• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tindak Tutur Ilokusi Permohonan dan Penolakan dalam Percakapan Bahasa Jepang (Studi Kasus Buku Nameraka Nihongo Kaiwa)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tindak Tutur Ilokusi Permohonan dan Penolakan dalam Percakapan Bahasa Jepang (Studi Kasus Buku Nameraka Nihongo Kaiwa)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

62 ABSTRAK

Analisis Tindak Tutur Ilokusi Permohonan dan Penolakan dalam

Percakapan Bahasa Jepang (Studi Kasus Buku Nameraka Nihongo Kaiwa)

Percakapan adalah peristiwa berbahasa lisan antara dua atau lebih penutur

yang saling memberikan informasi dan mempertahankan hubungan yang baik.

Dari setiap proses percakapan tersebut mengakibatkan peristiwa tutur dan tindak

tutur. Peristiwa tutur adalah interaksi yang terjadi antara penutur dan lawan tutur

dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu. Tindak tutur adalah segala tindak tutur

yang dilakukan melalui berbahasa, segala yang kita lakukan ketika berbahasa.

Tindak tutur sangat dekat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Salah

satu tindak tutur yang saling berhubungan pada saat bertutur adalah tindak tutur

permohonan dan penolakan. Dalam hal ini banyak bentuk tindak tutur

permohonan dan penolakan yang sesuai dengan status sosial, jenis kelamin, usia,

dan lain-lain.

Pada skripsi ini ada 2 rumusan masalah :

1. Apa bentuk-bentuk tindak tutur permohonan dan penolakan pada

percakapan bahasa Jepang dalam buku Nameraka Nihongo Kaiwa ?

2. Bagaimana penggunaan tindak tutur permohonan dan penolakan pada

percakapan bahasa Jepang dalam buku Nameraka Nihongo Kaiwa ?

Penulis menggunakan teori pragmatik, tindak tutur ilokusi, teori mengenai

bentuk permohonan dan penolakan bahasa Jepang, teori kesantunan bahasa

Jepang, dan teori kontekstual.

(2)

63

Setelah menganalisis data mengenai tindak tutur ilokusi permohonan

dan penolakan dalam bahasa Jepang khususnya dalam buku Nameraka Nihongo

kaiwa, dapat disimpulkan :

4. Tindak tutur ilokusi permohonan dan penolakan yang terdapat dalam buku

Nameraka Nihongo Kaiwa masing-masing berjumlah 13 percakapan. Namun,

penulis menganalisis hanya 7 percakapan bentuk permohonan dan 5

percakapan bentuk penolakan.

5. Bentuk dan penggunaan tindak tutur permohonan yang terdapat dalam buku

Nameraka Nihongo Kaiwa, yaitu :

h. Verba te ‘て’, digunakan oleh keluarga dan hubungan yang dekat, baik

laki-laki maupun perempuan bisa menggunakan bentuk ini.

i. Verba te kure ‘てくれ’, digunakan oleh laki-laki, teman akrab, seusia,

maupun orang yang lebih muda.

j. Verba te moraemasenka ‘てもらえませんか’, digunakan kepada siapa

saja, sebagai rasa hormat terhadap lawan tutur.

k. Verba te kureru ‘て く れ る’, digunakan oleh orang yang berada

disebelahnya, orang yang sudah akrab, seusia, atau orang yang lebih

muda.

l. Verba te kurenai ‘て く れ な い’, digunakan oleh orang dekat seperti

keluarga dan teman.

m. Verba te kudasai ‘てください’, digunakan oleh orang yang memiliki

hak/pangkat yang sama atau orang yang lebih rendah kedudukannya.

(3)

64

Bentuk ini juga bersifat umum, lawan tutur atau penutur beranggapan

bahwa hal yang diinginkan adalah hal yang wajar.

n. Bentuk permohonan secara tak langsung, digunakan oleh siapa saja dan

kepada siapa saja. Hal ini dikarenakan bentuk ini besifat umum,

menunjukkan ungkapan yang digunakan untuk memaparkan keadaan

sekarang seperti perasaan, keadaan, dan keinginan.

6. Bentuk dan penggunaan tindak tutur ilokusi penolakan yang terdapat dalam

buku Nameraka Nihongo Kaiwa, yaitu :

c. Penolakan Secara Langsung

2. Bentuk い や, digunakan oleh orang seusia atau orang yang lebih

muda.

d. Penolakan Secara Tak Langsung

4. Bentuk penolakan yang menjelaskan alasan, penyebab kepada penutur

mengapa menolak dalam buku Nameraka Nihongo Kaiwa ada dua,

yaitu :

c. Bentuk penolakan pada cuplikan 2, digunakan oleh tamu kepada

petugas stasiun untuk menolaknya.

d. Bentuk penolakan pada cuplikan 4, digunakan oleh sesama tamu,

namun tamu yang usianya lebih tua menolak tamu yang usianya

lebih muda.

5. Bentuk penolakan yang mengulangi pernyataan penutur, digunakan

oleh teman, seusia, rekan kerja, atau orang yang lebih muda.

6. Bentuk penolakan pengisi waktu jeda, digunakan oleh teman, keluarga,

dan orang yang lebih muda.

(4)

65

4. Ragam bahasa yang digunakan dalam tindak tutur permohonan dan

penolakan dalam buku Nameraka Nihongo Kaiwa adalah ragam bahasa

teineigo, kenjoogo, dan futsuu kei.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur percakapan dalam novel Tanah Tabu terdapat empat jenis tindak tutur ilokusi, yaitu (1) tindak tutur ilokusi representatif, (2)

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan jenis tindak tutur ilokusi yang terdapat pada percakapan antarpemain dalam film Hors de Prix, 2) mendeskripsikan

Berdasarkan hasil penelitian, bentuk tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam novel Eliana karya Tere Liye mencakup kelima tindak tutur ilokusi, yaitu ilokusi representatif,

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, terdapat 5 wujud tindak tutur ilokusi yaitu tindak tutur asertif, tindak tutur direktif, tindak tutur ekspresif, tindak tutur

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi hanya pada bentuk tindak tutur ilokusi serta struktur percakapan pasangan berdampingan atau besesuaian yang terdapat pada setiap

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi bahasa prokem dalam percakapan anak remaja, mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan jenis ilokusi beserta jenis kalimat dalam tindak tutur guru dan respons (perlokusi) beserta jenis kalimat

KESIMPULAN Berdasarkan temuan penelitian, bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat di dalam tuturan masyarakat dusun Sirisurak adalah bentuk tindak tutur asertif yang