• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang. yang terletak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang. yang terletak"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang. yang terletak Jl. Joyo Agung, Tlogomas, kecamatan Lowokwaru, kota Malang.

B. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat survey. Margono (2005) mendefenisikan metode penelitian survey adalah pengamatan/penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang terang dan baik terhadap suatu persoalan tertentu dan di dalam suatu daerah tertentu.

Penelitian survey umumnya bertujuan untuk mencapai generalisasi, dan sebagian lain juga untuk membuat prediksi.

c. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Bebas.

Variabel bebas adalah variabel yang dalam hubungannya dengan variabel lain bertindak sebagai penyebab atau yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah label halal (X1) dan religiusitas (X2).

a) Label halal (X1)

Label halal adalah label yang dicantumkan pada kemasan pangan yang mengindikasikan bahwa suatu produk telah menjalani proses pemeriksaan

(2)

kehalalan dan telah dinyatakan halal (Anggraeni,2016). Menurut Shaari dan Arifin (2009) variabel label halal diukur berdasarkan indikator-indikator berikut:

1) Logo halal penting dalam memilih produk

2) Memilih produk halal berdasarkan logo halal pada produk 3) Membeli dengan mempertimbangkan institusi pemberi logo halal 4) Mengetahui bahwa produk tertentu mendapat sertifikasi halal dari

negara lain

5) Selalu berhati-hati saat memilih produk yang berlogo halal 6) Mengetahui letak label halal

b) Religiusitas (X2)

Religiusitas adalah salah satu faktor pendorong penting dan dapat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Hal ini didasari atas keputusan konsumen untuk membeli produk tergantung kadar keimanan mereka (Nasrullah, 2016). Menurut C.Y. Glock (2010) variabel religiusitas diukur berdasarkan indikator-indikator berikut:

1) Kepercayaan 2) Ritual 3) Ketaatan 4) Pengalaman 5) Pengetahuan 6) Konsekuensi

2. Variabel Terikat.

(3)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas dimana nilainya akan berubah jika variabel bebas juga berubah. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y). Keputusan pembelian merupakan salah satu tujuan dilakukannya pencantuman label halal oleh perusahaan. Dengan adanya label halal diharapkan konsumen lebih tertarik untuk membeli produk yang halal.

Keputusan pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh tingkat religiusitas konsumen tersebut. Variabel keputusan pembelian (Kotler, 2012), diukur berdasarkan indikator- indikator berikut:

1) Konsumen yakin pada sebuah produk

2) Kemantapan konsumen dalam membeli produk 3) Kecepatan konsumen dalam mengambil keputusan

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2007) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah santri pondok pesantren Bahgrul Maghfiroh.

2. Sampel.

(4)

Menurut Sugiyono (2008) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Ukuran sampel yang dapat digunakan ketika melakukan penelitan adalah 30-500 responden (Sugiyono, 2015). Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus ferdinan (2006) sebagai berikut:

Jumlah sampel = Jumlah indikator x (5 sampai 10)

Dalam penelitian ini terdapat 9 indikator, dan dipilih angka 5 untuk jumlah yang ditentukan , jadi sampel yang digunakan di dalam penelitian ini :

Jumlah sampel = 9 x 5 = 45

Jadi sampel peda penelitian ini berjmlah 45 orang.

Pada penelitian non-probability pemilihan sampel diambil secara arbitrer.

Dimana probablitas dari setiap anggota populasi tidak diketahui dengan pasti sehingga pemilihan sampel ini tidak dipermasalahkan. Maka semakin banyak responden yang diambil, semakin baik pula hasil yang didapat.

3. Teknik Pengambilan Sample.

Penelitian ini menggunakan metode non probability sampling dengan teknik pengambilan sampel menggunkan teknik judgemental sampling. Judgemental sampling yaitu memilih sampel berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki subyek yang disesuaikan dengan tujuan penelitian (Kuncoro,2015). Ciri-ciri khusus di dalam penelitian ini yaitu :

a. Seluruh santri pondok pesantren Bahgrul Maghfiroh.

b. Santri yang berumur 13-18 tahun.

(5)

c. Santri yang pernah melakukan pembelian produk makanan.

E. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer diperoleh peneliti langsung dari perusahaan yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan melalui penyebaran kuisioner kepada santri pondok pesantren Bahgrul Maghfiroh. Kuisioner berisikan data mengenai label halal, religiusitas dan keputusan pembelian.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh secara langsung. Data ini berupa dokumentasi dan arsip-arsip resmi yang dapat mendukung hasil penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diolah oleh sebagian orang atau lembaga bersangkutan dan telah dipublikasikan. Data yang dimaksud diperoleh dari humas pondok dan publikasi internet.

(6)

G. Teknik Pengukuran Data

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Sugiyono (2004) berpendapat bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Dengan skala likert variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator variabel tersebut dijadikan menjadi komponen-komponen yang dapat diukur, lalu menjadi titik tolak untuk menyusun item instrument berupa pertanyaan ataupun pernyataan yang kemudian dijawab oleh responden. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai nilai yang sifatnya degradasi dari positif sampai negatif. Setiap indikator/pertanyaan masing-masing akan diberi 5 pilihan jawaban untuk setiap pertanyaan. Dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Skor Skala Likert

Skor Jawaban label halal religiusitas Keputusan pembelian 5 Sangat setuju Sangat informatif Sangat yakin Sangat yakin

4 Setuju Informatif Yakin Yakin

3 Ragu-ragu Cukup informatif Cukup Yakin Cukup yakin 2 Tidak setuju Tidak informatif Tidak yakin Tidak yakin 1 Sangat tidak setuju Sangat tidak

informatif

Sangat tidak yakin

Sangat tidak yakin

H. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukan derajat ketepatan antara data yang terdapat dilapangan dengan data yang dilaporkan oleh peneliti (Lupiyodi & Ikhsan, 2014). Pada penelitian kauantitatif yang dapat diuji valid tidaknya suatu data berdasarkan kuisioner yang memiliki skor. Dalam penelitian ini pengujian validitas menggunakan corrected item-total

(7)

corelation dengan penggunaan spss 22. adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji

validitas adalah :

1) Jika nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka item pertanyaan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total , artinya item angket dinyatakan valid.

2) Jika nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total yang artinya item angket dinyatakan tidak valid.

Validitas data yang akurat dapat ditentukan oleh pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut menguur apa yang seharusnya diukur.Rumus uji Validitas sebagai berikut:

r = 𝑛∑𝑋𝑌−∑𝑋∑𝑌

√(∑𝑥2)−(∑ 𝑋)2(𝑛∑𝑌2)−(∑𝑌)2

dimana :

r : koefesisen korelasi n : jumlah responden X : skor pertanyaan Y : skor total 2. Uji Reliabilitas

Menurut Umar (2003) realibilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang di tunjukkan oleh instrumen pengukuran. Menurut Arikunto (2006) instrumen reliabel adalah instrumen yang jika dipakai untuk mengukur beberapa kali suatu objek yang sama, akan diperoleh data yang sama. Adapun pengujian realibilitas instrumen yang digunakan dengan memakai rumus Alpha Cronbach (Arikunto, 2006) yaitu:

(8)

Rumus

: 𝑅𝑖𝑖 = (

𝑘

𝑘−1

) (1 −

∑ 𝜎𝑏2

ó𝑡2

)

Dimana :

Rii = Reliabilitas instrumen

2

t

= Variasi total

k = Banyaknya butir pertanyaan Σ = Jumlah varian butir Jika r hitung > 0.6, maka instrumen yang digunakan adalah reliabel.

Jika r hitung < 0.6, maka instrumen yang digunakan tidak reliabel.

I. Uji Asumsi Klasik

Dalam analisis regresi terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi sehingga persamaan regresi yang dihasilkan akan valid jika digunakan untuk memprediksi suatu masalah. Model regresi linier, khususnya regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi kriteria. Adapun kriteria pengujian asumsi klasik yang harus dilakukan dalam model regresi linier berganda yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, dan uji autokorelasi. (Lupiyoadi dan Ikhsan, 2015).

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data merupakan uji distribusi data yang akan dianalisis, apakah penyebarannya normal atau tidak, sehingga dapat digunakan dalam analisis parametrik.

Apabila data tidak berdistribusi normal, maka tidak dapat menggunakan analisis parametrik melainkan menggunakan analisis non-parametrik. Namun ada solusi jika data tidak berdistribusi normal, yaitu dengan menambah lebih banyak jumlah sampel.

Penggunaan uji Kolmogorof-Smirnov (uji K-S) termasuk dalam golongan non parametrik. Pada uji K-S data dikatakan normal apabila nilai signifikasi > 0,05 (Lupiyoadi dan Ikhsan, 2015).

2. Uji Multikolineritas

2

b

(9)

Pengujian multikolineritas bertujuan untuk mengetahui pakah didalam data terjadi korelasi atau hubungan yang kuat di antara beberapa variabel bebas (Lupiyoadi

& ikhsan, 2015). Suatu data yang baik seharusnya tidak terjadi multikolineritas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya hubungan/korelasi antar vaiabel independen dapat dilihat dengan menggunakan VIF (Variance Inflation factor) dan dari nilai tolerance. Asumsi multikolineritas terpenuhi apabila VIF > 5 atau toleance < 0,10 maka terjadi multikolinearitas dan jika VIF < 5 atau tolerance >0, 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heterokedasitas

Pengujian heterokedasitas menguji apakah didalam data yang tidak terjadi kesamaan variasi dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pada pengujian heterokedasitas dapat menggunakan uji gelejser, dengan kriteria apabila nilai sig atau signifikansi < 0,05 maka terjadi heterokedasitas. Namun apabila nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan tidak terjadi heterokedasitas.

4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu hubungan yang terjadi antara residual dalam suatu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Untuk melihat ada tidaknya gejala auto korelasi maka digunakan uji Durbin-Watson (DW Test). Nilai Durbin- watson kemudian dapat dibandingkan dengan nilai d-tabelsehingga akan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Jika d < dl, berarti terdapat autokorelatif positif 2. Jika d > (4-dl), berarti terdapat aoutokorelatif negatif 3. Jika du < d < (4 –dl), berarti tidak terdapat autokorelasi

(10)

Jika dl < d < du atau (4 – du), berarti tidak dapat disimpulkan.

J. Teknik Analisis Data

1. Rentang Skala

Alat yang digunakan untuk mengetahui bagaimana kondisi label halal, religiusitas dan keputusan pembelian adalah rentang skala. Untuk menentukan rentang skala menggunakan rumus:

𝑅𝑠 = 𝑛 (𝑚 − 1) 𝑚 Dimana :

Rs = Rentang skala n = Jumlah sampel

m = Jumlah alternatif tiap item pertanyaan

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diperoleh rentang skala dengan perhitungan sebagai berikut:

𝑅𝑆 =45(5 − 1) 5 𝑅𝑆 = 36

Berikut ini adalah perhitungan rentang skala, dapat dilihat pada tabel 3 : Tabel 3

Rentang Skala

Rentang Skala Label Halal Religiusitas Keputusan pembelian 45-81 Sangat Buruk Sangat Buruk Sangat Rendah

81-117 Buruk Buruk Rendah

117-153 Cukup Baik Cukup Baik Cukup tinggi

153-189 Baik Baik Tinggi

189-225 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Tinggi

(11)

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk memeroleh gambaran yang jelas tentang pengaruh variabel yang ada maka digunakan alat analisis data. Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dimana analisis ini digunakan untuk menganalisis pengaruh dari vaiabel bebas terhadap variabel terikat.

Adapun model dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Bentuk persamaan yang digunakan:

Y=a+b1X1+b2X2+E Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian b1, b2 = Koefisien regresi

X1 = Label Halal X2 = Religiusitas

E = Standar error of estimation 3. Uji Hipotesis

a) Uji Signifikan F

Uji signifikan F digunakan untuk mengetahui pengaruh label halal dan religiusitas secara simultan terhadap keputusan pembelian. Rumus yang digunakan adalah:

(12)

Keterangan:

F = F hitung n = Banyaknya sampel

k = Banyaknya variabel bebas 𝑅2 = Koefisien determinasi

Dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

Ho ditolak jika F hitung > F tabel, artinya terdapat pengaruh signifikan secara bersama sama antara variable bebas dengan variable terikat.

Ho diterima jika F hitung ≤ F tabel, artinya tidak terdapat pengaruh secara bersama- sama antara variable bebas dengan variable terikat.

b) Uji Signifikan t

Uji signifikan t digunakan untuk mengetahui signifikansi dari label halal dan religiusitas secara parsial terhadap keputusan pembelian. Rumus yang digunakan adalah:

Keterangan:

tbi = t hitung

bi = koefisien regresi Sebi = Standar error

Dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

Hipotesis ditolak apabila t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel

(13)

Hipotesis diterima apabila - t tabel < t hitung < t table

c) Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas (label halal, religiusitas) terhadap naik atau turunnya variabel terikat (religiusitas) bisa di hitung dengan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

Dimana:

Kd = Koefisien Determinasi

Rs = Koefisien Kolerasi d) Uji Hipotesis 2

Untuk menguji variabel bebas (label halal, religiusitas) mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) dilakukan dengan melihat koefisien beta (βi). Pengujian dilakukan dengan membandingkan koefisien beta (βi) variabel bebas, dimana variabel bebas yang dominan mempunyai koefisien beta yang lebih tinggi. Dari hasil regresi akan didapatkan suatu beta terstandarisasi, kemudian variabel yang memiliki koefisien beta terstandarisasi paling tinggi merupakan variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat.

Gambar

Tabel 2  Skor Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memahami komunikasi yang baik antara suami yang berasal dari papu dan istri yang berasal dari jawa haruslah keduanya adanya saling mengerti satu masa

Terakhir peserta disajikan Pos-Test tentang materi akuntansi secara umum untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman akuntansi masing-masing pelaku IKM KUB RRT

Kemudian secara terminologis yang berdasarkan pada pendapat para ahli bahwa politik hukum adalah kebijakan dasar penyelenggara negara dalam bidang hukum yang akan, sedang dan

Disajikan gambar penampang melintang salah satu organ pada tumbuhan, siswa dapat menjelaskan fungsi bagian yang ditunjuk.

Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 disusun dengan maksud untuk menjabarkan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan, terutama

dan strategi umum (grand strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki. { Mengembangkan sasaran tahunan

ProducƟ on (Ton) Rerata Produksi/ Yield (Kg/Ha) Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja (TK) TBM/ Immature TM/ Mature TTM/TR/ Damaged Jumlah/ Total 1. JAKARTA JAWA BARAT BANTEN JAWA

Sutabri mengemukakan “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung