbukua Departemen Pendidikan

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/sosiologi/pol

3. LAMPIRAN

(4)

a-interaksi-sosial-sosiologi/

https://www.gramedia.com/literasi/interaksi-sosial/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-

5752680/pengertian-interaksi-sosial-ciri-ciri-syarat- terjadi-dan-ragam-bentuknya

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/manfaat- interaksi-sosial-13274/

https://buku.kompas.com/read/226/pengertian-jenis- dan-manfaat-interaksi-sosial-bagi-kehidupan-

manusia

Materi regular

Interaksi Sosial

Pengertian Interaksi Sosial, Berikut Contoh dan Syaratnya Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial.

Sebagai makhluk sosial, manusia akan berusaha melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Jarang sekali manusia bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Maka dari itu, interaksi sosial sangatlah penting. Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis, berkaitan dengan hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok dan individu dengan kelompok. Tak jarang disebutkan kalau seseorang akan kesulitan bertahan hidup tanpa menjalin interaksi dengan seorang individu lainnya. Hal ini merupakan dasar dari terjadinya proses sosial, yaitu interaksi sosial.

Seorang sosiolog ternama dari Kanada, Erving Goffman berpendapat bahwa masyarakat terbentuk karena adanya interaksi diantara anggotanya. Tanpa interaksi, seseorang akan kesulitan memahami dunia sosial. Pada titik ini, interaksi adalah tindakan yang terletak pada tataran praktis, bukan sekadar teoritis.

Interaksi sosial dapat terjadi bila dua individu atau kelompok melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial. Sedangkan komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi, pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Advertisement

Ada beberapa hal yang bisa menjadi sumber informasi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber informasi tersebut terbagi dua, yaitu ciri fisik dan penampilan. Ciri fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia dan ras Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana dan wacana. Interaksi sosial memiliki aturan, dan dapat dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi waktu, menurut Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi empat batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial dan

(5)

jarak publik. Selain aturan mengenai ruang, Hall juga menjelaskan aturan mengenai waktu. Pada dimensi waktu, terlihat adanya batasan toleransi waktu yang dapat memengaruhi bentuk interaksi.

Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi, yakni merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.

Syarat Interaksi Sosial 1. Kontak Sosial

Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti bersama-sama dan tango yang berarti menyentuh. Secara harfiah, kontak adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah.

Adapun dari gejala sosial, kontak tidak selalu berarti hubungan badaniah, karena orang dapat melakukan hubungan tanpa harus menyentuhnya, misalnya dengan cara berbicara dengan orang yang bersangkutan. Perkembangan teknologi dewasa ini juga memudahkan orang-orang, sehingga untuk dapat berhubungan satu sama lain bisa dilakukan melalui telepon, telegraf, radio, dan jalur lainnya tanpa memerlukan sentuhan badaniah. Kontak sosial dibagi menjadi dua:

Kontak sosial bersifat primer: kontak terjadi secara langsung seperti bertatap muka. Kontak sosial bersifat sekunder: kontak terjadi secara tidak langsung atau menggunakan media penghubung seperti telepon, surat elektronik bahkan melalui pesan media sosial.

2. Komunikasi

Komunikasi memberikan tafsiran kepada orang lain dalam wujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap, menyatakan perasaan yang ingin disampaikan seseorang. Selanjutnya akan ada reaksi dari pihak lain yang bersangkutan, terkait perasaan yang ingin disampaikan. Adanya komunikasi sikap dan perasaan kelompok dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lain. Hal ini kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang akan dilakukan.

Beriktu beberapa unsur pokok dalam komunikasi: Komunikator adalah seorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pesan untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau keterkaitan. Komunikan adalah seorang atau kelompok yang menerima pesan dari komunikator. Pesan adalah hal yang disampaikan oleh komunikator. Pesan biasanya berisikan informasi, pertanyaan, bahkan pengungkapan emosi dan perasaan. Media adalah perantara untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar, bahkan film lewat pesan tersurat. Efek adalah perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapatkan pesan dari komunikator.

Bentuk Interaksi Sosial Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah interaksi sosial yang positif mengarah kebaikan akan kerja sama, dan menciptakan sesuatu antara seseorang dengan yang lain untuk mencapai tujuan positif. Interaksi sosial asosiatif ini

(6)

terbagi lagi menjadi empat, yaitu:

1. Kerja Sama Suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh sekelompok individu atau saling membantu yang bertujuan mewujudkan kegiatan yang positif. Dalam kehidupan selalu memerlukan bantuan orang lain namun tetap dalam batas yang wajar. Contohnya, seperti gotong royong antar tetangga.

2. Akomodasi Akomodasi merupakan penyesuaian diri seseorang bahkan kelompok manusia yang sebelumnya saling bertentangan. Akomodasi dilakukan untuk mengatasi ketegangan antara pihak yang bertentangan. Itu bertujuan untuk menciptakan keseimbangan interaksi sosial yang berkaitan dengan norma dan nilai-nilai dalam lingkup masyarakat. Akomodasi pun terbagi lagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:

a. Ajudikasi, Ajudikasi merupakan proses cara penyelesain konflik sosial yang juga dikenal dengan akomodasi. Perselisihan ini terjadi karena interaksi sosial antar individu atau suatu kelompok dengan kelompok lainnya dengan berbagai macam cara. Contoh: Dalam kasus perceraian, kasus korupsi, kasus penipuan, kasus pencemaran nama baik, kasus pembunuhan bahkan kasus pelanggaran hak cipta.

b. Arbitrase Upaya untuk menyelesaikan konflik dengan pihak ketiga sebagai keputusan yang mengikat tidak bisa diganggu gugat oleh kedua pihak yang berselisih. Contoh: Seorang guru bimbingan konseling (BK) memberi hukuman kepada kedua murid yang bertengkar karena kalah pertandingan sepak bola.

c. Kompromi Kompromi merupakan upaya untuk mendapatkan kesepakatan di antara dua pihak yang berbeda pendapat atau berselisih paham, tujuannya untuk menyelesaikan perselisihan.

d. Konsiliasi, Konsiliasi merupakan upaya menyelesaikan sengketa atau perselisihan dari pihak-pihak, dengan melibatkan pihak netral yang dinamakan konsiliator. Tujuannya untuk mencari titik tengah (penyelesaian atau persetujuan) yang mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih.

e. Mediasi, Mediasi merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, hampir serupa seperti arbitrase namun hanya sebagai penengah (mediator). Contoh: Pertikaian GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di mediator oleh Swedia pada tanggal 15 Agustus 2005.

f. Stalemate, Stalemate merupakan ketika dua pihak saling memiliki konflik yang bertentangan namun konflik tersebut berhenti karena menghadapi suatu peristiwa sehingga keduanya saling berhenti untuk menyerang. Contoh:

Berakhirnya perang dingin antara Blok Barat yang dipimpin Amerika dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet pada saat di era 1990-an.

3. Toleransi, Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati dalam bermasyarakat, baik individu maupun berkelompok. Salah satu contohnya adalah sikap saling tolong menolong antar sesama tanpa memandang suku, agama, ras maupun antar golongan. Hal itu juga dapat Anda temukan di lingkungan masyarakat Indonesia dan sudah menjadi warisan budaya bangsa,

(7)

termanifestasi ke dalam unsur budaya seperti simbol, praktik sosial, adat istiadat, dan masih banyak lagi.

4. Akulturasi, Akulturasi adalah penerimaan segala unsur-unsur baru di masa kini yang menjadi kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri khas/hal yang berkaitan dengan unsur lama. Contohnya: Pertunjukan wayang-wayang yang mengisahkan cerita dari India tentang Mahabarata (sejarah), Bangunan Masjid Kudus yang mencerminkan adanya interaksi budaya Jawa dengan agama Islam dan Hindu Lifestyle gaya hidup seseorang yang mengikuti tren, baik dari cara berpakaian, model rambut, dan lain-lain.

5. Asimilasi, Asimilasi merupakan percampuran suatu budaya dengan menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya, lalu membentuk kebudayaan baru dan diterapkan dalam keseharian. Contohnya: Asimilasi Ras Mongoloid dan Ras Negroid di Benua Asia membentuk ras baru. Pernikahan beda ras dan etnis Corak rumah di sebagian kota mengombinasikan dengan corak khas modern seperti arsitektur Eropa

Jenis dan Contoh Interaksi Sosial

1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu

Interaksi sosial individu merupakan pertemuan antara seseorang dengan individu lain, bertujuan memberikan aksi atau respon. Jika reaksinya positif, maka akan menjadi teman dan mengarah ke arah kerja sama. Sebaliknya, jika reaksinya negatif kemungkinan akan muncul konflik atau pertentangan Contoh: Ketika bertemu saling menyapa, bertanya dan menginformasi tentang apa yang dibutuhkan. Mengajak bermain sepeda bersama adik Guru mengajari les bahasa pada seorang murid.

2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok

Interaksi sosial individu dengan kelompok pada salah satu bahkan lebih kelompok yang besar. Biasanya terdiri lebih dari tiga orang, dengan memberikan informasi seperti promosi, informasi, bahkan seminar.

Contoh: Menjadi seorang narasumber dalam kegiatan seminar Menyampaikan informasi promosi kepada komunitas

Kepala sekolah sedang berbicara pada murid-murid sewaktu upacara

3. Interaksi Kelompok dengan Kelompok

Interaksi kelompok dengan kelompok merupakan pertemuan antara dua kelompok atau lebih, dengan kelompok yang berbeda. Tujuannya untuk mengomunikasikan hal yang berkaitan, namun sifatnya bukan hal pribadi, tetapi untuk kepentingan kelompok itu sendiri. Untuk berkomunikasi antar kelompok, terkadang menghadapi pro dan kontra, sehingga harus lebih berhati-hati, karena setiap pendapat seseorang bisa saja menyerang kelompok lainnya.

Contoh:

(8)

• Para pemuda karang taruna memberi informasi kepada masyarakat, untuk saling bekerjasama membersihkan halaman rumah agar menjadi juara perlombaan kebersihan di acara HUT-RI 17 Agustus.

• Kelompok TNI dan kelompok Polisi melakukan kerja sama interaksi sosial untuk memberantas kejahatan di daerahnya.

• Menyatukan individu dengan karakter yang berbeda tidak mudah dilakukan, namun ada baiknya untuk saling berinteraksi secara baik, sopan dan jelas atau to the point terkait tujuan utama. Komunikasi yang baik akan memberikan ketenangan dan kesepakatan, sehingga memungkinkan menghasilkan keputusan yang bersifat jangka panjang.

Misalnya, keterkaitan tentang usaha bisnis menjadi pelanggan, menjadi seseorang yang dipercaya, dan hal lainnya.

Saat ini, Anda juga dapat melakukan interaksi melalui internet atau media sosial yang memudahkan dalam bertukar informasi.

Pola Interaksi Sosial

Pola interaksi sosial yang terjadi antara individu maupun kelompok bersifat dinamis dan mempunyai pola tertentu, sebagaimana kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan secara pengulangan hingga berjangka panjang, maka akan bertahan terwujudnya hubungan sosial yang baik .

Pola interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

• Berdasarkan kedudukan sosial (status) dan peranannya.

Contohnya, seorang guru yang mengajar bersama muridnya harus mencerminkan perilaku seorang guru. Sebaliknya, siswa harus menaati gurunya.

• Kegiatan yang terus berlanjut hingga menemukan titik tujuan untuk menghasilkan suatu hal yang terbaik dan terus mengembangkan pemikiran atau ide.Contohnya, dari adanya interaksi, seseorang melakukan terjalin kerja sama bisnis, muncul suatu pertentangan, adanya persaingan, dan lain sebagainya.

• Interaksi sosial dapat terjadi pada siapapun tidak mengenal waktu, tempat dan keadaan biasanya akan terlibat sebagaimana pola pikir masyarakat akan terbentuk.Contohnya:Salah satu sekolah mempunyai penilaian yang baik dalam hal disiplin, kebersihan dan prestasi siswa yang begitu berpengaruh di salah satu daerah. Namun kepercayaan masyarakat pada sekolah tersebut selalu baik, hanya saja di suatu waktu sekolah tersebut tercemar tidak baik karena kelakuan siswa yang melakukan tindakan tidak terpuji.

Pengayaan

Amish adalah komunitas agama di Pennsylvania, AS. Keyakinan agama mereka yang ketat berarti mereka menolak gaya hidup modern dan kenyamanan seperti mobil.

Individu yang tidak sesuai dengan norma-norma kelompok dapat menghadapi pengucilan oleh komunitas mereka. Suku Amish telah menjadi objek wisata karena

(9)

kehidupan mereka sangat berbeda. Mungkin ada konflik antara mereka dan para wisatawan terkait pelaksanaan norma agama mereka yang berarti mereka tidak senang difoto.

1. Apa yang dimaksud dengan “pengucilan”?

2. Jelaskan bagaimana individu didorong untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma dan nilai-nilai sub-budaya mereka!

3. Jelaskan mengapa individu dari sub-budaya religius dapat menemukan diri mereka bertentangan dengan budaya arus utama!

4. Sejauh mana agama merupakan agen kontrol sosial yang paling penting?

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

LEMBAR KERJA Topik: Interaksi sosial

Petunjuk kerja:

- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

- Buatlah mind mapping tentang interaksi social (ciri-ciri interaksi social, syarat terjadinya interaksi social, factor penyebab terjadinya interaksi social serta jenis- jenis interaksi social)

- Buatlah diatas kertas A3 atau manila putih - Lakukanlah secara bekerja sama

- Boleh menggunakan pensil warna, spidol(bebas)

- Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! (tugas Indifidu)

1. Jelaskan factor pendorong terjadinya interasksi sosial

2. Apa yang dimaksud dengan interaksi social asosiatif dan disosiatif?

3. Jelaskan macam-macam interaksi social asosiatif dan disosiatif!

4. Jelaskan peranan interaksi social asosiatif dan disosiatif dalam masyarakat!

Rubrik Asesmen Diagnostik Rubrik Asesmen Formatif

Mata Pelajaran : Project IPAS Kelas / Semester :

Tanggal Pengamatan:

Materi Pokok :

No. Nama Siswa

Aspek Pengamatan Rasa

Ingin Tahu

Gotong

royong Kreatif mandiri 1.

2.

3.

(10)

4.

dst

Keterangan:

Aspek penilaian diisi skor pencapaian siswa untuk setiap aspek penilaian sesuai dengan rubrik:

Rubrik Pengamatan No Aspek yang

dinilai

Skor Rubrik

1. Rasa ingin tahu 4

3

2

1

Jika menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif dalam dalam kegiatan kelompok

Jika menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh

Jika menunjukkan sedikit rasa ingin tahu, tidak antusias, dan mau terlibat dalam kegiatan kelompok jika disuruh Jika tidak menunjukkan rasa ingin tahu dan terkesan acuh dalam

pengamatan,tidak terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat.

2. Kreatif 4

3 2 1

Jika menunjukkan kreatifitas yang sangat tinggi dalam kerja kelompok Jika menunjukkan kreativitas yang tinggi dalam kerja kelompok

Jika cukup kreatif dalam kerja kelompok Jika tidak mununjukkan sikap kreatif

3. Mandiri 4

3 2 1

Jika menghargai hasil kerja kelompok dan menerimanya dengan bangga Jika menghargai kerja kelompok dan

menerimanya tanpa rasa bangga Jika menghargai kerja kelompok tetapi

kurang bisa menerima hasil kerjanya Jika tidak menghargai kerja kelompok 4. Gotong Royong 4

3

Jika mampu melakukan kerjasama dengan sangat baik bersama kelompok Jika mampu melakukan kerjasma

dengan baik bersama kelompok

(11)

2 1

Jika kurang mampu melakukan kerjasma bersama kelompok

Jika tidak mampu melakukan kerjasma dengan baik bersama kelompok

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Skor yang Diperoleh x 100 = Skor Akhir Skor Tertinggi

➢ Penilaian Kognitif

Bentuk instrumen tes tertulis (soal terlampir dalam lembar kerja peserta didik) Format penilaian

No Nama siswa Butir soal

NA Catatan Guru 1 2 3 4

1

2

3

Dst

Pedoman penskoran

Penilaian Kognitif = Jumlah skor yang diperoleh x 3 Jumlah skor maksimal Kriteria Penilaian

No Kriteria Skor

1 Menjawab sempurna

Jawaban betul, tetapi kurang sempurna Jawaban Salah

Tidak menjawab

20 10 5 0 2 Menjawab sempurna

Jawaban betul, tetapi kurang sempurna Jawaban Salah

Tidak menjawab

20 10 5 0 3 Menjawab sempurna

Jawaban betul, tetapi kurang sempurna

30 15

(12)

Jawaban Salah Tidak menjawab

5 0 4 Menjawab sempurna

Jawaban betul, tetapi kurang sempurna Jawaban Salah

Tidak menjawab

30 15 5 0 Ni𝒍𝒂𝒊 = 𝑺𝒌𝒐𝒓

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 𝒙 4

PENILAIAN DIRI

Nama peserta didik :...

Kelas/semester :...

Indikator

No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 1 Saya memiliki motivasi

selama proses pembelajaran dan kesiapan menjelang ulangan harian

2 Saya menguasi materi Bab/Sub-bab yang akan diujikan dalam ulangan harian nanti

3 Saya bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok

4 Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun

kelompok

5 Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam

mengemukakan gagasan, bertanya, atau menyajikan hasil diskusi

6 Saya menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan pendapat/cara dalam

menyelesaikan masalah Kategori penilaian diri:

Apabila selalu = skor 4

(13)

Apabila selalu = skor 3 Apabila Jarang = skor 2 Apabila Tidak pernah= skor 1

Nilai Akhir = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal

PENILAIAN ANTAR TEMAN

Satuan Pendidikan :...

Kelas :...

Teman yang di nilai :...

Penilai :...

No Aspek Penilaian Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 1 Peserta bertanya kepada teman ketika

mengerjakan tugas individu

2 Peserta didik meniru/menyontek pekerjaan teman pada saat ulangan 3 Peserta didik mengeluh ketika

menyelesaikan tugas individu atau kelompok

4 Peserta didik menuntaskan tugas yang diberikan guru

5 Peserta didik bertanya kepada teman ketika proses pembelajaran berlangsung

6 Peserta didik mengumpulkan tugas tepat waktu

Kategori penilaian antar teman:

Apabila selalu = skor 4 Apabila selalu = skor 3 Apabila Jarang = skor 2 Apabila Tidak pernah= skor 1

Nilai Akhir = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal

(14)

Referensi

Dokumen terkait

dikaitkan dengan materi yang akan dibahas sebagai appersepsi. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran sesuai materi yang akan disampaikan. Peserta didik menyimak penjelasan

Materi pesan yang akan disampaikan dalam buku ilustrasi ini adalah:  Penjelasan secara singkat tentang Psikopat..

4) Guru meminta peserta didik untuk membaca penjelasan tentang salat 5) Guru kembali memberikan penjelasan yang terkait tentang salat 6) Guru meminta peserta didik

pada siswa agar siswa dapat mengikuti dan memahami materi yang akan disampaikan sehingga memperlancar kegiatan pemberian informasi. 4) Konselor menjelaskan materi tentang

Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran yang dinilai dalam penelitian ini adalah pemberian appersepsi, pemberian motifasi, penjelasan metode langsung, penjelasan materi,

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Persamaan termokimia

penting dilakukan agar pembelajaran dapat terarah sesuai dengan metode pembelajaran yang telah dirumuskan sehingga materi yang disampaikan dapat dikemas sesuai

3. Peserta didik dapat merancang model matematika dari masalah kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua variabel.. Materi Pembelajaran Reguler.. Materi