iii
ABSTRAK
Rumah sakit merupakan salah satu unit yang menghasilkan limbah padat medis dan limbah padat non medis. Diperlukannya pengelolaan limbah rumah sakit sebagai bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan limbah padat di RSU Cut Meutia Lhokseumawe tahun 2016. Pelaksanaan pengelolaan limbah padat rumah sakit meliputi tenaga, pembiayaan, sarana prasarana, metode dan proses pengelolaan limbah padat yang terdiri dari tahap penampungan dan pengumpulan, tahap pengangkutan dan tahap pemusnahan dan pembuangan akhir.
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara secara mendalam untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan limbah padat atau sampah di RSU Cut Meutia Lhokseumawe tahun 2016. Objek penelitian ini adalah ruangan penghasil limbah padat medis dan non medis yaitu ruang Instalasi Gizi, ruang rawat inap VIP Melati dan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) serta unit pengelolaan limbah padat atau sampah di RSU Cut Meutia Lhokseumawe. Informan penelitian ini terdiri dari kepala Instalasi Pemeliharaan Sanitasi Lingkungan (IPSL), penanggung jawab ruangan dan tenaga pengelola limbah padat rumah sakit.
Hasil penelitian menunjukkan RSU Cut Meutia memiliki permasalahan pada sumber daya manusia yang belum mendapatkan pelatihan khusus dan tidak menggunakan alat pelindung diri yang lengkap, sarana dan prasarana pengelolaan limbah padat yang belum memadai dan tahap pengelolaan limbah padat yang belum sesuai dengan standar yang telah di tetapkan. Pemusnahan limbah padat medis di RSU Cut Meutia Lhokseumawe dilakukan dengan pembakaran menggunakan insenerator berkapasitas 50 kg dengan suhu 11000C
Kesimpulan dari penelitian ini, RSU Cut Meutia Lhokseumawe mendapatkan skor 60%, dimana skor tersebut belum sesuai dengan KEPMENKES 1204/Menkes/SK/X/2004 untuk rumah sakit tipe B yang minimal skornya adalah 80%. Disarankan RSU Cut Meutia Lhokseumawe mengadakan pelatihan bagi tenaga pengelola limbah padat dan melakukan peningkatkan fasilitas pengelolaan limbah padat sesuai dengan persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit di Indonesia agar tetap dapat mengoptimalkan kegiatan pelaksanaan pengelolaan limbah padat di RSU Cut Meutia Lhokseumawe.
Kata Kunci : pelaksanaan, pengelolaan limbah padat, rumah sakit
iv
ABSTRACT
Hospital is one of the public services which produce solid and non-solid waste. The waste treatment is needed as a part of health promotion program to protect the people from the hospital waste hazard.
This research aims to understand the waste treatment procedure in RSU Cut Meutia Lhokseumawe in 2016. The waste treatment procedure include the human resources, financial, infrastructure, methodology and solid waste treatment process are include accumulation phase, collection phase, distribution phase and final disposal phase.
Descriptive method used to complete this study. Observation and interview process conducted to have better understanding about waste treatment process at RSU Cut Meutia Lhokseumawe. The objects for this research include solid and non-solid waste producer room such as nutrition installation room, inpatient unit at VIP Melati, Emergency Room and solid waste treatment room. This resources for this study are include Head of Environment Sanitation Installation and operator for solid waste process.
Result from this study indicated that RSU Cut Meutia had some issues on human resources aspect. Not-trained operator and improper personal protective equipment have become the issues. In other hand there are still some substandard facilities and process that need to improve. Solid waste destruction in RSU Cut Meutia Lhokseumawe was conducted by burning with incinerator capacity 50 kg and temperature 11000C.
The conclusion of this study, RSU Cut Meutia Lhokseumawe had a score 60% which is still not comply with National Health Ministry Regulation KEPMENKES 1204/Menkes/SK/X/2004 that required to have minimum score 80% for type B hospital. RSU Cut Meutia Lhokseumawe suggested to improve the process by conducting training for all operators and increasing solid waste treatment facility to meet the Indonesia standard regulation for better RSU Cut Meutia Lhokseumawe
Keywords: Implementation, Solid waste treatment, Hospital