• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMULASI LIFT BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIMULASI LIFT BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Muhammad Fajri Ardha, 2013

SIMULASI LIFT BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER

PROYEK AKHIR

DiajukansebagaisalahsatusyaratmendapatkangelarAhliMadya Program Studi D3TeknikElektrotahunakademik 2012/ 2013

DisusunOleh :

MUHAMMAD FAJRI ARDHA 1004587

DIPLOMA TIGA TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Simulasi Lift

BarangBerbasisMikrokontroler

Oleh :

Muhammad FajriArdha

Sebuah tugasakhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar AhliMadya pada Fakultas Pendidikan TeknologidanKejuruan

© Muhammad FajriArdha Universitas Pendidikan Indonesia

Nopember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Muhammad Fajri Ardha, 2013

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

“Simulasi Lift BarangBerbasisMikrokontroler”

Oleh :

Muhammad FajriArdha

NIM 1004587

Menyetujui,

DosenPembimbing

Drs. YadiMulyadi, MT

NIP. 19630727 199302 1 001

Mengetahui,

Ketua Prodi Diploma III TeknikElektro

KetuaJurusanPendidikanTeknikElektro

FPTK UPI

DandhiKuswardhana, MT Prof. Dr. H. BachtiarHasan, ST,

MSIE

(4)

SIMULASI LIFT BARANG BERBASIS

MIKROKONTROLER

Oleh:

Muhammad FajriArdha

ABSTRAK

Dalam sebuah bangunan bertingkat, dibutuhkan sebuah tangga untuk berpindah dari satu lantai ke lantai yang lain dalam keadaan naik satu lantai atau lebih ataupun turun satu lantai atau lebih. Namun pada kasus dimana bangunan memiliki tingkatan lantai yang sangat banyak, maka akan dibutuhkan sebuah sarana yang lebih baik dari sekedar tangga. Pada tugas akhir ini saya penulis mencoba membuat sebuah simulasi alat yang saya beri judul “Simulasi Lift Barang Berbasis Mikrokontroler”. Tugas akhir inia bertujuan membuat sebuah simulasi sistem yang mampu bekerja sebagai alat yang mampu memindahkan barang dari satu lantai ke lantai yang lebih tinggi. Simulasi ini nantinya akan dikontrol menggunakan mikrokontroler arduino yang mana nanti terhubung dengan sensor berat dan motor DC. Mikrokonroler arduino menghasilkan tegangan yang nantinya menghidupkan sensor berat sehingga dapat mengirimkan sinyal kembali pada arduino dan dapat memberi sinyal agar motor DC bergerak menarik carlift.

(5)

iv

1.5 Metode Perancangan Proyek Akhir ... 3

1.6 Sistematika penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Lift Secara Umum ... 6

(6)

2.3 Mikrokontroler Secara Umum ... 10

2.4 Mikrokontroler Arduino ... 16

2.5 Komponen Elektronika ... 17

2.6 Motor DC ... 18

BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan ... 25

3.2 Deskripsi Model Perancangan Otomatisasi Lift Barang ... 28

3.3 Perancangan dan Pembuatan Model Lift Barang ... 40

3.4 Listing Program ... 44

3.5 Perancangan Pengawatan Komponene Elektronika... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian ... 46

4.2 Pengukuran ... 47

4.3 Hasil Pembahasan Pengujian ... 54

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 57

(7)

vi Muhammad Fajri Ardha, 2013

SIMULASI LIFT BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER DAFTAR PUSTAKA ...

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Spesifikasi Mikrokontroler Arduino Mega ... 17

Tabel 2.2 Tabel Overview Terhadap Motor DC ... 21

Tabel 3.1 Spesifikasi Flexiforce ... 32

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Input Mikrokontroler ... 47

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Mikrokontroler ... 48

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Pada Rangkaian Driver ... 50

Tabel 4.4 Tegangan Masing-masing Power Supply ... 51

Tabel 4.5 Pengujian Rangkaian Catu Daya 12 Volt ... 51

Tabel 4.6 Perhitungan Kesalahan ... 52

Tabel 4.7 Pengukuran Tegangan Motor DC... 53

(9)

viii Muhammad Fajri Ardha, 2013

SIMULASI LIFT BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lift Barang yang Menggunakan Media Tarik Tali Baja ... 7

Gambar 2.2 Lift Barang yang Menggunakan Media Tarik Rantai ... 8

Gambar 2.3 Sistem Kerja Mikrokontroler ... 11

Gambar 2.4 Blok Mikrokontroler ... 13

Gambar 2.5 Board Arduino Mega... 16

Gambar 2.6 Beberapa Contoh Komponen Elektronika ... 18

Gambar 2.7 Motor DC ... 20

Gambar 2.8 Gambaran Skematik Motor DC ... 20

Gambar 2.9 Skema Kerja Motor DC... 21

Gambar 2.10 Gambar Penampang Motor 2 Kutub ... 23

Gambar 3.1 Alur Perencanaan ... 27

Gambar 3.2 Flow Chart Sistem Otomatisasi Lift Barang ... 37

Gambar 3.3 Diagram Blok Sistem Lift Barang ... 38

Gambar 3.4 Ukuran Miniatur ... 40

Gambar 3.5 Ukuran Atap dan Alas ... 41

Gambar 3.6 Ukuran Carlift ... 41

Gambar 3.7 Pengawatan Komponen Elektronik ... 45

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang.

Dalam sebuah bangunan bertingkat, dibutuhkan sebuah tangga untuk

berpindah dari satu lantai menuju ke lantaiyang lain dalam keadaan naik satu

lantai atau lebih ataupun turun satu lantai atau lebih. Namun pada kasus

dimanabangunan memiliki tingkatan lantai yang sangat banyak, makaakan

dibutuhkan sebuah sarana yang lebih baikdari sekedar tangga, misalnya lift. Lift

yang berfungsi sebagai alat pengangkut atau pemindah sebuah benda atau

barangatau orang dari suatu level ketinggian ke level ketinggian yang lainnya,

merupakan alat yang sangat kompleks. Inti darilift ini adalah pengembangan dari

pesawat sederhana atau katrol, dengan menggunakan energi listrik sebagai sumber

tenaga untuk menggerakkannya.

Dapat dibayangkan berapa waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk naik

dan turun pada sebuah bangunan yangmemiliki lantai lebih dari satu atau dua

tingkat jika hanya menggunakan tangga biasa. Berbeda halnya jika penggunadapat

menggunakan fasilitas lift yang tentunya akan dapat menghemat waktu dan tenaga

untuk naik atau turun beberapalantai.Pada dasarnya lift merupakan bagian dari

robot. Definisi dari robot adalah suatu peralatan manipulator gerak yangmemiliki

kemampuan untuk dapat diprogram ulang dan multiguna serta dapat digunakan

antara lain untuk memindahkanmateri dan peralatan, dengan gerakan yang

(11)

2

Muhammad Fajri Ardha, 2013

gerakan lift memiliki satu gerakan yang sudah pasti yaitu gerakan ke atas atau ke

bawah dan akanlebih dikenal dengan gerakan satu derajat kebebasan. Akan tetapi

gerakan dari lift tergantung pada program yang dibuatoleh perancang. Program

tersebut ada bermacam-macam jenis, salah satunya adalah lift yang berhenti atau

diam bilatidak ada beban dan ada pula lift yang selalu bergerak walau tanpa beban

dan akan berhenti bila ada permintaan.

Pada industri terkadang dibutuhkan lift yang cuma digunakan untuk

memindahkan barang saja, yang dapat bergerak tapi tetap dapat dikontrol pada

satu titik. Maka alasan mengapa proyek ini dibuat adalah guna mempelajari sistem

dan prinsip kerja serta pengontrolan pada lift barang tersebut.

1. 2. RumusanMasalah.

yekakhirinidilakukan agar dalam proses

pembuatanproyekakhirinipenulisdapatmemilihinti-intipermasalahan yang

(12)

3

dibahaspadapembuatansimulasi lift

barangberbasismikrokontrolerinisebagaiberikut :

a. Alat yang dibuatadalahsimulasi lift barangdenganjumlahlantaisebanyak

3 lantai.

b. Perangkatkeras yang dibuatlebihdititikberatkanpada system

danrangkaiankontrol lift

barangsecarakeseluruhandibuathanyauntukmenunjang system sehingga

lift dapatberfungsidenganbaik.

1. 4. TujuanPenulisan.

Adapun tujuan pengangkatan judul ini adalahuntukmengontrolpergerakan

motor yang akanmenggerakkan lift barangberbasismikrokontroler.

1. 5. MetodePerancanganProyekAkhir.

Metodeperancangan yang

digunakandalampenulisanhasilProyekAkhiriniantara lain menggunakan :

a. Studiliterature, yaitumengumpulkan data denganmenggali,

mengkajidanmenelaahteori-teori yang

berhubungansertamendukunguntukpemecahanmasalah yang diteliti.

b. Observasi, yaitu proses pengumpulanbahan, data

daninformasidengancaraturundanmengamatilangsung di lapangan,

tentanghal-hal yang sekiranyatidakditemukan di

(13)

4

Muhammad Fajri Ardha, 2013

c. Analisisdanperhitungan,

yaitumelakukanperhitunganterhadapkontruksidankomponen-komponen yang akandigunakandalampembuatanalatproyekakhirini.

d. Ujilaboratorium, yaitumelakukanpercobaangunamendapatkan

data-data hasilpercobaan program dankontruksialat yang telahdibuat.

1. 6. SistematikaPenulisan.

Untukmempermudahpemahamandaripenelitianini,

makapenulismembagipenulisankedalam lima sub pokokbahasan yang meliputi :

BAB 1 PENDAHULUAN

Padababinimembahashal-hal meliputi latar belakangmasalah, rumusanmasalah,

batasanmasalah, tujuanpembuatan, metodologipenulisandansistematikapenulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Padababinidikemukakantentangtinjauanumum yang

berkaitandenganteori-teoripendukung yang mendasaridalampembuatansimulasi lift

barangberbasismikrokontroler.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Padababinidikemukakantentanglangkah-langkah yang

dilakukandalammelakukanpembuatanalat, perancangan program pada system

pengendalian motor penggerak lift barang.

BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISIS

Padababinidikemukakantentanghasildananalisisdarialatdan program yang

(14)

5

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Padababinidikemukakanhal-hal yang telahdibahaspadababsebelumnya,

memberikansolusidangambaranumumdalampembuatansimulasi lift barang.

Membahastentangkesimpulan yang

dapatdiambilsetelahselesaimembuatproyekakhiriniserta saran yang dapatdiberikan

(15)

25

acuan sangat diperlukan dalam proses pembuatannya, agar pembuatan lebih

sistematis dan terarah sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan dan

dihindari.

3. 1. 1. Tujuan Perancangan.

Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mewujudkan gagasan dan

didasari oleh teori serta fungsi dari arduino dan rangkaian drivercentral lock,

untuk kemudian dipadukan dan dengan sedikit modifikasi sehingga menghasilkan

alat yang sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan, dan adapun tujuan dari

perencanaan pembuatan alat adalah:

a. Menentukan deskripsi kerja dari alat yang direncanakan

b. Menentukan komponen-komponen yang diperlukan

c. Sebagai pedoman dalam pembuatan alat

d. Mengatur tata letak komponen yang digunakan

e. Meminimalisir kesalahan dalam proses pembuatan

(16)

26

3. 1 . 2. Diagram Alur Perancangan.

Dalam memudahkan dalam pelaksanaan perancangan Simulasi Lift

Barang Berbasis Mikrokontroler, maka langkah awal yang ditempuh adalah

membangun gagasan, kemudian dilanjutkan dengan menentukan spesifikasi dan

prinsip kerja alat yang diinginkan, dilanjutkan dengan pencarian data dan

informasi perangkat keras (hadware) yang dibutuhkan serta fungsi-fungsi kerja

yang harus dipenuhi. Langkah berikutnya adalah pembutan software yang

digunakan untuk mengoperasikan sistem pengendalian, sehingga perangkat keras

berfungsi sesuai dengan keinginan. Kemudian dilanjutkan dengan pengukuran dan

pengujian alat, pencatatan hasil pengujian dan penyusunan laporan.

Langkah-langkah perancangan Simulasi Lift Barang Berbasis

Mikrokontroler, jika disederhanakan dalam bentuk alur perencanaan dapat dilihat

(17)

27

Muhammad Fajri Ardha, 2013

(18)

28

3. 2. Deskripsi Model Perancangan Otomatisasi Lift Barang.

3. 2. 1. Spesifikasi.

a. Rangka.

Secara umum rangka miniatur lift ini menggunakan beberapa komponen yaitu

besi berlobang, papan triplek, besi siku, baut- baut dan ring sebagai penguat agar

rangka terpasang kokoh. Besi berlobang yang digunakan adalah besi yang

memiliki lebar 4cm, dikarenakan gampang ditemui, ringan, dan lebih kuat

dibanding besi berlobang jenis lain. Papan triplek yang digunakan cukup

menggunakan papan triplek biasa yang tidak terlalu tipis atau juga tidak terlalu

tebal. Hal itu disebabkan karena papan triplek cuma dibutuhkan sebagai alas, atap

dan juga untuk carlift(Ruang penumpang)..

b. Rantai.

Rantai digunakan sebagai media tarik yang mana nantinya menghubungkan

motor dengan carlift, sehingga box dapat digerakkan naik turun. Rantai yang

digunakan memiliki panjang 3 m, karena terhubung langsung antara bagian

atascarlift denganbagian atascarlift. Rantai memiliki diameter 0,5 cm, tebal 1 cm,

dengan tujuan nanti mampu menahan berat carlift yang tentunya memiliki berat

yang berubah- ubah.

c. Gear.

Sebagai rel tempat rantai bergerak maka digunakan gear motor . Gear motor

(19)

29

Muhammad Fajri Ardha, 2013

berkaki serta memiliki daya cengkram yang lebih kuat sehingga memungkinkan

carlift bergerak lancar. Gear motor yang digunakan adalah gear yang berdiameter

6 cm dan memiliki lubang sehingga memungkinkan untuk dipasang baut agar

dapat dipasangkan pada rangka miniatur.

c. Motor DC.

Motor DC digunakan sebagai motor penggerak naik turunnya carlift. Motor

DC yang digunakan adalah motor DC seri.Motor DC akan bekerja bila ada

tegangan masuk sebesar 24 volt, 1,6A. Motor DC dipilih karena beberapa

kelebihannya :

 Torka dan kecepatannya mudah dikendalikan.  Torka awalnya besar.

 Performansinya mendekati linier.

 Sistem kontrolnya relatif lebih murah dan sederhana.

 Cocok untuk aplikasi motor servo karena respon dinamiknya yang baik.

 Untuk aplikasi berdaya rendah, motor DC lebih murah dari motor AC

Motor DC diposisikan dibagian bawah miniatur agar lebih efisien dalam segi

letak terhadap panel, dan juga lebih efektif ketika bergerak menarik beban naik

turun.

d. Power Suply / Catu daya.

Papan atau board Arduino Mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau

dengan catu daya eksternal dengan sumber listrik dipilih secara otomatis. Catu

(20)

30

dengan menggunakan batere. AC-DC Adaptor dapat dihubungkan dengan cara

menghubungkannya dengan plug pusat-positif 2.1mm ke dalam board colokan

listrik. Sedangkan lead dari batere dapat dihubungkan dengan pin-header Vin dan

Gnd dari konektor power.

Board Arduino Mega dapat dioperasikan pada tegangan 6 -20 Volt dan

rentang dianjurkan adalah antara 7 – 12 Volt. Apabila board diberi tegangan lebih

dari 12 Volt, maka regulator tegangan akan panas dan merusak board, sedangkan

apabila diberi tegangan kurang dari 7V maka pin 5V akan menyuplai kurang dari

5 Volt dan board mungkin akan tidak stabil. Berikut adalah beberapa pin catu

daya pada board arduino:

Pin Vin. Pin tersebut digunakan untuk memberikan tegangan pada board

jika menggunakan sumber daya eksternal (non-USB atau sumber daya

lain).

 Pin 5V. Catu daya untuk daya mikrokontroler atau komponen lainnya di

board. Hal ini dapat terjadi baik dari Vin dari regulator onboard ataupun

diberikanoleh USB.

Pin 3,3V. Pasokan yang dihasilkan oleh regulator onboard. Menarik arus

maksimal adalah 50mA.

 Pin GND

e. Flexiforce Sensor 100lb.

Flexiforce Sensor 100lb adalah sensor gaya ultra-tipis, fleksibel printed

circuit. Ini merupakan sensor yang kuat karena terbuat dari dua lapis substrat

(21)

31

Muhammad Fajri Ardha, 2013

diterapkan, diikuti oleh lapisan tinta tekanan-sensitif. Perekat ini kemudian

digunakan untuk laminasi dua lapisan substrat bersama untuk membentuk

kekuatan sensor. Daerah penginderaan aktif didefinisikan oleh lingkaran perak di

atas tinta tekanan-sensitif. Perak memanjang dari daerah penginderaan ke

konektor di ujung lain dari sensor, membentuk lead konduktif. A201 sensor yang

diakhiri dengan pin persegi pria, yang memungkinkan mereka untuk dapat dengan

mudah dimasukkan ke dalam sirkuit. Kedua luar pin konektor aktif dan pusat pin

aktif.

FlexiForce terkenal untuk fleksibilitas, kemudahan integrasi, dan efektivitas

biaya. Sensor FlexiForce yang cukup lentur untuk memungkinkan pengukuran

non-intrusif. Mereka dapat melekat pada banyak permukaan, dan dapat

dikombinasikan dengan plastik atau logam film untuk meningkatkan kekakuan

(22)

32

Tabel 3.1 SpesifikasiFlexiforce

f. Limit Switch.

Dalam teknik elektro limit switch adalah saklar yang dioperasikan oleh

gerakan bagian mesin atau kehadiran obyek. Mereka digunakan untuk

mengendalikan mesin, sebagai Interlocks keselamatan, atau untuk menghitung

(23)

33

Muhammad Fajri Ardha, 2013

Sebuah saklar batas adalah perangkat elektromekanis yang terdiri dari

aktuator mekanis terkait dengan satu set kontak. Ketika sebuah benda datang ke

dalam kontak dengan actuator, perangkat beroperasi kontak untuk membuat atau

menghancurkan sambungan listrik.

Limit switch yang digunakan dalam berbagai aplikasi dan lingkungan karena

kehandalannya, kemudahan instalasi, dan keandalan operasi. Mereka dapat

menentukan ada atau tidaknya, passing, positioning, dan akhir perjalanan dari

suatu obyek. Mereka pertama kali digunakan untuk menentukan batas perjalanan

obyek; maka nama "Limit Switch." Limit switch standar adalah komponen kontrol

industri diproduksi dengan berbagai jenis operator, termasuk tuas, rol plunger, dan

jenis kumis. Limit switch dapat langsung mekanis dioperasikan oleh gerakan tuas

operasi. Sebuah saklar buluh dapat digunakan untuk menunjukkan kedekatan

magnet yang dipasang pada beberapa bagian bergerak. Switch kedekatan

beroperasi dengan gangguan medan elektromagnetik, dengan kapasitansi, atau

dengan merasakan medan magnet.Jarang, perangkat operasi akhir seperti lampu

atau solenoid valve akan dikontrol langsung oleh kontak dari saklar batas industri,

tetapi lebih biasanya saklar batas akan ditransfer melalui kontrol relay, kontaktor

sirkuit kontrol motor, atau sebagai masukan untuk programmable logic

controller.Miniatur saklar snap-tindakan dapat digunakan misalnya sebagai

komponen perangkat seperti mesin fotokopi atau printer komputer, untuk

memastikan komponen internal dalam posisi yang benar untuk operasi dan untuk

mencegah operasi pada saat pintu akses dibuka. Satu set limit switch disesuaikan

(24)

34

mencapai posisi penuh dinaikkan atau diturunkan sepenuhnya. Sebuah mesin

kontrol numerik seperti mesin bubut akan memiliki limit switch untuk

mengidentifikasi batas maksimum untuk bagian mesin atau untuk menyediakan

titik referensi dikenal gerakan tambahan.

g. Relay.

Relay adalah perlengkapan elektrik yang dioperasikan saklar .Banyak relay

menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan mekanisme switching

mekanis, tetapi prinsip-prinsip operasi lain juga digunakan.Relay digunakan di

mana perlu untuk mengendalikan rangkaian dengan sinyal daya rendah (dengan

isolasi listrik lengkap antara kontrol dan sirkuit dikontrol), atau di mana beberapa

sirkuit harus dikontrol oleh satu sinyal.Relay pertama digunakan dalam jarak jauh

sirkuit telegraf, mengulangi sinyal yang datang dari satu sirkuit dan re-transmisi

ke yang lain.Relay digunakan secara luas dalam pertukaran telepon dan komputer

awal untuk melakukan operasi logis.

Relay bekerja sebagai saklar dengan tegangan maksimal 12 V. Dalam

rancangan ini sinyal yang diterima berasal dari mikrokontroler arduino sebagai

switch motor.

h. Lampu Indikator.

Lampu indikator berfungsi untuk monitoring saat lift bekerja. Digunakan 3

buah lampu indikator 12 V, yaitu warna hijau, kuning, merah. Lampu hijau nyala

ketika lift bergerak naik. Lampu kuning nyala ketika lift bergerak turun. Lampu

(25)

35

Muhammad Fajri Ardha, 2013

3. 2. 2. Prinsip Kerja Otomatisasi Lift Barang

Pada perancangan otomatisasi lift barang miniatur gedung diposisikan

memiliki 3 lantai. Setiap lantainya dilengkapi tombol- tombol yang berguna

sebagai switch yang nantinya akan mengirimkan sinyal kepada panel utama yang

terletak di lantai utama.

Panel utama terletakdilantai 1 yang mana pada panel ini terdapat 2 buah

tombol hijau, 1 tombol kuning, dan 1 tombol merah. Tombol ini memiliki

spesifikasi :

Tombol Hijau 1 : Untuk naikdari lantai 1 menuju lantai 3.

Tombol Hijau 2 : Untuk naik dari lantai 1menuju lantai 2.

Tombol Kuning : Sebagai tombol resetatauturun.

Tombol Merah : Sebagai tombol stop.

Padalantai 2 terdapat dua tombol berwarna hijau. Tombol A berfungsi

sebagai tombol naik dari lantai 1 menuju lantai 2, dan tombol B berfungsi sebagai

tombol turun dari lantai 2 menuju lantai 1.

Pada lantai 3 juga terdapat dua tombol berwarna hijau. Tombol A

berfungsi sebagai tombol naik dari lantai 1 menuju lantai 3, dan tombol B

berfungsi sebagai tombol turun dari lantai 3 menuju lantai 1.

Pada Carliftdilengkapi sebuah sensor berat Flexiforce Sensor 100lbyang

mana nanti akan di settingmemiliki beban maksimal 3kg. Jadipadadasarnyabarang

(26)

36

masukkedalamcarliftakansecaraotomatisditimbangberatnya,Apabilaberatdaribeba

nkurangdari 3kg maka motor dapatdigerakkanuntukmenarikcarlift(lift jalan).

Namun apabila beban yang berada di dalam carlift melebihi berat yang telah

ditentukan maka motor tidak dapat bergerak menarik carlift (lift mati)

Beda dengan lift barang atau lift barang penumpang, pada lift barang tidak

dilengkapi motor pengerem, sehingga untuk mengontrol berhentinya carlift hanya

menggunakan motor saja. Apabila motor jalancarliftjugajalan, danapabila motor

mati lift jugaakanmati.

(27)

37

Muhammad Fajri Ardha, 2013

(28)

38

Secara umum diagram blok simulasi lift barang dapat dilihat seperti dibawah ini :

Gambar 3.3Diagram Blok SistemLift Barang MIKROKONTROLER

TOMBOL

MOTOR DC FLEXIFORCE

(29)

39

Muhammad Fajri Ardha, 2013

Pada dasarnya cara kerja dari lift barang hampir sama dengan lift biasa, cuma

berbeda pada tersedianya tombol pengendali pada tiap lantai. Pada lift biasa

tersedia tombol untuk naik dan turun, pada lift barang selain pada lantai dasar

cuma memiliki tombol keatas.

Pada panel utama di lantai utama terdapat 4 tombol dan pada lantai 2 terdapat

1 tombol. Tombol- tombol itu berfungsi 1 tombol untuk menggerakkan carlift

naik (Tombol 1), 1 tombol menggerak carlift turun (Tombol 2), 1 tombol reset

(Tombol 3), 1 tombol stop (Tombol 5).

Ketika tombol 1 ditekan maka arduino akan mengirim sinyal dan motor

berputar untuk menggerakkan carlift agar naik menuju lantai 2. Pada bagian atas

lantai 2 telah dipasang limit switch. Limit Switch ini berfungsi sebagai batas atas,

yaitu ketika carlift bergerak dan menyentuh batas atas atau limit switch maka

carlift akan berhenti. Untuk menggerakkan kembali carlift ke lantai utama maka

di tekan tombol 2. Tombol 2 berfungsi untuk menggerakkan carlift turun menuju

lantai utama.

Ketika carlift berada pada lantai 2 maka untuk menggerakkannya turun

ditekan tombol 2. Pada lantai utama juga dipasang limit switch yang berfungsi

sebagai batas bawah. Jadi, ketika carlift bergerak ke bawah dan menyentuh batas

bawah maka carlift akan berhenti.

Untuk lantai 2 Cuma terdapat 1 tombol (Tombol 5) yang berfungsi hanya

untuk menggerakkan carlift naik ke lantai 2, sedangkan untuk menggerakkan

(30)

40

Pada panel utama terdapat 2 tombol lagi yaitu tombol 3(reset), tombol 4

(stop). Tombol reset berfungsi ketika carlift berada di tengah rel maka tombol

reset berfungsi menggerakkan carlift kembali ke lantai utama.

3. 3. Perancangan dan Pembuatan Model Lift Barang.

3. 3. 1. Perancangan Model Miniatur.

Bahan yang digunakan untuk membuat rangka miniatur lift barang adalah

besi berlobang dengan ketebalan 2 mm, sera lebar 4 cm. Miniatur dikondisikan

berdiri dengan ketinggian 120 cm, panjang 50 cm dan lebar 50 cm. Terdiri dari 4

tiang penopang panjang 120 cm, 4 tiang rangka alas dengan panjang 50 cm dan 4

tiang rangka atap dengan panjang 50 cm. Untuk rel carlift digunakan 2 besi

berlobang juga dengan panjang yang sama 120 cm, sedangkan untuk penopang rel

carlift digunakan 2 besi dengan panjng 50 cm.

(31)

41

Muhammad Fajri Ardha, 2013

Untuk atap dan alas dari miniatur ini maka digunakan 2 buah papan triplek

dengan ukuran panjang dan lebar yaitu panjang 50 cm, lebar 50 cm.

Gambar 3.5Ukuran atap dan alas

Untuk box sebagai carlift maka bahan yang digunakan adalah papan

triplek dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 10 cm.

Gambar 3.6Ukuran Carlift

Selain rangka secara kasar juga terdapat beberapa komponen yang

dibutuhkan. Seperti 2 buah tiang kayu yang digunakan sebagai media tempel limit

(32)

42

3. 3. 2. Pemilihan Komponen.

a. Rantai.

Karena beban yang akan diangkat memiliki berat yang nanti akan

berubah-ubah atau beban memiliki berat yang beragam maka kekuatan media tarik juga

perlu diperhitungkan. Media tarik yang dapat digunakan pun juga bergam, dapat

menggunakan rantai, kawat baja, atau juga tali karet. Masing-masing bahan

memiliki karakteristik berbeda-beda dan kekuatan yang berbeda pula. Untuk

keamanan maka dipilih rantai, karena memilikibeban putus ( ) yang besar, dan

sifatnya yang tidak kaku sehingga mudah mengikuti model miniature.

Rantai yang dipilih memiliki diameter 1, 5 cm, diakarenakan rantai dengan

(33)

43

Muhammad Fajri Ardha, 2013

Dari rumus diatas dapat dihitung beban maksimal yang dapat diangkat :

= �

= 20 � 5

= 4 �

Makadapatdisimpulkanbebanmaksimal yang dapatdiangkatsebesar 4 Kg.

b. Motor DC.

Motor DC dyang digunakan adalah motor DC 24 Volt, 1,6 A, 1 HP. Setelah

melakukan pengukuran maka didapatkan dengan menggunakan tegangan sebesar

24 Volt motor dapat berputar sebanyak 97 rpm. Untuk membuat simulasi ini tidak

diperlukan motor yang memiliki kecepatan yang besar, tapi lebih dibutuhkan

(34)

44

Dari rumus diatas maka dapat dihitung torsi maksimum dari motor DC yang

digunakan :

= 1 � 5252 2000

=5252 97

= 54, 145

3. 4. Listing Program.

(35)

45

Muhammad Fajri Ardha, 2013

3. 5. Perancangan Pengawatan Komponen Elektronika.

(36)
(37)

57

mikrokontroler ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan memanfaatkan mikrokontroller arduino kita dapat merancang sebuah

sistem pengontrolan miniatur lift.

2. Kecepatan motor DC pada saat menarik beban selalu konstan.

3. Limit switch bekerja secara maksimal, itu dapat diketahui ketika carlift

menyentuh limit switch dan motor berhenti menarik carlift.

4. Untuk penggunakan pada beban yang besar maka kita juga harus

mempertimbangkan kemampuan bahan yang digunakan untuk komponen.

5. 2. Saran.

Berdasarkan hasil dapat disimpulkan saran, sebagai berikut:

1. Sebaiknya simulasi ini dilengkapi dengan sistem pengereman agar pada saat

carlift berhenti bisa berhenti secara pelan dan tidak merusak barang yang

dibawa atau berada didalam carlift.

2. Kecepatan motor juga seharusnya dikontrol agar tidak terlalu cepat atau juga

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Agfianto, Putra Eko. 2004. “Belajar Mikrokontroller AT89C51/52/53 Teori dan Aplikasi ED III”/ Yogyakarta: Gaya Media.

Atmel. “Flash Microcontroller: Architecthural Overview”/ (www.atmel.com). Malvino, Albert Paul. 1994. “Prinsip- Prinsip dan Penerapan Digital ED”/

Erlangga.

Muhsin, Muhammad. 2004. “Elektronika Digital Teori dan Penyelesaian”/ Yogyakarta: Andi.

Pitowarno, Endro. 2006. “Mikroprosesor dan Interfacing”/ Yogyakarta: Andi. Rahman, Hendra. 2005. “RancangBangunKontruksiMiniatur Lift”/ Padang:

PoliteknikNegeri Padang.

Rudenko. N. 2012. “MesinPengangkat”/ Jakarta: Erlangga.

Rusmadi, Dedi. 1995. “Mengenal Komponen Elektronika”/ Bandung: Pionir Jaya. Setiawan, Rachmad. 2006. “Mikrokontroller MCS-51”/ Yogyakarta: Graha Ilmu. Sutrisno. 1986. “Elektronika, Teori dan Penyelesaiannya”/ Bandung: Institut

Gambar

Tabel 2.2 Tabel Overview Terhadap Motor DC ......................................... 21
Gambar 3. 1 Alur Perencanaan
Tabel 3.1 SpesifikasiFlexiforce
Gambar 3.2Flow Chart Sistem Otomatisasi Lift Barang
+5

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai perintah yang dibuat oleh Mahkamah Tinggi Syariah Kota Bharu pula, Enakmen Tatacara Mai Mahkamah Syariah (Negeri Kelantan) 2002 yang terpakai bagi

jika makan dengan cara duduk (tidak bersandar), tidak berdiri, tidak mengambil makanan dengan tangan kiri, dan tidak sambil berjalan. Dengan demikian maka

Alat penelitian berupa kuisioner yang telah diuji coba. Pertanyaan dalam kuisioner berupa kombinasi pertanyaan tertutup dan terbuka, yang meliputi: frekuensi mengalami

Berdasarkan data penjualan perusahaan selama 3 tahun terakhir diketahui terjadi fluktuasi penjualan bandrek setiap bulannya, sehingga perlu dilakukan peramalan untuk

Aplikasi yang dibangun pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat ini menangani tugas tugas yang biasanya dilakukan dengan cara mencetak secara manual alat

Diagnosis Awal: APPENDICITIS AKUT Kode ICD 10: K35.9 Rencana rawat : 3 hari Aktivitas Pelayanan ……….. kkal/hari

Adapun penafsiran yang negatif, yaitu dengan tidak signifikannya variabel tingkat relijiusitas masyarakat maka dapat dijelaskan bahwa dalam konteks penelitian ini, faktor

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh sikap belajar terhadap keefektifan belajar siswa (2) Pengaruh lingkungan keluarga terhadap keefektifan