• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFLASI PENYEBAB DAN BIAYA material dan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INFLASI PENYEBAB DAN BIAYA material dan (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

INFLASI : PENYEBAB DAN

BIAYA

EKONOMI

(2)

MANAJEMEN TRIMESTER

TAHUN I

1616.1111.0933

INFLASI : PENYEBAB DAN BIAYA

Pengertian Inflasi adalah suatu kondisi perekonomian dimana harga-harga secara keseluruhan mengalami kenaikan dalam waktu yang panjang. Secara umum inflasi bisa terjadi karena jumlah uang yang beredar lebih banyak dari pada uang yang dibutuhkan.Gejala ekonomi ini tidak pernah bisa dihilangkan sampai tuntas.Maka biasanya usaha yang dilakukan adalah hanya sebatas sampai mengurangi dan sebagai alat tukar.Ketika semua harga naik maka nilai uang jatuh.

TINGKAT HARGA-HARGA DAN NILAI UANG

Fakta mengatakan bahwa orang bersedia untuk memberikan banyak uang untuk ditukar dengan barang atau jasa yang Ia perlukan agar dapat memuaskan keinginannya. Inflasi lebih mengenai nilai uang daripada nilai barang. Ketika tingkat harga naik, konsumen harus membayar lebih untuk barang-barang dan jasa yang mereka beli. Karena ingkat harga merupakan pengukur nilai uang apabila tingkat harga mengalami kenaikan berarti nilai uang lebih rendah karena setiap lembar mata uang lokal hanya dapat membeli barang dan jasa dengan jumlah yang lebih sedikit.

JUMLAH UANG YANG BEREDA, PERMINTAAN UANG, DAN KESEIMBANGAN MONETER

(3)

tingkat harga yang tinggi berarti nilai uang rendah, mengakibatkan meningkatnya jumlah permintaan uang. Jika tingkat harga di atas titik keseimbangan, masyarakat menyimpan uang lebih banyak daripada yang telah dicetak oleh bank sentral.Jika tingkat harga turun dibawah titik keseimbangan, masyarakat ingin memiliki uang lebih sedikit daripada yang telah dicetak oleh bank sentral.

BAGAIMANA PENAWARAN DAN PERMINTAAN UANG DETERMINE TINGKAT HARGA EQUILIBRIUM?

Sumbu horizontal menunjukkan jumlah uang. Sumbu vertikal kiri menunjukkan nilai uang, dan sumbu vertikal kanan menunjukkan tingkat harga. Kurva penawaran untuk uang bersifat vertikal karena jumlah uang yang dipasok ditetapkan oleh the Fed. Kurva permintaan untuk uang miring ke bawah karena orang ingin memegang jumlah uang yang lebih besar saat setiap dolar membeli lebih sedikit. Pada titik ekuilibrium, titik A, nilai uang (pada sumbu kiri) dan tingkat harga (pada sumbu kanan) telah disesuaikan untuk membawa jumlah uang yang dipasok dan jumlah uang yang diminta menjadi seimbang.

DAMPAK-DAMPAK INJEKSI MONETER

(4)

Gambar ini menunjukkan apa yang terjadi. Injeksi moneter menggeser kurva penawaran ke kanan dari MS1 ke MS2, dan ekuilibrium bergerak dari titik A ke titik B. Sebagai hasilnya, nilai uang (ditunjukkan pada sumbu kiri) menurun dari 1/2 menjadi 1/4 , dan tingkat harga ekuilibrium (ditunjukkan pada sumbu kanan) meningkat dari 2 menjadi 4. Dengan kata lain, ketika kenaikan jumlah uang beredar menghasilkan dolar lebih banyak, hasilnya adalah kenaikan tingkat harga yang membuat setiap dolar kurang berharga. . Penjelasan tentang bagaimana tingkat harga ditentukan dan mengapa hal itu dapat berubah dari waktu ke waktu disebut teori kuantitas uang. Menurut teori kuantitas, jumlah uang yang tersedia dalam ekonomi menentukan nilai uang, dan pertumbuhan dalam kuantitas Uang adalah penyebab utama inflasi. Seperti yang dikatakan ekonom Milton Friedman, "Inflasi selalu dan di mana saja merupakan fenomena moneter."

DIKOTOMI KLASIK DAN KENETRALAN MONETER

(5)

variabel riil ini disebut netralitas moneter (monetary neutrality). Untuk belajar isu-isu jangka-panjang—netralitas moneter.

KECEPATAN DAN PERSAMAAN JUMLAH

Nilai nominal keluaran (PDB nominal) dengan jumlah uang untuk membayar barang dan jasa yang baru diproduksi terhadap uang kartal selama setahun biasa disebut dengan velositas uang (velocity of money) yaitu uang merujuk pada kecepatan sebuah mata uang bergerak di dalam ekonomi.Karena inflasi meningkat jumlah uang cepat berpindah tangan. Sehingga terdapat persamaan kecepatan:

V = (P x Y) / M

Dimana, P adalah tingkat harga (deflator PDB), Y adalah jumlah keluaran (PDB riil), dan M adalah jumlah uang. (V) adalah velositas uang.

Dengan sedikit penyusunan ulang dengan aljabar, persamaan ini menjadi

M x V = P x Y

Persamaan ini dinakaman persamaan jumlah (quantity equation) karena menghubungkan jumlah uang (M) dengan nominal keluaran (P x Y). Bahwa peningkatan pada jumlah uang di dalam sebuah perekonomian terdapat tiga variabel lain: Tingkat harga pastinaik, jumlah keluaran pasti naik, atau kecepatan yang pasti turun.

HIPERINFLASI : tingkat inflasi yang sangat tinggi

didefinisikan sebagai inflasi yang melebihi 50 persen per bulan, lebih dari 1 persen per hari. Ketika biaya jadi terlalu besar dengan hiperinflasi, uang kehilangan perannya sebagai penyimpan nilai, unit hitung dan media pertukaran. Barter atau penggunaan uang komoditas menjadi biasa. Data hiperinflasi digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara jumlah uang dan tingkat harga.

PAJAK INFLASI

(6)

tax). Pajak inflasi adalah penghasilan yang dikumpulkan oleh pemerintah dengan cara mencetak uang. Pemerintah memiliki pengeluaran yang tinggi, penerimaan pajak tidak cukup, dan keterbatasan kemampuan untuk meminjam.Akibatnya, pemerintah beralih pada pencetakan uang untuk membiayai pengeluaran.Sehingga terjadi peningkatan besar dalam jumlah uang menyebabkan inflasi besar.Inflasi berakhir ketika pemerintah melakukan perbaikan fiskal.Seperti pemotongan pengeluaran pemerintah yang mengurangi perlunya pajak inflasi.

EFEK FISHER

Kenaikan pada tingkat pertumbuhan uang menaikkan tingkat inflasi, tetapi tidak memengaruhi variabel riil.Yang berkaitan dengan efek uang terhadap suku bunga. Fisher Equation menunjukkan perbedaan antara tingkat bunga riil dan nominal.

Persamaan fisher :

i = r + p

i adalah suku bunga nominal, r adalah Suku bunga riil, p adalah tingkat inflasi mempengaruhi tingkat bunga nominal. Menurut teori kuantitas, kenaikan tingkat pertumbuhan uang satu persen menyebabkan kenaikan 1% pada tingkat inflasi. Kenaikan 1% pada tingkat inflasi akan menyebabkan kenaikan 1% pada tingkat bunga nominal.

r = i – π

(7)

BEBAN-BEBAN INFLASI

1. Turunnya Daya Beli dan Kekeliruan Mengenai Inflasi

Inflasi menurunkan daya beli uang yang telah ia peroleh dengan susah payah.Saat harga naik,setiap unit pendapatan hanya akan mampu membeli barang dan jasa dengan jumlah yang lebh sedikit. Namun dari yang lainnya Ketika harga naik,para pembeli barang dan jasa membayar lebih banyak untuk barang dan jasa yang mereka beli. sehingga para penjual barang dan jasa memperoleh lebih banyak uang untuk barang dan jasa yang mereka jual. Karena sebagian besar orang memperoleh penghasilan dengan menjual jasa mereka, seperti tenaga kerja,inflasi pada pendapatan berjalan seiring dengan inflasi harga. Jadi inflasi sendiri tidak mengurangi daya beli riil masyarakat.

2. Biaya Sol Sepatu

Besarnya biaya pengangguran nilai uang yang Anda pegang disebut dengan biaya sol sepatu (shoeleather costs) akibat inflasi karena dengan lebih banyak berkunjung ke bank menyebabkan sepatu anda lebih cepat rusak. Kerugian sebenarnya dari pengurangan nilai tabungan uang bukanlah kerusakan nilai sepatu tersebut,melainkan waktu dan kenyamanan yang harus dikorbankan agar dapat memegang lebih sedikit uang dari pada yang diinginkan jika tidak ada inflasi.

3. Biaya Menu

Inflasi meningkatkan biaya menu yang harus ditanggung oleh perusahaan. Di dalam lingkungan global yang rendah inflasi saat ini, penyesuaian harga setiap tahun adalah strategi bisnis yang sesuai bagi banyak perusahaan.Namun,ketika inflasi tinggi menyebabkan biaya perusahaan naik dengan cepat,penyesuaian harga setiap tahun tidak dapat dilakukan.

4. Distorsi Pajak Akibat Inflasi

(8)

gilirannya menjadi bahan yang penting dalam pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

5. Kebingunan dan Ketidaknyamanan

Sulit untuk menilai akibat dari kebingungan dan ketidaknyamanan yang muncul akibat inflasi. inflasi menyebabkan nilai riil uang berubah pada waktu yang berbeda,menghitung keuntungan sebuah perusahaan selisih antara perolehan dan biaya lebih rumit dilakukan dalam perekonomian yang mengalami inflasi.

6. Kerugian Khusus Akibat Inflasi Tidak Terduga:Redistribusi Kekayaan secara Acak

Gambar

Gambar  ini  menunjukkan  apa  yang  terjadi.  Injeksi  moneter

Referensi

Dokumen terkait

dalam tingkat jumlah uang beredar tidak berpengaruh pada variabel riil dalam.

Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa ketika terjadi peningkatan pada jumlah uang beredar maka penerbitan sukuk akan mengalami kenaikan karena selain sebagai

Pertumbuhan jumlah uang beredar yang tinggi sering menjadi penyebab tingginya tingkat inflasi, naiknya jumlah uang beredar akan menaikkan permintaan agregat (agregate demand )

Permintaan agregat miring ke bawah ketika tingkat harga berubah pada model IS-LM, untuk setiap jumlah uang beredar M, tingkat harga P yang lebih tinggi akan mengurangi

Politik diskonto adalah kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan tingkat menurunkan tingkat bunga pada bank..

Dalam keseimbangan di pasar uang jumlah permintaan uang sama dengan jumlah uang beredar, sehingga ketika terjadi perubahan terhadap kuantitas permintaan uang yang

Apabila bank sentral menurunkan jumlah uang yang beredar, suku bunga naik dan jumlah permintaan barang dan jasa untuk tingkat harga tertentu turun, yang menyebabkan kurva

Begitu sebaliknya, apabila terjadi penurunan terhadap konsumsi, kurs (terapresiasi) dan jumlah uang beredar sedangkan suku bunga naik maka akan berdampak