• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penyediaan dan Penggunaan Air Sungai Pada Rumah Tangga Di Desa Kelambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Chapter III IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Penyediaan dan Penggunaan Air Sungai Pada Rumah Tangga Di Desa Kelambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Chapter III IV"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

III.METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah Cross Sectional dengan Metode Survei atau

observasi langsung serta Explanatory Research atau survei penjelasan yang

bertujuan untuk pengaruh antar variabel-variabel melalui analisis statistik (Gozali,

2005). Dalam penelitian ini menjelaskan tentang analisis penyediaan dan

penggunaan air sungai pada rumah tangga di daerah aliran sungai Sei Belawan

Desa Kelambir Kecamatan Hamparan Perak.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 s/d Januari 2016.

Lokasi penelitian dilakukan di wilayah aliran Sei Belawan khususnya di Desa

Kelambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Dan pengambilan

kualitas air pada saat musim kemarau. Adapun pemilihan lokasi penelitian Kualitas

air di Sungai Belawan di Desa Kelambir dari daerah aliran Sungai Hulu, Titik

tengah dan hilir sepanjang ± 8 km. berdasarkan perilaku rumah tangga di aliran Sei

Belawan Desa Kelambir dalam mempergunakan air sungai sebagai sumber air

bersih serta mengetahui kondisi kualitas air sungai yang digunakan, baik fisika

maupun kimia.

3.3. Bahan dan Alat

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel air Sei Belawan

di Desa Kelambir. Sedangkan bahan yang digunakan untuk analisis adalah larutan

(2)

buffer pillow, Litium hidroksida; H2SO4, KMnO4, Na2C2O4; ammonium

molybdate, larutan stannus klorida dan larutan standar fosfat. Peralatan yang

digunakan untuk analisis kualitas air, yaitu Termometer, pH meter, Peralatan

titrasi, Spektrofotometer, Tabel MPN dan filter. Alat yang digunakan untuk

menggambil citra satelit peta lokasi penelitian adalah GPS Garmin 60 CSx

Black-Gray.

3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di pinggiran

aliran Sei Belawan Desa Kelambir, adapun alasan peneliti memilih masyarakat di

Desa Kelambir adalah karena masyarakat masih menggunakan air sungai sebagai

sumber air bersih untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

3.4.2. Sampel

Populasi dalam penelitian adalah masyarakat di Desa Kelambir Kecamatan

Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang 2015 berjumlah 11.122 Kepala

Keluarga (KK). Sampel penelitian digunakan dengan purposive sampling, dengan

menggunakan formulasi Taro Yamare, seperti persamaan dibawah ini :

(3)

3.5. Pelaksanaan Penelitian

Tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

berikut ini :

Gambar 3.1. Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Observasi Awal Studi Pustaka

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Data Primer : - Observasi di lapangan

- Hasil analisis kualitas air sungai - Hasil analisa Kuisioner

Data Sekunder : - Data kependudukan

- Parameter baku mutu kualitas air bersih menurut Permenkes RI No.

416/Menkes/PER/XI/1990

Analisis Data Penelitian

(4)

3.6. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer

dan data sekunder yaitu :

a. Data primer diperoleh dari pengukuran kondisi fisika, kimia dan biologi air

Sei Belawan. Hasil pengukuran diperoleh di lapangan dan sebagian dari

hasil analisis di laboratorium.

b. Data sekunder diperoleh melalui wawancara dan kuesioner untuk

mendapatkan informasi mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi

perilaku masyarakat dalam penggunaan air sungai sebagai sumber air

bersih. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisoner tertutup

berisi serangkaian pertanyaan dan pernyataan yang digunakan untuk

mendapatkan data yang berhubungan dengan penelitian. Skala pengukuran

kuisoner yang digunakan adalah skala likert dari 1-5 dapat dilihat pada

Tabel 3.1., 3.2., dan 3.3.

Tabel 3.1. Skala pengukuran pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan air sungai

No Skala Kriteria

(5)

Tabel 3.3. Skala pengukuran tindakan masyarakat dalam menjaga kualitas air sungai

No Skala Kriteria

1 5 Selalu

2 4 Sering

3 3 Kadang-kadang

4 2 Jarang

5 1 Tidak Pernah

3.7. Analisis Data

Data sekunder yang dikumpulkan kemudian dilakukan analisis data dengan

tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Analisis Sosial

Analisis sosial dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden dan data

tentang pengetahuan, sikap, dan tindakan responden terhadap penggunaan air Sei

Belawan sebagai sumber air bersih. Jawaban responden atas pertanyaan dan

pernyataan dalam kuesioner dianalisis dengan menghitung rata-rata seluruh

jawaban responden dan penilaian dengan skala Likert.

b. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua

variabel yaitu perilaku masyarakat dengan pemanfaatan air Sei Belawan sebagai air

bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Besarnya koefisien korelasi antara 0 sampai

dengan ±1. Nilai positif atau negatif menunjukkan arah hubungan apakah searah

atau berlawanan. Dalam memberikan penilaian kuat lemahnya korelasi antara

variabel dapat digunakan pedoman pada Tabel 3.4. Pedoman tersebut dapat

(6)

Tabel 3.4. Pedoman penilaian koefisien korelasi r

Nilai Koefisien Korelasi r Tingkat Hubungan

1,00 Korelasi sempurna

0,900 – 0,999 Korelasi sangat tinggi

0,700 – 0,899 Korelasi tinggi

0,400 – 0,699 Korelasi sedang

0,200 – 0,399 Korelasi rendah

0,000 – 0,199 Tidak ada korelasi

Sumber : Guilford dalam Nawawi (2005)

Nilai koefisien korelasi 1,00 menunjukkan hubungan yang sempurna antar

variabel yang diuji. Koefisien korelasi sangat tinggi menunjukkan hubungan yang

sangat kuat antara variabel-variabel yang diuji, sedangkan koefisien korelasi yang

bernilai rendah ataupun tidak ada korelasi menunjukkan hubungan yang lemah dan

dapat diabaikan dalam proses perancangan. Analisis korelasi pada penelitian ini

dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 20.

3.8. Metode pengambilan sampel kualitas air

Pengambilan sampel kualitas air Sei Belawan di Desa Kelambir Kecamatan

Hamparan Perak menggunakan metode area sampling dengan cara pengambilan

sampel yang didasarkan pada titik area dengan wilayah yang dianggap mewakili.

Penelitian ini menggunakan hasil uji laboratorium. Teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis deskriptif dengan membandingkan hasil uji laboratorium

dan baku mutu air bersih menurut Permenkes RI No. 416/Menkes/PER/XI/1990.

Tujuan dari pengambilan sampel ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang

sifat fisik, kimia dan biologi air Sei Belawan. Parameter yang diteliti adalah

(7)

laboratorium. Parameter yang diukur terutama didasarkan pada parameter kualitas

air kelas II sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 416 Tahun 1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih. Pada

penelitian ini lebih dititik beratkan kepada Temperatur, TSS, TDS, pH, BOD,

(8)

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Desa Kelambir Kecamatan Hamparan Perak merupakan salah satu

kecamatan yang berada dibawah wilayah kabupaten Deli Serdang. Kecamatan ini

memiliki luas wilayah 89,69 Km atau sekitar 8.969 Ha. Ditinjau dari daerah aliran

sungai Di Desa kelambir kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

juga bergerak di Bidang Pembuatan Sumpit kertas, Kertas Dupa, Pabrik Getah

karet, serta limbah rumah Tangga . Ditinjau dari topologi daerah Desa kelambir

merupakan area perkebunan masyarakat ,Hal ini terlihat dari banyak tanaman

ladang yang menghiasi hampiri sebagian besar luas wilayah.

Jumlah keseluruhan penduduk di Desa Kelambir, Kecamatan Hamparan

Perak sebanyak 11.122 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari komposisi laki-laki

berjumlah 4.361 jiwa dan perempuan berjumlah 6.761 jiwa. Dari jumlah tersebut

terlihat dominasi penduduk di Desa Hamparan Perak adalah perempuan. Hal ini

disebabkan oleh banyaknya kaum lelaki yang bekerja merantau ke luar daerah.

4.2. Kualitas Air

4.2.1. Kualitas Fisika, Kimia dan Mikrobiologi

Sei Belawan merupakan salah satu sungai besar di Sumatra Utara yang

melintasi 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan

Sunggal dan Kecamatan Hamparan Perak. Sei Belawan memiliki panjang sekitar

(9)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Sei Belawan Desa Kelambir

Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang sebagai berikut aliran sungai

Hulu,Titik tengah dan Hilir yang jaraknya ± 8 km, diperoleh nilai faktor

fisika, kimia dan mikrobiologi dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Kisaran beberapa parameter fisika, kimia dan Biologi kualitas air Sei Belawan Desa Kelambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.

Keterangan *) : Peraturan Menteri Kesehatan No 416 Tahun 1990

Berdasarkan Tabel 4.1. dapat ketahui bahwa air sungai Belawan tidak dapat

digunakan sebagai air minum terutama karena mengandung E.coli yang melebihi

baku mutu. Berdasarkan data yang ada air sungai Belawan masih dapat digunakan

(10)

lain yang belum diteliti seperti parameter fisika adalah bau, warna, kejernihan dan

kandungan minyak. Sedangkan untuk parameter kimia adalah kandungan daterjen

(Permen RI No 416/Menkes/Per/XI/1990)

Pencemaran air terjadi apabila dalam air terdapat berbagai macam zat atau

kondisi (panas) yang dapat menurunkan standar kualitas air yang telah ditentukan,

sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan tertentu. Suatu sumber air

dikatakan tercemar tidak hanya karena tercampur dengan bahan pencemar, akan

tetapi apabila air tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan tertentu.

Menurut Susiolo (2003) pencemaran air merupakan akibat kegiatan dan

perbuatan manusia, yang dilatarbelakangi berbagai hal. Karena pencemaran, tata

lingkungan air mengalami gangguan. Ekosistem air menjadi tercemar dan rusak

setelah menerima kehadiran bahan-bahan pencemar yang berasal dari manusia

dengan perbuatannya.

Nilai E-coli di Sei Belawan Desa Kelambir adalah 147 Coliform.

Masyarakat di Desa Kelambir menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan

tinja ternak juga sebagai MCK (Lampiran 2) sehingga meningkatkan nilai E.coli

dalam perairan.

4.3. Gambaran Umum Responden

Keseluruhan masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini

adalah sejumlah 99 orang yang tinggal di Desa Kelambir, Kecamatan Hamparan

Perak Kabupaten Deli Serdang. Responden adalah masyarakat yang tinggal di

(11)

4.3.1. Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Keadaan masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Kelambir

Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Kelambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.

No Pendidikan Jumlah (Orang) Persen (%)

1 SD 20 20,20

2 SMP 15 15,16

3 SMA 39 39,39

4 Diploma 20 20,20

5 Sarjana 5 5,05

Jumlah 99 100

Berdasarkan Tabel 4.2, tingkat pendidikan tertinggi responden di daerah

penelitian adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) 39 orang (39,39%) diikuti

Diploma sebanyak 20% (20,20%).

Menurut Djumramsjah (2004) tujuan pendidikan itu menciptakan integritas

atau kesempurnaan pribadi. Integritas itu menyangkut jasmaniah, intelektual,

emosional, dan etis. Hal ini berarti tujuan pendidikan itu sangat luas karena

menyangkut perbaikan sikap. Manfaatnya terkait dengan seluruh kehidupan

manusia itu sendiri baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.

Namun salah satu manfaat yang tidak dapat diabaikan adalah adanya harapan

bahwa peningkatan pendidikan akan menghasilkan peningkatan pendapatan di

(12)

4.3.2. Komposisi Responden Berdasarkan Kelompok Umur

Jumlah dan komposisi penduduk menurut umur mempunyai pengaruh yang

penting terhadap tingkah laku demografis maupun sosial masyarakat. Secara

demografis jumlah penduduk menentukan seberapa besar potensi sumberdaya alam

untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk. Keadaan penduduk yang menjadi

responden berdasarkan kelompok umur dibawah 20 tahun sampai lebih dari 50

tahun di Desa Kelambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Komposisi responden berdasarkan kelompok umur

No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

Tabel 4.3 mengambarkan bahwa umur produktif responden (21-50 tahun)

mencapai 66.66%. Usia produktif dengan rentang usia 20–45 tahun, merupakan

usia dimana manusia sudah matang secara fisik dan biologis. Pada usia inilah

manusia sedang berada pada puncak aktivitasnya. Aktifitas fisik yang dilakukan

cenderung lebih berat daripada usia lainnya.

Masyarakat pada usia produktif dengan tingkat pendidikan rendah yang

tinggal di banatran Sei Belawan Desa Kelambir cenderung melakukan MCK,

membuang sampah dan kotoran ternak ke sungai, hal tersebut dilakukan karena

kurangnya penyuluhan oleh pemerintah setempat tentang pentingnya menjaga

(13)

sungai, selain itu kurangnya tempat penampungan sementara (TPS) menyebabkan

masyarakat membuang sampah ke sungai.

4.3.3. Komposisi Responden Berdasarkan Lama Bermukim

Keadaan penduduk yang menjadi responden berdasarkan lama bermukim di

Kelambir Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada

Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Komposisi responden berdasarkan lama bermukim

No Lama Bermukim (Tahun) Jumlah (Orang) Persen (%)

1 < 2 25 25,25

2 2 – 5 8 8.08

3 5 – 8 8 8.08

4 8 – 11 45 45.45

5 > 11 13 13,14

Jumlah 99 100

Tabel 4.4 menyatakan komposisi responden diatas 8 tahun adalah sebanyak

58 orang (58,59%). Responden yang telah bermukim di daerah penelitian selama

lebih dari 8 tahun sebagian besar mengatakan bahwa mereka telah bermukim sejak

kecil di daerah tersebut dan tidak pernah pindah.

4.3.4. Komposisi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tenaga kerja atau penduduk usia kerja adalah jumlah seluruh penduduk

yang secara potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Setiap orang yang telah

memasuki usia angkatan kerja akan memilih jenis pekerjaan, sesuai dengan

pengetahuan, keterampilan, kesempatan yang tersedia dan sumberdaya yang ada

(14)

Tabel 4.5. Komposisi responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.5 menyatakan bahwa pekerjaan responden yang dominan adalah

pegawai perkebunan sebanyak 50 orang (45,45%). Banyaknya responden yang

bekerja sebagai pegawai perkebunan adalah karena Desa Kelambir dikelilingi oleh

perkebunan (PTPN III).

4.4. Hubungan tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan dalam Pemanfaatan Air Sei Belawan Desa Kelambir.

4.4.1. Pengetahuan Masyarakat dalam Pemanfaatan Air Sungai

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat, terhadap pemanfaatan

air Sei Belawan Desa Kelambir seperti terlihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Penilaian pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan air sungai Penilaian Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat tahu 20 20.20

Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata pengetahuan masyarakat tentang

pemanfaatan air sungai sebagai sumber air dalam pemenuhan kebutuhan air

sehari-hari adalah sebanyak 75 orang (75,75%) dalam kriteria tahu dan sangat tahu

(15)

sejumlah 39,39% dan Diploma sejumlah 20,20% akan mempengaruhi pengetahuan

responden, artinya semakin tinggi pengetahuan responden diikuti sikap yang baik.

4.4.2. Sikap Masyarakat dalam Menjaga Kualitas Air Sungai

Dari hasil penilaian tentang sikap masyarakat dalam menjaga kualitas air

sungai seperti dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Penilaian sikap masyarakat dalam menjaga kualitas air sungai

Penilaian Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat setuju 20 20,20

Setuju 47 47,47

Cukup setuju 26 26,26

Kurang setuju 6 6,06

Tidak setuju 0 0

Jumlah 99 100

Tabel 4.7 menyatakan bahwa sikap masyarakat umumnya menyatakan

cukup setuju hingga sangat setuju dalam menjaga kualitas air sungai sebagai

sumber air bersih sehari-hari 93,93 %. Masyarakat menginginkan agar kualitas air

sungai tetap terjaga dengan baik. Sikap ini dibentuk oleh pengalaman dampak

(16)

4.4.3. Tindakan Masyarakat dalam Pengelolaan Air Sungai

Hasil penelitian menyatakan tindakan masyarakat terhadap pengelolaan air

sungai dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Penilaian tindakan masyarakat dalam pengelolaan air sungai Penilaian Jumlah (Orang) Persentase (%)

Selalu 15 15,15

Sering 44 44,44

Kadang-kadang 25 25,25

Jarang 15 15,15

Tidak pernah 0 0

Jumlah 99 100

Tabel 4.8 menyatakan bahwa tindakan masyarakat terhadap pengelolaan

air sungai adalah 59 orang (59,59%) dalam kategori sering . Hal ini berarti bahwa

masyarakat sering membuang sampah, mandi, mencuci alat dapur dan membuang

tinja ke sungai.

4.5. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

perilaku masyarakat dengan pemanfaatan air Sei Belawan dalam kehidupan

sehari-hari dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Uji statistik korelasi pearson untuk mengetahui hubungan variabel perilaku masyarakat dengan pemanfaatan air Sungai Belawan

Pengetahuan

Pearson Correlation 0,511**

Sig0, (2-tailed) 0,000

N 90

(17)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat hubungan pengetahuan masyarakat

dengan pemanfaatan air sungai, hubungan sikap masyarakat dengan menjaga

kualitas air sungai dan hubungan tindakan manusia dengan pengelolaan air sungai

yang bernilai positif. Hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan

pemanfaatan air sungai termasuk dalam katagori sedang (r = 0,511).

Hal tersebut menunjukkan pentingnya pengetahuan masyarakat terhadap

pemanfaatan air sungai, pengetahuan masyarakat akan semakin faham mereka

tentang air sebagai sumber kehidupan mereka. Hubungan sikap masyarakat dengan

menjaga kualitas air termasuk dalam katagori tinggi (r=0,75). Hal ini

menggambarkan bahwa untuk menjaga kualitas air sungai tetap baik sangat

diperlukan sikap konsisten masyarakat untuk tidak menggunakan sungai Belawan

sebagai tempat MCK, membuang sampah mencuci kendaraan dan memandikan

hewan. Makin tinggi sikap masyarakat maka semakin terjaga kualitas air sungai.

Hubungan tindakan masyarakat dengan pengelolaan air sungai termasuk

dalam katagori tinggi (r=0,789). Hal ini menunjukkan bahwa tindakan nyata dari

masyarakat sangat diperlukan dalam pengelolaan air sungai. Namun dalam

kehidupan kesehariannya dengan pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan

air sungai cukup memadai dan sikap masyarakat yang mau menjaga kualitas air

sungai, tindakannya dalam pengelolaan air sungai masih rendah, karena sungai

masih digunakan untuk berbagai kegiatan rumah tangga seperti tempat

pembuangan sampah, mandi, MCK dan mencuci alat dapur. Berbagai hal yang

menyebabkan bahwa dengan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat yang baik

(18)

kurang dilakukan pemerintah setempat; c) kebiasaan yang turun temurun;

d) terbatasnya sumber air bersih dari PDAM; e) lebih praktis dan murah

menggunakan air sungai karena tidak membayar; f) terbatasnya sarana dan

prasarana tempat sampah; g) pendapatan masyarakat yang masih rendah.

Nilai positif prilaku masyarakat terhadap penggunaan air sungai Belawan

perlu dilakukan melalui upaya-upaya: 1) edukasi dan sosialisasi penggunaan air

sungai oleh pemerintah setempat dan bekerjasama dengan perangkat

desa/kelurahan; 2) mendorong partisipasi masyarakat dalam penggunaan air sungai

melalui lembaga-lembaga masyarakat non formal, seperti karang taruna,

perwiritan, serikat tolong menolong (STM) dll; 3) melengkapi sarana dan prasarana

tempat pembuangan sampah, pembangunan MCK, melarang pembuangan

tinja/kotoran hewan ke sungai.

Mengedepankan partisipasi masyarakat dalam suatu kordinasi kelembagaan

dalam pembangunan atau suatu program khususnya program penelolaan air sungai

Belawan dengan dukungan pemerintah merupakan upaya yang baik untuk

keberhasilan pembangunan atau program tersebut. Wiyanto (2004) menyatakan

bahwa alternatif dalam pembangunan harus mengedepankan konsep ‘ People

Centered Development” yaitu pembangunan yang bertumpu pada partisipasi

masyarakat yang disatukan dengan koordinasi kelembagaan antara pemerintah dan

masyarakat.

(19)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Kualitas air Sei Belawan secara fisik dan kimia sesuai dengan standart baku

muku berdasarkan Permen RI Nomor 416/Menkes/Per/XI/1990.

2. Kualitas biologi air Sei Belawan adalah sudah diatas standart baku mutu

Permen RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990.

3. Hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan pemanfaatan air sungai

termasuk dalam katagori sedang (r = 0,511) sedangkan hubungan antara

sikap masyarakat dengan upayanya menjaga kualitas air sungai dan antara

tindakan masyarakat dengan pengelolaan air sungai termasuk dalam

katagori tinggi, masing-masing dengan r = 0,715 dan r = 0,789.

5.2. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui parameter fisika dan

kimia lain yang belum diteliti sesuai dengan yang tercantum pada Permen

Nomor 416/Menkes/Per/XI/1990.

2. Untuk mencegah pencemaran Sei Belawan perlu penyuluhan tentang

pentingnya menjaga kebersihan dan kualitas air sungai.

Gambar

Gambar 3.1. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Tabel 3.1. Skala pengukuran pengetahuan masyarakat terhadap     pemanfaatan air sungai
Tabel 3.4. Pedoman penilaian koefisien korelasi r
Tabel 4.1.  Kisaran beberapa parameter fisika, kimia dan Biologi  kualitas air Sei Belawan    Desa Kelambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Penyedia yang merasa keberatan atas hasil pengumuman ini dapat menyampaikan sanggahan kepada Pokja 12 Unit Layanan Pengadaan Provinsi Jawa Tengah selaku Pelaksana Pengadaan

Sakano et al, 2007, Nasal and paranasal sinus endoscopy, computed tomography and microbiology of upper airways and the correlations with genotype and severity of

Berdasarkan tingkat penerimaan diri ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus menunjukkan hasil yang bervariasi, dari kategori tinggi, sedang, dan rendah pada

Menurut peneliti terbuktinya suatu pengaruh pada penelitian ini karena ada beberapa faktor seperti yang terdapat dalam sofia indah kurnia, beberapa hal yang

mendukung penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir ini, serta. memberikan waktunya untuk menemanin saya bertemu

MINDTOOLS alat bantu belajar yang menyediakan sejumlah fasilitas atau fungsi yang dapat dipakai untuk digunakan siswa dalam. memfungsikan cara berpikirnya sehingga

Asisten Praktikum/Responsi WAJIB untuk menemui Dosen Pengampu Mata Kuliah. praktikum/responsi untuk berkonsultasi dan sekaligus mengisi Lembar

Motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Sekretaris harus memiliki