• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN Mulyadi dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN Mulyadi dan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN

(Mulyadi dan Hansen, Mowen)

Definisi :  Suatu penilaian untuk menentukan seberapa efektifnya suatu operasi berjalan dalam suatu organisasi berdasarkan criteria yang ditetapkan sebelumnya.

Penilaian   Kinerja   Manajemen   :   Menilai   prilaku   manusia   dalam   rangka pelaksanaan perannya dalam organisasi.

Manfaat penilaian kinerja manajemen :

1. Menjamin   Operasi   organisasi   berjalan   secara   efektif   dan   efisien   melalui pemotivasian karyawan.

Dalam manjalankan organisasi dapat dilakukan dalam 2 (dua) cara :

Ancaman Tangan Besi  Tidak efektif dan efisien 

Memaximumkan   motivasi   karyawan   saat   karyawan   menjadikan sasaran organisasi sebagai sasaran pribadinya  timbul motivasi

  Tujuan   POKOK   penilaian   kinerja    untuk   memaksimumkan   motivasi karyawan   (melalui   adanya   keselarasan   antara   kepentingan/sasaran organisasi dan pribadi/karyawan) sehingga sasaran organisasi tercapai.

Faktor­faktor yang memperngaruhi orang memiliki motivasi :

 Sasaran Organisasi yang menantang  Kinerja dan penghargaan

 Penghargaan yang memuaskan tujuan pribadi  karyawan akan puas jika penghargaan dianggap adil  muncul motivasi

Dampak rendahnya motivasi karyawan :

 Kurang perduli terhadap pekerjaan dan organisasi  Tidak masuk kerja / kurang disiplin

 Tingginya tingkat perputaran karyawan dll

2. Membantu   pengambilan   keputusan   yang   berhubungan   dengan   karyawan (promosi, mutasi, PHK)

3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan 

4. Menyediakan   umpan   balik   bagi   karyawan   mengenai   bagaimana   seorang atasan menilai kinerja mereka.

PENGUKURAN DAN PENGHARGAAN KINERJA MANAJEMEN

Banyak anggapan kinerja divisi = kinerja manajer  Anggapan salah !!

Karena : Kinerja divisi banyak yang tentukan oleh faktor­faktor yang berada diluar kendali manajernya.

Manajemen diberi wewenang oleh pemilik dalam menjalankan perusahaan dan membuat harta pemilik bertambah  pilih orang yang benar  punya info2

Ada 3 alasan manajemen tidak melakukan pekerjaan dengan baik : 1. Low Skill  pemilik harus benar2 saring orang2 yang kompeten

2. Manajer tidak suka tantangan atau malas untuk pekerjaan yang beresiko. 3. Agency Theory

(2)

Kinerja manajer baik  Dipikirkan suatu insentif berupa : tunjangan, bonus, gaji yang naik, dll

Tunjangan    Jenis keuntungan tambahan yang diterima karyawan di luar gaji, misalnya kantor mewah, mobil, rekening pengeluaran pribadi yang dibayarkan kantor,  dll    sering  disalahgunakan    Butuh  upaya  menciptakan  kesesuaian tujuan   /   kepentingan   pemilik   dan   manajemen    disebut   KOMPENSASI MANAJEMEN, yaitu berbagai insentif yang diperoleh akibat kinerja positif.

JENIS KOMPENSASI :

♥  Kompensasi Keuangan berupa : Kenaikan gaji, bonus berdasarkan laba yang diperoleh, opsi saham dll    kenaikan gaji hal permanent perlu ditambah dengan  pemberian bonus berdasarkan sesuatu.

Contoh :

Seorang   manajer   mendapat   gaji   $75.000   dan   bonus   tambahan   5%   dari kenaikan   laba   bersih   yang   dilaporkan    skema   seperti   ini   menciptakan motivasi untuk naikkan laba perusahaan  tcipta keselarasan 2 pihak

MASALAH dalam Pengaturan Kompensasi berdasarkan laba :

1. Menciptakan prilaku disfungsional misal : tangguhkan biaya perawatan mesin 

2. Jika dipatok konpensasi 3% dari laba tapi < $50.000  laba ditangguhkan untuk periode mandatang.

3. Menciptakan prilaku spekulatif manajemen seperti :

Menolak investasi peralatan canggih dan efektif  beban depresiasi rendah  laba tinggi

Perubahan metode pencatatan persediaan 

Pengurangan kerugian (penghapusan persediaan) Penundaan pengakuan laba untuk periode berikutnya

Praktek­praktek   diatas    tunjukkan   manajer   memiliki   inisiatif   dlm memahami   perhitungan   angka­angka   akuntansi   yang   digunakan   dalam penilaian evaluasi kinerja

  Kompensasi   keuangan   di   atas   bersifat  TUNAI  dan  HANYA  mampu mendorong orientasi jangka pendek, sedang kompensasi  NON TUNAI

mendorong orientasi jangka panjang.

Contoh   :   Bonus   ditukar   dengan   kepemilikan   saham   perusahaan   (ikat manajer   secara   tidak   langsung)   seperti   dilakukan   di   Eastman   Kodak, Xerox dan Gerber

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan, tulisan ini akan membahas tentang sebuah konsep penilaian kinerja bidang manajemen SDM yang diyakini akan

Metode certainty factor (CF) merupakan metode yang mendefenisikan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan, untuk menggambarkan tingkat keyakinan pakar

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen dengan prestasi belajar mahasiswa

“ Rumah susun adalah bangunan bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah

( Contextual Teaching and Learning / CTL) yaitu suatu konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata

Hasil nilai konstanta sebesar 1.036, artinya jika tidak ada perubahan pada kualitas tenaga kerja, maka kualitas produk sebesar 1.036 dan nilai kualtias tenaga kerja

 Workshop; memahami karakter ruang dan mengomunikasikann ya melalui gambar perspektif 1 titik hilang (selasar kampus)  Workshop; memahami karakter ruang dan

APLIKASI KLINIK APLIKASI KLINIK PENANDA TUMOR PENANDA TUMOR DIAGNOSIS DIAGNOSIS Skrining Skrining (terbatas) (terbatas) Deteksi Deteksi dini dini FAKTOR FAKTOR PREDIKSI