• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM TATA NEGARA INDONESIA tugas konsti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUKUM TATA NEGARA INDONESIA tugas konsti"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

RORO MUJIASTUTI

02011181621035

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2017/2018

1. Pendahuluan

Negara dan hukum merupakan entinitas yang dapat dibedakan namun saling berkaitan. Negara dapat dipandang sebagai bangunan masyarakat yang membutuhkan hukum. Negara tidak dapat dipisahkan dengan hukum, negara membutuhkan hukum .Oleh sebab itu negara dipandang sebagai bangunan hukum (legal entity-legal subject). Bahkan lebih jau dari itu Hans Kelsen menyatakan bahwa negara tidak lain merupakan penjelmaan dari tatanan hukum suatu bangsa.1

Menurut Munir Fuady , negara hukum adalah suatu sistem kenegaraan yang diatur berdasarkan hukum yang berlaku yang berkeadilan yang tersusun dalam suatu kosntitusi , dimana semua orang dalam negara tersebut, baik yang diperintah maupun yang memerintah, harus tunduk pada hukum yang sama , sehingga setiap orang yang sama dan setiap orang yang berbeda diperlakukan berbeda dengan pembedaan yang rasional, tanpa memandang perbedaan warna kulit,ras,gender,agama,daerah dan kepercayaan, dan kewenangan pemerintah adibatasi berdasarkan suatu prinsip distribusi kekuasaan, sehingga pemerintah tidak bertindak sewenang-wenang dan tidak melanggar hak-hak rakyat, karenanya kepada rakyat diberikan peran sesuai kemampuan dan perannya secara demokratis.2

1 Hendra Nurtjahjo, , Op.Cit., hlm 87

(2)

Hukum Tata Negara sebagai bahagian dari Hukum Negara3 adalah suatu bidang

ilmu yang luas lapangannya. Oleh karenanya setiap pembahasan tentang Hukum Tata Negara, hanya mungkin menyinggung beberapa aspek saja “Hukum Negara (Staatrecht) melingkupi norma-norma hukum yang mengatur bentuk negara , organisasi pemerintahannya , susunan dan hak kewajibannya itu sendiri. Hukum Negara itu terbagi atas :

1 . Hukum Tata Negara (Staatsrecht) yaitu norma-norma hukum yang mengatur bentuk negara dan organisasi pemerintahannya, susunan dan hak kewajiban organ-organ pemerintahan.

2 . Hukum Tata Usaha Negara (Administratief Recht) yaitu norma-norma hukum yang mengatur cara-cara menjalankan hak kewajiban itu.

Terutama yang dibicarakan adalah Hukum Tata Negara positif4 di Indonesia , yakni

Hukum Tata Negara yang pada waktu sekarang berlaku di Indonesia . Maka apabila ada disinggung peraturan-peraturan yang sudah tidak berlaku lagi ataupun uraian yang bersifat umum tentang Hukum Tata Negara,hal tersebut dimaksudkan sekedar perbandingan untuk memperoleh pengertian tentang masalah yang dibahas.

Sejarah konstitusi patut mendapat perhatian dibahas lebih dulu , Karena Hukum Tata Negara pada dasarnya berakar pada Konstitusi. Konstitusi yang kita maksudkan bukan sekedar Undang-undang Dasar, tetapi Konstitusi yang mengandung pengertian baik undang-undang Dasar , yang pada umumnya dapat diketahui dari sejarah ketatanegaraan sesuatu negara. Melainkan meliputi pula sejarah tentang gejala-gejala yang bersifat sosiologis dan politis, baik yang terjadi pada masa lampau dalam lingkungan masyarakat itu sendiri maupun yang terdapat diluar masyarakat yang bersangkutan.

Sejalan dengan perkembangan maka ruang lingkup sejarah tidak lagi ditafsirkan hanya semata-mata sejarah politik . Sedangkan Sejarah Politik pun tidak lagi diartikan secara sempit sebagai the history of the greatmen saja, melainkan meliputi semua peristiwa politik dalam kehidupan masyarakat.

Oleh karenanya Sejarah Konstitusi sering ditafsirkan pula sebagai sejarah perubahan yang terjadi berkenaan dengan bentuk negara (staatsvorm) dan bentuk pemerintahan (regeringsvorm). Karena sejarah Konstitusi memuat pula

(3)

kejadian seperti misalnya yang terjadi di Prancis bahwa sebelum revolusi adalah berbentuk monarchie , setelah itu menjadi republik, kemudian menjadi Keizerrijk Napoleon Bonaparte, selanjutnya restorasi koninkrijk , lalu republik lagi dan seterusnya.

2. Pembahasan

HUKUM TATA NEGARA INDONESIA

A. Peristilahan

Hukum Tata Negara dikembangkan dibeberapa negara dengan peristilahan yang berbeda-beda. Perbedaan peristilahan ini lebih merupakan perbedaan kebahasaan dan perbedaan cakupan yang dibahas didalamnya. Di Prancis, Hukum Tata Negara disebut Droit

Constituionnel dan di Iggris disebut Constitutional Law. Di Belanda, Hukum Tata Negara disebut staatrech dan di Jerman disebut verfassungsrecht.

Dalam bahasa Indonesia , Hukum Tata Negara memiliki istilah lain, yaitu hukum negara dan hukum konstitusi. Keduanya adalah terjemahan dari istilah bahasa Belanda, staatsrecht, yang memiliki arti luas dan arti sempit.5 Dari isitilah yang muncul, ada

kecendrungsn bahwa Hukum Tata Negara membahas persoalan hukum konstitusi. Disebut Hukum Kontitusi karena unsur konstitusi yang dibahas lebih menonjol. Namun demikian ada pula yang berusaha membedakan kedua isitilah ini dengan menganggap bahwa istilah

Hukum Tata Negara lebih luas cakupan pengertisnnya daripada istilah Hukum Konstitusi. Hukum Konstitusi dianggap lebih sempit karena hanya membahas hukum dalam perspektif teks undang dasar , sedangkan hukum tata negara tidak hanya terbatas pada undang-undang dasar. Menurut Jimly Asshiddiqie , pembedaan ini sebenarnya terjadi karena

kesalahan dalam mengartikan perkataan konstitusi (verfassung) itu sendiri yang seakan-akan diidentikka dengan undang-undang dasar (grundgesetz). Karena kekelirusn tersebut , Hukum Konstitusi dipahami lebih sempit daripada Hukum Tata Negara.6

B. Sumber Hukum Tata Negara

5 Dalam perkembangan selanjutnya , karena alas an-alasan praktis dan kompleks, Huukum

Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara terpisah menjadi dua ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Moh.Kusnardi dan Harmaily Ibrahim Pengantar Hukum Tata Negara , cet,ke-7, (Jakarta : Rajawali Pers), hal.22

6 Jimly Asshiddiqie, Pengantar ilmu Hukum Tata Negara , (Jakarta : Rajawali Pers, 2011),

(4)

Sumber Hukum Tata Negara mencakup sumber hukum dalam arti materiil dan sumber hukum dalam arti formal

1) Sumber Hukum Materiil

- Dasar dan pandangan hidup bernegara

- Kekuatan-kekuatan politik yang berpengaruh pada saat merumuskan kaidah-kaidah hukum tata negara

2) Sumber Hukum Formiil

- Hukum Perundang-undang ketatanegaraan

- Hukum adat ketatanegaraan

- Hukum kebiasaan ketatanegaraan/ konvensi ketatanegaraan

- Yurisprudensi ketatanegaraan

- Hukum perjanjian internasional ketatanegaraan

- Doktrin ketatanegaraan

C. Dinamika Sejarah Perkembangan Ketatanegaraan Indonesia

1) Sejarah Perkembangan Ketatanegaraan Indonesia Periode 17 Agustus 1945 – 27 Desember 1949.

Sebagaimana diketahui pada periode pertama terbentuknya negara RI, konstitusi yang berlaku adalah UUD 1945 yang ditetpkan dan disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.

(5)

Sehingga berlakulah system pemerintahan parlementer dengan multipartai.7

2) Sejarah Perkembangan Ketatanegaraan Indonesia Periode 27 Desember 1949- 17 Agustus 1950.

Dengan berdirinya Negara Republik Indonesia Serikat (RIS), maka Republik Indonesia (RI) hanyalah merupakan salah satu negara bagian dalam negara RIS, dan wilayahnya sesuai dengan Pasal 2 UUD RIS dalah daerah yang disebut dalam persetujuan Renville. UUD 1945 berlaku semua untuk seluruh Indonesia, maka mulai 27 Desember 1949, hanya berlaku dalam negara bagian Republik

Indonesia.

a) Sistem Pemerintahan menurut Konstitusi RIS

Mekanisme pemilihan Presiden dilakukan oleh orang-orang yang dikuasakan oleh pemerintah bagian. Realisasi ketentuan tersebut pada 16 Desember 1949 dilakukan pemilihan presiden RIS dan Ir.Soekarno terpilih dalam pemilu tersebut dan dilantik pada tanggal 17 Desember 1949. Sementara untuk mengisi kekosongan jabatan Presiden negara RI diangkat Mr.Asaat.8

3) Sejarah Perkembangan Ketatanegaraan Indonesia Periode 17 Agustus 1950-5 Juli 1959

Periode federal dari UUD RIS 1949 merupakan perubahan sementara, karena sebenarnya sejak awal bangsa Indonesia menginginkan negara kesatuan. a) Bentuk Negara menurut UUDS 1950

Mengenai bentuk negara diatur dalam Alenia IV UUDS 1950, berdasarkan ketentuan tersebut bahwa bentuk negara menurut UUDS 1950 adalah negara kesatuan, yaitu bersusui tunggal artinya tidak ada negara dalam negara, seperti pada negara RIS9

b) Sistem Pemerintahan Negara.

Memperhatika sistem pemerintahan berdasarkan UUD 1950 terlihat bahwa system pemerintahan adalah system parlementer.

c) Dasar hukum Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

7 Inu Kencana Syafie , Sistem Pemerintahan Indonesia , Jakarta: Rineka Cipta, hlm.31 8 Inu Kencana Syafie , Op.cit.,hlm, 34-35.

(6)

Seperti halnya UUD 1949,UUD 1950 juga bersifat sementara disebut dalam pasal 134 tentang perubahan yang mengharuskan konstituante bersama-sama dengan pemerintah untuk menyusun UUD RI yang akan menggantikan UUD 1950.

4) Sejarah Perkembangan Ketatanegaraan Indonesia Periode 5 Juli 1959 sampai Sekarang.

a. Masa 5 Juli 1959-11 Marety 1966

Dengan Dekrit Presiden 5 Juli, maka berlaku kembali UUD 1945. Dengan demikian, rumusan dan sistematika Pancasila tetap seperti yang tercantum dalam ‘Pembukaan UUD 1945 alinea keempat’

b. Periode 11 Maret 1966-19 Oktober 1999

Untuk melaksanakan amanat surat 11 Maret 1966, maka pada 12 Maret 1966, melalui Keputusan No.1/3/1966 dibubarkan PKI termasuk bagian-bagian organisasinya dari tingkat pusat sampai daerah beserta semua organisasi yang seasas/berlindung/bernaung dibawahnya.

c. Periode 19 Oktober 1999-sekarang

Berangkat dari kesadaran bahwa, masalah utama negara hukum Indonesia adalah UUD 1945 bersifat Otoriter, maka agenda utama pemerintahan pasca-Soeharto adalah reformasi konstitusi. Alhasil, lahirlah beberapa amandemen terhadap UUD 1945 yaitu :

- UUD 1945 dan Perubahan I (19 Oktober 1999-18 Agustus 2000)

- UUD 1945 dan Perubahan I dan II ( 18 Agustus 2000- 9 November 2001) - UUD 1945 dan Perubahan I,II,dan III (9 November 2001-10 Agustus 2002) - UUd 1945 dan Perubahan I,II,III,dan IV ( 10 Agustus 2002-sekarang)

D. Hierarki Peraturan Perundang-undangan RI

(7)

No.XX/MPRS/1996 No.III/MPR/2000 2004 a. Perda Provinsi dibuat DPRD Provinsi dengan setingkat oleh BPD atau nama lainnya bersama dengan Kepala Desa atau nama lainnya.

Sebagai penyempurnaan terhadap undang-undang sebelumnya, terdapat materi muatan baru

Hierarki Menurut UU Nomor 12 Tahun 2011

1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2. Ketetapan MPR

(8)

4. Peraturan Pemerintah

5. Peraturan Presiden

6. Peraturan Daerah Provinsi

7. Peraturab Daerah Kabupaten/Kota

Perubahan yang dimunculkan dalam UU No.12 Tahun 2011 antara lain : pertama

(9)

3. Kesimpulan

Hukum Tata Negara memiliki istilah lain, yaitu hukum negara dan hukum konsitusi. Disebut Hukum Kontitusi karena unsur konstitusi yang dibahas lebih menonjol. Namun Hukum Tata Negara lebih luas cakupan pengertisnnya daripada istilah Hukum Konstitusi . Hukum Konstitusi dianggap lebih sempit karena hanya membahas hukum dalam perspektif teks undang-undang dasar , sedangkan hukum tata negara tidak hanya terbatas pada undang-undang dasar.

Sumber Hukum Tata Negara mencakup sumber hukum dalam arti materiil dan sumber hukum dalam arti formal .

Sejarah Perkembangan Ketatanegaraan Indonesia yaitu :

a) Periode 17 Agustus 1945 – 27 Desember 1949. b) Periode 27 Desember 1949- 17 Agustus 1950.

c) Periode 17 Agustus 1950-5 Juli 1959

(10)

s

Daftar Pustaka

Undang-Undang Dasar 1945

Daud, Abu Busroh, 1983. Asas-asas Hukum Tata Negara . Ghalia Indonesia : Jakarta

Huda, Ni’Matul , Hukum Tata Negara Indonesiaedisi revisi, Depok : Rajawali Pers

Kansil C.S.T , dkk, 2008 , Hukum Tata Negara Republik Indonesia, Jakarta : Rineka Cipta

Tutik, Titik Triwulan , Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia pasca Amandemen UUD 1945

Satriawan ,Iwan, dkk, Ilmu Negara , Lampung: Rajawali Pers

Referensi

Dokumen terkait

3.2 Upaya Hukum Yang Dapat Dilakukan Terhadap Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap Namun Tidak Dilaksanakan Oleh Pejabat Tata Usaha Negara .... 16

Dalam bukunya pedoman pelajaran tata hukum Indonesia menyebutkan bahwa: ‘hukum tata Negara ialah hukum yang mengatur bentuk Negara (kesatuan atau federal), dan bentuk

Dalam bukunya Pedoman Pelajaran Tata Hukum Indonesia menyebutkan bahwa: “Hukum Tata Negara ialah hukum yang mengatur bentuk Negara (kesatuan atau federal), dan

• Mac-Iver – HTN adalah hukum yang mengatur negara, sedangkan hukum yang oleh negara dipergunakan untuk mengatur sesuatu selain negara disebut sebagai hukum biasa..

Namun, khusus dalam hukum tata negara pada umumnya yang bisa diakui sebagai sumber hukum ada lima, yaitu: Undang-Undang Dasar dan peraturan perundang-undangan tertulis;

3 Dalam hal ini, dilihat dari segi ilmu, Hukum Konstitusi (Constitutioneel Recht, The Law of the Constitution) adalah Hukum cabang atau spesialisasi Hukum Tata

Menurut Utrecht, negara hukum dalam arti kata sempit ini disebut dengan negara hukum klasik (klassieke rechtstaat). Lapangan pekerjaan administrasi negara dalam negara hukum

Hukum tata negara sendiri lebih fokus kepada hal mengenai konstitusi atau hukum dasar yang di gunakan oleh suatu negara untuk mengatur suatu negara mengeluarkan kebijakan pemerintah.4