MODUL AJAR
MAHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANYA
MATA PELAJARAN PROJEK IPAS FASE E
Penyusun :
ANDRI SUTIKNO, S.Pd.Gr.
SMK NEGERI 1 AMBAL Jalan Daendels Ambalresmi, Ambal Kebumen
Tahun 202
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 AMBAL
PROG. KEAHLIAN: TEKNIK OTOMOTIF, KULINER, BISNIS DARING DAN PEMASARAN Jalan Deandels, Ambal, Kebumen Kode Pos 54392 Telepon 0287-3870261
Surat Elektronik [email protected]
MODUL AJAR KOMPONEN INFORMASI UMUM
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Ambal Program Keahlian : Semua Program Keahlian Mata Pelajaran : Projek IPAS
Kelas : X
Tahun Pelajaran : 2022/2023 Alokasi Waktu : 25
Fase : E
Elemen : Menjelaskan fenomena secara ilmiah
Capaian Pembelajaran : Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan ilmiah dan menerapkannya; atau membuat prediksi sederhana disertai dengan pembuktiannya.
Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya;
zat dan perubahannya; energi dan perubahannya;
bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi,
sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Peserta didik juga mengaitkan fenomena-fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya.
Deskripsi : Aspek ini meliputi keterkaitan antara makhluk hidup yang terdiri dari manusia, tumbuhan dan hewan yang saling bergantung kepada
lingkungannya baik berupa tanah, air, energi.
Hubungan makhluk hidup dan lingkungannya dapat digambarkan sebagai individu - populasi -
komunitas - ekosistem - biosfer. Mengidentifikasi masalah yang terdapat pada ekosistem dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut di tingkat lokal dalam perspektif global.
Kompetensi Awal : Pengetahuan mengenai makhluk hidup yang terdiri dari manusia, tumbuhan dan hewan yang saling bergantung kepada lingkungannya baik berupa
tanah, air, energ
Profil Pelajar Pancasila : Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, dan berakhlak mulia
Gotong royong Kreatif
Kebinekaan Global Berfikir Kreatif Mandiri
Sarana Prasarana : Gawai ( bisa berupa handphone android, tablet, laptop dsb.)
LCD, Papan tulis
Jaringan internet yang bagus
Akun gmail untuk pengumpulan tugas melalui Google Classroom
Alat tulis dan buku
Youtube dan atau media sosia Bagan, dan infografis
Target Peserta Didik : Semua siswa dalam kelas masing-masing
Jumlah peserta didik dalam pembelajaran maksimal 36 peserta didik
Model Pembelajaran : Project Based Learning Moda Pembelajaran Metode Pembelajaran : Discovery learning, Tugas proyek
KOMPONEN INTI 1. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, peserta didik mampu :
a. Menjelaskan keterkaitan antara makhluk hidup yang terdiri dari manusia, tumbuhan dan hewan yang saling ketergantungan kepada lingkungannya baik berupa tanah, air, energy
b. Menganalisis hubungan makhluk hidup dan lingkungannya dapat digambarkan sebagai individu- populasi- komunitas- ekosistem-biosfer dengan mengaitkan di kehidupan sehari hari
c. Menganalisis pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup 2. Pemahaman Bermakna
Padatnya permukiman penduduk dan tata kelola jaringan listrik yang kurang baik membuat membuat kemungkinan terjadinya kebakaran di perkotaan cukup tinggi.
Upaya pencegahan dan mitigasi bencana kebakaran diperlukan untuk menghadapi
kemungkinan yang tidak diinginkan.
3. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1
a Pendahuluan ( 15 menit)
Guru mengirim pemberitahuan kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari (Asyncronous). Untuk mengawali KBM, guru mengajak peserta didik bergabung ke zoom meeting (di share via WA grup/WAG kelas) Syncronous, memperhatikan
kerapihan seragam yang digunakan dan penampilan peserta didik
- Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik berdoa untuk mengawali kegiatan.
- Guru menanyakan kabar peserta didik dan selalu mengingatkan protokol kesehatan dan
selalu menjaga kesehatan.
- Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik untuk mengisi presensi di link yang
sudah dibagikan.
- Guru memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran dan penilaian serta memberikan apersepsi dengan mengaitkan masalah yang ada di sekitar peserta didik dengan materi (hid) yang akan dipelajari.
Permasalahan yang diangkat adalah tentang : Permukiman penduduk di kota Palembang Data peristiwa kebakaran di kota-kota besar
Tata kota yang perlu direncanakan dengan baik
b Kegiatan Inti (235 menit)
- Peserta Didik menyimak video pembelajaran pada link berikut ini (22) Permukiman Padat Penduduk di Palembang Terbakar, Hanguskan Rumah dan Pabrik - iNews Malam 17/03
- YouTube. Video ini berisi tentang peristiwa kebakaran yang terjadi di permukiman
padat penduduk yang ada di Palembang.
- Berdasarkan video pendek tersebut, peserta didik dipersilakaan mengajukan tanya
jawab. Guru memfasilitasi.
- Guru membimbing peserta didik berdiskusi untuk :
. Keterkaitan antara peristiwa kebakaran dan mitigasi bnencana
. Mengidentifikasi tentang penyebab dan cara menangani bencana kebakaran di pemukiman padat penduduk.
- Peserta didik secara mandiri mencatat hal-hal yang mereka dapatkan dari pembelajaran
hari ini dengan format yang sudah ditentukan.
- Hasil catatan peserta didik dikumpulkan dengan cara diunggah ke google classroom
(GC)
- Guru mengkonfirmasi peserta didik apakah masih ada yang belum mengerti tentang
materi yang dipelajarai hari ini
Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
c Penutup (20 menit)
- Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Guru menyampaikan ke peserta didik rencana observasi lapangan ke tempat bencana kebakaran/bencana lain yang ada di sekitar lingkungan peserta didik dan narasumber ahli. Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak melalui referensi youtube
maupun sumber referensi lainnya.
- Doa penutup
Pertemuan ke-2
a Pendahuluan ( 15 menit)
- Guru mengucap salam dan menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa supaya pembelajaran hari ini berjalan lancer dan memberikan kebermanfaatan untuk semua.
- Guru menanyakan kabar peserta didik dan selalu mengingatkan protokol kesehatan dan selalu menjaga kesehatan.
- Guru mengingatkan kepada peserta didik untuk mengisi presensi di link yang sudah dibagikan.
- Guru menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah masih ada peserta didik yang mengingat. Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi minggu lalu. Guru memberi apresiasi untuk peserta didik yang berani menjawab.
- Guru mengaitkan materi minggu lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini.
b Kegiatan Inti (235 menit)
- Guru menayangkan video berikut tentang mitigasi bencana alam kebakaran. Mitigasi Bencana Alam (kemdikbud.go.id)
- Guru membimbing peserta didik berdiskusi menyusun teks wawancara narasumber di tempat kejadian kebakaran.
- Guru memfasilitasi peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya untuk menyusun rencana pembuatan proyek pemecahan masalah yang meliputi alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan.
- Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek berupa kunjungan ke tempat kebakaran (tahapan sampai dengan pengumpulan laporan).
- Guru memastikan setiap peserta didik memilih dan mengetahui prosedur pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan.
Jika dirasa tatap muka dengan zoom terkendala, bisa dilanjutkan dengan GC atau WAG.
- Semua rencana sampai dengan prosedur kerja dituangkan pada LKPD yang sudah disiapkan.
c Penutup (20 menit)
- Guru menyampaikan ke peserta didik, rencana pembuatan proyek yang sudah dibuat, dilaporkan pada kantong tugas di google classroom (GC).
- Guru dan peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran pada pertemuan ini dengan cara menyatakan pendapat sekaligus saran tentang bagaimana pembelajaran hari ini dari awal sampai akhir
Guru menyampaikan kegiatan berikutnya yaitu tentang progress proyek yang dilakukan.
Doa penutup
Pertemuan ke-3
a Pendahuluan (15 menit)
- Guru dan peserta didik berdoa terlebih dahulu, agar diberi kemudahan selama belajar dan diberi tambahan ilmu yang bermanfaat.
Peserta didik mengisi daftar hadir sesuai link yang dibagikan.
- Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan peserta didik agar menjaga
kesehatan dan mentaati selalu protokol kesehatan agar terlindungi dari penyakit.
- Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi pada pertemuan lalu dengan
kegiatan yang akan dilakukan saat ini.
b Kegiatan Inti (235 menit)
- Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.
Pantauan dilakukan di Google Classroom. Pada GC dibuatkan kantong tugas yang berisi form laporan perkembangan proyek.
Berikut isi form nya :
. Apa saja yang dilakukan dalam persiapan proyek . Apa saja yang dilakukan dalam pelaksanaan proyek . Kendala apa saja yang dihadapi selama menjalani proyek . Solusi apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut
Permasalahan yang sering muncul pada observasi tempat kebakaran :
. Penyebab kebakaran.
. Narasumber yang terpercaya .
. Daftar pertanyaan dalam wawancara narasumber.
- Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan,
mendiskusikan masalah/kendala yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru.
- Pada pertemuan ini, guru dan peserta didik membahas perkembangan proyek yang
dilakukan.
- Guru memberikan penguatan dari perkembangan proyek yang telah dilakukan oleh
peserta didik.
c Penutup (20 menit)
- Guru dan peserta didik melakukan refleksi.
- Guru menyampaikan tugas yang harus dilakukan kurun waktu setelah pertemuan ini sampai dengan pertemuan berikutnya. Untuk pertemuan berikutnya adalah presentasi
hasil proyek per kelompok.
Doa penutup
Pertemuan ke-4
a Pendahuluan (15 menit)
- Guru dan peserta didik berdoa terlebih dahulu, agar diberi kemudahan selama belajar dan diberi tambahan ilmu yang bermanfaat.
Peserta didik mengisi daftar hadir sesuai link yang dibagikan.
- Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan peserta didik agar menjaga
kesehatan dan mentaati selalu protokol kesehatan agar terlindungi dari penyakit.
- Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi pada pertemuan lalu dengan
kegiatan yang akan dilakukan saat ini.
b Kegiatan Inti (235 menit)
- Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.
Pantauan dilakukan di Google Classroom. Pada GC dibuatkan kantong tugas yang berisi form laporan perkembangan proyek.
Berikut isi form nya :
. Apa saja yang dilakukan dalam persiapan proyek . Apa saja yang dilakukan dalam pelaksanaan proyek . Kendala apa saja yang dihadapi selama menjalani proyek . Solusi apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut
Permasalahan yang sering muncul pada observasi tempat kebakaran :
. Penyebab kebakaran.
. Narasumber yang terpercaya .
. Daftar pertanyaan dalam wawancara narasumber.
- Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan,
mendiskusikan masalah/kendala yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru.
- Pada pertemuan ini, guru dan peserta didik membahas perkembangan proyek yang
dilakukan.
- Guru memberikan penguatan dari perkembangan proyek yang telah dilakukan oleh
peserta didik.
c Penutup (20 menit)
- Guru dan peserta didik melakukan refleksi.
- Guru menyampaikan tugas yang harus dilakukan kurun waktu setelah pertemuan ini sampai dengan pertemuan berikutnya. Untuk pertemuan berikutnya adalah presentasi
hasil proyek per kelompok.
Doa penutup
Pertemuan ke-5
a Pendahuluan (15 menit)
- Guru dan peserta didik berdoa terlebih dahulu, agar diberi kemudahan selama belajar dan diberi tambahan ilmu yang bermanfaat.
Peserta didik mengisi daftar hadir sesuai link yang dibagikan.
- Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan peserta didik agar menjaga
kesehatan dan mentaati selalu protokol kesehatan agar terlindungi dari penyakit.
- Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi pada pertemuan lalu dengan
kegiatan yang akan dilakukan saat ini.
b Kegiatan Inti (235 menit)
- Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.
Pantauan dilakukan di Google Classroom. Pada GC dibuatkan kantong tugas yang berisi form laporan perkembangan proyek.
Berikut isi form nya :
. Apa saja yang dilakukan dalam persiapan proyek . Apa saja yang dilakukan dalam pelaksanaan proyek . Kendala apa saja yang dihadapi selama menjalani proyek . Solusi apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut
Permasalahan yang sering muncul pada observasi tempat kebakaran :
. Penyebab kebakaran.
. Narasumber yang terpercaya .
. Daftar pertanyaan dalam wawancara narasumber.
- Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan,
mendiskusikan masalah/kendala yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru.
- Pada pertemuan ini, guru dan peserta didik membahas perkembangan proyek yang
dilakukan.
- Guru memberikan penguatan dari perkembangan proyek yang telah dilakukan oleh
peserta didik.
c Penutup (20 menit)
- Guru dan peserta didik melakukan refleksi.
- Guru menyampaikan tugas yang harus dilakukan kurun waktu setelah pertemuan ini sampai dengan pertemuan berikutnya. Untuk pertemuan berikutnya adalah presentasi
hasil proyek per kelompok.
Doa penutup 4. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
KRITERIA PENGUKURAN KETERCAPAIAN
. Guru membuat kriteria berhasil/tidak dari instrument performance assessmen yang dibuat.
. Guru membuat kriteria berhasil/tidaknya penilaian normatif dari hasil laporan praktik siswa
REFLEKSI GURU
Apakah dalam pemberian materi dengan metode yang telah dilakukan serta penjelasan teknis atau intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh
peserta didik?
Bagaimanakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta didik?
REFLEKSI SISWA
Apakah kamu memahami instruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu dalam pembelajaran?
Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?
Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dalam pembelajaran dapat kamu pahami?
Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?
Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?
Mengetahui, Kebumen, 13 Juni 2022
Kepala SMK Negeri 1 Ambal, Guru Mata Pelajaran,
Budiyanto, S.Pd.,M.Eng Andri Sutikno, S.Pd.Gr
NIP. 19710511 200501 1 008 NIP. 19910212 202221 1 009
Lampiran
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
Untuk mengetahui gaya belajar Peserta Didik. Bentuk berupa angket melalui Google Form, berikut adalah formatnya:
Tandailah kotak yang sesuai untuk setiap pertanyaan dan jumlahkan nilainya 1) ( … ) Saya perlu satu ilustrasi dari apa yang diajarkan supaya bisa memahaminya.
2) ( … ) Saya tertarik pada obyek yang mencolok, berwarna, dan yang merangsang mata.
3) ( … ) Saya lebih menyukai buku-buku yang menyertakan gambar atau ilustrasi.
4) ( … ) Saya terkesan sedang “melamun”, saat membayangkan apa yang sedang saya dengar.
5) ( … ) Saya mudah mengingat apabila saya bisa melihat orang yang sedangberbicara.
6) ( … ) Apa yang harus saya ingat harus saya ucapkan dulu.
7) (…) Saya harus membicarakan suatu masalah dengan suara keras untuk memecahkannya.
8) ( … ) Saya akan mudah menghafal dengan mengucapkannya berkali-kali.
9) ( … ) Saya mudah mengingat sesuatu apabila itu didendangkan.
10) ( … ) Saya lebih suka mendengarkan rekamannya daripada duduk dan membaca bukunya.
11) ( … ) Saya tidak bisa duduk diam berlama-lama.
12) ( … ) Saya lebih mudah belajar apablla ada keterlibatan sejumlah anggota tubuh.
13) ( … ) Saya hampir selalu melakukan gerakan tubuh.
14) ( … ) Saya lebih suka membaca buku atau mendengarkan cerita-cerita action.
Bila lebih banyak memilih pernyataan :
a. Nomor 1 s.d 5 : tipe Auditori
b. Nomor 6 s.d 10 : tipe Visual
c. Nomor 11 s.d 14 : tipe Kinetik
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 1 AMBAL
MATA PELAJARAN PROJEK IPAS
A. KEJADIAN
Tanggal : Kronologi
Waktu :
Lokasi :
B. INVESTIGASI KECELAKAAN
Penyebab Langsung Penyebab Tidak Langsung C. SAKSI Kondisi
Bahaya
Tindakan Bahaya
Pribadi Pekerjaan No Nama Tanggal Dokumen/Catatan
D. KORBAN
No Nama L/P
Katagori Korban Tidak
Ada
Cedera Ringan
Cedera Sedang
Cedera Berat
Fatal
D. KERUGIAN
Kerugian Aset / Materiil Kerugian Lingkungan
E. PENYUSUN
No Nama NIS Kelas Kompetensi Keahlian Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
Lampiran 5.2. Kronologi Kejadian/Peristiwa
No Waktu Lokasi Kejadian Bukti Saksi
Lampiran 5.3. Penjelasan Kejadian
No Kejadian
Penjelasan (Dasar Teori)
Fisik (IPA) Sosial (IPS)
Lampiran 5.4. Lampiran Foto model peristiwa
No Foto / Gambar Keterangan
1. Contoh Gambar / Nama Gambar Dampak fisik
Sumber : https://news.detik.com/
Kebakaran di Duri Tambora
Waktu : Rabu, 12 Agu 2020
Kebakaran di Duri Tambora
2.
Diunduh dari https://www.homecrux.com tanggal 27 Juni 2021
Kabel listrik yang terbakar
Salah satu penyebab kebakaran
Lampiran 5.5. Rencana Tindak Lanjut
No Kejadian Penyebab Dampak
Rencana Tindak Lanjut
Fisik Non Fisik
Keter angan :
Rencana Tindak Lanjut Fisik berupa kegiatan yang bersifat fisik.
Contoh ; menggunakan kabel listrik yang sesuai, memastikan kompor telah dimatikan sebelum tidur. Rencana Tindal Lanjut Non Fisik berupa kegiatan yang bersifat non fisik.
Contoh ; meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keamanan penggunaaan alat-alat yang rawan kebakaran
A. Refleksi
Setelah mempelajari bab Mitigasi Bencana Kebakaran di Permukiman ini, Anda pasti sudah memahami konsep Mitigasi Bencana Kebakaran di Permukiman Dari semua materi yang sudah dijelaskan di bab ini, mana yang menurut Anda paling sulit dipahami ? Coba Anda diskusikan dengan teman maupun guru Anda.
Lembar Refleksi :
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran ini
2. Apakah Anda telah menguasi seluruh materi pembelajaran ini? Jika ada materi yang belum dikuasi tulislah materi tersebut
3. Apakah manfaat yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini 4. Apakah yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini
5. Tulislah secara ringkas apa yang telah Anda pelajari dari kegiatan pembelajaran ini
B. Asesmen Kisi-kisi Asesmen
No Elemen Capaian Pembelajaran Indikator
Penilaian
1 2 3
1. Menjelaskan Peserta didik diharapkan a. Memahami pengetahuan ilmiah b. Menerapkan
pengetahuan ilmiah c. Membuat prediksi
sederhana disertai pembuktiannya d. Menjelaskan
fenomena-fenomena di lingkungannya diberbagai aspek 1) Makhluk hidup
dan lingkuannya 2) Zat dan
perubahannya 3) Energi dan
perubahannya 4) Bumi dan
antariksa 5) Keruangan dan
konektivitas antar ruang dan waktu 6) Interaksi,
komunikasi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial
7) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
V V
fenomena secara ilmiah
dapat memahami
pengetahuan ilmiah dan V V V
menerapkannya; atau membuat prediksi sederhana
V V
disertai dengan pembuktiannya.
V
Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Peserta didik juga mengaitkan fenomena- fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya.
2. Mendesain dan Peserta didik dapat a. Menentukan prosedur
b. Mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan
penyeklidikan ilmiah c. Menjelaskan cara
penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah
V V
mengevaluasi penyelidikan
menentukan dan mengikuti
prosedur yang tepat untuk V V
ilmiah melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah,
V serta diharapkan dapat
mengidentifikasi kekurangan
No Elemen Capaian Pembelajaran Indikator
Penilaian
1 2 3
atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah.
d. Mengidentifikasi kekurangan dan kesalahan pada desain percobaan ilmiah
V
3. Menerjemahkan data dan bukti- bukti secara ilmiah
Peserta didik dapat
menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber untuk membangun sebuah argumen serta dapat mempertahankannya dengan penjelasan ilmiah.
Peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber data lain.
Peserta didik merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut, mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya, melakukan refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan.
a. Menerjemahkan data dan bukti dari
berbagai sumber untuk membangun sebuah argumen
b. Mempertahankan dengan penjelasan ilmiah
c. Mengidentifikasi kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik atau sumber lain d. Merencanakan aksi
sebagai tindak lanjut e. Melaksanakan aksi
sebagai tindak lanjut f. Mengkomunikasikan
proses dan hasil pembelajaran
g. Melakukan refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan
V V
V
V
V V V
V
V
Keterangan : 1. Tugas Mandiri 2. Tugas Kelompok 3. Ulanggan harian
5. Tugas Mandiri
a. Identifikasi peraturan-peraturan terkait dengan bencana kebakaran dan lengkapi dengan isi pokok peraturan tersebut
b. Identifikasi bahan/material di rumah dan lingkunganmu terkait konsep tetrahedron api.
c. Identifikasi cara penanggulangan dan cara mengatasi bila terjadi kebakaran di permukiman.
6. Tugas Kelompok
a. Bentuk kelompok kerja, maksimal 5 orang
b. Cari berita melalui media masa, cetak maupun audio visual, tentang kejadian kebaran c. Lakukan langkah-langkah kerja sesuai pada tabel 5. Langkah pembelajaran
d. Susun bukti/dokumen pembelajaran yang kamu hasilkan.
Dokumentasikan dalam bendel portofolio pembelajaran 7. Ulangan Harian
Indikator Butir Soal
Memahami pengetahuan ilmiah
1. Apa yang kamu ketahui tentang APAR, jelaskan
!
2. Salah satu cara memadamkan kebakaran adalah dengan gas inert. Apa yang dimaksud dengan gas inert?
Menjelaskan fenomena- fenomena di lingkungannya diberbagai aspek
1. Salah satu penyebab terjadinya kematian pada bencana kebakaran adalah terhisapnya gas monoksida oleh korban. Jelaskan terbentuknya gas monosikda pada peristiwa kebakaran tersebut ! 2. Jelaskan yang dimaksud dengan “tetrahedro api”
3. Kejadian yang sering menjadi penyebab kebakaran ! adalah listrik, mengapa demikian,
jelaskan !
Menentukan prosedur
2. Prosedur apa sajakah yang harus kita cermati, terkait pencegahan dan penanganan kebakaran di rumah?
3. Apa yang kamu lakukan saat terjadi kebakaran
akibat kompor minyak yang jatuh tertabrak kucing di suatu rumah.
Menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah
1. Telah terjadi suatu kebakaran di suatu permukiman.
Tentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kejadian tersebut!
Merencanakan aksi sebagai tindak lanjut
1. Berdasarkan data kebakaran di suatu permukiman, telah sering terjadi kebakaran dalam satu tahun.
Buatlah rencana aksi yang harus disusun untuk pencegahan kebakaran !
2. Buatlah rencana kegiatan pasca bencana
kebakaran rumah di suatu permukiman
8. Pedoman penskoran
Assesmen Bobot
Tugas Mandiri 25 %
Tugas Kelompok 50 %
Ulangan Harian 25 %
DAFTAR PUSTAKA BUKU :
Anwar. 2006. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education) Konsep dan Aplikasi.
Bandung : CV. Alfabeta.
Anwas, Oos M. 2015. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Pesantren Rakyat Sumber Pucung Malang. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 21, No. 3.
Bahm dalam Muhammad Adib. 2010. Filsafat Ilmu (Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bertrand Russell, 1992. Dampak Ilmu Pengetahuan atas Masyarakat (diterjemahkanoleh Irwanto dan Robert Haryono Imam dengan kata pengantar K. Bertens). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Bitar, 2021, Arus Listrik : Pengertian, Hambatan, Dan Rumus Beserta Contoh Soalnya Secara Lengkap, https://www.gurupendidikan.co.id/arus-listrik/, diakses pada tanggal 23 Juni 2021.
Depdiknas. 2008. Kamus Tesaurus Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.
Depdiknas. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.
Elly M. Setiadi, Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta:
Kencana.
Fatmah, 2009, Model Mitigasi Kebakaran Berbasis Masyarakat : Kajian Kualitatif pada Aparat Pemerintah dan LSM, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 4, No. 3, Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, FKM UI, Depok.
Harjadi, Benny . Dkk, 2013, Kajian Mitigasi Tanah Longsor Aspek Dari: RPI : Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Lahan Dan Air Pendukung Pengelolaan DAS, Laporan Hasil Penelitian, Surakarta, Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan Das, diunduh dari https://docplayer.info/56571653-Oleh-ir-beny-harjadi-msc-drs-agus- wuryanta-msc-arina- miardini-s-hut-edi-sulasmiko-agus-sugianto.html, tanggal 23
Juni 2021.
Hallean, Jerio, ,Rekonstruksi dalam hukum acara pidana
,https://www.academia.edu/27297698/Rekonstruksi_dalam_hukum_acara_pidana, diunduh tanggal 2 Juli 2021.
Hasbullah. 2001. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kelvin, 2018,
Manajemen Risiko Kebakaran Pada Area Produksi Perusahaan Kain Dengan
Pendekatan Analytical Hierarchy Process Dan Hazard Management Principle, Jurnal Te Vol 21 No. 02, Surabaya, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya, Diunduh
Dari Https://Lppm.Istts.Ac.Id/Publication/Download?Id=277, tanggal 27 Juni 2021.
Kementerian dan Kebudayaan. 2013. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/Mts Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayan.
Koentjaraningrat dan Donald .K. 1982. Aspek Manusia dan Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Marzuki, Saleh. (2010). Pendidikan Nonformal. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexi J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muslimin.
2002, Metode Penelitian di Bidang Sosial. Malang: Bayu Media dan UMM Press.
Muslim, A. 2013. Interaksi Sosial Dalam Masyarakat Multietnis. Jurnal DiskursusIslam.
Vol.1 No.3.
Nazir, Moh. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nasution. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Noengmuhadjir,2000, Metodologi Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Rake Sarisin.
Nugroho, Krisna Adi, 2018, Produksi Bahan Bakar Cair Dari Limbah Plastik Polipropilena Dengan Ko-Reaktan Biodiesel Dari Minyak
Biji Nyamplung
(Calophyllum Inophyllum) Melalui Konversi Katalitik, Skripsi, Surabaya, Departemen Kimia,
Fakultas Ilmu Alam, Intsitut Teknologi Sepuluh November, diunduh dari https://repository.its.ac.id/52184/2/01211440000108_Undergraduated- Theses.pdf, tanggal 27 Juni 2021.
Nurdin, Ismail dan Hartati, Sri. 2019. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya:
Media Sahabat Cendekia.
Nursalam Pariani. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Sagung Seto, Jakarta Saputra, Ari, 2020, Bukti Panasnya Kebakaran Duri Tambora, Tiang Listrik Rakhmat, jalaluddin. 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Rusman, dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta : Grafindo Persada.
Sagala, Saut, dkk, 2013, Analisis Upaya Pencegahan Bencana Kebakaran di Permukiman Padat Perkotaan Kota Bandung, Studi Kasus Kelurahan Sukahaji, Working Paper Series No. 3, Bandung, Resilience Development Initiative diunduh dari https://www.rdi.or.id/storage/files/publication/1.pdf, tanggal 23 Juni 2021.
Setyadi, Bambang, Dkk, 2009, Upaya Meningkatkan Kemampuan Merekonstruksi Peristiwa- Peristiwa Sejarah Melalui Penggunaan Peta Konsep Dalam Pembelajaran Ips Pada Siswa Kelas Ix-A Smp Muhammadiyah 7 Surakarta, Varia Pendidikan, Vol. 21, No. 2,
Desember 2009, Surakarta. Diunduh dari
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3185/9.%20YULIANTO.p df?sequence=1&isAllowed=y, tanggal 24 Juni 2021.
Sudarmo, Unggul, 2015, Kimia untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta, Erlangga.
Sulni, dkk, 2018,Reaksi Eksoterm dan Endoterm, e-Modul, Jakarta, Direktorat Pembinaan SMA -
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diunduh dari
http://repositori.kemdikbud.go.id/20654/1/Kelas%20XI_Kimia_KD%203.5.pdf, tanggal 25 Juni 2021.
Sunardi dan Irawan, 2007, Fisika Bilingual SMA/MA, Cetakan I , Bandung, CV Yrama Widya.
Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: UI: Raja Grafindo Persada. Taufiq, 2008, Perbandingan Temperatur Ring Stainless Steek dan Temperatur Ring
Keramik pada Fenomena “Flame Lift-Up”, Jakarta, Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin,Skripsi, UI, diunduh dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/124886- R020885- Perbandingan temperatur-HA.pdf, tanggal 24 Juni 2021.
Tim Karakter K3, ,Pedoman K3 Kebakaran,Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Diunduh dari Http://Mat.Fmipa.Uny.Ac.Id/Sites/Mat.Fmipa.Uny.Ac.Id/Files/
Download/Pedoman%20k3%20kebakaran.Pdf , tanggal 26 Juni 2021.
UNESCO. 2002-b. Institute for Information Technologies in Education. Toward Policies for Integrating ICTs into Education. Hig-Level Seminar for Decision Makers and Policy- Makers, Moscow 2002.
Yatim Riyanto. 1996. Metode Penelitian Pendidikan, Suatu Tinjauan Dasar. Surabaya : SIC
VIDEO :
Effendi, Rachmad. 2020. Mitigasi Bencana Alam. Mitigasi Bencana Alam (kemdikbud.go.id).
Diakses pada tanggal 6 Agustus 2021.
Official iNews. 2021. Permukiman Padat Penduduk Hanguskan Rumah dan Pabrik di Palembang. https://youtu.be/k8-H9bIvFK8. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2021.
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN
Materi makhluk hidup dan lingkungan pada modul ini terdiri dari tiga pokok bahasan, yakni komponen dalam lingkungan, bioma darat, dan bioma air.
Komponen dalam lingkungan merupakan kegiatan belajar 1, di dalamnya membahas tentang makhluk hidup yang terdiri dari mikroorganisma, hewan dan tumbuhan.
Bioma darat (terestrial) merupakan kegiatan belajar 2, di dalamnya membahas tentang hutan hujan tropis, hutan tropis, savana, padang rumput, taiga, tundra.
Bioma air (aquatik) merupakan kegiatan belajar 3, di dalamnya membahas tentang bioma air tawar yang terdiri dari lentik, (ekosistem air tenang contohnya danau, kolam) dan lotik (ekosistem air mengalir contohnya : sungai, parit, air terjun), bioma air dibagi menjadi 3 zona : litoral, limnetik, dan propundal. Bioma air laut yang terdiri dari pantai, zona intertidal, pelagik (laut terbuka), benthik (laut dalam).
Meteri yang diberikan dalam modul ini, melalui 3 bentuk kegiatan belajar semuanya berguna untuk membekali wawasan berpikir anda untuk mengenal berbagai makhluk hidup dan lingkungannya.
Secara praktis diharapkan dapat memberikan pemahaman konsep dan gambaran bagaimana cara mengajarkannya.
Setelah anda mempelajari modul ini, anda mampu menggunakan keterampilan proses untuk memahami konsep-konsep tentang makhluk hidup dan lingkungan, sekaligus juga mampu mengkomunikasikan pemahaman anda.
KEGIATAN BELAJAR
Komponen Dalam Lingkungan
Makhluk hidup merupakan benda-benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakannya dengan benda mati. Makhluk hidup di alam senatiasa berdampingan dengan makhluk hidup lainnya. Kelompok makhluk hidup yang sama speciesnya disebut populasi. Misalnya populasi kuda, kambing, kucing dan sebagainya.
Suatu individu dapat dianggap sebagai anggota populasi tertentu apabila memiliki kriteria sebagai berikut : (a) hidup bersama dalam satu populasi; (b) berfungsi sebagai anggota populasi; (c) mempunyai persamaan anatomi dan fisiologi dengan anggota lainnya; (d) dapat melakukan interhibridasi dengan anggota populasi tersebut.
Populasi yang terdapat pada suatu daerah dan saling berinteraksi satu sama lain disebut komunitas. Hubungan antar species di dalam suatu komunitas ini mempunyai pengaruh besar terhadap berbagai species pembentuk komunitas tersebut.
Hubungan interaksi populasi sifatnya bisa bermacam-macam, antara lain : (a) Netral, hubungan ini terjadi bila tidak ada saling mempengaruhi di antara populasi, sebagai contoh populasi walang sengit, dan burung gelatik. Walang sengit mengisap buah padi muda. Burung gelatik makan biji padi. Walaupun sama- sama makan biji padi, namun mereka tidak menggangu yang lain, dan tidak pernah bersaing; (b) Kompetisi, merupakan hubungan yang ditandai dengan adanya persaingan antar populasi. Bila persaingan terjadi cukup hebat dan besar, bisa jadi populasi tertentu kalah. Misalnya, tanaman budi daya dengan tanaman penggangu, mereka bersaing untuk mendapatkan air, mineral, dan cahaya
matahari ; (c) Mutualisme, bila antara populasi terjadi hubungan saling menguntungkan. Misalnya, tumbuhan berbunga dengan serangga (kupu-kupu), burung pikatan dengan kerbau. Tanaman Leguminoceae dengan bakteri Rhyzobium : (d) Predasi, merupakan hubungan yang terjadi antara pemangsa dan mangsanya. Pemangsa disebut sebagai predator, ssedangkan yang dimangsa disebut mangsa. Interaksi semcam ini memiliki pengaruh terhadap penurunan populasi hewan tetentu. Misalnya hubungan natara harimau dengan kijang, burung elang dengan ular ; (e) Parasitisme, hubungan ini terjadi bila salah satu populasi menjadi parasit terhadap populasi yang lain. Interaksi seperti demikian biasanya hidupnya sangat tergantung pada makhluk yang ditumpanginya.
Misalnya, Cacing pita pada daging sapi masih berbentuk larva, setelah dewasa hidup pada tubuh manusia. Benalu dengan pohon inang (f) Komensalisme, merupakan interaksi antar populasi, dimana populasi yang satu untung sedangkan populas yang lainnya tidak merasa dirugikan. Misalnya, pada tubuh hiu menempel ikan remora kecil, larva pada tubuh ulat.
Komponen lingkungan erat sekali dengan perubahan lingkungan, antara lain perubahan susunan dan sifat-sifatnya sehingga organisma tersebut beradaptasi (menyesuaikan diri dengan lingkungan). Komponen lingkungan berbeda dengan komponen ekosistem. Untuk lebih jelasnya komponen ligkungan terdiri dari :
a. Makhluk hidup (hewan dan tumbuhan serta mikroorganisma) b. Benda-benda mati, antara lain: air, tanah, mineral
c. Keadaan, antara lain : cahaya, cuaca.
Apa sebenarnya lingkungan itu ? Lingkungan adalah semua yang terdapat di luar sesuatu makhluk hidup. Dan setiap makhluk hidup tergantung kepada lingkungannya, yang terdiri dari dari makhluk hidup dan tak hidup.
Mikroorganisma/mikroba/jasad renik adalah organisma yang memiliki
ukuran relatif sangat kecil berkisar antara 1µ - 100 µ (micron), sehingga untuk melihatnya harus mempergunakan mikroskop cahaya. Bahkan ada yang berukuran jauh lebih kecil lagi yaitu kurang dari 0,001 µ, sehingga melihatnyapun harus mempergunakan mikroskop electron. Makhluk hidup yang kecil dan melihatnya harus mempergunakan mikroskop dipelajari dalam mikrobiologi.
Mikrobiologi mencakup pengetahuan tentang Virus, Bakteri, Fungi, Alga dan protozoa.
Virus, merupakan bentuk peralihan dari benda mat dan benad hidup.
Dianggap benda mati karena berbentuk kristal, tetapi dengan adanya molekul asam nukleat yang menyusun tubuhnya, maka virus termasuk makhluk hidup.
Sampai saat ini belaum ada akhli biologi yang dapat menentukan secara pasti apakah virus termasuk kepada hewan atau tumbuhan.
Secara alami virus hidup dan berkembang biak dalam sel-sel hidup organisma lainnya yang lebih komplek, tempat mereka mungkin menyebarkan penyakit. Berdasarkan hal tersebut jelas merugikan makhluk hidup lain termasuk manusia. Virus menyerang bakteri, hewan, tumbuhan dan manusia.
Virus dapat menyebabkan berbagai macam penyakit baik pada hewan, tumbuhan maupun manusia. Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus antara lain: cacar, polio, rabies, influenza, trakoma, campak, demam berdarah, AIDS dan lain sebagainya. Penyakit yang disebabkan oleh virus pada hewan misalnya : penyakit kuku dan mulut hewan sapi dan kerbau, NCD (New Castle Disease) atau penyakit tetelo pada ayam. Penyakit yang disebabkan oleh virus pada tumbuhan adalah sebagai berikut : CVPD (Citrus Vein Ploem Degeneration) menyerang bagian floem tanaman jeruk, Virus mozaik (Tobaco Mozaik Virus), menyerang daun tanaman tembakau, Virus tungro, menyebabkan tanaman pada tumbuh kerdil karena hama wereng. Sedangkan pada manusia misalnya : Virus influenza, virus cacar, polio, kanker, dan lain-lain.
Gambar 1.1 Berbagai bentuk dan ukuran virus
Bakteri, merupakan mikroorganisma yang prokariotik dan biasanya struktur selnya lebih sederhana dari pada struktur sel yang kariotik. Bersel satu, hidup soliter atau berkoloni, tidak mempunyai klorofil sehingga hidupnya berseifat heterotrop,namun ada pula yang memiliki semacam organel mirip klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesa, bakteri seperti demikian bersifat fotoautotrop.
Berdassarkan cara hidupnya bakteri dikelompokan menjadi :
a. Bakteri heterotrop, yaitu bakteri yang hidupnya bergantung pada makhluk hidup lain, sebagai saprofit (hidup pada sisa organisma lain), ataupun sebagai parasit (hidup menumpang dan merugikan organisma lain).
b. Bakteri autotrop, yaitu bakteri yang dapat mensintesis makanan sendiri.
Namun cara memperoleh makanannya bisa bersifat : Kemoautotrof, artinya bakteri yang dapat mensintesis senyawa organic dari bahan anorganik dengan menggunakan energi kimia. Misal : bakteri besi, bakteri belerang, bakteri hidrogen , dan bakteri nitrogen ; Fotoautotrof, artinya bakteri yang dapat mensintesi senyawa organic dan anorganik dengan menggunakan
energi cahaya matahari. Misal : bakteri hijau (bakterioklorofil), bakteri ungu (bakteriopurpurin).
Berdasarkan keperluan akan Oksigen, bakteri dapat dikelompokkan menjadi:
a. Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak memerlukan oksigen untuk hidupnya (bakteri obligat anaerob). Misal : Micrococcus denitrifikans, Fungsinya untuk menguaraikan HNO3 menjadi NH3 dan O2 .
b. Bakteri aerob, yaitu bakteri yang memerlukan oksigen bebas untuk hidupnya. Misal : bakteri nitrat (Nitrobacter), dan bakteri nitrit (Nitrosomonas dan Nitrocococcus).
Bakteri – bakteri tersebut di atas sangat penting dalam menjaga tingkat kesuburan tanah, karena membantu proses Nitrifikasi, yaitu proses pembentukan senyawa nitrat yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan.
Berdasarkan bentuknya bakteri dapat dibedakan menjadi : Bakteri coccus, yaitu bakteri berbentuk bulat (bola) Misal : Diplocococus, Tetracocccus, Streptococcus, Stafilococcus, dan sarcina. Bakteri Bacillus, yaitu bakteri berbentuk batang. Misal : Monobacillus, Diplobacilus, Streptobacilus. Bakteri Spirillum, yaitu bakteri berbentuk bengkok atau lengkung.
Gambar. 1.2 Beberapa Bentuk Bakteri
Bakteri di alam ini tidak semuanya membahayakan bagi makhluk hidup, tetapi ada juga yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Berikut ini akan dibahas bakteri yang merugikan dan menguntungkan manusia.
Bakteri yang merugikan manusia, antara lain : (1) Pathogen, yaitu bakteri yang parasit dan dapat menimbulkan penyakit. Perhatikan tabel berikut :
Terdapat juga beberapa bakteri yang merupakan parasit pada tumbuhan dan ternak. Misalnya : Xanthomonas citri, merupakan bakteri penyebab kanker pada pohon jeruk, Bacilus antracis, merupak bakteri penyebab penyakit antraks pada ternak.
Bakteri yang menguntungkan kehidupan manusia antara lain : (1) bakteri pembusuk (Escherichia coli), bakteri ini hidup di usus besar manusia, membantu pembususkan sisa zat makanan, dan membantu pembentukan vit K dalam pembekuan darah ; (2) bakteri nitrogen, (Azotobakter chroococcum, Clotridium pasteurianum, Rhizobium leguminosorum) merupakan bakteri pengikat Nitrogen, yang sangat dibutuhkan tumbuhan, bakteri nitrat (Nitrobacter), dan bakteri nitrit (Nitrosomonas dan Nitrocococcus), bakteri ini berperan dalam proses nitrifikasi dalam menyuburkan tanah ; (3) Bakteri penghasil antibiotik (Streptomyces griceus, streptomyces venezuele), merupakan bakteri penghasil streptomycin dan kloromisin dan kloramfinekol.
Fungi (Cendawan, Jamur), merupak organisma yang tidak berklorofil, sehingga bersifat heterotrof, berbeda dengan bakteri jamur ada yang bersel satu ada juga yang bersel banyak. Karena fungi bersifat heterotrof, maka fungi seluruh kebutuhan zat makanannya diperoleh dari organisme lain, baik langsung dari oganisma lain (parasit) atau dari sisa-sisa organisma lain (sapropit). Jamur dikenal juga sebagai decomposer, yaitu organisma pengurai bahan organik menjadi anorganik.
Tidak semua jamur, merugikan tetapi ada juga yang menguntungkan manusia, antara lain jamur yang yang berperan dalam bidang industri makanan dan minuman, bidang pertanian, dan penghasil antibiotik : Rhizopus orizae, Sacharomyces sp, Aspergilus sp, Penicillium, Volvariella volaveceae.
Jamur yang merugikan, adalah jamur yang parasit pada manusia (Aspergillus nidulans) menimbulkan penyakit pada telinga (otomikosis). Aspergillus fumigatus, menimbulakan penyakit paru-paru pada burung, jamur parasit pada tanaman budi daya kentang (Phytohthora infestans), parasit pada tanaman tembakau (Phytohthora nicotiane), parasit pada tanaman kelapa (Phytohthora palmifora).
Disamping jamur tersebut, masih banyak jamur yang merugikan manusia dengan cara merusak bahan bangunan, bahan makanan, bahan pakaian, dan lain-lain. Untuk menanggulanginya atau memberantas penyakit tanaman karena jamur sering digunakan bahan kimia yang disebut, fungisida.
Alga, termasuk kepada tumbuhan yang berklorofil dengan jarngan tubuh yang tidak berdiferensiasi, tidak membentuk akar, batang dan daun. Tubuh alga secara keseluruhan disebut talus, sehingga alag dimasukan ke dalam golongan tumbuhan tidak berpembuluh atauu Thallophyta sama dengan bakeri dan jamur.
Tumbuhan alga bersifat autotrof, jadi memerlukan tempat hidup yang cukup O2 , air, CO2 dan energi matahari. Alga merupakan tanaman perintis yang mampu hidup pada tempat dimana tumbuhan lain tidak bisa. Bentuk tubuh alga ada yang bersel satu dan hidup secara uniseluler atau berkoloni, ada juga berbentuk benang lurus atau bercabang dan menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.
Klasifikasi alga didasarkan kepada kandungan warna yang paling dominan sehingga dapat menutupi warna lain yang terkandung di dalamnya, semua alga mempunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesa. Berdasarkan kandungan warna tersebut maka alga dapat dibagi menjadi : (a) alga biru (Cyanophyceae) ; (b) alga hijau (Clorophyceae) ; (c) alga keemasan (Chrysphyceae) ; (d) alga pirang (Phaeophyceae);
dan (f) alga merah (Rhodophyceae).
Banyak jenis alga yang menjadi sumber makanan dan energi bagi manusia dan teranak. Dapat juga menyuburkan tanah baik kemampuannya mengikat N2 dari udara maupun tubuh alga itu sendiri yang teruarai dalam tanah karena mengalami dekomposisi. Sebagai bahan dasar pembuatan agar-agar atau kosmetik.
Protozoa, merupakan hewan yang paling rendah derajatnya dan semua aktivitasnya dilaksanakan oleh protoplasma dalam sel hewan tersebut. Hean yang termasuk kepada protozoa umumnya bersel satu dengan ukuran bervariasi antara 3 – 1000 mikron, tetapi umumnya berukuran kurang dari 1000 mikron.
Pada lingkungan yang kurang menguntungkan protozoa diantaranya ada yang bisa membentuk kista (melindungi tubuhnya dengan lapian CaCO3 ) dengan tujuan untuk dapat mempertahankan diri agar tetap dapat hidup.
Kegiatan hidup protozoa dilakukan dalam protoplasma sel tubuhnya, di dalamnya terdapat nucleus dan beberpa individu diantaranya memiliki macronucleus, micronucleus, nucleolus, mitochondria dan vacuola. Vacuola makanan berfungsi mencernakan makanan, dan vacuola kontraktil (vacuola berdenyut) berfungsi untuk memelihara tekanan osmosis dalam sel karena dengan denyutannya dapat mendistribusikan makanannya ke seluruh tubuhnya.
Makanan alga berasal dari bahan organik dan dalam ekosistem perairan merupakan penyusun zooplankton bertindak sebagai konsumen.
Klasifikasi protozoa, didasarkan kepada alat gerak yang dimilikinya antara lain : (1) Rhizopoda atau Sarcodina ; (b) Flagellata (Mastigophora); (3) Cilliata (Infusoria) ; dan (4) Sporozoa.
Komponen abiotik, terdidri atas benda-benda tak hidup serta keadaan yang terdapat dalam suatu ekosistem , misalnya tanah, air, udara, iklim, panas, dingin, lembab, terang, gelap , dan lain sebagainya.
Tanah, merupakan tempat tumbuh bagi tumbuhan. Dari tanah pula tumbuhan mendapatkan air dan mineral untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanah juga merupakan tempat hidup (habitat) manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisma.
Oleh karena itu, tanah merupakan media tempat hidup yang sangat penting bagi semua makhluk hidup sehingga tanah disebut juga sebagai solum yang berarti lantai dasar kelanjutan hidup di alam.
Tanah terbentuk melalui proses pelapukan yang memakan waktu yang cukup lama. Akibat pelapukan batuan induk, sisa-sisa tumbuhan, dan hewan maka akan terbentuklah tanah dengan berbagai variasi struktur tanah dan kandungan unsurnya.
Air, merupakan tempat tempat tinggal (habitat) makhluk hidup yang ada di air.
Di samping itu air adalah zat yang menentukan kelembaban udara, yang sangat besar pengaruhnya bagi makhluk hidup yang ada di darat.
Udara, bersama-sama dengan gas akan membentuk atmosfir. Oksigen merupakn gas penting untuk bernapas, sedangkan CO2 sangat penting untuk proses fotosintesis.
Beberapa jenis gas tertentu yang dapat larut dalam air sangat diperlukan untuk makhluk hidup yang ada di air.
RANGKUMAN
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat suatu benda , juga memiliki sifat atau ciri yang membedakannya dari benda mati.
Hewan dan tumbuhan memiliki beberapa perbedaan sekalipun sama sebagai makhluk hidup.
Hewan memiliki ciri sebagai berikut : a. Makan makhluk hidup lain
b. Umumnya dapat berpindah tempat
c. Bentuknya tertentu, jumlah bagian tubuh terbatas
d. Tumbuh terjadi pada masa tertentu, serempak pada seluruh bagian tubuh
e. Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan dan aktif Tumbuhan memiliki ciri sebagai berikut :
a. Menghasilkan makanan sendiri dari zat-zat sekitarnya b. Umumnya menetap, bergerak sebagian
c. Menyebar dan bercabang, jumlah bagian tubuh tak tentu
d. Tumbuh berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh tertentu e. Lebih pasif, terbatas dan lambat.
Komponen lingkungan berbeda dengan dengan komponen ekosistem, komponen lingkungan terdiri dari :
a. Makhluk hidup (hewan, tumbuhan, serta mikroorganisma) b. Benda-benda mati : air, tanah, dn mineral
c. Keadaan : cuaca, cahaya.
Tes Formatif 1 Petunjuk : Pilih salah satu jawaban yang paling tepat
1. Kelompok tanaman padi yang hidup pada sebidang tanah pada konsep ekologi merupakan……
a. species b. individu c. populasi d. komunitas 2. Habitat adalah…..
a. fungsi makhluk hidup dalam suatu ekosistem b. kedudukan organisme dalam suatu lingkungan c. peranan organisme dalam suatu lingkungan d. tempat hidup suatu organisme
3. Yang termasuk komponen biotik dalam suatu ekositem adalah, kecuali a. tumbuhan
b. pengurai c. air dan udara d. hewan
4. Interaksi antara cacing pita dengan sapi disebut … a. kompetisi
b. komensalisme c. parasitisme d. mutualisme
5. Interaksi berikut merupakan hubungan mutualisme…..
a. bakteri N dengan kacang tanah b. burung gelatik dengan padi c. ulat dengan daun
d. elang dangan ular
6. Mikroorganisme adalah…
a. organisme yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang b. organisme yang intinya prokaryotic
c. makhluk hidup yang tidak dikenal reproduksi generatifnya d. semua orgnisme yang menimbulkan penyakit
7. Virus dikelompokan ke dalam makhluk hidup karena: kecuali….
a. selnya terdiri dari protein dan ADN/ARN b. dapat berkembang biak
c. dapat dikristalkan d. merupakan jasad renik
8. Bibit penyakit yang daya virulennya dilemahkan adalah … a. vaksin
b. antigen c. serum d. toksin
9. Bakteri di bawah ini parasit, kecuali….
a. Clostridium tetani b. Rhizobium
c. Pasteurella pestis d. Treponema palidum
10. Bakteri yang tidak menggunakan oksigen untuk oksidasi disebut…
a. bajteri aerob b. bakteri anaerob c. bakteri saprofit d. bakteri autotrof
Cocokanlah jawaban Anda dengan dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat dibagian akhir modul ini, Hitunglah jawaban anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini :
Jumlah jawaban yang benar
Tingkat penguasaan = --- x 100 % 10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai : 90 – 100 %
= baik sekali 80 - 89 % = baik
70 - 79 % = cukup
< 69 % = kurang
Bila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % ke atas, berarti Anda sudah baik dalam menguasai materi itu. Tetapi, bila masih di bawah 80 % Anda harus mengulang dulu bagian yang tidak dikuasai.
GLOSARIUM
- Aerob : organisme yang memerlukan oksigen untuk proses respirasinya
- Anaerob : organisme yang tidak memerlukan oksigen untuk proses respirasinya - Bakteriofage : sejenis virus yang berkembang biak dalam sel bakteri
- Bacillus : bakteri berbentuk batang/tongkat
- Hormogonium : bagian tubuh ganggang biru berupa benang yang terpisah dan dapat menjadi individu baru
- Konyugasi : penggasbungan dua buah sel atau individu secara permanen atau sementara dalam proses pembiakan alga tertentu atau pada Paramaecium.
KEGIATAN BELAJAR 2
Bioma Darat (Terestrial)
Beberapa ahli ekologi mengklasifikasikan komunitas ke dalam bioma, yaitu kumpulan species yang mendiami daerah-daerah iklim utama di bumi secara menyolok berbeda. Tempat organisma hidup di dunia ini dikelompokan ke dalam habitat darat (terestrial) dan habitat air (aquatik), habitat air terdiri dari habitat air tawar dan habitat air laut.
Di alam raya ini banyak ditemukan bemacam-macam ekosistem. Ekosistem adalah unit fungsional dari makhluk hidup dengan lingkungannya. Kumpulan ekosistem disebut Biosfir. Biosfir yang luas dibagi ke dalam daerah habitat atau bioma.
Bioma darat (terrestrial), adalah tempat kehidupan di darat atau semua ekosistem yang berlokasi di permukaan tanah. Bioma darat ditentukan oleh cuaca di tempat itu dan species klimaknya.
Species klimaks adalah kelompok organisma sejenis yang merupakan bagian dari komunitas klimaks suatu daerah yang mengalami suksesi. Daerah bioma terrestrial merupakan lingkungan stabil dan species klimaksnya merupakan tipe vegetasi yang menunjukkan ciri bioma tersebut.
Berdasarkan perbedaan penerimaan cahaya matahari, bioma terestrial dibagi menjadi tiga daerah atau zona, sebagai berikut :
Gambar 2.1 Zona pada belahan bumi
1. Zona Tropis, terletak antara 23 ½ o LS - 23 ½ o LU
2. Zona Subtropis, terletak antara 23 ½ o LS dan 66 ½ o LS dan antara 23
½ o LU dan 66 ½ o LU
3. Zona Kutub, terbentang dari kutub utara sampai 66 ½ o LU dan dari kutub selatan sampai 66 ½ o LS
Faktor abiotik berupa iklim, meliputi temperatur, kelembaban, dan curah hujan merupakan penentu komunitas, khususnya tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu, pebedaan iklim di permukaan bumi, menyebabkan terbentuknya kelompok-kelompok vegetasi yang berbeda-beda. Kelompok vegetasi dengan organisma yang ada di dalamnya akan membentuk komunitas.
Nama komunitas biasa diberikan atas dasar : (1) bentuk dan wujud komunitas secara keseluruhan ; (2) species dalam komunitas yang paling dominan ; (3) sifat lingkungan alam, missal iklim;
(4) sifat khas tumbuhan yang dominan.
Didasarkan kepada dasar penamaan komunitas tersebut, bioma-bioma yang tersebar di permukaan bumi terbagi menjadi banyak bioma. Dalam pembahasan berikut akan diuraikan bioma yang besar saja, yaitu : (1) bioma gurun ; (2) bioma padang rumput; (3) bioma hutan hujan tropis ; (4) bioma hutan gugur; (5) bioma hutan taiga; (6) bioma hutan tundra; (7) bioma sabana; (8) bioma hutan bakau (mangrove); (9) bioma hutan lumut.
Bioma gurun, banyak ditemukan di daerah Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat. Lingkungan abiotik di bioma gurun memiliki curah hujan sangat rendah, yaitu kurang dari 25 cm per tahun. Kadang hujan lebat turun tapi sangat jarang. Kelembaban udara daerah ini sangat rendah, akibatnya suhu siang hari menjadi sangat tinggi mencapai 45o C, sebaliknya pada malam hari sangat rendah sekali, bisa mencapai 0 o C. Tanahnya sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.
Umumnya lingkungan biotik pada bioma gurun tediri dari flora dan fauna yang dapat hidup (beradaptasi) pada keadaan tanah sangat tandus dan kering. Adapun tumbuhan yang dapat hidup adalah sejenis serofit. Sementara untuk faunanya adalah hewan yang dapat hidup dan berkembang biak dengan baik pada daerah gurun, terutama keadaan tumbuhan yang umumnya pendek dan tidak berdaun, oleh karena itu, jenis hewannya sedikit dan kecil-kecil, misalnya kadal, ular, tikus, semut, biasanya aktif pada pagi hari. Pada siang hari mereka hidup di lubang-lubang. Untuk hewan yang besar tubuhnya mampu menyimpan air, misalnya Unta.
Tumbuhan pada bioma gurun, dikenal dengan tumbuhan semusim dan tumbuhan menahun.
Tumbuhan semusim, mempunyai cara adaptasi dengan tubuhnya yang kecil- kecil, dengan masa tumbuh yang sangat singkat yaitu hanya beberapa hari saja. Mereka tumbuh pada musim hujan.
Sedangkan tumbuhan menahun, beradapsi dengan daun yang kecil, bahkan ada yang tidak berdaun.
Pada beberapa jenis tanaman gurun daunnya bisa berubah bentuk menjadi duri, sisik, dan bulu. Dalam batangnya terdapat jaringan spon untuk menyimpan air, akarnya panjang untuk menjangkau air di tempat yang luas dan dalam.