MODUL AJAR 1
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IDENTITAS MODUL
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Profil Peserta Didik : Siswa Reguler
Nama Penyusun : Imgardis Murti,S. Ag
NIP : -
Tempat Tugas : SMP Negeri 2 Lamba Leda Jenjang Pendidikan : SMP
Fase / Kelas / Semester : D/VII
Topik : Manusia Sebagai Citra Allah
Sub Topik : Aku Citra Allah Yang Unik
: Aku Bangga Sebagai Perempuan atau Laki-laki Kompetensi Awal : Siswa bangga atas dirinya sebagai perempuan dan laki-
laki (menerima diri) dan menghargai sesamanya
Alokasi Waktu : 12 JP
Sarana dan Prasarana : Sarana: Laptop, Wifi/Internet, LCD dan Proyektor, Kertas Post It, Pensil Warna, Kertas Manila
Prasarana: Alkitab, Buku teks Pelajaran, Buku Digital, Lembar Kerja, Buku-buku referensi lainnya
Profil Pelajar Pancasila : Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia – Kreatif – Gotong Royong – Bernalar kritis Tahun Penyusunan : 2022/2023
Model Pembelajaran di
lakukan Luring atau Blended Learning
Capaian Pembelajaran : Peserta didik kelas 7 mampu memahami sebagai Citra Allah yang unik, dan sederajat, baik sebagai perempuan atau laki-laki, memiliki kemampuan dan keterbatasan, sehingga bangga dan bersyukur, yang tumbuh dan berkembang berkat peran keluarga, teman, sekolah, dan Gereja. Mengenal dan memahami pribadi Yesus yang berbelas kasih dan pengampun sehingga mampu membangun relasi dengannya mewujudkan imannya melalui upaya membangun kehidupan bersama berlandaskan pada kebebasan sebagai anak-anak Allah dan Sabda Bahagia
KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1
1. Sub Topik
Aku Citra Allah Yang Unik 2. Tujuan Pembelajaran
7.1. Peserta didik mampu menjelaskan makna manusia sebagai citra Allah yang unik, sehingga merasa bangga atas dirinya, baik sebagai perempuan atau laki-laki, mensyukurinya sebagai anugerah Allah dan mewujudkan imannya dengan memelihara diri dan menghargai sesamanya.
7.1.1 Peserta didik mampu memahami dirinya sebagai Citra Allah yang unik, menghayati keunikan sesuai dengan pesan Kitab Suci, mensyukuri dan mewujudkan penghayatan iman sebagai citra Allah melalui tindakan nyata.
3. Pemahaman Bermakna : Siswa mampu memelihara dirinya dan menghargai sesamanya 3. Pertanyaan Pemantik:
- Apakah kalian sering merasa dirimu berbeda dengan yang lain?
- Mengapa manusia berbeda satu dengan yang lain?
- Betulkah perbedaan itu dikehendaki Allah Sang Pencipta?
- Sikap seperti apa yang seharusnya dikembangkan dalam menerima perbedaan dengan yang lain?
4. Persiapan Pembelajaran/Guru:
- Membuat kolom lembar kerja untuk membantu peserta didik mengidentifikasi ciri-ciri fisik, sifat/karakter dan kebiasaan
- Menyusun ringkasan materi pembelajaran - Lembar observasi diskusi kelompok - Penuntun untuk kegiatan refleksi
5. Pendekatan: Kateketis dipadukan dengan Saintifik 6. Metode:
- Dialog partisipatif - Sharing pengalaman - Diskusi kelompok - Refleksi dan aksi 7. Alur Kegiatan Pembelajaran
No Urutan Kegiatan
Kegiatan Pembuka (20 Menit)
1 Apersepsi: menyapa, cek kehadiran, berdoa/menyanyikan lagu rohani, membaca Kitab Suci, membuat kesepakatan, Ice Breaking (mengenal teman dari ciri-ciri yang ada pada temannya)
2 Menyampaikan topic: menyampaikan tujuan pembelajaran; mendeteksi kemampuan awal, membagi siswa berdasarkan kebutuhan belajar, menyampaikan strategi pembelajaran (langkah2 dan asesmen) Kegiatan Inti (50 Menit)
1 Memahami dan menyadari diri sebagai pribadi yang unik Mengamati dan menanya:
Dalam kelompok siswa berdiskusi menemukan ciri-ciri (Fisik, Sifat/karakter, dan kebiasaan) yang ada pada dirinya masing-masing. Kemudian
membandingkannya dengan temannya. Membuat gambar atau tulisan tentang simbol diri (LKPD 1)
Sikap yang sering muncul dalam menghadapi perbedaan
Siswa membedah kasus (disajikan dua kasus yang berbeda) untuk menemukan sikap yang sering muncul dalam menghadapi keunikan, kemudian mempresentasikannya di depan kelas. (LKPD 2)
2 Ice Breaking (disesuaikan)
3 Pesan Kitab Suci tentang makna manusia sebagai citra Allah yang Unik Mengeksplorasi:
Siswa membaca dan memahami teks Kitab Suci, membuat pertanyaan, mendiskusikan, dan mempresentasikannya dalam kelompok (LKPD 3) 4 Mengasosiasi dan mengkomunikasikannya
Siswa membuat kesimpulan, membaca materi untuk dipahami atau mencari dalam sumber lainnya seperti internet.
5 Guru membuat penegasan misalnya dengan menampilkan materi menggunakan power poin
Kegiatan Penutup (10 Menit) 1 Refleksi dan Aksi 2 Doa Penutup 8. Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
Format Lembar Penilaian Diskusi (Kelompok)
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama
kelompok/ Nilai
Kualitatif Nilai Kuantitatif Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok (komunikasi) 3 Hasil tugas (relevansi dengan bahan) 4 Pembagian Job
5 Sistematisasi Pelaksanaan Jumlah Nilai Kelompok
Format Lembar Penilaian Diskusi (Individu Peserta Didik)
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama
kelompok/ Nilai
Kualitatif Nilai Kuantitatif Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat 2. Berani menjawab pertanyaan 3. Inisiatif
4. Ketelitian
5. Jiwa kepemimpinan 6. Bermain peran
Jumlah Nilai Individu Kriteria Penilaian
Kriteria
Indikator Nilai Kualitatif Nilai
Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Lembar Keaktifan Dalam Diskusi
No Aspek yang dinilai Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif 1. Bertanya (cara)
2. Menjawab pertanyaan
3. Kesesuaian dengan topik kajian 4. Cara menyampaikan pendapat 5. Antusiasme mengikuti
pembelajaran
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang 1
Penilaian Proses
Contoh Lembar Observasi Diskusi Kelompok Nama peserta didik: Kelas:
No
. Aspek Yang Dinilai Baik Tidak
baik 1. Kemampuan mengemukakan
pendapat
2. Kemampuan bertanya
3. Kemampuan mempertahankan pendapat
4. Penguasaan Substansi materi Skor yang dicapai Skor maksimum
Keterangan :
Baik mendapat skor 1 Tidak baik mendapat skor 0
Nilai akhir = Skor perolehan Jumlah skor
x 100
5 9. Lampiran-Lampiran
a) LKPD
1. Memahami dan menyadari diri sebagai pribadi yang unik
Temukan sebanyak-banyaknya apa yang kalian ketahui tentang dirimu, misalnya ciri-ciri fisik, sifat/karakter (yang baik maupun yang kurang baik), kebiasaan, dan sebagainya.
Tuliskan symbol yang menggambarkan dirimu! Simbol dapat berupa benda hidup atau benda mati (misalnya bunga mawar, singa), symbol bias digambar atau ditulis.
Nama Siswa:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Simbol diri:
2. Sikap yang sering muncul dalam menghadapi keunikan
Berdasarkan 2 kasus tersebut, tuliskan sikap positif dan sikap negative dalam menghadapi perbedaan pada kolom berikut ini:
Sikap positif dalam menghadap
perbedaan Sikap negative dalam menghadapi
perbedaan
3. Pesan Kitab Suci tentang makna manusia sebagai citra Allah yang unik
6
Bacalah teks di atas dan jawablah beberapa pertanyaan berikut:
b) Ringkasan Materi Pembelajaran Bab 1. Manusia sebagai Citra Allah A. Aku Citra Allah yang Unik
Memahami dan Menyadari Diri sebagai Pribadi yang Unik
Tak ada seorang manusia pun yang sama satu dengan yang lainnya. Bahkan orang yang disebut kembar identik pun memiliki beberapa hal yang berbeda satu terhadap yang lain. Itulah sebabnya manusia disebut unik, karena berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan manusia satu dengan yang lain itu bisa meliputi banyak aspek: fisik, psikis, kebiasaan, keinginan, dsb. Perbedaan itu bisa disebabkan faktor genetika kedua orang tua; sebagai contoh, kalau kedua orang tua berambut keriting, hampir dipastikan anaknya berambut kriting. Bisa juga disebabkan faktor kebiasaan. Contoh, anak yang orang tuanya pemain basket, dan sejak kecil sering diajak berlatih basket, tentu dia akan senang bermain basket, bahkan bisa jadi bercita-cita menjadi pemain basket. Selain kedua fator tersebut, masih banyak faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang itu menjadi unik.
Sikap yang Sering Muncul dalam Menghadapi Perbedaan Antar manusia
a. Perbedaan dan keunikan sering ditanggapi oleh manusia secara berbeda satu sama lain. Ada sebagian orang merasa iri hati mengapa dirinya tidak seperti orang lain, ada yang menjadi minder, ada yang merasa Tuhan tidak adil kepada dirinya.
Karena tidak mampu menerima diri, ada juga yang berusaha menutupinya dengan sikap berpura-pura atau munaik. Sikap-sikap semacam itu sesungguhnya hanya akan merugikan dirinya sendiri, bahkan merugikan orang lain.
b. Langkah awal dalam menghadapi perbedaan atau keunikan diri adalah menerima apa adanya. Kita tidak perlu selalu membandingkan diri kita dengan orang lain.
Sebab dengan selalu membanding-bandingkan, kita tidak pernah akan merasa puas. Setelah menerima diri, kita berusaha mengembangkan diri sesuai dengan keunikan kita. Dan untuk mengembangkan diri itu, kita bisa belajar, bertanya, dan berlatih dengan orang lain.
Pesan Kitab Suci dan Ajaran Gereja tentang Makna Manusia sebagai Citra Allah yang Unik
Dalam kisah penciptaan dikatakan bahwa manusia, baik perempuan maupun laki-laki diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Tetapi segambar dan serupa dengan Allah tersebut, bukan dalam arti fisik jasmaniah. Sebab Allah adalah Roh. Manusia segambar dan serupa dengan Allah terutama dalam pikiran dan kehendak. Pikiran dan kehendak Allah itu kasih yang tertuju demi keselamatan dan kebahagiaan manusia dan seluruh ciptaan-Nya. Manusia dipanggil untuk mampu memancarkan pribadi Allah yang penuh kasih kepada manusia dan segenap ciptaan-Nya dalam pikiran,
7
perkataan, dan perbuatan sehari-hari. Sejauh terlukis dalam Kitab Suci, istilah segambar dan serupa Allah itu tidak ditujukan kepada semua ciptaan Allah. Hanya manusialah yang segambar dan serupa dengan Allah, atau citra Allah.
Semua manusia, baik perempuan maupun laki-laki adalah citra Allah. Mereka dikasihi Allah, berharga di mata Allah. Allah mempunyai rencana pada masing- masing diri kita yang tidak kita ketahui. Semua manusia, tanpa kecuali dan apa pun keadaannya harus dihormati dan dikasihi. Merendahkan martabat mereka atau menghina mereka sama artinya dengan merendahkan Allah sendiri sebagai penciptanya.
Manusia tidak saja diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, tapi ia juga diberkati oleh Allah. Dengan demikian, manusia bukanlah sesuatu, melainkan seseorang. Ia pribadi yang sangat berharga di mata Allah. Berkat akal budi dan kebebasan yang dianugerahkan Allah kepada dirinya, manusia bisa berelasi dengan Allah secara istimewa. Ia menjadi partner Allah. Sebagai partner Allah, manusia diberi tugas untuk bertambah banyak, dan menguasai ciptaan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai kedudukan istimewa di antara ciptaan Allah lainnya. Ia memiliki martabat ilahi yang membuat kedudukannya lebih tinggi dibandingkan ciptaan lainnya.
c) Penuntun untuk kegiatan refleksi
Sekarang duduklah dengan tenang dan hening, lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam hati dan dengan jujur
a) Bila Allah sudah menciptakanku sebagai pribadi yang unik sekaligus citra Allah, apakah aku selama ini sudah bersyukur atas keunikanku?
b) Bila Allah sudah menciptakan aku “serupa dan segambar,” apakah kata dan perbuatanku selama ini sudah memancarkan kebaikan Allah?
c) Bila semua manusia diciptakan unik dan sekaligus serupa dan segambar dengan Allah, apakah selama ini aku sudah menghormati sesamaku, tidak merendahkan atau mengejek mereka?
d) Tugas Rumah:
a. Menuliskan 2 (dua) perbuatan yang akan dilakukan sebagai buah-buah tindakan atas pelajaran hari ini serta kapan akan dilakukan
b. Meminta penjelasan dari orang tua: mengapa mereka memberi nama seperti yang peserta didik miliki saat ini, apa latar belakang nama itu, dan makna nama yang diberikan. Tugas nomor 2 (dua) ditulis dan ditanda tangan orang tua.
8 KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 2 1. Sub Topik
Aku Bangga Sebagai Perempuan atau Laki-laki 2. Tujuan Pembelajaran
7.1. Peserta didik mampu menjelaskan makna manusia sebagai citra Allah yang unik, sehingga merasa bangga atas dirinya, baik sebagai perempuan atau laki-laki, mensyukurinya sebagai anugerah Allah dan mewujudkan imannya dengan memelihara diri dan menghargai sesamanya.
7.1.2. Peserta didik mampu memahami bahwa dirinya sebagai perempuan atau laki-laki, yang bermartabat luhur, sehingga dapat menghayati panggilannya sesuai dengan pesan Kitab Suci, serta mewujudkannya dengan bersikap hormat terhadap sesame teman.
3. Pemahaman Makna: Peserta didik bangga sebagai perempuan atau laki-laki dan menghormati sesamanya (lawan jenis)
Pertanyaan pemantik:
- Pernahkah kalian merasa bangga sebagai perempuan atau laki-laki?
- Apa yang membanggakan sebagai perempuan atau laki-laki?
3. Media Pembelajaran/Sarana: Alkitab, Buku siswa, Laptop, proyektor 4. Pendekatan: Kateketis
5. Metode: Dialog partisipatif, sharing pengalaman, diskusi kelompok, refleksi dan aksi 6. Sumber Belajar
a. Artikel tentang Tak usah proteskita terlahir seperti apa, karena kita yang menentukan akan jadi apa.
b. Teks Kitab Suci Kej 1 : 26 – 31a dan 1Petrus 3: 3-5 c. Rangkuman materi pembelajaran
7. Persiapan Guru
a. Membuat kolom lembar kerja untuk membantu peserta didik mengidentifikasi Pengalaman rasa bangga sebagai perempuan atau laki-laki
b. Menyusun ringkasan materi pembelajaran c. Lembar observasi diskusi kelompok d. Penuntun untuk kegiatan refleksi 8. Alur Kegiatan Pembelajaran
No Urutan Kegiatan
Kegiatan Pembuka (10 Menit)
1 Guru menyampaikan salam dan mengajak peserta didik berdoa untuk mengawali kegiatan pembelajaran
2 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3 Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan Kegiatan Inti (80 Menit)
1 Pengalaman merasa bangga sebagai perempuan atau laki-laki Mengamati
Siswa berkelompok mengidentifikasi hal-hal yang membanggakan diri sebagai perempuan atau laki-laki, kemudian mensharingkannya. Siswa dituntun untuk menjawab beberapa pertanyaan yang sesuai dengan apa yang sudah ditulisnya.
- Banyak orang mengatakan perempuan itu lemah lembut. Bagaimana kalau ada laki-laki yang lemah lembut?
- Banyak orang mengatakan perempuan harus pandai memasak.
Bagaimana kalau ada laki-laki yang pandai memasak?
- Banyak orang mengatakan laki-lakilah yang terampil bekerja di bidang bangunan. Bagaimana kalau ada perempuan yang terampil di bidang bangunan?
- Banyak orang mengatakan laki-laki berhak menjadi presiden.
Bagaimana kalau ternyata perempuan yang menjadi presiden?
2 Mengamati dan menanya
Siswa membaca artikel: Tak usah protes kita terlahir seperti apa. Karena kita
9
yang menentukan akan jadi apa. Siswa dalam kelompok membuat pertanyaan untuk didiskusikan. Hasilnya ditempel di Lembar buffalo yang sudah
disediakan untuk kemudian dipresentasikan
3 Pesan Kitab suci dalam upaya mengembangkan kebanggan sebagai perempuan atau laki-laki.
Mengeksplorasi
Siswa membaca dan memahami teks Kitab Suci Kejadian 1 : 26 -31a; Efesus 1: 3 – 9; 1Petrus 3: 3 – 5; Galatia 5: 16 – 26. Kemudian mendiskusikan beberapa soal yang sediakan oleh guru:
- Berdasarkan kutipan teks Kitab Suci di atas, jelaskan alas an kita patut bersyukur kepada Allah dan patut merasa bangga sebagai perempuan atau laki-laki?
- Berdasarkan kutipan teks Kitab Suci tersebut, apa yang harus kita lakukan untuk mengembangkan kebanggaan sebagai perempuan atau laki-laki dan sikap apa saja yang harus dikembangkan?
4 Mengasosiasi dan mengkomunikasikan
Siswa membuat rangkuman atau hasil diskusi yang telah dilakukan. Siswa melaporkan hasil diskusi secara bergantian dan memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan atas hasil laporan dari kelompok.
5 Guru memberikan penguatan dan peneguhan misalnya dengan menampilkan materi dengan tayangan proyektor.
Kegiatan Penutup (10 Menit) 1 Refleksi dan aksi 2 doa
9. Refleksi Peserta didik 10. Refleksi Guru
11. Penilaian
A. Sikap / Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak Mulia - Sikap Sosial dan Spiritual: Penilaian diri
Tunjukkan seberapa sering kalian melakukan hal-hal berikut, dengan cara memberi tanda √ pada kolom: Tidak pernah (TP), Jarang (J), Sering (S), Sangat Sering (SS)
No Pernyataan Frekuensi
TP J S SS 0 1 2 3 1. Saya bersyukur karena diciptakan sebagai citra Allah
2. Saya memelihara kesucian diri karena saya Citra Allah
3. Saya ikut memelihara lingkungan hidup agar tetap asri dan lestari
4. Saya tidak menyombongkan diri sebagai perempuan atau laki-laki
5. Saya mencintai sesame seperti Tuhan mencintai diri saya
6. Saya memperlakukan orang yang difabel dengan hormat dan santun
7. Saya memperlakukan lawan jenis dengan hormat 8. Saya berperilaku baik sebagai upaya menjadi
perempuan atau laki-laki yang membanggakan 9. Saya bergaul dengan siapa saja tanpa terpengaruhi
latar belakang suku, rasa tau agama
10. Saya tidak merendahkan martabat siapapun Skor total = 30
Skor = Skor yang diperoleh x 100 Skor maximal B. Pengetahuan
10 Contoh Penilaian Tertulis
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VII/1
Mensuplai jawaban singkat atau pendek:
1. Jelaskan makna manusia diciptakan sebagai citra Allah berdasarkan Kutipan teks Kitab Suci Kejadian 1: 26 - 27
2. ...
Cara Penskoran:
Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan/ditetapkan guru. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.
C. Keterampilan 12. Program Remidial 13. Program Pengayaan 14. Daftar Pustaka 15. Lampiran-Lampiran