PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN
DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN LQ 45 DI BEI PERIODE 2008-2012
Putu Yunita Saputri Dewi
[1], Gede Adi Yuniarta
[1], Ananta Wikrama Tungga Atmadja
[2]Jurusan Akuntansi Program S1
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail:
{[email protected]
,
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari struktur modal, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di BEI secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel pada perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45 sebanyak 35 perusahaan pada periode 2008, 34 perusahaan pada periode 2009, 40 perusahaan pada periode 2010, 42 perusahaan pada tahun 2011 dan 43 perusahaan pada periode 2012. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan sampel jenuh semua perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45 menjadi bagian dari penelitian. Metode analisis data yang digunakan, yaitu analisis regresi berganda dan pengujian data dilakukan dengan dibantu oleh Program SPSS (Statistical Product and Service Solution) 19.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial struktur modal, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas masing-masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di BEI periode 2008-2012. Secara simultan hasil penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di BEI periode 2008-2012.
Kata kunci: struktur modal, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan nilai perusahaan.
Abstract
This study aimed at finding out the effect of capital structure, company growth and profitability on the company value listed in the LQ 45 company at the BEI in the period of 2008-2012 both partially as well as simultaneously. The study was conducted by involving 35 companies listed in the LQ-45 during the period of 2012; 42 companies in 2008, 34 during 2009, 40 different companies in the 2010, 42 companies in 2011 and 43 companies during 2012 The sample were determined based on saturated sampling involving all companies listed in the LQ-45 could become parts of this study. The analysis was made by using multiple regression analysis and the data testing was conducted in support of SPSS (Statistical Product and Service Solution) 19.
The results indicated that partially the capital structure, companies’ growth and profitability of every company had a positive and significant affect on the
Keywords: capital structure, company growth, profitability and company’s value.
PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya dunia usaha, semakin banyak pula perusahaan yang bermunculan sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Akibat persaingan yang ada membuat perusahaan semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tetap tercapai. Tujuan utama
perusahaan yang telah go public adalah
meningkatkan kemakmuran pemilik atau
para pemegang saham melalui
peningkatan nilai perusahaan (Salvatore, 2005). Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan
yang dapat mempengaruhi persepsi
investor terhadap perusahaan (Brigham dan Houston, 2001).
Dalam pasar modal perusahaan
saling bersaing terutama pada
perusahaan yang terdapat dalam LQ 45 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Persaingan tersebut membuat perusahaan
semakin meningkatkan kinerja agar
tujuannya dapat tercapai. Persepsi
investor sangatlah penting karena dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan.
Nyatanya dalam melakukan keputusan investasi investor memerlukan informasi tentang penilaian saham. Terdapat tiga jenis penilaian yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value), nilai
pasar (market value) dan nilai intrinsik
(intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten. Nilai pasar merupakan pembukuan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham (Jogiyanto, 2000). Pengetahuan investor mengenai nilai ketiga nilai tersebut
sangatlah penting karena dapat
membantu investor mengetahui saham mana yang tumbuh dan murah. Salah satu pendekatan saham menentukan nilai
intrinsik saham adalah price book value
(PBV) (Robert, 1997).
Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar hutang. Dengan demikan, penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan
dapat mencerminkan nilai perusahaan (Kusumajaya, 2011).
Saat ini dunia usaha tergantung pada masalah pendanaan, dunia usaha mengalami kemunduran yang diakibatkan
dari banyaknya lembaga-lembaga
keuangan yang mengalami kesulitan keuangan sebagai adanya kemacetan
kredit pada dunia usaha tanpa
memperhitungkan batas maksimum
pemberian kredit dimasa lalu oleh
perbankan dan masalah kelayakan kredit yang disetujui (Safrida, 2008). Upaya mengantisipasi kondisi tersebut, maka manajer keuangan perusahaan harus berhati-hati dalam menetapkan struktur
modal perusahaan, dengan adanya
perencanaan yang matang dalam
menentukan struktur modal diharapkan perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan lebih unggul dalam menghadapi persaingan bisnis. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan dengan meminimalkan biaya modal perusahaan.
Semakin tinggi nilai perusahaaan
menggambarkan semakin sejahtera
pemilik perusahaan (Kusumajaya, 2011). Berdasarkan teori struktur modal, apabila posisi struktur modal berada di atas target struktur modal optimalnya, maka setiap pertambahan hutang akan menurunkan
nilai perusahaan. Esensi trade-off theory
dalam struktur modal adalah
menyeimbangkan manfaat dan
pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat lebih
besar, tambahan hutang masih
diperkenankan. Apabila pengorbanan
karena penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak
diperbolehkan. Teori trade-off
memprediksi hubungan positif antara struktur modal dengan nilai perusahaan dengan asumsi keuntungan pajak masih
lebih besar dari biaya tekanan financial
dan biaya keagenan. Kesimpulannya
adalah penggunaan hutang akan
titik tersebut, penggunaan hutang justru menurunkan nilai perusahaan.
Pertumbuhan (growth) adalah
seberapa jauh perusahaan menempatkan
diri dalam sistem ekonomi secara
keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industry yang sama (Machfoedz, 1996: 108). Agar pertumbuhan cepat tidak memiliki arti pertumbuhan biaya yang kurang terkendali, maka dalam mengelola pertumbuhan, perusahaan harus memiliki pengendalian operasi dengan penekanan pada pengendalian biaya (Susanto, 1997:
185-187). Growth dinyatakan sebagai
pertumbuhan total aset dimana total aset
masa lalu akan menggambarkan
profitabilitas yang akan datang dan pertumbuhan yang akan datang (Taswan,
2003). Pertumbuhan aset
menggambarkan pertumbuhan aktiva
perusahaan yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan yang menyakini bahwa persentase perubahan total aktiva merupakan indikator yang lebih baik
dalam mengukur growth perusahaan
(Putrakrisnanda, 2009).
Profitabilitas adalah rasio dari efektifitas manajemen berdasarkan hasil
pengembalian yang dihasilkan dari
penjualan dan investasi. Rasio
profitabilitas terdiri atas profit margin,
basic earning power, return on assets, dan return on equit. Dalam penelitian ini rasio
profitabilitas diukur dengan return on
equity (ROE) (Sartono, 2001). Return on equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas pemegang saham. ROE merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dari ekuitas. Semakin besar hasil ROE maka kinerja perusahaan semakin baik. Penelitian yang dilakukan oleh Wirawati (2008) menunjukkan bahwa variabel return on equity (ROE), berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV.
Penelitian ini mengenai bagaimana struktur modal, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang terdapat pada LQ 45 pada periode 2008-2012. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Masdar
Mas’ud (2008) dan Taswan (2003) dalam
penelitiannya mengemukakan bahwa debt
to equity ratio (DER) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap price book value
(PBV). Sehingga penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut.
H1: Struktur modal berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia.
Sriwadany
(2006)
mengemukakan bahwa pertumbuhan
perusahaan
mempunyai
pengaruh
langsung dan positif terhadap harga
saham perusahaan, yang artinya
bahwa
informasi
tentang
adanya
pertumbuhan perusahaan direspon
positif oleh investor, sehingga akan
meningkatkan
harga
saham.
Berdasarkan
pernyataan
tersebut
penulis mengajukan hipotesis sebagai
berikut.
H2: Pertumbuhan perusahaan
berpengaruh positif terhadap terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang dilakukan Wirawati (2008) menunjukkan
bahwa variabel return on equity (ROE)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap PBV. Sehingga peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut.
H3: Profitabilitas berpengaruh positif
terhadap terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.
H4: Struktur modal, Pertumbuhan
perusahaan dan Profitabilitas berpengaruh secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di BEI.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45 selama periode 2008-2012. Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang mengungkap besar atau kecilnya suatu pengaruh atau hubungan antar variabel yang dinyatakan
dalam angka-angka, dengan cara
mengumpulkan data yang merupakan faktor pendukung terhadap pengaruh
variabel-variabel yang bersangkutan
kemudian menganalisis dengan
DER = Total Hutang x 100%
dengan variabel–variabel dalam
penelitian. Data tersebut merupakan data laporan keuangan tahunan perusahaan periode 2008-2012 yang dapat diperoleh melalui website www.idx.co.id. Populasi yang digunakan adalah perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012. Penentuan sampel menggunakan teknik sampel jenuh dimana populasi menjadi
bagian sampel (Sugiyono, 2012).
Sehingga sampel yang digunakan pada tahun 2008 terdapat 35 perusahaan yang mempublis laporan tahunan, tahun 2009 terdapat 34 perusahaan yang mempublis laporan tahunan, tahun 2010 terdapat 40 perusahaan yang mempublis laporan
tahunan, tahun 2011 terdapat 42
perusahaan yang mempublis laporan tahunan, dan tahun 2012 terdapat 43 perusahaan yang mempublis laporan tahunan.
Variabel dependen adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai
Prusahaan. Dengan rumus sebagai
berikut. Nilai perusahaan diukur dengan price book value (PBV). PBV adalah rasio antara harga per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham
Variabel independen adalah
variabel yang mempengaruhi terhadap variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian kali ini
adalah debt to equity ratio, pertumbuhan
perusahaan dan return on equity.
Struktur modal adalah
perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Oleh karena itu, struktur
modal diukur dengan debt to equity ratio
(DER).
Pertumbuhan perusahaan diukur dengan menggunakan perubahan total aktiva. Pertumbuhan aktiva adalah selisih
total aktiva yang dimiliki perusahaan pada
periode sekarang dengan periode
sebelumnya terhadap total aktiva periode sebelumnya.
Profitabilitas diukur dengan return
on equity (ROE) adalah rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal sendiri pada perusahaan
Metode analisis data yang
digunakan adalah statistik deskriptif
digunakan untuk memberikan gambaran
profil data sampel. Penelitian ini
menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari rata-rata, deviasi standar, minimum dan maksimum. Selanjutnya uji asumsi klasik dalam pengujian persamaan
regresi berganda terdapat beberapa
asumsi-asumsi dasar yang harus dipenuhi terlebih dahulu, asumsi-asumsi tersebut
adalah model regresi tidak terjadi
multikolinearitas, heteroskedastisitas,
autokorelasi, dan data terdistribusi secara normal (Ghozali, 2007).
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. uji normalitas juga dapat
dideteksi dengan uji statistik dan One
Sample Kolmogrov-Smirnow Test (K-S). Pengambilan keputusan dari uji K-S adalah jika nilai probabilitas signifikan K-S
lebih besar dari 0,05 maka data
berdistribusi normal. Uji statistik akan membandingkan nilai zSkewness dan zKurtosis dari unstabdardized residual. Jika zHitung > zTabel, maka distribusi tidak normal.
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan
dibandingkan dengan nilai tebel dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05.
Uji multikolinearitas bertujuan
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance
dan nilai variance ince inflation factor
(VIF). Tolerance dan nilai variance
mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Jadi, nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi.
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukan adanya multikolinearitas
adalah nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2007).
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Metode ini dilakukan dengan
meregresi nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Jika tidak ada variabel
bebas yang berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Teknik analisis data adalah model analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis regresi sederhana dan berganda, yaitu selain mengukur pengaruh kekuatan variabel independen terhadap variable
dependen, juga menunjukan arah
pengaruh tersebut.
Pengujian hipotesis yang pertama dilakukan dengan uji statistik F yang digunakan untuk menguji kelayakan model regresi (fit test). Dalam penelitian ini nilai signifikansi untuk uji hipotesisi adalah 10%
(Uji 2 sisi), jika angka signifikansi F < α
(0,1) maka dapat dikatakan ada pengaruh
yang signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen dan model dapat dikatakan layak.
Uji Koefisien determinasi ini
digunakan untuk menggambarkan
kemampuan model menjelaskan variasi yang terjadi dalam variabel dependen (Ghozali, 2007). Nilai koefisien korelasi (R2) ini berkisar antara 0 < R2 < 1.
Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknnya pengaruh secara linier antara variabel independen dan variabel
dependen. Jika angka signifikansi t < α
(0,1) maka dapat dikatakan ada pengaruh
yang signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam hasil uji statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dapat dilihat nilai terendah 0.00% dan nilai tertinggi 0.98%. Hal ini menunjukkan sebagian besar perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia memiliki nilai perusahaan yang
positif yang diukur dengan price book
value (PBV). Nilai struktur modal terendah sebesar 0.00% dan nilai tertinggi 10.33%. Hal ini menunjukkan sebagian besar perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia menggunakan hutang sebagai sumber pendanaannya dan positif yang
diukur dengan debt equity ratio (DER).
Nilai perusahaan terendah sebesar 0.00% dan nilai tertinggi sebesar 15.02%. Hal ini menunjukkan sebagian besar perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia mengalami pertumbuhan perusahaan yang positif yang diukur dengan pertumbuhan aset. nilai profitabilitas terendah sebesar 0.00% dan tertinggi sebesar 33.05%, kondisi tersebut menunjukkan sebagian besar perusahaan menufaktur memiliki nilai profitabilitas yang positif yang diukur
dengan return on equity (ROE).
Pada uji normalitas nilai
Kolmogorov-Smirnov Z untuk ketiga
variabel independen dan satu untuk variabel dependen menunjukkan angka 3.357 dengan nilai probabilitas sig. 0.971, berarti nilai probabilitasnya jauh lebih besar dari 0.05 yang menandakan bahwa
nilai dari variabel-variabel tersebut
Gambar 1. Plot Normalitas
Gambar 1. Normalitas P-P Plot di atas nampak bahwa titik-titik penyebaran
data mengikuti garis diagonal.
Dikarenakan penyebaran titik-titik tersebut
mengikuti garis diagonal maka model
regresi tersebut terdistribusi secara
normal.
Nilai Durbin Watson guna
mendeteksi apakah model yang
digunakan mengalami gejala autokorelasi
antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Nilai Durbin-Watson pada penelitian ini adalah sebesar 1.977 dan dapat dilihat
dari Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%,
dL = 1.733 dan dU = 1.796). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai Durbin-Watson lebih besar dari dU, yaitu 1.977 > 1.796 yang artinya tidak terjadi masalah autokorelasi.
Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance ince inflation factor (VIF). Agar tidak terjadi
multikolinearitas maka nilai tolerance
harus lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF
harus lebih kecil dari 10. Uji
multikolinearitas, pada penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa diantara variabel
independen tidak terdapat
multikolinearitas karena nilai tolerance
lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Berarti pengujian ini memberikan hasil yang konsisten.
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Agar tidak terjadi heteroskedastisitas dalam pengamatan ini maka nilai Sig. dari masing-masing variabel haruslah lebih besar dari 0.05. pada hasil uji penelitian ini jelas nilai Sig. dari masing-masing variabel lebih besar dari 0.05, yaitu struktur modal 0.132, pertumbuhan perusahaan 0.204 dan profitabilitas 0.265, sehingga dapat dapat diartikan tidak adanya heteroskedastisitas
dalam penelitian ini.
Pembahasan Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45
periode 2008-2012 di Bursa Efek
Indonesia, yang dapat dilihat dari nilai koefisien regresi struktur modal sebesar 0.057 dengan signifikansi 0.000, yang berarti bahwa setiap adanya penambahan
hutang sebagai sumber pendanaan
perusahaan sebesar 1 satuan akan
berpengaruh pada peningkatan nilai
perusahaan sebesar 0.057 satuan. Hasil temuan ini terbukti menerima hipotesis
satu (H1) yang menyatakan bahwa struktur
modal berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dan sekaligus menjawab perumusan masalah pertama penelitian ini.
Tabel 1. Model Hipotesis 1 (Uji t)
Model
Nilai Perusahaan = 0.132 + 0.057 Struktur Modal. Dapat dilihat pada tabel 1 di atas. Pembahasan Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pertumbuhan perusahaan
berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan LQ 45 periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia, yang dapat dilihat dari nilai koefisien regresi pertumbuhan
perusahaan sebesar 0.036 dengan
signifikansi 0.000, yang berarti bahwa setiap adanya penambahan pertumbuhan perusahaan sebesar 1 satuan akan
berpengaruh pada peningkatan nilai
perusahaan sebesar 0.036 satuan. Hasil temuan ini terbukti menerima hipotesis
dua (H2) yang menyatakan bahwa
pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan sekaligus menjawab perumusan masalah kedua penelitian ini.
Nilai Perusahaan = 0.214 + 0.036 Pertumbuhan Perusahaan. Dapat dilihat pada tabel 2.
Pembahasan Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45
periode 2008-2012 di Bursa Efek
Indonesia, yang dapat dilihat dari nilai koefisien regresi profitabilitas sebesar 0.022 dengan signifikansi 0.000, yang berarti bahwa setiap adanya penambahan pertumbuhan perusahaan sebesar 1
satuan akan berpengaruh pada
peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.022 satuan. Hasil temuan ini terbukti
menerima hipotesis tiga (H3) yang
menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan sekaligus menjawab perumusan masalah ketiga penelitian ini.
Nilai Perusahaan = 0.220 + 0.022 Profitabilitas. Dapat dilihat pada tabel 3. Pembahasan Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa struktur modal, pertumbuhan
perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.
Dapat dilihat dari nilai koefisien regresi struktur modal sebesar 0.050, koefisien regresi pertumbuhan perusahaan 0.011
dan koefisien regresi profitabilitas 0.006 dengan signifikansi 0.05 yang berarti bahwa setiap adanya penambahan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan Tabel 2. Model Hipotesis 2 (Uji t)
Model
Pertumbuhan_Perusahaan .036 .008 .326 4.781 .000
Sumber: Data diolah, 2014
Tabel 3. Model Hipotesis 3 (Uji t)
Model
sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.050 satuan.
Dan setiap ada penambahan pertumbuhan perusahaan sebesar 1
satuan akan berpengaruh pada
peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.011 serta setiap adanya penambahan profitabilitas sebagai laba perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.006.
Hal ini berarti bahwa seluruh perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45 pada Bursa Efek Indonesia yang pada umumnya sebagai perusahaan berskala besar telah menggunakan hutang dibawah titik optimal dan peningkatan total aktiva sebanding dengan peningkatan pada perubahan total aktiva serta peningkatan pada laba perusahaan sebanding dengan
peningkatan pada perubahan laba
perusahaan.
Nilai Perusahaan = 0.117 + 0.050 Struktur Modal + 0.011 Pertumbuhan Perusahaan + 0.006 Profitabilitas. Dapat dilihat pada tabel 4.
SIMPULAN DAN SARAN
Struktur modal berpengaruh positif secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45
periode 2008-2012 di Bursa Efek
Indonesia, yang berarti bahwa perusahaan tidak terlalu banyak menggunakan hutang sebagai sebagai sumber pendanaan
perusahaan, melainkan menggunakan
ekuitas sebagai sumber pendanaan
perusahaan sehingga berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
temuan Kusumajaya (2011), yang
menyatakan bahwa struktur modal
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur di BEI Tahun
2006-2009.
Pertumbuhan perusahaan
berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan LQ 45 periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti setiap
pertambahan perubahan total aktiva
periode penelitian ini mempengaruhi harga
perlembar saham terhadap ekuitas
perlembar saham dikalangan investor. Hasil temuan ini didukung oleh Stulz
(1990) menemukan bukti bahwa
perusahaan yang menghadapi
kesempatan pertumbuhan yang rendah, maka rasio utang berhubungan secara positif dengan nilai perusahaan.
Profitabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45
periode 2008-2012 di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini berarti semakin tinggi
ROE maka semakin tinggi juga price book
value sebagai ukuran dari nilai perusahaan karena investor akan membeli saham-saham dan akan lebih tertarik dengan return on equity atau bagian dari
total profitabilitasnya ke pemegang
saham.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil Kusumajaya (2011), bahwa profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur di BEI Tahun 2006-2009.
Tabel 4. Model Hipotesis 4 (Uji t)
Model
Pertumbuhan_Perusahaan .011 .015 .097 .707 .481
Profitabilitas .006 .008 .106 .751 .453
Struktur modal, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan masih dibawah batas optimum penggunaan
hutang sebagai sumber pendanaan
perusahaan, penambahan perubahan total aktiva perusahaan juga mempengaruhi harga perlembar saham terhadap ekuitas perlembar saham dikalangan investor dan
kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih untuk
pengembalian ekuitas pemegang saham akan mempengaruhi nilai perusahaan
sebagai pandangan investor untuk
mempercayai kemampuan perusahaan
dalam aktivitas perdagangan saham
sehingga nilai pasar perlembar saham terhadap ekuitas perlembar saham akan meningkat.
Hasil temuan ini terbukti menerima
hipotesis empat (H4) yang menyatakan
bahwa struktur modal, pertumbuhan
perusahaan dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan sekaligus menjawab rumusan masalah keempat penelitian ini.
Berdasarkan simpulan di atas
terdapat beberapa saran, yaitu
penyempurnaan penelitian dimana peneliti dapat menggunakan sampel yang llebih luas dar peneliti sebelumnya seperti seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI
serta periode yang panjang agar
mendapatkan hasil yang lebih
digeneralisir. Selain itu dapat
menambahkan varibael lain yang
mendukung seperti kepemilikkan
manajerian, ukuran perusahaan serta perubahan nilai valuta asing. Dan untuk investor dalam melakukan investasi dapat
mempertimbangkan struktur modal
perusahaan dan tingkat pertumbuhan perusahaan serta tingkat profitabilitas
perusahaan guna menjadi bahan
pertimbangan investor dalam melakukan
investasi agar dapat menerima return
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, E.F., dan J. Houston. 2001.
Manajemen Keuangan.
Penerjemah Hermawan Wibowo. Edisi Kedelapan. Edisi Indonesia. Buku II. Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis
Multivariete Dengan Program
SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Jogiyanto, Hartono. 2000. Teori Portofolio
Dan Analisis Investasi.
Yogyakarta: BPFE.
Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. 2011. Pengaruh Struktur Modal Dan
Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Tesis S2, Universitas
Udayana. (online),
(www.google.com).
Machfoedz, Mas’ud. 1996. Akuntansi
Manajemen Perencanaan Dan Pembuatan Keputusan Jangka Pendek. Edisi Kelima. Buku 1. Yogyakarta: STIE-Widya Wiwaha.
Putrakrisnanda. 2009. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Struktur Modal
Perusahaan Mnufaktur di
Indonesia.(online), (www..scribd.com).
Robert Ang. 1997. Buku Pintar Pasar
Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia, Jakarta.
Safrida, Eli. 2008. Pengaruh Struktur
Modal Dan Pertumbuhan
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Tesis S2, Universitas
Sumatera Utara. (online),
(www.google.com).
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi
Sartono, R.A. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Sriwardany. 2006. Pengaruh Pertumbuhan
Perusahaan Terhadap
Kebijaksanaan Struktur Modal
Dan Dampaknya Terhadap
Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur. Thesis. (online), (www.google.com).
Susanto. 1997. Manajemen Aktual
Topik-Topik Aktual Manajemen Dalam Riak perubahan. Jakarta: Grasindo.
Taswan. 2003. Analisis Pengaruh Insider