• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL AJAR KIMIA X FASE E

N/A
N/A
Yani Pinta

Academic year: 2023

Membagikan "MODUL AJAR KIMIA X FASE E"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MGMP KIMIA

MODUL AJAR KIMIA X FASE E

HUKUM-HUKUM

KIMIA

OLEH

TP.2023/2024

S M A P A Y A K U M B U H

(2)

I. IDENTITAS MODUL Satuan Pendidikan Fase / Kelas

Mata Pelajaran

Prediksi Alokasi Waktu Tahun Penyusunan II. KOMPETENSI AWAL

VI. MODEL PEMBELAJARAN V. TARGET PESERTA DIDIK IV. SARANA DAN PRASARANA

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA

: SMA Payakumbuh : E - X (Sepuluh)

: Kimia

: 2 JP (45 x2) : 2023/2024

INFORMASI UMUM

1. Gawai

2.Laptop/Komputer PC 3. Akses Internet

4. Buku Teks

5. Papan tulis/White Board 6. Lembar kerja

Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif, inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).

7. Handout materi

8. Infokus/Proyektor/Pointer 9. Referensi lain yang mendukung

Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

Kaitan dengan materi pembelajaran sebelumnya adalah peserta didik telah mengenal reaksi kimia sederhana termasuk menyetarakan persamaan reaksi kimia yang sudah diulas sekilas pertemuan sebelumnya. Perlu diperhatikan bahwa pada setiap tahapan pembelajaran guru senantiasa mengingatkan kembali peserta didik dengan cara mengulang-ulang materi kimia terkait persamaan reaksi kimia yang sudah pernah dibahas meskipun pada bab ini juga masih diulas materi tersebut sehingga memperkuat dasar-dasar ilmu kimianya.

(3)

Mendeskripsikan ciri-ciri reaksi kimia, Mendeskripsikan jenis-jenis reaksi kimia,

Mendeskripsikan cara menuliskan persamaan reaksi kimia,

Menganalisis konsep dan hitungan empat hukum dasar kimia (hukum Lavoisier, hukum Proust, hukum Dalton, dan hukum Gay Lussac), dan

Menerapkan hukum dasar kimia untuk menyelesaikan kasus dalam kehidupan sehari-hari.

Arahkan peserta didik untuk membaca artikel di halaman depan bab.

- Bacalah artikel sampai habis, usahakan tidak ada kata atau kalimatyang dilewati.

- Jika belum mengerti bacalah artikel itu beberapa kali.

Ajak peserta didik untuk mengembangkan rasa ingin tahu dengan cara mengajukan pertanyaan tentang:

- memunculkan pertanyaan baru, memberi respon berupa pertanyaanterkait artikel yang sudah dibaca.

Arahkan peserta didik untuk melihat tayangan video

Tidak hanya pemahaman, untuk mempelajari kimia peserta didik juga perlu kemampuan menghitung. Namun diperlukan pemahaman yang baik mengenai hukum dasar kimia agar dapat melakukan perhitungan karena perrhitungan kimia adalah aplikasi dari hukum-hukum dasar kimia.

Melalui perhitungan kimia, peserta didik akan dapat menghitung jumlah zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksi.

Apa yang peserta didik ketahui dari penyataan “massa dapat berubah bentuk akan tetapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan”, kaitkan dengan beberapa reaksi kimia seperti

pembakaran kayu, pembuatan kue, proses kimia didalam tubuh saat mencerna makanan, dan besi berkarat.

Energi matahari itu datangnya dari mana, ya?”. Nah, di sinilah persamaan Einstein dipakai.

Energi matahari itu datang dari reaksi Fusi, atom-atom hidrogen bergabung menjadi atom

helium. Pada reaksi itu, atom-atom tersebut kehilangan sebagian dari massanya. Massa yang hilang itu menjadi apa? Ya, menjadi energi dalam bentuk sinar matahari. Sinar itulah yang bisa sampai ke bumi dan membantu reaksi fotosintesis tadi. Setiap detik, matahari kehilangan 4.260.000.000 kg massanya gara-gara reaksi fusi ini.

Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil pembelajaran

Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan pendidikan.

I.

Kegiatan Inti (90Menit) Konstruksi Pengetahuan TUJUAN PEMBELAJARAN

III. PERTANYAAN PEMANTIK II. PEMAHAMAN BERMAKNA

KOMPONEN INTI

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-1

Subbab: 4.1. Ciri-ciri, Jenis, dan Cara Menuliskan Reaksi Kimia Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

(4)

Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.

Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.

Ajak peserta didik untuk mengamati keadaan lingkungan sekolah,lingkungan kelas, atau lingkungan rumah dan sekitarnya apakah sudahbisa menyebutkan ciri reaksi kimia, jenis reaksi kimia, dan menulispersamaan reaksi kimia yang setara. Bagian ini adalah penguatan

kembalipada konsep persamaan reaksi kimia yang sudah pernah diulas pada Bab 3.Materi

persamaan reaksi kimia ini penting karena menjadi dasar bagiperhitungan pada hukum-hukum dasar kimia.

- pernah mendengar informasi atau membaca berita yang mirip sepertiyang ditulis pada artikel tersebut atau pernah melihat langsungkejadian yang mirip meskipun bukan pada tanah rawa namun padapembuatan sumur dan lain-lain.

- Arahkan peserta didik untuk bercerita apakah pernah membuat kue,pernah menimbang

semua bahan-bahannya dan apakah pernahmenimbang kembali kue yang sudah masak, bagaimana massabahan-bahan sebelum ditimbang terhadap massa setelah prosesmemasak kue selesai.

Dorong peserta didik untuk menuliskan semua pertanyaan yang timbulsetelah membaca artikel.

Beri kesempatan peserta didik untuk mengemukakan pertanyaan yangsudah dibuatnya dalam

diskusi kelas.

Ajak peserta didik untuk mengingat kembali cara menulis persamaanreaksi kimia. Guru memberi contoh reaksi antara Pospor (P4) padatdan gas oksigen (O2) untuk menghasilkan gas diposporpentaoksida(P2O5) disertai cahaya yang sangat terang.

Tekankan peserta didik bahwa reaksi kimia menjadi bagian dalamkehidupan. Ajak peserta didik untuk berdiskusi dan memberikanpendapat tentang apa dan bagaimana ciri terjadinya

reaksi kimia.

Kembangkan rasa ingin tahu peserta didik dengan melakukanAktivitas 4.1 (Ciri, jenis, dan persamaan reaksi kimia) melalui diskusikelompok, menulis hasil diskusi pada lembar aktivitas, danmenyimpulkannya. Kegiatan ini adalah proses inkuiri peserta didikuntuk menemukan konsep.

Arahkan peserta didik untuk mencocokkan jawabannya denganketerangan pada infografis Gambar 4.2.

Arahkan peserta didik untuk menelaah ulasan materi terkait penjelasanrinci tiap contoh pada infografis itu dengan penekanan pada penyetaraanpersamaan reaksi kimia.

Ajak peserta didik untuk memberi penekanan pada arti koefisien reaksikarena bagian ini adalah pengembangkan materi yaitu hubungankoefisien reaksi kimia terhadap satuan jumlah zat dan bilangan Avogadro.

Ajak peserta didik untuk menelaah bagian Intisari yaitu hubunganbilangan Avogadro, jumlah mol, dan jumlah partikel.

Tekankan peserta didik untuk memahami dan mengingat konsep bahwakoefisien reaksi merupakan jumlah zat dalam satuan mol.

Ajak peserta didik untuk mengulangi konsep pengertian partikel yaituatom dan molekul.

Tekankan peserta didik untuk memahami bahwa partikel dapat dihitungmenggunakan konsep bilangan Avogadro yaitu 6,022 × 1023 partikelyang menyusun 1 mol suatu zat.

Ajak peserta didik untuk mengerjakan Ayo Berlatih yaitu memperkuatkonsep hubungan

bilangan Avogadro terhadap jumlah mol dan jumlahpartikel dari masing-masing atom penyusun molekul.

Aplikasi Konsep

Kegiatan Penutup (10 Menit)

(5)

Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.

Ajak peserta didik untuk melakukan percobaan mandiri di rumahmasing-masing, misalnya:

- Membuktikan hukum Lavoisier. Konsep kerjanya adalah menimbangkertas atau lidi sebelum dibakar pada nyala api lilin. Setelah pembakaranselesai (udara terbuka) maka dilakukan Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil pembelajaran

Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan pendidikan.

Arahkan peserta didik untuk menemukan konsep pembuktian teoriterkait reaksi pembakaran dari Aktivitas 4.2 yang akan dilakukan.

Ajak peserta didik untuk menuliskan hasil percobaan ke dalam tabellalu menganalisis datanya.

Arahkan peserta didik untuk membuat kesimpulan hasil percobaan.

Arahkan peserta didik bahwa konsep reaksi pembakaran pada systemterbuka adalah

penggunaan gas oksigen sehingga hasil reaksi akanmempunyai massa lebih besar dari jumlah massa bahan-bahan sebelumbereaksi.

Ajak peserta didik untuk mengkomunikasikan hasil percobaannyadalam kelas.

Ajak peserta didik menghubungkan hasil percobaan terhadap teoriflogiston.

Ajak peserta didik mengulas teori flogiston hingga teori ini gugurkarena percobaan Lavoisier sehingga lahirnya hukum Lavoisier.

Ajak peserta didik untuk menelaah contoh soal hitungan.

Sebelum membahas hukum selanjutnya yaitu hukum Proust, ajakpeserta didik mengingat kembali materi pada Bab 3 bahwa setiap unsurmemiliki nomor atom, nomor massa, dan mengartikannya.

Ajak peserta didik untuk memahami konsep massa atom dan massaatom relatif (Ar) dan contoh perhitungannya.

Ajak peserta didik untuk memahami konsep massa molekul relatif (Mr)dan contoh perhitungannya.

Ajak peserta didik untuk memahami hubungan massa satu molzat terhadap massa molekul rata- rata relatif (Mr) beserta contohperhitungannya.

Tekankan pada peserta didik bahwa massa 1 mol zat sama dengan Aratau Mr zat tersebut.

Arahkan peserta didik untuk menelaah materi hukum Proust, hukumDalton,dan hukum Gay Lussac.

Ajak peserta didik menemukan konsep hukum Proust, hukum Dalton,dan hukum Gay Lussac lalu menjawab pertanyaan pada Ayo Berlatih.

Ajak peserta didik untuk menelaah contoh soal hitungan padamasing-masing hukum dasar kimia.

Aplikasi Konsep

Kegiatan Inti (90 Menit) Kontruksi pengetahuan PERTEMUAN KE-2

Subbab: 4.2. Empat Hukum Dasar Kimia (Hukum Lavoisier,Hukum Proust, Hukum Dalton, dan Hukum GayLussac)

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

(6)

Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.

Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.

Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.

Ajak peserta didik mengingat kembali artikel tentang bagaimanalahan rawa pasang surut diubah menjadi hamparan padi. Lahan rawamemiliki tingkat keasaman tanah yang rendah sehingga tanaman sulittumbuh di atasnya. Oleh karena itu keasaman tanah harus dinetralkanoleh kapur pertanian yang disebut dolomit.

Arahkan peserta didik untuk membaca kembali artikel di halamandepan bab.

Tanyakan pada peserta didik apa yang menyebabkan lahan rawa sulitditanami.

Arahkan peserta didik bahwa ada ukuran keasaman tanah yangmemengaruhi kemampuan tanaman untuk tumbuh dengan optimal.

Ajak peserta didik menelaah intisari terkait materi singkat tingkatkeasaman atau pH.

Ajak peserta didik bekerja dalam kelompok untuk mendiskusikanpenyelesaian kasus kondisi tanah rawa.

Tekankan pada peserta didik bahwa untuk menetralkan asam humatdalam air rawa maka perlu ditambahkan kapur sebab kapur bersifatbasa (guru dapat mengulang lagi tentang pengertian basa yang sudahdiulas pada bagian Intisari).

Ajak peserta didik menyesaikan penyetaraan persamaan reaksi padakolom berikut:1 CaCO3 (s) + 2 HA (aq) 1 CaA2 (aq) + 1 H2O (l) + 1 CO2 (g)

Ajak peserta didik mengikuti tahap perhitungan sebagai berikut:

- Menghitung konsentrasi ion hidrogen dalam satuan Molar.

- Membuat persamaan reaksi kimia antara HA dengan air yaitu:HA (aq) + H2O (l) ↔ H+ (aq) + A– (aq)

- Menghitung konsentrasi asam humat (HA) dalam satuan Molar.

- Untuk menetralkan asam humat dalam air rawa maka perluditambahkan kapur sebab kapur bersifat basa. Diharapkan bahwasetelah penambahan kapur maka pH air rawa menjadi 6.

penimbangan massa hasilpembakaran kemudian membandingkan massa zat sebelum dan sesudahreaksi pembakaran.

Membuktikan hukum Lavoisier. Konsep kerjanya adalah mereaksikansoda kue dan asam cuka dalam plastik ziplock. Masa bahan-bahanditimbang dan juga setelah reaksi selesai, menimbang kembali massacampuran soda kue dan asam cuka dalam plastik ziplock.

Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil pembelajaran

Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan pendidikan.

-

Kegiatan Inti (90 Menit) Kontruksi pengetahuan Kegiatan Penutup (10 Menit)

PERTEMUAN KE-3

Subbab: 4.3. Hukum Dasar Kimia untuk Menyelesaikan Kasusdalam Kehidupan Sehari- Hari

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

(7)

Jenis Aplikasi Konsep

V. ASESMEN/PENILAIAN

Bentuk Kegiatan Penutup (10 Menit)

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL Pengayaan

Teknik

Laut dan Potensinya dalam Ulasan Hukum Dasar Kimia Sikap

Pengetahuan

Keterampilan

Tes

Non tes Non Tes

Non Tes

Jenis penilaian yang dianjurkan pada guru

Ayo Cek Pemahaman Ayo Berlatih subbab 4.1 Ayo Berlatih subbab 4.2

(Jumlah soal bisa ditambah oleh guru) Aktivitas 4.1

Aktivitas 4.2 Aktivitas 4.3:

Proyek (numerasi) Observasi

Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.

Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.

Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.

Ajak peserta didik untuk mengamati keadaan lingkungan sekolah,lingkungan kelas, atau lingkungan rumah dan sekitarnya termasuk sumberinformasi yang pernah dibaca lalu dikaitkan dengan konsep hukum dasarkimia.

SenyawaCaCO3 adalah kapur yang bereaksi dengan asam humat menurutpersamaan reaksi kimia sebagai berikut:

Menulis persamaan reaksi kimia setara antara CaCO3 denganHA.

Menghitung berapa jumlah mol CaCO3? Jika diketahui Ar Ca=40;Ar C=12; Ar O=16 Menghitung berapa ton kapur dalam bentuk senyawa CaCO3

Ajak peserta didik untuk mencari sumber informasi tentang bagaimanacara melakukan penetralan air rawa yang asam melalui penambahan kapur.

Pada bagian ini mari kita meninjau kimia lebih luas yaitu dengan mempelajari potensi dalam air laut karena kandungan zat kimianya. Mengapa laut?

Air laut menyimpan potensi yang menarik dari aspek kimianya. Apakah itu? Senyawa garam. Garam telah memainkan peran utama dalam sejarah.Produksi garam sudah dilakukan manusia pada sekitar 800 tahun SM. Bangsa Cina telah mengambil garam dari air laut sejak 6000 tahun SM.

Tubuh manusia rata-rata mengandung 56 gram garam. Garam bisa berkurang dari tubuh karena

dikeluarkan lewat air seni, keringat, dan ekskresi lainnya. Garam adalah bagian dari konsumsi manusia sehari-hari. Kekurangan garam dapat menyebabkan pusing kepala, kram, kehilangan selera makan, bahkan kematian.

(8)

Rasa asin adalah sensasi rasa yang paling mendasar. Rasa air laut mengungkapkan rasa asin.

Bagaimana air laut menjadi asin? dan mengapa ion klorida adalah ion terbanyak dalam air laut?

Interaksi CO2 di atmosfer dan air menghasilkan ion hidronium dan ion bikarbonat menurut persamaan reaksi kimia berikut:

Ion hidronium ini (H3O+) bersifat asam sehingga air hujan umumnya juga bersifat asam yang bisa perlahan-lahan melarutkan batuan gamping dan koral menghasilkan ion kalsium dan menambah ion-ion bikarbonat (HCO3– ) menurut persamaan reaksi kimia berikut:

AgCl adalah perak klorida yang merupakan endapan putih hasil reaksi antara ion klorida dalam air laut dan larutan perak nitrat. Berdasarkan penjelasan ini maka Kalian bisa membuktikan keberadaan garam dapur dalam sampel air laut atau bahkan sampel larutan lainnya yang diduga mengandung garam NaCl dengan membuat rancangan hitungan sesuai dengan konsep Hukum Dasar Kimia. Ayo lakukan Aktivitas kerja ilmiah berikut.

Diketahui:

• Sampel air laut sebanyak 500 ml.

• Massa jenis air laut pada suhu 20oC adalah 1,02 g/cm3.

• Kadar garam NaCl dalam air laut tersebut adalah 3,5%.

• Ternyata setelah bereaksi dengan larutan perak nitrat (AgNO3) maka diperoleh cairan yang mengandung endapan putih pada bagian bawah tabung sebanyak 69,70 gram.

Bagaimana ion natrium bisa berada dalam air laut? Persamaan reaksi kimia yang terjadi hampir sama dengan larutnya batuan gamping dan koral tersebut. Dalam hal ini batuan mineral albit (NaAlSi3O6) terekstrak oleh air hujan asam kemudian ion-ion natriumnya terbawa ke sungai menuju laut. Sementara itu jumlah rerata ion klorida dari batuan di kerak bumi hanya 0,01%.

Jadi hanya sebagian kecil dari ion klorida di lautan yang berasal dari pelapukan batuan dan mineral. Kalau begitu dari manakah ion klorida dalam air laut? Jawabannya adalah dari gunung berapi. Gas HCl adalah komponen utama gas dari gunung berapi.

Berdasarkan sejarah terbentuknya bumi, mula-mula bumi lebih panas dan gunung berapi tersebar

di mana-mana. Gas HCl yang diemisikan dari gunung berapi bersifat sangat larut dalam air sehingga mudah berubah fasa menjadi larutan HCl. Sementara ion-ion Na dari batuan yang melapuk adalah sumber garam-garaman di laut. Seandainya Kalian adalah seorang

oseanografer

yang ingin menentukan kadar ion klorida dalam sampel air laut, bagaimana Kalian dapat melakukan hal ini dan hasil apakah yang akan Kalian peroleh?

Ada banyak cara untuk menganalisis kandungan ion klorida dalam suatu larutan. Salah satu cara yang sudah sejak dulu dilakukan adalah metode Mohr. Larutan yang mengandung ion klorida

dititrasi dengan larutan perak nitrat (AgNO3) yang telah diketahui kadarnya. Persamaan reaksi kimia yang terlibat adalah:

endapan putih

(9)

Remedial

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK Refleksi Guru:

Jawablah pertanyaan berikut dengan menelaah lebih dahulu tabel tersebut.

1) Tulislah persamaan reaksi kimia setaranya.

2) Uraikan hitungan Kalian untuk mencari berapakah massa mula-mula padatan karbon (C).

3) Hukum dasar kimia apakah yang berlaku untuk kasus soal ini? Jelaskan alasannya.

Logam besi murni (Fe) dihasilkan dari pengolahan tambang bijih besi yang mengandung senyawa Fe2O3. Dalam proses pengolahannya dibutuhkan zat reduktor salah satunya adalah gas CO (karbon monoksida). Sebagian besar pabrik menghasilkan gas CO dari pengolahan gas alam.

Haruskah selalu bergantung pada gas alam sementara cadangan batubara Indonesia sangat melimpah. Oleh karena itu teknologi pembuatan gas CO beralih ke proses gasifikasi yang ramah lingkungan karena bahan bakunya adalah batubara dengan kandungan sulfurnya tinggi namun tidak meninggalkan zat pencemar. Ingat prinsip kimia hijau.

Seorang ilmuwan melakukan eksperimen pada skala laboratorium. Ia mereaksikan sejumlah

padatan karbon (C) yang dibakar dengan 40 gram gas oksigen (O2) lalu menghasilkan 64 gram gas karbon monoksida (CO).

Ternyata pada akhir reaksi masih terdapat 14 gram padatan karbon (C).

Setelah menyelesaikan proses pembelajaran pada Bab 4 ini guru melakukan refleksi dengan mencatat hal-hal yang sudah disampaikan kepada siswa, hasil pembelajaran yang dicapai, maupun bagian yang belum diselesaikan serta membuat rencana perbaikan proses pembelajaran pada masa yang akan datang.

(10)

Refleksi Peserta Didik:

Setelah mempelajari bab ini ayo Kalian melakukan reflfleksi. Kerjakanlah evaluasi diri berupa pertanyaan terbuka berikut. Jawablah dengan jujur dan bertanggung jawab pada buku catatan Kalian.

1. Setelah mempelajari bab ini apakah Kalian sudah bisa mengidentifikasi ciri, jenis, dan persamaan reaksi kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari? Berikan alasannya.

2. Setelah mempelajari bab ini apakah Kalian sudah bisa menganalisis konsep Hukum Dasar Kimia beserta uraian perhitungannya? Berikan alasannya.

3. (a) Bagian apakah yang paling menarik pada bab ini?

Deskripsikan jawaban Kalian beserta alasannya.

(b) Kendala apakah yang Kalian jumpai saat mempelajari bab ini?

Tuliskan juga alasannya.

4. Hal-hal apa yang dapat Kalian terapkan dalam kehidupan sehari-hari terkait materi dalam bab ini? Deskripsikan jawaban Kalian.

(11)

Aktivitas 4.2

2 Reaksi Perkaratan

3 Reaksi Fermentasi 1 Reaksi Pembakaran Lampiran 1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Aktivitas 4.1

LAMPIRAN- LAMPIRAN

6 Kesimpulan

5 Reaksi Pembusukan 4 Reaksi Pengendapan

Hasil pengamatan:

Hasil pengamatan:

Hasil pengamatan:

Kegiatan yang pernah dilakukan/

kejadian /berita yang pernah diamati terkait reaksi ini:

Kegiatan yang pernah dilakukan/

kejadian/berita yang pernah diamati terkait reaksi ini:

Kegiatan yang pernah dilakukan/

kejadian/berita yang pernah diamati terkait reaksi ini:

Reaksi Pembakaran Logam Tujuan percobaan:

Membuktikan teori terkait reaksi pembakaran logam

Hasil pengamatan:

Hasil pengamatan:

Kegiatan yang pernah dilakukan/

kejadian/berita yang pernah diamati terkait reaksi ini:

Kegiatan yang pernah dilakukan/

kejadian/berita yang pernah diamati terkait reaksi ini:

Ciri-ciri Reaksi Kimia

• Lakukan pendataan terkait kegiatan/kejadian yang pernah diamati/berita yang pernah dibaca/dilihat pada setiap topik reaksi kimiaberikut.

• Bandingkan fakta dan apa yang tertulis dari sumber informasi.Tulislah pada kolom yang tersedia.

• Berilah kesimpulan tentang ciri-ciri reaksi kimia yang Kalian peroleh.

(12)

Alat dan Bahan:

1) Timbangan

2) Lilin dan korek api

3) Mangkok untuk menampung hasil pembakaran 4) Penjepit kayu

5) Pita magnesium sepanjang 6-8 cm

Tabel 4.1. Hasil pengamatan percobaan reaksi pembakaran logam.

Massa pita Mg (g) = a Massa mangkok (g) = x

Massa mangkok + abu hasil pembakaran (g) = y Massa abu hasil pembakaran (g) = y – x

Massa sebelum pita Mg dibakar = a

Dari manakah pertambahan massa setelahreaksi pembakaran?

Persamaan reaksi kimia pembakaran pitamangnesium (Mg) dengan gas Oksigen

(O2)menghasilkan abu magnesium oksida (MgO) Kesimpulan

Cara Kerja:

1) Gunakan terlebih dahulu masker untuk menutupi hidung, kacamatapelindung, dan sarung tangan.

2) Timbanglah massa pita magnesium lalu catatlah hasilnya.

3) Timbanglah mangkok kosong untuk menampung hasil pembakaranlalu catatlah hasilnya.

4) Jepitlah pita magnesium dengan penjepit kayu.

5) Bakarlah di atas nyala lilin.

6) Tampunglah abu hasil pembakaran ke dalam mangkok (tampungsemua, jangan sampai ada yang tercecer).

7) Timbang kembali abu hasil pembakaran bersama mangkoknya lalucatatlah hasilnya.

8) Tulislah semua hasil percobaan pada Tabel 4.1 lalu analisislahdatanya.

10) Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan Kalian.

11) Komunikasikan hasil percobaan Kalian dalam diskusi kelas.

(13)

SEJARAH AWAL TEORI FLOGISTON Lampiran 2

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK BILANGAN AVOGADRO DAN JUMLAH MOL

Bilangan Avogadro sangat penting untuk memahami susunan molekul serta interaksi dan kombinasinya. Misalnya dalam 1 molekul air (H2O) terdiri dari 1 atom oksigen yang bergabung dengan 2 atom hidrogen maka dalam bilangan Avogadro dinyatakan bahwa dalam 1 molekul air terdapat 1 mol oksigen (1 × 6,022 × 1023 atom O) yang bergabung dengan 2 mol hidrogen (2 × 6,022 × 1023 atom H).

Pada tahun 1669, Johann Joachim Becher seorang ilmuwan kimia Jerman mencetuskan idenya tentang pembakaran logam. Hal ini menjadi dasar munculnya teori flogiston. Becher beralasan bahwa bahan yang terbakar harus mengandung komponen yang mudah terbakar yaitu elemen api (terra pinguis).

Pandangan Becher ini memperbaharui prinsip kimia sebelumnya yang menyatakan bahwa bahan terdiri dari proporsi yang berbeda dari empat elemen baik tanah, udara, api, dan air. Dalam teori Becher disebutkan bahwa benda mudah terbakar karena hanya terdapat elemen api (terra pinguis). Selama pembakaran, komponen ini dilepaskan ke udara ditandai dengan timbulnya nyala api. Selain itu dinyatakan bahwa tedapat residu misalnya abu kayu yang memiliki massa lebih ringan dari bahan aslinya.

Demikian pula saat memanaskan logam di udara akan dihasilkan calx yang lebih ringan dari logam.

Hal ini adalah bukti bahwa ada sesuatu yang hilang.

Pada pertengahan abad ke-18, masalah paling penting dalam ilmu kimia dan fisika adalah menentukan apa yang sebenarnya terjadi ketika sesuatu terbakar. Saat itu gas Oksigen belum ditemukan. Tepatnya

pada tahun 1703, Georg Ernst Stahl, seorang ilmuwan kimia Jerman, mengembangkan teori Becher. Ia mengemukakan istilah flogiston yang sebelumnya dikenal dengan nama terra pinguis. Dalam bahasa Yunani flogiston berarti terbakar. Adapun teori Stahl mencakup ide-ide berikut:

1) Semua zat yang mudah terbakar mengandung flogiston.

2) Semakin banyak flogiston yang dikandung suatu zat, semakin baik dan lebih sempurna ia terbakar.

3) Pembakaran melepaskan flogiston dari zat ke udara.

4) Nyala api menunjukkan lepasnya flogiston dengan cepat.

5) Udara diperlukan untuk pembakaran karena menyerap flogiston yang keluar.

6) Pembakaran dalam wadah tertutup segera terhenti, karena udara di dalamnya menjadi jenuh dengan flogiston.

7) Udara diperlukan untuk bernapas. Makhluk yang ditempatkan dalam wadah tertutup mati karena udara tidak dapat lagi menyerap flogiston, sehingga tidak dapat lagi menopang kehidupan.

Setiap zat pada persamaan reaksi kimia memiliki jumlah zat yang sama dengan angka koefisien reaksinya. Apakah maksud jumlah zat itu? Ingat kembali tujuh besaran pokok dalam sistem internasional atau SI. Nah salah satu besaran pokok tersebut adalah jumlah zat yang mempunyai satuan mol. Jadi koefisien reaksi setara dengan jumlah mol zat tersebut. Avogadro mengemukakan hipotesisnya bahwa pada suhu dan tekanan yang sama maka volume gas-gas yang berbeda memiliki jumlah partikel yang sama.

Pada sistem SI, mol adalah banyaknya suatu zat yang mengandung partikel elementer (atom, molekul, senyawa, atau lainnya) sebanyak jumlah atom yang terdapat dalam tepat 12 gram karbon (C) bernomor atom 12. Jumlah ini disebut bilangan Avogadro (NA).

Untuk memahami konsep bilangan Avogadro dapat dianalogikan dengan ukuran lusin. Kalian tahu bukan bahwa 1 lusin sama dengan 12 buah. Jadi jika ada 1 lusin molekul maka ada 12 buah molekul.

Nah lusin di sini dianggap sebagai mol. Dengan adanya bilangan Avogadro maka para ilmuwan dapat membandingkan bilangan yang sangat besar yang terdapat dalam atom dan molekul.

(14)

8) Residu atau abu yang tertinggal setelah pembakaran disebut calx.

9) Massa calx lebih ringan dari bahan sebelum dibakar.

Teori flogiston memang menjelaskan banyak karakteristik terkait pembakaran namun ternyata saat melakukan pembakaran logam justru hal yang sebaliknya terjadi. Akhirnya teori ini dipatahkan karena ternyata jika logam dibakar massanya justru bertambah.

Sumber: https://edu.rsc.org/feature/the-logic-of-phlogiston/2000126.article

pH adalah ukuran untuk menyatakan tingkat keasaman dalam suatu larutan. Pada kasus ini air rawa adalah larutan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

• Alat ukur untuk menentukan pH pada air rawa adalah pHmeter digital. Salah satu model pH meter disajikan pada Gambar 4.6 disamping.

• Cara penulisan pH adalah p ditulis sebagai huruf kecil sedangkan H ditulis sebagai huruf kapital. H singkatan dari ion Hidrogen (H+). Ion H adalah atom H yang melepaskan 1 elektron p singkatan dari Bahasa Jerman yaitu potenz yang artinya power atau kekuatan.

• Skala pH dari angka 0 hingga 14 pada nilai Kair = 10–14. Skala pH tanpa satuan.

• Nilai pH 7 merupakan keadaan netral sehingga pH di bawah 7 adalah kondisi asam sementara pH di atas 7 bersifat basa.

• Tingkat keasaman dihitung berdasarkan jumlah ion hidrogen (H+) dalam larutan. Dalam hal ini pH mengukur jumlah ion hidrogen dari suatu molekul asam yang larut di dalamnya. Pada kasus ini

molekul asam dalam air rawa dianggap asam humat yang diberi notasi umum misalnya HA. Asam humat melarutkan ion hidrogen (H+) ke dalam air rawa.

• Jumlah ion hidrogen dinyatakan dalam satuan M (molar). Molar merupakan konsentrasi larutan

yang menyatakan jumlah mol zat yang terlarut dalam 1 liter larutan. Dalam hal ini larutan adalah air rawa. Sedangkan asam humat adalah zat yang terlarut dalam air rawa tersebut.

• Untuk memudahkan penulisan maka tingkat keasaman dinyatakan dalam bentuk logaritma basis 10 dengan persamaan berikut.

pH = – log [H+]

[H+] = 10–pH

Misalnya jika pH = 2 maka:

2 = – log [H+]

[H+] = 10–2 M (artinya 0,01 mol ion hidrogen dalam 1 liter air rawa).

APAKAH pH ITU?

(15)

LAMPIRAN 3 TAYANGAN VIDEO

(16)

AYO KITA UJI PEMAHAMAN MU....

(17)

Lampiran 4 GLOSARIUM Hipotesis Logam Nonlogam Reaksi kimia Reaktan Zat

Lampiran 5

DAFTAR PUSTAKA

: sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan; anggapan dasar

: unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi.

: kelompokan unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari pada melepaskannya.

: suatu proses di mana satu atau lebih zat, diubah menjadi satu atau zat yang berbeda dan menghasilkan produk yang baru.

: Pereaksi (kimia) seperti yang tertera dalam suatu persamaan reaksi

: sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang dan berdasarkan wujudnya, zat dibagi atas 3 jenis, yaitu zat padat, cair, dan gas.

Anna Permanasari, dkk., 2021, Buku Guru dan Buku Siswa: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas X, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Jakarta.

Kemdikbud. 2020. Profil Pelajar Pancasila. Jakarta:Kemdikbud.

Kemdikbud. 2021. Capaian Pembelajaran Fase E Mata Pelajaran Fisika, Kimia, Biologi. Jakarta Royal Society of Chemistry. 2021. Conservation of Mass Practical video: Supporting resources Registered charity number: 207890. United States: Royal Society of Chemistry

Tramidiya. 2014. Penerapan Media Story Picture untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKN. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Warlina, Lina. 2016. Modul Kimia dasar I . Jakarta: Universitas Terbuka

Watanabe-Crockett, Lee. 2018. 10 Self-Reflective Questions Teachers Can Debrief With Every Day.

diakses melalui https://wabisabilearning.com/blogs/mindfulness-wellbeing/reflective-questions- teachers pada 21 Juni 2021

Referensi

Dokumen terkait

Mengintegrasikan penulisan lambang unsur dengan rumus kimia pada persamaan reaksi kimia berdasarkan kasus-kasus dalam kehidupan

b. Peserta Didik diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal yang belum dipahami terkait materi yang sudah di pelajari.. Salah seorang siswa di bawah bimbingan guru melakukan

Modul “Kiat Menghitung Zat Kimia”, memuat penjelasan mengenai hukum-hukum dasar kimia, menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi kimia, konsep mol

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal- soal persamaan reaksi kimia tentang: (1) menjelaskan pengertian persamaan reaksi kimia

Tujuan Per Pertemuan  Peserta didik mampu menjelaskan definisi, tujuan, struktur teks dan unsur kebahasaan dari sebuah kalimat perintah..  Peserta didik mampu menganalisis fungsi

∙ Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan presentasi dan diskusikan materi tentang peraturan perundangan serta konsekuensi hukum bagi para

Jumlah Peserta didik 9 orang peserta didik Moda dan Model Pembelajaran Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka dengan model Discovery learning Materi Ajar dan Aktivitas Peran

Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu : - Membedakan berbagai macam jenis data serta membuat grafik yang sesuai berdasarkan data yang diberikan - Mempresentasikan dan melakukan