• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP Kelas 7 SEMESTER ganjil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RPP Kelas 7 SEMESTER ganjil"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP-K Permata Bunda Cimanggis Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas/ Semester : VII/ 1 Tahun Pelajaran : 2012/2013 Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

NILAI / KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN 1. Religius

2. Kemandirian 3. Rasa ingin tahu

STANDAR KOMPETENSI

Memahami diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus Kristus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan-Nya

KOMPETENSI DASAR

Memahami dan manyadari pribadinya diciptakan sebagai citra Allah yang tumbuh dan berkembang bersama orang lain

MATERI POKOK

Martabat luhur sebagai citra Allah

INDIKATOR

1. Menjelaskan arti kata citra menurut Kitab Suci

2. Menjelaskan makna kata citra dalam kehidupan sehari-hari

3. Menjelaskan makna bahwa manusia diciptakan sebagai citra Allah 4. Menjelaskan ciri perbedaan manusia dengan ciptaan lain

5. Menjelaskan keluhuran manusia sebagai citra Allah

MATERI PEMBELAJARAN

1. Menurut Kitab Kejadian 1:26-27, kata citra mengandung arti sebagai gambar atau rupa 2. Dalam kehidupan sehari-hari, kata citra dapat diartikan sebagai nama baik, keserupaan,

kesegambaran (image), kemiripan dan sebagainya.

3. Berdasarkan Kitab Kejadian 1:26-27, manusia diciptakan sebagai citra Allah yang mengandung arti bahwa manusia diciptakan menurut gambar atau rupa Allah

4. Manusia diciptakan oleh Allah dengan aneka perbedaan dengan ciptaan yang lain. Allah menciptakan manusia secara istimewa. Keistimewaan yang dimiliki oleh manusia antara lain manusis diberikan kebebasa, akal budi dan hati nurani.

5. Keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah itu ditandai dengan kemampuan-kemampuan khusus yang hanya dimiliki manusia, yaitu:

(2)

b. Kehendak bebas. Dengan kehendak bebasnya manusia dapat: membuat pilihan-pilihan dalam tindakannya, melakukan tindakan/perbuatan moral, melakukan segala sesuatu dengan sengaja (tahu dan mau)

c. Hati nurani. Dengan hati nuraninya manusia dapat: membedakan yang baik dari yang buruk, menilai sesuatu sebagai jahat atau baik

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menyadari akan keluhuran dirinya yang diciptakan Allah sebagai manusia yang merupakan citra Allah sendiri

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Membangun Komunitas Murid Yesus 1, Kanisius 2. Berkembang Bersama Yesus 1, PT Galaxy Puspa Mega 3. Kitab Suci

4. Pengalaman siswa

METODE PEMBELAJARAN 1. Tanya Jawab

2. Studi pustaka 3. Cerita

LANGKAH KEGIATAN

A. Pendahuluan ( 10 menit)

1. Deskripsi singkat/ pertanyaan apersepsi

Siapa yang mirip dengan salah satu orangtuanya? Dalam hal apa saja kemiripan itu?

2. Relevansi

Kita sebagai anak, biasanya ada beberapa hal yang memiliki kemiripan antara diri kita dengan orangtua. Kemiripan bisa saja secara biologis (fisik) juga bisa secara psikologia (sikap/ sifat)

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu bahwa peserta didik dapat menyadari akan keluhuran dirinya yang diciptakan Allah sebagai manusia yang merupakan citra Allah sendiri.

B. Kegiatan Inti (60 menit) 1. Eksplorasi

a. Peserta didik menyimak cerita tentang kemiripan antara anak dengan orangtua (rasa ingin tahu)

b. Tanya jawab dengan peserta didik tentang makna kata citra (kemandirian) c. Membaca Kitab Suci (religius) dari Kitab Kejadian 1:26-27

- Melakukan pengamatan diluar kelas, apa saja yang membedakan dirinya sebagai manusia dengan ciptaan tuhan yang lainnya. (rasa ingin tahu)

2. Elaborasi

(3)

b. Setiap siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil temuan dalam pengamatan mereka. (kemandirian)

3. Konfirmasi

a. Setelah semua siswa selesai mempresentasikan, guru memberikan tanggapan dan catatan-catatan terhadap hasil pengamatan mereka.

b. Bila ada kesalahan, guru memberikan arahan dan bimbingan serta membetulkannya.

C. Kegiatan penutup (10 menit) Rangkuman bersama Guru

EVALUASI

Test Formatif

a. Teknik : Test Tertulis b. Bentuk instrument : Test Uraian

No. Soal

Butir Soal Skoor

1 Apa arti kata citra dalam kehidupan sehari-hari? 3 2 Jelaskan makna kata citra berdasarkan Kej 1:26-27

!

4

3 Jelaskan kekhasan/ keluhuran manusia

dibandingkan dengan ciptaan Tuhan yang lainnya !

8

Nilai : Jumlah skoor X 2 3

Kunci Jawaban:

1. Dalam kehidupan sehari-hari, kata citra dapat diartikan sebagai nama baik, keserupaan, kesegambaran (image), kemiripan dan sebagainya

2. Berdasarkan Kitab Kejadian 1:26-27, manusia diciptakan sebagai citra Allah yang mengandung arti bahwa manusia diciptakan menurut gambar atau rupa Allah

3. Keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah itu ditandai dengan kemampuan-kemampuan khusus yang hanya dimiliki manusia, yaitu:

a. Akal budi, dengan akal budinya manusia dapat; mengenal dan menyadari diri dan orang lain di sekitarnya, mengembangkan dirinya, berkreasi dan membuat penemuan-penemuan baru (inovasi)

(4)

c. Hati nurani. Dengan hati nuraninya manusia dapat: membedakan yang baik dari yang buruk, menilai sesuatu sebagai jahat atau baik

TINDAK LANJUT Umpan Balik:

a. Bagi siswa yang memiliki umpan balik positif (KKM tercapai) diberikan pengayaan b. Bagi siswa yang umpan balik negative, diberikan remedial

Mengetahui Depok, Juli 2012

Kepala Sekolah Guru Mata pelajaran

Siti Rokhani,S.Pd L. Atrik Wibawa, S.Pd.,MM.

(5)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP-K Permata Bunda Cimanggis Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas/ Semester : VII/ 1 Tahun Pelajaran : 2012/2013 Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

NILAI/ KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN 1. Religius

2. Menghargai pendapat orang lain 3. Kemandirian

STANDAR KOMPETENSI

Memahami diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus Kristus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan-Nya

KOMPETENSI DASAR

Memahami dan manyadari pribadinya diciptakan sebagai citra Allah yang tumbuh dan berkembang bersama orang lain

MATERI POKOK

Tugas manusia sebagai citra Allah

INDIKATOR

1. Menjelaskan tugas manusia sebagai citra Allah berdasar kitab Kejadian 2. Menjelaskan ciri tugas manusia sebagai citra Allah berdasarkan kitab Sirakh 3. Membuat doa spontan yang berisi ungkapan syukur kepada Tuhan

MATERI PEMBELAJARAN

1. Kitab Kejadian 1:26-30 menegaskan bahwa manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, juga ditegaskan secara jelas bahwa manusia diberi tugas oleh Allah untuk: a. Beranak cucu dan bertambah banyak. b. Memenuhi bumi dan menaklukkannya c. Menguasai ciptaan Allah lainnya

2. Ada tiga ciri tugas manusia menurut Kitab Sirakh, yaitu: 1) manusia bertugas untuk memelihara segala sesuatu di bumi sesuai dengan rencana Allah. 2) manusia bertugas untuk menciptakan hubungan baik dan keselarasan dengan semua ciptaan Tuhan, terutama ciptaan Tuhan yang paling tinggi yaitu manusia sendiri. 3) manusia bertugas untuk mengadakan hubungan baik dengan Allah, lewat doa-doa, ibadat, dan lain sebagainya.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat memberikan penjelasan mengenai tugas dan peran mereka sebagi citra Allah

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

(6)

3. Kitab Suci

4. Pengalaman siswa

METODE PEMBELAJARAN 1. Tanya Jawab

2. Studi pustaka 3. Diskusi

LANGKAH KEGIATAN

A. Pendahuluan ( 10 menit)

1. Deskripsi singkat/ pertanyaan apersepsi

Siapa yang di rumah memiliki tugas-tugas yang harus dilakukan? Mengapa harua melakukan tugas itu?

2. Relevansi

Kita sebagai anak, untuk menunjukkan tanggungjawab dan kontribusi kita dalam keluarga, ikut ambil bagian dalam berbagai tugas di dalam rumah. Dengan ikut ambil bagian dalam tugas di rumah, maka kita semua mempunyai rasa memiliki dan tanggung jawab sebagai anggota keluarga.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu bahwa peserta didik dapat memberikan penjelasan mengenai tugas dan peran mereka sebagi citra Allah

B. Kegiatan Inti (60 menit) 1. Eksplorasi

a. Peserta didik membentuk kelompok dan setelah itu melakukan kegiatan: - Membaca Teks Kitab Suci Kejadian 1:26-30 (religious)

- Berdiskusi dengan bahan pertanyaan: (menghargai pendapat orang lain)  Kalimat mana yang menarik bagi kamu? Mengapa?

 Apa tugas manusia sebagai citra Allah menurut bacaan tersebut?

b. Setelah selesai diskusi, anggota kelompok menempelkan hasil diskusinya di papan tulis

2. Elaborasi

a. Setiap kelompok diminta untuk menyampaikan/ mempresentasikan hasil diskusi mereka (kemandirian)

b. Kelompok yang lain diperbolehkan untuk menanggapi presentasi dari kelompok. c. Masing-masing siswa diminta untuk membuat doa spontan yang isinya

mengungkapkan permohonan agar diberikan bimbingan dalam melaksanakan tugas sebagai citra Allah. (religius)

3. Konfirmasi

a. Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan, guru memberikan tanggapan dan catatan-catatan terhadap hasil diskusi mereka.

(7)

C. Kegiatan penutup (10 menit)

Peserta didik bersama guru membuat rangkuman bersama

EVALUASI

Test Formatif

a. Teknik : Test Tertulis b. Bentuk instrument : Test Uraian

No. Soal

Butir Soal Skoor

1 Menurutmu apa tugas/ kewajiban sebagai seorang anak di rumah?

4

2 Sebutkan tugas manusia menurut Kej 1:26-27 ! 5 3 Tuliskan 3 citi tugas manusia sebagai citra Allah

menurut kitab Sirakh !

6

Nilai : Jumlah skoor X 2 3 Kunci Jawaban:

1. Tugas sebagai seorang anak di rumah misalnya, membantu orangtua membersihkan rumah, membantu orangtua dalam kesibukan mereka di rumah, belajar, menjaga kebersihan rumah dan sebagainya

2. Manusia diberi tugas oleh Allah untuk: a. Beranak cucu dan bertambah banyak. b. Memenuhi bumi dan menaklukkannya c. Menguasai ciptaan Allah lainnya

3. tiga ciri tugas manusia menurut Kitab Sirakh, yaitu:

1) manusia bertugas untuk memelihara segala sesuatu di bumi sesuai dengan rencana Allah.

2) manusia bertugas untuk menciptakan hubungan baik dan keselarasan dengan semua ciptaan Tuhan, terutama ciptaan Tuhan yang paling tinggi yaitu manusia sendiri. 3) manusia bertugas untuk mengadakan hubungan baik dengan Allah, lewat doa-doa,

ibadat, dan lain sebagainya

TINDAK LANJUT Umpan Balik:

a. Bagi siswa yang memiliki umpan balik positif (KKM tercapai) diberikan pengayaan b. Bagi siswa yang umpan balik negative, diberikan remedial

Mengetahui Depok, Juli 2012

Kepala Sekolah Guru Mata pelajaran

Siti Rokhani,S.Pd L. Atrik Wibawa, S.Pd.,MM.

(8)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP-K Permata Bunda Cimanggis Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas/ Semester : VII/ 1 Tahun Pelajaran : 2012/2013 Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

NILAI/ KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN 1. Religius

2. Kemandirian 3. Rasa ingin tahu

STANDAR KOMPETENSI

Memahami diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus Kristus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan-Nya

KOMPETENSI DASAR

Menyadari kemampuan dan keterbatasan dirinya sehingga terpanggil untuk mensyukurinya.

MATERI POKOK Aku memiliki kemampuan

INDIKATOR

1. Menjelaskan maksud Allah memberi talenta yang berbeda kepada setiap orang

2. Menjelaskan sikap Allah kepada orang yang bertanggung jawab mengembangkan talenta dan terhadap orang yang tidak mengembangkan talenta

3. Mengemukakan usaha yang dapat dilakukan dalam mengusahakan pengembangan talenta

MATERI PEMBELAJARAN

1. Setiap manusia yang diciptakan oleh Tuhan diberi talenta. Tuhan memberikan talenta kepada setiap orang itu berbeda-beda dengan maksud agar mereka dapat saling membantu, melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain

2. Berdasarkan Injil Matius 25: 14-30 Sikap Bapa terhadap orang yang mau mengembangkan talenta adalah; memujinya, menambahkan talenta padanya dan memberikan kebahagiaan kepadanya, sedang kepada orang yang tidak mau mengembangkan talenta, bapa marah, mengambil talenta itu dan memberi hukuman kepadanya.

3. Usaha yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan talenta antara lain: a. Belajar terus menerus tanpa takut gagal. b. Ikut kegiatan ekstra di sekolah yang sesuai dengan bakat dan kemampuan. c. Sering mengikuti berbagai macam lomba untuk mengasah kemampuan. d. Belajar dari pengalaman hidup orang lain dalam mencapai keberhasilan. e.

Menimba ilmu dari orang-orang yang lebih mampu dan bijaksana. f. Membaca buku ilmu pengetahuan yang berguna. g. Menyertakan Tuhan dalam setiap usaha yang kita jalankan dan sebagainya.

(9)

Setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat Menyadari akan tugas dan kewajiban mereka untuk mengembangkan talenta yang dimiliki.

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Berkembang Bersama Yesus 1, PT Galaxy Puspa Mega 2. Membangun Komunitas Murid Yesus 1, Kanisius 3. Kitab Suci

4. Pengalaman siswa

METODE PEMBELAJARAN 1. Tanya Jawab

2. Tanya jawab 3. Curah pendapat

LANGKAH KEGIATAN

A. Pendahuluan ( 10 menit)

1. Deskripsi singkat/ pertanyaan apersepsi

Melakukan permainan angka, ditemukan bahwa setiap anak bisa mengerjakan, tetapi jumlah yang mereka selesaikan satu sama lain berbeda-beda.

2. Relevansi

Tuhan menciptakan manusia dengan memberikan bekal berupa kemampuan-kemampuan. Tuhan memberikan kemampuan kepada setiap manusia berbeda satu sama lainnya.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu bahwa peserta didik dapat Menyadari akan tugas dan kewajiban mereka untuk mengembangkan talenta yang dimiliki

B. Kegiatan Inti (60 menit) 1. Eksplorasi

a. Peserta didik diminta untuk mendengarkan bacaan Kitab Suci tentang talenta, dengan cara hening, menutup mata dan membayangkan bahwa mereka berperan dalam salah satu orang yang ada dalam bacaan tersebut. (religius)

b. Dilakukan tanya jawab sehubungan dengan: (kemandirian)

- Apa yang mereka rasakan dalam menghayati tokoh dalam bacaan tadi. - Adakah orang yang tidak diberi talenta?

- Menurutmu, mengapa Tuhan memberikan talenta berbeda satu sama lain? - Bagaimana sikap Tuhan terhadap yang mengembangkan talenta dan yang

tidak mengembangkan talenta?

c. Menyimak tayangan tentang mengembangkan talenta (Video You Can) (rasa ingin tahu)

2. Elaborasi

(10)

- Usaha apa saja yang menurutmu dapat mereka lakukan untuk dapat melakukan semua itu?

- Menurutmu, Tuhan memberi talenta apa kepadamu?

- Usaha apa saja yang dapat kamu lakukan untuk mengembangkan talentamu?

3. Konfirmasi

c. Setelah diadakan tanya jawab, guru memberikan tanggapan dan catatan-catatan Kemandirian)

d. Bila ada jawaban yang salah, guru memberikan arahan dan bimbingan serta membetulkannya.

C. Kegiatan penutup (10 menit) Rangkuman Oleh Guru

EVALUASI

Test Formatif

a. Teknik : Test Tertulis b. Bentuk instrument : Test Uraian

No. Soal

Butir Soal Skoor

1 Menurutmu, mengapa Tuhan memberikan talenta berbeda-beda?

5

2 Bagaimana sikap Tuhan terhadap orang yang tidak mengembangkan talenta?

4

3 Bagaimana sikap Tuhan terhadap orang yang mengembangkan talenta?

4

4 Usaha apa saja yang dapat kamu lakukan untuk mengembangkan talenta yang kamu miliki?

7

Nilai : Jumlah skoor 2 Kunci Jawaban:

1. Tuhan memberikan talenta kepada setiap orang itu berbeda-beda dengan maksud agar mereka dapat saling membantu, melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain 2. Sikap Tuhan kepada orang yang tidak mau mengembangkan talenta, bapa marah, dan

memberi hukuman kepadanya.

3. Berdasarkan Injil Matius 25: 14-30 Sikap Bapa terhadap orang yang mau mengembangkan talenta adalah; memujinya, memberikan kebahagiaan kepadanya. 4. Usaha yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan talenta antara lain:

a. Belajar terus menerus tanpa takut gagal.

(11)

g. Menyertakan Tuhan dalam setiap usaha yang kita jalankan dan sebagainya.

TINDAK LANJUT Umpan Balik:

a. Bagi siswa yang memiliki umpan balik positif (KKM tercapai) diberikan pengayaan b. Bagi siswa yang umpan balik negative, diberikan remedial

Mengetahui Depok, Juli 2012

Kepala Sekolah Guru Mata pelajaran

Siti Rokhani,S.Pd L. Atrik Wibawa, S.Pd.,MM.

(12)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP-K Permata Bunda Cimanggis Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas/ Semester : VII/ 1 Tahun Pelajaran : 2012/2013 Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

NILAI/ KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN 1. Berpikir Kritis

2. Kepekaan hati 3. Kemandirian

4. Menghargai pendapat orang lain

STANDAR KOMPETENSI

Memahami diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus Kristus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan-Nya

KOMPETENSI DASAR

Menyadari kemampuan dan keterbatasan dirinya sehingga terpanggil untuk mensyukurinya.

MATERI POKOK Kemampuanku terbatas

INDIKATOR

1. Menemukan berbagai contoh keterbatasan manusia

2. Menjelaskan akibat jika bersikap tidak baik terhadap keterbatasan

3. Membangun sikap yang dapat dikembangkan dalam menghadapi keterbatasan.

MATERI PEMBELAJARAN

1. Beberapa contoh keterbatasan manusia adalah keterbatasan:

a. Fisik; manusia dapat merasa sakit, lemah, tidak mampu mengangkat suatu benda yang melebihi kemampuannya, bahkan manusia dapat mati.

b. Intelektual; sehebat-hebatnya pikiran manusia, dia tidak mampu mengungkap secara tuntas semua rahasia tentang persoalan hidup manusia

c. Psikis: kurang mampu mengendalikan emosi, ketidakmampuan dalam mengendalikan diri dan lain sebagainya

d. Sosial: ketidakmampuan dalam menjalin relasi dengan sesama, kurang mampu menghargai keberadaan orang lain

e. Ekonomis: tidak memiliki dana/ biaya

(13)

a. Sikap minder. Sikap minder membuat seseorang akan sulit bergaul dan menutup diri dalam pergaulan, menganggap Tuhan tidak adil, iri melihat keberhasilan orang lain bahkan menganggap hidupnya tidak berguna.

b. Sikap munafik. Sikap munafik adalah sikap berpura-pura, apa yang dilakukan tidak sesuai dengan isi hatinya. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menutupi

kekurangannya, bahkan kalau perlu dengan cara menjelek-jelekkan orang lain demi kepentingan dirinya.

3. sikap yang perlu kita kembangkan dalam menghadapi keterbatasan adalah sebagai berikut:

a. Kita harus mampu menerima keterbatasan dalam diri kita

b. Keterbatasan bukan alasan untuk tidak mau mengembangkan diri c. Berusaha menjalin relasi dengan orang lain yang lebih mampu d. Berdoa mohon bantuan Tuhan

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat Mengembangkan sikap yang baik dalam menghadapi keterbatasan dalam dirinya.

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Berkembang Bersama Yesus 1, PT Galaxy Puspa Mega 2. Membangun Komunitas Murid Yesus 1, Kanisius 3. Kitab Suci

4. Pengalaman siswa

METODE PEMBELAJARAN 1. Tanya Jawab

2. Diskusi

3. Curah pendapat

LANGKAH KEGIATAN

A. Pendahuluan ( 10 menit)

1. Deskripsi singkat/ pertanyaan apersepsi

Melakukan permainan tebak-tebakan, sehingga ditemukan bahwa setiap orang juga memiliki keterbatasan. (Berpikir Kritis)

2. Relevansi

Tuhan menciptakan manusia selain dengan berbagai kemampuan yang diberikan, juga memiliki berbagai keterbatasan. Jadi tidak ada yang sangat dan sungguh sempurna, tetapi setiap orang memiliki keterbatasan walaupun berbeda satu dengan yang lain.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu bahwa peserta didik dapat Mengembangkan sikap yang baik dalam menghadapi keterbatasan dalam dirinya.

B. Kegiatan Inti (60 menit) 1. Eksplorasi

(14)

b. Setelah selesai diadakan tanya jawab sehubungan dengan cerita, terutama menyangkut tentang berbagai macam keterbatasan yang dimiliki oleh tokoh-tokoh dalam kisah Yu Yuan. (kemandirian)

c. Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok, untuk berdiskusi dengan materi pertanyaan: (Menghargai pendapat orang lain)

 Jelaskan berbagai macam bentuk keterbatasan manusia!

 Bagaimanakan sikap yang baik dalam menghadapi keterbatasan?  Apa akibatnya jika kita bersikap negatif terhadap keterbatasan kita?

2. Elaborasi

a. Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya (Kemandirian)

b. Tanya jawab sehubungan dengan presentasi kelompok.

3. Konfirmasi

a. Guru memberikan tanggapan dan catatan-catatan sehubungan dengan hasil presentasi.

b. Bila ada jawaban yang salah, guru memberikan arahan dan bimbingan serta membetulkannya.

C. Kegiatan penutup (10 menit)

Peserta didik bersama guru membuat rangkuman dan peneguhan

EVALUASI

Test Formatif

a. Teknik : Test Tertulis b. Bentuk instrument : Test Uraian

No. Soal

Butir Soal Skoor

1 Menurutmu, mengapa Tuhan memberikan keterbatasan kepada manusia?

4

2 Jelaskan berbagai contoh keterbatasan yang dimiliki oleh manusia !

7

3 Seikap apa saja yang hendaknya kita hindari dalam menghadapi keterbatasan kita?

4

4 Sikap apasaja yang sebaiknya kita kembangkan dalam menghadapi keterbatasan kita?

5

Nilai : Jumlah skoor 2 Kunci Jawaban:

(15)

1. Beberapa contoh keterbatasan manusia adalah keterbatasan:

a. Fisik; manusia dapat merasa sakit, lemah, tidak mampu mengangkat suatu benda yang melebihi kemampuannya, bahkan manusia dapat mati.

b. Intelektual; sehebat-hebatnya pikiran manusia, dia tidak mampu mengungkap secara tuntas semua rahasia tentang persoalan hidup manusia

c. Psikis: kurang mampu mengendalikan emosi, ketidakmampuan dalam mengendalikan diri dan lain sebagainya

d. Sosial: ketidakmampuan dalam menjalin relasi dengan sesama, kurang mampu menghargai keberadaan orang lain

2. Ketidak mampuan menerima keterbatasan mengakibatkan:

a. Sikap minder. Sikap minder membuat seseorang akan sulit bergaul dan menutup diri dalam pergaulan, menganggap Tuhan tidak adil, iri melihat keberhasilan orang lain bahkan menganggap hidupnya tidak berguna.

b. Sikap munafik. Sikap munafik adalah sikap berpura-pura, apa yang dilakukan tidak sesuai dengan isi hatinya. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menutupi kekurangannya, bahkan kalau perlu dengan cara menjelek-jelekkan orang lain demi kepentingan dirinya.

3. sikap yang perlu kita kembangkan dalam menghadapi keterbatasan adalah sebagai berikut:

a. Kita harus mampu menerima keterbatasan dalam diri kita

b. Keterbatasan bukan alasan untuk tidak mau mengembangkan diri c. Berusaha menjalin relasi dengan orang lain yang lebih mampu d. Berdoa mohon bantuan Tuhan

TINDAK LANJUT Umpan Balik:

a. Bagi siswa yang memiliki umpan balik positif (KKM tercapai) diberikan pengayaan b. Bagi siswa yang umpan balik negative, diberikan remedial

Mengetahui Depok, Juli 2012

Kepala Sekolah Guru Mata pelajaran

Siti Rokhani,S.Pd L. Atrik Wibawa, S.Pd.,MM.

(16)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP-K Permata Bunda Cimanggis Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas/ Semester : VII/ 1 Tahun Pelajaran : 2012/2013 Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

NILAI/ KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN 1. Religius

2. Penghargaan terhadap diri sendiri 3. Menghargai pendapat orang lain 4. Kemandirian

STANDAR KOMPETENSI

Memahami diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus Kristus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan-Nya

KOMPETENSI DASAR

Menyadari kemampuan dan keterbatasan dirinya sehingga terpanggil untuk mensyukurinya.

MATERI POKOK Syukur atas hidup

INDIKATOR

1. Menjelaskan makna bersyukur

2. Merumuskan berbagai pandangan tentang hidup 3. Menjelaskan cara-cara untuk mensyukuri hidup

MATERI PEMBELAJARAN

1. Syukur mengandung makna ungkapan rasa terimakasih kepada Tuhan. Bersyukur atas hidup artinya kita berterimakasih kepada Tuhan atas karunia kehidupan yang telah dianugerahkan kepada kita.

2. Pandangan Tentang Hidup

a. Hidup sebagai beban berat atau kutukan. b. Hidup sebagai takdir..

c. Hidup itu seni.

d. Hidup sebagai Anugerah

3. cara yang dapat kita lakukan untuk mensyukuri hidup, diantaranya adalah: 1. Menerima kelebihan dan kekurangan yang kita miliki.

(17)

4. Menjaga dan memelihara dengan baik kehidupan kita dengan cara hidup sehat 5. Menghargai dan turut menjaga kehidupan orang lain

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas segala berkat yang telah mereka terima, melalui berbagai macam cara.

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Berkembang Bersama Yesus 1, PT Galaxy Puspa Mega 2. Membangun Komunitas Murid Yesus 1, Kanisius 3. Kitab Suci

4. Pengalaman siswa

METODE PEMBELAJARAN 1. Refleksi

2. Diskusi

3. Curah pendapat

LANGKAH KEGIATAN

A. Pendahuluan ( 10 menit)

1. Deskripsi singkat/ pertanyaan apersepsi

Melakukan tanya jawab tentang pemahaman mereka tentang syukur. (kemandirian)

2. Relevansi

Hidup merupakan anugerahTuhan yang terbesar. Dengan kehidupan kita bisa menikmati anugerah Tuhan yang lainnya. Dan ini harus kita syukuri dengan menghayati hidup kita dan membuat hidup kita semakin berkembang dan bermakna bagi pengembangan dunia.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu bahwa peserta didik dapat mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas segala berkat yang telah mereka terima, melalui berbagai macam cara.

B. Kegiatan Inti (60 menit) 1. Eksplorasi

a. Peserta didik diminta untuk melakukan refleksi dengan pertanyaan menurutmu apa arti hidup ini bagimu? (menghargai diri sendiri)

b. Dilakukan tanya jawab sehubungan dengan hasil refleksi (kemandirian)

2. Elaborasi

a. Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok, dengan anggota antara 3 sampai 4 orang.

b. Kegiatan yang dilakukan dalam kelompok :

- Membaca Kitab Suci KE SEPULUH ORANG KUSTA dari Injil Lukas 17:11-19 (religius)

- Saling mencurahkan pendapatnya tentang beberapa pertanyaan berikut ini: (menghargai pendapat orang lain)

 Menurutmu apa artinya bersyukur menurut bacaan tadi?

(18)

 Jelaskan pendapatmu tentang pandangan bahwa hidup sebagai sebagai beban berat atau kutukan, hidup sebagai takdir, hidup itu seni dan hidup sebagai anugerah !

 Bagaimana cara yang dapat kalian lakukan untuk mengungkapkan rasa syukur?

c. Setelah selesai diskusi, masing-masing kelompok diminta untuk melaporkan hasil diskusi mereka. (kemandirian)

3. Konfirmasi

a. Setelah diadakan pleno, guru memberikan tanggapan dan catatan-catatan

b. Bila ada jawaban yang salah, guru memberikan arahan dan bimbingan serta membetulkannya.

C. Kegiatan penutup (10 menit)

Peserta didik diminta untuk membuat doa yang isinya tentang ungkapan syukur.

EVALUASI

Test Formatif

a. Teknik : Test Tertulis b. Bentuk instrument : Test Uraian

No. Soal

Butir Soal Skoor

1 Menurutmu, apa maksudnya bersyukur atas hidup? 6 2 Jelaskan berbagai pandangan tentang hidup ! 8 3 Tindakan apa saja yang dapat kita lakukan untuk

mengungkapkan rasa syukur?

6

Nilai : Jumlah skoor 2 Kunci Jawaban:

1. Bersyukur atas hidup artinya kita berterimakasih kepada Tuhan atas karunia kehidupan yang telah dianugerahkan kepada kita.

2. Pandangan Tentang Hidup

a. Hidup sebagai beban berat atau kutukan. Biasanya pandangan ini muncul dari orang-orang yang hiudpnya mengalami banyak kekecewaan, kegagalan, bencana atau penderitaan. Pandangan yng demikian menyebabkan sikap apatis, cepat putus asa, penuh ketakutan, kekuatiran, iri hati kepada keberuntungan orang lain bahkan menganggap Tuhan tidak adil.

b. Hidup sebagai takdir. Hidup manusia ibarat wayang yang digerakkan oleh Penciptanya. Hidup manusia sepenuhnya tergantung pada Tuhan. Manusia tidak punya hak apa-apa untuk menentukan jalan hidupnya sendiri. Pandangan seperti ini menumbuhkan sikap pasrah-menyerah pada kegagalan. Tidak kreatif untuk mengisi dan mengembangkan hidup. Ia bersikap menunggu dan tidak proaktif. c. Hidup itu seni. Hidup itu indah. Mengandung keanekaragaman warna kehidupan:

(19)

kegagalan.Pandangan ini membuat menjadi kreatif. Ia tidak cepat puas atas keberhasilan dan tidak mudah terlarut dalam keterpurukan atau kegagalan karena ia yakin melalui ketekunan dan keerja keras suatu saat akan memperoleh keberhasilan. (Sumber: Buku Murid PAK SMP 1A, hal. 41, Kanisius)

d. Hidup sebagai Anugerah

Sebagai orang beriman, kita harus memandang hidup sebagai anugerah Tuhan. Dengan memandang hidup sebagai anugerah dari Tuhan, akan selalu menggerakkan hati kita untuk selalu bersyukur, baik dalam peristiwa hidup yang menggembirakan maupun dalam peristiwa yang menyedihkanpun kita masih dapat mensyukurinya. Pandangan hidup ini akan membuat kita selalu bersikap rendah hati baik terhadap sesama maupun dihadapan Tuhan yang telah menganugerahkan hidup itu sendiri.

4. cara yang dapat kita lakukan untuk mensyukuri hidup, diantaranya adalah: a. Menerima kelebihan dan kekurangan yang kita miliki.

b. Selalu berusaha untuk hidup lebih baik dari hari kemarin c. Peduli atau berbelarasa terhadap sesama yang mendeerita

d. Menjaga dan memelihara dengan baik kehidupan kita dengan cara hidup sehat e. Menghargai dan turut menjaga kehidupan orang lain

TINDAK LANJUT Umpan Balik:

a. Bagi siswa yang memiliki umpan balik positif (KKM tercapai) diberikan pengayaan b. Bagi siswa yang umpan balik negative, diberikan remedial

Mengetahui Depok, Juli 2012

Kepala Sekolah Guru Mata pelajaran

Siti Rokhani,S.Pd L. Atrik Wibawa, S.Pd.,MM.

(20)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP-K Permata Bunda Cimanggis Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas/ Semester : VII/ 1 Tahun Pelajaran : 2012/2013 Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

NILAI/ KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN 1. Berani mengungkapkan pendapat

2. Menghargai diri sendiri 3. Kemandirian

STANDAR KOMPETENSI

Memahami diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus Kristus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan-Nya

KOMPETENSI DASAR

Memahami bahwa manusia diciptakan sebagai perempuan / laki-laki dan dipanggil untuk mengembangkan kesederajatan dalam hidup sehari-hari.

MATERI POKOK

Aku diciptakan baik adanya sebagai perempuan atau laki-laki

INDIKATOR

1. Menemukan keunikan perempuan secara fisik dan psikologis 2. Menemukan keunikan laki-laki secara fisik dan psikologis

3. Membangun sikap yang baik untuk mensyukuri bahwa kita diciptakan sebagai laki-laki atau perempuan

MATERI PEMBELAJARAN 1. Keunikan Wanita:

a. Secara Fisik

Secara fisik/ biologis, ada beberapa hal yang menjadikan perempuan sungguh unik. Keunikan itu misalnya; rambut wanita biasanya lebih lembut, kulitnya biasanya juga halus dibandingkan dengan kulit laki-laki;mata lentik, pipi halus, tidak memiliki jakun, pinggul lebih besar dibandingkan laki-laki, betis halus mulus dan sebagainya.

Secara biologis, keunikan perempuan Nampak secara nyata dalam kekhasan dari organ kelamin, dimana organ kelamin perempuan memiliki tugas/ fungsi yang sesuai dengan kodratnya sebagai perempuan

(21)

Secara psikologis, perempuan memiliki kekhasan dalam hal perasaan, pikiran, dan tindakan. Adapun kekhasan perempuan itu antara lain:

• Dalam hal perasaan.

Perempuan biasanya memiliki perasaan yang begitu peka. Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya perempuan akan merasakannya secara mendalam dan lebih lama.

• Dalam hal pikiran

Perempuan biasanya sulit mengambil jarak dengan obyek pemikirannya, sebab wanita cenderung untuk berpikir “dari dalam”. Selain daripada itu, pemikiran perempuan itu perbagian dan mendetail.

• Dalam hal Tindakan.

Perempuan dalam hal tindakannya cenderung untuk bersifat memelihara. Ia lebih bersikap memelihara atau merawat rumah, merawat anak-anak, merapihkan kamar dan sebagainya.

2. Keunikan laki-laki:

a. Keunikan secara biologis/ fisik

Secara biologis/ fisik kekhasan dari laki-laki tampak secara fisik yang kelihatan seperti badannya yang kekar, kulit kasar, memiliki jakun, rambut kaku, betis keras dan kasar, memiliki jakun dan sebagainya.

Kekhasan dalam diri laki-laki secara lebih mendalam ada dalam organ kelaminnya. Organ kelamin laki-laki mulai bekerja ketika mereka berusia 12, 13, 14 atau 15 tahun

b. Keunikan secara psikologis

Keunikan laki-laki secara psikologis juga dapat dilihat dalam hal perasaan, pikiran dan tindakan.

• Dalam hal perasaan.

Dalam menghadapi suatu peristiwa atau persoalan, laki-laki biasanya lebih bersifat sepontan dan tidak bisa terlalu mendalam dan juga tidak tahan lama. • Dalam hal pikiran

Laki-laki biasanya lebih berpikir secara objektif, apa adanya. Laki-laki tidak mudah larut dalam bencana atau segala sesuatu yang dilihat atau dipikirkannya. Selain dari pada itu, laki-laki berpikir secara global, menyeluruh dan tidak terlalu mendetail.

• Dalam hal tindakan

Laki-laki lebih bersifat membuat. Termasuk didalamnya juga “membuat rusak”

3. Sikap-sikap yang dapat kita nyatakan sebagai perwujudan rasa syukur kita karena diciptakan sebagai laki-laki atau perempuan antara lain:

a. Memelihara diri. b. Menghargai tubuh. c. Menghargai lawan jenis.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat membangun sikap yang baik terhadap diri sendiri sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan karena diciptakan baik adanya sebagai laki-laki atau perempuan.

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

(22)

3. Kitab Suci

4. Pengalaman siswa

METODE PEMBELAJARAN 1. Refleksi

2. Presentasi 3. Tanya jawab

LANGKAH KEGIATAN

A. Pendahuluan ( 10 menit)

1. Deskripsi singkat/ pertanyaan apersepsi

Melakukan tanya jawab tentang apa saja yang menjadi kekhasan siswa masing masing berdasar jenis kelamin. (berani mengungkapkan pendapat)

2. Relevansi

Tuhan menciptakan manusia laki-laki dan perempuan sungguh amat baik adanya. Manusia laki-laki dan perempuan diciptakan dengan kekhasannya masing-masing untuk dapat saling melengkapi satu sama lainnya.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu bahwa peserta didik dapat membangun sikap yang baik terhadap diri sendiri sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan karena diciptakan baik adanya sebagai laki-laki atau perempuan.

B. Kegiatan Inti (60 menit) 1. Eksplorasi

a. Peserta didik diminta untuk duduk dengan sikap yang baik, diam dan menutup mata, kemudian masing-masing diminta untuk merefleksi tentang kekhasan dirinya secara biologis. (diiringi dengan musik instrumentalia) (menghargai diri sendiri)

b. Setelah selesai merefleksi, dipersilahkan untuk menuliskan kekhasan yang mereka temukan selama refleksi dalam buku catatan mereka.

c. Peserta didik kembali diminta untuk duduk dengan sikap yang baik, diam dan menutup mata, kemudian masing-masing diminta untuk merefleksi tentang kekhasan dirinya secara psikologis. (diiringi dengan musik instrumentalia) (menghargai diri sendiri)

d. Setelah selesai merefleksi, dipersilahkan untuk menuliskan kekhasan yang mereka temukan selama refleksi dalam buku catatan mereka.

2. Elaborasi

a. Peserta didik diminta untuk menuliskan kekhasan mereka satu persatu (yang laki-laki pada kolom laki-laki-laki-laki begitu juga yang perempuan pada kolom perempuan) serte dengan ketentuan untuk jawaban yang sama dengan temannya yang sudah ditulis tidak boleh dituliskan lagi. (kemandirian)

b. Tanya jawab sehubungan hasil tulisan peserrta didik di papan tulis.

c. Menjawab pertanyaan, bagaimana usaha yang dapat dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur karena diciptakan sebagai laki-laki atau perempuan. (Kemandirian)

(23)

a. Guru memberikan tanggapan dan catatan-catatan sehubungan dengan hasil elaborasi

b. Bila ada jawaban yang salah, guru memberikan arahan dan bimbingan serta membetulkannya.

C. Kegiatan penutup (10 menit)

Peserta didik bersama guru membuat rangkuman dan peneguhan

EVALUASI

Test Formatif

a. Teknik : Test Tertulis b. Bentuk instrument : Test Uraian

No. Soal

Butir Soal Skoor

1 Menurutmu, mengapa Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan berbeda?

4

2 Jelaskan kekhasan perempuan secara psikologis ! 7 3 Jelaskan kekhasan laki-laki secara biologis! 4 4 Sikap apasaja yang sebaiknya kita kembangkan

dalam mewujudkan rasa syukur diciptakan sebagai laki-laki atau perempuan?

5

Nilai : Jumlah skoor 2 Kunci Jawaban:

1. Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan berbeda satu sama lain karena Tuhan menghendaki agar laki-laki dan perempuan bekerja sama saling melengkapi dan menyempurnakan.

2. Secara psikologis, perempuan memiliki kekhasan dalam hal perasaan, pikiran, dan tindakan. Adapun kekhasan perempuan itu antara lain:

• Dalam hal perasaan.

Perempuan biasanya memiliki perasaan yang begitu peka. Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya perempuan akan merasakannya secara mendalam dan lebih lama.

• Dalam hal pikiran

Perempuan biasanya sulit mengambil jarak dengan obyek pemikirannya, sebab wanita cenderung untuk berpikir “dari dalam”. Selain daripada itu, pemikiran perempuan itu perbagian dan mendetail.

• Dalam hal Tindakan.

Perempuan dalam hal tindakannya cenderung untuk bersifat memelihara. Ia lebih bersikap memelihara atau merawat rumah, merawat anak-anak, merapihkan kamar dan sebagainya.

(24)

4. Sikap-sikap yang dapat kita nyatakan sebagai perwujudan rasa syukur kita karena diciptakan sebagai laki-laki atau perempuan antara lain:

a. Memelihara diri. b. Menghargai tubuh. c. Menghargai lawan jenis

TINDAK LANJUT Umpan Balik:

a. Bagi siswa yang memiliki umpan balik positif (KKM tercapai) diberikan pengayaan b. Bagi siswa yang umpan balik negative, diberikan remedial

Mengetahui Depok, Juli 2012

Kepala Sekolah Guru Mata pelajaran

Siti Rokhani,S.Pd L. Atrik Wibawa, S.Pd.,MM.

(25)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP-K Permata Bunda Cimanggis Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas/ Semester : VII/ 1 Tahun Pelajaran : 2012/2013 Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

NILAI/ KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN 1. Religius

2. Kecerdasan 3. Kemandirian 4. Demokratis 5. Rasa ingin tahu

6. Menghargai pendapat orang lain

STANDAR KOMPETENSI

Memahami diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus Kristus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan-Nya

KOMPETENSI DASAR

Memahami bahwa manusia diciptakan sebagai perempuan / laki-laki dan dipanggil untuk mengembangkan kesederajatan dalam hidup sehari-hari.

MATERI POKOK

perempuan atau laki-laki sederajat

INDIKATOR

1. Menganalisis berbagai pandangan masyarakat tentang kedudukan laki-laki dan perempuan

2. Menjelaskan Pandangan Katolik tentang kedudukan laki-laki dan perempuan 3. Merumuskan cara mengusahakan kesederajatan antara laki-laki dan perempuan

MATERI PEMBELAJARAN

1. Menyitir pendapat Simon de Beauvoir, perempuan adalah the second sex, warga kelas dua. Perempuan tidak punya hak yang setara dengan laki-laki, dan ini hampir terjadi di semua aspek, baik politik, akses edukasi, tatanan sosial, hukum, ekonomi. Fenomena ini terjadi dengan sangat pervasif di hampir setiap peradaban dan kultur. 2. Hal ini sudah terjadi juga sejak jaman Yesus. Dimana seorang perempuan dianggap

(26)

banyak perlakuan yang tidak adil terhadap perempuan dalam teks Kitab Suci. Hal seperti ini misalnya dalam peristiwa perempuan berzinah.

3. Menurut pandangan Gereja bahwa laki-laki dan perempuan harus saling mengisi, melengkapi dan mengembangkan martabatnya. Laki-laki dan perempuan memiliki derajat/ martabat yang sama di hadapan Tuhan. Mereka saling membutuhkan lawan jenisnya.“Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong yang sepadan dengan dia” (Kej 2: 18).

4. Secara umum, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan kesederajatan antaralaki-laki dan perempuan, misalnya: Memperlakukan perempuan sesuai dengan kemampuannya, bukan karena jenis kelaminnya; memberikan kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan untuk berkarya; menghargai dan mengusahakan kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan; menerima seorang perempuan apa adanya dalam pertemanan; memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat mengusahakan berbagai tindakan untuk mewujudkan kesetaraan laki-laki dan perempuan.

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Berkembang Bersama Yesus 1, PT Galaxy Puspa Mega 2. Membangun Komunitas Murid Yesus 1, Kanisius 3. Kitab Suci

4. Pengalaman siswa

METODE PEMBELAJARAN 1. Menganalisa

2. Diskusi 3. Presentasi 4. Tanya jawab

LANGKAH KEGIATAN

A. Pendahuluan ( 10 menit)

1. Deskripsi singkat/ pertanyaan apersepsi

Melakukan tanya jawab tentang apa saja yang mereka ketahui tentang sepak terjang kaum perempuan saat ini. (kecerdasan)

2. Relevansi

Tuhan menciptakan manusia laki-laki dan perempuan sungguh amat baik adanya untuk saling melengkapi dan menyempurnakan. Dimana keduanya diciptakan sederajat. Namun demikian dalam kenyataannya, apakah betul-betul terlaksana dalam kehidupan sehari-hari kesederajatan tersebut? Kita akan lihat bersama dalam pembelajaran hari ini.

(27)

B. Kegiatan Inti (60 menit) 1. Eksplorasi

a. Peserta didik diminta untuk menyimak pembacaan makalah tentang kedudukan perempuan ditengah masyarakat. (keingintahuan)

b. Berdua-dua, peserta didik diminta untuk menganalisa kenyataan tentang kedudukan perempuan dan laki-laki tersebut dengan bantuan pertanyaan: (kedemokratisan)

 Bagaimana kedudukan perempuan dan laki-laki berdasarkan bacaan tadi?  Menurutmu, mengapa hal itu bisa terjadi?

 Faktor apa saja yang mempengaruhi sehingga kedudukan perempuan dianggap lebih rendah dari laki-laki?

c. Setelah selesai menjawab, mereka diminta bergabung dengan satu kelompok lainnya sehingga anggotanya menjadi 4 orang, kemudian dalam kelompok melakukan kegiatan berikut:

 Membaca Kitab Suci (Markus 12:41-44) (religius)

 Mendiskusikan pertanyaan: (menghargai pendapat orang lain) 1. Bagaimana kedudukan perempuan pada jaman Yesus?

2. Usaha apasaja menurutmu yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kesederajatan antara perempuan dan laki-laki?

3. Berdasarkan Kitab Kej 2: 18-25, bagaimana pandangan Gereja Katolik mengenai kedudukan laki-laki dan perempuan?

4. Elaborasi

a. Setelah selesai diskusi, setiap kelompok diminta untuk menyampaikan hasil diskusi mereka. (kemandirian)

b. Tanya jawab sehubungan hasil diskusi.

5. Konfirmasi

a. Guru memberikan tanggapan dan catatan-catatan sehubungan dengan hasil diskusi

b. Bila ada jawaban yang salah, guru memberikan arahan dan bimbingan serta membetulkannya.

C. Kegiatan penutup (10 menit)

Peserta didik bersama guru membuat rangkuman dan peneguhan

EVALUASI

Test Formatif

a. Teknik : Test Tertulis b. Bentuk instrument : Test Uraian

No. Soal

Butir Soal Skoor

1 Menurutmu bagaimana pandangan masyarakat tentang kedudukan perempuan dan laki-laki?

4

(28)

kedudukan perempouan dan laki-laki! 3 Usaha apasaja yang dapat dilakukan untuk

mewujudkan kesederajatan perempuan dan laik-laki di lingkungan sekolah?

4

4 Usaha apasaja yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kesederajatan perempuan dan laik-laki di dalam keluarga?

5

Nilai : Jumlah skoor 2

Kunci Jawaban:

1. Masyarakat kebanyakan memandang bahwa kedudukan perempuan dianggap lebih rendah dibandingkan laki-laki. Seperti pula disampaikan oleh Simon de Beauvoir, bahwa perempuan adalah the second sex, warga kelas dua. Perempuan tidak punya hak yang setara dengan laki-laki, dan ini hampir terjadi di semua aspek, baik politik, akses edukasi, tatanan sosial, hukum, ekonomi.

2. Menurut pandangan Gereja bahwa laki-laki dan perempuan harus saling mengisi, melengkapi dan mengembangkan martabatnya. Laki-laki dan perempuan memiliki derajat/ martabat yang sama di hadapan Tuhan. Mereka saling membutuhkan lawan jenisnya.“Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong yang sepadan dengan dia” (Kej 2: 18).

3. Beberapa usaha yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah antara lain:

 Menjamin agar pemilihan Ketua Kelas, Ketua OSIS atau posisi-posisi penting lainnya di dalam struktur organisasi siswa di sekolah dapat terbuka bagi siswa laki-laki maupun perempuan.

 Menjamin agar suara siswa laki-laki maupun perempuan selalu terwakili dalam segala kegiatan dan pengambilan keputusan di dalam struktur organisasi siswa.  Menjamin agar setiap jenis olah raga maupun keterampilan yang diajarkan di

sekolah dapat diikuti baik oleh siswa perempuan maupun laki-laki.

 Menjamin agar syarat untuk menjadi anggota Paskibra tidak ditentukan semata-mata berdasarkan tinggi badan karena pada umumnya secara fisik siswi putri tidak setinggi siswa putra. Ini untuk meyakinkan agar kesempatan menjadi anggota Paskibra dapat terbuka baik untuk putra maupun putri.

4. Beberapa usaha yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga antara lain:

 Anak perempuan berhak mendapat kesempatan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya seperti anak laki-laki.

 Menghilangkan kebiasaan bahwa anak perempuan harus makan belakangan untuk menjamin agar anak laki-laki dan perempuan mendapat asupan gizi yang sama.  Pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan rumah, mencuci piring, mencuci

baju, menyapu, mengepel, memasak, mencuci sepeda/motor/mobil, memperbaiki peralatan, mengganti lampu dan lain lain bisa dilakukan oleh anak laki-laki maupun perempuan.

(29)

TINDAK LANJUT Umpan Balik:

a. Bagi siswa yang memiliki umpan balik positif (KKM tercapai) diberikan pengayaan b. Bagi siswa yang umpan balik negative, diberikan remedial

Mengetahui Depok, Juli 2012

Kepala Sekolah Guru Mata pelajaran

Siti Rokhani,S.Pd L. Atrik Wibawa, S.Pd.,MM.

(30)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP-K Permata Bunda Cimanggis Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas/ Semester : VII/ 1 Tahun Pelajaran : 2012/2013 Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

NILAI/ KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN 1. Religius

2. Kecerdasan 3. Gemar membaca 4. Kemandirian

STANDAR KOMPETENSI

Memahami diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus Kristus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan-Nya

KOMPETENSI DASAR

Memahami bahwa seksualitas sebagai anugerah Allah yang perlu dihayati secara benar demi kehidupan bersama yang lebih baik.

MATERI POKOK

Seksualitas sebagai anugerah Allah

INDIKATOR

1. Menjelaskan perbedaan antara seks dan seksualitas 2. Menemukan pandangan masyarakat tentang seksualitas 3. Menjelasakn pentingnya pendidikan seksualitas

4. Merumuskan pandangan seksualitas yang benar menurut Kitab Suci

MATERI PEMBELAJARAN

1. Ilmu biologi menyebutkan bahwa seks merupakan proses pemaduan dan penggabungan sifat-sifat genetik untuk mewariskan ciri-ciri suatu spesies supaya tetap langgeng atau disebut juga dengan reproduksi. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa Seks adalah alat kelamin primer yang menjadi tanda bahwa ia laki-laki atau perempuan. Sedangkan seksualitas berarti keseluruhan yang menyangkut ciri kelaki-lakian atau keperempuanan yang ada pada manusia, baik menyangkut fisik, mental maupun spiritualitasnya. Dengan demikian seks hanya merupakan salah satu bagian dari seksualitas. Keduanya mempunyai kaitan erat satu terhadap yang lain.

(31)

pendidikan seks seolah sebagai suatu hal yang vulgar. Bagi masyarakat umum, kebanyakan berpandangan tabu membicarakan masalah seks dan seksualitas. Namun demikian, ada juga sebagaian masyarakat yang sudah berpikiran maju, bahwa pendidikan seksualitas hendaknya sudah mulai diperkenalkan kepada anak sejak kecil/ remaja. Pandangan ini beralasan bahwa dengan pendidikan seksualitas diberikan kepada anak-anak maka anak/ remaja akan mengenal organ seksnya masing-masing dan perkembangannya, sehingga mereka tidak jatuh dalam ketidaktahuan akan berkembangan seksnya.

3. Menurut Sofyan S.Sos selaku senior koordinator Centra Mitra Remaja (CMR) yang merupakan salah satu unit kegiatan dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), ada dua faktor mengapa sex education sangat penting bagi remaja, yaitu:

o Faktor pertama adalah di mana anak-anak tumbuh menjadi remaja, mereka belum paham dengan sex education, sebab orang tua masih menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adahal hal yang tabu. Sehingga dari ketidak fahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggung jawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.

o Faktor kedua, dari ketidakfahaman remaja tentang seks dan kesehatan anatomi reproduksi mereka, di lingkungan sosial masyarakat, hal lain ditawarkan hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain, VCD, majalah, internet, bahkan tayangan televisi pun saat ini sudah mengarah kepada hal yang seperti itu.

4. Kitab suci memandang seks dan seksualitas sebagai hal yang suci, perlu dihormati dan dijalankan secara bertanggung jawab. Keluhuran seks dan seksualitas sungguh dijaga baik oleh Perintah Allah yang ke-6 dan ke-9 juga disakralkan dalam sakramen perkawinan. Bahkan dalam 1 Kor 6: 13-20 dikatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus. Tubuh kita sebagai sarana kehadiran Allah, sekaligus sarana untuk mewujudkan kehendak Allah. Oleh karenanya hendaknya kita mampu untuk menghargai dan merawat tubuh kita dengan baik demi kesucian dan kebersihan tubuh kita. Sebab dengan menghargai dan menjaga tubuh kita dengan baik, kita juga menghargai sang pencipta diri kita yaitu Tuhan Allah sendiri.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat memahami secara baik tentang pendidikan seksualitas sehingga mereka mampu bersikap secara positif terhadap diri dan orang lain.

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Berkembang Bersama Yesus 1, PT Galaxy Puspa Mega 2. Membangun Komunitas Murid Yesus 1, Kanisius 3. Kitab Suci

4. Pengalaman siswa

METODE PEMBELAJARAN 1. Tanya jawab

2. Diskusi 3. Presentasi

LANGKAH KEGIATAN

A. Pendahuluan ( 10 menit)

(32)

Melakukan tanya jawab tentang apa saja yang mereka ketahui tentang seks dan seksualitas. (kecerdasan)

2. Relevansi

Dalam kehidupan kita, ada kecenderungan orang yang menyatakan bahwa membahas tentang seks dan seksualitas itu adalah tabu. Padahal seks dan seksualitas merupakan hal yang berbeda walaupun diantara keduanya ada keterkaitannya juga. Benarkah membicarakan hal ini adalah tabu?

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu bahwa dalam pelajaran kali akan mempelajari tentang : pengertian seks dan seksualitas, pandangan masyarakat tentang pendidikan seksualitas, pandangan seksualitas yang benar sesuai dengan Kitab Suci.

B. Kegiatan Inti (60 menit) 1. Eksplorasi

a. Peserta didik diminta untuk membaca sebuah artikel tentang pendidikan seks dan seksualitas bagi remaja. (gemar membaca)

b. Perserta didik menanggapi isi artikel tersebut dalam tanya jawab dengan guru. (kecerdasan)

c. Peserta didik membentuk kelompok, dan di dalam kelompok melakukan kegiatan:  Membaca Teks Kitab Suci I Korintus 6:12-20 (religius)

 Bersama kelompok, mendalami bacaan Kitab Suci tersebut dengan bantuan pertanyaan: (religius)

- Larangan apa saja yang terungkap dalam Kitab Suci sehubungan dengan menggunakan tubuh kita?

- Hal-hal apasaja yang dianjurkan oleh Paulus dalam bacaan tersebut sehubungan dengan sikap kita terhadap tubuh kita?

2. Elaborasi

a. Setelah selesai mendalami Kitab Suci, setiap kelompok diminta untuk menyampaikan hasil pendalaman mereka. (kemandirian)

b. Tanya jawab sehubungan hasil presentasi kelompok.

3. Konfirmasi

a. Guru memberikan tanggapan dan catatan-catatan sehubungan dengan hasil diskusi

b. Bila ada jawaban yang salah, guru memberikan arahan dan bimbingan serta membetulkannya.

C. Kegiatan penutup (10 menit)

Peserta didik bersama guru membuat rangkuman dan peneguhan

EVALUASI

Test Formatif

(33)

No. Soal

Butir Soal Skoor

1 Jelasakn perbedaan antara seks dan seksualitas 4 2 Bagaimana pandangan masyarakat tentang

pendidikan seksualitas bagi remaja?

7

3 Apa pentingnya pendidikan seksualitas bagi remaja?

4

4 Bagaimana pandangan seksualitas yang benar berdasarkan kitab Suci?

5

Nilai : Jumlah skoor 2 Kunci Jawaban:

1. Seks adalah alat kelamin primer yang menjadi tanda bahwa ia laki-laki atau perempuan. Sedangkan seksualitas berarti keseluruhan yang menyangkut ciri kelaki-lakian atau keperempuanan yang ada pada manusia, baik menyangkut fisik, mental maupun spiritualitasnya. Dengan demikian seks hanya merupakan salah satu bagian dari seksualitas.

2. Dalam masyarakat kita, masih timbul pro kontra tentang pendidikan seksualitas untuk anak atau remaja. Sebagian besar masyarakat masih berpandangan yang kurang pas dengan pendidikan seks seolah sebagai suatu hal yang vulgar dan tabu. Namun demikian, ada juga sebagaian masyarakat yang sudah berpikiran maju, bahwa pendidikan seksualitas hendaknya sudah mulai diperkenalkan kepada anak sejak kecil/ remaja.

3. ada dua faktor mengapa sex education sangat penting bagi remaja, yaitu:

 Faktor pertama adalah di mana anak-anak tumbuh menjadi remaja, mereka belum paham dengan sex education, sebab orang tua masih menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adahal hal yang tabu. Sehingga dari ketidak fahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggung jawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.

 Faktor kedua, dari ketidakfahaman remaja tentang seks dan kesehatan anatomi reproduksi mereka, di lingkungan sosial masyarakat, hal lain ditawarkan hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain, VCD, majalah, internet, bahkan tayangan televisi pun saat ini sudah mengarah kepada hal yang seperti itu.

(34)

TINDAK LANJUT Umpan Balik:

a. Bagi siswa yang memiliki umpan balik positif (KKM tercapai) diberikan pengayaan b. Bagi siswa yang umpan balik negative, diberikan remedial

Mengetahui Depok, Juli 2012

Kepala Sekolah Guru Mata pelajaran

Siti Rokhani,S.Pd L. Atrik Wibawa, S.Pd.,MM.

(35)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP-K Permata Bunda Cimanggis Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas/ Semester : VII/ 1 Tahun Pelajaran : 2012/2013 Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

NILAI/ KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN 1. Religius

2. Kepedulian 3. Kejujuran 4. Kemandirian

5. Menghargai pendapat orang lain

STANDAR KOMPETENSI

Memahami diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus Kristus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan-Nya

KOMPETENSI DASAR

Memahami arti dan tujuan persahabatan sehingga dapat membangun persahabatan yang sejati dengan sesama

MATERI POKOK Persahabatan

INDIKATOR

1. Menjelaskan bahwa manusia sebagai mahluk sosial 2. Merumuskan makna sahabat

3. Menjelaskan berbagai sikap yang dapat merusak persahabatan 4. Menyebutkan ciri-ciri sahabat yang baik

5. Membangun relasi yang baik dengan orang lain

MATERI PEMBELAJARAN

1. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu: a) manusia tunduk pada aturan, norma sosial, b) perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain. c) manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain d) Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia 2. Sahabat adalah teman yang selalu ada untuk mendampingi ketika kita sangat

(36)

ketika kita tersesat. Dia bersedia menerima kita apa adanya , tidak pernah menuntut melebihi kemampuan kita. Singkatnya seorang sahabat adalah seorang yang setia menemani kita dalam suka dan duka. Seorang sahabat merupakan harta yang tidak ternilai harganya.

3. Beberapa sikap yang sering dapat menghacurkan hubungan pertemanan itu antara lain sebagai berikut:

 Egois/mencari keuntungan sendiri  Munafik/sikap pura-pura

 Tidak jujur  Tidak setia

4. Cirri-ciri sahabat yang baik adalah:

 Mencintai; ditunjukkan dengan adanya sikap rela berkorban.

 Menghargai ; ditujukkan dengan sikap mau menerima orang lain seperti apa adanya

 Membuka diri; selalu bersikap jujur, selalu menyatakan kebenaran 5. Kitapun juga dapat menjadi sahabat sejati dengan cara:

 Berusaha untuk mengenal kepribadian, sifat, karakter teman kita, sehingga kita dapat memahami secara lebih mendalam tentang sahabat kita.

 Berusaha untuk selalu mau mendengarkan pendapat sahabat kita

 Selalu setia pada sahabat kita terutama dalam masa-masa sahabat kita mengalami kesulitan

 Mengembangkan sikap rela berkorban, solidaritas atau belarasa.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat memahami tentang bagai ciri sahabat yang baik sehingga mampu mengusahakan persahabatan yang baik sesuai dengan nasihat Injil.

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Berkembang Bersama Yesus 1, PT Galaxy Puspa Mega 2. Membangun Komunitas Murid Yesus 1, Kanisius 3. Kitab Suci

4. Pengalaman siswa

METODE PEMBELAJARAN 1. Tanya jawab

2. Dialog berdua-dua 3. Presentasi

LANGKAH KEGIATAN

A. Pendahuluan ( 10 menit)

1. Deskripsi singkat/ pertanyaan apersepsi

Melakukan tanya jawab tentang siapa saja sahabat mereka. (kepedulian)

2. Relevansi

(37)

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu bahwa dalam pelajaran kali akan mempelajari tentang : pengertian, ciri dan hal yang perlu diusahakan dalam persahabatan dan hal-hal yang seharusnya dihindari agar persahabatan berjalan dengan baik.

B. Kegiatan Inti (60 menit) 1. Eksplorasi

a. Peserta didik diminta untuk duduk dengan baik, memejamkan mata, kemudian dengan iringan musik, masing-masing diajak untuk mengingat kembali akan sahabat mereka. Apa saja yang sudah mereka lalui bersama sahabat, baik dalam saat suka maupun duka. (kejujuran)

b. Setelah selesai, beberapa anak diminta untuk mensharingkan hasil permenungan/ refleksi mereka. (kemandirian)

c. Peserta didik diminta duduk berpasangan (berdua-dua) dan melakukan kegiatan berikut:

 Membaca teks Kitab Suci yaitu Sirakh 6:5-17 dan Yohanes 15: 9-17 (religius)

 Mendalami Kitab Suci dengan bantuan pertanyaan: (menghargai pendapat orang lain)

- Menurut Sirakh 6:5-17, apa yang menjadi ciri sahabat yang baik?

- Sikap apa saja yang seharusnya dihindarkan agar persahabatan tidak retak?

- Menurut Yohanes 15:9-17, sikap apasaja yang perlu dikembangkan agar persahabatan kita menjadi semakin baik?

2. Elaborasi

a. Setelah selesai mendalami Kitab Suci, secara bergantian, mereka berdua-dua maju untuk menyampaikan hasil pendalaman mereka. (kemandirian)

b. Tanya jawab sehubungan hasil pendalaman dari Kitab Suci..

3. Konfirmasi

a. Guru memberikan tanggapan dan catatan-catatan sehubungan dengan hasil pendalaman Kitab Suci.

b. Bila ada jawaban yang salah, guru memberikan arahan dan bimbingan serta membetulkannya.

C. Kegiatan penutup (10 menit)

Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan membuat doa untuk sahabat.

EVALUASI

Test Formatif

a. Teknik : Test Tertulis b. Bentuk instrument : Test Uraian

No. Soal

Butir Soal Skoor

(38)

3 Sikap apasaja yang dapat menghancurkan persahabatan?

5

4 Tindakan apasaja yang dapat kalian usahakan agar persahabatan yang terjalin menjadi lebih baik?

5

Nilai : Jumlah skoor 2 Kunci Jawaban:

1. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.

2. Cirri-ciri sahabat yang baik adalah:

- Mencintai; ditunjukkan dengan adanya sikap rela berkorban.

- Menghargai ; ditujukkan dengan sikap mau menerima orang lain seperti apa adanya

- Membuka diri; selalu bersikap jujur, selalu menyatakan kebenaran

3. Beberapa sikap yang sering dapat menghacurkan hubungan pertemanan itu antara lain sebagai berikut:

- Egois/mencari keuntungan sendiri - Munafik/sikap pura-pura

- Tidak jujur - Tidak setia

4. Tindakan yang dapat kita usahakan agar persahabatan berjalan dengan lebih baik adalah:

- Berusaha untuk mengenal kepribadian, sifat, karakter teman kita, sehingga kita dapat memahami secara lebih mendalam tentang sahabat kita.

- Berusaha untuk selalu mau mendengarkan pendapat sahabat kita - Selalu setia pada sahabat kita terutama dalam masa-masa sahabat kita

mengalami kesulitan

- Mengembangkan sikap rela berkorban, solidaritas atau belarasa

TINDAK LANJUT Umpan Balik:

a. Bagi siswa yang memiliki umpan balik positif (KKM tercapai) diberikan pengayaan b. Bagi siswa yang umpan balik negative, diberikan remedial

Mengetahui Depok, Juli 2012

Kepala Sekolah Guru Mata pelajaran

Siti Rokhani,S.Pd L. Atrik Wibawa, S.Pd.,MM.

(39)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP-K Permata Bunda Cimanggis Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas/ Semester : VII/ 1 Tahun Pelajaran : 2012/2013 Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

NILAI/ KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN 1. Religius

2. Kejujuran

3. Menghargai pendapat orang lain 4. Kemandirian

STANDAR KOMPETENSI

Memahami diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus Kristus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan-Nya

KOMPETENSI DASAR

Memahami arti dan tujuan persahabatan sehingga dapat membangun persahabatan yang sejati dengan sesama

MATERI POKOK Pacaran

INDIKATOR

1. Menanggapi berbagai pandangan masyarakat tentang pacaran 2. Menjelaskan makna dan tujuan dari pacaran

3. Menjelaskan pandangan gereja tentang pacaran berdasarkan 1 Korintus 6:12-20

MATERI PEMBELAJARAN

1. Pacaran sebenarnya merupakan konsep dari masyarakat modern. Pada jaman dahulu, urusan perkawinan bukan hanya urusan dua orang yang jatuh cinta, tetapi merupakan urusan seluruh keluarga besar, yang bahkan untuk menikahpun tidak jarang pasangan itu sendiri sebelumnya belum mengenal. Berpacaraan dapat diterima secara wajar karena hal itu perkembangan dari persahabatan sejati oleh dua orang yang berlainan jenis. Pacaran yang sehat tidak hanya sekedar tertarik untuk menyenangkan diri namun menuntut perlakuan yang hormat dan suci terhadap pacar.

2. Ada banyak pendapat tentang arti dan makna pacaran yang dipahami oleh masyarakat, antara lain sebagai berikut :

a. Sebagai hubungan yang dijalani ketika seorang pria atau wanita mulai menyukai lawan jenisnya secara khusus dan mulai menjajaki ke hubungan yang lebih serius. b. Suatu kesempatan untuk lebih mengenal secara khusus dan lebih mendalam tetang

(40)

c. Serangkaaian kegiatan sepasang pria dan wanita, yang diawali dari proses perjumpaan, dilanjutkan ke tahap perkenalan dan mulai timbul rasa saling tertarik satu sama lain dan berkomitmen untuk saling mengenal lebih mendalam satu dengan yang lain sebelum meneruskan ke jenjang pertunangan dan berujung pada perkawinan.

d. Tahap saling mengenal antara pria dan wanita yang saling tertarik dan ingin mengadakan hubungan yang lebih serius dan istimewa.

3. Alkitab memberikan kita beberapa pegangan yang jelas untuk membimbing kita dalam membuat keputusan mengenai soal pacaran seperti; 1) Jagalah hatimu. ( Amsal 4:23 ) 2). Kamu akan menjadi seperti teman-temanmu bergaul. ( 1 Korintus 15:33) 3). Harus mengikuti standar moral Alkitab.(Roma 12:12)

4. Hendaknya dalam berpacaran mengikuti nasihat Injil, yaitu didasari kasih akan Allah. Percayailah Allah dalam segala hal karena Ia itu Maha Tahu yang tentunya tahu apa yang menjadi kerinduan /kebutuhan kita bahkan Ia menjanjikan masa depan yang penuh harapan, lihatlah Yeremia 29:11; Amsal 23:18. Jadi pacaran yang benar harus di dasari dengan Kasih Allah sehingga orientasi pergaulan itu hanya ada di dalam tubuh Kristus.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat menjelaskan makna dan tujuan pacaran serta bagaimana nasihat Injil tentang pacaran

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Berkembang Bersama Yesus 1, PT Galaxy Puspa Mega 2. Membangun Komunitas Murid Yesus 1, Kanisius 3. Kitab Suci

4. Pengalaman siswa

METODE PEMBELAJARAN 1. Tanya jawab

2. Presentasi

3. Pendalaman kelompok/ diskusi

LANGKAH KEGIATAN

A. Pendahuluan ( 10 menit)

1. Deskripsi singkat/ pertanyaan apersepsi

Melakukan tanya jawab tentang siapa yang sudah pacaran? / siapa yang pernah melihat orang pacaran? / siapa yang sudah mulai naksir lawan jenis? (kejujuran)

2. Relevansi

Setiap orang mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun secara mental. Dalam kehidupan persahabatan, sangat dimungkinkan jika memiliki sahabat yang lawan jenis, akan berlanjut pada tahap pacaran.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu bahwa peserta didik dapat menjelaskan makna dan tujuan pacaran serta bagaimana nasihat Injil tentang pacaran

(41)

a. Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok dan melaksanakan kegiatan: - Mendiskusikan materi tentang “Apa makna dan tujuan dari pacaran”

(menghargai pendapat orang lain)

- Membaca kitab Suci dan mendalaminya dengan bantuan pertanyaan: Ketentuan apasaja yang disampaikan oleh Kitab Suci dalam hal berpacaran? (religius)

b. Setelah selesai, anggota kelompok mempersiapkan diri untuk presentasi hasil diskusi.

2. Elaborasi

a. Setelah selesai mendalami Kitab Suci, secara bergantian, mereka berdua-dua maju untuk menyampaikan hasil pendalaman mereka. (kemandirian)

b. Tanya jawab sehubungan hasil pendalaman dari Kitab Suci..

3. Konfirmasi

a. Guru memberikan tanggapan dan catatan-catatan sehubungan dengan hasil pendalaman Kitab Suci.

b. Bila ada jawaban yang salah, guru memberikan arahan dan bimbingan serta membetulkannya.

C. Kegiatan penutup (10 menit)

Peserta didik bersama guru membuat rangkuman dan peneguhan

EVALUASI

Test Formatif

a. Teknik : Test Tertulis b. Bentuk instrument : Test Uraian

No. Soal

Butir Soal Skoor

1 Bagaimana pandangan masyarakat tentang pacaran?

6

2 Jelaskan makna dan tujuan dari pacaran 7 3 Bagaimana nasihat Kitab Suci sehubungan dengan

pacaran?

7

Nilai : Jumlah skoor 2 Kunci Jawaban:

1. Pacaran sebenarnya merupakan konsep dari masyarakat modern. Pada jaman dahulu, urusan perkawinan bukan hanya urusan dua orang yang jatuh cinta, tetapi merupakan urusan seluruh keluarga besar, yang bahkan untuk menikahpu

Referensi

Dokumen terkait

Harga Netto Apotek (HNA) Obat Generik adalah harga jual persatuan kemasan franko unit pelayanan kesehatan Kabupaten/Kota dan Apotek, termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar

 Menjadi Gereja yang hadir sebagai contoh kehidupan , yang terwujud melalui inisiatif dan partisipasi dalam kesetiakawanan sosial serta kerukunan dalam masyarakat,

Pembelajaran Talking Stick adalah pembelajaran yang dipergunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Talking Stick sebagaimana dimaksudkan penelitian

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris perbedaan modal intelektual antar industri yaitu industri perbankan, telekomunikasi, dan

Unatoč visokoj razini inozemnih izravnih ulaganja u Hrvatskoj, nije vidljiv pozitivan efekt na gospodarstvo, odnosno na rast zaposlenosti, proizvodnje i izvoza i to

(4) Untuk Standar Satuan biaya pelaksanaan tugas yang dilakukan diluar jam kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai dengan Peraturan Walikota

Pada tingkat nasional, selain masalah koordinasi dan komunikasi di antara Badan Pengawas, pabean dan institusi penegak hukum lainnya, upaya untuk meningkatkan kesadaran

Dalam percobaan ini, digunakan glukosa sebagai senyawa optis aktif dengan variasi konsentrasi yang berbeda yaitu 25% dan 5 % yang menggunakan sinar kuning dengan