• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMPN 7 KUSAN HILIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMPN 7 KUSAN HILIR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMPN 7 KUSAN HILIR

Nurul Aida1

Email [email protected] ABSTRAK

Penelitian dilatarbelakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa SMP Negeri 7 Kusan Hilir pada mata pelajaran PAI. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya varian media pembelajaran yang digunakan saat pembelajaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan:

Apakah penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PAI materi Jujur, Amanah, dan Istiqomah kelas VII A Semester 1 di SMP Negeri 7 Kusan Hilir tahun pelajaran 2021/2022?

Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 7 Kusan Hilir dengan jumlah siswa sebanyak 34 anak. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI materi Jujur, Amanah dan Istiqomah pada siswa kelas VII A di SMP Negeri 7 Kusan Hilir tahun pelajaran 2021/2022. Dibuktikan dengan hasil evaluasi siswa pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 18 siswa dari 34 anak atau 52,94% dengan nilai rata-rata kelas 73,11. Adapun pada siklus II yang mencapai KKM sebanyak 29 siswa dari 34 anak atau 85,29% dengan nilai rata-rata kelas pada siklus II ini adalah 83.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam, Audio Visual

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia yang dapat mengangkat derajat manusia. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai kemaslahatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya (Maunah, 2009: 4).

Faktor terpenting didalam peningkatan kualitas pengajaran adalah guru.

Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam mengorganisasikan kelas,

(2)

karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak sebagai fasilitor yang berusaha mencipatakan kondisi belajar mengajar yang efektif, sehingga memungkinkan proses belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pengajaran yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas, guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa, sehingga ia mau belajar karena siswalah subyek utama dalam belajar (Surawan, 2020: 92).

Kegiatan belajar bersama dengan memanfaatkan media audio visual yang kini hampir dimiliki semua sekolah dapat membantu memacu belajar aktif.

Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif.

Namun kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok kecil dengan memanfaatkan media audio visual akan memungkinkan untuk menggalakkan kegiatan belajar aktif dengan cara khusus. Apa dilihat dan didengar kemudian didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang diajarkan atau disampaikan siswa kepada teman-temannya memungkinkan mereka untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi pelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas VII A SMP Negeri 7 Kusan Hilir, diketahui bahwa hasil belajar siswa sebagian besar belum mencapai KKM khususnya pada mata pelajaran PAI. Hal tersebut terlihat dengan KKM 70 yang telah ditentukan, saat ulangan harian menunjukkan dari 34 siswa, yang mendapatkan nilai di atas KKM hanya 18 siswa dan 16 siswa lainnya tidak tuntas KKM. Hal ini dikarenakan guru jarang menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran di kelas dan guru biasanya hanya menggunakan metode ceramah. Karena metode yang digunakan guru dianggap membosankan oleh siswa, ketika pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa saja yang tetap mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru, dan siswa lainnya sibuk dengan dirinya sendiri.

Berdasarkan kondisi tersebut, penulis ingin menggunakan sebuah media pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Media pembelajaran tersebut adalah media Audio visual. Penulis memilih media ini karena dirasa tepat untuk salah satu materi yang diajarkan yaitu materi jujur, amanah, dan istiqomah. Media ini diharapkan menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan hasil belajar PAI di kelas VII A.

METODOLOGI PENELITIAN

(3)

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), istilah dalam bahasa Inggris adalah Clasroom Action Research (CAR). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama- sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus (Kunandar, 2011: 45).

2. Tempat dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 7 Kusan Hilir yang beralamat di Jalan Andi Ideham Desa Kampung Baru Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, dan subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswa kelas VII A dengan jumlah siswa 34 orang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.

3. Teknik Pegumpulan Data

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data antara lain sebagai berikut:

a. Observasi b. Tes

c. Dokumentasi 4. Teknik Analisis Data

Dalam hal ini, seseorang yang sedang melakukan suatu kegiatan penelitian perlu memahami bentuk data yang berbeda dengan jenis analisisnya masing-masing yang sesuai (Mulyasa, 2011: 27). Data yang terkumpul melalui pengumpulan data menggunakan instrumen menghasilkan data mentah yang harus diolah dan dianalisis untuk mendapat jawaban dari permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.

Analisis data yang dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Oleh karena itu, setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila nilai perolehan siswa lebih dari sama dengan 70. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Penilaian rata-rata kelas

Keterangan: x : Nilai rata-rata Σx : Jumlah nilai semua siswa N : Jumlah siswa

b. Penilaian ketuntasan belajar

(4)

P=F/N x 100%

Keterangan:

P : Persentase F : Frekuensi

N : Jumlah Responden

5. Prosedur / Langkah-langkah Penelitian

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observing), refleksi (reflecting).

HASIL PENELITIAN

Siklus I

Dalam penelitian ini tes tertulis yang berbentuk essay untuk mengukur hasil belajar PAI. Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Belajar Siklus I

NO. NAMA NILAI KETERANGAN

1. AER 52 Tidak Tuntas

2. AJW 64 Tidak Tuntas

3. AFS 57 Tidak Tuntas

4. AFM 71 Tuntas

5. AAD 76 Tuntas

6. APD 90 Tuntas

7. ADS 87 Tuntas

8. FRD 63 Tidak Tuntas

9. BAS 76 Tuntas

10. SYD 62 Tidak Tuntas

11. AN 83 Tuntas

12. CDS 61 Tidak Tuntas

13. AJN 92 Tuntas

14. GA 66 Tidak Tuntas

15. TRD 85 Tuntas

16. HDI 80 Tuntas

17. ID 73 Tuntas

18. LAN 68 Tidak Tuntas

19. MAY 69 Tidak Tuntas

20. YSI 91 Tuntas

21. FRA 67 Tidak Tuntas

22. PDA 66 Tuntas Tuntas

23. TDI 84 Tuntas

24. NA 65 Tidak Tuntas

(5)

25. KD 77 Tuntas

26. WSI 65 Tidak Tuntas

27. HIA 74 Tuntas

28. FES 65 Tidak Tuntas

29. VIA 73 Tuntas

30. ZA 66 Tidak Tuntas

31. OI 60 Tidak Tuntas

32. MMS 69 Tidak Tuntas

33. MA 87 Tuntas

34. WA 67 Tidak Tuntas

Jumlah 2486

Rata-Rata Kelas 73,11

Persentase Siswa Tuntas 52,94%

Persentase Siswa Tidak Tuntas 47,06%

Dengan KKM > 75 pada mata pelajaran PAI perhitungan nilai rata-rata kelas, persentase siswa yang tuntas dan persentase siswa yang tidak tuntas sebagai berikut:

a. Nilai rata-rata hasil tes siswa siklus I x=Σ x

N x=248634 34

=73 11

b. Nilai persentase hasil tes siswa siklus I yang tuntas P= F (Σ siswa yang tuntas)x100%

N P= 18

34 x 100%

P=52 94%

c. Nilai persentase hasil tes siswa siklus I yang tidak tuntas P= F(Σ siswa yang tidak tuntas)x100%

N P=16

34x 100%

P=47,06

(6)

Gambar 1. Hasil Evaluasi Siklus I Siklus II

Dalam penelitian ini tes tertulis yang berbentuk essay untuk mengukur hasil belajar PAI. Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Belajar Siklus II

NO. NAMA NILAI KETERANGAN

1. AER 52 Tidak Tuntas

2. AJW 64 Tidak Tuntas

3. AFS 75 Tuntas

4. AFM 71 Tuntas

5. AAD 76 Tuntas

6. APD 90 Tuntas

7. ADS 87 Tuntas

8. FRD 63 Tidak Tuntas

9. BAS 76 Tuntas

10. SYD 62 Tidak Tuntas

11. AN 83 Tuntas

12. CDS 81 Tuntas

13. AJN 92 Tuntas

14. GA 86 Tuntas

15. TRD 85 Tuntas

16. HDI 80 Tuntas

17. ID 73 Tuntas

18. LAN 78 Tuntas

19. MAY 89 Tuntas

20. YSI 91 Tuntas

21. FRA 77 Tuntas

22. PDA 76 Tuntas

23. TDI 84 Tuntas

47%

53%

TUNTAS TIDAK TUNTAS

(7)

24. NA 95 Tuntas

25. KD 77 Tuntas

26. WSI 85 Tuntas

27. HIA 74 Tuntas

28. FES 75 Tuntas

29. VIA 73 Tuntas

30. ZA 86 Tuntas

31. OI 80 Tuntas

32. MMS 92 Tuntas

33. MA 67 Tidak Tuntas

34. WA 79 Tuntas

Jumlah 2822

Rata-Rata Kelas 83

Persentase Siswa Tuntas 85,29%

Persentase Siswa Tidak Tuntas 14,71%

Dengan KKM > 75 pada mata pelajaran PAI perhitungan nilai rata-rata kelas, persentase siswa yang tuntas dan persentase siswa yang tidak tuntas sebagai berikut:

a. Nilai rata-rata hasil tes siswa siklus II x=Σ x

N

x=2822 = 83 34

b. Nilai persentase hasil tes siswa siklus II yang tuntas P= F(Σ siswa yang tuntas)x100%

N P=29 x100%

34

=85 ,29%

c. Nilai persentase hasil tes siswa siklus II yang tidak tuntas P= Σ (Siswa yang tidak tuntas)x100%

N P=534 x100%

P=14 ,71%

(8)

Gambar 2. Hasil Evaluasi Siklus II

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang ditunjukkan dengan nilai siswa meningkat. Dibuktikan dengan siswa yang tuntas KKM sebanyak 29 siswa atau 85,29%. Pada siklus II ini hanya terdapat 5 siswa yang belum tuntas KKM yaitu 14,71%. Hasil pembelajaran pada siklus II ini sudah memenuhi standar ideal ketuntasan belajar klasikal karena sudah melampaui 85%. Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa 5 siswa yang belum tuntas tersebut kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas sehingga tidak mencapai KKM.

Dalam bagian ini dirangkum data rata-rata antar siklus yang dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 3. Nilai Rata-rata Antar Siklus No. Ketuntasan Pelaksanaan Nilai Rata-Rata

1. Siklus I 73,11

2. Siklus II 83

Gambar 3. Diagram Data Nilai Rata-rata Antar Siklus Hasil Evaluasi Siklus II

TUNTAS TIDAK TUNTAS

SIKLUS I SIKLUS II

DATA NILAI RATA-RATA ANTAR SIKLUS

(9)

Tabel 4. Data Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus

No. Pelaksanaan Kategori Jumlah Siswa Presentase

1. Siklus I Tuntas 18 52,94%

Tidak Tuntas

16 47,06%

2. Siklus II Tuntas 29 85,29%

Tidak Tuntas

5 14,71%

Gambar 4. Diagram Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media Audio Visual adalah bukti keberhasilan menggunakan media Audio Visual. Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siklus I terdapat 18 siswa (52,94%) yang tuntas dan 16 siswa (47,06%) tidak tuntas dengan nilai rata-rata kelas 73,11. Peningkatan hasil belajar dari pra siklus ke siklus I sebanyak 41,18%. Berdasarkan hasil tersebut siklus I juga belum memenuhi kriteria ketuntasan, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II.

Hasil belajar siklus II terdapat 29 siswa (85,29%) yang tuntas dan 5 siswa (14,71%) tidak tuntas dengan nilai rata-rata kelas 83. Peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebanyak 32,35%. Berdasarkan hasil tersebut yang telah memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu 85%, maka penelitian dihentikan. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang baik di setiap siklusnya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa meningkatnya hasil belajar siswa ini dipengaruhi karena penggunaan media Audio Visual. Pembelajaran dengan menggunakan media Audio Visual membuat siswa menjadi tertarik sehingga semangat belajar tinggi.

KESIMPULAN

52,…

47,…

SIKLUS I SIKLUS II

Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus

52,94% 47,06%

(10)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa media Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi Jujur, Amanah dan Istiqomah pada siswa kelas VII A SMP Negeri 7 Kusan Hilir tahun pelajaran 2021/2022. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar per siklus, dengan rincian sebagai berikut.

Penelitian tindakan kelas Pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 18 siswa atau 52,94% dari 34 anak dengan nilai rata-rata kelas 73,11. Pada siklus II sebanyak 29 siswa atau 85,29% dari 34 anak telah mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas pada siklus II ini 83. Ketuntasan klasikal siklus II 85,29% sudah memenuhi syarat ketuntasan klasikal ≥85%, sehingga penelitian tindakan kelas (PTK) ini dinyatakan berhasil.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin dan Dewi Sri, d. 2017. Agama Islam dan Budi Pekerti. Surakarta: CV Surya Badra.

Ahsan, M, dkk. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Al-Hasyimi, Abdul Mun’in. 2009. Akhlak Rasul Menurut Bukhari dan Muslim.

Jakarta: Gema Insani.

Arief, Armai. 2002. Pengantar ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:

Ciputat Pres.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta, 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press.

Aunillah, Nurla Isna. 2011. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah.

Yogyakarta: Laksana.

Fachrudin HS. 1992. Ensiklopedia Al-Qur’an. Jakarta: PT Melton Putra. Salatiga:

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Khaeruman, Badri. 2004. Otentitas Hadits. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Surawan. 2020. Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian.

Yogyakarta : K-Media.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini berjudul “Analisis Kritik Sosial Pada Film Warkop DKI Reborn (Menggunakan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough)”.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Hukum Tata Negara memiliki istilah lain, yaitu hukum negara dan hukum konsitusi. Disebut Hukum Kontitusi karena unsur konstitusi yang dibahas lebih menonjol. Namun Hukum Tata

Dengan melakukan peninjuan beberapa aspek diatas, dapat disimpulkan perlunya suatu rencana tindak ( action plan ) yang meliputi, (1) melakukan pengenalan karekteristik sampah

Ceramah, Diskusi, Tugas, Simulasi praktikum, latihan, praktek bengkel3. 150

Menjelaskan penggunaan aplikasi OpenOffice Calc untuk membuat dokumen yang menggunakan fungsi-fungsi HLOOKUP, VLOOKUP, dan IF..

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Analisis Daerah Penangkapan

Yusli

Dengan telah terselesaikannya penulisan hukum ini, penulis menyadari. bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas atas adanya bantuan, peran