PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN MENANGANI SURAT
DI
SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada
Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh:
Ike Restu Dyah Wulandari 1005791
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENANGANI SURAT
DI SMK PASUNDAN 1 KOTA
BANDUNG
Oleh
Ike Restu Dyah Wulandari 1005791
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© 2014 Ike Restu Dyah Wulandari Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI
ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN
MENANGANI SURAT DI SMK PASUNDAN 1 KOTA
BANDUNG
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing
Rini Intansari Meilani, S. Pd., M. Pd. NIP 198008102008012029
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Oktober 2014
Waktu : 08.00 – Selesai
Tempat : Laboratorium Pendidikan Manajemen Perkantoran Gedung
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Struktur Panitia
Ketua : H. Edi Suryadi, M.Si.
NIP. 19600412 198603 1 002
Sekretaris : Dr. Rasto, M.Pd.
NIP. 19720711 200112 1 001
Anggota : 1. Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M
2. Dr. Kusnendi, M.S
Penguji : 1. Dr. Janah Sojanah, M.Si.
NIP 19571219 198403 2 002
2. Drs. Hendri Winata, M.Si.
NIP 19620617 198803 1 003
3. Adman, S.Pd., M.Pd.
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN (REINFORCEMENT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS
XI ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN MENANGANI
SURAT DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan
adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya
saya ini.
Bandung, 14 Oktober 2014
Yang membuat pernyataan
Ike Restu Dyah Wulandari
i
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN (REINFORCEMENT) TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN
PADA MATA PELAJARAN MENANGANI SURAT DI SMK PASUNDAN 1
KOTA BANDUNG
Oleh:
Ike Restu Dyah Wulandari 1005791
Skripsi ini dibimbing oleh:
Rini Intansari Meilani, S. Pd., M. Pd.
Dalam kegiatan pembelajaran guru perlu membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah dengan memberikan penguatan (reinforcement). Dengan dilatarbelakangi rendahnya motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian penguatan (reinforcement) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran tersebut.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey dimana data diambil dengan menggunakan kuesioner dari 114 siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota Bandung yang dipilih dengan teknik Simple
Random Sampling. Data dianalisa dengan uji F regresi sederhana dan menunjukan
bahwa pemberian penguatan (reinforcement) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.
ii
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
ABSTRACT
THE EFFECT OF PROVISION REINFORCEMENT TOWARD LEARNING MOTIVATION IN CLASS XI OF OFFICE ADMINISTRATION COURSE
UNDER SUBJECT OF LETTER HANDLING IN SMK PASUNDAN 1 BANDUNG
By:
Ike Restu Dyah Wulandari 1005791
Mentored by:
Rini Intansari Meilani, S. Pd., M. Pd.
In learning activities teachers have to develop the students’ motivation to
learn. One of the efforts that the teachers can do is by giving reinforcement. This
study is aimed to find out the effect of teacher’s reinforcement on students’
motivation in the subject of Menangani Surat. This study is conducted as the student are identified to have low motivation in learning this subject.
The study was conducted by adopting a survey method in which the data were collected by administering a set of questionnaires to 114 students of class XI of Office Administration study program at SMK Pasundan 1 Bandung. The students were chosen by applying simple random sampling technique. The data were analyzed by F test simple regression and the results show that the provision of
reinforcement is significantly and positively affect the students’ motivation in
learning the subject of Menangani Surat.
vii
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang Masalah... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
... Error! Bookmark not defined.
2.1. Kajian Pustaka... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Konsep Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.1. Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.2. Ciri-ciri Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.3. Prinsip-prinsip Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.4. Jenis belajar... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar... Error! Bookmark
not defined.
2.1.1.6. Hasil Belajar... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.7. Keterkaitan Belajar dan Pembelajaran ...Error! Bookmark not
viii
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
2.1.2. Konsep Pemberian Penguatan (Reinforcement) ... Error! Bookmark
not defined.
2.1.2.1. Pengertian Pemberian Penguatan (Reinforcement)... Error!
Bookmark not defined.
2.1.2.2. Tujuan Pemberian Penguatan (Reinforcement)... Error!
Bookmark not defined.
2.1.2.3. Jenis-Jenis Penguatan (Reinforcement)...Error! Bookmark not
defined.
2.1.2.4. Prinsip Penggunaan Penguatan (Reinforcement) ... Error!
Bookmark not defined.
2.1.2.5. Komponen Pemberian Penguatan (Reinforcement) ... Error!
Bookmark not defined.
2.1.2.6. Cara Penggunaan Penguatan (Reinforcement) Error! Bookmark
not defined.
2.1.3. Konsep Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1. Pengertian Motif dan Motivasi .. Error! Bookmark not defined. 2.1.3.2. Fungsi dan Peranan Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.3. Prinsip-prinsip Motivasi... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.4. Indikator Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi . Error! Bookmark
not defined.
2.1.3.6. Jenis-Jenis Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4. Pengaruh Pemberian Penguatan (Reinforcement) Terhadap Motivasi
Belajar Siswa... Error! Bookmark not defined. 2.1.5. Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2. Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined. 2.3. Hipotesis Penelitian... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIANError! Bookmark not defined.
3.1. Jenis Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.2. Desain Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.2.1. Operasionalisasi Variabel... Error! Bookmark not defined. 3.2.1.1. Variabel bebas (Independent Variable) ....Error! Bookmark not
defined.
3.2.1.2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) ....Error! Bookmark not
defined.
ix
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
3.2.3. Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data . Error! Bookmark not defined. 3.2.5. Pengujian Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.2.5.1. Uji Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 3.2.5.2. Uji Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 3.2.6. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.7. Pengujian Asumsi... Error! Bookmark not defined. 3.2.7.1. Uji Asumsi Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.2.7.2. Uji homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.2.7.3. Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.2.8. Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1. Deskripsi Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1.1. Gambaran Umum Variabel Pemberian Penguatan
(Reinforcement)... Error! Bookmark not defined. 4.1.1.2. Gambaran Umum Variabel Motivasi Belajar Siswa ... Error!
Bookmark not defined.
4.1.2. Hasil Pengujian Asumsi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.1. Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.3. Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3. Hasil Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.1. Hipotesis Statistik ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.2. Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y... Error!
Bookmark not defined.
4.1.3.3. Analisis Regresi Linier Sederhana ...Error! Bookmark not
defined.
4.1.3.4. Koefisien Determinasi... Error! Bookmark not defined. 4.2. Pembahasan... Error! Bookmark not defined. 4.2.1. Analisis Pemberian Penguatan (Reinforcement) .... Error! Bookmark
not defined.
4.2.2. Analisis Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3. Analisis Pengaruh Pemberian Penguatan (Reinforcement) Terhadap
Motivasi Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.
x
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2. Saran... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
1
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
1.1.Latar Belakang Masalah
Salah satu tugas seorang guru adalah menumbuhkan dan meningkatkan
motivasi belajar siswa karena hal ini dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar. Seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu karena
adanya motivasi. Begitu pula halnya dengan siswa, mereka membutuhkan adanya
motivasi dalam kegiatan belajarnya.
Wena (2010: 28-29) mengemukakan bahwa:
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar.
Irham dan Wiyani (2013: 61) menyatakan pula bahwa “…siswa yang
memiliki motivasi rendah akan terlihat tidak semangat dan tidak antusias dalam
2
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
Permasalahan seperti itulah yang seringkali terjadi pada siswa kelas XI
Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Siswa terlihat
kurang bersemangat, tidak memperhatikan guru, malas belajar, masih adanya
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
karenanya, isu yang menarik untuk dikaji dalam konteks pendidikan pada tataran
mikro sekarang ini adalah masih rendahnya tingkat motivasi belajar siswa kelas
XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK
Pasundan 1 Kota Bandung. Hal ini terlihat dari data yang penulis peroleh, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 1. 1
Data Ketidakhadiran Siswa Tanpa Keterangan Kelas XI AP Pada Mata Pelajaran Menangani Surat Semester Ganjil Tahun 2013/2014
MENANGANI SURAT Bulan Banyaknya Siswa yang Tidak
Hadir Tanpa Keterangan %
Agustus 4 orang 16
September 10 orang 40
Oktober 4 orang 16
November 7 orang 28
Jumlah 25 orang 100
Dari data tabel di atas, kemudian digambarkan dalam gambar berikut ini:
Gambar 1. 1
Data Ketidakhadiran Siswa Tanpa Keterangan Kelas XI AP Pada Mata Pelajaran Menangani Surat Semester Ganjil Tahun 2013/2014
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
Sumber: Hasil olah data ketidakhadiran siswa tanpa keterangan kelas XI AP pada mata pelajaran menangani surat semester ganjil tahun 2013/2014 di SMK Pasundan 1 Kota Bandung
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa tingkat ketidakhadiran siswa tanpa
keterangan untuk mata pelajaran menangani surat pada tahun ajaran semester
ganjil 2013/2014 terbilang cukup tinggi, yaitu sebanyak 25 orang siswa. Dimana
dari total keseluruhan siswa yang tidak hadir tanpa keterangan tersebut, 16%
siswa tidak hadir tanpa keterangan di bulan Agustus atau sebanyak 4 orang.
Kemudian di bulan September tingkat ketidakhadiran siswa tanpa keterangan
meningkat menjadi 40% atau sebanyak 10 orang. Tetapi, pada bulan Oktober
tingkat ketidakhadiran siswa menurun menjadi 16% atau 4 orang, dan mengalami
peningkatan kembali di bulan November sebesar 28% atau sebanyak 7 orang. Hal
ini menunjukkan bahwa tingkat ketidakhadiran siswa tanpa keterangan dalam
tahun ajaran semester ganjil 2013/2014 pada mata pelajaran menangani surat
mengalami peningkatan dan penurunan. Ini berarti, tingkat motivasi belajar dari
sebagian siswa masih rendah pada mata pelajaran menangani surat.
Selain dilihat dari data ketidakhadiran siswa tanpa keterangan, informasi
mengenai permasalahan tersebut juga dapat dilihat dari data temuan lainnya,
seperti laporan hasil UAS mata pelajaran menangani surat kelas XI AP yang
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Tabel 1. 2
Rata-Rata Nilai Laporan Hasil UAS Semester Ganjil Mata Pelajaran Produktif Kelas XI AP Tahun 2013/2014
Standar Kompetensi KKM Rata-rata nilai UAS Rata-rata XIAP1 XIAP2 XIAP3 XIAP4
Aplikasi Perangkat Lunak
7.50
7.44 7.68 7.54 7.55 7.55
Mengelola Peralatan
Kantor 7.94 7.92 8.23 8.11 8.05
Menangani Surat 7.34 7.14 7.43 7.58 7.37
Kearsipan 8.79 8.69 8.73 8.18 8.60
Sumber: Hasil olah data rata-rata nilai laporan hasil UAS semester ganjil mata pelajaran produktif kelas XI AP tahun 2013/2014 di SMK Pasundan 1 Kota Bandung
Pada tabel di atas terlihat bahwa masih ada rata-rata nilai UAS untuk mata
pelajaran produktif yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),
yaitu pada mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Menangani Surat. Pada
mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak, rata-rata nilai UAS kelas XI AP 1
masih belum memenuhi KKM, sedangkan kelas yang lainnya sudah memenuhi
standar KKM. Pada mata pelajaran Menangani Surat, rata-rata nilai UAS kelas
XI AP 1 adalah 7,34. Ini berarti untuk mata pelajaran ini pun kelas XI AP 1 belum
memenuhi standar KKM. Begitu pula dengan kelas XI AP 2 dan kelas XI AP 3.
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
adalah 7,14 dan 7,43 untuk kelas XI AP 3, sedangkan rata-rata nilai UAS untuk
kelas XI AP 4 adalah 7,58 atau dengan kata lain sudah memenuhi standar KKM
yang telah ditentukan. Dari rata nilai UAS tiap kelas tersebut diperoleh
rata-rata keseluruhan dari tiap kelas sebesar 7,37. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa kelas XI AP, khususnya pada mata pelajaran menangani surat masih
terbilang rendah karena belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang telah ditentukan, yaitu dengan rata-rata nilai keseluruhan 7,37, sedangkan
KKM untuk mata pelajaran tersebut adalah 7,50.
Berikut ini merupakan data jumlah siswa kelas XI AP dari tiap kelas yang
mendapat hasil nilai UAS ≤ 7,50 pada mata pelajaran menangani surat, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 1. 3
Data Jumlah Siswa Kelas XI AP yang Mendapat Nilai UAS ≤ 7,50 Pada Mata Pelajaran Menangani Surat Tahun 2013/2014 Semester Ganjil
Menangani Surat
No. Kelas Jumlah
Keseluruhan
Jumlah Siswa yang
Mendapat Nilai UAS
≤ 7,50
Jumlah Siswa yang
Mendapat Nilai UAS
≥ 7,50
% siswa yang
Mendapat Nilai UAS
≥ 7,50
1 XI AP 1 43 orang 42 orang 1 orang 2,33
2 XI AP 2 37 orang 36 orang 1 orang 2,70
3 XI AP 3 39 0rang 31 orang 8 orang 20,51
4 XI AP 4 40 orang 30 orang 10 orang 25
Jumlah 159 orang 139 orang 20 orang 12,58
Sumber: Hasil olah data jumlah siswa kelas XI AP yang mendapat nilai UAS ≤
7,50 pada Mata Pelajaran Menangani Surat semester ganjil tahun
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
Dari data keterangan di atas terlihat bahwa jumlah siswa keseluruhan dari
keempat kelas yang mendapat nilai UAS ≤ 7,50 pada mata pelajaran menangani
surat adalah sebanyak 139 orang. Pada kelas XI AP 1 ada sebanyak 42 orang
siswa yang mendapat nilai UAS ≤ 7,50 dari jumlah siswa keseluruhan 43 orang.
Ini berarti, 2,33% atau 1 orang siswa saja yang memperoleh nilai UAS ≥ 7,50.
Begitu pula halnya dengan kelas XI AP 2, hanya 1 orang siswa dari jumlah siswa
keseluruhan 37 orang yang hanya memperoleh nilai UAS ≥ 7,50 atau dengan kata
lain 2,70% dari jumlah siswa keseluruhan dikelasnya.
Berbeda halnya dengan kelas XI AP 3 dan XI AP 4, siswa yang mendapat
nilai UAS ≥ 7,50 lebih banyak dibandingkan dengan kelas XI AP 1 dan XI AP 2,
yaitu sebesar 20,51% atau sebanyak 8 orang siswa untuk kelas XI AP 3 dan
sebesar 25% atau sebanyak 10 orang siswa untuk kelas XI AP 4 yang mendapat
nilai UAS ≥ 7,50 dari jumlah siswa keseluruhan di tiap kelasnya. Dengan
demikian, masih banyaknya jumlah siswa kelas XI AP yang mendapat nilai rapot
UAS ≤ 7,50 tersebut menunjukkan bahwa masih rendahnya prestasi belajar siswa
terhadap mata pelajaran menangani surat.
Rendahnya prestasi belajar ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan
salah satu faktornya adalah motivasi. Rendahnya motivasi belajar siswa akan
berpengaruh pada menurunnya hasil belajar siswa. Hal ini seperti yang
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
memiliki motivasi dalam belajar akan berakibat buruk terhadap prestasi
akademiknya”.
Dalam kegiatan pembelajaran inilah peran seorang guru sangat penting
dan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa karena selain tugasnya
memberikan pelajaran, guru pun mempunyai tugas untuk memotivasi siswanya
agar dapat belajar dengan baik. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk membahas
lebih jauh mengenai “tingkat motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi
Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota
Bandung yang masih rendah dan faktor sebenarnya yang mempengaruhi
munculnya permasalahan tersebut”.
1.2.Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Kajian dari permasalahan ini adalah mengenai motivasi belajar siswa kelas
XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK
Pasundan 1 Kota Bandung yang masih rendah. Seperti yang telah disinggung
dalam latar belakang masalah, bahwa motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh
faktor internal maupun faktor eksternal.
Dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa, maka perlu adanya
suatu kegiatan pembelajaran yang baik dari seorang guru. Proses pembelajaran
yang baik tidak terlepas dari keterampilan guru dalam memberikan penguatan
(reinforcement) kepada peserta didiknya. Memberikan penguatan dalam proses
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
sulit dilakukan jika guru yang bersangkutan tidak memahami dengan baik makna
dari pemberian penguatan ini karena pemberian penguatan yang tepat dapat
mendorong motivasi belajar siswa terhadap suatu mata pelajaran. Skinner (dalam
Gredler, 2011: 140-141) mengemukakan bahwa „Ketika seorang guru
bertanggung jawab menangani 20-30 orang dalam satu waktu, muncul beberapa
masalah pembelajaran. Di antaranya adalah: (a) Penguatan positif yang kurang
sering; (b) Tertundanya waktu lama antara perilaku dan penguatan; dan (c)
Kurangnya program yang mengarahkan anak ke serangkaian perilaku yang
mendekati perilaku final.‟ Hal ini menunjukkan bahwa pemberian penguatan
masih kurang sering diberikan guru kepada siswanya terutama pemberian
penguatan positif dan seringkali penguatan tersebut tidak diberikan dengan segera
serta kegiatan belajar kurang mengarah pada tingkah laku yang diharapkan dari
tujuan belajar itu sendiri.
Melihat materi-materi pelajaran yang akan diajarkan dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk mata pelajaran menangani surat
berdasarkan RPP guru mata menangani surat, jenis penguatan verbal dan gestural
ini kemungkinan lebih efektif diberikan. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan
jenis penguatan lainnya pun dapat diberikan pada waktu dan situasi yang
memungkinkan untuk diberikan jenis penguatan lainnya. Hanya saja, merujuk
pada pendapat Skinner sebelumnya bahwa pada aplikasinya di dalam kegiatan
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
Apa yang hendak diterapkannya dalam RPP, seringkali tak sesuai dengan
penerapannya pada saat kegiatan pembelajaran. Hal inilah yang menjadi dugaan
penulis bahwa tingginya tingkat ketidakhadiran siswa dan rata-rata nilai rapot
UAS mata pelajaran menangani surat yang belum mencapai atau memenuhi
KKM, dipengaruhi oleh salah satu faktor, yaitu pemberian penguatan
(reinforcement) dari seorang guru dalam kegiatan pembelajaran yang masih
kurang sering atau belum optimal diberikan guru kepada siswanya dalam proses
pembelajaran. Padahal, pemberian penguatan ini sangat penting dan perlu
diperhatikan oleh seorang guru.
Skinner (dalam Suprijono, 2013: 21) menganggap “Reinforcement
merupakan faktor penting dalam belajar”. Reinforcement yang diberikan guru
sangat diperlukan karena hal ini dapat memperbesar peranan siswa di dalam
aktivitas pembelajaran. Dengan kata lain, pemberian penguatan (reinforcement)
merupakan hal yang paling berpengaruh dalam permasalahan ini atau hal yang
paling memengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi
Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota
Bandung.
1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti mencoba merumuskan dalam
suatu pernyataan bahwa masih rendahnya motivasi belajar siswa kelas XI
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
1 Kota Bandung dikarenakan masih rendahnya penguatan (reinforcement) yang
diberikan guru selama kegiatan pembelajaran.
Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana gambaran tingkat pemberian penguatan (reinforcement) dari guru
mata pelajaran menangani surat kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK
Pasundan 1 Kota Bandung?
2. Bagaimana gambaran tingkat motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi
Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota
Bandung?
3. Seberapa besar pengaruh tingkat pemberian penguatan (reinforcement)
terhadap motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata
pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung?
1.4.Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pada rumusan masalah, penelitian ini dimaksudkan
untuk mengetahui data dan informasi serta hal-hal yang berkaitan dengan
permasalahan mengenai variabel penyebab rendahnya motivasi belajar siswa kelas
XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK
Pasundan 1 Kota Bandung.
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memperoleh pengetahuan
dan informasi mengenai penyebab rendahnya motivasi belajar siswa pada mata
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
1 Kota Bandung dan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan munculnya
permasalahan tersebut.
Secara khusus, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran mengenai pemberian penguatan (reinforcement)
dari guru mata pelajaran menangani surat kelas XI Administrasi Perkantoran
di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui gambaran mengenai motivasi belajar siswa kelas XI
Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK
Pasundan 1 Kota Bandung.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian penguatan
(reinforcement) terhadap motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi
Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota
Bandung.
1.5.Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, baik dari
segi teoritis, praktis, ataupun bagi peneliti sendiri. Kegunaan penelitian ini,di
antaranya:
1. Dari segi teoritis, yaitu:
1) Memberikan pengetahuan dan informasi mengenai faktor penyebab
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
permasalahan pemberian penguatan (reinforcement) dari guru dalam
aktivitas pembelajaran.
2) Memberikan konstribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
khususnya yang berkaitan dengan permasalahan pemberian penguatan
(reinforcement) terhadap motivasi belajar siswa pada proses
pembelajaran.
2. Dari segi praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan masukan bagi SMK Pasundan 1 Kota Bandung khususnya guru sebagai
subjek yang perlu menerapkan penguatan (reinforcement) secara efektif
kepada siswanya pada proses pembelajaran, sehingga dapat menumbuhkan
dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Kegunaan bagi penulis sendiri, di samping penulis memperoleh pengetahuan
mengenai pemberian penguatan (reinforcement) guru aplikasinya terhadap
motivasi belajar siswa, penulis pun memperoleh pengalaman yang sangat
berharga selama penelitian, sehingga hasil dari penelitian ini bisa diselesaikan
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
BAB III
METODE DAN DESAIN PENELITIAN
Bab ini akan membahas mengenai jenis penelitian dan desain penelitian.
3.1.Jenis Penelitian
Objek penelitian ini terdiri atas pemberian penguatan (reinforcement)
sebagai variabel X dan motivasi belajar sebagai variabel Y. Penelitian ini
dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang gambaran dari masing-masing
variabel tersebut yang ditujukan pada siswa kelas XI Administrasi Perkantoran
mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung yang berada
di Jalan Balonggede No. 44, Bandung.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif
dengan menggunakan metode survey. Penelitian deskriptif bertujuan untuk
memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai ciri-ciri dari variabel penelitian,
yaitu pemberian penguatan (reinforcement) dan motivasi belajar. Penelitian
verifikatif dimaksudkan untuk menguji hipotesis (apakah terdapat pengaruh yang
positif antara pemberian penguatan/reinforcement) terhadap motivasi belajar
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | 3.2.Desain Penelitian
Pada desain penelitian ini akan dibahas mengenai operasionalisasi
variabel, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data,
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | 3.2.1. Operasionalisasi Variabel
Mengacu pada judul yang diajukan penulis mengenai “Pengaruh
Pemberian Penguatan (Reinforcement) dalam Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK
Pasundan 1 Kota Bandung”, maka penulis menyusun operasional variabel dengan
menjabarkan indikator-indikator variabel yang lebih sederhana agar lebih mudah
dimengerti. Variabel dalam penelitian ini, yaitu pemberian penguatan
(reinforcement) sebagai Variabel X dan motivasi belajar sebagai Variabel Y.
3.2.1.1.Variabel bebas (Independent Variable)
Robbins (dalam Noor, 2011: 48) mengemukakan bahwa “Variabel bebas
atau independent Variable merupakan sebab yang diperkirakan dari beberapa
perubahan dalam variabel terikat”. Variabel ini biasanya dilambangkan dengan
simbol X. Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah pemberian penguatan
(reinforcement).
Indikator pemberian penguatan (reinforcement) dalam penelitian ini
didasarkan pada pendapat dari Alma, dkk (2009: 31-32) bahwa komponen
reinforcement, di antaranya:
1) Verbal Reinforcement:
Komentar ungkapan, pujian yang berbentuk:
a) Kata-kata: baik, bagus, hebat sekali, benar sekali, sangat teliti, dan sebagainya.
b) Kalimat:
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
(3) Terima kasih kamu sangat pandai.
2) Gestural Reinforcement:
a) Wajah: senyum, mengangkat alis, tertawa, siulan, kerlingan mata. b) Anggota badan: tepuk tangan, menunjuk, tanda OK, naikkan tangan,
anggukan, gelengkan kepala (keheranan), jempol angkat bahu.
3) Proximity Reinforcement:
Berjalan mendekati, berdiri di dekat, duduk dekat kelompok, berdiri di antara siswa.
4) Contact Reinforcement:
Tepuk bahu, punggung, tangan pada kepala, jabat tangan, memegang rambut, menaikkan tangan siswa. Dalam hal ini harus diperhatikan kebiasaan daerah setempat. Ada tabu memegang pipi, memegang kepala dan sebagainya.
5) Activity Reinforcement:
Berjalan mendahului, membagi bahan, memimpin permainan, membantu siswa dalam menggunakan AVA (OHP), mendengarkan music, radio, TV.
6) Token Reinforcement:
Pemberian hadiah, bintang komentar tertulis pada buku pekerjaan, nama kehormatan, perangko mata uang badges, gambar, es lilin, es cream dan lain sebagainya.
Merujuk pada pendapat di atas, di bawah ini dijabarkan mengenai
operasionalisasi variabel dari pemberian penguatan (reinforcement), yaitu:
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel Pemberian Penguatan (Reinforcement)
Variabel Indikator Ukuran Skala No Bulir
Item X Pemberian Penguatan (Reinforcement) Verbal
Reinforcement
Tingkat keterampilan menggunakan kata-kata atau kalimat pujian
Interval 1, 2
Tingkat keterampilan menghindari kata atau kalimat negatif (seolah mengejek)
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Gestural
Reinforcement
Tingkat keterampilan menggerakkan anggota badan tertentu ketika siswa menunjukkan sikap dan hasil belajar yang memuaskan atau sebaliknya
Interval 5,6,7,8
Activity Reinforcement
Tingkat proses pembelajaran/ketera mpilan dalam memberikan kegiatan atau tugas yang menarik dan disesuaikan dengan tujuan pelajaran yang dibutuhkan siswa dalam proses pembelajaran
Interval 9,10
Proximity
Reinforcement
Tingkat keterampilan mendekati seorang siswa/kelompok siswa dengan penuh perhatian
Interval 11,12,13
Contact
Reinforcement
Tingkat keterampilan memberikan
sentuhan secara fisik kepada siswa dan menghindari
sentuhan fisik yang tidak disenangi siswa
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Token
Reinforcement
Tingkat keterampilan menggunakan berbagai simbol sebagai bentuk penghargaan kepada siswa sesuai dengan apa/sikap yang ditunjukkannya
Interval 17,18,19, 20
Sumber : Alma, dkk (2009: 31-32)
3.2.1.2.Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Robbins (dalam Noor, 2011: 49), mengemukakan bahwa “Variabel terikat
atau dependent variable merupakan faktor utama yang ingin dijelaskan atau
diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain”. Biasanya variabel ini
dilambangkan dengan simbol Y. Variabel bebas (Y) pada penelitian ini adalah
motivasi belajar.
Indikator motivasi belajar dalam penelitian ini didasarkan pada pendapat
Uno (2009: 23) bahwa indikator motivasi belajar, di antaranya:
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4) Adanya penghargaan dalam belajar
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Merujuk pada pendapat di atas, di bawah ini dijabarkan mengenai
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
[image:31.596.106.527.158.692.2]Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Tabel 3. 2
Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar
Variabel Indikator Ukuran Skala No Bulir
Item Y
Motivasi Belajar
Adanya hasrat dan keinginan
berhasil
Tingkat keinginan memperoleh hasil/nilai terbaik
Interval 1, 2
Tingkat keinginan menjadi peringkat teratas di kelas
Interval 3, 4
Tingkat kemauan untuk memperbaiki nilai yang kurang
Interval 5, 6
Adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar
Tingkat kebutuhan untuk tergabung dan di terima dalam kelompok belajar
Interval 7, 8
Tingkat dorongan untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar tidak mendapat teguran karena gagal
Interval 9, 10
Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Tingkat harapan menjadi individu yang memiliki kompetensi
tinggi/keahlian yang dapat berguna di dunia kerja dan mengaplikasikan dengan baik
Interval 11,12
Adanya penghargaan dalam belajar
Tingkat pengakuan/ kepercayaan dari orang lain dalam belajar
Interval 13,14,15
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
Tingkat suasana belajar yang
menyenangkan dan tidak monoton
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
Tingkat kegiatan belajar yang bervariasi
Interval 18,19
Adanya lingkungan belajar yang
kondusif
Tingkat kenyamanan dan ketenangan lingkungan belajar
Interval 20,21
Sumber : Uno (2009: 23)
3.2.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Berikut akan dibahas mengenai populasi dan sampel dalam penelitian ini.
3.2.2.1.Populasi
Menurut Muhidin (2010: 1) yang dimaksud dengan populasi, yaitu
“Keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki
ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi
perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Administrasi
Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota
Bandung yang berjumlah 159 orang dan tersebar dalam beberapa kelas.
3.2.2.2.Sampel
Sampel menurut Soenarto (dalam Purwanto, 2012: 242) adalah “Suatu
bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
Agar sampel dapat mewakili populasi, maka dilakukan pengambilan
sampel dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yang sesuai. Teknik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu teknik probability
sampling, yaitu Simple Random Sampling.
Pengambilan sampel (sampling) menurut Noor (2011: 148) adalah „Proses
memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap
sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita
dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi‟.
Untuk menentukan jumlah anggota sampel dari suatu populasi, rumus
yang digunakan adalah rumus Slovin seperti yang dijelaskan dalam Sujarweni dan
Endrayanto (2012: 17), yaitu sebagai berikut :
) (
1 2
Nxe N n
Di mana :
n = Ukuran sampel N = Populasi
e = Persentase kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan.
Jumlah elemen/anggota populasi (N) dalam penelitian ini adalah 159 orang
dengan tingkat error 5%, maka jumlah sampelnya:
2
) 05 , 0 )( 159 ( 1
159
n
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
Dengan demikian, dalam penelitian ini sampel yang akan diambil sebagai
responden keseluruhannya berjumlah 114 orang.
Proporsi pengambilan sampel pada masing-masing kelas dari jumlah
keseluruhan sampel dilakukan dengan cara Alokasi Proporsional. Persamaan
Alokasi Proporsional menurut Somantri dan Muhidin (2006: 79), yaitu:
N Ni
ni . n
Dimana:
ni = ukuran sampel pada stratum ke i
N = ukuran populasi
n = ukuran sampel keseluruhan Ni = ukuran populasi pada stratum ke i
Berdasarkan Persamaan Alokasi Proporsional di atas, maka jumlah sampel
yang akan diambil pada setiap kelas pada penelitian ini, yaitu:
a. XI AP 1 (n1) =
N Ni
. n = 159
43
. 114 = 30, 83 = 31
b. XI AP 2 (n2) =
N Ni
. n = 159
37
. 114 = 26, 53 = 26
c. XI AP 3 (n3) =
N Ni
. n = 159
39
. 114 = 27,96 = 28
d. XI AP 4 (n4) =
N Ni
. n = 159
40
. 114 = 28, 68 = 29
[image:34.596.112.367.426.585.2]Berikut ini rincian alokasi proporsional sampel yang ditetapkan, yaitu:
Tabel 3. 3
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
Berdasarkan perhitungan alokasi proporsional sampel di atas, maka pada
penelitian ini jumlah sampel yang akan diambil adalah sebanyak 114 orang
dengan rincian sampel dari tiap-tiap kelas, yaitu untuk kelas XI AP 1 sebanyak 31
orang, XI AP 2 sebanyak 26 orang, XI AP 3 sebanyak 28 orang, dan untuk kelas
XI AP 4 sebanyak 29 orang.
Selanjutnya angket dibagikan kepada sampel yang tersebar berdasarkan
alokasi proporsional sampel dengan cara mengambil sampel yang anggotanya
diambil secara acak (simple random sampling) melalui proses pengundian,
sehingga yang menjadi sampel adalah nama siswa (inisial) yang keluar dari hasil
pengundian tersebut.
3.2.3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sumber data
primer dan sumber data sekunder. Berikut akan dibahas mengenai sumber data
tersebut.
Nama Sekolah Kelas Jumlah Siswa
per Kelas
Jumlah Alokasi Sampel per Kelas
SMK Pasundan 1 Kota Bandung
XI AP 1 43 31
XI AP 2 37 26
XI AP 3 39 28
XI AP 4 40 29
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | 3.2.3.1.Sumber Data Primer
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI
Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota Bandung dengan proposional
sampel sebanyak 114 orang yang terbagi dalam empat kelas selaku responden.
Data diperoleh dari hasil data penyebaran kuesioner (angket).
3.2.3.2.Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data-data empirik
berupa data absensi siswa, data nilai laporan hasil UAS, RPP mata pelajaran
menangani surat kelas XI Administrasi Perkantoran, dan buku-buku yang
berhubungan dengan bahasan yang diangkat dalam penelitian ini.
3.2.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1) Wawancara
Penulis melakukan wawancara pra penelitian secara langsung kepada
narasumber yang dianggap dapat memberikan informasi yang dibutuhkan
mengenai permasalahan dalam penelitian ini, yaitu guru mata pelajaran
menangani surat. Pertanyaan yang diajukan penulis kepada narasumber mengenai
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakannya. (data dilampirkan)
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
Dalam mengumpulkan data atau keterangan dari responden, penulis
menggunakan alat pengumpulan data berupa angket/kuesioner dengan jenis data
interval. Menurut Muhidin (2010:13), “Data interval adalah data yang susunan
urutan objeknya memiliki jarak yang sama. Ciri lain data interval adalah tidak
mempunyai nilai nol mutlak”.
Angket/kuesioner ini berisi serangkaian pernyataan mengenai variabel X
dan variabel Y untuk dijawab oleh responden yang menjadi sampel dalam
penelitian ini, yaitu siswa kelas XI AP, yaitu XI AP 1, XI AP 2, XI AP 3, dan XI
AP 4. Angket disebar sesuai dengan alokasi proporsional sampel yang telah
ditentukan untuk tiap kelasnya dan didasarkan pada hasil pengambilan sampel
dengan menggunakan teknik simple random sampling, sehingga yang menjadi
responden merupakan siswa-siswa dari hasil pengambilan sampel tersebut, di
mana nama siswa telah diinisialkan. Contoh: Ike Restu diinisialkan menjadi IR.
Siswa yang berinisial IR itulah yang akan menjadi responden dalam pengisian
angket. Hasil pengambilan sampel dapat dilihat di halaman lampiran.
3.2.5. Pengujian Instrumen Penelitian
Uji instrumen ini dilakukan untuk menilai kualitas dari alat ukur yang
digunakan pada penelitian. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian instrumen
dengan menguji tingkat validitas dan reliabilitas pada instrumen (alat ukur)
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | 3.2.5.1.Uji Validitas Instrumen
Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:177) mengemukakan bahwa
“Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu
daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel”. Mengingat alat ukur
yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket, maka butir
pernyataan/pertanyaan pada angket tersebut perlu diuji validitasnya untuk
mengetahui apakah instrument (angket) tersebut valid atau tidaknya.
Suatu instrumen dikatakan valid bila instrumen tersebut cocok untuk
mengukur apa yang akan diukurnya. Masih menurut Sujarweni dan Endrayanto
(2012:177) bahwa “Hasil r hitung kita bandingkan dengan r tabel di mana df=n-2
dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid”.
Uji validitas yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment
dengan bantuan Microsoft Office Excel 2010. Sebagaimana yang dijelaskan oleh
Arikunto (2009: 327) bahwa rumus uji Korelasi Product Moment adalah sebagai
berikut:
xy
r =
2 2
2
2
Y Y
N X X
N
Y X XY
N
Dengan keterangan:
xy
r = koefisien korelasi yang dicari
N = banyaknya subjek pemilik nilai X = nilai variabel 1
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
Setelah dilakukan perhitungan dan diperoleh r hitung untuk setiap item,
kemudian membandingkan r hitung tiap item tersebut dengan r tabel dengan taraf
kepercayaan 95% atau = 0,05 dengan db = n – 2 (db = 32 – 2 = 30), dan
didapatkan r tabel sebesar 0,349. Jika r hitung > r tabel, maka item pernyataan tersebut
dinyatakan valid, tetapi jika r hitung < r tabel, maka item pernyataan tersebut
dinyatakan tidak valid.
Rekapitulasi hasil uji validitas instrumen untuk variabel X (pemberian
penguatan/reinforcement) yang terdiri dari 20 item pernyataan tampak pada tabel
[image:39.596.126.498.383.693.2]berikut ini:
Tabel 3. 4
Rekapitulasi Validitas Instrumen Variabel X No. Item
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
1 0.6351 0.349 Valid
2 0.3886 0.349 Valid
3 0.3622 0.349 Valid
4 0.3338 0.349 Tidak Valid
5 0.6691 0.349 Valid
6 0.6606 0.349 Valid
7 0.4979 0.349 Valid
8 0.4838 0.349 Valid
9 0.3620 0.349 Valid
10 0.4184 0.349 Valid
11 0.3994 0.349 Valid
12 0.5413 0.349 Valid
13 0.5726 0.349 Valid
14 0.4429 0.349 Valid
15 0.3901 0.349 Valid
16 0.5299 0.349 Valid
17 0.5980 0.349 Valid
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
19 0.4235 0.349 Valid
20 0.3580 0.349 Valid
Sumber: Hasil olah data, 2014
Berdasarkan tabel rekapitulasi variabel instrumen variabel X, maka dapat
disimpulkan bahwa dari 20 item pernyataan terdapat dua item pernyataan yang
dinyatakan tidak valid dengan tingkat kepercayaan 95% dan terdapat 18 item
pernyataan yang dinyatakan valid dengan tingkat kepercayaan 95 %. Jadi, 18 item
pernyataan yang telah dinyatakan valid dapat digunakan/disebarkan untuk
mengumpulkan data mengenai pemberian penguatan (reinforcement) guru mata
pelajaran menangani surat kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1
Kota Bandung.
Untuk variabel Y (motivasi belajar siswa) yang terdiri dari 21 item
pernyataan, rekapitulasi hasil perhitungan validitas instrumennya tampak pada
[image:40.596.115.498.112.155.2]tabel berikut:
Tabel 3. 5
Rekapitulasi Validitas Instrumen Variabel Y No. Item
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
1 0.4755 0.349 Valid
2 0.6450 0.349 Valid
3 0.6822 0.349 Valid
4 0.4502 0.349 Valid
5 0.6653 0.349 Valid
6 0.4265 0.349 Valid
7 0.3840 0.349 Valid
8 0.5474 0.349 Valid
[image:40.596.124.499.530.691.2]Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
10 0.5102 0.349 Valid
11 0.3758 0.349 Valid
12 0.2748 0.349 Tidak Valid
13 0.4653 0.349 Valid
14 0.4078 0.349 Valid
15 0.3595 0.349 Valid
16 0.6201 0.349 Valid
17 0.5089 0.349 Valid
18 0.6571 0.349 Valid
19 0.6186 0.349 Valid
20 0.5859 0.349 Valid
21 0.3887 0.349 Valid
Sumber: Hasil olah data, 2014
Berdasarkan tabel rekapitulasi variabel instrumen variabel Y, maka dapat
disimpulkan bahwa dari 21 item pernyataan variabel Y terdapat dua item
pernyataan yang dinyatakan tidak valid dengan tingkat kepercayaan 95% dan
terdapat 19 item pernyataan yang dinyatakan valid dengan tingkat kepercayaan 95
%. Jadi, 19 item pernyataan yang telah dinyatakan valid dapat
digunakan/disebarkan untuk mengumpulkan data mengenai motivasi belajar siswa
kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung pada mata
pelajaran menangani surat.
Dengan demikian, rekapitulasi jumlah item seluruh pernyataan angket
[image:41.596.124.496.112.288.2]hasil uji coba validitas untuk variabel X dan Y adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 6
Jumlah Item Pernyataan Angket Hasil Uji Coba Validitas
No. Variabel Jumlah Item Angket
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
(Reinforcement)
2. Motivasi Belajar 19
Jumlah 37
Sumber: Hasil olah data, 2014
Berdasarkan tabel di atas, maka dalam penelitian ini jumlah item
pernyataan angket yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebanyak 37
item, yaitu 18 item untuk variabel pemberian penguatan/reinforcement (X) dan 19
item untuk variabel motivasi belajar (Y).
Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji validitas item pernyataan untuk
variabel pemberian penguatan (reinforcement) dan motivasi belajar siswa dapat
dilihat di halaman lampiran.
3.2.5.2.Uji Reliabilitas Instrumen
Untuk mengetahui kestabilan dan konsistensi dari suatu instrumen,
diperlukan uji reliabilitas instrumen tersebut agar hasilnya dapat dipercaya.
Sebagaimana halnya yang dikemukakan oleh Muhidin (2010: 31) bahwa „Suatu
instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan
cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya‟.
Masih menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012: 186) bahwa “Jika nilai
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
Koefisien Alfa dari Cronbach yang dijelaskan oleh Arikunto (dalam Muhidin,
2010: 31), yaitu sebagai berikut:
r11 =
2 2 1 . 1 i i k k Dimana:Rumus varians = σ2
=
N N x x 2 2
r11 = Reliabilitas instrumen/ koefisien korelasi/korelasi alpha
k = Banyaknya bulir soal
2i
= Jumlah varians bulir
2
i
= Varians total N = Jumlah responden.
Hasil uji reliabilitas instrumen (angket) untuk variabel pemberian
penguatan (reinforcement) dan motivasi belajar siswa sebagaimana data terlampir
[image:43.596.110.510.601.662.2]dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. 7
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y
No. Variabel r hitung r tabel Keterangan
1 Pemberian Penguatan
(Reinforcement) 1,0308 0,349 Reliabel
2 Motivasi Belajar 1,0318 0,349 Reliabel
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil uji reliabilitas di atas, diketahui bahwa
pada variabel pemberian penguatan (reinforcement) diperoleh r hitung sebesar
1,0308 dan nilai r tabel dengan jumlah item pernyataan (n) = 32 dan α = 0,05
adalah sebesar r tabel = 0, 349. Ini berarti nilai r hitung lebihbesar dari r tabel (1,0308
> 0,349), maka dengan demikian instrumen (angket) untuk variabel pemberian
penguatan (reinforcement) adalah reliabel.
Pada variabel motivasi belajar diperoleh r hitung sebesar 1,0318 dan nilai r
tabel dengan jumlah item pernyataan (n) = 32 dan α = 0,05 adalah sebesar r tabel = 0,
349. Ini berarti nilai r hitung lebihbesar dari r tabel (1,0318 > 0,349), maka dengan
demikian instumen (angket) untuk variabel motivasi belajar adalah reliabel. Untuk
lebih jelasnya, hasil perhitungan uji reliabilitas pernyataan untuk variabel X dan Y
dapat dilihat di halaman lampiran.
3.2.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan oleh penulis untuk memperoleh gambaran
atau deskripsi dari variabel X dan variabel Y dan untuk mencari pengaruh variabel
X terhadap variabel Y.
Langkah-langkah pengolahan data yang dapat dilakukan, yaitu:
a. Mengumpulkan data melalui instrumen pengumpulan data.
Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
c. Melakukan pengkodingan. Pada tahapan ini setiap opsi dari setiap item
pernyataan diberi skor. Pola pembobotan untuk pengkodingan adalah sebagai
[image:45.596.115.513.257.384.2]berikut:
Tabel 3. 8
Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert
Sumber : Somantri dan Muhidin (2006 : 38)
d. Melakukan tabulasi data dengan mencatat atau mengentri data ke dalam tabel
induk penelitian.
Tabel 3. 9
Rekapitulasi Hasil Skoring Angket
Responden
Skor Item
Total 1 2 3 4 5 6 ...
. N
1
2
N
Sumber : Somantri dan Muhidin (2006 : 38)
e. Pengujian kualitas data dengan menguji validitas dan reliabilitas instrumen
pengumpulan data.
No Alternatif Jawaban Bobot
Positif Negatif
1 Sangat Setuju/Selalu/Sangat Positif 5 1
2 Setuju/Sering/Positif 4 2
3 Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral 3 3
[image:45.596.111.516.518.615.2]Ike Restu Dyah Wulandari, 2014
Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
Kemudian data yang telah diperoleh diolah, sehingga didapat rincian dan
kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk
masing-masing variabel. Oleh karena itu, langkah-langkah yang digunakan penulis
sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2002:81), yaitu:
a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK = ST x JB x JR.
b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:
∑xi = x1 x2 x3 ...+xn.
Keterangan :
X1 = Jumlah skor hasil angket variabel X
X1-Xn = Jumlah sk