• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Kuat Sinyal Radio Pemancar Dengan Dioda Germanium Dan Atmega 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Kuat Sinyal Radio Pemancar Dengan Dioda Germanium Dan Atmega 8"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Dioda Germanium

Dioda adalah komponen aktif semikonduktir yang terdiri dari persambungan

(junction) P-N. Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata

dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan

arus searah saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup,

dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang

katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air

dari depan katup.

Gambar 2.1 Spesifikasi Dioda Germanium

Simbol Umum Dioda

(2)

Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat garis

yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara

kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda (kaki

positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai katoda (kaki negatif = N).

Fungsi Dioda antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai penyearah, untuk dioda bridge.

2. Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener. 3. Pengaman/sekering.

4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas/membuang level sinya yang ada di atas atau dibawah level tegangan tertentu.

5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu sinya AC.

6. Sebagai pengganda tegangan.

7. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode).

8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier. 9. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo.

10.Sebagai rangkaian VCD (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor

2.2 Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar

elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering juga disebut dengan

(3)

keluarga masing-masing mikrokontroler mempunyai spesifikasi tersendiri namun

masih kompatibel dengan pemrogramannya.

Pada saat ini penggunaan mikrokontroler dapat kita temui pada berbagai

peralatan, misalnya peralatan yang terdapat dirumah, seperti telepen digital,

microwave oven, televisi, mesin cuci, sistem keamanan rumah, PDA, dll. Mikrokontroler dapat kita gunakan untuk berbagai aplikasi misalnya untuk

pengendalian, otomasi industri, akusisi data, telekomunikasi dan lain-lain.

Keuntungan menggunakan mikrokontroler yaitu harganya murah, dapat

diprogram berulang kali, dan dapat kita program sesuai dengan keinginan kita.

Saat ini keluarga mikrokontroler yang ada dipasaran yaitu Intel 8084 dan 8051

(MCS51), Motorola 68HC11, Micochip PIC, Hitachi H8, dan Atmel AVR.

2.2.1 Sejarah Mikrokontroler

Mikrokontroler dikembangkan dari mikroprosesor. Berikut ini sejarah

perkembangan teknologi mikroprosesor dan mikrokontroler.

 Tahun 1617, John Napier menemukan sistem untuk melakukan perkalian dan

pembagian berdasarkan logaritma.

 Tahun 1694, Gottfriend Wilhelm Leibniz membuat mesin mekanik yang

dapat melakukan operasi +, -, *, /, dan akar kuadrat.

 Tahun 1835, Charles Babbage mengusulkan computer digital pertama didunia

menggunakan punched card untuk data dan instruksi, serta program control

dengan unit aritmatika dan unit penyimpanan.

 Tahun 1850, George Boole, mengembangkan symbolic logic termasuk

(4)

 Tahun 1946, Von Neuman menyarankan bahwa instruksi menjadi kode

numerik yang disimpan pada memori. Komputer dan semua desain

mikrokontroler didasarkan pada komputer Von Neuman.

 Tahun 1948, Transistor ditemukan. Dengan dikembangkannya konsep

software, pada tahun 1948 mulai adanya perkembangan hardware penting untuk transistor.

 Tahun 1959, IC (Integrated Circuit) pertama dibuat.

 Tahun 1971, Intel 4004 dibuat, yang merupakan Mikroprosesor pertama.

Terdiri dari 2250 transistor. Kemudian intel membuat Intel 8008,

mikroprosesor 8 bit. Semakin besar ukuran bit berarti mikroprosesor dapat

memproses lebih banyak data.

 Tahun 1972, TMS 1000, buatan Texa Instrumen, Mikrokontroler pertama

yang dibuat.

 Tahun 1974, beberapa pabrikan IC menawarkan mikroprosesor dan

pengendalian menggunakan mikroprosesor yang ditawarkan pada saat itu

yaitu 8080, 8085, Motorola 6800, signetic 6502, Zilog z80, dan Texas

Instrumens 9900 (16 bit).

 Tahun 1978, mikroprosesor 16 bit menjadi lebih umum digunakan yaitu Intel

8086, Motorola 68000 dan Zilog Z8000. Sejak saat itu pabrik mikroprosesor

terus mengembangkan mikroprosesor dengan berbagai keistimewaan dan

asristektur. Mikroprosesor yang dikembangkan termasuk mikroprosesor 32

bit seperti Intel Pentium, Motorola Dragon Ball, dan beberapa mikrokontroler

(5)

2.2.2 Mikrokontroler ATMEG 8

Atmega 8 adalah low power mikrokontroler 8 bit dengan arsitektur RISC. Mikrokontroler ini dapat mengeksekusi perintah dalam satu periode clock untuk

setiap instruksi. Berikut ini adalah contoh gambar Atmega 8 yang terdapat pada

gambar 2.3 dibawah ini.

Gambar 2.3 AT MEGA 8

Mikrokontroler ini diproduksi oleh atmel dari seri AVR. Untuk seri AVR

ini banyak jenisnya, yaitu Atmega 8, Atmega 8535, Mega 8515, Mega 16, dan

lain-lain. Mikrokontroler Atmega 8 ini sangat murah dan mempunyai fasilitas

yang sangat memadai untuk mengembangkan berbagai aplikasi.

Keuntungan lainnya dalam menggunakan ATMEGA 8 ini, jika ada

perubahan cara kerja sistem maka kita tidak perlu merubah rangkaiannya, tetapi

hanya dengan merubah program-program yang lama dengan memasukkan

program-program atau instruksi yang baru.

2.2.3 Fitur ATMEGA 8

Beberapa fitur dari Atmega 8 adalah sebagai berikut:

1. Mikrokontroler AVR 8 bit yang memiliki kemampuan tinggi, dengan daya

rendah.

(6)

3. Memiliki kapasitas Flash Program 8 Kbyte, EEPROM 512 Byte dan SRAM 1

Kbyte.

4. Saluran I/O sebanyak 22 buah yaitu Port B, Port C, dan Port D. 5. CPU yang terdiri dari 22 register.

6. Unit interupsi internal dan eksternal.

7. Port USART untuk komunikasi serial. 8. Fitur Peripheral

 Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan

- 2 (dua) buah Timer/Counter 8 bit dengan Presculer terpisah dan Mode Compare.

- 1 (satu) buah Timer/Counter 16 bit dengan Presculer terpisah dan

Mode Compare, dan Mode Capture.

 Real Time Counter dengan Oscilator tersendiri.

 4 chanel PWM.

 8 chanel, 10 bit ADC.

 Byte-oriented Two-wire Serial Interface

 Programmable Serial USART.

 Antarmuka SPI.

 Whatchdog Timer dengan oscilator internal.

(7)

2.2.4 Pin AVR ATMEGA 8

Kaki (pin) Atmega 8 dapat dilihat pada gambar 2.4 dibawah ini :

Gambar 2.4 Kaki (pin) ATMEGA 8

ATmega 8 memiliki 28 pin, yang masing-masing pinnya memiliki fungsi

yang berbeda-beda baik sebagai port maupun sebagai fungsi lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing kaki ATmega 8.

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya. 2. GND merupakan pin Ground.

3. Port B (PB7...PB0)

Didalam Port B terdapat XTAL 1, XTAL 2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B

adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat

digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit

bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin yang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan

(8)

rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai

output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dapat dipilih oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous Timer/Counter 2 PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk saluran input timer. Fungsi-fungsi Port B dapat dilihat lebih mudah seperti pada table di bawah ini :

Table 2.1 Fungsi Khusus Port B

Pin Fungsi Khusus

PB7 Merupakan pin masukan clock eksternal TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1) PB6 Merupakan pin masukan clock eksternal TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2) PB5 SCK (SPI Bus Serial Clock)

PB4 MISO (SPI Bus Master Input / Slave Output)

PB3 MOSI (SPI Bus Master Output /Slave Output)

OC2 (Timer/ Counter 2 Output Compare Match Output)

PB2 ŜŜ (SPI Slave Select Input)

OCI B (Timer/Counter 1 Output Compare B Match Output) PB1 OCI A (Timer/Counter 1 Output Compare A Match Output) PB0 ICP (Timer/Counter 1 Input Coapture Pin)

4. Port C (PC6….PC0)

Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam

masing-masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari

(9)

dengan pin-pin yang terdapat port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse

tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika

level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun

clock-nya tidak berkerja. 5. Port D (PD7…PD0)

Port D merupakan 8-bit bi- directional I/O dengan Internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini

tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada portini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.

Fungsi-fungsi Port D dapat dilihat lebih mudah seperti pada table di bawah ini : Table 2.2 Fungsi Khusus Port B

Pin Fungsi Khusus

PD7 AIN1 (Analog Comparator Negative Input) PD6 AIN0 (Analog Comparator Positive Input) PD5 T1 (Timer/Counter 1 External Counter Input) PD4 XCK (USART External Clock Input/Output)

(10)

disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC

digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter.

7. AREF

Merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

2.2.5 Blok Diagram ATMEGA 8

(11)

2.2.6 Arsitektur Mikrokontroler AVR RISC

Gambar 2.6 Arsitektur Mikrokontroler AVR RISC

(12)

Dari gambar diatas AVR, menggunakan arsitektur Harvard dengan memisahkan antara memori dan bus untuk program dan data untuk menghasilkan kemampuan dan kecepatan. Instruksi dalam memori program dieksekusi dengan

pipelining single level. Dimana ketika satu instruksi dieksekusi, intruksi berikutnya diambil dari dari memori program. Konsep ini mengakibatkan

instruksi dieksekusi setiap clock cycle. CPU terdiri dari 32 x 8 bit purpose register

yang dapat diakses dengan cepat dalam satu clock cycle, yang mengakibatkan operasi Arithmetic Logic Unit (ALU) dapat dilakukan dalam satu cycle. Pada operasi ALU, dua operand berasal dari regester, kemudian operasi dieksekusi dan hasilnya disimpan kembali pada regester dalam satu clock cycle. Operasi aritmatika dan logic pada ALU akan mengubah bit-bit yang terdapat pada Status Register (SREG). Proses pengambilan instruksi dan pengeksekusian instruksi berjalan secara parallel, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.8 Proses pengambilan instruksi dan pengeksekusian instruksi secara pararel

Instruksi 1 : Fetching 1 Executing 1

Instruksi 2 : Fetching 2 Executing 2

(13)

2.2.7 General Purpose Register AVR

Gambar 2.10 General Purpose Register AVR

Gambar diatas menunjukkan struktur 32 general purpose register yang terdapat di dalam CPU, masing-masing register ditentukan juga dalam alamat memori data, dipetakan kedalam 32 lokasi pertama data user. Walaupun tidak secara fisik diimplementasikan sebagai lokasi SRAM, namun pengaturan ini

memberikan flexsibilitas dalam mengakses register, seperti register pointer X, Y, dan Z dapat diset menuju index dari register file manapun.

2.2.8 Stack Pointer

Stack digunakan untuk menyimpan data sementara, untuk menyimpan

variable local dan untuk menyimpan return address setelah interrupt dan pemanggilan subrutin. Stack pointer selalu menunjukkan ke puncak stack. Stack

diimplementasi mulai dari lokasi memori tertinggi ke lokasi memori terendah,

(14)

2.2.9 Peta Memori AVR ATmega 8

Gambar 2.12 Peta Memori AVR ATmega 8

Memori atmega terbagi menjadi tiga yaitu :

1. Memori Flash

Memori flash Adalah memori ROM tempat kode-kode program berada.

Kata flash menunjukkan jenis ROM yang dapat ditulis dan dihapus secara

elektrik. Memori flash terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian aplikasi

dan bagian boot. Bagian aplikasi adalah bagian kode-kode program aplikasi berada. Bagian boot adalah bagian yang digunakan khusus untuk booting awal yang dapat diprogram untuk menulis bagian aplikasi tanpa

melalui programmer/downloader, misalnya melalui USART. 2. Memori data

Memori data adalah memori RAM yang digunakan untuk keperluan

(15)

assembler setiap instruksi harus melibatkan GPR. Dalam bahasa C

biasanya digunakan untuk variabel global atau nilai baik fungsi dan

nilai-nilai yang dapat memperingan kerja ALU. Dalam istilah processor

komputer sehari-hari GPR dikenal sebagai “chace memory”, I/O register

dan Aditional I/O register yang difungsikan khusus untuk mengendalikan berbagai pheripheral dalam mikrokontroler seperti pin port, timer/counter,

usart dan lain-lain. Register ini dalam keluarga mikrokontroler MCS51 dikenal sebagai SFR (Special Function Register)

3. EEPROM

EEPROM adalah memori data yang dapat mengendap ketika chip mati

(off), digunakan untuk keperluan penyimpanan data yang tahan terhadap gangguan satu daya.

2.2.10 Status Register (SREG)

Pada AVR status register mengandung beberapa informasi mengenai hasil

dari kebanyakan hasil eksekusi instruksi aritmatik. Informasi ini digunakan untuk

altering arus program sebagai kegunaan untuk meningkatkan performa

pengoperasian. Register ini di-update setelah operasi ALU (Arithmetic Logic Unit) hal tersebut seperti yang tertulis dalam datasheet khususnya pada bagian

Instruction Set Reference. Dalam hal ini untuk beberapa kasus dapat membuang penggunaan kebutuhan instrukasi perbandingan yang telah didedikasikan serta

dapat menghasilkan peningkatan dalam hal kecepatan dank ode yang lebih

(16)

setelah kembali dari interupsi. Namun hal tersebut harus dilakukan melalui

software. Berikut adalah gambar status register.

Gambar 2.13 Status Register Atmega 8

 Bit 7 (I)

Merupakan bit Global Interrupt Enable. Bitini harus di-set agar semua perintah interupsi dapat dijalankan. Untuk perintah interupsi individual akan

di jelaskan pada bagian yang lain. Jika bit ini di-reset, maka semua perintah interupsi baik yang individual maupun yang secara umum akan di abaikan.

Bit ini akan dibersihkan atau cleared oleh hardware setelah sebuah interupsi di jalankan dan akan di-set kembali oleh perintah RETI. Bit ini juga dapat di-set dan di-reset melalui aplikasi SEI dan CLL.

 Bit 6(T)

Merupakan bit Copy Storage. Instruksi bit Copy Instructions BLD (Bit Load) and BST (Bit Store) menggunakan bit ini sebagai asal atau tujuan untuk bit

yang telah dioperasikan. Sebuah bit dari sebuah register dalam RegisterFile

dapat disalin ke dalam bit ini dengan menggunakan instruksi BST, dan

sebuah bit di dalam bit ini dapat disalin ke dalam bit di dalam register pada

Register File dengan menggunakan perintah BLD.

 Bit 5 (H)

(17)

 Bit 4 (S)

Merupakan Signbit. Bit ini selalu merupakan sebuah ekslusif di antara

Negative Flag (N) dantwo’s Complements Overflow Flag (V)

 Bit 3 (V)

Merupakan bitTwo’s Complement Overflow Flag. Bit ini menyediakan fungsi

aritmatika dua komplemen.

 Bit 2 (N)

Merupakan bitNegative Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil negative di dalam sebuah fungsi logika atai aritmatika.

 Bit 1(Z)

Merupakan bit Zero Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil nol “0” dalam

sebuah fungsi aritmatika atau logika.

 Bit 0 (C)

Merupakan bit Carry Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah Carry atau sisa dalam sebuah aritmatika atau logika.

2.2.11 Timer/Counter 0

Timer/counter 0 adalah sebuah Timer/counter yang dapat mencacah sumber pulsa/clock dari dalam chip (timer) ataupun dari luar chip (counter) dengan kapasitas 8-bit atau 256 cacahan. Timer/counter dapat digunakan untuk:

1. Timer/counter biasa

2. Clear timer on compare match (selain atmega 8) 3. Generator frekuensi (selain atmega 8)

(18)

2.2.12 Komunikasi Serial pada Atmega 8

Komunikasi serial merupakan komunikasi yang relative lambat

dibandingkan dengan komunikasi parallel. Oleh karena itu, komunikasi serial

sering melibatkan interupsi untuk mengetahui apakah pengiriman mampu

menerima data yang telah selesai atau yang belum selesai dikirim.

Metode yang paling aman untuk proses pengiriman dan penerimaan saat

serial adalah dengan menyediakan buffer untuk kedua proses tersebut. Data yang

akan dikirim tidak secara langsung diberikan kepada SBUF, melainkan diberikan

kepada buffer. Demikian juga dengan pengambilan data yang tidak langsung dari

SBUF, melainkan diambil dari buffer, perpindahan keduanya diserahkan kepada

prosedur dalam intrupsi serial.

Pada mikrokontroler AVR Atmega 8 memiliki Port USART yang terdapat

pada pin 2 dan pin 3 untuk melakukan komunikasi data antara mikrokontroler

dengan mikrokontroler ataupun mikrokontroler dengan komputer. USART dapat

difungsikan sebagai transmisi data sinkron, dan asinkron. Sinkron berarti clock

yang digunakan antara transmiter dan receiver satu sumber clock. Sedangkan asinkron berarti transmiter dan receiver mempunyai sumber clock

sendiri-sendiri.USART terdiri dalam tiga blok yaitu clock generator, transmiter, dan

(19)

Gambar 2.14 Blok USART

Clock generator

Clock generator berhubungan dengan kecepatan transfer data (baud rate) register yang bertugas menentukan baud rate adalah register pasangan.

USART transmiter

Usart transmiter berhubungan dengan data pada Pin TX. Perangkat yang

sering digunakan seperti register UDR sebagai tempat penampungan data

yang akan ditransmisikan. Flag TXC sebagai akibat dari data yang ditransmisikan telah sukses (complete), dan flag UDRE sebagai indikator jika UDR kosong dan siap untuk diisi data yang akan ditransmisikan lagi.

USART receiver

Usart receiver berhubungan dengan penerimaan data dari Pin RX. Perangkat yang sering digunakan seperti register UDR sebagai tempat penampung data

yang telah diterima, dan flag RXC sebagai indikator bahwa data telah sukses

(20)

2.3 Analog to Digital Converter (ADC)

ADC adalah suatu alat yang mampu untuk mengubah sinyal atau tegangan

analog menjadi informasi digital. Resolusi ADC selalu dinyatakan sebagai jumlah

bit-bit dalam kode keluaran digitalnya. Misalnya, ADC dengan resolusi n-bit

memiliki 2n kode digital yang mungkin dan berarti juga memiliki 2n step level. Jika resolusi ADC semakin tinggi, maka semakin banyak kemungkinan nilai-nilai

analog yang bisa disajikan.Misalnya ADC dengan resolusi 8 bit menghasilkan

bilangan 0 samapi 225 (256 bilangan 255 step), dengan demikian tidak mungkin menyajikan semua kemungkinan nilai-nilai analog. Jika sekarang resolusinya menjadi

10 bit maka akan menghasilkan bilangan 0 dengan 1023 (1024 bilangan dan 1023

step).

VADC = � �� � �� x VREF

Nilai Digital = � x 256

Fitur-fitur pada arsitektur ADC mikrokontroler AVR adalah sebagai berikut :

 Resolusi maksimum 10 bit (dapat dipilih resolusi 8 bit)

 0.5 LSB Integral Non Linearity

 Akurasi mutlak ± 2 LSB

 Waktu konversi 13 – 260 µs

 Pengambilan sampel sampai 15 kilo sampel per detik pada resolusi

maksimum

(21)

 7 kanal masukan differensial dan 2 kanal masukan differential dengan opsi

penguatan 10 x dan 200x

 Jangkauan tegangan masukan ADC 0-VCC

 Tegangan refrensi 2,56 V internal yang dipilih

 Mode konversi tunggal

Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengubah sinyal analog

menjadi sinyal digital yang nilainya proposional. Jenis ADC yang biasa

digunakan dalam perancangan adalah jenis successive approximation convertion

atau pendekatan bertingkat yang memiliki waktu konveksi jauh lebih singkat dan

tidak tergantung pada nilai masukan analognya atau sinyal yang akan diubah.

Diagram blok pengubah sinyak analog ke dalam digital ditunjukkan pada gambar

2.21 berikut ini :

Gambar 2.15 Diagram blok ADC

Prinsip kerja rangkaian pada gambar 2.21 tersebut adalah jika sinyal

masukan mulai konversi dari unit kendali diberi logika “0”, maka register SAR

(22)

DAC (Digital to Analog) menjadi nol. Pada waktu sinyal “mulai konversi”

kembali menjadi tinggi operasi konversi segera dimulai.

Proses konversi diawali dengan pengesetan bit paling berarti (MSB)

register SAR oleh kendali. Selanjutnya data digital dalam register SAR di

konversi ke analog oleh DAC. Hasil konversi Vout oleh unit dibandingkan dengan

sinyal masukan Vin oleh unit pembanding. Bila Vout lebih besar dari pada Vin

maka unti pembanding akan mengirimkan sinyal negative ke unit kendali. Dengan

adanya sinyal negative ini, unit kendali akan mereset bit paling berarti (MSB)

register SAR. Sebaliknya, jika Vout lebih kecil dari Vin, unit pembanding akan

mengirimkan sinyal positif ke unit kendali. Dengan sinyal positif ini, unit kendali

tetap mengeset bit paling berarti (MSB).

Pada pulsa clock berikutnya uit terkendali akan mengeset bit yang lebig rendah yaitu bit ke 7 register SAR. Kemudian data dikonversikan oleh unit DAC

dan hasil konversi Vout dibandingkan dengan sinyal masukan Vin. Sinyal hasil

perbandingan akan menentukan unit kendali untuk mengeset dan mereset register

SAR. Demikian proses ini berlangsung sampai diperoleh nilai Vin sama dengan

nilai Vout .Apabila konversi telah selesai, unit kendali mengirimkan sinyal ‘selesai

konversi’ yang berlogika rendah.

2.4 Pemrograman Mikrokontroler Menggunakan Code Vision Avr (Bahasa C)

Penggunaan mikrokontroler yang diterapkan berbagai rumah tangga,

(23)

pendidikan. Banyak varian dan type dari mikrokontroler yang dipelajari dan

digunakan di dunia pendidikan.

Akar dari bahas C adalah dari bahasa BCPL yang dikembangkan oleh

Martin Richhards pada tahun 1967. Bahasa ini memberikan ide kepada Ken

Thompson yang kemudian mengembangkan bahasa yang disebut dengan B pada

tahun 1970. Perkembangan selanjutnya dari bahasa B adalah bahasa C oleh

Dennis Ricthie sekitar 1970-an di Bell Telephone Laboratories Inc (sekarang

adala AT & T Bell Laboratories). Bahasa C pertama kali digunakan di computer

Digital Equipment Corporation PDP-11 yang menggunakan system operasi

UNIX.

C adalah bahasa yang standar, artinya satuan program yang tertulis dengan

versi bahas C tertentu akan dapat dikoompilasi dengan versi bahasa C yang lain

dengan sedikit modifikasi. Standar bahasa C yang asli adalah standar dari UNIX.

Patokan standar UNIX ini diambil dari buku yang ditulis oleh Brian Kerninghan

dan Dennis Ritehiie yang berjudul “The C Programming Language”, diterbitkan

oleh Prentice Hall tahun 1978.

Beberapa alasan mengapa bahasa C banyak digunakan, diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Bahasa C hampir tersedia di semua jenis komputer

Bahasa C ini merupakan bahasa komputer yang tersedia baik di komputer

(24)

2. Kode bahasa C sifatnya portable.

Aplikasi yangditulis dengan bahasa C untuk suatu computer tersebut dapat

digunakan di computer lain hanya dengan modifikasi yang sedikit saja.

3. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci.

Semakin sedikit kata-kata kunci yang digunakan disuatu bahasa, semakin

mudah bagi pemakai untuk mempelajari dan menggunakan bahasa

tersebut.

4. Proses executable program bahasa Ctebih cepat.

Karena philosopi dari bahasa C yang menyediakan sedikit kata-kata kunci,

maka konsekuensinya program hasil dari kompilasi bahasa C relativeakan

lebih cepat prosesnya dibandingkan dengan hasil dari bahasa lain.

5. Dukungan pustaka yang banyak.

Telah disebut bahwa keandalan bahasa C dicapai dengan fungsi-fungsi

pustakanya. Fungsi-fungsi pustaka ini disediakan oleh versi-versi bahasa C

masing-masing atau dapat dibeli dari sumber yang lain.

6. C adalah bahasa yang terstruktur.

Bahasa. C mempunyai struktur yang baik sehingga mudah untuk

dipahami. C disebut bahasa yang terstruktur karena menggunakan

fungsi-fungsi sebagai program-program bagiannya.

7. Selain bahasa tingkat tinggi, C juga dianggap sebagai bahasa tingkat

menengah.

Pada awalnya, bahasa C sudah digunakan untuk membuat

(25)

perangkat lunak sistem diantaranya adalah sistem operasi,

interpreter,compiler, bahasa perakit, bahasa pemrograman dan DBMS

(Database Management System).

Untuk mempunyai kemapuan seperti ini, bahasa C menggunakan

kemapuan bahasa tingkat tinggi dan bahasa tinggkat rendah yang

menghasilkan bahasa tingkat menengah. Sebagai bahasa tingkat

menengah,C menyediakan kemampuan seperti yang disediakan oleh

bahasa perakitan untuk operasi-operasi bit,byte, alamat-alamat memori,

register, BIOS (Basic Input Ouput System), DOS (DiskOperating System)

dan lain sebagainya.

8. Bahasa C adalah compiler.

Karena bahasa C sifatnya adalah compiler, maka akan menghasilkan

executable program yang banyak dibutuhkan oleh program-program

komersial.

Ada beberapa program yang dapat digunakan sebagai editor dan compiler

untuk mikrokontroler AVR, salah satunya yaitu CodeVision. CodeVision AVR

adalah salah satu alat bantu pemrograman yang bekerja dalam lingkungan

pengembangan perangkat lunak yang terintegrasi. Code vision AVR ini

merupakan cross-compiler C, Integrated Development Errvirontment (IDE), dan Automatic Program Generator yang didesain untuk mikrokontroler buatan Atmel seri AVR. Cross-compiler C mampu menerjemahkan hampir semua perintah dari

(26)

beberapa fitur untuk mengambil kelebihan khusus dari arsitektur AVR dan

kebutuhan dari sistem embedded.

CodeVisionAVR juga mempunyai Automatic Program Generator bernama

CodeWizardAVR, yang mengizinkan anda untukmenulis, dalam hitungan menit,

semua instruksi yang diperlukan untuk membuat beberapa fungsi-fungsi tertentu.

Dengan fasilitas ini mempermudah para Programmer pemula untuk belajar

pemograman mikrokontroler menggunakan CVAVR. Seperti aplikasi IDE

lainnya, CodeVision AVR dilengkapi dengan sourcecode editor, compiler, linker,

dan dapat memanggil Atmel AVR Studio untuk debugger nya.

Untukmemulai menjalankan CodeVision, buka program CodeVision

melalui menu Start/All Program/CodeVision/GodeVision AVR C Compiler

atau melalui desktop klik lambang codevision.

(27)

2.5 SOFTWARE DESAIN PCB (Printed Circuit Board) Proteus Profesional 7.7 SP2 Pro

Proteus professional merupakan kelompok software yang digunakan untuk

membantu para desainer dalam merancang dan mensimulasikan suatu rangkaian

elektronika. Software ini memiliki dua fungsi sekaligus dalam satu paket, paket

yang pertama sebagai software untuk menggambar skematik dan dapat

disimulasikan yang diberi nama ISIS. Paket kedua digunakan sebagai merancang

gambar Printed CircuitsBoard (PCB) yangdiberi nama ARES. Secara langsung, pengubahan dari skematik ke PCB dapat dilakukan dalam software Proteus Prof

7.7 ini.

Proteus Prof ISIS memiliki versi yang selalu diperbarui, mulai dari versi

7.0 sampai dengan 7.10. setiap kenaikan versi memiliki penambahan akan library

komponen yang dapat diambil dan digunakan dalam penggambaran atau

perancangan. Sebagai perancangan rangkaian elektronik terlebih dahulu

menggunakan ISIS sebagai media yang memudahkan dalam perancangan dan

simulasi. Banyaknya library dari Proteus Prof 7:7. ISIS membuat software ini

dikatakan software simulasi lengkap, yaitu dari komponen-komgonen pasif,

Analog, Trasistor, SCR, FET, jenis button atau tombol, jenis saklar atau relay, IC

digital IC penguat, IC programmable (mikrokontroler) dan IC memory. Selain

didukung dengan kelengkapan komponen, juga didukung dengan kelengkapan

alat ukur seperti volumeter, Ampere meter, Oscilloscope, signal Analyzers, serta

pembangkit frekuensi. Kelengkapan fitur yang disediakan ini menjadi Proteus

(28)

2.5.1 Fungsi Tiap Fitur Proteus Prof 7.7

Tampilan window proteus professional ISIS 7 seperti di bawah ini, dan

(29)

Center at Cursor

Zoom in Zoom out

Zoom to view sheet Zoom to area

Membuat area tengah tampilan gambar dengan bertumpu pada cursor

Memperbesar gambar Memperkecil gambar

Menampilkan keseluruhan gambar Memperbesar gambar dengan memilih area yang dikehendaki

Mini View Menampilkan gambar dalam bentuk

tampilan kecil seluruh area gambar Component List Daftar komponen yang telah diuambil

dari Library

Pick From Library Mengambil komponen pada library yang akan diletakkan pada component list Mengambil dan menggunakan terminal yang dibutuhkan dalam rangkaian (VCC, Gnd, Input, Output).

Memilih pembangkit pulsa yang akan digunakan.

Terminal dengan tampilan nilai dari jalur koneksi komponen dengan menampilkan besaran tegangan

Terminal dengan tampilan nilai dari jalur koneksi komponen dengan menampilkan besaran arus.

Mengambil alat ukur yang akan digunakan (CRO, Volmeter, Ampere meter, AFG, Signal Analyyzer). Membuat gambar kotak atau persegi 2D pada area gambar.

Membuat gambar lingkaran 2D area gambar.

Membuat gambar Arc atau garis lengkung 2D pada area gambar.

Menambahkan tulisan text 2D pada area gambar.

Rotate and Mirror Rotate Clockwise Rotate anticlockwise

Merotasi obyek searah jarum jam

(30)

X Mirror Y Mirror

Mencerminkan obyek kearah X Mencerminkan obyek kearah Y Play and Simulation Operaion

Play

Step Pause Stop

Menjalankan simulasi rangkaian yang telah dibuat

Menjalankan simulasi secara tahap pertahap

Gambar

Gambar 2.1 Spesifikasi Dioda Germanium
gambar 2.3 dibawah ini.
Gambar 2.4 Kaki (pin) ATMEGA 8
Table 2.1 Fungsi Khusus Port B
+7

Referensi

Dokumen terkait

19) menyusun laporan dalam rangka audit komunikasi sebagai ketua; 20) menyusun konsep pengembangan sistem informasi dan kehumasan; 21) menyusun konsep strategi pelayanan

Langkah atau meja keempat Posyandu sekaligus adanya penyuluhan kesehatan, menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan yang digambarkan

Aplikasi hanya mampu mengirimkan dokumen tipe text (txt) dan portable document format (pdf) sebagai pesan faksimili, mengingat kedua format ini bersifat public license dan

Metode pelaksanaan pekerjaan balok dilakukan dengan metode bekisting konvensional. Dimulai dengan pembuatan gambar rencana penulangan dan struktur yang disebut shop drawing

1.2.3 Bagaimana hasil penelitian tentang pengaruh penambahan jus tomat pada media Vacin & Went (VW) terhadap pertumbuhan planlet anggrek Dendrobium

Dalam era komunikasi saat ini kebutuhah informasi yang cepat, murah, dan dapat diakses dimana saja sangatlah perlu untuk mempermudahkan kinerja manusia.Teknologi

Persamaan transpor pencemar didapat dari sebuah elemen volume media rpori yang diturunkan dari hukum kekekalan massa merupakan Persamaan Diferensial Parsial (PDP).

(FISIP