1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Manusia mempunyai sifat suka dengan keindahan, menjadikan rambut sebagai penunjang penampilan seseorang. Bahkan ada ungkapan yang menunjukkan betapa pentingnya rambut bagi penampilan seseorang, yaitu : rambut adalah mahkota kecantikan seseorang (Dalimartha dan soedibyo, 1999).
Rambut mempunyai peran dalam proteksi terhadap lingkungan yang merugikan, antara lain suhu dingin atau panas, dan sinar ultraviolet. Rambut juga berfungsi sebagai pengatur suhu, pendorong penguapan keringat, dan sebagai indera peraba yang sensitif (Harahap, 2000). Ada beberapa faktor yang dapat mengakibatkan perubahan kondisi kulit kepala dan rambut seperti faktor usia lanjut, depresi, metabolisme, nutrisi, vaskularisasi, suhu, peradangan sistemik atau setempat, dan obat–obatan (Djuanda, 2005). Perawatan rambut tidak cukup hanya menggunakan shampo dan condisioner saja, karena rambut merupakan sel yang hidup maka perlu dipelihara, dirawat sehingga dapat hidup sehat dan indah. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan hair tonic (Wasitaatmadja, 1997).
Daun teh hijau (Camellia sinensis, L.) secara tradisional mempunyai banyak khasiat, yaitu digunakan untuk mengatasi sakit kepala, diare, kolesterol dan darah tinggi, kencing manis, infeksi saluran cerna, mengurangi terbentuknya karang gigi, penyubur, dan penghitam rambut (Dalimartha, 1999).
Teh hijau (Camellia Sinensis, L.) telah dikenal penggunaannya dalam kehidupan sehari–hari sebagai minuman, serta nutraseutikal dengan memanfaatkan efek farmakologinya yaitu antioksidan, dan antikanker (Mahmood,
2
2010). Daun teh hijau telah dikonsumsi sajak usia dini sebagai makanan yang
aman, tidak ada efek yang menunjukkan jika mengkonsumsi teh hijau dalam waktu yang lama. Teh hijau juga menunjukkan potensi besar untuk kegiatan pertumbuhan rambut. Hasil penelitian menurut Esfandiari dan Kelly (2005), yang menunjukan 50% dari ekstrak teh hijau fraksi polifenol yang diberikan secara oral kepada tikus yang mengalami rambut rontok, meningkat 33% tikus mengalami pertumbuhan rambut yang signifikan selama 6 bulan. Penelitian lebih lanjut juga ditunjukkan oleh Kim dan kawan-kawan (2007), yang menyatakan pertumbuhan rambut manusia dipengaruhi oleh kandungan dari daun teh hijau yaitu epigalokatekin-3- Gallat (EGCG) secara ex vivo dan in vivo,dengan mekanisme pertumbuhan rambut adalah merangsang proliferasi sel dan efek antiapoptosi pada kulit rambut sel papilla.
Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan (Ditjen, POM., 1995). Gel mempunyai beberapa keuntungan diantaranya kemampuan penyebaran yang baik pada kulit, efek dingin pada kulit akibat lambatnya penguapan air pada kulit, tidak adanya penyumbatan pori-pori kulit, kemudahan pencucian dengan air, dan pelepasan obatnya baik (Voigt, 1994).
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang formulasi gel ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis, L.) dan efektivitasnya terhadap pertumbuhan rambut tikus.
3 1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian adalah:
a. Apakah ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis, L.) dapat diformulasi dalam bentuk sediaan gel?
b. Apakah gel yang mengandung ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis, L.) memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan rambut tikus?
1.3Hipotesa
Hipotesa dalam penelitian ini adalah:
a. Ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis, L.) dapat diformulasi dalam bentuk
sediaan gel.
b. Sediaan gel yang mengandung ekstrak teh hijau (Camellia sinensis, L.)
memiliki aktivitas pertumbuhan rambut pada tikus.
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Memformulasi sediaan gel yang mengandung ekstrak daun teh hijau dan pengujian stabilitas fisik sediaan gel selama penyimpanan 12 minggu pada suhu kamar.
b. Menguji aktivitas pertumbuhan rambut sediaan gel yang mengandung ekstrak daun teh hijau pada tikus.
4 1.5Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat mengenai pemanfaatan daun teh hijau sebagai penumbuh rambut yang diformulasikan dalam sediaan gel.