• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuliah PIP IKLIM DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kuliah PIP IKLIM DI INDONESIA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

-Iklim Indonesia

1. Curah Hujan 2. Panjang Hari 3. Radiasi Surya 4. Suhu Udara

(2)

Posisi Geografis Indonesia

Š Antara 6o 08’ LU~11o 15’ LS dan 94o 45’BT~141o 05’ BT

Š Termasuk wilayah beriklim tropis dengan suhu dan kelembaban tinggi

Š Iklim Indonesia dicirikan oleh:

– Zona konvergensi antartropik

(Intertropical

convergence zone=ITCZ)

merupakan daerah pusat pembentukan awan dan hujan

– sistem sirkulasi muson dengan musim hujan dan kemarau yang nyata

– Dipengaruhi oleh sirkulasi udara meridional (Siklus

(3)

I

I

nter

nter

T

T

ropical

ropical

C

C

onvergence

onvergence

Z

Z

one

one

(

(

ITCZ

ITCZ

)

)

Š

Daerah dengan pusat tekanan rendah

karena proses pemanasan permukaan bumi

yang intensif oleh radiasi surya

Š

ITCZ bergerak mengikuti gerakan

matahari (23.5

o

LU – 23.5

o

LS

Æ

sudut

deklinasi surya) dengan time-lag + 1 bulan

(4)

Deklinasi Surya/Lintasan Matahari

IKLIM TROPIKA

Terletak antara lintang 23.5 oLU (Tropika Cancer) sampai 23.5 oLS (Tropika Capicorn)

Æ kadang-kadang diperluas sampai 30 oLU sampai 30 oLS.

21 Maret 22 Juni 23 Sep te mber

22 Dese mb er 21 Maret

23.5oLU

23.5oLS

Equator

21 Maret 22 Juni 23 Sep te mber

22 Dese mb er 21 Maret

23.5oLU

23.5oLS

Equator

Tropika Cancer

(5)

Hadley Cell, ITCZ & sebaran Iklim Dunia

Equator

30 o

30 o

Matahari

Hadley Cell

Gurun Pasir

I

nter

T

ropical

C

onvergence

Z

one

Gurun Pasir

Kutub Utara Kutub

Selatan Hadley Cell

Daerah Hutan Hujan Tropis

Kelembaban Udara :

Agak kering Kering Lembab Kering Agak kering (RH<50%) (RH>70%) (RH<50%)

(6)

The tropical circulation cell is called the Hadley cell. I t shifts Hadley cell

north and south with the seasons and causes tropical monsoons in I ndia. For example, around July the warm, rising air of the Hadley cell is located over I ndia, and humid winds blow in from the I ndian Ocean. Around January the cooler, sinking air of the Hadley cell is located over I ndia, and the winds blow in the

(7)

Posisi ITCZ bulan Januari dan Juli

Januari Æ Indonesia hujan, Thailand kemarau Juli Æ Indonesia kemarau, Thailand hujan

(8)

Curah

Curah

Hujan

Hujan

di

di

Indonesia

Indonesia

Š

Indonesia memiliki curah hujan relatif

berlimpah

Š

Mengikuti gerakan ITCZ

Æ

terjadi

konvergensi massa udara yang diikuti

dengan gerakan udara ke atas

Æ

pembentukan awan

– Udara lembab – ke atas – pendinginan – terkondensasi pada

titik embun – awan

Š

Musim hujan dipengaruhi posisi ITCZ

dengan posisi geografisnya

(9)

Pola umum curah hujan di Indonesia

Pola

Pola umumumum curahcurah hujanhujan didi Indonesia Indonesia antaraantara lain lain dipengaruhidipengaruhi oleh

oleh letakletak geografisgeografis. . SecaraSecara rincirinci polapola umumumum hujanhujan didi Indonesia

Indonesia dapatdapat diuraikandiuraikan sebagaisebagai berikutberikut::

Š

Š PantaiPantai sebelahsebelah baratbarat setiapsetiap pulaupulau memperolehmemperoleh jumlahjumlah hujan

hujan selaluselalu lebihlebih banyakbanyak daripadadaripada pantaipantai sebelahsebelah timurtimur..

Š

Š CurahCurah hujanhujan didi Indonesia Indonesia bagianbagian baratbarat lebihlebih besarbesar daripadadaripada Indonesia

Indonesia bagianbagian timurtimur. . SebagaiSebagai contohcontoh, , deretanderetan pulaupulau- -pulau

pulau JawaJawa, Bali, NTB, , Bali, NTB, dandan NTT yang NTT yang dihubungkandihubungkan oleholeh selat

selat--selatselat sempitsempit, , jumlahjumlah curahcurah hujanhujan yang yang terbanyakterbanyak adalah

adalah JawaJawa BaratBarat..

Š

Š CurahCurah hujanhujan jugajuga bertambahbertambah sesuaisesuai dengandengan ketinggianketinggian tempat

tempat. . CurahCurah hujanhujan terbanyakterbanyak umumnyaumumnya beradaberada padapada ketinggian

ketinggian antaraantara 600 600 -- 900 m 900 m didi atasatas permukaanpermukaan lautlaut..

Š

Š DiDi daerahdaerah pedalamanpedalaman, , didi semuasemua pulaupulau musimmusim hujanhujan jatuhjatuh pada

pada musimmusim pancarobapancaroba. . DemikianDemikian jugajuga halnyahalnya didi daerahdaerah- -daerah

daerah rawarawa yang yang besarbesar..

Š

Š BulanBulan maksimummaksimum hujanhujan sesuaisesuai dengandengan letakletak DKAT (DKAT (DaerahDaerah Konvergensi

(10)

Pola umum curah hujan

.

Š Saat mulai turunnya hujan bergeser dari barat ke timur seperti:

1. Pantai barat pulau Sumatera sampai ke Bengkulu mendapat hujan

terbanyak pada bulan November.

2. Lampung-Bangka yang letaknya ke timur mendapat hujan terbanyak

pada bulan Desember.

3. Jawa bagian utara, Bali, NTB, dan NTT pada bulan Januari - Februari.

(11)

Pembagian

(12)

Dr. Wladimir Koppen

Pada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman) membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi dan kehidupan di atasnya.

Berdasarkan ketentuan itu Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masing-masing daerah iklim diberi simbol A, B, C, D, dan E.

1. Iklim A atau iklim tropis. Cirinya adalah sebagai berikut: • suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18°C,

• suhu rata-rata tahunan 20°C-25°C,

• curah hujan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun, dan • tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam.

2. Iklim B atau iklim gurun tropis atau iklim kering, dengan ciri sebagai berikut: • Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa);

• Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar;

3. Iklim C atau iklim sedang. Ciri-cirinya adalah suhu rata-rata bulan terdingin antara 18°

sampai -3°C.

4. Iklim D atau iklim salju atau microthermal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: Rata-rata bulan terpanas lebih dari 10°C, sedangkan suhu ratarata bulan terdingin kurang dari

-3°C.

5. Iklim E atau iklim kutub . Cirinya yaitu terdapat di daerah Artik dan Antartika, suhu tidak pernah lebih dari 10°C, sedangkan suhu ratarata bulan terdingin kurang dari

(13)

Dr. Wladimir Koppen

Š

Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklim Af, Aw,

Am, C, dan D.

Š

Af dan Am=terdapat di daerah Indonesia bagian barat,

tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera,

Kalimantan dan Sulawesi Utara.

Š

Aw =terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan

benua Australia seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara,

Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai selatan.

Š

C=terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.

(14)

Mohr

Š

Pembagian Iklim Menurut Mohr membagi iklim

berdasarkan curah hujan yang sampai ke

permukaan bumi, yaitu menjadi tiga golongan

sebagai berikut:

Š

Bulan kering (BK), yaitu jumlah rata-rata curah

hujan dalam bulan tersebut kurang dari 60 mm.

Š

Bulan sedang (BS), yaitu jumlah rata-rata curah

hujan dalam bulan tersebut berkisar antara 60

-90 mm.

(15)

Schmidt-Ferguson

Š Sistem iklim ini sangat terkenal di Indonesia.Penyusunan peta iklim menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson lebih banyak digunakan untuk iklim hutan. Pengklasifikasian iklim menurut Schmidt-Ferguson ini didasarkan pada

nisbah bulan basah dan bulan kering seperti kriteria bulan basah dan bulan kering klsifikasi iklim Mohr. Pencarian rata-rata bulan kering atau bulan basah (X) dalam

(16)

Tabel Klasifikasi Iklim Menurut

Schmidt-Ferguson

0 < Q < 0,143 0,143 < Q < 0,333 0,333 < Q < 0,600 0,600 < Q < 1,000 1,000 < Q < 1,670 1,670 < Q < 3,000 3,000 < Q < 7,000

7,000 < Q A. (Sangat Basah)

B. (Basah)

C. (Agak Basah) D. (Sedang)

E. (Agak Kering) F. (Kering)

G. (Sangat Kering)

H. (Luar Biasa Kering)

(17)

Contoh Klasifikasi Iklim

Menurut Schmidt-Ferguson

8.7 1.7 561.6 77.217 68.453 71.046 42.013 16.308 6.68 37.567 36.7 45.722 58.826 55.573 45.492 Average 6 6 1046.7 27.93 145.29 57.92 109.22 24.89 27.1 7 165.36 32.2 6 150.88 147.57 145.03 13.21 2006 7 1 567.46 131.08 0 111.01 29.47 11.18 0 86.87 43.1 8 6.09 63.24 4.06 81.28 2005 9 2 643.1 138.17 93.22 30.22 30.73 5.08 1.02 45.21 28.1 8 38.1 196.08 36.58 0.51 2004 7 2 797.57 25.15 90.17 239.27 14.99 37.09 5.33 13.97 90.6 7 50.81 86.37 105.15 38.6 2003 8 0 442.73 62.23 32.77 84.85 26.42 20.31 17.0 2 2.54 27.6 8 64.02 18.79 1.78 84.32 2002 10 2 561.56 155.94 28.69 49.53 37.34 8.64 3.56 13.97 32.7 7 53.33 3.55 43.43 130.81 2001 11 1 287.77 132.09 8.13 7.36 34.29 0.25 2.54 9.39 19.8 1 16.51 2.54 33.01 21.85 2000 12 0 93.73 8.12 38.1 26.17 1.27 0 0 0 0 0 0 20.07 0 1999 9 2 531.64 3.05 66.3 44.2 118.11 39.12 10.1 6 17.27 18.2 8 34.8 0 143.26 37.09 1998 8 1 643.68 88.41 181.86 59.93 18.29 16.52 0 21.09 74.1 7 42.68 70.12 23.36 47.25 1997 BK BB Total Dec Nov Oct Sep Aug Jul Jun May Apr Mar Feb Jan Month
(18)

Oldeman

Š Klasifikasi iklim yang dilakukan didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh tanaman, terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan

jumlah bulan basah yang berlansung secara berturut-turut.

Š Kebutuhan air untuk tanaman padi adalah 150 mm per bulan sedangkan untuk tanaman palawija adalah 70 mm/bulan, dengan asumsi bahwa peluang terjadinya hujan yang sama adalah 75% maka untuk mencukupi kebutuhan air tanaman padi 150 mm/bulan diperlukan curah hujan sebesar 220 mm/bulan, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan air untuk tanaman palawija

diperlukan curah hujan sebesar 120 mm/bulan, sehingga menurut Oldeman suatu bulan dikatakan bulan basah

(19)

Tabel Klasifikasi iklim menurut Oldeman

0 - 1 Bulan 2 - 3 Bulan 4 - 6 Bulan 7 - 9 Bulan 10 - 12 Bulan 0 - 2 Bulan

0 - 2 Bulan 0 - 2 Bulan 0 - 2 Bulan 0 - 2 Bulan E1 E2 E3 E4 E5 E

0 - 1 Bulan 2 - 3 Bulan 4 - 6 Bulan 7 - 9 Bulan 3 - 4 Bulan

3 - 4 Bulan 3 - 4 Bulan 3 - 4 Bulan D1

D2 D3 D4 D

0 - 1 Bulan 2 - 3 Bulan 4 - 6 Bulan

7 Bulan 5 - 6 Bulan

5 - 6 Bulan 5 - 6 Bulan

5 Bulan C1 C2 C3 C4 C

0 - 1 Bulan 2 - 3 Bulan 4 - 5 Bulan 7 - 9 Bulan

7 - 9 Bulan 7 - 8 Bulan B1

B2 B3 B

0 - 1 Bulan 2 Bulan 10 - 12 Bulan

(20)

0 100 200 300 400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

0 100 200 300 400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

0 100 200 300 400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

0 100 200 300 400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tipe Lokal Tipe Equat orial Tipe M onsoon 0 100 200 300 400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

0 100 200 300 400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

0 100 200 300 400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

0 100 200 300 400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tipe Lokal

Tipe Equat orial

(21)

CH

CH

Tipe

Tipe

Equatorial

Equatorial

Š

Curah hujan tinggi dan hampir merata

sepanjang tahun

Š

Sangat cocok untuk tanaman yang

sensitif terhadap kekurangan air :

karet, kelapa sawit

Š

Pada kelapa sawit, kekurangan air

dirasakan stlh 1 – 2 tahun kemudian

(22)

Panjang Hari

Tidak terlalu bervariasi (11-12 jam) dibandingkan

lintang tinggi (daerah temperate) yang dapat

mencapai 6 atau 18 jam.

Kondisi ekstrim di kutub, mengalami 6 bulan

siang dan 6 bulan malam (panjang hari 24 dan 0

jam).

Panjang hari menentukan perubahan fase-fase

perkembangan tanaman melalui respon

(23)

Photoperiodism

Photoperiodism

Š Photoperiodism, the response to 24-hour cycles of dark and

light, is particularly important in the initiation of flowering. Some plants are short-day, flowering only when periods of light are less than a certain length .

Š Other variables—both internal, such as the age of the plant,

and external, such as temperature—are also involved with the complex beginnings of flowering.

Š For example, chrysanthemums ordinarily will not flower

until the days become short and the nights long, and it has now become a commercial practice to cover them with a black cloth in late afternoon in August, or before, to stimulate

(24)

70 75 80 85 90 95 100

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20 22 23 24

Jam ( WIB )

RH (

%

)

20 22 24 26 28 30 32 34

S

uhu (

oC

)

RH ( % ) Suhu (oC)

Bogor

Suhu Udara

Fluktuasi suhu diurnal (lihat Gambar) di Indonesia

menyebabkan perbedaan suhu siang dan malam sampai 10 oC, dibandingkan fluktuasi suhu rata-rata (harian,

bulanan, tahunan) yang hanya sekitar 1 oC.

Perbedaan suhu secara spasial hanya nyata menurut ketinggian tempat (altitude) untuk daerah tropika

(25)

Suhu

Suhu

--

Altitude

(26)

FENOMENA EL

FENOMENA EL

-

-

NI NO DAN LA

NI NO DAN LA

-

-

NI NA

NI NA

Š Disamping ITCZ yang mempunyai lintasan Utara-Selatan, iklim Indonesia juga dipengaruhi oleh fenomena El-Nino dan La-Nina dengan arah gerakan angin Timur-Barat. El-Nino dalam bahasa Spanyol berarti adalah "sisi anakanak lakilaki--lakilaki", yang dihubungkan dengan kejadian hujan yang tinggi pada bulan Desember di pantai barat benua Amerika. Pada kejadian El-Nino, pantai barat benua Amerika akan mempunyai curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan kondisi rata-rata. Namun demikian, fenomena El-Nino memberikan dampak sebaliknya di wilayah Indonesia dan Australia, yaitu kekeringan dengan curah hujan yang lebih rendah dibanding rata-ratanya.

Š La-Nina yang berarti "anakanak perempuanperempuan" adalah kondisi

sebaliknya dari El-Nino, yaitu curah hujan yang lebih tinggi di wilayah Indonesia dan Australia sedangkan di pantai

barat benua Amerika mengalami curah hujan yang lebih

rendah. Gambar berikut menyajikan kondisi normal, El-Nino dan La-Nina antara Indonesia dengan pantai barat benua

(27)

El

El

--

Nino &

Nino &

La

La

--

Nina

(28)

Atas perhatian anda

Gambar

Tabel Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt-Ferguson
Tabel Klasifikasi iklim menurut Oldeman

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, dapat dilihat bahwa besarnya angka gambaran sindroma dispepsia fungsional pada mahasiswa FK Ukrida

Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan task commitment ditunjukkan melalui pelaksanaan

Melak Ilir Peningkatan status menjadi Kelurahan Perda No.. Sekolaq Darat,

Sedangkan penggunaan deiksis persona, penunjuk, dan waktu yang paling dominan dalam novel Sunset Bersama Rosie adalah deiksis waktu khususnya deiksis waktu dengan

Peserta yang tidak menyerahkan karcis, tiket, boarding pass, airport tax serta tanda bukti pengeluaran lainnya dengan sangat menyesal panitia tidak dapat mengganti

Operasi kerja mesin ini berlangsung hampir terus menerus mendekati kontinu atau mirip system kerja motor Wankel membuat RPM mesin lebih tinggi, Mengingat aksi kerja mekanik

Kebijakan yang ditinjau adalah kebijakan dalam bentuk regulasi yang mempunyai kaitan dengan penanganan kemacetan di Kota Makassar terutama pada Jalan Andi Pangeran Pettarani,

Lebih lanjut, Pemerintah telah mengatur pemberian pinjaman untuk mendukung proyek dengan skema KPBU dan proyek yang mendapatkan pinjaman langsung. Peraturan