• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum Tata Negara Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Hukum Tata Negara Indonesia"

Copied!
368
0
0

Teks penuh

Penyusunan buku ajar Hukum Tata Negara Indonesia ini sangat memudahkan siswa dalam mempelajari mata pelajaran hukum tata negara. Dalam perspektif sejarahnya, Hukum Tata Negara Indonesia telah mengalami perubahan tatanan hukum yang disesuaikan dengan kondisi bangsa itu sendiri.

Deskripsi Mata Kuliah Hukum Tata Negara

Tegasnya, pemahaman hukum ketatanegaraan tidak hanya sebatas memahami fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga negara saja, namun juga melihatnya sebagai sebuah arena menarik yang harus selalu dikaji agar tetap berada pada rel konstitusi sebagai perwujudan rasa keadilan. keadilan dan keinginan untuk mensejahterakan rakyat.4. Materinya mencakup Hukum Tata Negara Umum dan Hukum Tata Negara Positif, karena bidang kajiannya tidak hanya membahas tentang konstitusi di Indonesia saja, namun juga disertai dengan teori-teori ketatanegaraan secara umum.

Ruang Lingkup Pembahasan

Buku ini membahas tentang hukum ketatanegaraan secara normatif sebagai hukum positif yang berlaku saat ini, juga menguraikan pendapat para ahli mengenai pokok-pokok permasalahan yang dibicarakan serta mengaitkannya dengan kondisi praktik ketatanegaraan di Indonesia saat ini pasca amandemen UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berbagai Pembahasan dalam Kitab Undang-undang Hukum Tata Negara Indonesia ini secara sistematis membahas pokok-pokok Hukum Tata Negara mengenai (1) Pendahuluan, (2) Kajian Hukum Tata Negara, (3) Sumber-Sumber Hukum Tata Negara, (4) Asas-asas Hukum Tata Negara, (5) Negara dan Konstitusi sebagai Objek Kajian Hukum Tata Negara (6) Sejarah Hukum Tata Negara (7) Bentuk dan Sistem Pemerintahan (8) Sistem Pemerintahan Daerah (9) Sistem Kewarganegaraan, (10) Hak Asasi Manusia di Indonesia, (11) Pemilihan Umum dan politik partai dan (12) lembaga negara.

Pendekatan dalam Pembahasan

Beberapa buku hukum ketatanegaraan yang menjadi referensi karya para pelajar, guru, dan masyarakat umum antara lain karya Soewoto (UNAIR), Philippus Hadjon (UNPAP), Mahfud MD (UGM), I Gede Dewa Atmadja (Universitas Udayana), Jimly Asshidiqqie berjudul “Pengenalan Ilmu Hukum Tata Negara”, Bagian I dan Bagian II, dan terakhir dalam bukunya Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia, dan lain-lain. Begitu pula dengan buku ini, yang dimaksudkan sebagai buku referensi bagi mahasiswa Fakultas Hukum (Hukum) Syariah agar dapat mempelajari hukum ketatanegaraan dengan lebih mudah dan praktis, karena disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku, dan bersifat juga berharap buku ini dapat memperkaya kekayaan perpustakaan konstitusi bagi guru, siswa dan masyarakat.

Lahirnya Hukum Tata Negara Indonesia

Sebelum kemerdekaan, kajian hukum ketatanegaraan Indonesia telah berkembang secara mandiri, dipelopori oleh para sarjana Belanda dengan nama yang dikaitkan dengan “Indie Nerderlands” di Hindia Belanda. Hukum Tata Negara Hindia Belanda bukanlah Hukum Tata Negara Indonesia, melainkan Hukum Tata Negara Belanda di Indonesia yang telah berakhir sejarahnya sejak Negara Republik Indonesia terbentuk sebagai negara merdeka dan berdaulat.7.

Lapangan Praktik Hukum Tata Negara

Pengertian Hukum Tata Negara

Istilah Hukum Tata Negara

BAB II

KAJIAN HUKUM TATA NEGARA

Definisi Hukum Tata Negara

Secara lebih lengkap dan rinci akan dijelaskan pendapat para ahli hukum dalam pengertian hukum tata negara. 8 Lihat: penjelasan Titik Tri Wulan Tutik ((2010)) dalam bukunya Membangun Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945, Penerbit: Pranada Media Group, Jakarta, hal.

L.J Van Apeldoorn

Logeman mengartikan tempat kerja sebagai suatu lingkungan kerja yang bersifat tetap dan terbatas serta terjamin untuk ditempati oleh para pengurus yang ditunjuk dan mereka mewakilinya secara pribadi dalam sifat tindakannya, sehingga hal ini harus dinyatakan secara jelas.

Paul Scholten (Belanda)

M. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim

Kusumadi Pudjosewojo

R.G. Kartasapoetra

Endang Sumiarni memberikan pengertian yang lebih rinci bahwa hukum tata negara dapat diartikan sebagai undang-undang yang mengatur tentang penyelenggaraan negara yang meliputi tujuannya, wilayahnya, bentuk negaranya, bentuk dan sistem pemerintahannya, perlengkapan negara yang diperlukan serta tata cara penyelenggaraannya. pembentukan, fungsi, tugas dan wewenang yang bersangkutan serta hubungan antara aparatur negara dengan warga negara atau rakyatnya.

Jimly Asshiddiqie

Mohammad Mahfud MD

Hukum tata negara dalam arti yang lebih luas mencakup baik undang-undang yang memeriksa keadaan diam (staat in Rust) maupun undang-undang yang memeriksa keadaan yang sedang bergerak (staat in beweging). Dalam hal negara menjadi subjek kajiannya, hukum tata negara berkaitan dengan segala aspek hukum yang berkaitan dengan negara;

Ruang Lingkup Kajian Hukum Tata Negara

  • Ahmad Sukardja
  • Padmo Wahjono

Mengenai ruang lingkup kajian hukum ketatanegaraan khususnya dalam konteks Indonesia, para ahli hukum mengklasifikasikannya secara berbeda-beda. Sedangkan menurut Usep Ranawidja, ada empat hal pokok dalam kerangka hukum ketatanegaraan, yaitu tentang susunan umum organisasi negara, badan ketatanegaraan, pengaturan kehidupan politik rakyat, dan sejarah perkembangan konstitusi negara, yang diuraikan. , yaitu: 21.

Metode dan Penafsiran Hukum Tata Negara

  • Metode dalam Hukum Tata Negara
  • Penafsiran dalam Hukum Tata Negara

Kekurangan metode ini diutarakan oleh Struycken yang mengatakan bahwa hukum tata negara tidak cukup hanya sekedar menguji konstitusi dan undang-undang. Menurut Thomas, metode hukum historis saja tidak cukup untuk memahami permasalahan ketatanegaraan.

Hubungan Hukum Tata Negara Dengan Bidang Ilmu Lain Lain

  • Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Negara
  • Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Politik
  • Hubungan Hukum Tata Negara dengan Hukum Administrasi Negara
  • Hubungan Hukum Tata Negara dengan cabang Ilmu Sosial lainnya

Jadi pokok bahasan hukum ketatanegaraan adalah negara dalam keadaan istirahat (state in Rust). Menurut Budiman Sinaga, banyak pendapat mengenai perbedaan hukum tata negara dan hukum administrasi negara.

Pengertian Sumber Hukum

BAB III

SUMBER TATA NEGARA

Macam-Macam Sumber Hukum Tata Negara

  • Sumber hukum materiil
  • Undang-Undang (UU)
  • Konvensi / Kebiasaan Ketatanegaraan
  • Jurisprudensi (Keputusan Hakim)
  • Traktat (Treaty)
  • Doktrin (Pendapat Sarjana Hukum)

Dengan kata lain, semua peraturan perundang-undangan harus sejalan dengan UUD atau tidak boleh bertentangan dengan UUD. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Presiden berwenang mengatur lebih lanjut peraturan perundang-undangan dalam Peraturan Presiden, yaitu peraturan perundang-undangan pemerintah.

Pengertian Asas Hukum Tata Negara

BAB IV

ASAS-ASAS HUKUM TATA

NEGARA

Pembagian Asas Hukum Tata Negara

  • Asas Pancasila
  • Asas Kedaulatan Rakyat
  • Asas Negara Kesatuan
  • Asas Negara Hukum
  • Asas Kekeluargaan

Dari penjelasan di atas menegaskan bahwa NKRI adalah negara kesatuan yang melindungi bangsa Indonesia dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Konsep negara kesatuan secara tegas tertuang dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan: “Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik”.

Periode Proklamasi 17 Agustus 1945

BAB V

SEJARAH HUKUM TATA NEGARA

INDONESIA

Periode Orde Baru Tahun 1966 - 1998

  • UUD 1945;
  • Masa Pemerintahan Presiden BJ. Habibie (1998-1999)
  • Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004 - 2014)
  • Masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo (2014 - 2024)
  • Tonggak awal pelaksanaan sistem demokrasi
  • Menghilangkan diskriminasi dan menerima perbedaan
  • Melaksanakan Amandemen UUD 1945
  • Pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
  • Pelaksanaan sistem Otonomi Daerah
  • Pelaksanaan pemilahan Presiden secara langsung

Perppu Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua. Perppu nomor 1 tahun 2009 tentang perubahan atas undang-undang nomor 10 tahun 2008 tentang pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Pendahuluan

BAB VI

NEGARA DAN KONSTITUSI SEBAGAI OBJEK KAJIAN

HUKUM TATA NEGARA

Keberadaan konsep dan praktik negara dalam Islam melampaui perdebatan mengenai bentuk dan sistem pemerintahan Islam.8 Para ulama Islam menawarkan pandangan mengenai konsep negara, yang semuanya menyiratkan bahwa negara didirikan berdasarkan prinsip-prinsip negara. Al-Qur'an dan Hadits. Negara Islam (Darul Islam) Predikat negara Islam dalam kitab-kitab fiqh digunakan untuk membedakannya dengan negara non-Islam, yaitu negara sahabat atau negara perjanjian (Darul Ahdi) dan negara berperang atau negara musuh (Darul Harbi) dalam konteks membicarakan hubungan. antar negara.11.

Teori-Teori Terjadinya Negara

Premis dasar teori ini adalah bahwa masyarakat berada dalam keadaan alamiah (civitas naturalis), yaitu sebelum adanya negara, masyarakat mengadakan perjanjian untuk mendirikan negara (civitas civilis). Teori Silsilah adalah suatu negara dapat terbentuk dari perkembangan suatu keluarga yang tumbuh kemudian bersatu membentuk suatu negara.

Unsur-Unsur Negara

Hakikat teori sejarah atau teori evolusionis atau teori bertahap adalah bahwa lembaga-lembaga sosial tidak diciptakan melainkan tumbuh secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan manusia. Karena lembaga-lembaga sosial bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, maka lembaga-lembaga tersebut tidak bisa lepas dari pengaruh tempat, waktu dan tuntutan zaman.

Wilayah Negara

Udara yang berada di atas daratan dan laut teritorial suatu negara, termasuk wilayah suatu negara, tidak mempunyai batas sepanjang masih dapat dipertahankan. Di masa damai, jalur udara umumnya terbuka untuk pesawat dari negara lain, kecuali ditentukan lain oleh pemerintah negara tersebut.

Rakyat

Pemerintah

Pengakuan dunia internasional

Tujuan Berdirinya Negara

Doktrin polisi negara (Emmanuel Kank) bertujuan untuk mengatur keamanan dan ketertiban negara yang terpenting. Negara merupakan alat untuk mencapai tujuan bersama yaitu kesejahteraan, kebahagiaan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Pengertian Konstitusi

Istilah pertama sinonim dengan arti konstitusi, sedangkan istilah kedua konstitusi dalam pengertian yang terkandung dalam teks tertulis 16 Dalam bahasa Italia istilah tersebut digunakan untuk memahami konstitusi Dirrito Constitutionale. Dalam bahasa Arab juga digunakan beberapa istilah yang berkaitan dengan pengertian konstitusi, yaitu Masturiyah, Dustuur atau Qanun Asasi.17.

Fungsi dan Tujuan Konstitusi

Memastikan pengaturan hak asasi manusia (HAM) bagi warga negara atau masyarakat sebagai pemilik kedaulatan negara benar-benar dijamin secara konstitusional untuk dilindungi, dihormati dan dilindungi. Pada hakikatnya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dimaksudkan sebagai instrumen untuk mencapai tujuan bernegara, berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.

Nilai dan Sifat Konstitusi

Sementara itu, jika dilihat secara kasat mata, suatu konstitusi memuat sebagian atau seluruh norma yang di dalamnya tidak dipakai atau dilaksanakan sama sekali, yang diamalkan sangat berbeda dengan kenyataan yang ada. Jadi konstitusi yang mempunyai nilai semantik adalah konstitusi yang norma-norma yang terkandung di dalamnya hanya bersifat diatas kertas, bersifat sebagai pemanis, sebagai alat pembenaran karena tidak dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Klasifikasi Konsitusi

Sejarah dan Perkembangan Undang-Undang Dasar (UUD NKRI 1945) di Indonesia, para pendiri negara kesatuan Republik Indonesia sepakat untuk menyusun undang-undang dasar sebagai undang-undang tertulis dengan segala arti dan fungsinya. Jadi konstitusi yang seharusnya berlaku bagi seluruh negara Indonesia, hanya berlaku bagi Negara Republik Indonesia Serikat.

Mekanisme Perubahan (Amandemen) Konstitusi

Namun sebagian besar tokoh masyarakat dan negara sepakat bahwa UUD 1945 adalah harga mati. Sistem amandemen kedua (amandemen) yang saat ini menjadi sistem amandemen konstitusi di Indonesia.

Lembaga Pengawal Konstitusi (UUD 1945) di Indonesia

Mahkamah Konstitusi sebagaimana dibentuk dalam UUD 1945 mempunyai 4 (empat) kewenangan dan 1 (satu) kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24C dan Pasal 7B. Kewajibannya adalah memeriksa, menilai, dan memutus pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela;

Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan

  • Bentuk Negara dan Pemerintahan

BAB VII

BENTUK DAN SISTEM PEMERINTAHAN

Bentuk Negara Kesatuan

Dari keempat bentuk susunan organisasi negara tersebut, Negara Republik Indonesia memilih bentuk yang pertama, yaitu Negara Kesatuan (Eeenbidstaat), berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan: “Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan Negara berbentuk Republik”. Kedua, dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat daerah-daerah yang disebut daerah otonom dan ada pula daerah-daerah yang bersifat administratif murni.

Sistem Pemerintahan di Indonesia

  • Sistem pemerintahan presidensil (presidential system)
  • Sistem pemerintahan parlementer (parliamentary system)

Sistem pemerintahan disebut sistem pemerintahan parlementer jika eksekutif (yang memegang kekuasaan eksekutif) bertanggung jawab langsung kepada legislatif (yang memegang kekuasaan legislatif). Bahwa dalam sistem pemerintahan parlementer ini, yang mempunyai kekuasaan memimpin pemerintahan adalah perdana menteri yang berasal dari parlemen.

Sistem Pemisahan dan Pembagian Kekuasaan di Indonesia 1. Tiori pemisahan kekuasaan (separation of power)

Sedangkan kini, pasca Amandemen Keempat, sistem yang dianut UUD 1945 merupakan sistem pemisahan kekuasaan berdasarkan asas checks and balances. Dengan kata lain, penggunaan istilah pemisahan kekuasaan berdasarkan asas checks and balances mengacu pada sistem yang dianut UUD 1945 pasca Amandemen Keempat.

BAB VIII

Secara harfiah otonomi daerah mempunyai arti kata yang berasal dari dua kata otonomi dan daerah, dalam bahasa Yunani otonomi berasal dari kata autos dan namos. Dimana pengertian autos berarti “milik sendiri” dan namos peraturan atau perundang-undangan, maka pengertian otonomi dapat diartikan sebagai wewenang untuk mengatur diri sendiri atau wewenang untuk membuat peraturan dalam pengurusan rumah tangga sendiri.

SISTEM OTONOMI DAERAH DI INDONESIA

23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menjelaskan pengertian Otonomi Daerah sebagai hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya serta kepentingan masyarakat lokal dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hadjon merumuskan pengertian otonomi daerah sebagai kebebasan dan kemandirian (vrijheid en zelfstanadigheid) satuan pemerintahan di bawahnya untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan tertentu.2.

Referensi

Dokumen terkait

6 Page 22, Team, Point 4 Cluster Value Chain Expert - Educational Qualification: Post graduate in Agribusiness with 5 years of relevant experience in agribusiness/ cluster / value