• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYULUHAN MANAJEMEN USAHA BAGI PENGURUS DAN ANGGOTA KOPERASI DI DESA LONTAR KECAMATAN TIRTAYASA KABUPATEN SERANG, BANTEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENYULUHAN MANAJEMEN USAHA BAGI PENGURUS DAN ANGGOTA KOPERASI DI DESA LONTAR KECAMATAN TIRTAYASA KABUPATEN SERANG, BANTEN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

DOI:

PENYULUHAN MANAJEMEN USAHA BAGI PENGURUS DAN ANGGOTA KOPERASI DI DESA LONTAR

KECAMATAN TIRTAYASA KABUPATEN SERANG, BANTEN

Lina Aryani1*, Desmintari 1

1

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Jl.RS Fatmawati No 1 Pondok Labu Jakarta Selatan

*Penulis koresponden,email: lina.aryani59@gmail.com

artikel masuk: 1-11-2020; artikel diterima: 1-3-2021

Abstract: Community service is carried out at the cooperative in Lontar village, Serang district, Banten province. The purpose of this community service activity is to provide an introduction to business management for cooperative members in Lontar village, Serang district. The introduction of business management is expected to be able to improve the competence of managers and members, especially in carrying out business management functions, from marketing, finance and human resources. The method of this activity is an introduction to the concept of business management and its role in building competitive advantage. Managers and members are given an understanding of the functions of business management, in order to improve the capabilities of the board and members. Community service activities are carried out using the face-to-face method. Activities are carried out by lecturing on the concepts of business management functions and their application in cooperatives.

Keywords: business management; cooperatives.

(2)

PENDAHULUAN

Pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Desa Lontar memiliki luas wilayah sekitar 556.5 Ha, dengan mayoritas wilayahnya digunakan untuk usaha perikanan (268.5 ha) dan pertanian budi daya rumput laut (140.5 ha). Secara umum Desa Lontar terletak di dataran rendah dengan ketinggian 3 m di atas permukaan laut.

Secara geografis, Desa Lontar berbatasan langsung dengan:

- Sebelah Utara: Laut Jawa

- Sebelah Selatan: Desa Alang-Alang - Sebelah Timur: Desa Tengkurak - Sebelah Barat: Desa Susukan

Jumlah penduduk Desa Lontar berdasarkan data di tahun 2019 sejumlah 6,998 jiwa yang terbagi atas 3459 penduduk laki-laki dan 3539 penduduk perempuan. Mayoritas penduduk (3371 jiwa) berada di usia produktif (15-39 tahun).

Berdasarkan tingkat Pendidikan, penduduk Desa Lontar didominasi oleh lulusan SD/MI serta masih banyak penduduk yang putus sekolah dan buta huruf. Penduduk Desa Lontar memiliki mata pencaharian yang bervariasi, dimana sebagian besar penduduk berprofesi sebagai nelayan, buruh nelayan, dan petani rumput laut. Kondisi ini karena wilayah desa memang sebagian besar dimanfaatkan untuk bidang perikanan. Selain itu, sebagian penduduk juga memiliki peternakan dengan mayoritas hewan ternak adalah kambing, kerbau, ayam, dan itik. Kegiatan usaha perseorangan / kelompok pun cukup berkembang di desa ini. Terdapat sekitar 20 lembaga usaha dengan rincian pada table di bawah.

Tabel 1. Data Lembaga Usaha di Desa Lontar

Lembaga Usaha Jumlah

Koperasi 2

KUB 14

Lembaga Kursus 1

PJTKI 2

Bank Sampah 1

Sumber Data: Data BPS Kecamatan Tirtayasa Tahun 2019

Dalam rangka memenuhi permintaan pengurus Koperasi di desa Lontar kabupaten Serang, propinsi Banten untuk melakukan pengenalan dan pemahaman manajemen usaha dan fungsinya bagi pengurus dan anggota koperasi maka pengabdi berusaha untuk merealisasikan permintaan tersebut. Kegiatan ini di dukung oleh daya saing koperasi yang masih rendah. Rendahnya daya saing menjadi penghalang bagi koperasi simpan pinjam untuk memelihara eksistensinya dan untuk berkembang menjadi salah satu kekuatan ekonomi besar di Indonesia (Njotoprayitno, 2011).

Keunggulan daya bersaing dapat dicapai dengan manajemen usaha yang tepat dengan sistem manajemen yang mampu menciptakan nilai tambah bagi organisasi. Pemahaman manajemen usaha penting bagi organisasi. (Kotler & Amstrong, 2012). Srivastava et al (1999) menjelaskan bahwa pemasaran berperan tidak hanya sebagai pola pikir dalam

(3)

organisasi tetapi juga dalam bentuk tindakan sehingga memiliki kontribusi pada pasar dan kinerja keuangan. Dengan demikian pemasaran memiliki hubungan dengan tiga proses bisnis inti dan juga sebagai disiplin ilmu.

Konsep Manajemen

Manajemen dapat didefinisikan berdasarkan bermacam-macam pendapat. Berikut ini beberapa definisi manajemen yaitu (disarikan dari Stoner et al., 1995; Kontz et al, 2004;

Jones, 2010):

a. Manajemen adalah suatu proses bekerja sama melalui lainnya untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan secara efisien menggunakan sumber daya yang terbatas di lingkungan yang berubah-ubah (Kreitner).

b. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, aktivitas anggota organisasi, dan kegiatan yang menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan (Stoner, Freeman, dan Gilbert).

Manajemen menginginkan tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Dengan kata lain, prestasi manajer diukur dari efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi, tidak sekadar mencapai tujuan organisasi. Dua kata tersebut dipopulerkan oleh Peter Drucker.

Menurut Drucker, efisiensi berarti mengerjakan sesuatu dengan benar (doing things right), sedangkan efektif adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things).

Proses manajemen mencakup kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Kata proses ditambahkan untuk mengartikan kegiatan yang dilakukan dengan cara sistematis dan kegiatan tersebut dilakukan oleh pihak manajemen pada semua tingkat.

Fungsi Manajemen

Pada intinya, ada banyak variasi fungsi manajemen. Mulai dari yang sederhana, yaitu tiga fungsi, sampai yang lebih banyak, yaitu lima fungsi. Bagian berikut ini menjelaskan lebih lanjut masing-masing fungsi manajemen tersebut.

1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian (Organizing dan Staffing) 3. Pengarahan (Leading)

4. Pengendalian (Controlling) 5. Proses Manajemen dalam Praktik

Berdasarkan uraian di atas, dipertimbangkan perlu dilakukan kegiatan melakukan pengenalan dan pemahaman konsep manajemen usaha dan fungsi-fungsi manajemen di Koperasi desa Lontar, yang karena keterbatasan waktu, dana, dan tenaga, abdimas ini difokuskan pada peningkatan pemahaman manajemen usaha dan fungsi-fungsi manajemen serta penerapannya dalam koperasi. Harapannya, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha yang berdampak pada peningkatan daya saing Koperasi desa Lontar.

(4)

Berdasarkan analisis situasi, dapat disimpulkan bahwa koperasi mengalami permasalahan daya saing khususnya dalam berbagai aspek manajemen usaha. Permasalahan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, satu diantaranya belum memahami konsep manajemen usaha dan fungsi-fungsi manajemen secara tepat. Dengan demikian, dapat dirumuskan permasalahan secara lebih operasional yaitu bagaimana meningkatkan pemahaman pengurus dan anggota koperasi tentang manajemen usaha beserta fungsi-fungsi manajemen?

Mengacu pada permasalahan yang diajukan untuk dipecahkan, maka tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan pemahaman pengurus dan anggota koperasi yang ada di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang tentang manajemen usaha dan fungsi-fungsi manajemen pada koperasi.

3. METODE PELAKSANAAN

Metode kegiatan ini berupa pengayaan manajemen usaha kepada anggota beserta pengurus Koperasi di desa Lontar, Serang Banten. Anggota koperasi diberi pemahaman untuk menerapkan konsep manajemen usaha dalam rangka meningkatkan daya saing koperasi.

Metode Penelitian

Gambar 1. Metode Penelitian

Tabel 2. Prosedur Kerja

Tahap Kegiatan Indikator

1

Penyuluhan, dan diskusi tentang manajemen usaha koperasi

Menilai pemahaman tentang manajemen usaha koperasi melalui diskusi Tanya jawab.

2 Memberikan pretest dan posttest

Menilai dan mengevaluasi hasil sebelum dan sesudah kegiatan.

(5)

Partisipasi Mitra

1. Pengusul melaksanakan penyuluhan manajemen usaha koperasi pelatihan, dan pendampingan, menyiapkan materi dan bahan/alat untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan.

2. Pada tahap awal mitra memberikan perizinan untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan menandatangani perizinan program pelatihan kewirausahan dan pemasaran..

3. Rencana pada tahap pelaksanaan, mitra berpartisipasi dalam menyediakan sarana dan tempat pelaksanaan.

Kelayakan Perguruan Tinggi

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPN “Veteran” Jakarta memfasilitasi kegiatan dosen yang melaksanakan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan program Pengabdian kepada Masyarakat direncanakan dan dilaksanakan oleh tim pelaksana yang terdiri atas 2 orang yaitu Ketua dan Anggota tim pengusul dari dosen tetap UPN “Veteran” Jakarta dan melibatkan 2 orang mahasiswa.

Klasifikasi tim pelaksana program Pengabdian kepada Masyarakat adalah sebagai berikut.

1. Lina Aryani, SE, MM (Ketua tim pengusul). Saat ini menjabat sebagai dosen tetap Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jakarta di bidang pemasaran. Pengalaman dalam Pengabdian kepada Masyarakat secara kelembagaan di tingkat universitas, beberapa kali melakukan pendampingan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah Kota Depok, Bogor, Ciputat, dan Rangkasbitung.

2. Dr Desmintari,SE, MM (Anggota tim pengusul). Saat ini menjabat sebagai dosen tetap Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jakarta. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berhubungan dengan ilmu ekonomi di bidang Manajemen Keuangan.masyarakat yang dilakukan berhubungan dengan ilmu ekonomi di bidang Pemasaran.

(6)

HASIL YANG DICAPAI

Pelaksanaan program kegiatan pada masyarakat ini dilakukan mulai pada bulan Maret 2020 hingga bulan September 2020 (6 bulan). Kegiatan ini dimulai dengan mendata secara demografi tingkat kesejahteraan masyarakat di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang secara keseluruhan.

Tabel 3. Jumlah Keluarga menurut Tahapan Keluarga Sederhana

Nama Desa Pra KS KS I KS II KS III KS III Plus

Lontar 369 503 206 132 321

Sumber Data: Data BPS Kecamatan Tirtayasa Tahun 2019

Berdasarkan data di atas, mayoritas keluarga di Desa Lontar berada di kategori Keluarga Pra-Sejahtera (369 keluarga) dan kategori Keluarga Sejahtera I (503 keluarga). Secara geografis, Desa Lontar berada di dekat pesisir sehingga mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan, buruh nelayan, dan petani rumput laut. Hasil laut mereka kemudian dijual dan dikelola oleh koperasi Desa Lontar.

Kegiatan abdimas diawali dengan wawancara dengan pengurus koperasi Desa Lontar mengenai rencana pelaksanaan abdimas. Respon dari pihak pengurus koperasi sangat positif karena mereka membutuhkan pengenalan dan pemahaman tentang manajemen usaha.

Sebagai tindak lanjut maka pada tanggal 9 Juli 2020 tim melakukan sosialisasi langsung kepada pengurus koperasi Desa Lontar. Tim memberikan penyuluhan materi tentang fungsi dan peran pengurus koperasi dan materi tentang manajemen usaha. Materi tersebut diharapkan dapat membantu pengurus koperasi dalam meningkatkan pemahaman mereka sehingga kemampuan mereka dalam hal manajemen usaha koperasi dapat terus meningkat serta daya saing koperasi pun menjadi lebih baik lagi.

Di akhir penyuluhan, tim memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengadakan tanya jawab sebagai alat evaluasi sejauh apa pemahaman dan antusiasme dari peserta terhadap kegiatan Abdimas ini. Selain itu evaluasi juga digunakan untuk mengukur efektivitas metode penyampaian materi yang dilakukan oleh tim Abdimas.

Tabel 4. Hasil Pengabdian

Kegiatan Materi Indikator keberhasilan Ketercapaian

Pelatihan

Sosialisasi, pelatihan, dan diskusi

manajemen usaha .

Menilai pemahaman peserta tentang

manajemen usaha melalui kuisioner dan Tanya jawab.

Peserta memahami materi penyuluhan mengenai

manajemen usaha.

(7)

Tim Abdimas berkomitmen berkontribusi penuh pada pengembangan koperasi desa karena koperasi merupakan salah satu pilar ekonomi kerakyatan yang berperan langsung terhadap perkonomian masyarakat di sekitarnya.

Peserta yang mengikuti kegiatan penyuluhan ini berjumlah 23 orang terdiri dari pengurus dan anggota koperasi. Berdasarkan kuisioner yang disebar sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan dan pembinaan diperoleh hasil seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Hasil Pelatihan

PEMAHAMAN SEBELUM

PELATIHAN

SESUDAH

PELATIHAN PENINGKATAN

Manajemen Usaha 47 % 85 % 38 %

Fungsi & Peran

Pengurus Koperasi 65 % 87 % 22 %

Dapat mengetahui /memahami tentang manajemen usaha

84 %

Belum Dapat mengetahui/ memahami tentang manajemen usaha

16 %

Dari hasil pelaksanaan Abdimas, peserta pelatihan merespon secara positif dan terlihat puas. Dapat terlihat pula antusiasme peserta yang ditunjukkan dengan keaktifan berpartisipasi dalam pelatihan. Peserta juga telah menunjukkan pemahaman mereka tentang manajemen usaha yang terlihat dari peningkatan pemahaman berdasarkan hasil kuesioner yang sudah dibagikan.

Gambar 2. Dokumentasi Kegiatan

(8)

3. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kegiatan Abdimas dengan tema Penyuluhan Manajemen Usaha Bagi Anggota Koperasi Di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang telah dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2020

2. Jumlah Peserta yang hadir ada 23 orang

3. Dari hasil pelaksanaan Abdimas, peserta telah menunjukkan pemahaman mereka mengenai manajemen usaha yang ditunjukkan dari peningkatan pemahaman setelah penyuluhan sebesar 38%.

Saran

Untuk rencana selanjutnya pengabdi akan melakukan pendampingan kepada para

pengurus koperasi Desa Lontar agar dapat meningkatkan kinerja dan daya saing

koperasi.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang. 2019. Kecamatan Tirtayasa dalam

Angka. Katalog BPS: 1102001.3604270.

Ghemawat, P. (1990). Commitment: the dynamic of strategy. New York:

Free Press

Jones, Gareth R. dan Jennifer M George. (2010). Contemporary

Management. New York: McGraw Hill.

Koontz, Harold, Cyrril O’Donnel, dan Heinz Weihrich. (2004). Management.

Singapore: McGraw Hill.

Kotler, P & Amstrong, G. (2012). Priciple of Marketing. 14Edition, New Jersey : Prentice Hall International, Inc.

Njotoprajitno, R., S. (2011). Peran Kepemimpinan, Kompetensi Sdm, Dan Pengelolaan Manajemen Dalam Peningkatan Daya Saing Koperasi Di Indonesia. Proceeding Seminar Nasional & Call For Papers. Vol 1 (1).

ISBN: 978-979-9204-49-3

Porter, M. (1980). Competitive strategies. New York:The Free Press

Simkin,L. (1996), People and Process in Marketing Planning: The benefit of controling implementation. Journal of Marketing Management 12 : 375-390.

Srivastava, R. K., T. A. Shervani, et al. (1999), Marketing Business Processes and Shareholder Value: An Organizationally Embedded View of Marketing Activities and the Discipline of Marketing. Journal of

Marketing 63 (Special Issue): 168 - 179.

Stoner, James A.F., Edward Freeman, dan Daniel R Gilbert. (1995).

Management. New Jersey: Prentice Hall.

Varey,R.,J. (1995), A Model of internal marketing for building and sustaining a

competitive service advantage. Journal of Marketing Management 11: 41-

54.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu pengukusan dan penambahan sejumlah minyak goreng tidak berpengaruh terhadap peningkatan kadar likopen sari buah

Rio Ardi : Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah Pada Berbagai Kelerengan Dan Kedalaman Hutan Alam (Studi kasus di Taman Nasional Gunung Leuser, Seksi Besitang), 2010..

Prosedur Operasional Standar (POS) Budidaya Padi Sawah 2 ketentuan POS ditekankan pada prosedur dan tata tertib kerja, serta hal-hal yang harus dilakukan secara

1. Perputaran modal kerja selama periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2015 pada perusahaan Optik Nasional mengalami fluktuasi cenderung meningkat,

(2) Dalam hal bakal calon yang memenuhi persyaratan tetap kurang dari 2 (dua) setelah perpanjangan waktu pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati menunda

terjadi Pertimbangkan antikonvulsan alternatif lainnya, atau monitor kadar obat dan respons virologis ETR ↓anticonvulsant dan ETR dapat.. terjadi

Tujuan yang ingin dicapai dari program ini adalah (1) Memaksimalkan penggunaan E- Learning pada siswa SMA, (2) Memanfaatkan ponsel yang berbasis java dalam bidang pembelajaran

Indeks keanekaragaman jenis kepiting biola pada ketiga stasiun di Desa Tungkal I Tanjung Jabung Barat tergolong rendah karena berkisar antara 0-1,5.. Kondisi