14 BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
3.1 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu sebagai persyaratan untuk mengikuti ujian sidang program Diploma III Bahasa Jepang Universitas Widyatama Bandung. Penulis melaksanakan praktik kerja lapangan di Bungou no Seraph Community terhitung dari tanggal 1 Maret 2017 – 31 Maret 2017.
Pada tabel berikut ini tertera kegiatan-kegiatan penulis saat melaksanakan PKL.
Tabel 1. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
No. Hari/Tanggal Kegiatan
1. Rabu, 1 Maret 2017 Bergabung dengan Bungou no Seraph Community sebagai pegawai magang, dan perkenalan dengan staf secara umum khususnya di bagian kreatif dan aturan umum yang berlaku di perusahaan.
Membantu Tim Kreatif mencari bahan artikel.
2. Kamis, 2 Maret 2017 Membantu Tim Kreatif mencari bahan
artikel.
Menerjemahkan artikel singkat dari twitter.
3. Jum‟at, 3 Maret 2017 Dipindahkan dari Tim Kreatif ke bagian penerjemah.
Menerjemahkan hasil wawancara dari suatu majalah Jepang.
4. Sabtu, 4 Maret 2017 Menyerahkan artikel yang sudah diterjemahkan pada editor.
Menerjemahkan hasil wawancara dari
suatu majalah Jepang dan artikel dari internet.
5. Senin, 6 Maret 2017 Membantu menerjemahkan salah satu proyek terjemahan novel ringan Owari no Seraph : Kyuuketsuki Mikaela Bab 2.
6. Selasa, 7 Maret 2017 Membantu menerjemahkan novel ringan Owari no Seraph : Kyuuketsuki Mikaela Bab 3.
7. Rabu, 8 Maret 2017 Membantu menerjemahkan novel ringan Bungou Stray Dogs : Dazai Osamu no Nyuusha Shiken bagian Prolog.
8. Kamis, 9 Maret 2017 Diberi tugas untuk menerjemahkan sebuah Track Drama CD.
9. Jum‟at, 10 Maret 2017 Menerjemahkan artikel dari twitter.
Menerjemahkan Track Drama CD.
10. Sabtu, 11 Maret 2017 Wawancara dengan Kepala tim kreatif dan editor.
11. Senin, 13 Maret 2017 Membantu memilah submission untuk Bungou Days.
12. Selasa, 14 Maret 2017 Membantu menerjemahkan novel ringan Bungou Stray Dogs : Dazai Osamu no Nyuusha Shiken Bab 1.
13. Rabu, 15 Maret 2017 ~ Senin, 20 Maret 2017
Menerjemahkan video Uemura Tanteisha!
Episode 1.
14. Selasa, 21 Maret 2017 Menyerahkan video pada editor untuk proses peng-edit-an.
15. Rabu, 22 Maret 2017 Membantu memilah submission untuk Bungou Days.
20. Kamis, 23 Maret 2017 ~ Rabu, 29 Maret 2017
Menerjemahkan video Uemura Tanteisha!
Episode 5.
21. Kamis, 30 Maret 2017 Melakukan evaluasi kegiatan, pengolahan data dan apa yang telah dipelajari selama praktik kerja lapangan.
22. Jum‟at, 31 Maret 2017 Perpisahan dengan staf Bungou no Seraph Community.
3.2 Uraian Kegiatan di Lapangan
1. Perkenalan dengan staf
Kegiatan pada hari pertama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah perkenalan dengan para staf yang ada di Bungou no Seraph Community dan khususnya dengan staf dari tim kreatif tempat penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Berdasarkan pengenalan tersebut di bagian Kreatif terbagi menjadi dua bidang yang lebih khusus yakni maintenance dan penerjemah. Secara keseluruhan, tim kreatif terdiri dari 4 orang yang bertugas dan mengatur LINE@ Bungou no Seraph Community.
Selain perkenalan dengan staf dan karyawan, diberikan juga informasi mengenai aturan umum yang harus dipatuhi tidak hanya untuk siswa/mahasiswa yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) melainkan juga seluruh staf sebagai berikut :
Tidak diperbolehkan menyebarkan informasi tanpa sumber yang jelas.
Tidak diperbolehkan mem-posting sesuatu yang belum
mendapat izin dari tim editor umum.
Tidak diperbolehkan mem-posting sesuatu yang berbau SARA
atau hal-hal yang sensitif dan mengundang kesalahpahaman dari pembaca.
Penulis bergabung melalui media sosial, baik wawancara dan penyerahan dokumen untuk pelaksanaan PKL juga dilaksanakan secara online lewat rekomendasi seorang teman yang juga mengenal salah seorang staf di Bungou no Seraph Community. Selain itu, kantor utama Bungou no Seraph Community yang terletak di Jakarta Timur sehingga penulis belum sempat mengunjungi secara langsung kantor atau yang lebih sering para staf sebut sebagai base camp.
Sayangnya tidak seluruh staf memiliki hak untuk mengakses LINE@
dari website secara langsung selain general manager, marketing, kepala tim editor, dan tim maintenance sehingga selama ini penulis hanya melakukan proses mengunggah hasil terjemahan melalui aplikasi LINE@
yang bisa diunggah melalui Play Store dari smartphone.
2. Membantu tim kreatif mencari bahan artikel
Sebagai pekerjaan pertama, penulis hanya diminta untuk membantu tim kreatif untuk mencari sumber terpercaya baik dari website berbahasa Indonesia, Inggris atau Jepang mengenai museum sastra klasik di Jepang.
Adapun gambaran hal yang dikerjakan selama Praktik Kerja Lapangan di Bungou no Seraph Community.
Seperti contoh berupa gambar di bawah ini, penulis mengambil sebuah artikel mengenai kolaborasi museum untuk penyair klasik Nakahara Chuuya dan penulis Higuchi Ichiyo dengan anime Bungou Stray Dogs.
3. Menerjemahkan artikel dari twitter
Setelah penulis paham alur bekerja di Bungou no Seraph Community, staf penerjemah kemudian meminta penulis untuk menerjemahkan sebuah artikel atau yang lebih pantas disebut sebuah
relay tweet yang berisi cerita pendek berupa wawancara dengan karakter dari anime berjudul Bungou Stray Dogs seperti contoh berikut:
Penulis menerjemahkan dan mengedit naskah tersebut menjadi hasil sebagai berikut:
“Belakangan ini cuaca mulai terasa dingin, saat turun salju nanti, apa yang akan kalian lakukan?
Kajii : Salju, hm. Kristalisasi salju yang mampu berubah menjadi bentuk persegi hexagonal. Keindahan yang sejak dulu mampu menarik perhatian umat manusia. Disitulah percobaan ilimah terjadi! LEMON! Kumparan yang cantik!
Wahaha! Bagaimana kalau seluruh sistem ultimate di alam ini memiliki harmoni seperti persegi hexagonal?
WAHAHAHAHAHAHA!
Chuuya : Aaaa hentikan, hentikan. Hal seperti itu lakukan saja sendiri. Hari bersalju itu seharusnya sunyi. Jadi seharusnya kamu juga diam dan nikmati kesunyian saat salju turun.”
Penulis menerjemahkan dan mengedit naskah tersebut menjadi hasil sebagai berikut:
“Cerpen - Cerita Christmas Eve Seorang Agen Pemerintah
Ango : Di saat orang lain heboh karena malam natal, kira-kira kapan aku bisa tidur dengan nyenyak di futon? Bahkan kemajuan di akhir tahun juga tidak ada sama sekali.
....Aku harus lebih semangat lagi. Lagipula, aku tidak akan dihukum kalau mengakhiri pekerjaan hari ini lebih cepat dan minum beberapa gelas.”
4. Dipindahkan dari tim kreatif ke bagian penerjemah
Setelah melihat hasil terjemahan penulis, penulis kemudian dipindahkan ke bagian penerjemah dan lebih fokus pada membantu proses beberapa penerjemahan artikel, cerpen, dan novel ringan seperti contoh berikut:
Penulis menerjemahkan dan mengedit naskah tersebut menjadi hasil sebagai berikut:
Penulis menerjemahkan dan mengedit naskah tersebut menjadi hasil sebagai berikut:
“Q: Menurut pendapat Kishou-san sendiri, jika harus memilih antara sisi baik—Agensi Detektif dan sisi jahat—Port Mafia, Kishou-san akan memilih yang mana?
A: Kurasa aku cocok bekerja di sisi jahat, tapi aku juga ingin coba masuk ke sisi baik seperti Agensi Detektif... Sebagai seorang aktor, berperan sebagai antagonis itu menyenangkan, sih. Tapi kalau aku pribadi tidak bisa melakukan pekerjaan jahat seperti itu (lol), kondisi di mana aku bisa total dalam berakting dan terlepas dari kegiatan sehari- hari itu menarik. Jadi, kurasa aku memilih Port Mafia.
Q: Hal ini, mungkin cocok sekali dengan Chuuya.
A: Dibandingkan karakter yang disukai, karakter yang memberikan pengaruh itu lebih baik. Maka dari itu, kali ini aku kesulitan karena takut menghancurkan karakter Chuuya. Sebagai seorang aktor, sangat disayangkan aku tidak bisa tetap serius di depan Dazai yang selalu melemparkan lelucon, karena bisa berakhir ke arah komedi. Namun Chuuya berbeda. Meskipun Dazai berperan sebagai bokekomi (si bodoh), hampir seperti refleks dia juga akan saling melontarkan lelucon daripada bersikap serius. Bahkan sound director (Hayashi Kazuhiro- san) juga mengatakan kalau keduanya memberi kesan yang ‗sebanding‘
daripada ‗lucu‘, dan aku terus mengingat hal ini. Jadi, aku berusaha sebaik mungkin untuk menggambarkan Chuuya di episode 9 dan 10 seperti itu; aku juga akan senang kalau berhasil menggambarkan hal sama saat mereka masih menjadi partner.“
Dalam perusahaan ini, terdapat sebuah daftar proyek besar maupun kecil akan apa saja yang akan di post dan siapa saja yang bertanggung jawab untuk mengolah bahan tersebut, bagian kosong berarti belum ada yang mengerjakan dan apabila seorang staf sudah menyelesaikan salah satu proyeknya dan berniat mengambil proyek lain, maka ia diperbolehkan untuk mengambil satu dari sisa proyek yang masih kosong.
5. Membantu memilah submission untuk Bungou Days
Bungou Days adalah sebuah event yang diadakan setiap minggu (Sabtu-Minggu) dengan tujuan untuk meningkat minat baca dan tulis adders yang telah menambahkan akun Bungou no Seraph Community sebagai teman di akun LINE mereka.
Selain menerima submission entah itu berupa cerpen, puisi atau prosa dari adders, para admin terutama bagian editorial akan memilah hasil resensi novel klasik, atau terjemahan puisi klasik bahasa Jepang yang sudah diterjemahkan sebelum akhirnya diunggah.
Penulis membantu tim editor untuk memilah karya mana saja yang pantas dan memenuhi kriteria yang sudah ditentukan dan melakukan proses pengunggahan ke timeline.
Berikut adalah contoh-contoh dari karya yang dimuat dalam Bungou Days:
6. Menerjemahkan video Youkoso, Uemura Tanteisha E!
Meskipun terbilang karyawan magang, namun pihak Bungou no Seraph Community mempersilahkan penulis untuk mengerjakan satu dari beberapa proyek yang masih kosong, kemudian penulis memilih untuk mengerjakan proyek Youkoso, Uemura Tanteisha E! yang merupakan salah satu variety show dengan format talk show dengan durasi sepanjang 30-34 menit untuk satu episode-nya.
Selama Praktik Kerja Lapangan (PKL), penulis mengerjakan dua episode yaitu, episode pertama dan kelima.
3.3 Masalah dan Solusi yang Dihadapi Selama Praktik Kerja Lapangan
Adapun masalah-masalah yang dihadapi selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Tidak Adanya deadline
Saat Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis ditempatkan di bagian penerjemah, namun bahkan saat membantu atau mengerjakan proses penerjemahan penulis tidak pernah diberitahu kapan proyek itu harus diselesaikan. Hal ini sering menyebabkan artikel atau bahan yang
sebenarnya menarik menjadi “basi” atau di sudah diterbitkan oleh banyak laman-laman lain.
Tentunya hal ini juga mempengaruhi proses pengerjaan atau penerjemahan novel ringan, dan komik berseri yang dikerjakan dengan banyak staff karena apabila satu orang belum menyelesaikan bagiannya, maka meskipun bagian lain sudah selesai diterjemahkan tidak akan bisa di post karena akan membuat para pembaca kebingungan dan memberikan kesan berantakan. Ini juga tentu saja akan berujung pada beberapa adders yang kecewa dan memberikan keluhan mengenai kelanjutan cerita yang sama sekali tidak ada kejelasan.
2. Solusi Terhadap Tidak Adanya Deadline
Setelah mengetahui dari banyak staff yang bekerja bahwa mereka terbiasa bekerja tanpa tenggat waktu yang ditetapkan oleh orang lain, penulis juga mengikuti cara para staff yang menetapkan sendiri jadwal serta tenggat waktu pada proyek yang sudah mereka kerjakan dan apabila satu orang mendadak sulit dihubungi atau tidak sanggup mengerjakannya sesuai jadwal yang sudah diterapkan tadi maka akan sebaiknya bila proyek tersebut dilempar pada orang yang lebih bersedia dan siap mematuhi jadwal.
Selain menerapkan jadwal, akan lebih baik lagi apabila staff memberi tahu kepada adders atau klien mengenai proses penerjemahan dan memberi tahu jadwal secara jelas kapan mereka berencana mem- publish terjemahan tersebut.
3. Tidak Adanya Pengalaman Menerjemahkan Sesuatu yang Layak Terbit
Saat Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis ditempatkan di bagian penerjemah, dan ditugaskan membantu proses penerjemahan beberapa novel ringan atau artikel. Selama menerjemahkan dokumen-dokumen tersebut penulis mengalami kesulitan karena belum ada pengalaman menerjemahkan sesuatu untuk diterbitkan dan dibaca untuk khalayak umum.
4. Solusi Mengatasi Kekurangan Dalam Menerjemahkan Sesuatu yang Layak Terbit
Dalam proses penerjemahan penulis banyak dibimbing mengenai bagaimana cara menerjemahkan yang baik dan benar serta dapat diterima oleh masyarakat luas, antara lain :
Berhati-hati dalam menggunakan padanan kata yang
digunakan agar mudah dipahami namun tidak melenceng dari kalimat aslinya.
Menggunakan ejaan, tanda baca yang baik dan benar sesuai
dengan kaidah umum PUEBI.
Mencantumkan sumber atau hasil scan dari artikel yang
diterjemahkan.
3.4 Masalah dan Solusi Selama Proses Penerjemahan
Adapun masalah-masalah yang dihadapi selama proses penerjemahan di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Menemukan kalimat yang sulit diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Bahasa Jepang dan bahasa Indonesia memiliki keunikannya masing- masing, terkadang ditemukan istilah yang tidak ada atau tidak biasa digunakan oleh orang Indonesia. Contoh kalimatnya sebagai berikut :
Onomatope atau kata-kata yang terbentuk dari bunyi atau suara.
Contoh:
- 外には雨がざあざあと降っている (Soto ni wa ame ga zaa zaa to futteiru) = Di luar hujan turun sangat deras
2. Solusi untuk kalimat yang sulit diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
Dalam hal ini tentu saja kita harus mencari tahu apa arti dari onomatope tersebut lewat kamus dan mencoba memahami maksud dari apa berusaha sang penulis berusaha sampaikan lewat kalimat atau konteks teks itu sendiri.
3. Topik yang akan sulit dimengerti atau tidak akan muncul jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karena perbedaan budaya dan sejarah
Topik di sini tidak selamanya berarti keseluruhan isi teks, tapi terkadang dalam novel ringan terdapat lelucon, plesetan atau bentuk parodi dari kebudayaan atau sejarah negara Jepang itu sendiri. Contoh :
- 虎は捕らえたよ! (Tora wa toraetayo!) = Harimau-nya sudah tertangkap!
Juga kebiasaan orang Jepang untuk tidak menyebut subjek secara terus menerus sehingga terkadang penulis harus mencari tahu lagi ke awal teks untuk mencari tahu siapa atau apa yang sedang dibicarakan.
4. Solusi untuk masalah topik yang sulit dimengerti
Dalam hal ini, akan lebih baik jika menyelipkan catatan tentang lelucon atau parodi seperti apa yang berusaha si penulis sampaikan lewat tulisannya.
3.5 Pelajaran yang Diperoleh Selama Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
Adapun pelajaran berharga selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tersebut adalah sebagai berikut :
1. Proses dan Cara Menerjemahkan Dokumen
Selama Praktik Kerja Lapangan penulis mendapatkan tambahan pengetahuan juga sekaligus dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat di bangku kuliah terutama dalam mata kuliah Honyaku dan Tsuuyaku yang sangat membantu dalam mengerjakan seluruh tugas yang diberikan. Berikut adalah tips yang diberikan oleh editor yang membimbing penulis dalam mengerjakan beberapa tugas:
Gunakan bahasa yang sopan meskipun konteks yang tertulis dalam artikel atau bacaan mengandung beberapa kata atau kalimat yang terkesan kasar.
Ketahui dan pelajari terlebih dulu kosakata atau kanji yang
dianggap asing sebelum menerjemahkan keseluruhan teks agar tidak terjadi kesalahan dalam proses penerjemahan.
Tidak menebak-nebak arti, cari tahu makna dan maksud
penulis.
Selipkan catatan apabila ada kata atau lelucon khas Jepang
yang dirasa akan sulit dimengerti oleh pembaca yang kurang paham budaya atau tidak terbiasa membaca/menonton reality show dari Jepang.
Jika artikel, acara, atau bacaan mengandung hal-hal yang
sensitif atau dirasakan kurang bisa diterima oleh pembaca yang umumnya orang Indonesia dan apabila disensor akan merubah banyak arti dan maksud yang disampaikan lebih baik tidak diterjemahkan meskipun kontennya sangat bagus.
2. Mengetahui Sejarah Penulis dan Karya-Karya Sastra Klasik Jepang
Pengetahuan yang diperoleh mengenai sejarah penulis dan karya- karya sastra klasik Jepang membuat penulis merasa lebih termotivasi untuk belajar lebih banyak dalam dunia menulis, tidak hanya membaca namun ikut menulis dan membuat suatu buku. Walaupun penulis belum dapat menerbitkan sebuah buku, namun penulis diberikan beberapa kesempatan untuk ikut menerjemahkan beberapa rubrik untuk Bungou Appreciation Post dalam edisi Nakahara Chuuya.
3. Mengetahui Kedisiplinan Dalam Bekerja
Kedisiplinan dalam bekerja sangat diutamakan di lingkungan kerja tempat penulis PKL:
Seluruh staff diwajibkan stand by mulai dari jam 6 pagi
sampai dengan jam 9 malam dan mudah dihubungi, apabila hari itu berhalangan setiap staff wajib memberikan kabar terlebih dahulu kepada General Manager sehingga tidak
ada pekerjaan yang terhambat karena menunggu satu orang untuk hadir.
Jika ingin mengambil/ikut membantu pekerjaan yang masih
kosong dari daftar pekerjaan yang belum selesai diharapkan menghubungi editor umum dan orang/tim yang sudah mengerjakannya terlebih dahulu.
Dilarang mem-posting hal tanpa sepengetahuan Editor
Umum.
4. Mengetahui Penggunaan Bahasa Kerja
Penggunaan bahasa kerja contohnya adalah pada saat mengirim e- mail yang ditujukan pada individu atau kelompok yang menjadi sumber untuk scan artikel majalah-majalah Jepang yang sering digunakan dengan memperhatikan penggunaan kata serta bahasa yang sopan serta langsung ke inti permasalahan dengan sedikit basa-basi.